Ida Arimurti OOT: "Intel" (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 )

2007-03-29 Terurut Topik Pandu Ganesa

Intel--Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia
Ken Conboy
Penerbit Pustaka Primatama, Jakarta 2007
ISBN: 978-9-793-93015-2
XIV + 294 halaman

Akhir-akhir ini media massa Indonesia--terutama televisi--mempunyai 
tradisi baru. Setiap kali terjadi peristiwa besar--terutama teror 
bom--maka sebagai bagian dari kemasan pemberitaannya, stasiun 
televisi gemar menghadirkan "pengamat intelijen" untuk melakukan 
analisa. 

Manullang, Suripto dan Almarhum Juanda adalah beberapa "pengamat 
intelijen" yang sering mengoceh di layar televisi kita. Tapi karena 
dilakukan dalam durasi yang sangat singkat maka tentu saja ocehan 
para "pengamat intelijen" tersebut menjadi terkesan sumir, menjemukan
dan acapkali bodoh. 

Ketika asap ledakan Bom Bali I atau II belum lagi pupus, maka 
para "pengamat intelijen" itu sudah mengoceh tentang teori "small 
nuclear bomb". Dan cilakanya sebagai pemirsa kita tak pernah mendapat
kesempatan untuk mendengar pertanggung-jawaban mereka, ketika 
ternyata hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa bom tersebut 
adalah bom biasa yang berdaya ledak tinggi. 

Para "pengamat intelijen" tersebut juga gemar mengaitkan sebuah 
peristiwa--yang belum lagi diselidiki secara tuntas oleh polisi--
sebagai sebuah konspirasi negara asing untuk memecah-belah Indonesia.
Dan cilakanya mereka tak pernah mampu untuk menerangkan 
secara "masuk akal" bagaimana cara kerja dan ditil konspirasi 
tersebut dijalankan.

Memang kalau diocehkan hanya secara garis besar, kisah-kisah 
intelijen akan mejemukan. Kisah-kisah intelijen baru akan menarik 
kalau dituliskan secara panjang lebar dan dirangkai dalam gaya 
fiksi. 

Dan pada kenyataannya kisah-kisah intelijen memang boleh dikatakan 
sebagai fiksi. Karena sifat operasi intelijen yang serba samar-
samar, maka tidak akan pernah ada alat yang bisa mengukur atau 
memverifikasi apakah kisah-kisah tersebut memang benar demikian.

Kita tidak pernah tahu sejauh mana sebenarnya kebenaran yang ada 
dalam kisah tentang CIA, KGB atau Mossad, yang ditulis oleh mereka 
yang mengaku dekat atau pernah menjadi bagian dari institusi 
tersebut. Sebaliknya kita juga cenderung untuk percaya bahwa
fiksi "The Hunt for The Red October" juga mengandung kebenaran. Tapi 
karena si penulis mampu menghidupkan kisah-kisah tersebut maka tak 
terlalu perduli lagi terhadap fakta dan kebenaran. Kita hanya 
menikmati kisah-kisah tersebut. Dan memang demikianlah hakekatnya 
membaca kisah-kisah intelijen.

Berbeda dengan "pengamat intelijen" seperti Manullang, Suripto atau 
Juanda, Ken Conboy tidak mengoceh secara sumir di televisi. Ia 
menuliskan berbagai kasus dan peristiwa yang pernah terjadi dalam 
dunia intelijen Indonesia dalam uraian-uraian yang rinci, "masuk 
akal" dan enak.

Buku ini berisi berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi dalam 
dunia Intelijen Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga tahun 2000-
an. Walau pun Ken Conboy hanya bercerita tentang "intel melayu", 
tapi ia mampu membuat kita terpukau seperti ketika membaca
kisah-kisah tentang Mossad dalam "The Way of Deception".

Dalam kisah "Durna"--misalnya--Ken Conboy bercerita tentang 
pertarungan perebutan kekuasaan dalam memanfaatkan intelijen. 
(Karena ruang geraknya yang serba tertutup maka intelijen selalu 
memiliki kecenderungan untuk merambah kemana-mana dan gampang
dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Kisah-kisah 
tentang intrik politik dengan memanfaatkan intelijen, kisah-kisah 
tentang bagaimana seorang kepala negara harus "menjinakkan" 
intelijen agar selalu berfihak pada kepentingannya, kisah-kisah
"deception" dsb adalah kisah-kisah intelijen yang menarik untuk 
dibaca).

Dalam "Kerajaan Pertapa" Ken Conboy bercerita tentang intelijen 
Indonesia yang tak putus-putusnya menguping dan mengintip gerak-
gerik para diplomat Kore Utara. (Sebagaimana diketahui, pada masa 
Orde Baru isyu tentang komunis adalah sesuatu yang harus selalu
diwaspadai). Acapkali, setelah capek memasang alat penyadap dan 
menguping, maka yang didengar seorang agen di ujung sana hanyalah 
suara dua makhluk berlainan jenis yang sedang berkencan; bukan 
pembicaraan politik atau perencanaan teror. 

Dalam "Sasaran Sulit" Ken Conboy bercerita tentang bagaimana 
intelijen Uni Soviet merekrut beberapa perwira TNI untuk mensuplai 
informasi. (Dan kita tentu masih ingat skandal seorang kolonel 
Angkatan Laut yang tertangkap karena mensuplai peta-peta kelautan 
kita terhadap intelijen Uni Soviet).

Dalam "Faruq" Ken Conboy bercerita tentang Umar Faruq dan jaringan 
teror al-Qaeda di Indonesia. 

Sebagaimana kita ketahui pada tahun 2002 Umar Faruq tertangkap oleh 
BIN dan dikirim ke sebuah pangkalan AS di Afghanistan untuk ditahan. 
Memang dalam uraiannya Ken Conboy tidak sempat mengulas bagaimana Al 
Faruq di kemudian hari bisa lolos dari tahanan. (Kalau saja ada
sedikit simpul fakta tambahan, maka Ken Conboy pasti bisa menyajikan 
kisah lain yang menarik, yaitu tentang "siapa memanfaatkan 
siapa", "siapa mengumpan siapa" sebagaimana layaknya yang ba

[Ida-Krisna Show] Fw: VA DINCI COD diskon di Mal Ambassador

2006-01-01 Terurut Topik pandu ganesa





 

Subject: VA DINCI COD diskon di Mal Ambassador

Lupakan saja mereka yang pro atau kontra, yang ngotot atau 
yang santai.  Seusai tegang baca THE DA VINCI CODE, sekarang mari 
tertawa ngakak bersama THE VA DINCI COD. Cerdas, menggelitik, tapi boleh jugalah 
sedikit konroversi (penggemar sup konro Makassar).
 
Lagi ada diskon di Mal Ambasador,  lantai dasar, Pameran Komik 
Indonesia. Tanggal 3 dan 4 Januari 2006.
 
Juga diskon:
 
1. Rampokan Jawa: novel grafis tentang Indonesia 1946.
2. Bisnis Seks di Singapura: ini namanya baru buku journalistic report. 
Semuanya jelas diungkap dengan gamblang. Kalau sampai horny baca buku ini, 
artinya ... (tanggung sendiri perbuatanmu). 
3. Mr Midnight : Goosebump versi anak Asia Tenggara. Filmnya lagi shooting 
di Batam. Anda boleh menjadi penulisnya, dikasih honor...
 
 
Salam,
 
Puspri
 
 
 


Yahoo! 
DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less





=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Radio station advertising
  
  
Satellite radio stations
  
  
Cb radio base station
  
  


Weather radio station
  
  
Radio station promotion
  
  
Christian radio station
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "idakrisnashow" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[Ida-Krisna Show] THE VA DINCI COD - Parodi Pinter-Keblinger -

2005-12-08 Terurut Topik Pandu Ganesa





 
- Original Message - 
From: Yan 
Widjaja 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 08, 2005 9:28 AM
Subject: [ResensiBuku] THE VA DINCI COD - Parodi Pinter-Keblinger 
-


THE  VA  
DINCI  
COD
Parodi Pinter-Keblinger Novel 
Kontroversial
 
Oleh: 
A.R.R.R. Roberts (Adam Roberts)
Penerjemah: Isma B. 
Koesalamwardi
Penerbit: Pustaka 
Primatama
Cetakan 
Pertama: November 2005
Tebal: 
164 halaman
 
DALAM dua tahun 
terakhir tak diragukan lagi novel kontroversial yang paling laris dan 
menghebohkan seluruh dunia adalah The Da 
Vinci Code karya Dan Brown. Isi novel yang menceritakan berawal pada sebuah 
pembunuhan di Museum Louvre, Paris, berkembang ke pengungkapan rahasia terbesar 
tentang  hubungan antara Yesus 
Kristus dengan Maria Magdalena.
  Bagi pembaca 
berwawasan dewasa, sudah jelas Brown menyebut karyanya sebuah novel, karuan saja 
fiksi, hingga kebenarannya usah dipercaya. Tak urung banyak orang menjadi rada 
goyah imannya dan menduga penuturan Brown sebagai kebenaran, tak lain tak bukan 
karena ketrampilannya sebagai pendongeng kelas wahid disertai fakta-fakta 
setengah benar setengah rekayasa namun ditulis dengan sangat 
meyakinkan.
 Sebagai dampaknya 
kemudian bermunculan sejumlah buku (sebagian terbesar tentu saja lebih tipis) 
yang mengoreksi serta membongkar kepalsuan fakta dalam karya Brown 
tersebut.
  Namun buku The Va Dinci Cod dengan subtitle (judul tambahan) Misteri EDa Vinci dan tagline (kalimat semboyan), “Peristiwa berbau amis sedang berlangsung” - beda dari semua buku 
penyangkalan tersebut. Buku yang ditulis A.R.R.R. Roberts (sedang menyamar 
sebagai Don Brine) ini boleh disebut sebagai parodi atau mengolok-olok buku 
larisnya (dalam dunia film parodi telah menjadi genre tersendiri yang 
mengomedikan adegan-adegan dari film-film 
sukses).
    Kata yang tepat untuk parodi 
dalam bahasa Indonesia adalah plesetan. Jadi alur cerita novel The Da Vinci Code diplesetkan  bukan cuma peristiwa demi peristiwa, 
termasuk nama para tokohnya. Robert Langdon disulap Robert Donglan, Sophie Neveu 
jadi Sophie Nudivue (artinya telanjang), lokasi 
Paris dialihkan ke London. Leonardo Da Vinci dilecehkan sebagai punya adik 
perempuan bernama Eda Vinci, pelukis asli dirinya sendiri, Mona Eda, yang dicontek si abang menjadi 
Mona Lisa. 

  Cerita dibuka 
dengan pembunuhan keji terhadap Jacques Sauna-Lurker (si pengintip orang mandi 
di sauna), kurator National Art Galery of 
Fine Paintings di pusat 
London, mulutnya dijejali seekor ikan cod yang menyelak di 
tenggorokannya (!). Maka ahli anagramatologi masyhur dari University of London, Robert Donglan, dipanggil 
Inspektur Charles ‘si Montok’ Tash ke TKP. Ternyata pada seluruh sirip ikan cod 
itu ditemukan sidik jari Donglan, sehingga Tash menuduhnya sebagai pembunuh si 
kurator. Namun sebelum dijebloskan ke sel, Donglan diajak kabur si agen rahasia 
Prancis, Sophie. Maka dimulailah  
petualangan pinter-keblinger 
yang ngawur namun  cerdas. Mereka mencari lukisan 
peninggalan Eda Vinci, pengungkap rahasia tempat disembunyikannya cawan yang 
dipakai Yesus Kristus dalam perjamuan terakhir dan kemudian dijadikan tempat 
menampung darahNya oleh Yoseph dari Arimatea (kisah pencarian cawan  suci sudah sering difilmkan termasuk 
karya Steven Spielberg, Indiana Jones and the 
Last Crusade, 1989). 

    Terungkap persekongkolan 
mengerikan COD (Conspiratus Opi Dei) 
yang tersembunyi rapi selama  dari 
2000 tahun, bahkan melambung jauh ke jutaan tahun lalu saat alam tercipta. 
Tahukah Anda apa yang pertama kali dilakukan Tuhan menurut Alkitab? Apakah yang 
terlebih dahulu ada sebelum Tuhan menciptakan terang, siang dan malam, matahari, 
bulan, bintang, daratan, hewan dan terakhir, manusia? Sebelum semuanya! 
Jawabannya ada pada klimaks buku ini atau  
simak kalimat pertama Kitab Suci!  
(spoiler 
alert!)
    Harus diakui buku lucu ini 
ditulis dengan semangat humor  
tinggi dan pengetahuan yang – astaganaga – luas banget! Jangan-jangan 
nanti akan berterbitan buku-buku parodi novel-novel laris mutakhir sebut 
saja  Harry Potter atau karya-karya  Tom Clancy, Michael Crichton, John 
Grisham, Stephen King, dan lain-lainnya.  

    Nah, jika The Da Vinci Code difilmkan dengan 
bintang-bintang internasional: Tom Hanks, Monica Bellucci dan Jean Reno,  maka bila The Va Dinci Cod dialihkan ke layar 
seluloid penulisnya  mengusulkan 
George Clooney (tak langsung menudingnya hanya menyebut pemeran film Ocean’s Eleven dan Solaris). Aku pribadi sih berpendapat paling cocok untuk 
memerani si profesor gadungan pinter-pinter-bloon Donglan ya tak lain 
tak bukan daripada … Rowan ‘Mr Bean’ 
Atkinson !
- Yan W. 
 



Do you Yahoo!?New 
and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! 





=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu 

[Ida-Krisna Show] ketawa ngakak bersama Va Dinci Cod

2005-11-30 Terurut Topik Pandu Ganesa





Message: 
9    Date: Tue, 29 
Nov 2005 21:41:31 -0800 (PST)   From: Pustaka Primatama 
<[EMAIL PROTECTED]>Subject: ketawa ngakak bersama Va Dinci Cod  Sudah 
pada baca DA VINCI CODE? Seru? Sebel? Lupakan saja kedua kubu pro kontra itu. 
Kini dapatkan yang benar-benar menghibur tapi sekaligus "mendidik" syukur-syukur 
"mencerdaskan" ... ehm ehm. Ini dia, tandingan sejati dari Da Vinci Code: VA 
DINCI COD... oleh A.R. R.R Roberts yang sedang menyamar sebagai Don 
Brine.     Rupanya, Monalisa berasal dari kata: monaules, 
artinya : peniup "seruling tunggal", mangkanya senyumnya misterius, eh... kok 
Leonardo Da Vinci  jadi tak senonoh begini sih ...  
===     Lima misteri sangat aneh yang akan 
mengubah keyakinan Anda terhadap dunia. Dan ikan. Serta kearifan buku yang 
lainnya.  .   
Kurator musium terkemuka dan termasyhur tergeletak tewas di balai seninya 
sendiri, dengan ikan cod sepanjang tiga kaki dijejalkan ke 
tenggorokannya...  
.   Pria muda pandai, 
ahli anagramatologi ternama, tampan, cuek, punya rumah, punya pekerjaan bagus, 
tak merokok, sangat memperhatikan kebersihan, lajang, bukan gay, dan bukan 
antisosial, sebenarnya telah bertemu banyak wanita, hanya belum ada yang 
cocok...    
.   Wanita Prancis 
cantik terkenal, ahli kriptologi kepolisian yang memperoleh gelar dari Royal 
Holloway-universitas yang tak punya fakultas kriptologi...  
.   Buku penuh 
kecurigaan terhadap persekongkolan ikan cod yang ramai dibicarakan dan (Ya 
Tuhan!) mencekam serta menjadi buku paling laris sedunia.  
.   Satu buku lagi 
yang seharusnya diberi judul Eda Vinci Cod, malah diberi judul Va Dinci Cod. 
Anagram ya? Ah, bukan...     =   
     Menggunakan darahnya sendiri, pria sekarat itu telah 
menuliskan satu kalimat dengan huruf-huruf berwarna merah yang berleleran. 
Kalimat itu sungguh merupakan pernyataan penting:     THE 
CHATHOLIC CURCHHAD ME MURDERED!  [THE CHATHOLIC CURCH 
MENYURUH  ORANG UNTUK MEMBUNUHKU!]      
        Sepanjang detik-detik yang terasa 
lama, Donglan memelototi pesan misterius itu. "Itu, Doktor Donglan", kata Tash, 
"yang menyebabkan kami memanggil Anda malam-malam begini. Pesan misterius 
itu."  "Pesan itu mungkin sebentuk anagram", kata Robert.  
"Kami penasaran akan pesan itu", sahut Tash. "Bisa mengurainya?"  
Donglan tersenyum, "Tentu saja. Itu 'kan keahlianku", katanya. Ia mencoba 
menambahkannya dengan kalimat "Aku ahli anagram", tetapi malah mengatakan "aku 
amanana manna" dan "Aku anamanna", lalu berhenti.  
===           
Dapatkan di toko buku Gramedia, Gunung Agung,  dll. Hingga 3 Desember ada 
diskon 20% di pameran Depdiknas. Numpang jualan di stand PKMI (Paguyuban Karl 
May Indonesia).     Ada yang tahu alamat Aming 
Extravaganza? Mau minta endorsmen untuk buku ini!     
Puspri  






=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "idakrisnashow" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[Ida-Krisna Show] OOT: putar film dan diskusi The Compleat Beatles

2005-09-15 Terurut Topik pandu ganesa
Anda penggemar musik Beatles, dan pengin dengar anak SMP fasih ngomongin
Beatles? Sila datang ke acara ini.

CATATAN: penggemar Beatles di Indonesia kiwari adalah anak-anak SMP, SMA,
Mahasiswa, dan untuk sementara lupakan saja generasinya Barata Band.

gono

Sent: Thursday, September 15, 2005 2:44 PM
Subject: putar film dan diskusi The Compleat Beatles


> dateng yaaa;)
>
> How well do you know your Beatles?
>
> FORUM DUNIA FILM bekerjasama dengan  INDO BEATLEMANIA
> CLUB mempersembahkan
>
> PEMUTARAN FILM DAN DISKUSI
> THE COMPLEAT BEATLES
>
> SABTU, 17 SEPTEMBER 2005
> pkl. 15.00-18.00 WIB
> PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
> Jl. Jend. Sudirman (sebelah Ratu Plaza)
>
> Ikuti diskusi bersama para Beatlemania:
> -Angelina Veni, pelajar SMP, wakil generasi ke-3
> Beatlemania
> -Bowie Djati, dosen IKJ dan praktisi musik
>
> Moderator: Boy, musisi dan vokalis Acid Speed Band
>
> Free of Charge.
> See you there! ;)
>
> The Compleat Beatles
> Delilah Films, 1982.
> Director: Patrick Montgomery
> Narasi: Malcolm McDowell
>
> Salah satu film dokumenter mengenai The Beatles yang
> paling akurat, dari awal hingga akhir.
>
> Dimulai dengan sedikit pengetahuan latar belakang
> Liverpool sebagai kota pelabuhan. Konon, seorang anak
> di kota ini hampir tidak bisa mengharap banyak karena
> pekerjaan dan penghidupan yang begitu turun-menurun,
> sampai The Beatles hadir.
>
> Film ini menceritakan kehidupan masing-masing personel
> sebelum mereka membentuk band paling legendaris
> sepanjang masa. Diawali dengan John yang broken home,
> diasuh bibinya, menjadi anak cerdas yang sulit diatur,
> sampai pada saat ia membentuk Quarrymen. Kisah
> dilanjutkan dengan pertemuan John dengan Paul, seorang
> anak berusia 16 tahun yang berasal dari keluarga
> berkecukupan. Kemudian George, jago gitar yang masih
> sangat muda saat itu bergabung dan mereka mulai
> menjadi band lokal yang sukses.
>
> Berkat keberuntungan dan keteguhan hati mereka,
> Hamburg, Star Club, Cavern, menjadi perhentian
> selanjutnya. Nasib baik benar-benar hadir ketika
> mereka ditemukan Brian Epstein. Brian mengenalkan
> musik The Beatles pada George Martin, Martin mengganti
> Pete Best dengan Ringo, masuk ke studio Abbey Road,
> and the rest is history.
>
> Hal yang menarik dari film berdurasi 2 jam ini adalah
> komentar dan cerita dari berbagai tokoh yang terlibat
> langsung maupun tak langsung dengan karir The Beatles,
> seperti Brian Epstein, George Martin, Gerry Marsden
> (Gerry and the Pacemakers), Tony Sheridan, Billy J.
> Kramer, dan lain-lain. Film ini juga menjadi sangat
> informatif dengan adanya pengetahuan mengenai musik
> Rock'n'Roll, R&B, sampai ke generasi Teen Idol awal
> 1960-an, seperti Cliff Richard dan Frankie Avalon.
>
> Dengan bahasa dan kata-kata yang lugas dan faktual,
> dokumenter ini memusatkan diri pada karir The Beatles
> sehingga Anda tidak akan menemukan banyak pembahasan
> mengenai Yoko, Pattie, atau Linda, misalnya. It's all
> about The Beatles, and The Beatles alone. Enjoy! -ds



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Music that listens to you.
LAUNCHcast. What's in your mix?
http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
~-> 

=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Ida-Krisna Show] OOT: Rampokan Jawa: sebuah komik untuk dewasa

2005-08-31 Terurut Topik pandu ganesa





 
 
Johan Knevel adalah sinyo kelahiran Makassar, dan 
sedang bersekolah ke Belanda ketika PD II berkecamuk. Tahun 1946, sebagai 
tentara sukarelawan dia berangkat 'pulang' ke Hindia Belanda, demi kerinduan 
atas  masa lalu, sebuah surga yang hilang, "tempo doeloe",  dan... 
terhadap ninih alias babu pengasuhnya.
Tapi apa lacur, Hindia Belanda kini sudah tidak 
setentram dulu lagi .
 
Rampokan Jawa (bersambung ke Rampokan Celebes), 
sebuah komik indah yang dilukis Peter van Dongen, seorang Belanda (lahir 
1966-an) yang masih keturunan Indonesia. Perlu waktu 3 tahun untuk survey 
gambar dan sejarah untuk merealisir Rampokan Jawa ini. Gambar-gambar 
fotografisnya dilukis dengan sedemikian detil dan indahnya. Sekilas mengingatkan 
akan Komik Tintin yang populer di Indonesia.
 
Komik asli dan versi Indonesianya (penerbit Pustaka 
Primatama bekerjasama dengan Komunitas Komik Alternatif) akan dipamerkan di 
Erasmus Huis Jakarta,  (bersama beberapa komik karya putra Indonesia), 
mulai 7 September-30 September 2005 dalam rangka 60 tahun kemerdekaan Indonesia. 

Komik ini dicetak dalam sampul (semi) hard hover 
lengkap dengan dust jacketnya.  Bermakna, baik cerita dan gambarnya. Inilah 
sebuah karya seni dalam bentuk komik!
 
Diskon 20% bagi yang membeli di 
pameran.
 
Pada saat yang sama, komiknya  akan tersedia 
di toko-toko buku terdekat di seluruh Indonesia.
 
gono
 





=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "idakrisnashow" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[Ida-Krisna Show] Re: Invitation: [erasmushuis] An Exhibition of Peter van Dongen, stripcartoonist

2005-08-29 Terurut Topik pandu ganesa





Ikut menyambut kedatangan "Rampokan Java" dan 
"Rampokan Celebes", maka direncanakan akan ikut serta pula versi 
bahasa Indonesianya "Rampokan Jawa".  Mungkin untuk pertama 
kalinya  ini ada komik berbahasa Indonesia yang memakai semi hardcover 
dan dust jacket, sehingga menambah anggunnya penampilan sebuah karya 
seni yang kebetulan berbentuk komik. Semoga komik "Rampokan Jawa" ini 
secara langsung atau tidak langsung bisa ikut mengangkat derajat dan harkat 
komik (berbahasa) Indonesia di masa-masa mendatang.
'Rampokan Jawa' diterjemahkan oleh Rani Ambyo dan 
diselaraskan oleh Hikmat Darmawan. Diterbitkan oleh Pustaka Primatama atas 
kerjasama dengan Komunitas Komik Alternatif.
Catatan: komik ini 
bukan komik  anak-anak.
 
gono 

  Sent: Tuesday, August 30, 2005 5:41 
  AM
  Subject: Invitation: [erasmushuis] An 
  Exhibition of Peter van Dongen, stripcartoonist
  
  
   
  An 
  Exhibition of Peter van Dongen, 
  stripcartoonist
  Opening Exhibition – Erasmus Huis – 
  Jakarta
  Tuesday, 
  6 September 2005 
  – 19.30
   
  Exhibition 
  – 7 September – 30 
  September 2005
  Venue:
  Erasmus 
  Huis
  Jl. 
  H.R. Rasuna Said kav. S-3
  Kuningan 
  – Jakarta 
  Selatan 12950
  Tel. 
  021  - 524 
  1069
   
  Free 
  Admission
   
   
  +++
   
   
  Peter 
  van Dongen and a new generation of Indonesian 
  cartoonists.
   
  Inspired 
  by the celebration in Indonesia of 60 
  years of Independence, the 
  Erasmus will present the work of the Dutch strip cartoonist Peter van Dongen 
  (Amsterdam, 
  1966) together with drawings by representatives of a new generation of 
  Indonesian cartoonists that is influenced by the European style of comic 
  books: Motul, Titia, Cahya 
  and Beng.
   
  In 
  1990 Van Dongen’s debut Muizentheater 
  (Casterman) was published. In 1991 Muizentheater/Theatre 
  of Mice earned Van Dongen de 'Stripschappenning' (award from the 
  Dutch society of cartoonists) for the Best Comic Book of the 
  year.
  In 
  1998 Van Dongen published a new book: Rampokan: 
  Java (Oog&Blik). 
  This 
  tale about the independence struggle in the former Dutch colony of 
  Indonesia (the 
  land of 
  Van 
  Dongen’s ancestors) was even 
  better received than his debut. Again, it earned Van Dongen de 
  'Stripschappening' for the Best Comic Book of the year 1999 and also the 'Prix 
  du Lion' 1999 in Bruxelles. Rampokan: 
  Java was co-published by Joost Swarte and earned both author and 
  publisher the 1998 Dutch Award for Best Book 
  Design.
  The 
  second and last volume of Rampokan: Rampokan: Celebes 
   was published in 
  2004.
   
   
  +++
   
   
  Peter 
  van Dongen dan generasi baru kartunis 
  Indonesia.
   
  Diilhalmi 
  oleh perayaan di Indonesia sehubungan dengan 60 tahun Kemerdekaan, Erasmus 
  Huis akan menggelar karya kartunis Belanda Peter van Dongen (Amsterdam, 1966) 
  bersama karya lain dari generasi baru kartunis Indonesia yang banyak 
  dipengaruhi oleh gaya buku komik Eropa: Motul, Titia, Cahya 
  dan Beng.
   
  Tahun 
  1990 Van Dongen melakukan debut dengan diterbitkannya Theatre of Mice (Casterman). Pada tahun 
  1991, karya Van Dongen ini memperoleh penghargaan Buku Komik Terbaik dari 
  ‘Stripschappenning’, sebuah penghargaan dari komunitas kartunis Belanda. 
  
  Pada 
  tahun 1998, Van Dongen mengeluarkan buku baru berjudul Rampokan: 
  Java (Oog&Blik). Dongeng tentang perjuangan kemerdekaan di 
  Indonesia, yang merupakan tanah leluhur Van Dongen ini mendapatkan sambutan 
  yang lebih baik dari pada debutnya. Kembali Van Dongen memperoleh penghargaan 
  Stripschappening untuk karyanya ini sebagai Buku Komik Terbaik tahun 1999 
  serta penghargaan ‘Prix du Lion’ 1999 di Brussel. Rampokan: 
  Java turut diterbitkan oleh Joost Swarte. Pada tahun 1998, baik 
  penulis maupun penerbit memperoleh penghargaan untuk Disain Buku Terbaik. 
  Edisi kedua dan terakhir Rampokan berjudul Rampokan: Celebes 
   diterbitkan pada tahun 
  2004.
   





=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "idakrisnashow" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[Ida-Krisna Show] Harian Kompas: Winnetou Masuk Kampus FIB-UI

2005-08-26 Terurut Topik pandu ganesa





Berita dari harian Kompas, 27 Agustus 2005, hal 
12
 
LANGKAN
 
Berpetualang dengan imajinasi Karl May
 
Bekerja sama dengan Paguyuban Karl May Indonesia, 
Departemen Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 
(FIB-UI) menyelenggarakan diskusi buku, pemutaran film, dan pameran buku-buku 
Karl May bertajuk "Karl May: Berpetualang dengan Imajinasi", 8 
September 2005 pukul 13.00 WIB. Diskusi yang dipandu Ibnu Wahyudi itu akan 
menghadirkan sastrawan Seno Gumira Ajidarma, sedangkan pemutaran  film akan 
diantar oleh Pandu Ganesa. "Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi kembali Karl 
May dan mengkaji karya-karya dengan perspektif baru," kata Melani Budianta, 
Ketua Departemen Susastra FIB-UI. Karl May adalah penulis kelahiran Jerman tahun 
1842, dikenal di seluruh dunia berkat berkat karya-karya petualangannya, 
terutama dengan tokoh Winnetou, kepala suku Apache. Dalam diskusi ini akan 
disorot berbagai aspek karya karl May, terutama keberpihakannya pada 
orang-orang yang terpinggirkan. Kegiatan di FIB-UI Depok ini terbuka untuk 
umum.(*/KEN).
 
gono 





=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=






  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "idakrisnashow" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[Ida-Krisna Show] OOT: Winnetou ikutan 50% diskon was Re: [buku] 50% book event @ ITC Grand Permata Hijau Jakarta (22-28 Agustus 2005)

2005-08-25 Terurut Topik pandu ganesa
Supaya pamerannya sukses,dan supaya khalayak rame keracunan virus Winnetou
dan menggemari karya Karl May seperti: Ayu Utami, Gola Gong, Hilman Lupus,
Seno Gumira, Taufik Ismail, Putu Wijaya, Goenawan Muhamad, Budi Darma,
Ashadi Siregar, Mudji Sutrisno, dll, maka Sabtu Minggu 27 dan 28 Agustus
2005, Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI) juga ikut berpartisipasi dan
menyajikan diskon 50% untuk buku-buku  Winnetou dalam versi BARU/ASLI (bukan
buku anak-anak/remaja kayak yang doeloe itu, tapi versi untuk orang dewasa).
Juga ini bukan buku-buku  yang lecek, semua masih dalam sampul plastik, ada
yang cetakan ke-4 Juli 2005 (Winnetou I, fresh from the oven), lainnya
cetakan tahun 2004 (cetakan ke-1) dan cetakan tahun 2005 (cetakan ke -2,
ke-3), gress.

Daftar buku a.l :
1. Winnetou I Kepala Suku Apache: seorang sarjana Jerman yang baru lulus
(greenhorn) merasa sok tahu, bahwa dia mengerti segalanya. Tapi ketika tiba
di wild west ternyata baru ngeh betapa gebleknya dia ketika menghadapi
universitas alam terbuka. Apalagi ketika dia mengenal Winnetou,orang Indian
Apache, betapa 'orang liar' itu  menyadarkan dia tentang kebodohannya, bahwa
rupanya kedatangan orang kulitputih ke Amerika untuk membangun sebuah dunia
baru itu telah memusnahkan sebuah kebudayaan. Baik George W Bush maupun
Michael Moore pasti demen ini. (Rp 30.000, hampir 600 hal)
2. Winnetou II Si Pencari Jejak: dalam usahanya menemui Winnetou, si
greenhorn yang sekarang bergelar Old Shatterhand ini berjumpa dengan Old
Death, seorang junkie, pencandu narkoba yang mencoba untuk insyaf dan waras
lagi. Mereka terjebak dalam carut-marutnya kelompok Ku-klux-klan, mantan
serdadu Selatan yang keok selama Perang Saudara AS, dan juga pernah
mengancam membunuh The Beatles (lho kok Bitel dibawa-bawa). (Rp 30.000,
hampir 600 hal)
3. Winnetou III  Winnetou Gugur: apa boleh buat, Winnetou, sebagai
allegory/perlambang sebuah ras dan budaya yang musnah, harus gugur dihajar
peluru lawan. Namun hanya jasadnya yang pergi, arwahnya tetap hidup, soalnya
dijual di toko buku. (Rp 30.000, hampir 600 hal)
4. Gurun&Prairie I: kumpulan cerpen Karl May.  Ini komentar dari Doktor Seno
Gumira Ajidarma (salah satu raja cerpen Indonesia):   "Saya sudah baca juga
yang kumpulan cerpen. Hebat dan terjemahannya bagus. Mestinya juga terbit
sekaligus tuh (G&P rencananya dibuat dalam 4 buku, biar tipis dan
murah-Red). Satu bundel- itu baru OK, biar saja untuk segmen terbatas.
Sampul depannya mungkin harus lebih eksotik". Kalau yang rajanya  cerpen
saja sudah ngomong begini, maka  si tukang jual kecap lebih baik diem saja.
(Rp 9.000, 120 hal)
5. Menjelajah Negeri Karl May: Ini buku yang ditulis orang kurang kerjaan,
untung proyeknya dibeayai Yayasan Adikarya. (Lho nulis jual kecap kok malah
ngejelekin bukunya toh oom). Satu-satunya buku berbahasa Indonesia yang
ngomongin Karl May; menceritakan tentang perjalanan 100 tahun Karl May di
Indonesia. Mulai dari Hatta, Syahrir, perintis kemerdekaan, angkatan 45,
sampai ke angkatannya  Ayu Utami dan Gola Gong. Apa saja buku Karl May yang
99 buah itu? Tarian koreografer Indonesia ternama siapa yang pakai nama
Winnetou? Puisi penyair Indonesia ternama siapa yang ada nama Winnetou? Kain
bikinan pabrik Indonesia mana yang merk-nya Winnetou? Sebutkan nama tokoh
yang terpanjang dalam buku Karl May (22 kata, bacanya harus cepat, dalam 30
detik). Di mana saja tempat-tempat  di Indonesia yang dipakai Karl May untuk
menulis latar belakang  petualangannya? (Rp 17.500, 216 hal)

6. dll buku terbitan Pustaka Primatama

Semua harga sudah diskon 50%. Juga nanti waktu PKMI ngamen di Fakultas Ilmu
Budaya UI 8 September, jam 13-15 dengan pembicara DR. Seno Gumira Ajidarma.

Yang akan terbit :

Kara Ben Nemsi I Menjelajah Gurun (cetak ulang, cetakan pertama habis 6
bulan). Kara Ben Nemsi = Karl (May?) si Anak Jerman, siapa lagi kalau bukan
Old Shatterhand,  berkelana menjelajah gurun ke Afrika Utara, Mesir, Laut
Tengah, Mekkah (orang Jerman nyelonong ke Mekkah? Lho kok?), Maskat, dan
pelosok Irak Utara. Apa saja yang ditemuinya?
Kara Ben Nemsi II Penyembah Setan. Siapa itu Penyembah Setan? Sinkretisme
antara Kristen dan Islam, kok bisa? Atau apa? Di mana?Apa hubungannya dengan
yahoo.com?
Kara Ben Nemsi III Petualangan di Kurdistan. 100 tahun sebelum dihajar bom
kimia oleh Saddam Hussein, orang Kurdistan rupanya sudah ribut melulu. Siapa
itu kaum Kristen Nestorian? Ketika mereka ribut dengan kaum Kurdi yang
Islam, kayak apa jadinya bentrokan yang pasti akan mengerikan itu? Lantas
ngapain saja Kara Ben Nemsi kerjanya di sana? Siapa itu Marah Durimeh,
mantan ratu Kurdi berusia lebih 100 tahun? Penjelmaan nenek Karl May yang
memperkenalkan dia tentang 1001 malam ala Jerman ini?
Bersambung Kara Ben Nemsi IV Kafilah Maut:  Kaum Syiah percaya bahwa mayat
yang dikuburkan di Karbela pada ... dst dst ...udahan ah, capek nulisnya.
Lain kali saja, masih panjang lagi, namanya juga 1001 malam, nggak
habis-habisnya.

gono
http://indokarlmay.com


- Original Message - 
From: 

[Ida-Krisna Show] Bandingkan dengan yang Singapura punya was Matra - Suster pun ada yang Plus.....

2005-08-05 Terurut Topik pandu ganesa





Message: 19       
Date: Fri, 05 Aug 2005 17:10:54 +0700   From: Alte <[EMAIL PROTECTED]>Subject: 
Matra - Suster pun ada yang Plus.  mantap juga ya suster suster 
rumkit bonafide di kota kota gede terutama Jakarta 
.===Layanan Super Suster-suster 
PlusTerbaring kesepian di kamar rumah sakit memangmembosankan. Tapi, 
jika tahu celahnya, suster-sustermanis bisa menjadi teman yang menyenangkan. 

 
#Tulisan di Matra ini rupanya pengikut "genre" 
Jakarta Undercover, yaitu menceritakan tentang pelacuran, tapi dengan cara yang 
setengah-setengah, fiksi bukan fakta juga tidak. Ketika suatu hari saya baca 
buku "No Money No Honey" bikinan orang Singapura, jadi ingat genre 
onderkoper-onderkoper-an itu, karena tulisan mereka kok  lain, padahal 
isinya sama saja, cerita tentang pelacur (dengan segala macam bentuknya). Unsur 
what, when, where, why dst malah howmuch nya juga jelas-jemelas, nggak 
ditutup-tutupi. Harapan saya, mbokya-o para penulis Indonesia itu kalau nulis 
(biarpun tentang pelacuran) yang jelas, gitu lho. Toh itu juga kondisi yang ada 
di masyarakat.
 
gono
 
 
Message: 13       
Date: Sun, 31 Jul 2005 05:29:44 -0700 (PDT)   From: yayat cipasang 
<[EMAIL PROTECTED]>Subject: 
Bisnis Seks di Singapura"Jangan Mesumlah, Kita Ini Orang 
Singapura"Judul : Bisnis Seks di SingapuraJudul Asli : No Money No 
Honey (a candid look atsex-for-sale in Singapore)Pengarang : David 
BrazilPengantar : Bondan WinarnoCetakan : Pertama, Juni 2005Penerbit 
: Pustaka PrimatamaTebal : xiv + 232 halamanBUKU hasil reportase 
investigasi atau menurutpenulisnya disebut sebagai eksplorasi jurnalistik 
ini,benar-benar mengungkap hipokrisi atau kemunafikanSingapura. Selama 
ini Negeri Singa kerap disebut-sebutsebagai negara paling bermoral. Boleh 
dikatakan jugasebagai negara yang serba tidak. Tidak boleh menjualpermen 
karet, tidak boleh membuang sampah sembarangandan juga jelas-jelas tidak 
dengan pornografi danpornoaksi.Tetapi buktinya? Pusat-pusat 
pelacuran dari yang kelasbawah hingga yang elite, berkembang sesuai 
dengankarakteristik pasar masing-masing. Dari mulaipelacuran kelas gurem 
seperti di Geylang hinggapelacuran di kawasan Orchard Road. Buku ini 
jugamenujukkan ternyata jumlah sentra pelacuran diSingapura lebih banyak 
dibandingkan dengan Jakartayang dianggap "kurang bermoral". 
Fantastis!Kemunafikan juga ditunjukkan Menteri Perdagangan 
danIndustri Singapura George Yeo seperti dalampernyataannya kepada 
Asiaweek (April, 2000): "Kamitidak mengiklankan prostitusi. Tapi tiap 
orangSingapura tahu Geylang dan apa yang terjadi disana" (hal. 3). 
Pernyataan ini tidak tegas.Padahal dalam kenyataannya pelacuran di 
Singapurasekarang tidak ada bedanya dengan konsep zamanRaffles. Demi 
duit, uang dan fulus!. Kalau beginimasih pantaskah sebagian orang Singapura 
berucap:"Jangan mesumlah, kita ini orang Singapura!"Dirunut dari 
sejarahnya, prostitusi di Singapura sudahmenjadi lahan bisnis sejak Stamford 
Raffles memerintahpada 1819. Saat itu Raffles sudah berpikir bahwa 
pulaukecil itu akan menarik perhatian lelaki petualang dariAsia. Dengan 
dalih untuk mengentaskan kemiskinan danmencari keuntungan, pelacuran pun 
legal sejak saatitu.(hal 1)Data paling mutakhir menyebutkan 
sedikitnya ada 6.000pelacur di Singapura. Mereka tidak hanya 
wargadomestik tetapi para pendatang dari Thailand,Malaysia, Filipina, 
India, Vietnam dan Indonesia.Mereka ini punya tempat dan pasar berbeda. 
PelacurThailand misalnya, target yang dibidik adalah parapekerja 
konstruksi dari Negeri Gajah Putih. Tak jauhberbeda, para pelacur dari India 
juga membidik pasarlaki-laki hidung belang keturunan atau pebisnis 
India.Namun, David Brazil tidak menjelaskan target pasarpara pelacur 
asal Indonesia yang cukup dikenal mangkaldi Geylang tepatnya di antara 
Lorong 10/12 dansepanjang Talma Road. Para pelacur Indonesia yangdatang 
ke Singapura adalah mereka yang berangkat dariBatam. Mereka biasanya 
berangkat ke Singapuramemanfaat izin berkunjung selama tiga 
hari.Penghasilan pelacur Indonesia sejatinya adalah sangatkecil 
hanya 1.000 dolar Singapura. Namun, penghasilanitu akan menjadi besar ketika 
dikonversikan denganrupiah. Dalam analisisnya, David Brazil 
mengutiplaporan The Jakarta Post bahwa pelacuran di Indonesiamembludak 
termasuk di Singapura, Batam dan Bintankarena terpuruknya perekonomian 
Indonesiapascaruntuhnya rezim Soeharto.#1Dalam buku yang 
dilengkapi puluhan foto hitam putihdan 16 halaman foto warna ini, David 
Brazil menelusuripusat-pusat pelacuran di Singapura seperti 
Geylang,Orchard Road, Orchard Towers, Desker Road, FlandersSquare, dan 
Keong Saik Road. Wilayah ini olehpemerintah Singapura disebut kawasan lampu 
merah.Para lonte selain mangkal di kawasan zona merah, jugamereka 
dapat ditemukan di panti pijat, klab malam,lobi hotel atau escort agencies 
(biro teman kencan)yang iklannya marak di buku telepon. Mungkin kalau 
diIndonesia iklannya mirip dengan iklan-iklan party linedi