Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen
Peristiwa masa kuarter merupakan peristiwa geologi yang sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup ummat manusia sekarang ini, kalau dikaitkan dengan dengan "the present (plisto-holosen) is the key to the future (kekinian dan y.a.d). Relevansi peristiwa masa geologi kuarter (plistosen dan holosen) dengan masa geologi kekinian, inilah yang sangat strategis dan krusial kalau dilihat dari sisi ilmiah maupun aplikasinya bagi kebutuhan kita sehari-hari. Dua sisi tersebut, sesungguhnya sangat menarik kalau kita dekati untuk membantu mencari solusi berbagai permasalahn kebumian dan lingkungan di sekitar kita saat ini dan masa depan. Cuma dari sisi ilmiah, apakah geologi masa kini (kekinian) menjadi bagian dari studi-studi geologi kuarter kah? Kalau iya, berapa urgensi proses-proses sejarah sedimentasi endapan kuarter menjadi "perhatian" bagi kawan-kawan enginer dalam best practise ketika merencanakan berbagai infrastruktur perkotaan atau infrastruktur pendukungnya, dimana sebagian besar kota yang berkembang di indonesia bertumpu pada sedimen kuarter semua. Semoga jangan jadi PR bagi IAGI ke depan..., tapi PR kita semua.. salam, Gus Hend --- On Mon, 7/14/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Monday, July 14, 2008, 2:29 AM Terima kasih Pak Rovicky, sebaiknya kita menggunakan skala waktu terbaru tersebut (halaman 7 pada file pdf yang Pak Rovicky posting-kan URL-nya). Detail penjelasan semua metode pengukuran waktu geologi baik absolut maupun relatif, dan detail penjelasan setiap kurun (eon), masa (era), zaman (period), dan kala (epoch) dalam skala waktu geologi ada di bukunya (Geologic Time Scale 2004). salam, awang --- On Mon, 7/14/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, July 14, 2008, 8:46 AM Nambah dikit aja Bagi yang pingin tahu referensinya bisa didonlod disini : GEOLOGIC TIME SCALE 2004 – WHY, HOW, AND WHERE NEXT! F.M.Gradstein and J.G.Ogg http://www.stratigraphy.org/scale04.pdf salam RDP On Mon, Jul 14, 2008 at 9:39 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk geologi Kuarter, batas kala-kala Pliosen-Plistosen-Holosen penting. Berikut ringkasan berdasarkan Skala Waktu Geologi 2004, skala waktu terbaru yang patut kita gunakan (Gradstein, Ogg, dan Smith, eds., 2004, Cambridge University Press, 589 hal.). > > "Kuarter" dimulai pada 2.59 Ma – juta tahun yang lalu (awal stage "Gelasian" pada bagian atas Pliosen akhir). Ini merupakan perubahan dari yang selama ini kita ketahui yaitu yang dimulai pada batas bawah Plistosen (1.81 Ma). > > Batas Pliosen-Plistosen disepakati oleh lembaga2 stratigrafi internasional (ICS –International Commision on Stratigraphy dan INQUA-International Quaternary Association) sebagai 1.81 Ma, yaitu hampir mendekati puncak subkron magnetostratigrafi Olduvai. > > Plistosen kemudian dibagi ke dalam tiga bagian : Awal (1.81-0.78 Ma), Tengah (0.78-0.126 Ma) dan Akhir (0.126-0.115 Ma). Batas Awal-Tengah bertepatan dengan batas pembalikan medan magnetik dari Matuyama ke Brunhes. Batas Tengah-Atas lebih sulit ditentukan, tetapi kemudian didasarkan kepada batas bawah marine isotope stage 5 (MIS 5) yang juga merupakan batas sekuen interglasial terakhir. > > Batas Plistosen-Holosen adalah peristiwa perubahan iklim yang terjadi pada 10.000 tahun yang lalu. Batas bakunya adalah suatu endapan lakustrin warwa (varve) hasil proses deglasiasi di Swedia. Batas 10.000 tahun yang lalu ini secara resmi diterima dalam suatu kongres Holocene Commision (INQUA) tahun 1982. Sedimen jenis ini, yang dijadikan batas standar, memang banyak ditemui di Amerika Utara dan Eropa. Namun, batas ini secara resmi belum diakui oleh ICS (International Commision on Stratigraphy). > > Dengan makin banyaknya bukti pengintian es (ice core) baik di belahan Bumi utara maupun selatan, nampak bahwa batas yang sangat mungkin untuk batas antara Plistosen dan Holosen adalah 11.500 tahun yang lalu. Dengan tingkat ketepatan kurang dari lima tahun (dapat terlihat di laminasi pengintian es), batas stratotype ini adalah suatu endapan lakustrin berlaminasi di Jerman sebelah barat. Di tempat ini, berbagai metode pengukuran umur dengan radiokarbon, fosil (serbuk sari dan mikrofosil air tawar) dapat dilakukan dengan baik untuk keperluan korelasi biostratigrafi regional. > > Tetapi, baik batas 10.000 maupun 11.500 tahun sebenarnya sama saja sebab batas 10.000 adalah 10.000 tahun radiokarbon-14 sebelum sekarang (14C yr BP), sedangkan 11.500 adalah 11
Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen
Terima kasih Pak Rovicky, sebaiknya kita menggunakan skala waktu terbaru tersebut (halaman 7 pada file pdf yang Pak Rovicky posting-kan URL-nya). Detail penjelasan semua metode pengukuran waktu geologi baik absolut maupun relatif, dan detail penjelasan setiap kurun (eon), masa (era), zaman (period), dan kala (epoch) dalam skala waktu geologi ada di bukunya (Geologic Time Scale 2004). salam, awang --- On Mon, 7/14/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, July 14, 2008, 8:46 AM Nambah dikit aja Bagi yang pingin tahu referensinya bisa didonlod disini : GEOLOGIC TIME SCALE 2004 – WHY, HOW, AND WHERE NEXT! F.M.Gradstein and J.G.Ogg http://www.stratigraphy.org/scale04.pdf salam RDP On Mon, Jul 14, 2008 at 9:39 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk geologi Kuarter, batas kala-kala Pliosen-Plistosen-Holosen penting. Berikut ringkasan berdasarkan Skala Waktu Geologi 2004, skala waktu terbaru yang patut kita gunakan (Gradstein, Ogg, dan Smith, eds., 2004, Cambridge University Press, 589 hal.). > > "Kuarter" dimulai pada 2.59 Ma – juta tahun yang lalu (awal stage "Gelasian" pada bagian atas Pliosen akhir). Ini merupakan perubahan dari yang selama ini kita ketahui yaitu yang dimulai pada batas bawah Plistosen (1.81 Ma). > > Batas Pliosen-Plistosen disepakati oleh lembaga2 stratigrafi internasional (ICS –International Commision on Stratigraphy dan INQUA-International Quaternary Association) sebagai 1.81 Ma, yaitu hampir mendekati puncak subkron magnetostratigrafi Olduvai. > > Plistosen kemudian dibagi ke dalam tiga bagian : Awal (1.81-0.78 Ma), Tengah (0.78-0.126 Ma) dan Akhir (0.126-0.115 Ma). Batas Awal-Tengah bertepatan dengan batas pembalikan medan magnetik dari Matuyama ke Brunhes. Batas Tengah-Atas lebih sulit ditentukan, tetapi kemudian didasarkan kepada batas bawah marine isotope stage 5 (MIS 5) yang juga merupakan batas sekuen interglasial terakhir. > > Batas Plistosen-Holosen adalah peristiwa perubahan iklim yang terjadi pada 10.000 tahun yang lalu. Batas bakunya adalah suatu endapan lakustrin warwa (varve) hasil proses deglasiasi di Swedia. Batas 10.000 tahun yang lalu ini secara resmi diterima dalam suatu kongres Holocene Commision (INQUA) tahun 1982. Sedimen jenis ini, yang dijadikan batas standar, memang banyak ditemui di Amerika Utara dan Eropa. Namun, batas ini secara resmi belum diakui oleh ICS (International Commision on Stratigraphy). > > Dengan makin banyaknya bukti pengintian es (ice core) baik di belahan Bumi utara maupun selatan, nampak bahwa batas yang sangat mungkin untuk batas antara Plistosen dan Holosen adalah 11.500 tahun yang lalu. Dengan tingkat ketepatan kurang dari lima tahun (dapat terlihat di laminasi pengintian es), batas stratotype ini adalah suatu endapan lakustrin berlaminasi di Jerman sebelah barat. Di tempat ini, berbagai metode pengukuran umur dengan radiokarbon, fosil (serbuk sari dan mikrofosil air tawar) dapat dilakukan dengan baik untuk keperluan korelasi biostratigrafi regional. > > Tetapi, baik batas 10.000 maupun 11.500 tahun sebenarnya sama saja sebab batas 10.000 adalah 10.000 tahun radiokarbon-14 sebelum sekarang (14C yr BP), sedangkan 11.500 adalah 11.500 tahun kalender sebelum sekarang (calender years BP). > > Kala Holosen pernah dibagi-bagi dan terutama berlaku di Eropa Utara. Pembagiannya terutama didasarkan kepada perubahan iklim, suatu pembagian berdasarkan endapan gambut di Scandinavia misalnya membaginya menjadi : pre-Boreal, Boreal, Atlantik, sub-Boreal, dan sub-Atlantik. Ada juga yang membaginya berdasarkan analisis serbuk sari seluruh Eropa, ada juga yang berdasarkan kronologi absolut karbon-14. Sebenarnya, dengan mengkombinasikan perubahan iklim, pentarikhan absolut karbon-14, tefrakronologi (kronologi endapan volkanik klastik), dendrokronologi (kronologi lingkaran/cincin batang pohon), arkeologi, dan sejarah, maka kala Holosen dapat dibagi ke dalam bagian-bagian dengan resolusi sangat tinggi. Misalnya, saat ini diketahui bahwa perubahan iklim berdurasi 200 tahun dapat dibedakan dan ekivalen dengan pengendapan satu sekuen gambut. > > Demikian, sebaiknya kita menggunakan skala waktu geologi terbaru; A Geologic Time Scale 2004 (GTS2004)(Gradstein et al., eds., 2004), yang merupakan revisi dari skala-skala waktu geologi sebelumnya (GO96, SEPM95, JGR94, OB93, GTS89, EX88, KG85, DNAG83, GTS82, NDS82). > > Saya melihat masih banyak di antara kita yang menggunakan skala waktu geologi DNAG83 –Geologic Time Scale, Decade of North American Geology, Palmer 1983). Memang skala waktu ini tersebar luas, tetapi skala waktu geologi tersebut sudah lama direvisi. > > Manfaatkanlah setiap kemajuan terakhir yang telah susah payah diupayakan dan dicapai. > > > Salam,
Re: [iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen
Nambah dikit aja Bagi yang pingin tahu referensinya bisa didonlod disini : GEOLOGIC TIME SCALE 2004 – WHY, HOW, AND WHERE NEXT! F.M.Gradstein and J.G.Ogg http://www.stratigraphy.org/scale04.pdf salam RDP On Mon, Jul 14, 2008 at 9:39 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Untuk geologi Kuarter, batas kala-kala Pliosen-Plistosen-Holosen penting. > Berikut ringkasan berdasarkan Skala Waktu Geologi 2004, skala waktu terbaru > yang patut kita gunakan (Gradstein, Ogg, dan Smith, eds., 2004, Cambridge > University Press, 589 hal.). > > "Kuarter" dimulai pada 2.59 Ma – juta tahun yang lalu (awal stage "Gelasian" > pada bagian atas Pliosen akhir). Ini merupakan perubahan dari yang selama ini > kita ketahui yaitu yang dimulai pada batas bawah Plistosen (1.81 Ma). > > Batas Pliosen-Plistosen disepakati oleh lembaga2 stratigrafi internasional > (ICS –International Commision on Stratigraphy dan INQUA-International > Quaternary Association) sebagai 1.81 Ma, yaitu hampir mendekati puncak > subkron magnetostratigrafi Olduvai. > > Plistosen kemudian dibagi ke dalam tiga bagian : Awal (1.81-0.78 Ma), Tengah > (0.78-0.126 Ma) dan Akhir (0.126-0.115 Ma). Batas Awal-Tengah bertepatan > dengan batas pembalikan medan magnetik dari Matuyama ke Brunhes. Batas > Tengah-Atas lebih sulit ditentukan, tetapi kemudian didasarkan kepada batas > bawah marine isotope stage 5 (MIS 5) yang juga merupakan batas sekuen > interglasial terakhir. > > Batas Plistosen-Holosen adalah peristiwa perubahan iklim yang terjadi pada > 10.000 tahun yang lalu. Batas bakunya adalah suatu endapan lakustrin warwa > (varve) hasil proses deglasiasi di Swedia. Batas 10.000 tahun yang lalu ini > secara resmi diterima dalam suatu kongres Holocene Commision (INQUA) tahun > 1982. Sedimen jenis ini, yang dijadikan batas standar, memang banyak ditemui > di Amerika Utara dan Eropa. Namun, batas ini secara resmi belum diakui oleh > ICS (International Commision on Stratigraphy). > > Dengan makin banyaknya bukti pengintian es (ice core) baik di belahan Bumi > utara maupun selatan, nampak bahwa batas yang sangat mungkin untuk batas > antara Plistosen dan Holosen adalah 11.500 tahun yang lalu. Dengan tingkat > ketepatan kurang dari lima tahun (dapat terlihat di laminasi pengintian es), > batas stratotype ini adalah suatu endapan lakustrin berlaminasi di Jerman > sebelah barat. Di tempat ini, berbagai metode pengukuran umur dengan > radiokarbon, fosil (serbuk sari dan mikrofosil air tawar) dapat dilakukan > dengan baik untuk keperluan korelasi biostratigrafi regional. > > Tetapi, baik batas 10.000 maupun 11.500 tahun sebenarnya sama saja sebab > batas 10.000 adalah 10.000 tahun radiokarbon-14 sebelum sekarang (14C yr BP), > sedangkan 11.500 adalah 11.500 tahun kalender sebelum sekarang (calender > years BP). > > Kala Holosen pernah dibagi-bagi dan terutama berlaku di Eropa Utara. > Pembagiannya terutama didasarkan kepada perubahan iklim, suatu pembagian > berdasarkan endapan gambut di Scandinavia misalnya membaginya menjadi : > pre-Boreal, Boreal, Atlantik, sub-Boreal, dan sub-Atlantik. Ada juga yang > membaginya berdasarkan analisis serbuk sari seluruh Eropa, ada juga yang > berdasarkan kronologi absolut karbon-14. Sebenarnya, dengan mengkombinasikan > perubahan iklim, pentarikhan absolut karbon-14, tefrakronologi (kronologi > endapan volkanik klastik), dendrokronologi (kronologi lingkaran/cincin batang > pohon), arkeologi, dan sejarah, maka kala Holosen dapat dibagi ke dalam > bagian-bagian dengan resolusi sangat tinggi. Misalnya, saat ini diketahui > bahwa perubahan iklim berdurasi 200 tahun dapat dibedakan dan ekivalen dengan > pengendapan satu sekuen gambut. > > Demikian, sebaiknya kita menggunakan skala waktu geologi terbaru; A Geologic > Time Scale 2004 (GTS2004)(Gradstein et al., eds., 2004), yang merupakan > revisi dari skala-skala waktu geologi sebelumnya (GO96, SEPM95, JGR94, OB93, > GTS89, EX88, KG85, DNAG83, GTS82, NDS82). > > Saya melihat masih banyak di antara kita yang menggunakan skala waktu geologi > DNAG83 –Geologic Time Scale, Decade of North American Geology, Palmer 1983). > Memang skala waktu ini tersebar luas, tetapi skala waktu geologi tersebut > sudah lama direvisi. > > Manfaatkanlah setiap kemajuan terakhir yang telah susah payah diupayakan dan > dicapai. > > > Salam, > awang > > > -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaft
[iagi-net-l] Kala Plistosen dan Holosen
Untuk geologi Kuarter, batas kala-kala Pliosen-Plistosen-Holosen penting. Berikut ringkasan berdasarkan Skala Waktu Geologi 2004, skala waktu terbaru yang patut kita gunakan (Gradstein, Ogg, dan Smith, eds., 2004, Cambridge University Press, 589 hal.). ”Kuarter” dimulai pada 2.59 Ma – juta tahun yang lalu (awal stage ”Gelasian” pada bagian atas Pliosen akhir). Ini merupakan perubahan dari yang selama ini kita ketahui yaitu yang dimulai pada batas bawah Plistosen (1.81 Ma). Batas Pliosen-Plistosen disepakati oleh lembaga2 stratigrafi internasional (ICS –International Commision on Stratigraphy dan INQUA-International Quaternary Association) sebagai 1.81 Ma, yaitu hampir mendekati puncak subkron magnetostratigrafi Olduvai. Plistosen kemudian dibagi ke dalam tiga bagian : Awal (1.81-0.78 Ma), Tengah (0.78-0.126 Ma) dan Akhir (0.126-0.115 Ma). Batas Awal-Tengah bertepatan dengan batas pembalikan medan magnetik dari Matuyama ke Brunhes. Batas Tengah-Atas lebih sulit ditentukan, tetapi kemudian didasarkan kepada batas bawah marine isotope stage 5 (MIS 5) yang juga merupakan batas sekuen interglasial terakhir. Batas Plistosen-Holosen adalah peristiwa perubahan iklim yang terjadi pada 10.000 tahun yang lalu. Batas bakunya adalah suatu endapan lakustrin warwa (varve) hasil proses deglasiasi di Swedia. Batas 10.000 tahun yang lalu ini secara resmi diterima dalam suatu kongres Holocene Commision (INQUA) tahun 1982. Sedimen jenis ini, yang dijadikan batas standar, memang banyak ditemui di Amerika Utara dan Eropa. Namun, batas ini secara resmi belum diakui oleh ICS (International Commision on Stratigraphy). Dengan makin banyaknya bukti pengintian es (ice core) baik di belahan Bumi utara maupun selatan, nampak bahwa batas yang sangat mungkin untuk batas antara Plistosen dan Holosen adalah 11.500 tahun yang lalu. Dengan tingkat ketepatan kurang dari lima tahun (dapat terlihat di laminasi pengintian es), batas stratotype ini adalah suatu endapan lakustrin berlaminasi di Jerman sebelah barat. Di tempat ini, berbagai metode pengukuran umur dengan radiokarbon, fosil (serbuk sari dan mikrofosil air tawar) dapat dilakukan dengan baik untuk keperluan korelasi biostratigrafi regional. Tetapi, baik batas 10.000 maupun 11.500 tahun sebenarnya sama saja sebab batas 10.000 adalah 10.000 tahun radiokarbon-14 sebelum sekarang (14C yr BP), sedangkan 11.500 adalah 11.500 tahun kalender sebelum sekarang (calender years BP). Kala Holosen pernah dibagi-bagi dan terutama berlaku di Eropa Utara. Pembagiannya terutama didasarkan kepada perubahan iklim, suatu pembagian berdasarkan endapan gambut di Scandinavia misalnya membaginya menjadi : pre-Boreal, Boreal, Atlantik, sub-Boreal, dan sub-Atlantik. Ada juga yang membaginya berdasarkan analisis serbuk sari seluruh Eropa, ada juga yang berdasarkan kronologi absolut karbon-14. Sebenarnya, dengan mengkombinasikan perubahan iklim, pentarikhan absolut karbon-14, tefrakronologi (kronologi endapan volkanik klastik), dendrokronologi (kronologi lingkaran/cincin batang pohon), arkeologi, dan sejarah, maka kala Holosen dapat dibagi ke dalam bagian-bagian dengan resolusi sangat tinggi. Misalnya, saat ini diketahui bahwa perubahan iklim berdurasi 200 tahun dapat dibedakan dan ekivalen dengan pengendapan satu sekuen gambut. Demikian, sebaiknya kita menggunakan skala waktu geologi terbaru; A Geologic Time Scale 2004 (GTS2004)(Gradstein et al., eds., 2004), yang merupakan revisi dari skala-skala waktu geologi sebelumnya (GO96, SEPM95, JGR94, OB93, GTS89, EX88, KG85, DNAG83, GTS82, NDS82). Saya melihat masih banyak di antara kita yang menggunakan skala waktu geologi DNAG83 –Geologic Time Scale, Decade of North American Geology, Palmer 1983). Memang skala waktu ini tersebar luas, tetapi skala waktu geologi tersebut sudah lama direvisi. Manfaatkanlah setiap kemajuan terakhir yang telah susah payah diupayakan dan dicapai. Salam, awang