Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-18 Terurut Topik Hendratno Agus
Mang Okim alias Pak Miko..., Bu Deni ? ini adalah Mang Oden alias DnR alias mas 
Deni Rahayu...

Kang Deni..., anda juga tepat.., niat tulus dari mang Okim juga OK. Dalam upaya 
perlindungan sejatinya ada semangat untuk mengoptimalkan secara ekonomi. 
Sementara itu dalam upaya pemanfaatan pun baik untuk masyarakat lokal maupun 
eksternal, tentu juga perlu mengedepankan perlindungan. Itu hanya lah masalah 
menajemen dan komitment untuk mengatur. Idealnya : Setiap perlindungan Taman 
Jasper di Tasik (sekalipun bermuara pada proteksi terbatas, pemanfaatan 
terbatas, ilmiah, atau pariwisata), pasti bisa mempunyai makna ekonomi 
(sebagaimana pendapatmu itu). Sebagai analog, museum geologi di Bandung..itu 
bagian dari upaya perlindungan, tapi toch mampu menghasilkan kajian-kajian 
ilmiah tentang model konservasi geologi atau ekonomis (dari kunjungan wisatawan 
yang datang ke musium). Lalu wisatawan jajan siomay depan musium..., itu juga 
mendatangkan ekonomis bagi masyarakat eksternal musium (si penjual 
siomay..)hehe...

salam, kang gus hend



--- On Thu, 7/17/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, July 17, 2008, 1:52 PM

Yth. Bu (?) Deni,

Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang begitu indah dan
memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di Arizona yang
sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh Petrified Forest
Banten dan Taman  Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan barokah kepada
masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya berubah menjadi
National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari 2 ( dua ) juta
wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park Arizona tersebut
( 1995 ! ).

Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis Tasikmalaya
bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang saat ini dipimpin
oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang yang sangat
bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan pengetahuan
kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab Tasikmalaya.

Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah mengusulkan  ke
Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir Gintung
Tasikmalaya Selatan mendapatkan  prioritas untuk dibantu mesin-mesin
batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau tidak tahun ini ,
insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah mereka akan
memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan yang ukuran besar.

Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi keraguan Bu (?) Deni
tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " memprovokasi "
penyelamatan Taman
Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang kurang pas.

Salam batumulia,
Mang Okim




- Original Message -
From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


> Ass...
>
> Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan
mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah
dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa
? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu
pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan
dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang
mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi
konsen saya adalah :
> 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar
Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari
tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS
Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi
masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri).
> 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan
data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu
pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau
perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata,
saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi
saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk
sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga.
> 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini
akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.
>
> salam
> ODEN - dNr
>
>



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir 

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-17 Terurut Topik Deni Rahayu
Terima kasih penjelasannya mang okim mengenai maksud perlindungan dari taman 
jaspis ini, iya saya pikir intinya yang paling penting punya nilai tambah buat 
masyarakat sekitar, sehingga ekonomi mereka menjadi maju...aamiin...mudah2 bisa 
terlaksana dengan baik..

salam,
Oden-"Pak"

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


--- On Thu, 7/17/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Thursday, July 17, 2008, 6:52 AM
> Yth. Bu (?) Deni,
> 
> Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang
> begitu indah dan
> memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di
> Arizona yang
> sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh
> Petrified Forest
> Banten dan Taman  Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan
> barokah kepada
> masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya
> berubah menjadi
> National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari
> 2 ( dua ) juta
> wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park
> Arizona tersebut
> ( 1995 ! ).
> 
> Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis
> Tasikmalaya
> bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang
> saat ini dipimpin
> oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka
> panjang yang sangat
> bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan
> pengetahuan
> kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab
> Tasikmalaya.
> 
> Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah
> mengusulkan  ke
> Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir
> Gintung
> Tasikmalaya Selatan mendapatkan  prioritas untuk dibantu
> mesin-mesin
> batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau
> tidak tahun ini ,
> insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah
> mereka akan
> memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan
> yang ukuran besar.
> 
> Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi
> keraguan Bu (?) Deni
> tentang niat dan tujuan tulus kami dalam "
> memprovokasi " penyelamatan Taman
> Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang
> kurang pas.
> 
> Salam batumulia,
> Mang Okim
> 
> 
> 
> 
> - Original Message -
> From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA :
> MENDEKATI KENYATAAN !!!
> 
> 
> > Ass...
> >
> > Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa
> pendapat kawan-kawan
> mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah
> interpretasi), lalu setelah
> dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ?
> bermanfaat buat siapa
> ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ?
> saya pikir itu
> pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat
> suatu keputusan
> dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama
> daerah-daerah yang
> mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang
> mungkin menjadi
> konsen saya adalah :
> > 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan
> terhadap Benda Cagar
> Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa
> besar dapat
> bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat
> yang jauh dari
> tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar
> Budaya VS
> Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi
> tinggi bagi
> masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari
> jakarta/luar negeri).
> > 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha
> pengambilan
> data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai
> bagian kajian ilmu
> pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju.
> Kalau
> perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan
> untuk pariwisata,
> saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang
> sependapat karena bagi
> saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan
> dipergunakan untuk
> sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga.
> > 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar
> Budaya(perlindungan) JASPIS ini
> akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.
> >
> > salam
> > ODEN - dNr
> >
> >
> 
> 
> 
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-17 Terurut Topik miko
Yth. Bu (?) Deni,

Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang begitu indah dan
memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di Arizona yang
sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh Petrified Forest
Banten dan Taman  Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan barokah kepada
masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya berubah menjadi
National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari 2 ( dua ) juta
wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park Arizona tersebut
( 1995 ! ).

Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis Tasikmalaya
bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang saat ini dipimpin
oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang yang sangat
bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan pengetahuan
kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab Tasikmalaya.

Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah mengusulkan  ke
Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir Gintung
Tasikmalaya Selatan mendapatkan  prioritas untuk dibantu mesin-mesin
batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau tidak tahun ini ,
insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah mereka akan
memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan yang ukuran besar.

Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi keraguan Bu (?) Deni
tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " memprovokasi " penyelamatan Taman
Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang kurang pas.

Salam batumulia,
Mang Okim




- Original Message -
From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


> Ass...
>
> Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan
mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah
dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa
? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu
pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan
dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang
mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi
konsen saya adalah :
> 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar
Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari
tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS
Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi
masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri).
> 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan
data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu
pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau
perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata,
saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi
saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk
sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga.
> 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini
akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.
>
> salam
> ODEN - dNr
>
>



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to dir

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-17 Terurut Topik miko
Yth Pak Suherman,

Mangga, diantos sumpingna di Bandung.

Wassalam,
Mang Okim

- Original Message -
From: "Suherman Tisnawidjaja" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, July 16, 2008 12:19 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


Ah sanes waktos bade nyobian Rawon Madura nu masakna urang
Garutpasti nikmat atuh..tak iyeh.




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-16 Terurut Topik Suherman Tisnawidjaja
Dengan adanya pengawasan, kita harapkan Jaspis2 tsb tidak cepat habis
dijarah secara besar2an dan dijual keluar negri..sebaiknya selain sbg
cagar alam juga bisa dikelola oleh masyarakat sekitar secara wajar dan
dipergunakan sebesar2nya utk kemakmuran rakyat setempat.

Untuk hal ini saya kira mang Okim akhlinya untuk "transfer technology"
dan ngajarin berbisnis batu mulya kepada rakyat sekitar. 

-Original Message-
From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:35 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN
!!!

Ass...

Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan
mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu
setelah dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ?
bermanfaat buat siapa ? buat masyarakat setempat atau kalangan
geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan dasar yang harus menjadi
pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam usaha-usaha perlindungan
dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang mempunyai muatan
ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen saya
adalah :
1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar
Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh
dari tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya
VS Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi
masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar
negeri).
2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan
data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian
ilmu pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau
perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata,
saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi
saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk
sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. 
3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS
ini akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.

salam
ODEN - dNr


--- On Tue, 7/15/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI
KENYATAAN !!!
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, July 15, 2008, 12:59 AM
> Pak Suherman,
> 
> Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus
> serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB
> memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang
> Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi,
> tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - -
> tak iyeh ! 
> 
> Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB
> Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang  dilindungi oleh
> UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain
> tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu
> kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai
> bahan peledak lho ! ).
> 
> Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita
> kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga
> tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr.
> Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus .
> Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan
> sangat lengkap dan  siap untuk jadi senjata pamungkas, baik
> bagi stack holders dalam negeri ataupun  luar negeri . Besok
> lusa, KRCB pun akan  kumpul di kantor sekretariat Bandung
> untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah
> selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami
> komunikasikan ke pers ( PR ).
> 
> Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim
> kemaren  bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama
> Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang
> situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum
> internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah
> akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi,
> pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon
> tersebut   ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa
> sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya
> Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang
> Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi,  pohon-pohon
> mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan
> dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran
> Rakyat, dan Rotary  telah tumbuh subur, mencapai ketinggian
> lebih 4 meter .
> 
> Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang
> Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa
> bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak,
> 
> Salam batumulia,
> Mang Okim
> 
> ----- Original Message

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik Deni Rahayu
Ass...

Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai 
usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi 
mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat 
masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan 
dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam 
usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang 
mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen 
saya adalah :
1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu 
harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi 
masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya 
besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas 
dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi 
atau bos2 dari jakarta/luar negeri).
2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi 
yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan 
pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar 
Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang 
batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh 
masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat 
sekitar juga. 
3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan 
terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.

salam
ODEN - dNr


--- On Tue, 7/15/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> From: miko <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, July 15, 2008, 12:59 AM
> Pak Suherman,
> 
> Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus
> serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB
> memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang
> Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi,
> tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - -
> tak iyeh ! 
> 
> Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB
> Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang  dilindungi oleh
> UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain
> tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu
> kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai
> bahan peledak lho ! ).
> 
> Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita
> kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga
> tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr.
> Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus .
> Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan
> sangat lengkap dan  siap untuk jadi senjata pamungkas, baik
> bagi stack holders dalam negeri ataupun  luar negeri . Besok
> lusa, KRCB pun akan  kumpul di kantor sekretariat Bandung
> untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah
> selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami
> komunikasikan ke pers ( PR ).
> 
> Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim
> kemaren  bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama
> Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang
> situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum
> internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah
> akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi,
> pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon
> tersebut   ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa
> sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya
> Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang
> Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi,  pohon-pohon
> mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan
> dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran
> Rakyat, dan Rotary  telah tumbuh subur, mencapai ketinggian
> lebih 4 meter .
> 
> Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang
> Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa
> bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak,
> 
> Salam batumulia,
> Mang Okim
> 
> - Original Message - 
>   From: Suherman Tisnawidjaja 
>   To: iagi-net@iagi.or.id 
>   Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM
>   Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA :
> MENDEKATI KENYATAAN !!!
> 
> 
>   Mas Miko,
> 
>   Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu
> merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda
> Tasikmalaya dengan PERDA nya.
> 
>   Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb,
> masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai
> ekonomis yang sebelumnya di-cuekin.
> 
>   Um

RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik Suherman Tisnawidjaja
Ah sanes waktos bade nyobian Rawon Madura nu masakna urang
Garutpasti nikmat atuh..tak iyeh.

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 9:10 AM
To: IAGI
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


Abah Yanto, Ass.W.W.,

Rebu nuhun Abah,  kersa sindang ka " Kedai Bu Ai " nu  sederhana. Itulah
kehidupan para pangsiunan, terus mengeksplorasi dan ngulik segala macam
agar ada saja  yang dikerjakan . Mang Okim jadi ingat fatwa Alm. Prof.
Katili  : For a fighting man, there is no journey's end !  Dan yang
penting lainnya, kedai sederhana tersebut alhamdulilah telah menampung 2
pekerja baru yang setelah dilatih 1-2 hari , langsung jreng !  Entar
kalau Abah mampir lagi, neng Ai akan siapkan  yang khusus lainnya yaitu
rujak cingur , lontong kikil ,  atau soto medunten, insyaallah tak kalah
asyik dari rawonnya .

Waduh, mang Okim jadinya malu deh karena  rahasia mang Okim yang
mendambakan response dari IAGI atas apa yang terjadi di sekitar kita
jadinya ketahuan. Sebetulnya mang Okim tidak menyalahkan IAGI lho yang
tentunya kurang berdaya dibandingkan dengan  instansi terkait tingkat
lokal, regional ataupun pusat. Mang Okim menyadari,  banyak peraturan
diterbitkan berupa  Perda / Kepmen / dan bahkan Undang-Undang , tetapi
implementasinya nihil buanget . Lihatlah Kepmen 385 / MPP / KEP/ 6 /
2004 yang dideklarasikan oleh Menperindag melalui Pres. RI. Megawati  di
Rangkasbitung bulan Juni 2004  : Ekspor fosil kayu gelondongan atau
setengah jadi dilarang ! Kenyataannya ? Ekspor jalan terus sampai saat
ini , adem dan ayem saja, no law of inforcement  - - - tak iyeh.

So, what are we going to do, Abah ? Mang Okim setuju banget untuk go
ahead . Marilah kita terus gelorakan : For a fighting man, there is no
journey's end !  Mang Okim membayangkan, seandainya masukan dari
grass-root bisa ditampung dan ditindak lanjuti oleh IAGI dengan
meneruskannya ke instansi terkait tingkat pusat , pasti akan sangat
diperhatikan. Contoh yang mudah misalnya kasus Taman Jasper Tasikmalaya
.  Walaupun perhatian dari Pusat Survey Geologi / Badan Geologi sudah
sedemikian bagus dan positif, dengan tambahan dukungan dari IAGI
pastilah akan lebih OK lagi  - - - tak iyeh ( maapin kalau terkesan
menggurui  ).

Nah, itu dulu ya Abah, mang Okim jadinya ngelantur ngalor ngidul, mugia
teu aya nu kasinggung .  Oh ya, reuni Selabintana diundur karena tanggal
10 Agustus bertepatan dengan Pilkada Walkot Bandung ).

Salam batumulia,
Mang Okim


- Original Message - 
From: "yanto R.Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 2:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN
!!! 

 Mas Miko
 
 Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda 
 .
 Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas
Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai ( nasi rawon buatan orang
Garut ) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. Dalam kesempatan
itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "seolah-olah apa yang
diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari
teman teman IAGI. Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG,
itu sebenarnya bukan KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di
millis , memang suka "musim-musiman".  Tetapi sebenarnya apa yang
diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support.

 Nah  ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus - kasus
seperti ini  Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai  seorang SH yang
cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandangan- pandangan dari sisi
legal dalam kasus- kasus seperti ini. Maksudnya a.l . memberikan solusi
bagaimana melakukan pelarangan sehingga tidak terjadi kehilangan asset -
asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan  apa yang terkait dgn ini ,
dalam level apa ( pusat apa daerah , menteri
apa gubernur / bupati ) dsb.
 
 So , just go ahead Mas Miko .
 
 
 Si Abah
 


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wism

[iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik miko
Abah Yanto, Ass.W.W.,

Rebu nuhun Abah,  kersa sindang ka " Kedai Bu Ai " nu  sederhana. Itulah 
kehidupan para pangsiunan, terus mengeksplorasi dan ngulik segala macam agar 
ada saja  yang dikerjakan . Mang Okim jadi ingat fatwa Alm. Prof. Katili  : For 
a fighting man, there is no journey's end !  Dan yang penting lainnya, 
kedai sederhana tersebut alhamdulilah telah menampung 2 pekerja baru yang 
setelah dilatih 1-2 hari , langsung jreng !  Entar kalau Abah mampir lagi, neng 
Ai akan siapkan  yang khusus lainnya yaitu rujak cingur , lontong kikil ,  atau 
soto medunten, insyaallah tak kalah asyik dari rawonnya .

Waduh, mang Okim jadinya malu deh karena  rahasia mang Okim yang mendambakan 
response dari IAGI atas apa yang terjadi di sekitar kita  jadinya ketahuan. 
Sebetulnya mang Okim tidak menyalahkan IAGI lho yang tentunya kurang berdaya 
dibandingkan dengan  instansi terkait tingkat lokal, regional ataupun pusat. 
Mang Okim menyadari,  banyak peraturan diterbitkan berupa  Perda / Kepmen / dan 
bahkan Undang-Undang , tetapi implementasinya nihil buanget . Lihatlah Kepmen 
385 / MPP / KEP/ 6 / 2004 yang dideklarasikan oleh Menperindag melalui Pres. 
RI. Megawati  di Rangkasbitung bulan Juni 2004  : Ekspor fosil kayu gelondongan 
atau setengah jadi dilarang ! Kenyataannya ? Ekspor jalan terus sampai saat ini 
, adem dan ayem saja, no law of inforcement  - - - tak iyeh.

So, what are we going to do, Abah ? Mang Okim setuju banget untuk go ahead . 
Marilah kita terus gelorakan : For a fighting man, there is no journey's end 
!  Mang Okim membayangkan, seandainya masukan dari grass-root bisa 
ditampung dan ditindak lanjuti oleh IAGI dengan meneruskannya ke instansi 
terkait tingkat pusat , pasti akan sangat diperhatikan. Contoh yang mudah 
misalnya kasus Taman Jasper Tasikmalaya .  Walaupun perhatian dari Pusat Survey 
Geologi / Badan Geologi sudah sedemikian bagus dan positif, dengan tambahan 
dukungan dari IAGI pastilah akan lebih OK lagi  - - - tak iyeh ( maapin kalau 
terkesan menggurui  ).

Nah, itu dulu ya Abah, mang Okim jadinya ngelantur ngalor ngidul, mugia teu aya 
nu kasinggung .  Oh ya, reuni Selabintana diundur karena tanggal 10 Agustus 
bertepatan dengan Pilkada Walkot Bandung ).

Salam batumulia,
Mang Okim


- Original Message - 
From: "yanto R.Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 2:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! 

 Mas Miko
 
 Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda 
 .
 Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas Miko dan 
mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai ( nasi rawon buatan orang Garut ) , sedaap 
mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. Dalam kesempatan itu ada unek unek dari 
Mas Miko yang mengatakan "seolah-olah apa yang diperjuangkan oleh Mas Miko 
TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman teman IAGI. Saya katakan 
kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG, itu sebenarnya bukan KURANG , akan 
tetapi karena kita berbicara di millis , memang suka "musim-musiman".  Tetapi 
sebenarnya apa yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support.

 Nah  ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus - kasus seperti 
ini  Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai  seorang SH yang cinta geologi , 
sehingga dapat memberikan pandangan- pandangan dari sisi legal dalam kasus- 
kasus seperti ini. Maksudnya a.l . memberikan solusi bagaimana melakukan 
pelarangan sehingga tidak terjadi kehilangan asset - asset nasional spt ini ? 
UU dan Peraturan  apa yang terkait dgn ini , dalam level apa ( pusat apa daerah 
, menteri
apa gubernur / bupati ) dsb.
 
 So , just go ahead Mas Miko .
 
 
 Si Abah
 


RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik Suherman Tisnawidjaja
Mang Okim,
Ada satu lagi daerah yang memprihatinkan dan membahayakan manusia; kalau
kita naik kendaraan dari Bandung kearah Cianjur, setelah Citatah atau
persis setelah lewat gunung kapur, ada warung2 (kalau tidak salah didesa
Tagog Munding), dimana sebelah kiri jalan merupakan jurang yang dalam
dan sungai, kalau mang Okim ingat, disitu ada singkapan "turbidite" (??)
yang posisinya terbalik. Setelah lewat warung-warung tsb disebelah kiri
jalan masih jurang bahkan lebih curam, sedangkan sebelah kanannya jurang
dalam juga, yang dibuat manusia yang tidak bertanggung jawab, untuk
penggalian teras yang kelihatannya masih aktip/berlangsung dan celakanya
arah penggaliannya kearah badan jalan raya. Kalau saya pulang dari
Bandung setelah menengok orang tua, setiap lewat situ mengerikan, dimana
badan jalan terletak pada daerah ketinggian/punggung yang sangat sempit
diantara kedua jurang curam tsb.
Kelihatannya struktur tanah daerah tsb sangat rentan terhadap longsor,
kalau hal ini terjadi jalan raya Bdg-Cianjur-Jkt akan terputus total dan
sangat membahayakan keselamatam manusia.

Yang saya ingin ketahui apakah sudah ada instansi yang berwenang dan
PEMDA setempat mengetahui dan peduli lingkungan daerah tsb. Yang sangat
mengherankan kenapa penggalian teras masih terus berlangsung/tidak
dilarang, dimana dampak dari penggalian teras tsb akan sangat merusak
lingkungan dan sangat membahayakan.

Mang Okim pasti tahu persis, kemana kondisi daerah semacam ini harus
kita laporkan, untuk dilakukan survey dan penelitian lebih lanjut,
sebelum bencana yang tidak dinginkan terjadi.

Wassalam,
Suherman T

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 3:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN
!!!

Pak Suherman,

Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang
sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro /
serpentinite di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah
jelas-jelas dilindungi, tetapi masih tetap saja dijarah - - -
rang-terangan - - - tak iyeh ! 

Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000
yaitu Situs Gua Pawon yang  dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang
Benda Cagar Budaya. Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh
eksploitasi batu kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs (
pakai bahan peledak lho ! ).

Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih
sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman
Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang
sangat bagus . Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan
sangat lengkap dan  siap untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack
holders dalam negeri ataupun  luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan
kumpul di kantor sekretariat Bandung untuk membahas perkembangan
Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan setiap perkembangan,
selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ).

Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren
bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc
dari Balai Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan
mempretasikannya di forum internasional yang bergengsi. Harapan beliau,
insyaallah akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi,
pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon tersebut   (
habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa sendiri tak kunjung tiba -
- - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus mengingatkan kepada
siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi,  pohon-pohon
mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan dari Alm.
mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary
telah tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter .

Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang Okim keluar
dari konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa bermanfaat . Terima kasih
atas perhatian Bapak,

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message - 
  From: Suherman Tisnawidjaja 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI
KENYATAAN !!!


  Mas Miko,

  Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang
dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya.

  Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi
sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya
di-cuekin.

  Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit",
akan nekat untuk merusak dan mencurinya.

  Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum
penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu.

   

  Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan
orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang
ikut2an merusak demi 

[iagi-net-l] Penjarahan - RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
Sudah sejak 10 tahun terakhir ini, hampir semua sumberdaya alam
indonesia yang bisa langsung laku dijual tanpa terlebih dulu diproses,
sudah menjadi objek penjarahan.
Termasuk di dalamnya, segala macam kayu, ikan, batu, pasir, dll. 

Wassalam.
(sonny)

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 15 Juli 2008 15:00
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN
!!!

Pak Suherman,

Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang
sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro /
serpentinite di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah
jelas-jelas dilindungi, tetapi masih tetap saja dijarah - - -
rang-terangan - - - tak iyeh ! 

Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000
yaitu Situs Gua Pawon yang  dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang
Benda Cagar Budaya. Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh
eksploitasi batu kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs (
pakai bahan peledak lho ! ).

Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih
sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman
Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang
sangat bagus . Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan
sangat lengkap dan  siap untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack
holders dalam negeri ataupun  luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan
kumpul di kantor sekretariat Bandung untuk membahas perkembangan
Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan setiap perkembangan,
selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ).

Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren
bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc
dari Balai Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan
mempretasikannya di forum internasional yang bergengsi. Harapan beliau,
insyaallah akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi,
pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon tersebut   (
habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa sendiri tak kunjung tiba -
- - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus mengingatkan kepada
siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi,  pohon-pohon
mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan dari Alm.
mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary
telah tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter .

Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang Okim keluar
dari konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa bermanfaat . Terima kasih
atas perhatian Bapak,

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message -
  From: Suherman Tisnawidjaja
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI
KENYATAAN !!!


  Mas Miko,

  Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang
dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya.

  Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi
sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya
di-cuekin.

  Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit",
akan nekat untuk merusak dan mencurinya.

  Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum
penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu.

   

  Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan
orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang
ikut2an merusak demi "pulus" dan "ajimumpung". Amin.

   



--



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archi

Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik miko
Pak Suherman,

Kekhawatiran Bapak sangat  beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang sering 
kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro / serpentinite 
di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, 
tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - tak iyeh ! 

Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000 yaitu Situs 
Gua Pawon yang  dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. 
Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu kapur yang 
sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai bahan peledak lho ! ).

Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih sepi 
ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis 
Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . 
Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan sangat lengkap dan  siap 
untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack holders dalam negeri ataupun  
luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan  kumpul di kantor sekretariat Bandung 
untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan 
setiap perkembangan, selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ).

Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren  bahwa 
beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai 
Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum 
internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah akan ada uluran tangan 
dari luar negeri untuk rehabilitasi, pelestarian , dan penelitihan lanjutan 
Situs Gua Pawon tersebut   ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari  bangsa 
sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus 
mengingatkan kepada siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, 
 pohon-pohon mahoni yang ditanam KRCB  5  tahunan lalu sebagai sumbangan dari 
Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary  telah 
tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter .

Sebagai penutup,  mang Okim  mohon maaf karena balasan mang Okim keluar dari 
konteks. Walaupun demikian,  semoga bisa bermanfaat . Terima kasih atas 
perhatian Bapak,

Salam batumulia,
Mang Okim

- Original Message - 
  From: Suherman Tisnawidjaja 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


  Mas Miko,

  Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang dan 
sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya.

  Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi sadar/tahu 
bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya di-cuekin.

  Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit", akan 
nekat untuk merusak dan mencurinya.

  Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum penjabat dan 
aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu.

   

  Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan orang2 
yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang ikut2an merusak 
demi "pulus" dan "ajimumpung". Amin.

   


--



Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik mohammad syaiful
wah, sebenarnya tantangan yg menarik. dan semestinya tidak perlu
menunggu kehadiran pp-iagi mendatang. kalo perlu sekarang, divisi yg
berkaitan tentunya bisa bertindak; bukankah demikian, kang sekjen?

kemudian, saya sering melamun, tentunya pp-iagi juga sangatlah
mengharapkan bahwa seluruh pengda dan komwil yg ada juga cukup galak
utk bergerak. kasus2 'daerah', sesolonyalah juga pada tingkat dini
diladeni oleh pengda, tidak perlu menunggu 'orang2 pusat' berdiri dari
tempat duduknya.

ayo, bangun semua pengda iagi!!!

salam,
syaiful

On 7/15/08, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>  Mas Miko
>
>  Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda
>  .
>  Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas
>  Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai (nasi rawon buatan orang
>  Garut) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai.
>  Dalam kesempatan
>  itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "se-olah 2) apa yang
>  diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman
>  teman IAGI.
>  Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG itu
>  sebenarnya bukan  KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di
>  millis , memang suka "musim2 - an".
>  Tetapi sebenarnya apa
>  yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support.
>
>  Nah
>  ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus kasus
>  sperti ini 
>
>  Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai
>  seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandanagan
>  pandangan dari sisi legal dalam kasus kasus seperti ini.
>  Maksudnya al
>  memberkan solusi bagaimana melakukan  pelarangan sehingga tidak
>  terjadi kehilangan asset asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan
>  apa yang terkait dg ini ,dalam level apa  (pusat apa daerah , menteri
>  apa gubernur.Bupati ) dsb.
>
>  So , just go ahead Mas Miko .
>
>
>  Si Abah
>
>
>
>  > Rekan-rekan Gem-Lovers yang
>  budiman,
>  >
>  > Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi (
>  PSG ) Bandung yang dipimpin oleh
>  > Dr. Yunus Kusumahbrata telah
>  seluruhnya kembali ke Bandung setelah sejak
>  > hari Senen, 7 Juli
>  2008, melaksanakan eksplorasi / sidak  ke kawasan
>  > jaspis
>  Tasikmalaya Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa masalah  yang
>  > dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan tanggapan
>  yang
>  > begitu spontan dari banyak kalangan.
>  >
>  >
>  Berikut ini adalah  informasi  yang mang Okim simpulkan dari pertemuan
>  > sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang Okim dapat
>  oleh-oleh
>  >  beberapa foto lapangan hasil jepretan team beliau )
>  :
>  >
>  > 1. Backhoe yang selalu  standby di Kampung Pasir
>  Gintung untuk
>  > mengevakuasi batu merah   alhamdulilah  telah
>  menghilang dari tepian S.
>  > Cimedang .
>  >
>  > 2.
>  Kepala Dinas Pertambangan dan Energi beserta staf dan Satpol
>  >
>  Kab.Tasikmalaya telah mengadakan razia dadakan dan hampir saja
>  menangkap
>  > team survey PSG yang dikira sebagai pengusaha /
>  pemilik backhoe (
>  > backhoenya keburu ditarik ke luar kawasan
>  ).
>  >
>  > 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan
>  pengumuman tentang
>  > larangan penambangan ( batu merah ) di
>  Kampung Pasir Gintung  .
>  >
>  > 4. Dari hasil pengamatan
>  langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir Gintung
>  >  masih
>  ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar ( tidak
>  > termasuk yang di S. Cimedang ).
>  >
>  > 5.
>  Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team PSG dalam
>  > waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya Geopark Taman
>  Jaspis
>  > Tasikmalaya.
>  >
>  > Semoga perkembangan
>  tersebut di atas  , walaupun sifatnya sementara,
>  > dapat melegakan
>  hati kita semua bahwa  sebuah Geopark Taman Jaspis
>  > Tasikmalaya
>  akan menjadi kenyataan suatu hari nanti.
>  >
>  > Salam
>  batumulia,
>  > Mang Okim
>  >
>  > Keterangan gambar :
>  >
>  > Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
>  Tasikmalaya mengadakan
>  > sidak / razia ke Kampung Pasir
>  Gintung.
>  >
>  > Gambar bawah : Papan larangan penambangan
>  batu merah di Kampung Pasir
>  > Gintung yang ditancapkan oleh Satpol
>  Dinas Pertambangan dan Energi
>  > Tasikmalaya.
>  >
>  >
>
>  >
>  >
>  >
>
>
>
> --
>  ___
>  Nganyerikeun hate
>  batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
>  ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>


-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id

RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik yanto R.Sumantri


May 

Namanya juga usahe , tapi jelas lebih baik ada peraturan
daripada tida k kan ?

Si Abah
>

 Mas
Miko,
> 
> Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya
batu merah S. Cimedang
> dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda
Tasikmalaya dengan PERDA nya.
> 
> Tapi saya masih
khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi
> sadar/tahu
bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya
>
di-cuekin.
> 
> Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu
ada yang bisa jadi "duit", akan
> nekat untuk merusak
dan mencurinya.
> 
> Contohnya hutan lidung dirusak berat
oleh para pencuri dan oknum
> penjabat dan aparat, hanya demi
"pulus"taiyeu.
> 
> 
> 
>
Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan
> orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda
yang
> ikut2an merusak demi "pulus" dan
"ajimumpung". Amin.
> 
> 
> 
>
____
> 
>
From: miko
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, July 15, 2008 10:32
AM
> To: IAGI
> Subject: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS
TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
> 
> 
> 
> Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,
> 
> 
> 
> Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi ( PSG ) Bandung
yang dipimpin
> oleh Dr. Yunus Kusumahbrata telah seluruhnya
kembali ke Bandung setelah
> sejak hari Senen, 7 Juli 2008,
melaksanakan eksplorasi / sidak  ke
> kawasan jaspis Tasikmalaya
Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa
> masalah  yang
dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan
> tanggapan
yang begitu spontan dari banyak kalangan.
> 
> 
>

> Berikut ini adalah  informasi  yang mang Okim simpulkan dari
pertemuan
> sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang
Okim dapat
> oleh-oleh  beberapa foto lapangan hasil jepretan team
beliau ) :
> 
> 
> 
> 1. Backhoe yang
selalu  standby di Kampung Pasir Gintung untuk
> mengevakuasi batu
merah   alhamdulilah  telah menghilang dari tepian S.
> Cimedang
.
> 
> 
> 
> 2. Kepala Dinas Pertambangan
dan Energi beserta staf dan Satpol
> Kab.Tasikmalaya telah
mengadakan razia dadakan dan hampir saja menangkap
> team survey
PSG yang dikira sebagai pengusaha / pemilik backhoe (
> backhoenya
keburu ditarik ke luar kawasan ).
> 
> 
> 
> 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan pengumuman
tentang
> larangan penambangan ( batu merah ) di Kampung Pasir
Gintung  .
> 
> 
> 
> 4. Dari hasil
pengamatan langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir
> Gintung 
masih ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar
>
( tidak termasuk yang di S. Cimedang ).
> 
> 
>

> 5. Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team
PSG dalam
> waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya
Geopark Taman Jaspis
> Tasikmalaya.
> 
> 
> 
> Semoga perkembangan  tersebut di atas  , walaupun
sifatnya sementara,
> dapat melegakan hati kita semua bahwa 
sebuah Geopark Taman Jaspis
> Tasikmalaya  akan menjadi kenyataan
suatu hari nanti.
> 
> 
> 
> Salam
batumulia,
> 
> Mang Okim
> 
> 
>

> Keterangan gambar :
> 
> 
> 
>
Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tasikmalaya
>
mengadakan sidak / razia ke Kampung Pasir Gintung ( foto oleh team PSG
> ).
> 
> 
> 
> Gambar bawah : Papan
larangan penambangan batu merah di Kampung Pasir
> Gintung yang
ditancapkan oleh Satpol Dinas Pertambangan dan Energi
>
Tasikmalaya ( foto oleh team PSG ).
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.


Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!

2008-07-15 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Mas Miko

Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda 
.
Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas
Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai (nasi rawon buatan orang
Garut) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai.
Dalam kesempatan
itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "se-olah 2) apa yang
diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman
teman IAGI.
Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG itu
sebenarnya bukan  KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di
millis , memang suka "musim2 - an". 
Tetapi sebenarnya apa
yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support.

Nah 
ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus kasus
sperti ini 

Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai 
seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandanagan
pandangan dari sisi legal dalam kasus kasus seperti ini.
Maksudnya al
memberkan solusi bagaimana melakukan  pelarangan sehingga tidak
terjadi kehilangan asset asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan 
apa yang terkait dg ini ,dalam level apa  (pusat apa daerah , menteri
apa gubernur.Bupati ) dsb.

So , just go ahead Mas Miko .


Si Abah


> Rekan-rekan Gem-Lovers yang
budiman,
> 
> Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi (
PSG ) Bandung yang dipimpin oleh
> Dr. Yunus Kusumahbrata telah
seluruhnya kembali ke Bandung setelah sejak
> hari Senen, 7 Juli
2008, melaksanakan eksplorasi / sidak  ke kawasan
> jaspis
Tasikmalaya Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa masalah  yang
> dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan tanggapan
yang
> begitu spontan dari banyak kalangan.
> 
>
Berikut ini adalah  informasi  yang mang Okim simpulkan dari pertemuan
> sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang Okim dapat
oleh-oleh
>  beberapa foto lapangan hasil jepretan team beliau )
:
> 
> 1. Backhoe yang selalu  standby di Kampung Pasir
Gintung untuk
> mengevakuasi batu merah   alhamdulilah  telah
menghilang dari tepian S.
> Cimedang .
> 
> 2.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi beserta staf dan Satpol
>
Kab.Tasikmalaya telah mengadakan razia dadakan dan hampir saja
menangkap
> team survey PSG yang dikira sebagai pengusaha /
pemilik backhoe (
> backhoenya keburu ditarik ke luar kawasan
).
> 
> 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan
pengumuman tentang
> larangan penambangan ( batu merah ) di
Kampung Pasir Gintung  .
> 
> 4. Dari hasil pengamatan
langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir Gintung
>  masih
ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar ( tidak
> termasuk yang di S. Cimedang ).
> 
> 5.
Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team PSG dalam
> waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya Geopark Taman
Jaspis
> Tasikmalaya.
> 
> Semoga perkembangan 
tersebut di atas  , walaupun sifatnya sementara,
> dapat melegakan
hati kita semua bahwa  sebuah Geopark Taman Jaspis
> Tasikmalaya 
akan menjadi kenyataan suatu hari nanti.
> 
> Salam
batumulia,
> Mang Okim
> 
> Keterangan gambar :
> 
> Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
Tasikmalaya mengadakan
> sidak / razia ke Kampung Pasir
Gintung.
> 
> Gambar bawah : Papan larangan penambangan
batu merah di Kampung Pasir
> Gintung yang ditancapkan oleh Satpol
Dinas Pertambangan dan Energi
> Tasikmalaya.
> 
>

> 
> 
> 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.