Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Mang Okim alias Pak Miko..., Bu Deni ? ini adalah Mang Oden alias DnR alias mas Deni Rahayu... Kang Deni..., anda juga tepat.., niat tulus dari mang Okim juga OK. Dalam upaya perlindungan sejatinya ada semangat untuk mengoptimalkan secara ekonomi. Sementara itu dalam upaya pemanfaatan pun baik untuk masyarakat lokal maupun eksternal, tentu juga perlu mengedepankan perlindungan. Itu hanya lah masalah menajemen dan komitment untuk mengatur. Idealnya : Setiap perlindungan Taman Jasper di Tasik (sekalipun bermuara pada proteksi terbatas, pemanfaatan terbatas, ilmiah, atau pariwisata), pasti bisa mempunyai makna ekonomi (sebagaimana pendapatmu itu). Sebagai analog, museum geologi di Bandung..itu bagian dari upaya perlindungan, tapi toch mampu menghasilkan kajian-kajian ilmiah tentang model konservasi geologi atau ekonomis (dari kunjungan wisatawan yang datang ke musium). Lalu wisatawan jajan siomay depan musium..., itu juga mendatangkan ekonomis bagi masyarakat eksternal musium (si penjual siomay..)hehe... salam, kang gus hend --- On Thu, 7/17/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: miko <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, July 17, 2008, 1:52 PM Yth. Bu (?) Deni, Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang begitu indah dan memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di Arizona yang sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh Petrified Forest Banten dan Taman Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan barokah kepada masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya berubah menjadi National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari 2 ( dua ) juta wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park Arizona tersebut ( 1995 ! ). Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis Tasikmalaya bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang saat ini dipimpin oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang yang sangat bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan pengetahuan kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab Tasikmalaya. Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah mengusulkan ke Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir Gintung Tasikmalaya Selatan mendapatkan prioritas untuk dibantu mesin-mesin batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau tidak tahun ini , insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah mereka akan memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan yang ukuran besar. Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi keraguan Bu (?) Deni tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " memprovokasi " penyelamatan Taman Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang kurang pas. Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > Ass... > > Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen saya adalah : > 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri). > 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. > 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar. > > salam > ODEN - dNr > > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Terima kasih penjelasannya mang okim mengenai maksud perlindungan dari taman jaspis ini, iya saya pikir intinya yang paling penting punya nilai tambah buat masyarakat sekitar, sehingga ekonomi mereka menjadi maju...aamiin...mudah2 bisa terlaksana dengan baik.. salam, Oden-"Pak" Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] --- On Thu, 7/17/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: miko <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Thursday, July 17, 2008, 6:52 AM > Yth. Bu (?) Deni, > > Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang > begitu indah dan > memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di > Arizona yang > sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh > Petrified Forest > Banten dan Taman Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan > barokah kepada > masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya > berubah menjadi > National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari > 2 ( dua ) juta > wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park > Arizona tersebut > ( 1995 ! ). > > Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis > Tasikmalaya > bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang > saat ini dipimpin > oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka > panjang yang sangat > bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan > pengetahuan > kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab > Tasikmalaya. > > Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah > mengusulkan ke > Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir > Gintung > Tasikmalaya Selatan mendapatkan prioritas untuk dibantu > mesin-mesin > batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau > tidak tahun ini , > insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah > mereka akan > memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan > yang ukuran besar. > > Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi > keraguan Bu (?) Deni > tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " > memprovokasi " penyelamatan Taman > Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang > kurang pas. > > Salam batumulia, > Mang Okim > > > > > - Original Message - > From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : > MENDEKATI KENYATAAN !!! > > > > Ass... > > > > Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa > pendapat kawan-kawan > mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah > interpretasi), lalu setelah > dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? > bermanfaat buat siapa > ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? > saya pikir itu > pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat > suatu keputusan > dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama > daerah-daerah yang > mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang > mungkin menjadi > konsen saya adalah : > > 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan > terhadap Benda Cagar > Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa > besar dapat > bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat > yang jauh dari > tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar > Budaya VS > Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi > tinggi bagi > masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari > jakarta/luar negeri). > > 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha > pengambilan > data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai > bagian kajian ilmu > pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. > Kalau > perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan > untuk pariwisata, > saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang > sependapat karena bagi > saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan > dipergunakan untuk > sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. > > 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar > Budaya(perlindungan) JASPIS ini > akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar. > > > > salam > > ODEN - dNr > > > > > > > > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak:
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Yth. Bu (?) Deni, Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang begitu indah dan memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di Arizona yang sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh Petrified Forest Banten dan Taman Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan barokah kepada masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya berubah menjadi National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari 2 ( dua ) juta wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park Arizona tersebut ( 1995 ! ). Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis Tasikmalaya bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang saat ini dipimpin oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang yang sangat bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan pengetahuan kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab Tasikmalaya. Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah mengusulkan ke Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir Gintung Tasikmalaya Selatan mendapatkan prioritas untuk dibantu mesin-mesin batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau tidak tahun ini , insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah mereka akan memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan yang ukuran besar. Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi keraguan Bu (?) Deni tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " memprovokasi " penyelamatan Taman Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang kurang pas. Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > Ass... > > Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen saya adalah : > 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri). > 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. > 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar. > > salam > ODEN - dNr > > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to dir
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Yth Pak Suherman, Mangga, diantos sumpingna di Bandung. Wassalam, Mang Okim - Original Message - From: "Suherman Tisnawidjaja" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, July 16, 2008 12:19 PM Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Ah sanes waktos bade nyobian Rawon Madura nu masakna urang Garutpasti nikmat atuh..tak iyeh. PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Dengan adanya pengawasan, kita harapkan Jaspis2 tsb tidak cepat habis dijarah secara besar2an dan dijual keluar negri..sebaiknya selain sbg cagar alam juga bisa dikelola oleh masyarakat sekitar secara wajar dan dipergunakan sebesar2nya utk kemakmuran rakyat setempat. Untuk hal ini saya kira mang Okim akhlinya untuk "transfer technology" dan ngajarin berbisnis batu mulya kepada rakyat sekitar. -Original Message- From: Deni Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:35 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Ass... Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen saya adalah : 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri). 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar. salam ODEN - dNr --- On Tue, 7/15/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: miko <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Tuesday, July 15, 2008, 12:59 AM > Pak Suherman, > > Kekhawatiran Bapak sangat beralasan mengingat kasus-kasus > serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB > memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang > Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, > tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - > tak iyeh ! > > Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB > Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang dilindungi oleh > UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain > tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu > kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai > bahan peledak lho ! ). > > Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita > kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga > tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. > Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . > Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan > sangat lengkap dan siap untuk jadi senjata pamungkas, baik > bagi stack holders dalam negeri ataupun luar negeri . Besok > lusa, KRCB pun akan kumpul di kantor sekretariat Bandung > untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah > selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami > komunikasikan ke pers ( PR ). > > Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim > kemaren bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama > Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang > situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum > internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah > akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi, > pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon > tersebut ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari bangsa > sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya > Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang > Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, pohon-pohon > mahoni yang ditanam KRCB 5 tahunan lalu sebagai sumbangan > dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran > Rakyat, dan Rotary telah tumbuh subur, mencapai ketinggian > lebih 4 meter . > > Sebagai penutup, mang Okim mohon maaf karena balasan mang > Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian, semoga bisa > bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak, > > Salam batumulia, > Mang Okim > > ----- Original Message
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Ass... Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa ? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi konsen saya adalah : 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri). 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata, saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga. 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar. salam ODEN - dNr --- On Tue, 7/15/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: miko <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Tuesday, July 15, 2008, 12:59 AM > Pak Suherman, > > Kekhawatiran Bapak sangat beralasan mengingat kasus-kasus > serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB > memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang > Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, > tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - > tak iyeh ! > > Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB > Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang dilindungi oleh > UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain > tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu > kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai > bahan peledak lho ! ). > > Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita > kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga > tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. > Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . > Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan > sangat lengkap dan siap untuk jadi senjata pamungkas, baik > bagi stack holders dalam negeri ataupun luar negeri . Besok > lusa, KRCB pun akan kumpul di kantor sekretariat Bandung > untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah > selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami > komunikasikan ke pers ( PR ). > > Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim > kemaren bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama > Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang > situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum > internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah > akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi, > pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon > tersebut ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari bangsa > sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya > Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang > Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, pohon-pohon > mahoni yang ditanam KRCB 5 tahunan lalu sebagai sumbangan > dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran > Rakyat, dan Rotary telah tumbuh subur, mencapai ketinggian > lebih 4 meter . > > Sebagai penutup, mang Okim mohon maaf karena balasan mang > Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian, semoga bisa > bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak, > > Salam batumulia, > Mang Okim > > - Original Message - > From: Suherman Tisnawidjaja > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : > MENDEKATI KENYATAAN !!! > > > Mas Miko, > > Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu > merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda > Tasikmalaya dengan PERDA nya. > > Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, > masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai > ekonomis yang sebelumnya di-cuekin. > > Um
RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Ah sanes waktos bade nyobian Rawon Madura nu masakna urang Garutpasti nikmat atuh..tak iyeh. -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 16, 2008 9:10 AM To: IAGI Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Abah Yanto, Ass.W.W., Rebu nuhun Abah, kersa sindang ka " Kedai Bu Ai " nu sederhana. Itulah kehidupan para pangsiunan, terus mengeksplorasi dan ngulik segala macam agar ada saja yang dikerjakan . Mang Okim jadi ingat fatwa Alm. Prof. Katili : For a fighting man, there is no journey's end ! Dan yang penting lainnya, kedai sederhana tersebut alhamdulilah telah menampung 2 pekerja baru yang setelah dilatih 1-2 hari , langsung jreng ! Entar kalau Abah mampir lagi, neng Ai akan siapkan yang khusus lainnya yaitu rujak cingur , lontong kikil , atau soto medunten, insyaallah tak kalah asyik dari rawonnya . Waduh, mang Okim jadinya malu deh karena rahasia mang Okim yang mendambakan response dari IAGI atas apa yang terjadi di sekitar kita jadinya ketahuan. Sebetulnya mang Okim tidak menyalahkan IAGI lho yang tentunya kurang berdaya dibandingkan dengan instansi terkait tingkat lokal, regional ataupun pusat. Mang Okim menyadari, banyak peraturan diterbitkan berupa Perda / Kepmen / dan bahkan Undang-Undang , tetapi implementasinya nihil buanget . Lihatlah Kepmen 385 / MPP / KEP/ 6 / 2004 yang dideklarasikan oleh Menperindag melalui Pres. RI. Megawati di Rangkasbitung bulan Juni 2004 : Ekspor fosil kayu gelondongan atau setengah jadi dilarang ! Kenyataannya ? Ekspor jalan terus sampai saat ini , adem dan ayem saja, no law of inforcement - - - tak iyeh. So, what are we going to do, Abah ? Mang Okim setuju banget untuk go ahead . Marilah kita terus gelorakan : For a fighting man, there is no journey's end ! Mang Okim membayangkan, seandainya masukan dari grass-root bisa ditampung dan ditindak lanjuti oleh IAGI dengan meneruskannya ke instansi terkait tingkat pusat , pasti akan sangat diperhatikan. Contoh yang mudah misalnya kasus Taman Jasper Tasikmalaya . Walaupun perhatian dari Pusat Survey Geologi / Badan Geologi sudah sedemikian bagus dan positif, dengan tambahan dukungan dari IAGI pastilah akan lebih OK lagi - - - tak iyeh ( maapin kalau terkesan menggurui ). Nah, itu dulu ya Abah, mang Okim jadinya ngelantur ngalor ngidul, mugia teu aya nu kasinggung . Oh ya, reuni Selabintana diundur karena tanggal 10 Agustus bertepatan dengan Pilkada Walkot Bandung ). Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: "yanto R.Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, July 15, 2008 2:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Mas Miko Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda . Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai ( nasi rawon buatan orang Garut ) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. Dalam kesempatan itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "seolah-olah apa yang diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman teman IAGI. Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG, itu sebenarnya bukan KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di millis , memang suka "musim-musiman". Tetapi sebenarnya apa yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support. Nah ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus - kasus seperti ini Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandangan- pandangan dari sisi legal dalam kasus- kasus seperti ini. Maksudnya a.l . memberikan solusi bagaimana melakukan pelarangan sehingga tidak terjadi kehilangan asset - asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan apa yang terkait dgn ini , dalam level apa ( pusat apa daerah , menteri apa gubernur / bupati ) dsb. So , just go ahead Mas Miko . Si Abah PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wism
[iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Abah Yanto, Ass.W.W., Rebu nuhun Abah, kersa sindang ka " Kedai Bu Ai " nu sederhana. Itulah kehidupan para pangsiunan, terus mengeksplorasi dan ngulik segala macam agar ada saja yang dikerjakan . Mang Okim jadi ingat fatwa Alm. Prof. Katili : For a fighting man, there is no journey's end ! Dan yang penting lainnya, kedai sederhana tersebut alhamdulilah telah menampung 2 pekerja baru yang setelah dilatih 1-2 hari , langsung jreng ! Entar kalau Abah mampir lagi, neng Ai akan siapkan yang khusus lainnya yaitu rujak cingur , lontong kikil , atau soto medunten, insyaallah tak kalah asyik dari rawonnya . Waduh, mang Okim jadinya malu deh karena rahasia mang Okim yang mendambakan response dari IAGI atas apa yang terjadi di sekitar kita jadinya ketahuan. Sebetulnya mang Okim tidak menyalahkan IAGI lho yang tentunya kurang berdaya dibandingkan dengan instansi terkait tingkat lokal, regional ataupun pusat. Mang Okim menyadari, banyak peraturan diterbitkan berupa Perda / Kepmen / dan bahkan Undang-Undang , tetapi implementasinya nihil buanget . Lihatlah Kepmen 385 / MPP / KEP/ 6 / 2004 yang dideklarasikan oleh Menperindag melalui Pres. RI. Megawati di Rangkasbitung bulan Juni 2004 : Ekspor fosil kayu gelondongan atau setengah jadi dilarang ! Kenyataannya ? Ekspor jalan terus sampai saat ini , adem dan ayem saja, no law of inforcement - - - tak iyeh. So, what are we going to do, Abah ? Mang Okim setuju banget untuk go ahead . Marilah kita terus gelorakan : For a fighting man, there is no journey's end ! Mang Okim membayangkan, seandainya masukan dari grass-root bisa ditampung dan ditindak lanjuti oleh IAGI dengan meneruskannya ke instansi terkait tingkat pusat , pasti akan sangat diperhatikan. Contoh yang mudah misalnya kasus Taman Jasper Tasikmalaya . Walaupun perhatian dari Pusat Survey Geologi / Badan Geologi sudah sedemikian bagus dan positif, dengan tambahan dukungan dari IAGI pastilah akan lebih OK lagi - - - tak iyeh ( maapin kalau terkesan menggurui ). Nah, itu dulu ya Abah, mang Okim jadinya ngelantur ngalor ngidul, mugia teu aya nu kasinggung . Oh ya, reuni Selabintana diundur karena tanggal 10 Agustus bertepatan dengan Pilkada Walkot Bandung ). Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: "yanto R.Sumantri" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, July 15, 2008 2:14 PM Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Mas Miko Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda . Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai ( nasi rawon buatan orang Garut ) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. Dalam kesempatan itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "seolah-olah apa yang diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman teman IAGI. Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG, itu sebenarnya bukan KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di millis , memang suka "musim-musiman". Tetapi sebenarnya apa yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support. Nah ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus - kasus seperti ini Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandangan- pandangan dari sisi legal dalam kasus- kasus seperti ini. Maksudnya a.l . memberikan solusi bagaimana melakukan pelarangan sehingga tidak terjadi kehilangan asset - asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan apa yang terkait dgn ini , dalam level apa ( pusat apa daerah , menteri apa gubernur / bupati ) dsb. So , just go ahead Mas Miko . Si Abah
RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Mang Okim, Ada satu lagi daerah yang memprihatinkan dan membahayakan manusia; kalau kita naik kendaraan dari Bandung kearah Cianjur, setelah Citatah atau persis setelah lewat gunung kapur, ada warung2 (kalau tidak salah didesa Tagog Munding), dimana sebelah kiri jalan merupakan jurang yang dalam dan sungai, kalau mang Okim ingat, disitu ada singkapan "turbidite" (??) yang posisinya terbalik. Setelah lewat warung-warung tsb disebelah kiri jalan masih jurang bahkan lebih curam, sedangkan sebelah kanannya jurang dalam juga, yang dibuat manusia yang tidak bertanggung jawab, untuk penggalian teras yang kelihatannya masih aktip/berlangsung dan celakanya arah penggaliannya kearah badan jalan raya. Kalau saya pulang dari Bandung setelah menengok orang tua, setiap lewat situ mengerikan, dimana badan jalan terletak pada daerah ketinggian/punggung yang sangat sempit diantara kedua jurang curam tsb. Kelihatannya struktur tanah daerah tsb sangat rentan terhadap longsor, kalau hal ini terjadi jalan raya Bdg-Cianjur-Jkt akan terputus total dan sangat membahayakan keselamatam manusia. Yang saya ingin ketahui apakah sudah ada instansi yang berwenang dan PEMDA setempat mengetahui dan peduli lingkungan daerah tsb. Yang sangat mengherankan kenapa penggalian teras masih terus berlangsung/tidak dilarang, dimana dampak dari penggalian teras tsb akan sangat merusak lingkungan dan sangat membahayakan. Mang Okim pasti tahu persis, kemana kondisi daerah semacam ini harus kita laporkan, untuk dilakukan survey dan penelitian lebih lanjut, sebelum bencana yang tidak dinginkan terjadi. Wassalam, Suherman T -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 15, 2008 3:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Pak Suherman, Kekhawatiran Bapak sangat beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - tak iyeh ! Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai bahan peledak lho ! ). Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan sangat lengkap dan siap untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack holders dalam negeri ataupun luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan kumpul di kantor sekretariat Bandung untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ). Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi, pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon tersebut ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari bangsa sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, pohon-pohon mahoni yang ditanam KRCB 5 tahunan lalu sebagai sumbangan dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary telah tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter . Sebagai penutup, mang Okim mohon maaf karena balasan mang Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian, semoga bisa bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak, Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: Suherman Tisnawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Mas Miko, Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya. Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya di-cuekin. Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit", akan nekat untuk merusak dan mencurinya. Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu. Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang ikut2an merusak demi
[iagi-net-l] Penjarahan - RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Sudah sejak 10 tahun terakhir ini, hampir semua sumberdaya alam indonesia yang bisa langsung laku dijual tanpa terlebih dulu diproses, sudah menjadi objek penjarahan. Termasuk di dalamnya, segala macam kayu, ikan, batu, pasir, dll. Wassalam. (sonny) -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 15 Juli 2008 15:00 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Pak Suherman, Kekhawatiran Bapak sangat beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - tak iyeh ! Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai bahan peledak lho ! ). Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan sangat lengkap dan siap untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack holders dalam negeri ataupun luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan kumpul di kantor sekretariat Bandung untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ). Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi, pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon tersebut ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari bangsa sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, pohon-pohon mahoni yang ditanam KRCB 5 tahunan lalu sebagai sumbangan dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary telah tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter . Sebagai penutup, mang Okim mohon maaf karena balasan mang Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian, semoga bisa bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak, Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: Suherman Tisnawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Mas Miko, Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya. Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya di-cuekin. Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit", akan nekat untuk merusak dan mencurinya. Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu. Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang ikut2an merusak demi "pulus" dan "ajimumpung". Amin. -- PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archi
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Pak Suherman, Kekhawatiran Bapak sangat beralasan mengingat kasus-kasus serupa yang sering kita jumpai selama ini. Dr. Tjipto ITB memberikan contoh gabbro / serpentinite di Komplek Karang Sambung Kebumen yang walaupun telah jelas-jelas dilindungi, tetapi masih tetap saja dijarah - - - rang-terangan - - - tak iyeh ! Tak kalah gawatnya adalah temuan yang diinisiasi KRCB Desember 2000 yaitu Situs Gua Pawon yang dilindungi oleh UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Selain tidak terurus, juga terancam hancur oleh eksploitasi batu kapur yang sudah semakin mendekat ke lokasi situs ( pakai bahan peledak lho ! ). Namun demikian, apakah dengan kenyataan di atas lalu kita kemudian milih sepi ing pamrih, sepi ing gaweh ? Semoga tidak ! Untuk kasus Taman Jaspis Tasikmalaya misalnya, Dr. Yunus cs telah punya rencana yang sangat bagus . Dokumentasinya selama seminggu di Tasikmalaya Selatan sangat lengkap dan siap untuk jadi senjata pamungkas, baik bagi stack holders dalam negeri ataupun luar negeri . Besok lusa, KRCB pun akan kumpul di kantor sekretariat Bandung untuk membahas perkembangan Tasikmalaya dan langkah-langkah selanjutnya . Dan setiap perkembangan, selalu kami komunikasikan ke pers ( PR ). Untuk kasus Situs Gua Pawon, Dr. Yunus cerita ke mang Okim kemaren bahwa beliau akan bikin makalah lengkap bersama Ir. Lutfi Yondrie MSc dari Balai Arkeologi Bandung tentang situs tersebut dan akan mempretasikannya di forum internasional yang bergengsi. Harapan beliau, insyaallah akan ada uluran tangan dari luar negeri untuk rehabilitasi, pelestarian , dan penelitihan lanjutan Situs Gua Pawon tersebut ( habis - - - - - nunggu apresiasi dari bangsa sendiri tak kunjung tiba - - - tak iye ! ). KRCB pun insya Allah akan terus mengingatkan kepada siapa saja tentang Situs Gua Pawon ini . Sekedar informasi, pohon-pohon mahoni yang ditanam KRCB 5 tahunan lalu sebagai sumbangan dari Alm. mantan Gubernur Mashudi, Pemkot Bandung, Pikiran Rakyat, dan Rotary telah tumbuh subur, mencapai ketinggian lebih 4 meter . Sebagai penutup, mang Okim mohon maaf karena balasan mang Okim keluar dari konteks. Walaupun demikian, semoga bisa bermanfaat . Terima kasih atas perhatian Bapak, Salam batumulia, Mang Okim - Original Message - From: Suherman Tisnawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:08 AM Subject: RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! Mas Miko, Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya. Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya di-cuekin. Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit", akan nekat untuk merusak dan mencurinya. Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"..taiyeu. Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang ikut2an merusak demi "pulus" dan "ajimumpung". Amin. --
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
wah, sebenarnya tantangan yg menarik. dan semestinya tidak perlu menunggu kehadiran pp-iagi mendatang. kalo perlu sekarang, divisi yg berkaitan tentunya bisa bertindak; bukankah demikian, kang sekjen? kemudian, saya sering melamun, tentunya pp-iagi juga sangatlah mengharapkan bahwa seluruh pengda dan komwil yg ada juga cukup galak utk bergerak. kasus2 'daerah', sesolonyalah juga pada tingkat dini diladeni oleh pengda, tidak perlu menunggu 'orang2 pusat' berdiri dari tempat duduknya. ayo, bangun semua pengda iagi!!! salam, syaiful On 7/15/08, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Mas Miko > > Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda > . > Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas > Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai (nasi rawon buatan orang > Garut) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. > Dalam kesempatan > itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "se-olah 2) apa yang > diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman > teman IAGI. > Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG itu > sebenarnya bukan KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di > millis , memang suka "musim2 - an". > Tetapi sebenarnya apa > yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support. > > Nah > ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus kasus > sperti ini > > Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai > seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandanagan > pandangan dari sisi legal dalam kasus kasus seperti ini. > Maksudnya al > memberkan solusi bagaimana melakukan pelarangan sehingga tidak > terjadi kehilangan asset asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan > apa yang terkait dg ini ,dalam level apa (pusat apa daerah , menteri > apa gubernur.Bupati ) dsb. > > So , just go ahead Mas Miko . > > > Si Abah > > > > > Rekan-rekan Gem-Lovers yang > budiman, > > > > Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi ( > PSG ) Bandung yang dipimpin oleh > > Dr. Yunus Kusumahbrata telah > seluruhnya kembali ke Bandung setelah sejak > > hari Senen, 7 Juli > 2008, melaksanakan eksplorasi / sidak ke kawasan > > jaspis > Tasikmalaya Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa masalah yang > > dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan tanggapan > yang > > begitu spontan dari banyak kalangan. > > > > > Berikut ini adalah informasi yang mang Okim simpulkan dari pertemuan > > sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang Okim dapat > oleh-oleh > > beberapa foto lapangan hasil jepretan team beliau ) > : > > > > 1. Backhoe yang selalu standby di Kampung Pasir > Gintung untuk > > mengevakuasi batu merah alhamdulilah telah > menghilang dari tepian S. > > Cimedang . > > > > 2. > Kepala Dinas Pertambangan dan Energi beserta staf dan Satpol > > > Kab.Tasikmalaya telah mengadakan razia dadakan dan hampir saja > menangkap > > team survey PSG yang dikira sebagai pengusaha / > pemilik backhoe ( > > backhoenya keburu ditarik ke luar kawasan > ). > > > > 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan > pengumuman tentang > > larangan penambangan ( batu merah ) di > Kampung Pasir Gintung . > > > > 4. Dari hasil pengamatan > langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir Gintung > > masih > ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar ( tidak > > termasuk yang di S. Cimedang ). > > > > 5. > Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team PSG dalam > > waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya Geopark Taman > Jaspis > > Tasikmalaya. > > > > Semoga perkembangan > tersebut di atas , walaupun sifatnya sementara, > > dapat melegakan > hati kita semua bahwa sebuah Geopark Taman Jaspis > > Tasikmalaya > akan menjadi kenyataan suatu hari nanti. > > > > Salam > batumulia, > > Mang Okim > > > > Keterangan gambar : > > > > Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi > Tasikmalaya mengadakan > > sidak / razia ke Kampung Pasir > Gintung. > > > > Gambar bawah : Papan larangan penambangan > batu merah di Kampung Pasir > > Gintung yang ditancapkan oleh Satpol > Dinas Pertambangan dan Energi > > Tasikmalaya. > > > > > > > > > > > > > > > -- > ___ > Nganyerikeun hate > batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada > ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. > -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: [EMAIL PROTECTED] (business) [EMAIL PROTECTED] Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id
RE: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
May Namanya juga usahe , tapi jelas lebih baik ada peraturan daripada tida k kan ? Si Abah > Mas Miko, > > Selamat berkat informasi dan usahanya, akhirnya batu merah S. Cimedang > dan sekitarnya menjadi perhatian Pemda Tasikmalaya dengan PERDA nya. > > Tapi saya masih khawatir dengan adanya Perda tsb, masyarakat jadi > sadar/tahu bahwa batu merah tsb punya nilai ekonomis yang sebelumnya > di-cuekin. > > Umumnya masyarakat kita kalau sudah tahu ada yang bisa jadi "duit", akan > nekat untuk merusak dan mencurinya. > > Contohnya hutan lidung dirusak berat oleh para pencuri dan oknum > penjabat dan aparat, hanya demi "pulus"taiyeu. > > > > Mudah2an Pemda Tasikmalaya bisa menjaga batu merah tsb dari jarahan > orang2 yang tidak bertanggung jawab dan tidak ada oknum Pemda yang > ikut2an merusak demi "pulus" dan "ajimumpung". Amin. > > > > ____ > > From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, July 15, 2008 10:32 AM > To: IAGI > Subject: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!! > > > > Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > > > Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi ( PSG ) Bandung yang dipimpin > oleh Dr. Yunus Kusumahbrata telah seluruhnya kembali ke Bandung setelah > sejak hari Senen, 7 Juli 2008, melaksanakan eksplorasi / sidak ke > kawasan jaspis Tasikmalaya Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa > masalah yang dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan > tanggapan yang begitu spontan dari banyak kalangan. > > > > Berikut ini adalah informasi yang mang Okim simpulkan dari pertemuan > sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang Okim dapat > oleh-oleh beberapa foto lapangan hasil jepretan team beliau ) : > > > > 1. Backhoe yang selalu standby di Kampung Pasir Gintung untuk > mengevakuasi batu merah alhamdulilah telah menghilang dari tepian S. > Cimedang . > > > > 2. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi beserta staf dan Satpol > Kab.Tasikmalaya telah mengadakan razia dadakan dan hampir saja menangkap > team survey PSG yang dikira sebagai pengusaha / pemilik backhoe ( > backhoenya keburu ditarik ke luar kawasan ). > > > > 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan pengumuman tentang > larangan penambangan ( batu merah ) di Kampung Pasir Gintung . > > > > 4. Dari hasil pengamatan langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir > Gintung masih ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar > ( tidak termasuk yang di S. Cimedang ). > > > > 5. Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team PSG dalam > waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya Geopark Taman Jaspis > Tasikmalaya. > > > > Semoga perkembangan tersebut di atas , walaupun sifatnya sementara, > dapat melegakan hati kita semua bahwa sebuah Geopark Taman Jaspis > Tasikmalaya akan menjadi kenyataan suatu hari nanti. > > > > Salam batumulia, > > Mang Okim > > > > Keterangan gambar : > > > > Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tasikmalaya > mengadakan sidak / razia ke Kampung Pasir Gintung ( foto oleh team PSG > ). > > > > Gambar bawah : Papan larangan penambangan batu merah di Kampung Pasir > Gintung yang ditancapkan oleh Satpol Dinas Pertambangan dan Energi > Tasikmalaya ( foto oleh team PSG ). > > > > > > > > > > > > -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!
Mas Miko Selamat atas keberhasilan perjuangan Anda . Hari Sabtu kemarin tgl 12/7/2008 , saya sempat singgah di warung Mas Miko dan mencicipi (gratis) nasi rawon Ceu Ai (nasi rawon buatan orang Garut) , sedaap mana lagi lapar lagi . Trims Ceu Ai. Dalam kesempatan itu ada unek unek dari Mas Miko yang mengatakan "se-olah 2) apa yang diperjuangkan oleh Mas Miko TIDAK atau KURANG mendapat response dari teman teman IAGI. Saya katakan kepadanya bahwa apabila dirasakan KURANG itu sebenarnya bukan KURANG , akan tetapi karena kita berbicara di millis , memang suka "musim2 - an". Tetapi sebenarnya apa yang diperjuangkan oleh - nya tetap mendapat support. Nah ini PR untuk PP yad , bagaimana mem "fasilitisasi" kasus kasus sperti ini Mungkin sudah waktunya IAGI mempunyai seorang SH yang cinta geologi , sehingga dapat memberikan pandanagan pandangan dari sisi legal dalam kasus kasus seperti ini. Maksudnya al memberkan solusi bagaimana melakukan pelarangan sehingga tidak terjadi kehilangan asset asset nasional spt ini ? UU dan Peraturan apa yang terkait dg ini ,dalam level apa (pusat apa daerah , menteri apa gubernur.Bupati ) dsb. So , just go ahead Mas Miko . Si Abah > Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, > > Alhamdulilah, team Pusat Survey Geologi ( PSG ) Bandung yang dipimpin oleh > Dr. Yunus Kusumahbrata telah seluruhnya kembali ke Bandung setelah sejak > hari Senen, 7 Juli 2008, melaksanakan eksplorasi / sidak ke kawasan > jaspis Tasikmalaya Selatan. Mang Okim sangat gembira bahwa masalah yang > dilontarkan beberapa waktu yang lalu telah mendapatkan tanggapan yang > begitu spontan dari banyak kalangan. > > Berikut ini adalah informasi yang mang Okim simpulkan dari pertemuan > sekilas dengan Dr. Yunus dan team kemaren sore ( mang Okim dapat oleh-oleh > beberapa foto lapangan hasil jepretan team beliau ) : > > 1. Backhoe yang selalu standby di Kampung Pasir Gintung untuk > mengevakuasi batu merah alhamdulilah telah menghilang dari tepian S. > Cimedang . > > 2. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi beserta staf dan Satpol > Kab.Tasikmalaya telah mengadakan razia dadakan dan hampir saja menangkap > team survey PSG yang dikira sebagai pengusaha / pemilik backhoe ( > backhoenya keburu ditarik ke luar kawasan ). > > 3. Distamben Tasikmalaya telah menancapkan papan pengumuman tentang > larangan penambangan ( batu merah ) di Kampung Pasir Gintung . > > 4. Dari hasil pengamatan langsung oleh Dr. Yunus, di Kampung Pasir Gintung > masih ditemukan sekitar 120 bongkah batu jaspis berukuran besar ( tidak > termasuk yang di S. Cimedang ). > > 5. Langkah-langkah strategis lanjutan akan dilakukan oleh team PSG dalam > waktu mendatang dalam upaya merealisasikan lahirnya Geopark Taman Jaspis > Tasikmalaya. > > Semoga perkembangan tersebut di atas , walaupun sifatnya sementara, > dapat melegakan hati kita semua bahwa sebuah Geopark Taman Jaspis > Tasikmalaya akan menjadi kenyataan suatu hari nanti. > > Salam batumulia, > Mang Okim > > Keterangan gambar : > > Gambar atas : Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tasikmalaya mengadakan > sidak / razia ke Kampung Pasir Gintung. > > Gambar bawah : Papan larangan penambangan batu merah di Kampung Pasir > Gintung yang ditancapkan oleh Satpol Dinas Pertambangan dan Energi > Tasikmalaya. > > > > > -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.