Bls: [iagi-net-l] Catalog Geological Map of Indonesia

2011-09-20 Terurut Topik ipranto wignyowinoto
Bisa dilihat di websitenya psg Pak Darman, ato di Makassar kalo dateng bisa 
ketemu saya banyak yang bisa kita obrolin? Coba searching aja ke ESDM, 
Badan Geologi terus PSG (Pusat Survei Geologi), atau bisa juga ke email saya.
 
Ip

Dari: "herman.dar...@shell.com" 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Selasa, 20 September 2011 18:20
Judul: [iagi-net-l] Catalog Geological Map of Indonesia


Rekan2,
 
Siapa yang bisa saya hubungi untuk cari catalog geological map of Indonesia? 
Apakah ada website-nya?
Tahun 2003 saya dapat catalog dari pak Jajang Sukarna. Ternyata sekarang 
e-mailnya sudah tidak aktif lagi.  
Salam,
 
Herman Darman

Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-20 Terurut Topik Shofiyuddin
Mas Agus,
Kalo saja ada yang memulai bikin Ensiklopedia ini? saya daftar untuk
beli bukunya. Atau sudah ada yang menulis?
Asiik banget tentunya buat jalan jalan.


Shofi


2011/9/21 Agus :
> Mas brahmantyo, bangganya ditambah jika tambora nya bisa masuk jalur geopark 
> dunia oleh unesco..., apalagi yg pernah trekking ke Tambora
> Publik indonesia, pasti merindukan terbitnya buku ilmiah populer tentang 
> Gunungapi Indonesia, semacam Eksiklopedi dg domain geologi, wisata gunungapi, 
> flora fauna, juga budaya yg tumbuh terkait keberadaan gunungapi itu sendiri 
> (etno-vulkanologi).
> Salam, gushend.89
>
> Sent from my iPad
>
> On 20 Sep 2011, at 10:56, "F. Hasan Sidi"  wrote:
>
> Wah, Tyo mulai melenceng nih. Boleh lah selama membuat diskusi ini
> tidak boRing dan sedikit stress-release dari suffeRing :-)
>
> On 9/20/11, Brahmantyo Gunawan wrote:
> Jadi, Geologist Indonesia boleh bangga sebagai 'Lord of the rings'(of fire) :)
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
> September 2011
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-20 Terurut Topik Agus
Mas brahmantyo, bangganya ditambah jika tambora nya bisa masuk jalur geopark 
dunia oleh unesco..., apalagi yg pernah trekking ke Tambora
Publik indonesia, pasti merindukan terbitnya buku ilmiah populer tentang 
Gunungapi Indonesia, semacam Eksiklopedi dg domain geologi, wisata gunungapi, 
flora fauna, juga budaya yg tumbuh terkait keberadaan gunungapi itu sendiri 
(etno-vulkanologi). 
Salam, gushend.89

Sent from my iPad

On 20 Sep 2011, at 10:56, "F. Hasan Sidi"  wrote:

Wah, Tyo mulai melenceng nih. Boleh lah selama membuat diskusi ini
tidak boRing dan sedikit stress-release dari suffeRing :-)

On 9/20/11, Brahmantyo Gunawan wrote:
Jadi, Geologist Indonesia boleh bangga sebagai 'Lord of the rings'(of fire) :)


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Cincin api, ring of fire, lingkaran api, Pacific Ring, etc.

2011-09-20 Terurut Topik Yo Sumartojo
Rekan-rekan geologiwan,

Seperti yang dikatakan oleh Prof. Koesoemadinata, saya hanya ikut-ikutan unjuk 
rembug tentang penggunaan istilah "ring of fire". Bagi saya ini hanyalah upaya 
saya ikut suatu pembicaraan di waktu senggang. Dalam buku "Through the Looking 
Glass' cerita untuk anak-anak,  Lewis Caroll (1871) menulis: 




 "When I use a word," Humpty Dumpty said in rather a scornful tone, "it means 
just what I choose it to mean-neither more nor less."
 "The question is," said Alice, "whether you can make words mean so many 
different things."
 "The question is," said Humpty Dumpty, "which is to be master -- that's 
all."

(Lewis Caroll, 1871, Through the Looking Glass: Chapter 6).
 
J. ("Yo") Sumartojo
(404) 216-0955(cell.)
(770) 565-7663(line)
sumar...@bellsouth.net

Re: [iagi-net-l] Catalog Geological Map of Indonesia

2011-09-20 Terurut Topik Haikal Sedayo
Bisa coba ke sini pak :

http://psg.bgl.esdm.go.id/pameran/index.php?kategori=indeks-peta&halaman=ididx&title=Indeks%20Peta%20Geologi


Regard


Haikal Sedayo

On 20 Sep 2011, at 18:20,  wrote:

> Rekan2,
> 
>  
> 
> Siapa yang bisa saya hubungi untuk cari catalog geological map of Indonesia? 
> Apakah ada website-nya?
> 
> Tahun 2003 saya dapat catalog dari pak Jajang Sukarna. Ternyata sekarang 
> e-mailnya sudah tidak aktif lagi.  
> 
> Salam,
> 
>  
> 
> Herman Darman
> 
> 
>  


[iagi-net-l] Catalog Geological Map of Indonesia

2011-09-20 Terurut Topik Herman.Darman
Rekan2,

 

Siapa yang bisa saya hubungi untuk cari catalog geological map of
Indonesia? Apakah ada website-nya?

Tahun 2003 saya dapat catalog dari pak Jajang Sukarna. Ternyata sekarang
e-mailnya sudah tidak aktif lagi.  

Salam,

 

Herman Darman



 



Re: [iagi-net-l] Issue Sains Kebumian di Masyarakat (was Ekspedisi Cincin Api - Kompas)

2011-09-20 Terurut Topik OK Taufik
issue menarik untuk pelancong, tapi seharusnya ada rekayasa kenampakan objek
yg bisa dikunjungi wisatawan.
Seperti batu gantung di danau toba, objek membatunya malinkundang dll,
legenda lainnya.
Masalahnya siapa yg berani melakukannya?

2011/9/20 Rovicky Dwi Putrohari 

> 2011/9/20  :
>
> > Menurut saya istilah tidak salah dan sudah dikenal luas. Yang salah
> adalah
> > menganggap Indonesia sebagai "ring of fire" . Yang betul adalah Indonesia
> > merupakan bagian dari ring of fire, yaitu Pasific Ring of fire yang
> > melingkari samudra Pasifik (s.a.)
> >
>
> Saya sependapat dengan pak Sukendar bahwa Indonesia merupakan *BAGIAN *dari
> Pasific Ring of Fire. Dan seperti yang diungkapkan oleh Pak Awang bahwa
> bagian yang paling aktif dari Ring of Fire ini adalah Indonesia.
>
> Akan halnya dengan issue Atlantis adalah Indonesia (Sunda), sebenernya Pak
> Koesoema pernah menyinggung ttg hal ini, namun memberikan pandangan yang
> menarik. Yaitu bagaimana supaya kita mampu mengambil *keuntungan finansial
> dari issue ini.* Misalnya membuat kunjungan wisata utk "*psudo science*"
> ini mirip dengan issue UFO, Lochness, dan juga Naga terbang yg mengeluarkan
> api di UK. JAdi dicari-cari kira-kira daerah mana yang cocok dijadikan site
> untuk wisata atlantis ini. Tentunya bukan dengan background murni sains.
> Jadi hanya seperti layaknya menjual crita Nyiroro kidul. :D
>
> Saya sepakat dengan alasan ilmiah Pak Awang, bahwa unlikely kalau Indonesia
> (Sunda) adalah benua yang hilang. Namun perlu kita mengambil manfaat lain
> dari issue ini. Memang bukan untuk tujuan science yg menjadi basisnya
> institusi pendidikan atau universitas, tapi untuk tujuan wisata saja.
>
> Saya kira akan menarik kalau ada yg pingin memiliki usaha Wisata Atlantis
> ini, Tentunya jangan di-endorse organisasi profesi (IAGI). Tapi diendorse
> oleh Departemen Budaya dan Pariwisata (Menbudpar) saja.
>
> Adakah risiko ilmiahnya ?
> Mungkin saja ada. Mungkin akan banyak orang (termasuk mahasiswa geologi)
> yang percaya klenik ketimbang sains. Lah wong media saja di Indonesia juga
> ga bisa dipercaya juga. upst :)
>
> rdp
>



-- 
Sent from my Computer®


Re: [iagi-net-l] Issue Sains Kebumian di Masyarakat (was Ekspedisi Cincin Api - Kompas)

2011-09-20 Terurut Topik Yanto R.Sumantri






Hayoom rame rame jadi liberal yang
ultra pragmatis 

ahahahahi aahah  h
a ha hiiik
hhiiik

si Abah

On Tue, September 20, 2011 4:23 pm,
Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> 2011/9/20 
:
>> Menurut saya istilah
tidak salah dan sudah dikenal luas. Yang salah
>> adalah
>> menganggap Indonesia sebagai "ring of fire" . Yang
betul adalah
>> Indonesia
>> merupakan bagian dari
ring of fire, yaitu Pasific Ring of fire yang
>> melingkari
samudra Pasifik (s.a.)
>>
> 
> Saya sependapat
dengan pak Sukendar bahwa Indonesia merupakan *BAGIAN
> *dari
> Pasific Ring of Fire. Dan seperti yang diungkapkan oleh Pak Awang
bahwa
> bagian yang paling aktif dari Ring of Fire ini adalah
Indonesia.
> 
> Akan halnya dengan issue Atlantis adalah
Indonesia (Sunda), sebenernya Pak
> Koesoema pernah menyinggung
ttg hal ini, namun memberikan pandangan yang
> menarik. Yaitu
bagaimana supaya kita mampu mengambil *keuntungan finansial
> dari
issue ini.* Misalnya membuat kunjungan wisata utk "*psudo
science*"
> ini
> mirip dengan issue UFO, Lochness,
dan juga Naga terbang yg mengeluarkan
> api
> di UK. JAdi
dicari-cari kira-kira daerah mana yang cocok dijadikan site
>
untuk wisata atlantis ini. Tentunya bukan dengan background murni
sains.
> Jadi hanya seperti layaknya menjual crita Nyiroro kidul.
:D
> 
> Saya sepakat dengan alasan ilmiah Pak Awang, bahwa
unlikely kalau
> Indonesia
> (Sunda) adalah benua yang
hilang. Namun perlu kita mengambil manfaat lain
> dari issue ini.
Memang bukan untuk tujuan science yg menjadi basisnya
> institusi
pendidikan atau universitas, tapi untuk tujuan wisata saja.
> 
> Saya kira akan menarik kalau ada yg pingin memiliki usaha Wisata
Atlantis
> ini, Tentunya jangan di-endorse organisasi profesi
(IAGI). Tapi diendorse
> oleh Departemen Budaya dan Pariwisata
(Menbudpar) saja.
> 
> Adakah risiko ilmiahnya ?
>
Mungkin saja ada. Mungkin akan banyak orang (termasuk mahasiswa
geologi)
> yang percaya klenik ketimbang sains. Lah wong media
saja di Indonesia juga
> ga bisa dipercaya juga. upst :)
>

> rdp
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] Issue Sains Kebumian di Masyarakat (was Ekspedisi Cincin Api - Kompas)

2011-09-20 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
2011/9/20  :
> Menurut saya istilah tidak salah dan sudah dikenal luas. Yang salah adalah
> menganggap Indonesia sebagai "ring of fire" . Yang betul adalah Indonesia
> merupakan bagian dari ring of fire, yaitu Pasific Ring of fire yang
> melingkari samudra Pasifik (s.a.)
>

Saya sependapat dengan pak Sukendar bahwa Indonesia merupakan *BAGIAN *dari
Pasific Ring of Fire. Dan seperti yang diungkapkan oleh Pak Awang bahwa
bagian yang paling aktif dari Ring of Fire ini adalah Indonesia.

Akan halnya dengan issue Atlantis adalah Indonesia (Sunda), sebenernya Pak
Koesoema pernah menyinggung ttg hal ini, namun memberikan pandangan yang
menarik. Yaitu bagaimana supaya kita mampu mengambil *keuntungan finansial
dari issue ini.* Misalnya membuat kunjungan wisata utk "*psudo science*" ini
mirip dengan issue UFO, Lochness, dan juga Naga terbang yg mengeluarkan api
di UK. JAdi dicari-cari kira-kira daerah mana yang cocok dijadikan site
untuk wisata atlantis ini. Tentunya bukan dengan background murni sains.
Jadi hanya seperti layaknya menjual crita Nyiroro kidul. :D

Saya sepakat dengan alasan ilmiah Pak Awang, bahwa unlikely kalau Indonesia
(Sunda) adalah benua yang hilang. Namun perlu kita mengambil manfaat lain
dari issue ini. Memang bukan untuk tujuan science yg menjadi basisnya
institusi pendidikan atau universitas, tapi untuk tujuan wisata saja.

Saya kira akan menarik kalau ada yg pingin memiliki usaha Wisata Atlantis
ini, Tentunya jangan di-endorse organisasi profesi (IAGI). Tapi diendorse
oleh Departemen Budaya dan Pariwisata (Menbudpar) saja.

Adakah risiko ilmiahnya ?
Mungkin saja ada. Mungkin akan banyak orang (termasuk mahasiswa geologi)
yang percaya klenik ketimbang sains. Lah wong media saja di Indonesia juga
ga bisa dipercaya juga. upst :)

rdp


Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-20 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Diterjemahkan menjadi "Gusti Pangeran Cincin"!

- Original Message - 
From: "Brahmantyo Gunawan" 

To: 
Sent: Tuesday, September 20, 2011 10:49 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


Jadi, Geologist Indonesia boleh bangga sebagai 'Lord of the rings'(of fire) 
:)


--- Pada Sel, 20/9/11, Awang Harun Satyana  menulis:


Dari: Awang Harun Satyana 
Judul: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
Kepada: "'iagi-net@iagi.or.id'" 
Tanggal: Selasa, 20 September, 2011, 10:21 AM
Zaman sekolah dasar dan menengah
dulu, di pelajaran geografi "ring of fire" tidak diajarkan;
yang diajarkan adalah bahwa di dunia ini ada dua dua jalur
gunungapi: Sirkum-Pasifik dan Mediterania. Sirkum
Pasifik-lah yang disebut "proper ring of fire", dan cocok
sebab ia memang melingkari Pasifik dari Chile ke Alaska ke
Jepang ke Papua ke Selandia Baru. Cincin Api bukan nama
untuk Indonesia, Indonesia hanya 'tersenggol' sebagian saja
di busur Sangihe dan Halmahera; seperti yang ditulis Pak
Sukendar di bawah. Gunungapi2 di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara
adalah jalur paling timur dari Mediterania (Belt of Alpide),
perhatikan mereka menyebutnya belt - sabuk, dan cocok, bukan
ring of Alpide. Boleh2 saja kalau Kompas menggunakan Cincin
Api, walaupun bukan proper ring of fire sebab banyak
literatur geologi populer juga menggolongkannya begitu.
Popularitas yang masih bisa diterima sebab Kompas bukan
publikasi ilmiah; tetapi bila kita mau menyorotnya secara
ilmiah, tentu harus lebih ketat. Seperti yang saya tulis
kemarin, jalur Mediterania kini terutama aktif di Indonesia,
dan di jalur ini juga tumpang tindih dengan pegunungan
lipatan ala Alpina dan Himalaya, jalur Tethys dalam
pengertian yang lama.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: asikin_suken...@yahoo.com
[mailto:asikin_suken...@yahoo.com]
Sent: 20 September 2011 8:39
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Saya kira "ring disini adalah yang mengitari samudra
Pasifik". Sedangkan Indonesia sebetulnya kalau saya kuliah,
selalu mengatakan :merupakan bagian dari "ring of fire". Dan
ini sudah sangat lazim dalam tektonik.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL,
Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Hendri Harsian" 
Date: Tue, 20 Sep 2011 07:37:58
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Bapak-bapak,
Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire'
punya Kompas menurut saya adalah bahasa 'tag line' koran.
Orang awam akan lebih tertarik mendengar 'ring of fire'
karena diambil dari Bahasa Inggris. Karena itu juga mungkin
Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam Bahasa
Indonesia.
Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya,
jalur gunung api di Indonesia kan memang tidak berbentuk
cincin (circle) tapi lebih seperti sabuk. Sekalian
memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak
menyesatkan.
Sekedar pendapat.
Salam
Hendri



On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id"

wrote:

> Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan
cincin dengan permata api itu harus ditanyakan kepada Pak
Sudjatmiko, ahli batu mulia dan permata', tetapi keburu
sadar yg dimaksud.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Awang Satyana 
> Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36
> To: 
> Reply-To: 
> Cc: Forum HAGI;
Eksplorasi BPMIGAS;
Geo Unpad
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
Kompas
>
> Pak Koesoema dan rekan2,
>
> Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die
zich slingert rond de evenaar...” (sabuk zamrud yang
berjajar sepanjang khatulistiwa).
>
> Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu
dimaksudkan Multatuli sebagai busur pulau2 volkanik dengan
tutupan vegetasi hutannya yang hijau yang membusur menyembul
di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa (evenaar).
>
> Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah
bermakna konotatif yang mempersonifikasikan benda mati
sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya penulisan, tetapi
cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya dalam
dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat
lagi, tetapi jalur2 gunungapi Indonesia bukan hanya timbul
Kuarter saja, dari Eosen pun sudah ada, bahkan yang lebih
tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya Indonesia
dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya
maupun kini. Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari
semuanya satu pengertian (lihat Kamus Besar Bahasa
Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007).
>
> "Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu
bukan keharusan, sebab makna cincin juga bisa: segala
sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 2007). Dan
istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya
memang cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar
daripada ring of fire dipakai dalam menjelaskan suatu massa,
yaitu "cincin planet Saturnus" (rings of Saturn, lihat
"Cosmos" -Carl Sagan, 1980), dan ensiklopedia astronomi
In

Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-20 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Tambora memang meletus pada tahun 1815, itu bukan diperkirakan tetapi memang 
disaksikan sebaga letusan yang lebih dasyat daripada Krakatau 1883, dengan 
jumlah korban yang lebih banyak lagi.

  - Original Message - 
  From: Biro Kursus IAGI 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, September 20, 2011 10:57 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


  Terbayang  kalau IAGI mampu melakukan kegiatan itu sambil bekerjasama dengan 
lembaga lain atau Media TV tentu sangat menarik sekali...


  Pada 19 September 2011 07:28, Shofiyuddin  menulis:

Sabtu kemarin iseng iseng beli koran Kompas ... dan waw ... saya dibuatnya 
surprise sekali dimana harian ini mengulas perjalanan Ekspedisi Cincin Api yang 
dimulai dari Gunung Tambora di Nusa Tenggara Sana. Ekspedisi akan dilanjutkan 
ke banyak gunung api lainnya seperti Toba di Sumatra dsb. 


Ini adalah ekspedisi gabungan yang melibatkan ilmu volkanologi, geologi dan 
arkeologi. Gunung Tambora dijadikan sebagai titik awal ekspedisi. Cukup 
mencengangkan ternyata gunung yang satu ini diperkirakan meletus pada April 
1815. Kedahsyatan letusannya sanggup mengubah iklim di sebagai belahan dunia 
dan diperkirakan berada 1 tingkat di bawah letusan super Toba di Sumatra. Saya 
belum pernah mendengar ini sebelumnya. Diameter kaldera sepanjang 7 km 
barangkali bisa bercerita kehebatan letusannya dan penemuan sisa sisa 
gelontoran awan panas membumi hanguskan desa desa di sekitarnya. Diperkirakan 
dua kerajaan terkubur hidup hidup karena letusan ini dibuktikan dengan penemuan 
mayat mayat yang terbakar hangus.


Tulisan lengkap bisa liat langsung di Kompas edisi sabtu kemarin.


Saya tidak tahu apakah ada rekan rekan IAGI yang terlibat ekspedisi ini.  


Maaf tidak bermaksud promosi, tapi tulisan itu bagus sekali. Dulu harian 
ini juga melakukan ekspedisi menelusuri sisa sisa kerajaan Majapahit, yang 
menurut saya luar biasa. Jadi inget novelnya nya Majapahit karangan LKH 
terbitan Gramedia. 




Shofi







Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

2011-09-20 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Sdr-sdr sekalian:

Masalah istilah penerjemahan  “ring of fire” rim of fire” . “gordel van 
smaragd  dsb” dsb, itu bukan semata-mata istilah yang lebih tepat secara 
tatabahasa, tetapi menyangkut arti kiasan atau metaphor dari kata-kata 
tersebut.




Para ahli geologi di masa lampau, sampai ke pertengahan abad ke-20 masih 
lebih yang berifat naturalis dan berjiwa poetis, yang ingin mengexpressikan 
kekagumannya  terhadap keberaturan proses-proses  alam yang berpola begitu 
indah, bahkan begitu dahsyat sehingga mereka ingin mengutarakan dalam bahasa 
yang indah dan poetis juga yang penuh dengan kiasan, perumpamaan atau 
metaphore, bahkan didramatisir. Dalam menterjemahkan kata-kata kiasan ini 
lah kita harus berhati-hati jangan sampai kita memberikan pengertian atapun 
yang salah pada orang awam, yang mengharapkan para geoscientists bicara ‘to 
the point” walaupun dengan menggunakan istilah tekniks.




Gordel dalam bahasa Belanda bukanlah sembarang sabuk yang kita pakai sehari, 
tetapi suatu sabuk yang indah bahkan bertatahkan manikam, sehingga jika 
secara harfiah diterjemahkan sebagai sabuk saja, nilai poetisnya hilang. 
Mungkin terjemahan yang tepat adalah sebagai “untaian zamrud yang menghiasi 
khatulistiwa’. Begitupun katan “ring of fire”, inipun merupakan suatu kata 
kiasan, kita tidak medeskripkan adanya lingkaran api yang melingkari samudra 
Pasifik, tetapi adanya suatu jalur volkanik yang melingkari Samudra Pacific 
yang sewaktu-waktu memuntahkan lava pijar bagaikan api, mungkin disebut 
“Lingkaran yang membara”. Itulah sebabnya waktu saya dengar mengenai adanya 
“cincin api” saya ingin segera menanyakannya ke Pak Sudjatmiko, batu mulia 
apa itu yang menghiasi cincin api itu.




Biasanya dalam menggunakan kata-kata kiasan orang menggunakan makhluk2 
mythology atau legenda, sehingga menghindari pemahaman yang harfiah. 
Misalnya saja untuk menamakan kepulauan Indonesia yang rawan  bencana 
mungkin  “Nusantara Indah nan dibelit Sang Naga”.( Maaf  saya sendiri tidak 
poetis)




Umbgrove adalah satu contohnya yang mengarang buku dengan judul “Symphony of 
the Earth”,  dan“Pulse of the Earth”, Hans Cloos dengan menggunakan judul 
“Conversation with the Earth”, kalau diterjemahkan secara harfiah dapat 
menimbulkan kesan yang keliru mengenai proses yang terjadi dimuka bumi ini. 
Mungkin orang awam akan bertanya “Apakah benar  bumi itu berdenyut (Denyutan 
Bumi)? Berapa kali per menit ya?” “Apakah benar bumi itu mengeluarkan suara 
seperti suatu Symphony?” “Atau bagaimana caranya kita berbicara dengan  bumi 
itu?”. “Ring of fire” yang dengar pertama kalinya dari Klompe, jadi seorang 
naturalis yang poetis. Namun demikian pula istilah “andesite line” yang 
tidak poetis.




Ya soal istilah ‘cincin api” yang sifatnya poetis dan kata2 kiasan, saya 
tidak mau berkomentar lebih lanjut, silahkan saja. Tetapi ini adalah 
pengalaman pribadi,  begitu mendengar “cincin api” langsung saya teringat 
Pak Sudjatmino, yang mungkin telah menemukan mineral baru yang diberi 
julukan “cincin api”




Wassalam

RPK



- Original Message - 
From: 

To: 
Sent: Tuesday, September 20, 2011 8:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas


Saya kira "ring disini adalah yang mengitari samudra Pasifik". Sedangkan 
Indonesia sebetulnya kalau saya kuliah, selalu mengatakan :merupakan 
bagian dari "ring of fire". Dan ini sudah sangat lazim dalam tektonik.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


-Original Message-
From: "Hendri Harsian" 
Date: Tue, 20 Sep 2011 07:37:58
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Bapak-bapak,
Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire' punya Kompas 
menurut saya adalah bahasa 'tag line' koran. Orang awam akan lebih 
tertarik mendengar 'ring of fire' karena diambil dari Bahasa Inggris. 
Karena itu juga mungkin Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam 
Bahasa Indonesia.
Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya, jalur gunung 
api di Indonesia kan memang tidak berbentuk cincin (circle) tapi lebih 
seperti sabuk. Sekalian memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak 
menyesatkan.

Sekedar pendapat.
Salam
Hendri



On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id"  
wrote:


Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan cincin dengan 
permata api itu harus ditanyakan kepada Pak Sudjatmiko, ahli batu mulia 
dan permata', tetapi keburu sadar yg dimaksud.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36
To: 
Reply-To: 
Cc: Forum HAGI; Eksplorasi 
BPMIGAS; Geo 
Unpad

Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas

Pak Koesoema dan rekan2,

Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die zich slingert rond de 
evenaar...” (sabuk zamrud yang berjajar sepanjang khatulistiwa).


Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu dimaksudkan Multatuli 
sebagai busur pulau2 volkanik d