[EMAIL PROTECTED] Re: Fw: perkawinan beda suku - beda bangsa

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Dunsanak nan di palanta,
Kini perkawinan beda suku baa nan dikecekan dunsanak lain yo lah indak aneh lai 
doh. Kami adiak kakak bajumlah 6 urang, cuma ambo nan bajodoh jo urang awak. 
Nan lain kawin ka Lampung, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, jo Babel.. Dunsanak 
nan lain suku tu tanyato punyo kebanggaan ba dunsanak jo urang awak. Hanyo ado 
ciek nan haruih awak lakukan sabagai nan punyo adat Minangkabau, yaitu 
bagaimana mandakekkan adat ka dunsanak nan lain suku tu. Baitu pulo haruih 
dipakanakan baa caro awak. Yo sadonyo tagantuang baa caro awak mandakekkan 
sagalo sasuatu ka dunsanak-dunsanak tu.
 
Wassalam,
Tan Lembang (L,52)
Bandung 

--- On Tue, 9/2/08, HIFNI HFD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: HIFNI HFD <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: perkawinan beda suku - beda bangsa
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Tuesday, September 2, 2008, 5:36 AM







Adi dusanak sapalanta,
 
Perkawinan antar suku untuk masa sekarang sudah tidak aneh lagi. Diantara sanak 
yang saya muliakan, pastilah ada anak-anaknya yang berjodoh dengan bangsa 
asing. Bahkan ada member Cimbuak yang suaminya orang Norway dan akhirnya padusi 
Minang itu menetap dinegara suaminya. Dunia saat ini seakan tidak dibatasi oleh 
ruang dan waktu dimana pertemuan insan manusia bisa terjadi dan akhirnya 
mengikat mereka dalam tali perjodohan antar bangsa. 
Saya memiliki tiga keponakan yang menikah dengan bangsa lain, ada yang menjadi 
isteri warga negara Irak yang memperoleh suaka dari Pemerintah Australia, ada 
yang menjadi isteri warganegara AS, dan ada yang menjadi suami dari seorang 
wanita Findlandia yang kemudian menjadi warga negara AS.
Bagaimana tatakrama mereka dalam bergaul dalam keluarga besar kami ? Ternyata 
mereka lebih bisa menjadi Urang Minangkabau dengan kesantunannya yang patut 
kita acungkan jempol.. Mereka bangga menjadi orang minangkabau karena disebut 
minangkabau is the buffalo winner. 
Apakah yang menjadi pengikat dalam perkawinan itu  ?, adalah ikatan iman  islam 
yang menjadi ikatannya. 
Terkadang kita berpikir .. apakah kedepannya anak-anak saya akan 
memperoleh wanita atau pria minang..???  Ego seorang ibu pastilah akan 
muncul..  Namun kita sadar bahwa untuk yang satu Allah SWT yang punya 
kuasa. Jodoh ada ditangan Tuhan

Wassalam,

  3vy nizhamul
http://hyvny.blogspot.com
http://bundokanduang.wordpress.com



 
--- On Sat, 8/30/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Fw: perkawinan beda suku
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Saturday, August 30, 2008, 6:26 PM







Datuk Endang dan para sanak sa palanta,
Saya menghadapi masalah ini sewaktu anak-anak saya sudah dewasa. Sesudah 
berunding dengan 'urang rumah' kami memutuskan bahwa jodoh di tangan Tuhan. 
Jika mereka -- sebagai calon suami isteri -- sudah saling mencinta, peran kami 
sebagai orang tua adalah merestui, dan memimpin pernikahan mereka. Untuk 
anak-anak saya yang perempuan, saya sendiri yang menikahkan, tentu didampingi 
petugas KUA. Hanya ada satu syarat yang kami pegang teguh, untuk mencegah 
masalah di kemudian hari, yaitu harus seagama, dalam hal ini agama Islam.
Demikianlah,menantu saya ada yang dari Palembang, Sunda, Jawa, Banjar, selain 
Minang. Alhamdulillah semua mereka baik-baik saja sampai sekarang.Agama yang 
sama ternyata dapat mempersatukan kita yang berbeda suku.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] "Bahondoh-Bararawai", Tradisi yang Berpantun

2008-09-01 Terurut Topik zul amri
Kalau  dikampuang ambo karajo nan macam ko disabuik "balambie hari sambie 
bajodan ".
zul amry piliang 
"Bahondoh-Bararawai", Tradisi yang Berpantun

Oleh Nelson Alwi 

Sabtu, 23 Agustus 2008 ( Suara Karya )

PANJANG umur banyak dirasai, jauh berjalan banyak dilihat. Memang begitulah 
galibnya. Dan dalam bingkai kebaikan yang ideal, apa yang dirasai dan dilihat 
seyogyanyalah diteruskan atau diceritakan kepada siapa saja. Dengan demikian 
peristiwa yang dialami tidak terkubur bersama berlalunya waktu. Apalagi 
pengalaman, sekecil apapun, boleh jadi berguna bagi orang lain; sebagai 
pembanding atau penambah muatan pundi-pundi pengetahuan. Mana tahu!? 
Ya, sepengetahuan orang-orang, selama ini kaum wanita di lingkungan keluarga 
petani di Ranah Minang pada umumnya bertugas mengantar nasi atau paminum kopi 
(juadah) ke sawah atau ladang, bertanam, bersiang berikut sekian banyak 
pekerjaan tergolong ringan lainnya. Maka di sinilah uniknya, secara berkelompok 
para ibu itu nyatanya juga mengenal sekaligus terlibat dengan aktivitas 
tergolong berat, yang dinamakan bahondoh (sejenis arisan dalam rangka mengolah 
lahan pertanian yang baru selesai dipanen). 
Sejumlah ibu-ibu sebagian besar yang menjanda- berkongsi menggarap sawah 
mereka. Hari ini mereka memangkur di sawah si "A", besok di sawah "B", lusa di 
sawah "C", dan begitu seterusnya, sehingga sawah semua peserta kongsi mendapat 
giliran. Nah. Di areal persawahan di pinggiran Danau Maninjau, Kecamatan 
Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, saya menyaksikan 
sekalian mendengarkan ibu-ibu kelompok bahondoh itu berbararawai alias 
melantunkan larik-larik berikut bait-bait pantun (berbalas) yang serba komplit, 
mengandung renungan-renungan tentang suka-duka hidup dan kehidupan yang 
menariknya dilontarkan secara kocak disertai senda-gurau.

Ujan paneh di Balai Salasa
urang batuduang daun taleh
Kami batanyo usah baa
Sia nan mambalian gigi ameh
(Hujan panas di Balai Selasa 
orang bertudung daun talas 
Jangan tersinggung kami bertanya
Siapa yang membelikan gigi emas)Pantun di atas dikumandangkan sembari 
mengayun cangkul membalikkan kulit bumi. Dan lazimnya, kuplet tersebut disambut 
dengan kuai alias sorak-sorai "ha-haaai yeh" atau "hi yeh". Adapun si "gigi 
emas" yang memang sedang berada di tengah kaum ibu yang lagi bahondoh itu, 
tersipu sejenak untuk kemudian membalas (pantun) dengan bijak dan tangkas,

Paku baradai ikan taweh
dilapah urang di ateh parau
Inyo nan maagiah gigi ameh
tiado urang nan alun tau
(Pakis digulai ikan tawes
dimakan orang di atas perahu
Dia yang memberi gigi emas
tiada orang yang belum tahu)Dan bait jawaban itupun ditimpali 
beramai-ramai dengan kuai serta koor nyanyian yang begitu spesifik: " 
bararawai lah bararawai". 
Kemudian, dari bibir peserta bahondoh-bararawai yang nyaris tiada henti 
memangkur tanah berair itu bermunculan syair-syair spontan ataupun 
pantun-pantun gubahan penyair anonim yang telah diakrabi sejak lama oleh 
masyarakat Minangkabau -yang sengaja saya kutip alakadarnya,

Sampuringeh di tapi aia
alah mati mako babuah
Ingek-ingek uda balaia
lauik sati rantau batuah 
(Sampuringeh di tepi air
sesudah mati maka berbuah
Hati-hati kanda balayar 
lautan sakti rantau bertuah) 
Ooo bawarawai lah bararawai 
Tanang-tanang taluak Siboga
pandan bagaluik jo ujuangnyo
Sanangkan ati sanak ka tingga
inyo bajalan jo untuangnyo
(Tenang-tenang teluk Sibolga
pandan bergelut dengan ujungnya
Senangkan hati saudara ditinggal
kasihmu berjalan serta 
untungnya) 
Ooo bararawai lah bararawaiMemang, pantun dengan konotasi beragam 
(berbau ironi, sarkastik, dramatik, romantik, dan melankolik) itu terus 
berkembang, dipelesetkan, melenceng-lenceng: nasihat-menasihati, ajuk-mengajuk, 
goda-menggoda, sindir-menyindir menguliti kekonyolan tingkah laku 
(ke)manusia(an) melalui diksi idiomatikal lokalitas yang mengusung 
simbol-simbol yang dipetik dari alam sekitar. 
Mengenai orang yang tak tahu menaruh sesuatu pada tempatnya, misalnya:

Sikaduduak di tangah padang 
ambiak daunnyo untuak ubek
Galak bakukuak ayam gadang
mancaliak itiak batangkelek
(Sikeduduk di tengah padang
ambil daunnya untuk obat
gelak terbahak ayam jago
melihat bebek pakai bakiak)Ha-haaai yeh.

Sementara tentang orang pelagak, cinta kasih serta kesetiaan, begini:
 
Anak cacak tabang ka Benteng
tibo di Benteng makan padi
Tan Baro rancak kupiah teleng
diresek saku indak barisi
(Anak cicak terbang ke Benteng
sampai di Benteng memakan padi
Tan Baro gagah berkopiah teleng
dirogoh saku tidak berduit) 

Hi yeh
Anak urang Sabu Andaleh
an

[EMAIL PROTECTED] Re: Fw: Kontroversi sang kolaborator.

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Wah, saya belum baca buku itu, pak Jacky. Nanti saya cari. Pada suatu saat 
nanti, kita perlu 'membedah' kepemimpinan semua presiden kita, secara obyektif 
dan adil.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]



--- On Tue, 9/2/08, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: Kontroversi sang kolaborator.
To: "Rantau" , "De Britto" <[EMAIL PROTECTED]>, 
"VCM" <[EMAIL PROTECTED]>, "P Adjar T" <[EMAIL PROTECTED]>, "Asvi" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "Felicitas" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, September 2, 2008, 10:06 AM

Hendri F Isnaeni adalah anak muda kelahiran tanggal
6 Juni 1986.
Namun dia, dengan didukung referensi yang cukup, telah
berani menulis tentang Sukarno, dengan judul "Kontroversi
sang kolaborator".
 
Bukunya dimulai dengan kisah Sukarno di kota Padang.
 
Wass, Jacky Mardono
 
 


--- On Tue, 9/2/08, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Kontroversi sang kolaborator.
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, September 2, 2008, 2:39 AM







Ananda Hendri.
 
Saya adalah pensiunan Irjen Polri, umur saya sudah 
melewati 74 tahun.
 
Saya kagum membaca buku ananda yang berjudul 
"Kontroversi sang kolaborator". 
Kagum karena argumentasi ananda yang sangat berbobot.
 
Saya telah membaca beberapa tulisan yang menyangkut 
Sukarno maupun Suharto. Isinya kalau tidak menghujat, 
ya memuji setengah mati.
 
Buku anda sifatnya lain. Saya sebagai pembaca harus 
menarik kesimpulan, mana perbuatan manusia Sukarno 
yang bisa ditiru,  dan mana yang harus ditinggalkan.
 
Inilah esensi dari "mikul dhuwur mendhem jero".
Yang jelek jangan sekedar dikubur dalam-dalam, tetapi kita 
harus berani mengingatnya agar tidak terulang lagi.
 
Sukarno dan Suharto adalah manusia besar, yang tidak luput 
dari kekurangan dan kechilafan.
 
Saya harap ananda bisa menulis mengenai apa-apa yang bisa 
kita teladani, baik dari Sukarno maupun Suharto. Juga apa-apa 
yang harus kita tinggalkan baik dari cara-cara Sukarno 
maupun Suharto.
 
Anda adalah generasi muda, yang benar-benar tidak meninggalkan 
sejarah. 
Saya tunggu buku anda yang lain.
 
Wassalam, Jacky Mardono 
 
 



  






  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik hambociek

jkalau baitu lah jaleh ado tu mah Randang Kayu tu. Tarimo kasih 
atehkatarangan adidunsanak nan dari Pek Ten.

Dari uraian Bundo ado lo takana garah ayah ambo saisuak:
"Ka dikuahkan, tak ka dikuahkan?"

Caritonyo urang makan bajamba, makan di pirianggadang wakatu 
baralek. Biasonyo sa jamba tu makan baranam di piriang gadang tu. 
Nah untuak mampabasokan apokoh ka ditambah gulai ka jamba tu 
(dikuahkan ka jamba), urang nanmambapabsokan tu malambai-lambaikan 
jarinyo nan bacincin ameh. Jadi sabananyo inyo bukan mampabasokan 
tambahkua tu, tapi malagakkan cincin ameh di jarinyo.
Tapi kawannyo sajamba tagalak sengeng "S..." sajo sambia 
mukasuiknyo mamparagokan gigi amehnyo pulo ...

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], Hayatun Nismah Rumzy <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Assalamu Alaikum W. W.
> Mandanga randang kayu tu galak bundo mangingek sipaik urang awak 
saisuak nan palagak (kalau indak buliah dikecekkan riya).
> Ado ati jue (kayu yang keras) dimasak dan ditonggokkan diatas 
piring samba nan hanyo untuak palagak sajo. Katiko tu kan alun ado 
kulkas jadi ado nan untuak hiasan. Jue ko iyolah sabangso kayu nan 
daunnyo hijau kahitaman sahinggo anak ketek baru lahia 
dikecekkan 'e'eknyo cik jue. Mungkin didaerah lain namonyo jua. Jan 
dicubik sabab kalau dicubik indak talok dikaca. Wakatu ketek2 kok 
pai baralek jo mak awak tingga tunjuak sajo indak buliah ambiak 
surang. Nasi lah tahidang diateh piriang baitu juo gulai nan salalu 
baaleh. Nan dimukasuik aleh iyolah dagiang jo rabuang, dagiang jo 
cubadak, gulai putiah dagiang jo kantang. Kalau randang biasonyo 
alehnyo kantang2 ketek atau buncis.
> Takana dek bundo carito ayah wakatu ketek tangguang nyo pai 
baralek karumah bakonyo sudah tu dipatahkannyo ikan kalui gadang 
urang nan hanyo untuak pamenan sajo. Bayangkan berang bakonyo tu 
kainyo (lai bako jauah).
> Tando2 palagak urang kampuang bundo nan sampai kini yolah agak 
kurang :
> 
> Kalau ari pakan biasonyo dihampaikannyo kain salimuik panehnyo di 
jendela ujuang rumah padohal kadang2 nyo basalimuik kain balacu sajo.
> Kalau nyo pai marantau yang penting lah banyak rupiah amehnyo. 
Kadang2 anaknyo kurang gizi nan penting dek nyo iyolah lah baameh.
> Jarang sekali yang tangan kanan memberi tangan kiri tak tahu.
> Kalau nyo baminantu ditanyo bara maiisi - ado nan sasuduik ado nan 
manolong baralek sadonyo ditoyak2kan di nan rami. Ado pulo rang 
padusi maagiahkan piti ka nan laki2 supayo nampak dek urang nan 
laki2 ko lai maagiah pitih. Bisa sajo karano kurang maisi (maagiah 
piti mulo2) urang tu indak jadi kawin.
> Alhamdulillah kini lah agak kurang dan buno sekeluarga sampai 
mengusahakan yang Islami (nan malamar nan laki2 dan nan maagiah mas 
kawin nan laki2). Kok baralek dirumah padusi yo tangguang jawab 
apaknyo dan diusahokan hanya sekedar walimatul ursy sajo.
> Bundo mangharapkan carito dikampuang lain di Minang dan untuak 
urang2 di 50 Kota/Payakumbuah bundo mengharapkan koreksi kalau salah.
>  
> Selamat Berpuasa alhamdulillah sudah hari kedua 
> Wassalam bil maaf
>  
> Hayatun Nismah Rumzy (69++)
> 
> --- On Mon, 9/1/08, Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang 
Kayu
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Date: Monday, September 1, 2008, 8:55 PM
> 
> Untuak urang-urang nan lah biaso mahadapi nan bantuak ko, mungkin 
ka tasanyum-sanyum dibueknyo. Baa kaindak, 


--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Fw: perkawinan beda suku - beda bangsa

2008-09-01 Terurut Topik HIFNI HFD
Adi dusanak sapalanta,
 
Perkawinan antar suku untuk masa sekarang sudah tidak aneh lagi. Diantara sanak 
yang saya muliakan, pastilah ada anak-anaknya yang berjodoh dengan bangsa 
asing. Bahkan ada member Cimbuak yang suaminya orang Norway dan akhirnya padusi 
Minang itu menetap dinegara suaminya. Dunia saat ini seakan tidak dibatasi oleh 
ruang dan waktu dimana pertemuan insan manusia bisa terjadi dan akhirnya 
mengikat mereka dalam tali perjodohan antar bangsa. 
Saya memiliki tiga keponakan yang menikah dengan bangsa lain, ada yang menjadi 
isteri warga negara Irak yang memperoleh suaka dari Pemerintah Australia, ada 
yang menjadi isteri warganegara AS, dan ada yang menjadi suami dari seorang 
wanita Findlandia yang kemudian menjadi warga negara AS.
Bagaimana tatakrama mereka dalam bergaul dalam keluarga besar kami ? Ternyata 
mereka lebih bisa menjadi Urang Minangkabau dengan kesantunannya yang patut 
kita acungkan jempol.. Mereka bangga menjadi orang minangkabau karena disebut 
minangkabau is the buffalo winner. 
Apakah yang menjadi pengikat dalam perkawinan itu  ?, adalah ikatan iman  islam 
yang menjadi ikatannya. 
Terkadang kita berpikir .. apakah kedepannya anak-anak saya akan 
memperoleh wanita atau pria minang..???  Ego seorang ibu pastilah akan 
muncul.  Namun kita sadar bahwa untuk yang satu Allah SWT yang punya kuasa. 
Jodoh ada ditangan Tuhan

Wassalam,

  3vy nizhamul
http://hyvny.blogspot.com
http://bundokanduang.wordpress.com



 
--- On Sat, 8/30/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Fw: perkawinan beda suku
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Saturday, August 30, 2008, 6:26 PM







Datuk Endang dan para sanak sa palanta,
Saya menghadapi masalah ini sewaktu anak-anak saya sudah dewasa. Sesudah 
berunding dengan 'urang rumah' kami memutuskan bahwa jodoh di tangan Tuhan. 
Jika mereka -- sebagai calon suami isteri -- sudah saling mencinta, peran kami 
sebagai orang tua adalah merestui, dan memimpin pernikahan mereka. Untuk 
anak-anak saya yang perempuan, saya sendiri yang menikahkan, tentu didampingi 
petugas KUA. Hanya ada satu syarat yang kami pegang teguh, untuk mencegah 
masalah di kemudian hari, yaitu harus seagama, dalam hal ini agama Islam.
Demikianlah,menantu saya ada yang dari Palembang, Sunda, Jawa, Banjar, selain 
Minang. Alhamdulillah semua mereka baik-baik saja sampai sekarang.Agama yang 
sama ternyata dapat mempersatukan kita yang berbeda suku.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: perkawinan beda suku
To: rantaunet@googlegroups.com, [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, August 31, 2008, 12:19 AM







Sanak sapalanta,
Rasonyo iko alah duo kali ambo dapek surek saroman iko via japri, terakhir 
rasonyo tahun lalu. Kok buliah ambo mintak pandangan dan pandapek dari sanak, 
utamonyo dari buya dan bundo kanduang, untuak dapek ambo olah dan teruskan.
Sabalunnyo tarimo kasih.
 
Wassalam,
-datuk endang

 





  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: PSP (Perang Si Padang)

2008-09-01 Terurut Topik hanifah daman
Wah seru ceritanya pak Zul. Lebih seru dari membaca cerita 007, karena nyata.

Allah berikan pak Zul IQ yang luar biasa sehingga mampu belajar sendiri dan 
mampu menentukan sikap atau keputusan. Hanifah pernah bilang, membaca tulisan 
pak Zul terbayang kalau pak Zul orangnya URAKAN. Dari pengalaman ketemu 
orang-orang pintart di Indonesia misalnya sekaliber Prof Mudomo, ... sekilas 
orangnya URAKAN. Bobbi Nazief kalau ngajar cuman pakai kaos oblong. Onno purbo 
raja jaringan .. sama aja .. urakan.
Papa hanifah juga termasuk orang yang di beri anugrah IQ yang tinggi .. ya.. 
kadang rapi.. kadang urakan .. sama dengan keponakannya yang GM di  urakan 
juga.

Kirain tulisan hanifah dengan judul NAMI sudah termasuk hebat, eh nggak ada 
apa-apanya rupanya. Malah hanifah kalau berada di cerita pak Zul akan jadi anak 
manja yang penuh limpahan kasih semua orang, dari mama, papa, dan uni-uni. 
Kisah pak Zul ini sangat bagus untuk hanifah bagikan ke mahasiswa hanifah yang 
nantinya akan jadi orang IT. Memang selama ini hanifah selalu mendorong 
mahasiswa untuk belajar sendiri  sehingga beberapa ada yang jagoan. Yang jagoan 
itu umumnya yang memiliki IQ tinggi dan semangat juang yang juga tinggi. 


Salam


Hanifah Damanhuri



--- On Mon, 9/1/08, Zulkarnain Kahar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Zulkarnain Kahar <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] PSP (Perang Si  Padang)
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 10:27 PM

"...Man must be equipped with the capacity to listen to and obey the ten
thousand demands in the ten thousand situations with which life is confronting
him." (1975, p. 120), Viktor Frankl’s theory

Dalam perjalan hidup ini kita sering mengatakan, "Pasti ada hikmah di
balik setiap kejadian. Kebanyakan kita tidak sadar bahwa ungkapan tersebut tidak
sekedar untuk diucapkan, tetapi mengandung pengertian yang penting dalam
kehidupan sehari-hari . 




  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik Hayatun Nismah Rumzy
Assalamu Alaikum W. W.
Mandanga randang kayu tu galak bundo mangingek sipaik urang awak saisuak nan 
palagak (kalau indak buliah dikecekkan riya).
Ado ati jue (kayu yang keras) dimasak dan ditonggokkan diatas piring samba nan 
hanyo untuak palagak sajo. Katiko tu kan alun ado kulkas jadi ado nan untuak 
hiasan. Jue ko iyolah sabangso kayu nan daunnyo hijau kahitaman sahinggo anak 
ketek baru lahia dikecekkan 'e'eknyo cik jue. Mungkin didaerah lain namonyo 
jua. Jan dicubik sabab kalau dicubik indak talok dikaca. Wakatu ketek2 kok pai 
baralek jo mak awak tingga tunjuak sajo indak buliah ambiak surang. Nasi lah 
tahidang diateh piriang baitu juo gulai nan salalu baaleh. Nan dimukasuik aleh 
iyolah dagiang jo rabuang, dagiang jo cubadak, gulai putiah dagiang jo kantang. 
Kalau randang biasonyo alehnyo kantang2 ketek atau buncis.
Takana dek bundo carito ayah wakatu ketek tangguang nyo pai baralek karumah 
bakonyo sudah tu dipatahkannyo ikan kalui gadang urang nan hanyo untuak pamenan 
sajo. Bayangkan berang bakonyo tu kainyo (lai bako jauah).
Tando2 palagak urang kampuang bundo nan sampai kini yolah agak kurang :

Kalau ari pakan biasonyo dihampaikannyo kain salimuik panehnyo di jendela 
ujuang rumah padohal kadang2 nyo basalimuik kain balacu sajo.
Kalau nyo pai marantau yang penting lah banyak rupiah amehnyo. Kadang2 anaknyo 
kurang gizi nan penting dek nyo iyolah lah baameh.
Jarang sekali yang tangan kanan memberi tangan kiri tak tahu.
Kalau nyo baminantu ditanyo bara maiisi - ado nan sasuduik ado nan manolong 
baralek sadonyo ditoyak2kan di nan rami. Ado pulo rang padusi maagiahkan piti 
ka nan laki2 supayo nampak dek urang nan laki2 ko lai maagiah pitih. Bisa sajo 
karano kurang maisi (maagiah piti mulo2) urang tu indak jadi kawin.
Alhamdulillah kini lah agak kurang dan buno sekeluarga sampai mengusahakan yang 
Islami (nan malamar nan laki2 dan nan maagiah mas kawin nan laki2). Kok baralek 
dirumah padusi yo tangguang jawab apaknyo dan diusahokan hanya sekedar 
walimatul ursy sajo.
Bundo mangharapkan carito dikampuang lain di Minang dan untuak urang2 di 50 
Kota/Payakumbuah bundo mengharapkan koreksi kalau salah.
 
Selamat Berpuasa alhamdulillah sudah hari kedua 
Wassalam bil maaf
 
Hayatun Nismah Rumzy (69++)
 


--- On Mon, 9/1/08, Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 8:55 PM






Untuak urang-urang nan lah biaso mahadapi nan bantuak ko, mungkin ka 
tasanyum-sanyum dibueknyo. Baa kaindak, di kampuang-kampuang maso saisuak, 
curito nan co iko indak aneh doh. Maklum "lifestyle" dulu indak samo jo rang 
mudo kini, kalau indak banyak nan talatak sabagai pamanih juadah tu, 
mungkin  nan punyo hajat ka dicibian urang banyak. Talabiah untuak kelompok 
bundo kanduang. Jaan pulo, dek mancaliak juadah nan hebat-hebat awak 
langsuang maambiak untuak tambahan isi piriang awak, hal iko pun indak buliah 
awak lakukan. Lah ado suatu aturan nan  indak tatulih bahaso juadah tu indak 
buliah diambiak. Makonyo, nan wah-wah tu talatak di tangah diantarao 
juadah-juadah lainnyo. Tapasolah nan dimakan samba atau lauak nan dakek piriang 
awak. Masalah dagiang kayu tu hanyo sabagai pelengkap supayo tacaliak bahaso 
nan punyo hajat adolah urang nan tapandang, nan bisa balauak jo dagiang, 
talabiah potongan dagiang tu gadang-gadang. Tamasuak ado nan dalam
 bantuak randang. 
Baitu pulo, awak pun bisa mancaliak "Goreng Kaluih" nan talatak sakian hari 
ditangah-tangah juadah, nah.baa rasonyo ikan nan lah sakian hari indak 
digutiak-gutiak. Ado nan diagiah asesori jo macam-macam. Itulah "lifestyle" 
wakatu tu. Soal ado indaknyo maso kini, awak kambalikan ka nan punyo hajat. 
Mungkin, mungkin sajo masih ado nan sarupoko. 
Ambo nan indak rang Pikumbuah, marasokan hal tasabuik.
Banyak hal nan lain, nan kadang-kadang manuruik awak indak tapek, 
tapi..mungkin tapek bagi "nan mambutuahkan". Ikolah dunia, nan indak 
rancak manuruik awak,..mungkinmungkinrancak dan tapek 
manuruik urang lain.
 
Wassalam,
 
Tan Lembang (L,52)
Bandung 



- Original Message 
From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 1, 2008 2:33:55 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu





Mak Ngah

Yo baru danga ambo tu..kok ado lo..randang dari kayu
paralu awak batanyo ka sanak2 nan kampuangnyo di Pikumbuah
carito randah..ambo pernah kecele lo..tapi bukan kayu tu

Dicaliak di dapua mak tuo ambo masih ado randang ko (lah tigo hari sajak dibuek)
nan tingga dadak jo..kantang bulek ketek2
tasirok dado..ado nan taraso katoko dikinca jo sendok
a..lumayan masih ado...dagiangnyo
disuok nasi..lho...kok lain rasonyo

ndeee..nan tingga tu rupunyo Sipade Mak Ngah
baliak carito Mak Ngah.."perhiasan juadah"
tasendok ..tagigik..baa..lah ekspresi wakatu bar

[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik Hayatun Nismah Rumzy
Assalamu Alaikum W. W.
Mandanga randang kayu tu galak bundo mangingek sipaik urang awak saisuak nan 
palagak (kalau indak buliah dikecekkan riya).
Ado ati jue (kayu yang keras) dimasak dan ditonggokkan diatas piring samba nan 
hanyo untuak palagak sajo. Katiko tu kan alun ado kulkas jadi ado nan untuak 
hiasan. Jue ko iyolah sabangso kayu nan daunnyo hijau kahitaman sahinggo anak 
ketek baru lahia dikecekkan 'e'eknyo cik jue. Mungkin didaerah lain namonyo 
jua. Jan dicubik sabab kalau dicubik indak talok dikaca. Wakatu ketek2 kok pai 
baralek jo mak awak tingga tunjuak sajo indak buliah ambiak surang. Nasi lah 
tahidang diateh piriang baitu juo gulai nan salalu baaleh. Nan dimukasuik aleh 
iyolah dagiang jo rabuang, dagiang jo cubadak, gulai putiah dagiang jo kantang. 
Kalau randang biasonyo alehnyo kantang2 ketek atau buncis.
Takana dek bundo carito ayah wakatu ketek tangguang nyo pai baralek karumah 
bakonyo sudah tu dipatahkannyo ikan kalui gadang urang nan hanyo untuak pamenan 
sajo. Bayangkan berang bakonyo tu kainyo (lai bako jauah).
Tando2 palagak urang kampuang bundo nan sampai kini yolah agak kurang :

Kalau ari pakan biasonyo dihampaikannyo kain salimuik panehnyo di jendela 
ujuang rumah padohal kadang2 nyo basalimuik kain balacu sajo.
Kalau nyo pai marantau yang penting lah banyak rupiah amehnyo. Kadang2 anaknyo 
kurang gizi nan penting dek nyo iyolah lah baameh.
Jarang sekali yang tangan kanan memberi tangan kiri tak tahu.
Kalau nyo baminantu ditanyo bara maiisi - ado nan sasuduik ado nan manolong 
baralek sadonyo ditoyak2kan di nan rami. Ado pulo rang padusi maagiahkan piti 
ka nan laki2 supayo nampak dek urang nan laki2 ko lai maagiah pitih. Bisa sajo 
karano kurang maisi (maagiah piti mulo2) urang tu indak jadi kawin.
Alhamdulillah kini lah agak kurang dan buno sekeluarga sampai mengusahakan yang 
Islami (nan malamar nan laki2 dan nan maagiah mas kawin nan laki2). Kok baralek 
dirumah padusi yo tangguang jawab apaknyo dan diusahokan hanya sekedar 
walimatul ursy sajo.
Bundo mangharapkan carito dikampuang lain di Minang dan untuak urang2 di 50 
Kota/Payakumbuah bundo mengharapkan koreksi kalau salah.
 
Selamat Berpuasa alhamdulillah sudah hari kedua 
Wassalam bil maaf
 
Hayatun Nismah Rumzy (69++)
 


--- On Mon, 9/1/08, Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Boediman Moeslim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 8:55 PM






Untuak urang-urang nan lah biaso mahadapi nan bantuak ko, mungkin ka 
tasanyum-sanyum dibueknyo. Baa kaindak, di kampuang-kampuang maso saisuak, 
curito nan co iko indak aneh doh. Maklum "lifestyle" dulu indak samo jo rang 
mudo kini, kalau indak banyak nan talatak sabagai pamanih juadah tu, 
mungkin  nan punyo hajat ka dicibian urang banyak. Talabiah untuak kelompok 
bundo kanduang. Jaan pulo, dek mancaliak juadah nan hebat-hebat awak 
langsuang maambiak untuak tambahan isi piriang awak, hal iko pun indak buliah 
awak lakukan. Lah ado suatu aturan nan  indak tatulih bahaso juadah tu indak 
buliah diambiak. Makonyo, nan wah-wah tu talatak di tangah diantarao 
juadah-juadah lainnyo. Tapasolah nan dimakan samba atau lauak nan dakek piriang 
awak. Masalah dagiang kayu tu hanyo sabagai pelengkap supayo tacaliak bahaso 
nan punyo hajat adolah urang nan tapandang, nan bisa balauak jo dagiang, 
talabiah potongan dagiang tu gadang-gadang. Tamasuak ado nan dalam
 bantuak randang. 
Baitu pulo, awak pun bisa mancaliak "Goreng Kaluih" nan talatak sakian hari 
ditangah-tangah juadah, nah.baa rasonyo ikan nan lah sakian hari indak 
digutiak-gutiak. Ado nan diagiah asesori jo macam-macam. Itulah "lifestyle" 
wakatu tu. Soal ado indaknyo maso kini, awak kambalikan ka nan punyo hajat. 
Mungkin, mungkin sajo masih ado nan sarupoko. 
Ambo nan indak rang Pikumbuah, marasokan hal tasabuik.
Banyak hal nan lain, nan kadang-kadang manuruik awak indak tapek, 
tapi..mungkin tapek bagi "nan mambutuahkan". Ikolah dunia, nan indak 
rancak manuruik awak,..mungkinmungkinrancak dan tapek 
manuruik urang lain.
 
Wassalam,
 
Tan Lembang (L,52)
Bandung 



- Original Message 
From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 1, 2008 2:33:55 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu





Mak Ngah

Yo baru danga ambo tu..kok ado lo..randang dari kayu
paralu awak batanyo ka sanak2 nan kampuangnyo di Pikumbuah
carito randah..ambo pernah kecele lo..tapi bukan kayu tu

Dicaliak di dapua mak tuo ambo masih ado randang ko (lah tigo hari sajak dibuek)
nan tingga dadak jo..kantang bulek ketek2
tasirok dado..ado nan taraso katoko dikinca jo sendok
a..lumayan masih ado...dagiangnyo
disuok nasi..lho...kok lain rasonyo

ndeee..nan tingga tu rupunyo Sipade Mak Ngah
baliak carito Mak Ngah.."perhiasan juadah"
tasendok ..tagigik..baa..lah ekspresi wakatu bar

[EMAIL PROTECTED] BULAN PUASO MASO LALU

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Dunsanak di palanta,
Pernahkah tapikia dek dunsanak bahaso bulan puasoko bakaliaran syetan jo ibilih?
Kalau salah-salah awak maartikan bahaso bulan puaso adolah "maso dibelenggunya 
syetan", mungkin ka jadi arti nan lain.
Ambiak contoh, bagi pagawai nan biaso rajin di kantua di ari-ari biaso. 
Mungkin, tingkek karajinan bakurang. nan ado baalasan bahaso malam tadi banyak 
bagadanglah,  nan ado baalasan latiahlah,  nan harus capek pulanglah dek ka 
mambuek kolaklah, dsb.
Nah ado nan takana-kana sampai kini. Takana maso mudo daulu, iko bana-bana 
tajadi...mungkin kiniko masih ado, tapi antahlah. Kalau di uruik 
wakatu-wakatu tu, yo cando iko:
1. Salasai sumbayang subuah, ado nan disabuik asmara subuah. Babondong-bondong 
rang mudo jantan-padusi bairiang-iriang antah kama tujuannyo, pokoknyo saliang 
mairok udaro subuah jo asmara subuah, baduo-duo, batigo, barampek, dsbnyo (baik 
di kampuang-kampuang atau di kota).
2. Sabalun maghrib, ado nan baduo-duo di tampek-tampek tatantu manunggu babuko. 
Ado nan duduak-duduak, ado nan sambia maukua jalan, sambia sanyum-sanyum. Tapi 
biasonyo ado pihak katigo nan sabagai mak comblang. Pihak kaampekpun biaso ado 
pulo, nan ciek kawan nan padusi nan ciek lai karib dari nan laki-laki. Antah 
apo nan diotaan indak juo dimangarati, sabab hal iko biasonyo dilakukan cukuik 
lamo. 
3. Satalah babuko, banyak anak mudo nan bausaho capek sampai ka musajik atau 
surau. Bukan untuak ibadah doh, tapi raminyo musajik tu untuak mancaliak anak 
gadih urang. Maklum wakatu bulan puaso, banyak nan pulang dari rantau. maklum 
libur panjang. Wah, nan biaso indak basegeh, kini basegeh jo minyak rambuik 
"Tancho". Saling baintai, saling maagiah sanyum. Disiko peran mak comblang 
sangaik paralu.
4. Ka shalat tarawih, bakaja-kaja "TARLING"(tarwih kaliliang). Ikopun punyo 
makasuik untuak mancaliak anak gadih urang. Nan lah bajadian, balanjuik ka 
acara tadarusan. Nan alun bajadian, saliang mancaliak, habih tarawih lanjuik ka 
batu-batu di tapi tabek. baduo-duo, batigo, barampek, dsb.
5. Tadarusan. Pai tadarusan ka surau-surau, atau musajik-musajik nan babeda 
satiok malam. Mukasuik samo sajo jo  tarawih kaliliang tu.
6. Lalok di surau atau musajik. Mambuek surek untuak ka nan disayang...
7. Pagi-pagi, surek lah tibo di "adiek sayang"..
Mungkin itu contoh syetan jo ibilih nan bakaliaran di bulan puaso. Yo, itu maso 
saisuak, antah kalau kiniko Maaf kalau ado dunsanak nan 
tamasuak dalam curitoko.
Tan Lembang (L, 52)
Bandung


  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Kampung Hilang_oleh rumahteduh_cerpen Zelfeni Wimra

2008-09-01 Terurut Topik Datuak Arifz

Sanak di Palanta,
 pamatang matang hari, sambia manunggu babuko..
(carito..di ambiak dari palanta rumah teduh)

wassallam
AZ DtRA (37+)/baliakpapan

___

Kampung Hilang

Mei 14, 2008 oleh rumahteduh

cerpen Zelfeni Wimra

Saya heran. Hari raya masih lama. Ada sekitar tiga minggu. Persediaan
ternak pedaging sudah melebihi perkiraan kebutuhan masyarakat. Tapi,
ternyata masih kurang. Saya dan beberapa toke ternak yang lain
terpaksa menambah sembelihan.

“Kamu masih baru berdagang di sini. Wajar kamu tidak percaya. Kami
yang sudah lama berjualan di sini sudah biasa menghadapi ini. Tiap
tahunnya memang begini,” tuan Kadir, toke tua, yang amat kami segani
mengetahui keheranan saya.

Ia tarik lengan saya seraya membisikkan sesuatu: ”orang-orang Kampung
Hilang juga ikut membeli daging kita,”

“Kampung Hilang?”

“Iya. Tempatnya tidak jauh dari sini. Konon, berbatasan dengan ujung
kampung sebelah pasar ini. Tapi, tidak bisa dilihat dengan mata. Orang-
orang yang tidak sedarah dengan mereka tidak bisa masuk ke sana. Kalau
pun ada yang tersesat masuk ke sana, tidak akan sadar kalau sedang
berada di tempat itu. Hanya merasa seperti di tempat yang sudah
dikenal saja. Tapi, wajah-wajah mereka bisa ditandai, Dik Man,”

“Dengan cara apa?”

“Saya sendiri tidak bisa. Harus dengan kepandaian tertentu,”

“Saya jadi penasaran. Kira-kira di mana, ya, tempatnya?”

“Itulah, Dik Man. Saya juga cuma pernah mendengar cerita dari orang ke
orang. Katanya Kampung Hilang itu sebelah barat berbatasan dengan
Bonjol. Dik Man tahu Bonjol? Itu, tanah kelahiran Imam Bonjol. Sebelah
timur berbatasan dengan Koto Tangah. Sebelah utara dengan Bukit
Barisan di pinggir Batang Maek. Sebelah selatan dengan Pandam Gadang,
kampung Tan Malaka.

“Kabarnya, ada 16 jin yang dipesuruh untuk mengawal keempat titik itu.
Ini jelas pekerjaan yang tidak sembarangan. Memerlukan kesaktian yang
tinggi. Yang bisa melakukan cuma Datuak Julan Rajo Daulat Alam. Beliau
bisa memindah-mindahkan kesaktiannya ke alam luas ini hanya dengan
menuliskan rajah-rajah di daun sirih. Untuk menghilangkan kampung itu
dari pandangan orang lain, beliau menuliska rajahnya di dua belas
lembar daun sirih. Berarti tiga lembar di tiap titik. Sebelum
dikuburkan, daun-daun sirih itu disimpan rapat-rapat dalam botol,
hingga tidak sedikitpun angin bisa masuk.

“Khasiatannya bisa beragam, Dik man. Kalau botol itu ditanam di rumah,
rumah akan aman dari pencuri. Kalau pun pencuri itu bisa masuk dan
mengambil barang-barang di dalamnya, ia tidak akan bisa keluar lagi.
Kalau pun bisa keluar, pencuri itu tidak bisa buang air kecil sampai
mengaku telah mencuri kepada pemilik rumah…”

“Hebat, Ya, Tuan. Kalau diletakkan di kantor pemerintah, bisa
mempermudah penangkapan maling-maling di sana, ya?! Ha, ha, ha…!”
Madun, toke ternak juga, datang menyela. Ia dengan gaya santai duduk
di samping saya sambil mengaduk-aduk kopi pahit kesukaannya.

”Sekarang mana bisa. Karomah itu sudah tidak berlaku lagi di zaman
yang kumuh seperti sekarang. Coba dengar-dengar, mana ada lagi orang
keramat sekarang?” timpal Mak Oncu, pemilik kedai.

“Tan Malaka dikabarkan pernah berguru pada Datuak Julan. Tapi Tan
Malaka cuma diberi ilmu bayang-bayang dua belas. Cara menggunakan ilmu
itu dengan menulis rajah dengan lidah di telapak tangan, lalu usapkan
ke wajah. Dengan begitu, kita bisa menukar wajah kita dengan orang
lain, paling banyak dua belas wajah. Wajah Cina, Jepang, Inggris,
Arab, Jerman, atau Belanda. Wajar, Tan Malaka bisa menghilang dari
kejaran orang-orang yang ingin membunuhnya. Ilmu itu pula yang
digunakannya ketika akan bepergian ke luar negeri. Hebat, bukan?” Tuan
Kadir menyeruput teh telurnya.

“Orang-orang di kampung ini, sejak dahulunya, memang sering berlaku
aneh, Dik Man. Aneh sekaligus lucu. Dik Man pernah dengar cerita
minyak biriang?”

“Apa pula tu, Tuan?”

“Makanya, Dik Man, jangan terlalu suntuk dengan kerbau dan sapi-sapi
pedagingmu itu. Sesekali dengar-dengar juga cerita orang lama,” gurau
Mak Oncu.

“Minyak Biriang awalnya digunakan oleh para perempuan tukang pijat
yang tinggal di sekitar Kampung Hilang itu. Mereka terkenal pemberani
dan piawai merayu tentara-tentara Belanda hingga mereka mau saja
dipijat. Padahal di balik itu semua, ada muslihat yang tengah
dimainkan. Mereka memijat dengan mengoleskan minyak biriang itu.
Sebelum pergi, minyak itu pun diteteskan ke dalam sumur tempat mereka
mandi atau minum. Akibat terkena minyak biriang itu sungguh berbahaya,
Dik Man. Kulit bisa gatal-gatal. luar biasa gatal, hingga tak sadar
kalau kulit sudah terkelupas karena digaruk. Bahayanya lagi, belum
ditemukan obatnya.

“Hm, mana ada penjajah yang betah tinggal di kampung Hilang itu dulu.
Anehnya sekarang, minyak biriang digunakan di jalan yang keliru.
Dioleskan pada orang yang dibenci. Biadab!”

Seisi kedai tiba-tiba diam. Ada yang saling tatap. Kalimat Tuan Kadir
barusan ternyata sangat mengejutkan bagi orang-orang yang ada di situ.

“Itulah bagian lucunya, Dik Man. Menghadapi pe

[EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?

2008-09-01 Terurut Topik Abraham Ilyas
Dunsanak di Palanta nan ambo hormati.
Ambo indak akan mengomentari tentang asal nenek moyang orang Minang. Tapi ado 
nan lah lamo tapikia dek ambo tentang kebiasaan asal orang Minang, yaitu 
kekhasan pola asuh bayi di kampuang yang sangat mungkin  mempengaruhi 
pertumbuhan/kecerdasan orang Minang tempodoeloe.
 
Pakar kesehatan menyebutkan 80% pertumbuhan fisik otak manusia yang beratnya 
1450 gram tersebut terjadi sebelum usia 2 tahun. Tepatnya ketika sang bayi 
ditidurkan dalam buaian (terbuat dari rotan atau bambu) yang berayun-ayun 
di dalam rumah gadang nan panjang. 
 
Apakah gerakan berbuai semacam ini dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan bayi 
serta pengaruhnya terhadap kecerdasannya di kala dewasa pernah ada orang yang 
menelitinya ?.
 
Sepengetahuan ambo, membuai bayi dengan gerakan cukup panjang ( lk. 5 
meter) hanya ditemui di kampuang awak saja. 
Di daerah lain juga ada kebiasaan membuai bayi tapi gerakannya sangat terbatas 
karena peralatan yang dipakai hanya kain sarung.
 
wassalam
 
Abraham Ilyas
 
Silakan klik pola manajemen Minang Kabau di 
 
http://nagari.or.id/?moda=palanta&no=111
 
 
--- On Mon, 9/1/08, hambociek <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda 
dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 10:00 AM

OTA aa ko haa? 

Takana di ambo Amak ambo almarhumah. Kalau ado urang maota nan 
ganjia-ganjia nan ukan-ukan tu, baliau tagalak sengeng sajo sambia 
mangecekan: "Ada-ada saja!"

Salamat Bapuaso. Jan sampai tarerek-rerek bulo kaji maiyokan ota 
urang  nan mancubo-cubo manggili-gili Katiak Ayam Kinantan 
mamanjekkan Urang Awak kaateh Batang Kalikih... :)

Salam,
--Nyit Sungut
PS Nyiak Sunguik "Malalu" puaso tuo. Takalok, indak tasintak-sintak 
sajak pulang tarawiah tadi malam. Tasintak, eeh lah subuah hari. 
Well, baco se Bismillah muloi puaso, indak minun bagai. Rahmat Allah 
mauji 


--- In [EMAIL PROTECTED], "Dr.Saafroedin BAHAR" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ambo setuju bana, Datuak. Lain juo rasonyo mambaco jo mandanga. 
Kalau alah basuo alamat Prof Mulyanto, kito pasandiangkan jo Prof 
Jurnalis. Tipak di ambo surang, baru kali ko ambo mandanga bahaso 
urang awak ko balain dari urang lain. Salamo ko nan tahu kito kan 
urang Minang tamasuak ras 'deutero malayo' basamo jo urang Melayu 
lain.
> 
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (L, masuk 72 th, Jakarta)
> Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
> 
> --- On Mon, 9/1/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang 
Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Cc: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Monday, September 1, 2008, 7:10 PM
> 
> Prof Jurnalis, Pak Darwin, dan Pak Saaf,
> Tarimo kasih sabalunnyo. Sabananyo dari keahlian Prof Jurnalis iko 
lai paralu awak dan sasuai jo diskusi kito. Kalaulah dapek Prof 
Mulyanto ko dapek dipanel juo jo Prof Jurnalis, baalah kiro-kiro?
>  
> Wassalam,
> -datuk endang







  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Untuak urang-urang nan lah biaso mahadapi nan bantuak ko, mungkin ka 
tasanyum-sanyum dibueknyo. Baa kaindak, di kampuang-kampuang maso saisuak, 
curito nan co iko indak aneh doh. Maklum "lifestyle" dulu indak samo jo rang 
mudo kini, kalau indak banyak nan talatak sabagai pamanih juadah tu, 
mungkin  nan punyo hajat ka dicibian urang banyak. Talabiah untuak kelompok 
bundo kanduang. Jaan pulo, dek mancaliak juadah nan hebat-hebat awak 
langsuang maambiak untuak tambahan isi piriang awak, hal iko pun indak buliah 
awak lakukan. Lah ado suatu aturan nan  indak tatulih bahaso juadah tu indak 
buliah diambiak. Makonyo, nan wah-wah tu talatak di tangah diantarao 
juadah-juadah lainnyo. Tapasolah nan dimakan samba atau lauak nan dakek piriang 
awak. Masalah dagiang kayu tu hanyo sabagai pelengkap supayo tacaliak bahaso 
nan punyo hajat adolah urang nan tapandang, nan bisa balauak jo dagiang, 
talabiah potongan dagiang tu gadang-gadang. Tamasuak ado nan dalam
 bantuak randang. 
Baitu pulo, awak pun bisa mancaliak "Goreng Kaluih" nan talatak sakian hari 
ditangah-tangah juadah, nah.baa rasonyo ikan nan lah sakian hari indak 
digutiak-gutiak. Ado nan diagiah asesori jo macam-macam. Itulah "lifestyle" 
wakatu tu. Soal ado indaknyo maso kini, awak kambalikan ka nan punyo hajat. 
Mungkin, mungkin sajo masih ado nan sarupoko. 
Ambo nan indak rang Pikumbuah, marasokan hal tasabuik.
Banyak hal nan lain, nan kadang-kadang manuruik awak indak tapek, 
tapi..mungkin tapek bagi "nan mambutuahkan". Ikolah dunia, nan indak 
rancak manuruik awak,...mungkinmungkinrancak dan tapek 
manuruik urang lain.
Wassalam,
Tan Lembang (L,52)
Bandung 



- Original Message 
From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 1, 2008 2:33:55 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu


Mak Ngah

Yo baru danga ambo tu..kok ado lo..randang dari kayu
paralu awak batanyo ka sanak2 nan kampuangnyo di Pikumbuah
carito randah..ambo pernah kecele lo..tapi bukan kayu tu

Dicaliak di dapua mak tuo ambo masih ado randang ko (lah tigo hari sajak dibuek)
nan tingga dadak jo..kantang bulek ketek2
tasirok dado..ado nan taraso katoko dikinca jo sendok
a..lumayan masih ado...dagiangnyo
disuok nasi..lho...kok lain rasonyo

ndeee..nan tingga tu rupunyo Sipade Mak Ngah
baliak carito Mak Ngah.."perhiasan juadah"
tasendok ..tagigik..baa..lah ekspresi wakatu baralek tu yo

Jepe

--- On Mon, 9/1/08, hambociek <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 7:56 AM


Ambo panah mandanga, alun panah mancaliak; di Payuokumbuah ado lo 
Randang nan dagiangnyo dibuek dari kayu. Tujuannyo bukan untuak 
dimakan tapi sakadar untuak Onggok-onggok perhisasan juadah dalam 
baralek sajo. Dek ambo alun panah mancaliaknyo, ingin awak minta 
verifikasi dari dunsanak-dunsanak awak dari Pek Ten. Bana koh panah 
ado Randang Kayu ko?

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Curito soal randang, sabananyo ado babarapo versi  randang sasuai jo
> daerah asanyo.
> Misalnyo nan dari Pikumbuah ado nan ditambahi cik-minyak.
> Selain itu
 



 



  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Untuak urang-urang nan lah biaso mahadapi nan bantuak ko, mungkin ka 
tasanyum-sanyum dibueknyo. Baa kaindak, di kampuang-kampuang maso saisuak, 
curito nan co iko indak aneh doh. Maklum "lifestyle" dulu indak samo jo rang 
mudo kini, kalau indak banyak nan talatak sabagai pamanih juadah tu, 
mungkin  nan punyo hajat ka dicibian urang banyak. Talabiah untuak kelompok 
bundo kanduang. Jaan pulo, dek mancaliak juadah nan hebat-hebat awak 
langsuang maambiak untuak tambahan isi piriang awak, hal iko pun indak buliah 
awak lakukan. Lah ado suatu aturan nan  indak tatulih bahaso juadah tu indak 
buliah diambiak. Makonyo, nan wah-wah tu talatak di tangah diantarao 
juadah-juadah lainnyo. Tapasolah nan dimakan samba atau lauak nan dakek piriang 
awak. Masalah dagiang kayu tu hanyo sabagai pelengkap supayo tacaliak bahaso 
nan punyo hajat adolah urang nan tapandang, nan bisa balauak jo dagiang, 
talabiah potongan dagiang tu gadang-gadang. Tamasuak ado nan dalam
 bantuak randang. 
Baitu pulo, awak pun bisa mancaliak "Goreng Kaluih" nan talatak sakian hari 
ditangah-tangah juadah, nah.baa rasonyo ikan nan lah sakian hari indak 
digutiak-gutiak. Ado nan diagiah asesori jo macam-macam. Itulah "lifestyle" 
wakatu tu. Soal ado indaknyo maso kini, awak kambalikan ka nan punyo hajat. 
Mungkin, mungkin sajo masih ado nan sarupoko. 
Ambo nan indak rang Pikumbuah, marasokan hal tasabuik.
Banyak hal nan lain, nan kadang-kadang manuruik awak indak tapek, 
tapi..mungkin tapek bagi "nan mambutuahkan". Ikolah dunia, nan indak 
rancak manuruik awak,...mungkinmungkinrancak dan tapek 
manuruik urang lain.
Wassalam,
Tan Lembang (L,52)
Bandung 



- Original Message 
From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 1, 2008 2:33:55 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu


Mak Ngah

Yo baru danga ambo tu..kok ado lo..randang dari kayu
paralu awak batanyo ka sanak2 nan kampuangnyo di Pikumbuah
carito randah..ambo pernah kecele lo..tapi bukan kayu tu

Dicaliak di dapua mak tuo ambo masih ado randang ko (lah tigo hari sajak dibuek)
nan tingga dadak jo..kantang bulek ketek2
tasirok dado..ado nan taraso katoko dikinca jo sendok
a..lumayan masih ado...dagiangnyo
disuok nasi..lho...kok lain rasonyo

ndeee..nan tingga tu rupunyo Sipade Mak Ngah
baliak carito Mak Ngah.."perhiasan juadah"
tasendok ..tagigik..baa..lah ekspresi wakatu baralek tu yo

Jepe

--- On Mon, 9/1/08, hambociek <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 7:56 AM


Ambo panah mandanga, alun panah mancaliak; di Payuokumbuah ado lo 
Randang nan dagiangnyo dibuek dari kayu. Tujuannyo bukan untuak 
dimakan tapi sakadar untuak Onggok-onggok perhisasan juadah dalam 
baralek sajo. Dek ambo alun panah mancaliaknyo, ingin awak minta 
verifikasi dari dunsanak-dunsanak awak dari Pek Ten. Bana koh panah 
ado Randang Kayu ko?

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Curito soal randang, sabananyo ado babarapo versi  randang sasuai jo
> daerah asanyo.
> Misalnyo nan dari Pikumbuah ado nan ditambahi cik-minyak.
> Selain itu
 



 



  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] PSP (Perang Si Padang)

2008-09-01 Terurut Topik muhammad syahreza

Assalamu'alaikum wr.wb.

Perjalanan hiduik dari ketek sampai sukses Pak Zul ko manuruik ambo
sangaik layak jiko dimuek di surek kaba daerah dan nasional. Sangaik
mamotivasi dan mancerahkan.
Supaya bisa membuka mata hati dan pikiran generasi muda, bahwa
kesuksesan itu tidak  didapat dengan cara instan.
Mambuek mato ambo sabak jo aia mato..

Hormat ambo

Muhammad Syahreza

HP : 0811 193 646 / 0817 169 015

E-mail : [EMAIL PROTECTED]

Blog bisnis : http://ohiofreshyoghurt.multiply.com
Yoghurt segar rasa buah serasa es krim

Blog pribadi : http://muhammadsyahreza.wordpress.com

Setiap warga negara memiliki hak & kewajiban utk bela negara, jangan
tanya apa yg Indonesia sdh berikan pd kita, tapi tanya apa yg kita sdh
lakukan utk membuat Indonesia lebih baik?

Setiap pengusaha
sekecil apapun kita
semuda apapun kita
dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik!

Mulailah dari diri kita sendiri, jika setiap kita menjadi lebih baik,
maka Indonesia pasti menjadi lebih baik!

Kunjungi Sumbar online di :

www.west-sumatra.com
www.mentawaiislands.com
www.newsikuaiisland.com
www.visitminangkabau.com
www.aloitaresort.com/diving
www.cimbuak.net

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: PSP (Perang Si Padang)

2008-09-01 Terurut Topik HIFNI HFD
Assalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh ,
Senantiasa saya mendoakan agar orang minagkabau tetap jaya,
 
Saya sangat setuju dengan usul Pak Saaf, bila kisah-kisah perantau minang kita 
kumpulkan menjadi sebuah "the inspiring story" -  untuk menggerakkan semangat 
generasi muda minang saat ini. Saya yakin sanak saparantauan yang bergabung 
dalam milis ini sebagian besar telah menjadi orang orang sukses. Kesuksesannya 
itu patut kita angkat. Terkadang tidak semua orang mau dan bersedia 
mengungkapkan masa lalunya.
Mengutip kalimat penulis buku Man's Search for meaning " Victor Franki, kita 
dapat menemukan arti dalam hidup ini  dengan tigta cara, yaitu : mengerjakan 
kebajikan, menjalani suatu nilai nilai moral, dan mengalami penderitaan 
Bukankah ada pepatah yang mengatakan ; berakit-rakit ke hulu, berenang renang 
ketepian, bersakit -sakit dahulu bersenang kemudian.
Kisah yang dijalani dan dialami Pak Kahar sangat beragam yang tentu berbeda 
dengan " cerita Sengsara membawa nikmat", yang kisahnya seputar kesengsaraan 
diri karena fitnah mengfitnah.
Barangkali ada yang berminat untuk membukukan kisah ini, agar peran orang 
minang saat ini tidak sekedar " si daun salam". yang hanya diperlukan sesaat 
sebagai pelengkap bumbu masakan dan terbuang disaat dihidangkan.
 
Sekali lagi bagi urang minangkabu yang sukses, saya mengucapkan selamat dan 
selalu berbagi untuk kampung halaman kita yang telah tertinggal hampir 30 tahun.
 
Wassalam,
 


  3vy nizhamul
http://hyvny.blogspot.com
http://bundokanduang.wordpress.com



 --- On Mon, 9/1/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: PSP (Perang Si Padang)
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 8:21 PM







Assalamualaikum w.w. Sanak Zulkarnain Kahar,
Saya membaca dengan cermat riwayat hidup Sanak ini, yang berhasil keluar dari 
kemiskinan, dengan ridha Allah swt, bermodal kejujuran dan kemauan keras untuk 
maju. Saya percaya bahwa banyak kisah seperti kisah Sanak ini di antara kita 
orang Minangkabau.[Walau tidak seberat perjuangan Sanak, saya merasa termasuk 
kelompok ini].
   Mungkin ada baiknya jika kisah-kisah seperti ini dikumpulkan dan 
dicetak, untuk dibaca oleh sekitar 16.500 orang sarjana baru setiap tahun di 
Sumatera Barat, yang selama bertahun-tahun menganggur menanti jawaban terhadap 
surat-surat lamaran yang mereka kirimkan kemana-mana. 

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]



--- On Mon, 9/1/08, Zulkarnain Kahar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Zulkarnain Kahar <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] PSP (Perang Si Padang)
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 10:27 PM

 




  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: PSP (Perang Si Padang)

2008-09-01 Terurut Topik Elthaf (elthaf)

Pak Zul,
Maaf, postingan Pak Zul ambo kuduang, mengikuti SOP RN.
Satu kisah yang membuat saya terenyuh, tulisannya sangat runtun
dan bisa membawa pembaca larut dalam kisah nyata pak Zul, betapa di saat
kita butuh belaian kemanjaan sebagai anak kecil, begitu butuh belaian
perhatian, justru itu yang tidak didapatkan oleh Pak Zul, air mata saya
berlinang saat membaca pak Zul jalan kaki dari Lubuak Basuang ke
maninjau 5 jam hanya untuk menjemput bekal selama semingggu, tanpa uang
jajan, tanpa bekal, dan sebagai palaph hauaih dnegan meminum air mentah
dari sungai antokan.
Ketika orang buang air di Spr malah pak Zul minum air mentah
dari westafel di WC, tidak pernah memikirkan apakah air yang diminum itu
sehat, apakah ada kuman.
Kehidupan yang begitu keras telah membuat pak Zul begitu matang,
saya bisa merasakan karena umur bapak dua tahun di atas saya, setiap
tahun kejadian yang bapak tuliskan selalu saya hubungkan dnegan
keberadaan saya, tahun bapak di SD, di SMP. Tahun 1980 saya juga mondar
mandir di Jakarta mencari kerja. 
Waktu tahun-tahun masa sulit di tahun 1986-1988, betapa pak Zul
harus beberbuat sesuatu yang hal itu bertentangan dnegan nurani pak Zul,
tapi kehudupan mengharuskan untuk berbuat demikian. Dnegan uang hanya
untuk ongkos membawa nenek kesayangan ke jakarta, betapa seorang nenek
tua yang sakit keras di gendongan di atas bus non AC, kemudan bagaimana
pak Zul harus membawa ibunda tercinta pulang tanpa bayar di RSCM.
Saya merasakan betapa perjuangan seorang pegawai kontrak, saya
bekerja di induk perusahaan kontrak, artinya perusahaan tempat saya
bekerja dulunya memperkerjakan 20-an ribuan buruh kontrak, saya
merasakan betapa setiap habis kontrak dan ada "masa reses" ke kontrak
baru, saya banyak bergaul dan akrab dnegan janitor (OB) begitu pula
dnegan pegawai lapangan sebagai mechanic, welder, technician, saya
melihat mereka itu terampil bekerja tapi nasib berkata lain.
Jadi apa yang bapak tuliskan itu adalah gambaran dari apa yang
saya lihat sehari-hari, tapi Allah berkehendak lain untuk pak Zul, pak
Zul dengan kerja keras dan kemauan belajar yang kuat menjadikan pak Zul
berhasil menikmati perjuangan itu, nginap di hotel berbintang dan
berkesempatan ke Houston dan negara lainnya.
Pak Zul, satu pembelajaran yang bagus buat kita smeua, kita tahu
ke depan masih ketidakpastian yang mungkin jauh diatas estimasi kita.
Terimakasih atas sharing pengalamannya dan wassalam,
Elthaf, 48 Th.

-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Zulkarnain Kahar
Sent: Monday, September 01, 2008 10:28 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] PSP (Perang Si Padang)


"...Man must be equipped with the capacity to listen to and obey the ten
thousand demands in the ten thousand situations with which life is
confronting him." (1975, p. 120), Viktor Frankl's theory

Dalam perjalan hidup ini kita sering mengatakan, "Pasti ada hikmah di
balik setiap kejadian. Kebanyakan kita tidak sadar bahwa ungkapan
tersebut tidak sekedar untuk diucapkan, tetapi mengandung pengertian
yang penting dalam kehidupan sehari-hari . 

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Dunsanak di palanta,
Kalau iko bisa dipatimbangkan sabagai masukan untuak LKAAM, sangaik diharok 
bagi kami nan tamasuak unsua kamanakan nan ado di rantau. 
Baiko sanak,
Mambaco berita nan tasodor ka ruangko, kami "salut" ka LKAAM, sabab LKAAM 
samakin jeli mancaliak kondisi kini ko. Ado hal-hal nan patuik di patimbangkan 
(alternatif).
1. Untuak maso-maso mendatang, unsua niniak mamak haruih labiah "langkok" di 
lembaga legislatif. Sabab, kalau ambo caliak mungkin karajo LKAAM sabananyo ado 
di DPR. 
2. Pangulu-pangulu sabananyo merupakan hasia pilihan kamanakan-kamanakannyo 
(?), untuak itu pangulu sabagai wakil rakyat lah bana-bana tapek.
3. Haruih dipatimbangkan pulo "kondisi" pangulu nan tau, nan satangah tau, atau 
nan indak tau sama sakali kamanakan-kamanakannyo. Baitu pulo nan tau, satangah 
tau, atau indak tau sama sekali "adat minangkabau". Ciek lai, paralu disariang 
pangulu nan tau masalah jo baa mamacahkan masalah. Untuak itu paralu bana-bana 
diseleksi.
4. Soal data kondisi karajo anak kamanakan, mungkin indak nan manganggur sajo, 
tapi mungkin paralu juo nan lah bakarajo. Bidang usaha, spesialisasi, 
institusi, usaha, dsbnya. Hal iko sangaik paralu, sabab perjuangan awak untuak 
"mendapatkan status otonomi khusus bagi Sumbar", sangaik ditantukan oleh 
SDMnyo. Lataklah iko sabagai "base line" awak.
5. Bilo status otonomi khusus diperoleh Sumbar, mako DPRD indak paralu ado. 
LKAAM awak jadian DPRD nan dilangkok-i jo unsua cadiak pandai jo alim ulama.
Mudah-mudahan karajo LKAAM ko, ka babuah hasia nan mandatangkan perbaikan nan 
bana-bana taukua.
Semoga,
Tan Lembang (L,52)
Bandung.


- Original Message 
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, September 2, 2008 8:04:44 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk


LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk  
 
Selasa, 02 September 2008  
 
Padang, Padek-- Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar akan 
menyurati pimpinan parpol untuk mendapatkan jumlah datuk dan penghulu yang 
menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2009. Data ini diperlukan untuk 
menyatukan misi dan persepsi terutama dalam perjuangan untuk mendapatkan status 
otonomi khusus bagi Sumbar.
“Harus ada komitmen untuk memperjuangkan empat hal. Di antaranya mempertahankan 
sako jo pusako, sistem kekerabatan matrilinial, memperkuat pemerintahan nagari 
dan penerapan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” 
ujar Sekretaris Umum LKAAM Sumbar, Muhammad Sayuti Datuk Rajo Penghulu kepada 
koran ini, kemarin. 
Kemampuan datuk ini juga akan dites oleh pengurus LKAAM Sumbar, mengingat 
perannya sangat strategis dilegislatif. Datuk dan penghulu kata Sayuti, wajib 
mengetahui kondisi riil anak kemenakannya. Ini diperlukan untuk memperjuangkan 
kepentingan mereka lewat berbagai produk legislasi. Di antaranya jumlah anak 
kemenakannya; laki-laki dan perempuan, status pendidikan dan ekonominya. 
“Ini sangat diperlukan, termasuk berapa kali mereka bertemu dengan anak 
kemenakannya. Kalau data-data itu tidak dikuasai apa yang mau diperjuangkan,” 
ujarnya. Para datuk juga harus membangun kekuatan lintas partai di legislatif 
untuk menggolkan produk hukum dan program pemerintahan yang sifatnya mendorong 
penguatan nilai-nilai adat, agama dan pemberdayaan cucu kemenakan. 
Sebelumnya kata Sayuti, LKAAM Sumbar sudah menyurati LKAAM kabupaten/kota agar 
Kerapatan Adat Nagari (KAN) membuat kontrak politik dengan caleg yang berasal 
dari datuk ataupun penghulu. Namun realisasinya belum pernah dievaluasi 
sehingga tidak jelas tindak lanjutnya. Melalui temu caleg ini lanjutnya, 
gerakan politik kaum adat bisa dirajut kembali terutama dalam pemberdayaan 
potensi nagari. 
Gerakan ini, kata Sayuti sudah dimulai LKAAM dengan melakukan pemetaan terhadap 
anak kemenakan yang menganggur dan tahah ulayat yang masih tersisa bekerjasama 
dengan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) dan Badan Pertanahan Negara 
(BPN). Saat ini beber Sayuti, sudah terdata 1,5 juta hektar tanah ulayat yang 
merupakan kawasan budidaya dan 31 ribu anak kemenakan yang masih berstatus 
pengangguran. 
“Lahan-lahan ini akan kita distribusikan. Semacam land reform tetapi masyarakat 
tidak menguasai hanya memakai. Untuk permodalan kita harapkan bank tidak lagi 
mensyaratkan agunan. Berbagai program kredit yang sudah dijamin PT Askrindo 
bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tandasnya. (geb) 
 
© 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar


  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimodera

[EMAIL PROTECTED] Re: LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk

2008-09-01 Terurut Topik Boediman Moeslim
Dunsanak di palanta,
Kalau iko bisa dipatimbangkan sabagai masukan untuak LKAAM, sangaik diharok 
bagi kami nan tamasuak unsua kamanakan nan ado di rantau. 
Baiko sanak,
Mambaco berita nan tasodor ka ruangko, kami "salut" ka LKAAM, sabab LKAAM 
samakin jeli mancaliak kondisi kini ko. Ado hal-hal nan patuik di patimbangkan 
(alternatif).
1. Untuak maso-maso mendatang, unsua niniak mamak haruih labiah "langkok" di 
lembaga legislatif. Sabab, kalau ambo caliak mungkin karajo LKAAM sabananyo ado 
di DPR. 
2. Pangulu-pangulu sabananyo merupakan hasia pilihan kamanakan-kamanakannyo 
(?), untuak itu pangulu sabagai wakil rakyat lah bana-bana tapek.
3. Haruih dipatimbangkan pulo "kondisi" pangulu nan tau, nan satangah tau, atau 
nan indak tau sama sakali kamanakan-kamanakannyo. Baitu pulo nan tau, satangah 
tau, atau indak tau sama sekali "adat minangkabau". Ciek lai, paralu disariang 
pangulu nan tau masalah jo baa mamacahkan masalah. Untuak itu paralu bana-bana 
diseleksi.
4. Soal data kondisi karajo anak kamanakan, mungkin indak nan manganggur sajo, 
tapi mungkin paralu juo nan lah bakarajo. Bidang usaha, spesialisasi, 
institusi, usaha, dsbnya. Hal iko sangaik paralu, sabab perjuangan awak untuak 
"mendapatkan status otonomi khusus bagi Sumbar", sangaik ditantukan oleh 
SDMnyo. Lataklah iko sabagai "base line" awak.
5. Bilo status otonomi khusus diperoleh Sumbar, mako DPRD indak paralu ado. 
LKAAM awak jadian DPRD nan dilangkok-i jo unsua cadiak pandai jo alim ulama.
Mudah-mudahan karajo LKAAM ko, ka babuah hasia nan mandatangkan perbaikan nan 
bana-bana taukua.
Semoga,
Tan Lembang (L,52)
Bandung.


- Original Message 
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, September 2, 2008 8:04:44 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk


LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk  
 
Selasa, 02 September 2008  
 
Padang, Padek-- Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar akan 
menyurati pimpinan parpol untuk mendapatkan jumlah datuk dan penghulu yang 
menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2009. Data ini diperlukan untuk 
menyatukan misi dan persepsi terutama dalam perjuangan untuk mendapatkan status 
otonomi khusus bagi Sumbar.
“Harus ada komitmen untuk memperjuangkan empat hal. Di antaranya mempertahankan 
sako jo pusako, sistem kekerabatan matrilinial, memperkuat pemerintahan nagari 
dan penerapan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” 
ujar Sekretaris Umum LKAAM Sumbar, Muhammad Sayuti Datuk Rajo Penghulu kepada 
koran ini, kemarin. 
Kemampuan datuk ini juga akan dites oleh pengurus LKAAM Sumbar, mengingat 
perannya sangat strategis dilegislatif. Datuk dan penghulu kata Sayuti, wajib 
mengetahui kondisi riil anak kemenakannya. Ini diperlukan untuk memperjuangkan 
kepentingan mereka lewat berbagai produk legislasi. Di antaranya jumlah anak 
kemenakannya; laki-laki dan perempuan, status pendidikan dan ekonominya. 
“Ini sangat diperlukan, termasuk berapa kali mereka bertemu dengan anak 
kemenakannya. Kalau data-data itu tidak dikuasai apa yang mau diperjuangkan,” 
ujarnya. Para datuk juga harus membangun kekuatan lintas partai di legislatif 
untuk menggolkan produk hukum dan program pemerintahan yang sifatnya mendorong 
penguatan nilai-nilai adat, agama dan pemberdayaan cucu kemenakan. 
Sebelumnya kata Sayuti, LKAAM Sumbar sudah menyurati LKAAM kabupaten/kota agar 
Kerapatan Adat Nagari (KAN) membuat kontrak politik dengan caleg yang berasal 
dari datuk ataupun penghulu. Namun realisasinya belum pernah dievaluasi 
sehingga tidak jelas tindak lanjutnya. Melalui temu caleg ini lanjutnya, 
gerakan politik kaum adat bisa dirajut kembali terutama dalam pemberdayaan 
potensi nagari. 
Gerakan ini, kata Sayuti sudah dimulai LKAAM dengan melakukan pemetaan terhadap 
anak kemenakan yang menganggur dan tahah ulayat yang masih tersisa bekerjasama 
dengan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) dan Badan Pertanahan Negara 
(BPN). Saat ini beber Sayuti, sudah terdata 1,5 juta hektar tanah ulayat yang 
merupakan kawasan budidaya dan 31 ribu anak kemenakan yang masih berstatus 
pengangguran. 
“Lahan-lahan ini akan kita distribusikan. Semacam land reform tetapi masyarakat 
tidak menguasai hanya memakai. Untuk permodalan kita harapkan bank tidak lagi 
mensyaratkan agunan. Berbagai program kredit yang sudah dijamin PT Askrindo 
bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tandasnya. (geb) 
 
© 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar


  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimodera

[EMAIL PROTECTED] Fw: Kontroversi sang kolaborator.

2008-09-01 Terurut Topik Jacky Mardono Tjokrodiredjo

Hendri F Isnaeni adalah anak muda kelahiran tanggal
6 Juni 1986.
Namun dia, dengan didukung referensi yang cukup, telah
berani menulis tentang Sukarno, dengan judul "Kontroversi
sang kolaborator".
 
Bukunya dimulai dengan kisah Sukarno di kota Padang.
 
Wass, Jacky Mardono
 
 


--- On Tue, 9/2/08, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Kontroversi sang kolaborator.
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, September 2, 2008, 2:39 AM







Ananda Hendri.
 
Saya adalah pensiunan Irjen Polri, umur saya sudah 
melewati 74 tahun.
 
Saya kagum membaca buku ananda yang berjudul 
"Kontroversi sang kolaborator". 
Kagum karena argumentasi ananda yang sangat berbobot.
 
Saya telah membaca beberapa tulisan yang menyangkut 
Sukarno maupun Suharto. Isinya kalau tidak menghujat, 
ya memuji setengah mati.
 
Buku anda sifatnya lain. Saya sebagai pembaca harus 
menarik kesimpulan, mana perbuatan manusia Sukarno 
yang bisa ditiru,  dan mana yang harus ditinggalkan.
 
Inilah esensi dari "mikul dhuwur mendhem jero".
Yang jelek jangan sekedar dikubur dalam-dalam, tetapi kita 
harus berani mengingatnya agar tidak terulang lagi.
 
Sukarno dan Suharto adalah manusia besar, yang tidak luput 
dari kekurangan dan kechilafan.
 
Saya harap ananda bisa menulis mengenai apa-apa yang bisa 
kita teladani, baik dari Sukarno maupun Suharto. Juga apa-apa 
yang harus kita tinggalkan baik dari cara-cara Sukarno 
maupun Suharto.
 
Anda adalah generasi muda, yang benar-benar tidak meninggalkan 
sejarah. 
Saya tunggu buku anda yang lain.
 
Wassalam, Jacky Mardono 
 
 



  


--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Kepompong

2008-09-01 Terurut Topik suheimi ksuheimi
 
Kepompong
Oleh dr H K Suheimi
 
Wahai  orang-orang ber iman, di wajibkan atasmu  berpuasa, sebagaimana di 
wajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,  agar engkau menjadi orang yang 
takwa". Manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang menjalani puasa.  
Semua  makhluk  dibumi ini menjalani  suatu  fase  dimana mereka  berpuasa  
walaupun mereka sedang berada  pada  lingkungan yang penuh dengan makanan : 
binatang darat, burung, ikan, serangga, semuanya berpuasa: malah 
tumbuh-tumbuhanpun berpuasa. 
Ada  binatang yang tetap tinggal disaranngnya  berhari-hari, malah  
berbulan-bulan  tidak bergerak dan tidak  makan. Demikian pula ada jenis burung 
yang tetap tinggal di sarangnya  tanpa makan pada musim-musim tertentu setiap 
tahun.  Seperti burung  elang dan enggang sewaktu bertelur, mengerami  telur  
itu dan sewaktu menjaga anaknya. Diantara  jenis  ikan ada yang membenamkan  
dirinya  didasar laut atau sungai untuk jangka waktu tertentu tanpa makan.  
Bahkan ikan  Mujair,  kalau sedang beranak, dia memelihara  dan  menjaga 
anaknya  dengan menyimpan anak tu didalam mulutnya,  sampai  anak itu  bisa  
berdiri  sendiri. Dalam melindungi  anak  itu,  Mujair berpuasa,  walaupun  di 
depan mulutnya  ada  makanan,  ditahannya dirinya, di tahanya seleranya, dia 
berpuasa.
Seranggapun  menjalani suatu fase kehidupan,  dimana  mereka berkumpul dan 
berpuasa. Sesudah  melaksanakan  puasa,  makhluk-makhluk  ini   muncul kembali 
dengan kegiatan yang lebih dinamis dan segar dan menarik, dan mulailah mereka 
ber kawin dan ber nyanyi. Seranggapun  keluar dari  sarangnya,  makan dengan 
lahap dan berkembang  biak  dengan cepat. Sekiranya  makhluk diatas, yang hidup 
dengan naluri,  dimana puasanya  dapat  dipandang  sebagai suatu  gejala  
fisiologi  dan respon  terhadap  faktor-faktor alam.Baginya puasa  adalah  
suatu keharusan hidup dan menimbulkan kesehatan serta ke gairahan.
Satu  kali saya menyaksikan ular bertukar kulit,  ditinggal kannya  kulit  yang 
lama, yang sudah buruk,  sudah  rapuh,  sudah kabur  tidak bercahaya lagi dan 
tidak segar, sudah  hilang  warna warninya.  Lalu di pakainya kulitnya yang 
baru, berkilat,  bercahaya, berwarna, berlendir, muda dan awet. Kelihatan 
ularnya lebih cakap,  lebih muda, dan geraknya lebih lincah. Kesana-kemari  dia 
bergerak  dengan gesitnya, mencari mangsa dan tampak lebih  kuat. 
Waktu saya tanya ahlinya, ternyata ular itu bisa bertukar  kulit, karena dia 
berpuasa. Di tahannya dirinya, walaupun didepan  matanya  melintas, kodok, ayam 
dan burung, namun ular itu tetap  saja diam  dan tenang, karena dia berpuasa 
dan dia yakin setelah  berpuasa  dia  keluar mejadi makhluk yang lebih  
berguna  dan  lebih sehat  serta kuat. Tidak mungkin ular bisa bertukar  kulit  
kalau dia tergoda, lalu menyantap makanan yang lewat. Manusiapun  demikian, dia 
membutuhkan puasa, persis  seperti kebutuhan  manusia terhadap makanan, udara 
atau  bernafas,  gerak dan  tidur.  Setiap makhluk hidup jika  tidak  diberi  
kesempatan untuk  tidur,  bergerak, maka tubuhnya akan  menderita  
bermacam-macam  penyakit.  Demikian  pula  sekiranyaia  tidak  menjalankan 
puasa, maka tubuhnya akan diserang oleh bermacam-macam  penyakit. 
Apa yang berlaku terhadap binatang ini, jelas berlaku pula terhadap manusia. 
Puasa  menyebabkan pembaruan dan penyegaran jaringan  tubuh, terutama  
kelenjer  hormon. Semua ini  menjelaskan  kepada  kita, kenapa binatang, burung 
dan cacing lebih aktif dan cepat  berkembang sesudah melewati masa-masa 
berpuasa. Puasa  melatih kemaun dan pengendalian diri sejak dari  masa 
kanak-kanak.  Anak-anak  yang melihat  makanan  dihadapannya  dan berkeinginan  
memakannya,  tetapi  dia dapat  menahan  diri  baik terang-terangan  maupun 
dalam keadaan sembunyi; maka  kanak-kanak ini  akan menjadi manusia yang 
mempunyai daya tahan  yang  tinggi 
dan kemauan yang keras.
Puasa mengajarkan sabar, dia mampu bersabar menolak  panggilan perutnya. Orang 
berpuasa  adalah orang yang sabar menghadapai problema dan tekanan hidup. 
Lihatlah  kupu-kupu,  pelajaran apa yang  dapat  kita  petik darinya? Kupu-kupu 
sayapnya indah berwarna-warni, kumisnya  bagus badannya  ramping, jelas mana 
yang pinggang dan mana yang  leher. 
Semua  orang  menyayanginya dan  menyanyikannya.  Kupu-kupu  yang lucu, kemana 
engkau terbang, hilir mudik mencari, bunga-bunga nan kembang.  Kedatangannya 
diharapkan oleh  bunga, karena kalau  dia hinggap  pada  bunga dia dapat  
mengawinkankan  bunga-bunga  itu. Bukan hanya bunga, semua orang sampai 
anak-anakpun menyayanginya. Bentuknya  indah perangainyapun baik, dia hanya 
mau  hinggap ditempat-tempat  yang indah, pada sari-sari bunga. Yang  dimakan 
nyapun juga yang baik-baik, dia selalu memakan madu dan sari-sari bunga,  
tidak  mau dia hinggap ditempat yang kotor  atau  memakan makanan  yang  
kotor,  walaupun dipaksa dia tak  akan  mau  makan makanan yang kotor, lalu 
timbul pertanyaan, kenapa kupu-kupu  itu bentuknya  indah dan perangainya baik. 
Pa

[EMAIL PROTECTED] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesi

2008-09-01 Terurut Topik Rainal Rais
Dusanak darwinuntuk menghubungi Bakrie Foundation,dapat menghubungi Sdr 
Hisyam Sulaiman sbg pengurusnya hp 085711410900 atau Sdr Irwan Syarkawi 
Komisaris utama Bakrie brother..Kedua duanya berasal dari Minang,pengurus Forum 
Silatuhrahmi Saudagar minang(FSSM),saya akan menanyakan email beliau..wass 
Rainal Rais



- Original Message 
From: Darwin Bahar <[EMAIL PROTECTED]>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Monday, September 1, 2008 12:38:05
Subject: [EMAIL PROTECTED] Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur 
Orang Indonesi


Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya.

Namun seperti saya kemukakan dalam posting saya terdahulu,  pendapat
Prof Mulyanto, pemenang Penghargaan Achmad Bakrie 2008 Bidang
Kedokteran 2008, saya kutip dari posting  Hamid Basyaib---kalau saya
tidak salah---salah seorang Direktur Freedom Institute, lembaga yang
ditunjuk oleh Achmad Bakrie Foundation melaksanakan pemilihan para 
pemenang Penghargaan Achmad Bakrie Tahun 2008. Sedangkan saya yang
waktu ini bekerja di Semarang tidak kenal secara pribadi baik dengan
Prof Mulyanto maupun dengan  Hamid Basyaib.

Walau bagaimanapun saya akan mencoba menghubungi  Hamid Basyaib lewat
email, walaupun saya pikir anggota RN yang berdomisisl di Jakarta yang
punya akses ke  Achmad Bakrie Foundation atau Freedom Institute (nakan
Indra Piliang?) tentunya mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk
berhasil

Wassalam, H Darwin Bahar St Bandaro Kayo (65)


--- In [EMAIL PROTECTED], "Dr.Saafroedin BAHAR"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Setuju, Datuak. Kini sia nan ka manghubungi Prof Mulyanto to ?
Mungkin Sanak Darwin Bahar ?
> 
> 
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (L, masuk 72 th, Jakarta)
> Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> --- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan
Leluhur Orang Indonesia lainnya?
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Sunday, August 31, 2008, 9:53 PM





  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Nostalgia Musim Cangkeh di Maninjau

2008-09-01 Terurut Topik Jupardi
Sanak Dedi ..lah tibo Randang tu di dubai, ...yo..menarik carito musim
cengkeh di kampuang sanak

Ingek juo ambo wakatu SMP sekitar tahun 77, wakatu tu yo maso2 jaya
cengkeh, saruman jo sanak

Ambo  jo kawan2 nan ketek dikampuang, mamiliah cengkeh2 nan jatuh dari
urang nan jarinyo "jarang" istilah sanak

Kami kumpuakan, tu hari pakan dikampuang kami jua per tekong (kaleng
susu), lah lupo aragonyo bara

Nan jaleh..yo lapeh salero dek piti manjua cengkeh ko..babalanjo aneka
jajanan di pakan, malah balabiah-labih

 

Terakhir harago cengkeh nan agak lumayan sekitar awal tahun 2002, katiko
ambo di Mentawai

Arago ditingkek petani wakatu tu antaro 50.000 s/d 55.000/Kg , kini lah
bara yo arago cengkeh

 

Jepe (43+, Pku)

 



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of deddy suhendra
Sent: Monday, September 01, 2008 1:05 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: Bunda
Subject: [EMAIL PROTECTED] Nostalgia Musim Cangkeh di Maninjau

 

Di era tahun 80an adalah maso2 berakhirnya kejayaan cangkeh di Maninjau
takana musim cangkeh tsb membuat senyum mangambang di suduik bibia
disamping ado nan hilang dari rago...

Pado maso umua nan alun sataun jaguang maso itu lai, pabilo musim
cangkeh tibo alamaik nagari sumarak dek banyak rang rantau nan pulang ka
kampuang. Maninjau sabana rami, urang manggaleh makanan sampai ka
dangau2 di tangah ladang... nan paliang ambo suko adolah lupih...
dibuka-i bungkuih pisangnyo ciek2, diserak-serak-i jo parutan karambia
siau sudah tu di siram jo gulo saka...Ondeh mak...lamaknyo makan lupih
di tangah ladang, apolai dimakan sasudah jauah mandaki ka ateh bukik,
ditangah smerbak harumnyo bungo cangkeh...nah iko carito jajan di tangah
ladang walau banyak jenis jajanan nan lainnyo..

Ado istilah mamiliah cangkeh di kami rang maninjau, katiko cangkeh siap
dipanen "mamanjek cangkeh istilahnyo" banyak urang nan pai kaladang
mamiliah cangkeh2 nan jatuah dari salo2 jari pamanjek cangkeh...
biasonyo aleh tau sia urang nan jarinyo jarang "aratinyo" banyak cangkeh
hasil petikannyo nan jatuah...kebanyakan nan mamiliah cangkeh ko adolah
anak2 ketek walau ado jou sanak awak nan dari puncak lawang nan turun
kabaruah. sadonyo riang gembira...bahkan sekali waktu tukang panjek
cangkeh ko sangajo manjatuahkan buah cangkeh tu agak saganggam...
sanangnyo hati indak takiro...

kabatulan Ladang bundo ado di Lanpanjang namonyo, kiro2 sajam perjalanan
mandaki dari dusun Jambu Putiah namonyo... kebanyakan cangkeh2 nan ado
disitu alah baumua, tapi ado satumpak cangkeh gadih nan baru baraja
babuah...hasia tanaman ayah di ladang kami suku tanjuang. buahnyo sabana
labek walau masih baraja ado raso syukur nan dalam nampak dari mato ayah
katiko itu... nampak hilang sadonyo panek jo latiah di badannyo...
Khusus untuk nan satumpak nantun, sangajo indak baupahkan "bagi hasil"
untuk mamanjek cangkeh tsb. kami sakaluarga nan mamanjek cangkeh tsb...
Jadilah ambo jadi tukang panjek cangkeh nan masih baraja jadi
profesional, sabab hasia nan di dapek diliterin dan bagi hasia untuak
upah ambo... sanangnyo hati manarimo upah katiko itu...Alhamdulillah
dari hasia mamanjek cangkeh tsb ambo dapek mambali sipatu baru, tas
baru, dan nan labiah panting adolah ado tabungan di "TABANAS' katiko
tu...Ikolah pelajaran ketek nan masih ambo dapek dari kearifan lokal
Maninjau sabalun marantau ka lampuang, tingga di depok dan kini lah
hinggok pulo di Dubai, "bahwa hiduik itu musti bausaho, sadonyo indak
didapek dengan mudah..."

Deddy. S
Dubai





--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk

2008-09-01 Terurut Topik Z Chaniago
Assalamu'alaikum Ww

Ambo usul siapopun caleg dari unsur pemangku adat , berani buek kontrak
politik minimal jo ambo ?
Dengan perjanjian .jikok anda (pemangku adat) jadi anggota legislatif
dan terbukti melakukan korupsi dan perbuatan tercela lainnya , akan
meletakkan sako adat dan harus marabahkan kabau...

Pengalaman sih  anggota DPRD di sumbar yang lalubeberapa orang
pemangku adat. walau terbukti mencuri (korupsi) aman saja tuchLKAAM
tidak bergeming

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak


Pada tanggal 02/09/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>*LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk *
>
>
>
> Selasa, 02 September 2008
>
> * *
>
> *Padang, Padek*-- Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar
> akan menyurati pimpinan parpol untuk mendapatkan jumlah datuk dan penghulu
> yang menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2009. Data ini diperlukan
> untuk menyatukan misi dan persepsi terutama dalam perjuangan untuk
> mendapatkan status otonomi khusus bagi Sumbar.
>
> "Harus ada komitmen untuk memperjuangkan empat hal. Di antaranya
> mempertahankan sako jo pusako, sistem kekerabatan matrilinial, memperkuat
> pemerintahan nagari dan penerapan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi
> Kitabullah (ABS-SBK)," ujar Sekretaris Umum LKAAM Sumbar, Muhammad Sayuti
> Datuk Rajo Penghulu kepada koran ini, kemarin.
>
> .
>
> )
>
> * *
>
> *(c) 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar*
>
> --~--~-~--~~~---~--~~
> ===
> ~---
>
>
>
>


-- 
Z Chaniago - Palai Rinuak

Sukseskan Peringatan Enam Dasawarsa SMPN 1 Maninjau Ikut Membangun
Pendidikan di Indonesia (1948 - 2008), 3- 5 Oktober 2008
" Pertama SMPN di Kecamatan di Indonesia "

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk

2008-09-01 Terurut Topik Nofiardi
LKAAM Tes Caleg dari Unsur Datuk 

 

Selasa, 02 September 2008 

 

Padang, Padek-- Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar
akan menyurati pimpinan parpol untuk mendapatkan jumlah datuk dan
penghulu yang menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2009. Data
ini diperlukan untuk menyatukan misi dan persepsi terutama dalam
perjuangan untuk mendapatkan status otonomi khusus bagi Sumbar.

"Harus ada komitmen untuk memperjuangkan empat hal. Di antaranya
mempertahankan sako jo pusako, sistem kekerabatan matrilinial,
memperkuat pemerintahan nagari dan penerapan Adat Basandi Syarak dan
Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ujar Sekretaris Umum LKAAM Sumbar,
Muhammad Sayuti Datuk Rajo Penghulu kepada koran ini, kemarin. 

Kemampuan datuk ini juga akan dites oleh pengurus LKAAM Sumbar,
mengingat perannya sangat strategis dilegislatif. Datuk dan penghulu
kata Sayuti, wajib mengetahui kondisi riil anak kemenakannya. Ini
diperlukan untuk memperjuangkan kepentingan mereka lewat berbagai produk
legislasi. Di antaranya jumlah anak kemenakannya; laki-laki dan
perempuan, status pendidikan dan ekonominya. 

"Ini sangat diperlukan, termasuk berapa kali mereka bertemu dengan anak
kemenakannya. Kalau data-data itu tidak dikuasai apa yang mau
diperjuangkan," ujarnya. Para datuk juga harus membangun kekuatan lintas
partai di legislatif untuk menggolkan produk hukum dan program
pemerintahan yang sifatnya mendorong penguatan nilai-nilai adat, agama
dan pemberdayaan cucu kemenakan. 

Sebelumnya kata Sayuti, LKAAM Sumbar sudah menyurati LKAAM
kabupaten/kota agar Kerapatan Adat Nagari (KAN) membuat kontrak politik
dengan caleg yang berasal dari datuk ataupun penghulu. Namun
realisasinya belum pernah dievaluasi sehingga tidak jelas tindak
lanjutnya. Melalui temu caleg ini lanjutnya, gerakan politik kaum adat
bisa dirajut kembali terutama dalam pemberdayaan potensi nagari. 

Gerakan ini, kata Sayuti sudah dimulai LKAAM dengan melakukan pemetaan
terhadap anak kemenakan yang menganggur dan tahah ulayat yang masih
tersisa bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) dan
Badan Pertanahan Negara (BPN). Saat ini beber Sayuti, sudah terdata 1,5
juta hektar tanah ulayat yang merupakan kawasan budidaya dan 31 ribu
anak kemenakan yang masih berstatus pengangguran. 

"Lahan-lahan ini akan kita distribusikan. Semacam land reform tetapi
masyarakat tidak menguasai hanya memakai. Untuk permodalan kita harapkan
bank tidak lagi mensyaratkan agunan. Berbagai program kredit yang sudah
dijamin PT Askrindo bisa dimanfaatkan secara maksimal," tandasnya. (geb)

 

(c) 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Fw: [EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum California

2008-09-01 Terurut Topik Nofiardi
Mak Ngah, Mak Parapatiah & P" Ridwan Tulis,

Ambo juo sebagai urang Canduang panasaran.

Tapi katiko ambo ketek2 dulu lai ado di Candung bawah urang mananun.

Kabanyakan gadih2 diawal 70an banyak nan pai baraja mananun ka Kubang 50
Kot0.

Ambo yakin iko pasti dari canduang, Cuma pastino hasia karya sia,
ambopun akan mancari.  

Maaf & salam

Nofiardi Rj Mntr 41

 



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Hambo Ciek
Sent: Tuesday, September 02, 2008 4:01 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: rtulus
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: [EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan 
di
Museum California

 

Mungkin email Angku Ridwan Tulus ko sabananyo diarahakan ka Lapau
(Rantaunet) tapi lapeh ka Jalaua Pribadi ambo karano salah pencet
barangkali waktu mambaleh dari Rantaunet/messages. Ambo porowaikan
baliak ka lapau dengan catatan:

 

Nan ambo mukasuik kecewa, bukan kecewa uantuak mancaliak songket nan
rancak-rancak tapi pasti kecewa tibo di Canduang karano indak ka basuo
urang batanun songket di Canduang  nan kami katahui doh. Baiak Angku
Darul (dari Canduang) maupun ambo (dari Ampek Angkek) alun panah
mandanga songket Tanunan Urang Canduang. antah kok ado pulo namao nagari
Canduang nan lain dari nan kami katahui tu.  Dari postiang ambo
marespons postiang angku Adyan, mangko apo nan ditulih "Canduang" tu
mungkin salah eja, salah cetak, mungkin "Tanjuang" tapi kito indak tahu
pulo Tanjuang nan maa nan dimukasuik, kurang jaleh.

 

Salah cetak dalam satu pemberitaan nasional nan dikutip di siko pun
tajadi dengan ejaan namo Ahli Songket Switzerland tu,  "Ben Hard" nan
mungkin dimaksud "Bernhard Bart". Silakan caliak postiang ambo sabalun
ko.

Salam,

--Sjamsir Sjarif

 

- Forwarded Message 
From: rtulus <[EMAIL PROTECTED]>
To: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, September 1, 2008 7:44:18 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum
California

insyaallah ndak kecewa do karano...karena menyadari bahwa menurut
Benhard bahwa songket Minang khususnya Koto Gadang adalah songket
terbaik didunia tapi indak ado yang memproduksi lagimakannya atas
ide dari interpreuner muda Sumbar Nanda Wirawan 26 tahun setamat
kulaih di Unand dia dan Benhard bekerjasama untuk membuat replika
songket...dapat diakses di www.songketminang.com
  ...

jaan capek baputus asa da...apo yang bisa awak lakukan yang
insyaallah bermanfaat untuak nagari...mari basamo awak cubo lakukan
walaupun ndak ado respon dari pemda...

all the best
Ridwan Tulus

www.sumatraandbeyond.com  ,
www.orang-utan.org  , www.indonesiawalk.org
 ,
www.greentourisminstitute.org  ,
www.sumatra-adventure.com  

--- In [EMAIL PROTECTED], "hambociek" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Kolektor kain tenun tradisional dunia asal Swiss Ben Hard, sarato
> tuan rumah Direktur Biro Perjalanan Wisata "Sumatera and Beyond",
> Ridwan Tulus di Padang ko, pasti kecewa.
>
> Mudah-mudahan meeka indak kecewa. Tapi, takok ambo mereka pasti
akan
> kecewa, karano indak ka basuo urang mananun songket di Canduang
doh.
> Ambo alah tarangkan dalam mareply postiang Angku Darul sabanta ko.
>
> Salam,
> -- Sjamsir Sjarif
> www.usindo.net/hambo
>
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Nofiardi"  wrote:
> >
> > SUARA MERDEKA CYBERNEWS
> >
> > 
> >
> >  print 
> >
> > 31/08/2008 23:36 wib - Nasional Aktual
> > Songket Canduang Tersimpan di Museum California
> >
> > Padang, CyberNews. Kain tenun tradisional Songket Canduang,
> Kabupaten
> > Agam, Sumatera Barat (Sumbar), disebut sebagai salah satu tenun
> terbaik
> > di dunia, namun sudah sangat langka dan ada tersimpang di Museum
> Tekstil
> > di California, Amerika Serikat, Belanda dan para kolektor.
> >
> > Pernyataan itu, disampaikan peneliti sekaligus kolektor kain tenun
> > tradisional dunia asal Swiss Ben Hard, kata Direktur Biro
> Perjalanan
> > Wisata "Sumatera and Beyond", Ridwan Tulus di Padang, Minggu
> (31/8). Hal
> > itu disampaikannya, saat mendampingi 15 wisatawan juga kolektor
> kain
> > tenun tradisional dunia dari Amerika Serikat ke Canduang, Agam,
> untuk
> > mengunjungi daerah asal songket Canduang.
> >
> > Ke-15 kolektor AS itu datang ke Sumbar untuk mengunjungi lokasi
> > pembuatan tenun tradisional Minangkabau dalam paket wisata "10
> days from
> > west to north textile tour Sumatra" digelar "Sumatra and Beyond",
> 27
> > Agustus hingga 5 September 2008 di Sumatera Barat dan Sumatera
> Utara.
> >
> > Ia mengatakan, informasi dari salah seorang kolektor AS itu,
yakni
> Mary
> > Conners asal California menyebutkan di museum tekstil dunia di
> > California tersimpan songket Canduang, sehingga dirinya dan 14
> kolektor
> > lainnya tertarik mengunjungi Canduang.
> >
> > Menurut para kolektor itu, tambahnya, song

[EMAIL PROTECTED] SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 22: MASIH ADA HARAPAN

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Untuk menyeimbangkan nada pesimis tentang kebuntuan demokrasi dalam Seri ke 21, 
saya kutipkan artikel di bawah ini, yang bernada cukup optimis, bahwa dalam 
kehidupan politik masih ada harapan.
Mudah-mudahan bermanfaat.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]


Meretas Harapan pada Pemilu 2009






function Big(me)
{
me.width *= 1.700; me.height *= 1.700;
}
function Small(me)
{
me.width /= 1.700; me.height /= 1.700;
}

  



AGS / Kompas Images 
J KRISTIADI 
Kompas, Selasa, 2 September 2008 | 03:00 WIB 
Pemilu sebagai pesta demokrasi tahun 2009 dibayang-bayangi kegamangan 
masyarakat yang meragukan hubungan antara demokrasi dan kesejahteraan. Rakyat 
memang telah merasakan kebebasan, tetapi hal itu tidak serta-merta diikuti 
tingkat kesejahteraan.
Kesangsian publik itu dapat dicermati lewat kecenderungan semakin merosotnya 
kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dan lembaga perwakilan rakyat 
yang dinilai makin oligarkis, korup, tidak etis, dan oportunistis.
Tidak mengherankan kalau ancaman golput semakin hari semakin nyaring. Kinerja 
Komisi Pemilihan Umum yang tidak maksimal dan terkesan kedodoran dalam 
manajemen semakin membuat masyarakat skeptis bahwa kualitas Pemilu 2009 akan 
lebih baik dari pemilu sebelumnya.
Kegamangan masyarakat tersebut beralasan karena perilaku elite politik dalam 
berburu kekuasaan, kekayaan, dan kenikmatan duniawi telah melampaui batas-batas 
toleransi dan imajinasi masyarakat. Sebutlah, misalnya, kasus korupsi politik 
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, dugaan skandal penyuapan pemilihan deputi 
gubernur senior BI, dan berbagai kasus penyalahgunaan kekuasaan oleh anggota 
lembaga negara.
Pelita harapan
Namun, benarkah demokrasi di Indonesia telah mengalami kejumudan—beku, statis, 
suram, dan tanpa harapan? Pencermatan dalam perspektif lain tampaknya tidak 
demikian. Beberapa perkembangan dapat dijadikan pelita untuk menuntun melewati 
lorong gelap menuju sebuah harapan kehidupan demokrasi yang lebih 
terkonsolidasi.
Pertama, upaya membangun konstruksi ketatanegaraan dengan menata 
lembaga-lembaga negara agar dapat saling kontrol—sehingga tidak ada 
superbody—sudah mulai berfungsi dan bergerak menuju ke arah bekerjanya 
mekanisme checks and balances. Pergerakan ke arah itu antara lain dalam bentuk 
pengajuan revisi oleh masyarakat terhadap berbagai undang-undang yang dianggap 
bertentangan dengan UUD 1945, dan dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan 
kata lain, Mahkamah Konstitusi relatif telah berfungsi sebagai institusi dan 
sarana rakyat mengontrol Dewan Perwakilan Rakyat.
Kedua, ideologi partai politik cenderung semakin inklusif (”ke tengah”).. 
Partai-partai nasionalis mulai membuka akses terhadap kelompok keagamaan, 
misalnya PDI-P dengan membentuk sayap organisasi bernama Baitul Muslimin 
Indonesia. Partai Keadilan Sejahtera mulai mewacanakan kemungkinan menjadi 
partai terbuka serta menjaring calon pemimpin lintas ikatan-ikatan primordial. 
Partai Kebangkitan Bangsa bahkan mempunyai pengurus dan calon anggota 
legislatif non-Muslim.
Dalam perspektif ini, budaya multikultur yang berkembang dalam masyarakat telah 
secara sehat masuk dalam domain politik. Terpilihnya ”Ahok” Purnama sebagai 
Bupati Belitung Timur di salah satu basis Partai Bulan Bintang (PBB) 
membuktikan bahwa tingkat toleransi dan nilai pluralitas telah berkembang dalam 
masyarakat.
Ketiga, rakyat mulai biasa memilih para pemimpinnya, antara lain lewat 
pemilihan kepala daerah yang dalam tiga tahun telah ratusan kali dilakukan 
tanpa gejolak sosial yang berarti. Itu berarti rakyat mulai biasa mengoreksi 
kesalahan sendiri.
Kalaupun pilihannya keliru, hal itu diperbaiki dengan mekanisme demokratik 
tanpa harus menggunakan peluru dan kekerasan.
Keempat, betapa pun buruknya persepsi masyarakat terhadap parpol, lembaga 
perwakilan, dan birokrasi, tetap selalu ada unsur-unsur dalam lembaga tersebut 
yang masih mau mendengarkan suara hati nuraninya. Kasus pengakuan Agus Condro, 
anggota DPR dari PDI-P, merupakan salah satu contoh yang pantas dikemukakan.
Kelima, kebebasan media massa telah menjadikan perpolitikan Indonesia dalam 
gelas kaca yang transparan sehingga selalu dapat diikuti, dicermati, dan 
dikontrol oleh publik. Ibaratnya, tiada tempat persembunyian bagi mereka yang 
melakukan ”perselingkuhan politik”.
Media massa dengan kelebihan dan kekurangannya dapat mengungkapkan peristiwa 
yang berkaitan dengan kepentingan publik serta membangun opini yang menjadi 
kekuatan penekan.
Beberapa hal yang diutarakan itu barulah tahap sangat awal bekerjanya mesin 
demokrasi. Dinamika tersebut dapat memberikan sinar terang dalam hiruk-pikuk 
proses demokrasi dewasa ini.
Namun, membangun peradaban demokrasi berarti memenangi pertarungan abadi antara 
mereka yang menginginkan kekuasaan untuk kemaslahatan umat da

[EMAIL PROTECTED] SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 21:JALAN BUNTU DEMOKRASI

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Saya percaya bahwa banyak di antara kita -- termasuk saya sendiri -- yang 
merasa risau dengan kehidupan politik pada era pasca Reformasi. Pemilu, 
pilpres, pilkada, dan pilkades berjalan lancar dengan biaya teramat mahal, 
namun nasib Rakyat banyak bukannya tambah baik, tapi malah tambah buruk. Sudah 
barang tentu kita semua memerlukan penjelasan. Artikel di bawah ini 
kelihatannya dapat mencerahkan kita mengenai hal itu.
Semoga bermanfaat.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]


Jalan Buntu Demokrasi
Kompas, Selasa, 2 September 2008 | 00:57 WIB 
Boni Hargens
Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Amien Rais 
bakal tampil di panggung pemilihan presiden 2009. Lengkaplah potret elite lama 
di etalase politik nasional.
Dari sudut hak politik, siapa pun boleh mencalonkan atau dicalonkan. Namun, 
dominasi elite lama di pentas politik kebangsaan dan rumitnya aktualisasi 
politik kaum muda menjelang Pemilu 2009 melengkapi kotak pandora demokrasi di 
Indonesia. Lalu, apa yang dapat dikatakan tentang politik di Tanah Air?
Sulit diukur
Mungkin pekerjaan paling rumit bagi ilmuwan sosial-politik saat ini adalah 
merumuskan postulasi ilmiah yang akurat soal dinamika demokrasi di Indonesia, 
apalagi jika bertendensi mengukur kuantitatif kemajuan demokrasi seperti obsesi 
Inkeles (On Measuring Democracy, 1991). Inkeles terbukti gagal di Afrika, 
sebagaimana studi Staffan I Lindberg (2002), di mana demokrasi sulit terukur. 
Masalahnya ada pada penyebaran tak merata demokrasi dan laju transisi yang acak 
di berbagai negara.
Di Indonesia, masalahnya lebih dari sekadar ketidakjelasan laju transisi. Yang 
paling mendasar adalah tidak adanya substansi demokrasi, yang dalam terminologi 
Diamond (2008) disebut ”roh demokrasi” (the spirit of democracy). ”Roh” tak 
hanya berbicara soal nilai keadilan, kesejahteraan, kedaulatan rakyat, atau 
kesetaraan, tetapi juga visi, dorongan, keyakinan, dan komitmen untuk berbakti 
kepada publik.
Fenomena golput di berbagai pilkada sejak tahun 2005—yang lahir sebagai 
kecenderungan politik baru—tak terpisahkan dari penyelenggaraan demokrasi yang 
krisis substansi. Golput jelas ancaman serius Pemilu 2009 (di sini kita tak 
bicara golput teknis karena buruknya pendataan pemilih).
Masalahnya, apakah pemilu menghasilkan perubahan substansial? Pertanyaan ini 
tak pernah terselesaikan dengan pemilu berulang-ulang dan melelahkan. Maka, 
kesimpulan dialog publik ”Problematika Penyelenggaraan Demokrasi Elektoral” 
yang digelar Pusat Pengkajian Strategis Merdeka di Jakarta (23/8/2008) amat 
kontekstual. Demokrasi di Indonesia mengalami degradasi mutu dan Pemilu 2009 
sulit berkualitas (Kompas, 25/8). Degradasi terkait kepemimpinan yang kurang 
adaptif dengan tuntutan dan tantangan politik yang ada.
Oleh karena itu, pada dua aras dapat ditemukan alasan degradasi kualitas 
demokrasi.
Pertama, sirkulasi elite yang tidak berlangsung secara natural dan demokratis. 
Natural artinya selaras dengan tuntutan dan tantangan di tengah lingkungan 
politik. Demokratis artinya sirkulasi terbuka terhadap siapa pun yang 
berkualitas. Dominasi elite lama dan perekrutan anggota keluarga ke dalam 
posisi-posisi strategis partai menjadi preseden bahwa sirkulasi elite masih 
terseok-seok dan terbatas di lingkaran sentral kekuasaan. Dengan demikian, tak 
mengherankan jika dalam daftar calon anggota legislatif tercantum nama anak, 
cucu, atau keponakan ketua umum partai. Kalaupun ada tokoh-tokoh muda yang baru 
masuk, mereka hanya vote getter yang difungsikan sebagai umpan. Di garis linear 
yang sama, belakangan dapat dibaca motif pelibatan artis ke dalam politik.
Kedua, para elite politik gagal merumuskan definisi yang jelas dan pasti 
tentang ideologi, visi, dan misi politik. Indikasi paling jelas ditemukan dalam 
lobi koalisi. Meski lobi strategis setelah pemilu legislatif April 2009, dan 
belum ada partai yang menyepakati rekan koalisi, namun sudah ada manuver. 
Konon, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hendak ”kawin” lagi dengan 
Partai Golkar. Jika perkawinan kedua itu terjadi, PDI-P rela jatuh pada lubang 
yang sama setelah perkawinan tahun 2004 saat Golkar tak mampu membuktikan 
kesetiaannya. Apakah ini masalah?
Machiavelli
Sebagai seni segala kemungkinan, politik memungkinkan apa pun terjadi sehingga 
perkawinan PDI-P-Golkar pun bukan masalah. Namun, rakyat bisa menilai, proses 
politik di tingkat elite yang power-oriented dan menghalalkan segala cara 
merupakan jalan menuju kebuntuan fatal.
Padahal, Machiavelli, setidaknya dalam pembacaan Pocock (The Machiavellian 
Moment: Florentine Political Thought and the Atlantic Republican Tradition, 
1975), menjustifikasi penghalalan segala cara karena konteks politik Italia 
masa itu, di mana kaum Republikan bertikai soal instabilitas politik mereka 
sendiri. Jika Machiavelli menolak penghalalan segala cara, Italia 

[EMAIL PROTECTED] Fw: [EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum California

2008-09-01 Terurut Topik Hambo Ciek
Mungkin email Angku Ridwan Tulus ko sabananyo diarahakan ka Lapau (Rantaunet) 
tapi lapeh ka Jalaua Pribadi ambo karano salah pencet barangkali waktu mambaleh 
dari Rantaunet/messages. Ambo porowaikan baliak ka lapau dengan catatan:
Nan ambo mukasuik kecewa, bukan kecewa uantuak mancaliak songket nan 
rancak-rancak tapi pasti kecewa tibo di Canduang karano indak ka 
basuo urang batanun songket di Canduang  nan kami katahui doh. Baiak Angku 
Darul (dari Canduang) maupun ambo (dari Ampek Angkek) alun panah mandanga 
songket Tanunan Urang Canduang. antah kok ado pulo namao nagari Canduang nan 
lain dari nan kami katahui tu.  Dari postiang ambo marespons postiang angku 
Adyan, mangko apo nan ditulih "Canduang" tu mungkin salah eja, salah cetak, 
mungkin "Tanjuang" tapi kito indak tahu pulo Tanjuang nan maa nan dimukasuik, 
kurang jaleh.
Salah cetak dalam satu pemberitaan nasional nan dikutip di siko pun tajadi 
dengan ejaan namo Ahli Songket Switzerland tu,  "Ben Hard" nan mungkin dimaksud 
"Bernhard Bart". Silakan caliak postiang ambo sabalun ko.

Salam,
--Sjamsir Sjarif



- Forwarded Message 
From: rtulus <[EMAIL PROTECTED]>
To: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, September 1, 2008 7:44:18 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum California

insyaallah ndak kecewa do karano...karena menyadari bahwa menurut
Benhard bahwa songket Minang khususnya Koto Gadang adalah songket
terbaik didunia tapi indak ado yang memproduksi lagimakannya atas
ide dari interpreuner muda Sumbar Nanda Wirawan 26 tahun setamat
kulaih di Unand dia dan Benhard bekerjasama untuk membuat replika
songket...dapat diakses di www.songketminang.com ...

jaan capek baputus asa da...apo yang bisa awak lakukan yang
insyaallah bermanfaat untuak nagari...mari basamo awak cubo lakukan
walaupun ndak ado respon dari pemda...

all the best
Ridwan Tulus

www..sumatraandbeyond.com, www.orang-utan.org, www.indonesiawalk.org,
www.greentourisminstitute.org, www.sumatra-adventure.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "hambociek" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Kolektor kain tenun tradisional dunia asal Swiss Ben Hard, sarato
> tuan rumah Direktur Biro Perjalanan Wisata "Sumatera and Beyond",
> Ridwan Tulus di Padang ko, pasti kecewa.
>
> Mudah-mudahan meeka indak kecewa. Tapi, takok ambo mereka pasti
akan
> kecewa, karano indak ka basuo urang mananun songket di Canduang
doh.
> Ambo alah tarangkan dalam mareply postiang Angku Darul sabanta ko.
>
> Salam,
> -- Sjamsir Sjarif
> www.usindo.net/hambo
>
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Nofiardi"  wrote:
> >
> > SUARA MERDEKA CYBERNEWS
> >
> > 
> >
> >  print 
> >
> > 31/08/2008 23:36 wib - Nasional Aktual
> > Songket Canduang Tersimpan di Museum California
> >
> > Padang, CyberNews. Kain tenun tradisional Songket Canduang,
> Kabupaten
> > Agam, Sumatera Barat (Sumbar), disebut sebagai salah satu tenun
> terbaik
> > di dunia, namun sudah sangat langka dan ada tersimpang di Museum
> Tekstil
> > di California, Amerika Serikat, Belanda dan para kolektor.
> >
> > Pernyataan itu, disampaikan peneliti sekaligus kolektor kain tenun
> > tradisional dunia asal Swiss Ben Hard, kata Direktur Biro
> Perjalanan
> > Wisata "Sumatera and Beyond", Ridwan Tulus di Padang, Minggu
> (31/8). Hal
> > itu disampaikannya, saat mendampingi 15 wisatawan juga kolektor
> kain
> > tenun tradisional dunia dari Amerika Serikat ke Canduang, Agam,
> untuk
> > mengunjungi daerah asal songket Canduang.
> >
> > Ke-15 kolektor AS itu datang ke Sumbar untuk mengunjungi lokasi
> > pembuatan tenun tradisional Minangkabau dalam paket wisata "10
> days from
> > west to north textile tour Sumatra" digelar "Sumatra and Beyond",
> 27
> > Agustus hingga 5 September 2008 di Sumatera Barat dan Sumatera
> Utara.
> >
> > Ia mengatakan, informasi dari salah seorang kolektor AS itu,
yakni
> Mary
> > Conners asal California menyebutkan di museum tekstil dunia di
> > California tersimpan songket Canduang, sehingga dirinya dan 14
> kolektor
> > lainnya tertarik mengunjungi Canduang.
> >
> > Menurut para kolektor itu, tambahnya, songket Canduang sudah
sangat
> > langka dan termasuk yang terbaik di dunia, karena memeliki motif
> > bercerita dan sangat sulit dalam pembuatannya. Atas informasi
ini,
> kata
> > Ridwan, Sumatra and Beyond optimis paket wisata "10 days from
west
> to
> > north textile tour Sumatra" akan sangat menarik bagi kolektor
dunia
> > untuk mengunjungi Sumbar.
> >
> > "Ini potensi wisata luar biasa yang selama ini belum tergarap dan
> calon
> > wisatawannya cukup banyak, terutama dari AS dan Eropa berupa para
> > kolektor yang merupakan kalangan ekonomi papan atas," tambahnya.
> >
> > (Ant /CN05)



  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-ranta

[EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Ee, Inyiak Sunguik, rancak juo kito danga alasan jo bukti nan disampaikan 
dek para profesor kito tu. Mano tahu batua dan ado nan kito alun tahu.
Tapi samantaro tu, nan ka batanyo 'aa pulo ko ha', indak buliah pulo kito 
larang.
Di nagari Mak Buih kan iko namonyo 'open minded'.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Mon, 9/1/08, hambociek <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda 
dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 9:00 PM

OTA aa ko haa? 

Takana di ambo Amak ambo almarhumah. Kalau ado urang maota nan 
ganjia-ganjia nan ukan-ukan tu, baliau tagalak sengeng sajo sambia 
mangecekan: "Ada-ada saja!"

Salamat Bapuaso. Jan sampai tarerek-rerek bulo kaji maiyokan ota 
urang  nan mancubo-cubo manggili-gili Katiak Ayam Kinantan 
mamanjekkan Urang Awak kaateh Batang Kalikih... :)

Salam,
--Nyit Sungut
PS Nyiak Sunguik "Malalu" puaso tuo. Takalok, indak tasintak-sintak 
sajak pulang tarawiah tadi malam. Tasintak, eeh lah subuah hari. 
Well, baco se Bismillah muloi puaso, indak minun bagai. Rahmat Allah 
mauji 


--- In [EMAIL PROTECTED], "Dr.Saafroedin BAHAR" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ambo setuju bana, Datuak. Lain juo rasonyo mambaco jo mandanga. 
Kalau alah basuo alamat Prof Mulyanto, kito pasandiangkan jo Prof 
Jurnalis. Tipak di ambo surang, baru kali ko ambo mandanga bahaso 
urang awak ko balain dari urang lain. Salamo ko nan tahu kito kan 
urang Minang tamasuak ras 'deutero malayo' basamo jo urang Melayu 
lain.
> 
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (L, masuk 72 th, Jakarta)
> Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
> 
> --- On Mon, 9/1/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang 
Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Cc: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Monday, September 1, 2008, 7:10 PM
> 
> Prof Jurnalis, Pak Darwin, dan Pak Saaf,
> Tarimo kasih sabalunnyo. Sabananyo dari keahlian Prof Jurnalis iko 
lai paralu awak dan sasuai jo diskusi kito. Kalaulah dapek Prof 
Mulyanto ko dapek dipanel juo jo Prof Jurnalis, baalah kiro-kiro?
>  
> Wassalam,
> -datuk endang







  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Songket Canduang Tersimpan di Museum California

2008-09-01 Terurut Topik hambociek

Aaa, tabukak kunci kuro-kuronyo.  Ambopun sapandapek jo Angku Adyan. 
Ejaan Kato Nagari "Candung" tu pasti salah cetak dari 
Nagari "Tanjung".

Tapi, Angku Adyan nan ahli kain songket, nagari Tanujung nan maa 
pulo nan dimukasuik dek Angku Bernhard Bart ko?

Silakan teliti:
"Pada awalnya, tahun 1996, Bernhard Bart terpesona memandang kain 
songket basa hitam dari Nagari Tanjung dan Koto Gadang yang dihiasi 
corak dan motif yang penuh dengan nilai kearifan adat Minangkabau. 
Kain basa hitam, saat itu hanya ditenun Hj. Rohani, satu-satunya 
penenun perempuan yang bisa menenun dengan teknik yang benar, yaitu 
sisinya kain dibalik, yang bagus ke bawah. Galibnya corak lama 
songket Minangkabau "tempo dahoeloe" memang ditenun dengan teknik 
seperti ini."

Salam,
--MakNgah
--- In [EMAIL PROTECTED], Adyan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> assalamualaikum w.w.
> 
> kamungkinan ado salah ejaan di siko? ambo manduga ben hard ko
> sabananyo adolah angku benrhard bart, peneliti/peminat songket asal
> swiss, nan manulih buku Revitalisasi Songket Lama Minangkabau, 
liek di
> http://songketminang.com/page.php?2
> 
> -- 
> salam,
> -adyan 49
> http://kilangan.wordpress.com/
> http://www.tenunpusako.com
> http://www.facebook.com/profile.php?id=1141122721



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: PSP (Perang Si Padang)

2008-09-01 Terurut Topik hambociek

Wow, what a story; a glimpse of an autobiography of a Minangkabau. A 
story that should be read and expanded into a book in the future.

Usually I skipped any long posting in Rantaunet. But this time, 
either because of a long weekend Labor Holiday in the US or the 
first day of Ramadhan where I missed my "sahur" this morning, but 
definitely because of it's interesting, I ended up reading this long 
17 pages of posting without skipping any line. It took me a while to 
finish it, but interesting. Thank you Angku Zul.

Kaitan waktu setengah abad yang lalu. Sekitar hari Lahir Angku Zul 
50 tahun yang lalu itu saya sedang menikmati Sumatera dengan penuh 
pejalananan panjang. Mulai dari Bukittinggi 13 April 1958 berangkat 
ke Lubuk Linggau dan Palembang. Dengan hati berdebar mendengar Radio 
di Linggau, 17 April Padang diserang dan diduduki tentera pusat. Di 
saat kota-kota Sumatera Barat sudah diduduki, saya dengan empat  
teman sempat kembali menyelinap ke Sumatera Barat mencari beliau-
beliau yang menugaskan kami, entah di hutan mana waktu itu. Namun, 
kami berjumpa Pak DD di Kamang dan secara dramatis juga dengan Pak 
Imam di Puncak Bukit di batas Suayan dan Taratak Kubang. Beliau 
berdua lah yang menugaskan kami pada mulanya ke sumatera Selatan. Di 
Puncak Bukit itu, Pak Iman menugaskan kami terus ke Timur dan beliau 
meneruskan perjalanan ke Barat. Setelah macam-macam pengalaman, kami 
dapat rendezvous di Talu, Pasaman dengan melalui mendaki Bukik Batu 
Badoro dari Pua Data, Kototinggi ke Bonjol. 

Di Talu Pak Imam bertanya kalau kami masih punya tenaga untuk tugas 
jauh atau boleh pilih untuk tugas statis di sekitar Pasaman. Hanya 
kami berdua lagi yang ingin terus dan bersemangat dengan adventur 
baru. Kami ditugaskan lagi mengharungi Laut dri Air Bangis ke Natal 
untuk observasi daerah Mandahiling sampai-sampai ke Puncak Gunung 
Sorik Merapi. Tetapi ketika kami kembali ke Talu, Pak Imam tidak di 
sana lagi. Kami harus mengejar beliau ke Maninjau. 

Nah, di sini lah sekitar hari Lahir Angku Zul itu, saya sampai di 
Tantaman, Palembayan, hanya untuk mendengar berita telepon bahwa 
Matur sudah diduduki dan Tentera Pusat yabg bessoknya akan terus 
menyerang Palembayan. Perjalanan menuju Maninjau diputuskan untuk 
merancah hutan memintas dari Tantaman melalui Alahan Anggang. Namun, 
di tengah Hutan kami berjumpa dengan rombongan orang-orang dari 
Maninjau memberitakan Maninjau telah diduduki pula...

Kami tukar arah memancang ke Koto Alam. Di sana, tengah malam, kami 
tahu Pak Imam baru lewat senja itu dari Batu Kambing mengarah ke 
Pasaman. Kami harus kejar. Besoknya dengan menyebrangi Masang di 
Muara Tontang kami akhirnya berjumpa beliau dengan rombongan di 
Malampah. Di Malampah saya sempat berbicara juga dengnaInyiak Pi'i 
(Engku M. Sjafei Kayu Tanam) dan Buya Uki (Buya Dusky Samad, dari 
Maninjau). Itulah sekedar kaitan sejenak dengan waktu 50 tahun yang 
lalu, hari lahir Angku Zul dengan pengenbaraan saya di hutan-hutan 
dekat sana and beyond...

Happy Birthday.

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif

--- In [EMAIL PROTECTED], Zulkarnain Kahar 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> "...Man must be equipped with the capacity to listen to and obey 
the ten thousand demands in the ten thousand situations with which 
life is confronting him." (1975, p. 120), Viktor Frankl’s theory
> 
> Dalam perjalan hidup ini kita sering mengatakan, "Pasti ada hikmah 
di balik setiap kejadian. Kebanyakan kita tidak sadar bahwa ungkapan 
tersebut tidak sekedar untuk diucapkan, tetapi mengandung pengertian 
yang penting dalam kehidupan sehari-hari . 
> 
> Dipinggiran danau yang tercipta dari kaldera runtuhan yang 
terbentuk dari letusan besar jauh sebelum terjadinya super vulcano 
Toba yang menjadi ukuran besarnya letusan gunung berapi didunia ini. 
Tanggal 15 September 1958 lahirlah seorang anak laki laki  di-iringi 
siraman mitraliur  oleh Tentara Nasional  Indonesia dari puncak 
embun pagi.  Cincin yang melekat di jari Pamanku terpaksa lepas 
untuk membayar jasa Bu bidan yang membantu kelahiranku. Kemenakan 
pertama dan cucu pertama dirumah kami disambut gembira. Setelah 
melepas cincinnya sang paman kembali lari kehutan. Itulah sekeping 
cerita nenekku. Suasana kacau akibat pemberontakan  PRRI yang gagal  
ini  tanpa kusadari menjadikan aku seorang single fighter dalam 
perang yang lain yang bernama kehidupan. PRRI boleh kalah karana 
salah memilih perang but I don’t.
> .. dst ...
> 
> Jakarta, December 2000, Perusahaan temopat saya bekerjabaru saja 
menyelesaikan process merger dan menjadi perusahaan minyak terbesar 
dimuka bumi ini.  Hari itu pula saya direkrut jadi karyawan penuh.  
Beberapa teman secara bercanda berkata hansip langsung jadi kapten. 
Sejak tahun 1991 tidak pernah ada rekrutment pegawai oleh boleh 
dibilang saya adalah ice breaker pad waktu itu. Sejak saat itu 
berkali kali saya dapat pelatihan pelatihan keluar negeri. 
> 
> Hari ini 28 july 2008 jam lima sore saya dipanggil meng

[EMAIL PROTECTED] Re: Minangkabau: the kingdom of words

2008-09-01 Terurut Topik Adyan

>Cobalah pahami pitatah berikut ini, cukup lama saya mencoba memahami bahwa ada
>ajaran Budha di dalamnya:

>latiek-latiek tabang ka pinang
>hinggok di pinang duo-duo
>satitiek aie dalam pinang
>disinan bamain ikan rajo

iko iyo menarik bana menurut ambo



-- 
salam,
-adyan 49
http://kilangan.wordpress.com/
http://www.tenunpusako.com
http://www.facebook.com/profile.php?id=1141122721

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum California

2008-09-01 Terurut Topik Adyan

assalamualaikum w.w.

kamungkinan ado salah ejaan di siko? ambo manduga ben hard ko
sabananyo adolah angku benrhard bart, peneliti/peminat songket asal
swiss, nan manulih buku Revitalisasi Songket Lama Minangkabau, liek di
http://songketminang.com/page.php?2



-- 
salam,
-adyan 49
http://kilangan.wordpress.com/
http://www.tenunpusako.com
http://www.facebook.com/profile.php?id=1141122721

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?

2008-09-01 Terurut Topik hambociek

OTA aa ko haa? 

Takana di ambo Amak ambo almarhumah. Kalau ado urang maota nan 
ganjia-ganjia nan ukan-ukan tu, baliau tagalak sengeng sajo sambia 
mangecekan: "Ada-ada saja!"

Salamat Bapuaso. Jan sampai tarerek-rerek bulo kaji maiyokan ota 
urang  nan mancubo-cubo manggili-gili Katiak Ayam Kinantan 
mamanjekkan Urang Awak kaateh Batang Kalikih... :)

Salam,
--Nyit Sungut
PS Nyiak Sunguik "Malalu" puaso tuo. Takalok, indak tasintak-sintak 
sajak pulang tarawiah tadi malam. Tasintak, eeh lah subuah hari. 
Well, baco se Bismillah muloi puaso, indak minun bagai. Rahmat Allah 
mauji 


--- In [EMAIL PROTECTED], "Dr.Saafroedin BAHAR" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ambo setuju bana, Datuak. Lain juo rasonyo mambaco jo mandanga. 
Kalau alah basuo alamat Prof Mulyanto, kito pasandiangkan jo Prof 
Jurnalis. Tipak di ambo surang, baru kali ko ambo mandanga bahaso 
urang awak ko balain dari urang lain. Salamo ko nan tahu kito kan 
urang Minang tamasuak ras 'deutero malayo' basamo jo urang Melayu 
lain.
> 
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (L, masuk 72 th, Jakarta)
> Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
> 
> --- On Mon, 9/1/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang 
Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Cc: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Monday, September 1, 2008, 7:10 PM
> 
> Prof Jurnalis, Pak Darwin, dan Pak Saaf,
> Tarimo kasih sabalunnyo. Sabananyo dari keahlian Prof Jurnalis iko 
lai paralu awak dan sasuai jo diskusi kito. Kalaulah dapek Prof 
Mulyanto ko dapek dipanel juo jo Prof Jurnalis, baalah kiro-kiro?
>  
> Wassalam,
> -datuk endang



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Ambo setuju bana, Datuak. Lain juo rasonyo mambaco jo mandanga. Kalau alah 
basuo alamat Prof Mulyanto, kito pasandiangkan jo Prof Jurnalis. Tipak di ambo 
surang, baru kali ko ambo mandanga bahaso urang awak ko balain dari urang lain. 
Salamo ko nan tahu kito kan urang Minang tamasuak ras 'deutero malayo' basamo 
jo urang Melayu lain.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Mon, 9/1/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang 
Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 7:10 PM







Prof Jurnalis, Pak Darwin, dan Pak Saaf,
Tarimo kasih sabalunnyo. Sabananyo dari keahlian Prof Jurnalis iko lai paralu 
awak dan sasuai jo diskusi kito. Kalaulah dapek Prof Mulyanto ko dapek dipanel 
juo jo Prof Jurnalis, baalah kiro-kiro?
 
Wassalam,
-datuk endang


--- On Sun, 8/31/08, jurnalis uddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:










Ass.w.w.
Bagi Dt. Endang dan kawan-kawan lain yang berminat mendalami teori Evolusi ada 
baiknya membaca pidato pengukuhan gurubesar saya tgl  21 Juni 1997 yg berjudul: 
PENCIPTAAN MANUSIA PERTAMA DITINJAU DARI TEKS AL QURAN DAN BIOANTROPOLOGI. 
Silakan berhubungan dengan: UNIVERSITAS YARSI JL. LETJEN. SUPRAPTO CEMPAKA 
PUTIH JAKARTA
Semoga ada manfaatnya.
Wass.w.w.
 
Jurnalis Uddin

--- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang  wrote:

From: Datuk Endang 
Subject: [SulitaNet] Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Nenek-Moyang Orang Minang 
Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Date: Sunday, August 31, 2008, 3:53 PM









Pak Saaf dan sanak sekalian, mungkin telah dekat kita dengan beberapa kebenaran 
dalam kisah-kisah di tambo itu (cupak usali). Memang baik kalau ada ceramah itu.
 
Wassalam,
-datuk endang

--- On Sat, 8/30/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:






Wah, iko hal baru. Paralu didalami. Baa kok Sanak Darwin Bahar manghubungi 
baliak Prof Mulyanto tu untuk maagiah ceramah di muko urang awak. Sebagai 
pengundang mungkin bisa kito minta Gebu Minang.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] com
--- On Sun, 8/31/08, Darwin Bahar  wrote:

From: Darwin Bahar 
Subject: [EMAIL PROTECTED] Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur 
Orang Indonesia lainnya?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, August 31, 2008, 2:11 AM

Nenek-moyang warga Sumatera Barat ternyata berbeda dengan leluhur
orang-orang  Indonesia lainnya.

Penjelasan tersebut berasal Prof Mulyanto, pemenang Penghargaan Achmad
Bakrie 2008 Bidang Kedokteran, yang dikutip Hamid Basyaib dalam
postingnya di milis JIL Jumat 22 Agustus 2008 yang lalu.

Berikut saya kutip bagian dari posting Hamid yang relevan dengan hal
tersebut:  

Baru2 ini saya menemui Prof Mulyanto, pemenang Penghargaan Achmad
Bakrie 2008 Bidang Kedokteran, di laboratoriumnya yg sepi di Mataram,
Lombok. Dia ahli imunologi, dg subspesialisasi hepatitis-B (mungkin
satu2nya di Indonesia). Dia menerangkan pada saya dg sangat menarik
tentang watak virus hep-B, dg bantuan layar komputer yg menyajikan
gambar virus2 yg diperbesar 400 ribu kali.

Virus2 itu tampak "berbaju", dan bersiaga di seputar hati. Jumlahnya
berjuta2, tapi yg diperlukan untuk masuk ke hati -- dg meninggalkan
bajunya -- cuma satu. Jika yg satu itu sudah masuk ke hati, ia akan
membelah diri menjadi kira2 200.000 ekor per hari. Jutaan rekannya yg
lain tetap berjaga-jaga di luar hati, siap menyerbu masuk jika operasi
penerobosan oleh satu teman mereka tadi gagal.

Dg proliferasi setinggi itu, tak mengherankan jika keparahan penyakit
ini bisa dg amat cepat terjadi. 

Saya hanya bisa ternganga mendengar uraian Pak Mulyanto. Lalu saya
tanya: "Tuhan di mana? Apakah Anda percaya pada eksistensiNya? Apakah
Anda percaya pada teori evolusi?" 

Dia terdiam. Lalu, sambil tersenyum, dia bilang: "Saya memahami Tuhan
tidak sebagaimana yang dipahami oleh agama-agama. Soal teori evolusi,
saya mempercayainya 99,9 persen...". 

Dia menambahkan, "Sifat2 sel tunggal dari masa 4 miliar tahun silam
itu masih terdapat jejak-jejaknya dalam diri kita sekarang ini". 

Mulyanto juga bergerak di level epidemik hep-B. Dia meneliti
persebaran virus itu di seluruh Indonesia, dan sampai pada kesimpulan
bahwa nenek-moyang warga Sumatera Barat berbeda dari leluhur orang2
Indonesia di belahan tengah (Sumatra hingga Maluku). Sedangkan orang
Papua, katanya, memang cerita yang lain sama sekali.

[kutipan selesai]

Kalau kesimpulan Prof Mulyanto tersebut valid, sejauah manakah
pengaruh faktor genetic terhadap budaya Minangkabau yang memang cukup
berbeda, bahkah dengan etnis Melayu di sekitarnya?

Tentu bukan kompetensi saya untuk menjawabnya.

Ya, apalah awak ini.


Wassalam, H Darwin Bahar St Bandaro Kayo (65) 








__._,_.___ 
 
.. 
_

[EMAIL PROTECTED] Re: Minangkabau: the kingdom of words

2008-09-01 Terurut Topik Datuk Endang
maaf, iko taicia: 
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/48745

--- On Mon, 9/1/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:







Sanak, penafsiran ka awak dek urang-urang orientalist tantu ambo sarahkan ka 
sanak untuk maluruihkannyo. Ambo ado saketek tulisan dulu. Yo kalau dapek 
digali bahan dan sumber nan ado sebagai khazanah budayo kito.
 
Saketek ambo luruihkan nan tadaulu: tuah sakato, cilako basilang.
Salamaik babuko puaso.
 
Wassalam,
-datuk endang



  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: [SulitaNet] Re: Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?

2008-09-01 Terurut Topik Datuk Endang
Prof Jurnalis, Pak Darwin, dan Pak Saaf,
Tarimo kasih sabalunnyo. Sabananyo dari keahlian Prof Jurnalis iko lai paralu 
awak dan sasuai jo diskusi kito. Kalaulah dapek Prof Mulyanto ko dapek dipanel 
juo jo Prof Jurnalis, baalah kiro-kiro?
 
Wassalam,
-datuk endang


--- On Sun, 8/31/08, jurnalis uddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:










Ass.w.w.
Bagi Dt. Endang dan kawan-kawan lain yang berminat mendalami teori Evolusi ada 
baiknya membaca pidato pengukuhan gurubesar saya tgl  21 Juni 1997 yg berjudul: 
PENCIPTAAN MANUSIA PERTAMA DITINJAU DARI TEKS AL QURAN DAN BIOANTROPOLOGI. 
Silakan berhubungan dengan: UNIVERSITAS YARSI JL. LETJEN. SUPRAPTO CEMPAKA 
PUTIH JAKARTA
Semoga ada manfaatnya.
Wass.w.w.
 
Jurnalis Uddin

--- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang  wrote:

From: Datuk Endang 
Subject: [SulitaNet] Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Nenek-Moyang Orang Minang 
Berbeda dengan Leluhur Orang Indonesia lainnya?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Date: Sunday, August 31, 2008, 3:53 PM









Pak Saaf dan sanak sekalian, mungkin telah dekat kita dengan beberapa kebenaran 
dalam kisah-kisah di tambo itu (cupak usali). Memang baik kalau ada ceramah itu.
 
Wassalam,
-datuk endang

--- On Sat, 8/30/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:






Wah, iko hal baru. Paralu didalami. Baa kok Sanak Darwin Bahar manghubungi 
baliak Prof Mulyanto tu untuk maagiah ceramah di muko urang awak. Sebagai 
pengundang mungkin bisa kito minta Gebu Minang.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED] com
--- On Sun, 8/31/08, Darwin Bahar  wrote:

From: Darwin Bahar 
Subject: [EMAIL PROTECTED] Nenek-Moyang Orang Minang Berbeda dengan Leluhur 
Orang Indonesia lainnya?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, August 31, 2008, 2:11 AM

Nenek-moyang warga Sumatera Barat ternyata berbeda dengan leluhur
orang-orang  Indonesia lainnya.

Penjelasan tersebut berasal Prof Mulyanto, pemenang Penghargaan Achmad
Bakrie 2008 Bidang Kedokteran, yang dikutip Hamid Basyaib dalam
postingnya di milis JIL Jumat 22 Agustus 2008 yang lalu.

Berikut saya kutip bagian dari posting Hamid yang relevan dengan hal
tersebut:  

Baru2 ini saya menemui Prof Mulyanto, pemenang Penghargaan Achmad
Bakrie 2008 Bidang Kedokteran, di laboratoriumnya yg sepi di Mataram,
Lombok. Dia ahli imunologi, dg subspesialisasi hepatitis-B (mungkin
satu2nya di Indonesia). Dia menerangkan pada saya dg sangat menarik
tentang watak virus hep-B, dg bantuan layar komputer yg menyajikan
gambar virus2 yg diperbesar 400 ribu kali.

Virus2 itu tampak "berbaju", dan bersiaga di seputar hati. Jumlahnya
berjuta2, tapi yg diperlukan untuk masuk ke hati -- dg meninggalkan
bajunya -- cuma satu. Jika yg satu itu sudah masuk ke hati, ia akan
membelah diri menjadi kira2 200.000 ekor per hari. Jutaan rekannya yg
lain tetap berjaga-jaga di luar hati, siap menyerbu masuk jika operasi
penerobosan oleh satu teman mereka tadi gagal.

Dg proliferasi setinggi itu, tak mengherankan jika keparahan penyakit
ini bisa dg amat cepat terjadi. 

Saya hanya bisa ternganga mendengar uraian Pak Mulyanto. Lalu saya
tanya: "Tuhan di mana? Apakah Anda percaya pada eksistensiNya? Apakah
Anda percaya pada teori evolusi?" 

Dia terdiam. Lalu, sambil tersenyum, dia bilang: "Saya memahami Tuhan
tidak sebagaimana yang dipahami oleh agama-agama. Soal teori evolusi,
saya mempercayainya 99,9 persen...". 

Dia menambahkan, "Sifat2 sel tunggal dari masa 4 miliar tahun silam
itu masih terdapat jejak-jejaknya dalam diri kita sekarang ini". 

Mulyanto juga bergerak di level epidemik hep-B. Dia meneliti
persebaran virus itu di seluruh Indonesia, dan sampai pada kesimpulan
bahwa nenek-moyang warga Sumatera Barat berbeda dari leluhur orang2
Indonesia di belahan tengah (Sumatra hingga Maluku). Sedangkan orang
Papua, katanya, memang cerita yang lain sama sekali.

[kutipan selesai]

Kalau kesimpulan Prof Mulyanto tersebut valid, sejauah manakah
pengaruh faktor genetic terhadap budaya Minangkabau yang memang cukup
berbeda, bahkah dengan etnis Melayu di sekitarnya?

Tentu bukan kompetensi saya untuk menjawabnya.

Ya, apalah awak ini.


Wassalam, H Darwin Bahar St Bandaro Kayo (65) 








__._,_.___ 
 
. 
__,_._,___ 














  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EM

[EMAIL PROTECTED] Re: Minangkabau: the kingdom of words

2008-09-01 Terurut Topik Datuk Endang
Sanak, penafsiran ka awak dek urang-urang orientalist tantu ambo sarahkan ka 
sanak untuk maluruihkannyo. Ambo ado saketek tulisan dulu. Yo kalau dapek 
digali bahan dan sumber nan ado sebagai khazanah budayo kito.
 
Saketek ambo luruihkan nan tadaulu: tuah sakato, cilako basilang.
Salamaik babuko puaso.
 
Wassalam,
-datuk endang

--- On Sun, 8/31/08, Lies Suryadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:






Buku ko lah agak lamo, tapi masih rancak dibaco (barangkali banyak nan alun 
sempat mambaco). Edisi partamo versi Indonesianyo tabik tahun 1992 (INIS). 
Edisi nan baru ko baa kolah? Apokoh reproduksi dari versi 1992 tu atau 
diterjemah ulang? Rancak diperbadingkan kaduo edisi tu (1992 dan 2008).
 
Untuak palangkok, rancak dibaco buku Jane Drakard: A Kingdom of Words: Language 
and Power in Sumatra (Shah Alam: Oxford University Press, 1999). Menarik 
pandapek Drakard dalam bukunyo tu: Urang Minang ko punyo kerajaan dalam kato2 
sajo, keceknyo. Tantara indak ado, Pagaruyuang cuma disegani, tapi indak punyo 
kuaso ka daerah2. Rajo2 kecildi pantai barat bakuaso sasuko hatinyo(mirip bana 
jo oknum2 bupati kini...). Urang bisa mintak rokok api ka rajonyo. Bateh 
kerajaan Minangkabau tu dipatok dalam kato2 (fisiknyo antah dima kolah): 
"dari Sirangkak nan Badangkang sampai durian ditakuak rajo, dari Sikilang Aia 
Bangih (iko lai agak jaleh mah) sampai ka ombak nan badabua.dari sipisak 
pisau anyuik sampai ka gunuang mahalintang" dst..ez..enz..etc...
 
Sampai kini, maminjam istilah Sanak JePe, urang Minang ko tatap "penjual kecap 
no satu"... ANCIK KA KALAH PODO JE INDAK NAMAUAH NYO DOH...
 
Barangkali sanak di lapau pernah mandanga garah urang Minang sarupo ko:
 
Labai: "Katik, alah sikola anak Katik?"
Katik: "Alah tingga lo lah!".
 
Udin: "Lah babini anak ang, Suman?"
Suman: "Lah bacarai lo lah!".
 
(he he he.)
 
Ado ciek lai buku baru (versi Indonesianyo) nampak dek ambo baru ditabikan 
dek Yayasan Obor Indonesia:
 
Elizabeth E. Graves. Asal-usul Elite Minangkabau Modern: Respons terhadap 
Kolonial Belanda abad XIX/XX (terj. Novi Andri dkk.). Jakarta: YOI, 2007.
 
Buku ko berasal dari disertasi Graves di Universitas Wisconsin thn 1977 
dg tajuk nan menarik:  The ever-victorious buffalo: how the Minangkabau of 
Indonesia solved their 'colonial question' 

Kudian versi Inggrisnyo tabik dalam bentuk buku  thn 1981 dg judul nan agak 
barubah: The Minangkabau response to Dutch colonial rule in the nineteenth 
century (Ithaca, N.Y. : Cornell Modern Indonesia Project).
 
Babeda jo buku Dobbin, buku  Graves ko baru partamo kali ko diterjemahkan ka 
Bhs Indonesia. Tantu rancak dibaco (maingek versi Inggrisnyo mungkin agak susah 
dicari di Indonesia). 
 
Mambaco halaman2 partamo buku ko, menarik apo nan dikatokan Graves. Keceknyo, 
pertentangan antaro Kaum Adat jo Kaum Agamo tu sabananyo digadang2kan dek 
Ulando. Mukasuiknyo tantu nak manangguak di aia karuah. Sabananyo sajak lamo 
urang Minang ko kan lah kusuik2 bulu ayam juo (pauah nan manyalasaikan). Kan 
alah papatahnyo: "Basilang kau dalam tungku, baitu api mako iduik".  "Perang 
batoe" antar nagari lah lamo tu jadi bagian budayo rang Minang. Nagari ko 
batandiang satu samo lain. Nah, dek Ulando nyo gadangkan. Taktik tu 
berhasil: memasuki paroh kaduo abad ke-19 sistem politik tradisional urang 
Minang berhasil dipenetrasi dek Ulando. Nyo adokan jabatan TUANKU LAREH, TUANKU 
DAMANG, dll.  
Bacolah buku tu dek sanak nan ado di lapau.  Rancak!!!
 
Wassalam,
Suryadi



- Pesan Asli 
Dari: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Terkirim: Sabtu, 30 Agustus, 2008 23:59:45
Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: kama raibnyo Naskah Tuanku Imam Bonjol?






Datuk Endang, hari Jumaat tanggal 29 nan lalu ambo mambali ampek buah buku 
Dobbin tu di Gramedia Salemba, dan alah ambo serahkan ka Bu Warni untuak 
ditaruihkan ka Pasaman sasuai joi janji ambo, masing-masing untuak Camat 
Bonjol, Danramil Bonjol, Komandan Kodim Pasaman, dan Perpustakaan Tuanku Imam 
Bonjol di Bonjol. Kalau bagageh Datuk ka Gramedia Salemba tu mungkin masih ado. 
Nampaknyo buku tu alun tersebar lai di toko buku lain. di Gunung Agung Kwitang 
-- nan biaso ambo datangi -- juo alun ado.
   Sasuai jo penjelasan Datuk, rasonyo iyo paralu bana dipadalam 
pemahaman kito tantang Parang Paderi ko, karano samakin jaleh bahaso parang ko 
adolah sabagai salah satu dari baitu banyak goncangan sejarah nan mambantuak 
budaya kito urang Minang, dan alun sempat kito konsolidasikan sacaro mantap. 
Mungkin itu nan manyababkan wacana kito tantang ABS SBK jadi indak maju-maju 
sampai kini.
   Dalam hubungan iko takana dek ambo: baa kok kito adokan bedah buku 
Dobbin tu jo buku pak Sjafnir Aboe Nain Dr Kando Marajo tu ? 

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Sun, 8/31/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: kama raibnyo Naskah Tua

[EMAIL PROTECTED] Lowongan di Unand

2008-09-01 Terurut Topik muhammad syahreza

-- 
Assalamu'alaikum wr.wb.

Open Recruitment
Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas membuka lowongan untuk
1 (satu) orang tenaga laboran (teknisi) Laboratorium Ilmu Politik
dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Pendidikan Minamal S 1 Jurusan Ilmu Politik
2. IPK Minimal 3,00
3. Menguasai Bahasa Inggris Aktif dan Pasif.
4. Menguasai Metode Penelitian
5. Menguasai Microsoft Office dan Program SPSS
6. Mampu Bekerjasama dalam Tim.

Bagi yang memenuhi syarat dapat memasukkan surat lamaran pekerjaan :
Kepada :
Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas
Dekanat FISIP Kampus Universitas Andalas Limau Manih
Padang

Dengan melampirkan :
1. Surat Lamaran
2. Curriculum Vitae
3. Pas Photo 4x6 2 lembar
4. Dokumen-Dokumen lain yang mendukung

seleksi akan dilakukan dengan 4 tahap yakni :
1. Seleksi administrasi;
2. Seleksi Bahasa Inggris (Speaking  & Reading, Writing) ;
3. Seleksi Kemampuan Akademik;
4. Seleksi Personality Capability.

surat lamaran dapat diantar langsung kepada sekretariat JIP (up. Ibu
Sil Monalisa) atau melalui e-mail kepada [EMAIL PROTECTED]
paling lambat 17 September 2008 pukul 12.00 WIB.

Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas
__._,_.___







Blog bisnis : http://ohiofreshyoghurt.multiply.com
Yoghurt segar rasa buah serasa es krim

Setiap warga negara memiliki hak & kewajiban utk bela negara, jangan
tanya apa yg Indonesia sdh berikan pd kita, tapi tanya apa yg kita sdh
lakukan utk membuat Indonesia lebih baik?

Setiap pengusaha
sekecil apapun kita
semuda apapun kita
dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik!

Mulailah dari diri kita sendiri, jika setiap kita menjadi lebih baik,
maka Indonesia pasti menjadi lebih baik!

Kunjungi Sumbar online di :

www.west-sumatra.com
www.mentawaiislands.com
www.newsikuaiisland.com
www.visitminangkabau.com
www.aloitaresort.com/diving
www.cimbuak.net

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik jupardi andi
Mak Ngah

Yo baru danga ambo tu..kok ado lo..randang dari kayu
paralu awak batanyo ka sanak2 nan kampuangnyo di Pikumbuah
carito randah..ambo pernah kecele lo..tapi bukan kayu tu

Dicaliak di dapua mak tuo ambo masih ado randang ko (lah tigo hari sajak dibuek)
nan tingga dadak jo..kantang bulek ketek2
tasirok dado..ado nan taraso katoko dikinca jo sendok
a..lumayan masih ado...dagiangnyo
disuok nasi..lho...kok lain rasonyo

ndeee..nan tingga tu rupunyo Sipade Mak Ngah
baliak carito Mak Ngah.."perhiasan juadah"
tasendok ..tagigik..baa..lah ekspresi wakatu baralek tu yo

Jepe

--- On Mon, 9/1/08, hambociek <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 7:56 AM

Ambo panah mandanga, alun panah mancaliak; di Payuokumbuah ado lo 
Randang nan dagiangnyo dibuek dari kayu. Tujuannyo bukan untuak 
dimakan tapi sakadar untuak Onggok-onggok perhisasan juadah dalam 
baralek sajo. Dek ambo alun panah mancaliaknyo, ingin awak minta 
verifikasi dari dunsanak-dunsanak awak dari Pek Ten. Bana koh panah 
ado Randang Kayu ko?

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Curito soal randang, sabananyo ado babarapo versi  randang sasuai jo
> daerah asanyo.
> Misalnyo nan dari Pikumbuah ado nan ditambahi cik-minyak.
> Selain itu 






  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..?? Randang Kayu

2008-09-01 Terurut Topik Novenri (novenri)

 
Mak Angah...

Pek Eten tudi koto nan ompek biasanyo kalau barolek di
katangahkan randang nan alah agak hitam dek di ulang-ulang
masaknyo..batue dari kayu tapi hanyo sekedar untuak lagak se,
biasonyo siapo nan ka barolek di pasalangkan.

Mungkin ado doensanak kito nan dari koto nan ompek, please sharelah
randang kayu nyo...

Nov
Nan dari tongah hutan batas sumut riau

-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of hambociek
Sent: Monday, September 01, 2008 1:57 PM

Ambo panah mandanga, alun panah mancaliak; di Payuokumbuah ado lo
Randang nan dagiangnyo dibuek dari kayu. Tujuannyo bukan untuak dimakan
tapi sakadar untuak Onggok-onggok perhisasan juadah dalam baralek sajo.
Dek ambo alun panah mancaliaknyo, ingin awak minta verifikasi dari
dunsanak-dunsanak awak dari Pek Ten. Bana koh panah ado Randang Kayu ko?

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Curito soal randang, sabananyo ado babarapo versi  randang sasuai jo 
> daerah asanyo.
> Misalnyo nan dari Pikumbuah ado nan ditambahi cik-minyak.
> Selain itu

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: [Urangawak] Ondeh Mandeh, Pramugari nan Cantik Ditampar...

2008-09-01 Terurut Topik Dr.Saafroedin BAHAR
Saandainyo iyo tajadi di Katapiang, indak ka ado urang nan ka mangiritik adat 
Minangkabau to doh, Bandaro, karano  indak ado kaitannyo samo sakali. Nan 
malampang tu kan pejabat Depnakertrans dan nan kanai lampang tu pramugari Lion 
Air, alun tantu pulo urang Minang. Apo ado urang nan mangaritik adat Riau 
karano tajadi di Batam? Kan indak ?
Tantang nan kaduo jo nan  katigo, nampaknyo Bandaro lupo bahaso 'adat babuhua 
sentak'. 
Syarak nan babuhua mati.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Mon, 9/1/08, bandaro labiah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: bandaro labiah <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Urangawak] Ondeh Mandeh, Pramugari nan Cantik 
Ditampar...
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 1:01 PM




hubuanganno adolah saandaino tajadi di katapiang
tanyo nan kaduo jo katigo, rasono ambo indak ka maajai pulo tantara babarih doh 
pak
 
 
2008/9/1, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>:




Apo pulo hubuangannyo ko, Bandaro ? Apo indak buliah adat tu dikiritik ? Apo 
adat itu agamo ?


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Mon, 9/1/08, bandaro labiah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: bandaro labiah <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Urangawak] Ondeh Mandeh, Pramugari nan Cantik 
Ditampar...
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 10:56 AM




assalamu'alaykum w.w.
 
untuang sajo kajadian ko indak tajadi di katapiang
saandaino tajadi di Katapiang, raso-raso ka ado pilo nan ka manyalahkan adat 
Minangkabau
 
wasssalamu'alaykum w.w.

 


>
>
> From: Wady Afriadi <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, August 28, 2008 9:49:01 PM
> Subject: [Urangawak] Ondeh Mandeh, Pramugari nan Cantik Ditampar...
>
>
> Diduga Stres, Pejabat Tampar Pramugari Lion Air






  
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: Songket Canduang Tersimpan di Museum California

2008-09-01 Terurut Topik auliah azza
Diantara online juga ada beritanya...

auliahazza.f.35

2008/9/1 hambociek <[EMAIL PROTECTED]>

>
> Kolektor kain tenun tradisional dunia asal Swiss Ben Hard, sarato
> tuan rumah Direktur Biro Perjalanan Wisata "Sumatera and Beyond",
> Ridwan Tulus di Padang ko, pasti kecewa.
>
> Mudah-mudahan meeka indak kecewa. Tapi, takok ambo mereka pasti akan
> kecewa, karano indak ka basuo urang mananun songket di Canduang doh.
> Ambo alah tarangkan dalam mareply postiang Angku Darul sabanta ko.
>
> Salam,
> -- Sjamsir Sjarif
> www.usindo.net/hambo
>
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Nofiardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >

--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] KOK BEGINI RASA RENDANG KITA..??

2008-09-01 Terurut Topik hambociek

Kok ingin pulo mancaliak variasi kari caliak pulo di 
http://www.thaifoodtonight.com/thaifoodtonight/recipes-
YOUTUBEBeefPenang.html
--MakNgah
--- In [EMAIL PROTECTED], "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Curito soal randang, sabananyo ado babarapo versi  randang sasuai jo
> daerah asanyo.



--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Puasanya Ikan Salem Merah

2008-09-01 Terurut Topik Arnoldison

Puasanya Ikan Salem Merah

Puasanya ikan salem merah adalah puasa alami, yang menggambarkan 
tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan sebagai contoh keunikan ragam
kehidupan hayati yang ada di alam sekitar kita.

Pada masa awal hidupnya ikan salem merah hidup di air tawar.
Lalu setelah dewasa, mereka bermigrasi ke lautan luas.
Ikan salem merah menghabiskan sebagian hidupnya di laut, sekitar 4- 7
tahun. Ketika ikan salem merah cukup dewasa untuk berpijah mereka 
akan berkumpul bersama di suatu tempat di lautan.
Setelah berkumpul dalam jumlah puluhan ribu, mereka akan membagi
dirinya berdasarkan spesies masing-masing, dan bersama-sama kembali 
ke sungai tempat menetasnya dahulu. Mereka kerap harus melompati air
terjun dan berbagai kesulitan lainnya, yang jaraknya bisa sejauh 1.600
kilometer dari tempat mereka hidup di lautan. Dengan rintangan yang 
sangat besar, ikan salem merah terus berusaha keras melawan arus sungai 
yang deras, dengan berbagai macam halangan kayu-kayu, batu-batu kali, 
kemungkinan dimangsa predator atau jatuh ke jaring nelayan.
[lm: ikan ini sangat lezat dagingnya, sering dibuat juga sebagai ikan kalengan]

Perjalanan ini terkadang membutuhkan waktu beberapa bulan lamanya.
Yang mengagumkan, bahwa sejak awal perjalanan panjang ini mereka sudah
mulai berpuasa. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata lama puasa para 
ikan inilah yang berguna sebagai standar naluriah untuk menuntun mereka 
mengenali sungai mana para ikan itu berasal. Juga kandungan lemak yang 
cukup tinggi pada ikan salem merah ternyata bermanfaat sebagai cadangan 
makanan selama migrasi balik ini.
Luput dari para pemangsa dan nelayan, akhirnya dengan tubuh penuh luka 
dan kelelahan para ikan ini bisa mencapai hulu sungai tempat mereka ditetaskan 
pertama kali. Subhanallah...Maha Besar Allah !!!.

Ketika mereka tiba di hulu sungai inilah, mereka akan otomatis bekerjasama 
antara pasangan jantan dan betina. Dengan sirip kecil dibelakang sirip 
punggungnya 
yang besar mereka menggali lubang kedalaman sekitar 45 cm, sebagai tempat 
penetasan calon telur-telur ikan. Untuk penggalian ini diperlukan waktu beberapa
minggu lamanya 
Jika telah siap, sang betina akan meletakkan telur-telur yang berjumlah ribuan, 
dan 
sang jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur betinanya.
Setelah proses ini selesai, sang calon ibu ikan akan menutup lubang tempat telur
ini dengan lumpur yang cukup tebal.
Kemudian pasangan ikan ini akan tetap berenang-renang di sekitar lubang telur,
menunggu beberapa waktu hingga telur-telur ini menetas.
 
Saat bayi-bayi ikan salem merah mendorong dirinya keluar dari lubang penetasan, 
sang orang tua ikan akan melihat anak-anaknya pertama dan untuk terakhir 
kalinya. 
Lalu matilah mereka, dalam keadaan berpuasa. Ikan-ikan yang mati ini akan 
mengapung
di permukaan, kemudian berangsur turun ke dasar sungai, membusuk.

Sebenarnya ini adalah bagian dari proses menjaga keseimbangan alam di dasar 
sungai. 
Mereka mati setelah meninggalkan sekelompok generasi baru, yang harus
mengalami proses 'kesulitan' - kembali ke lautan. 
Kemudian setelah dewasa, anak-anak ikan salem merah ini akan mengulangi siklus 
yang
sama seperti orangtuanya, dan mati dalam keadaan berpuasa. 
Subhanallah...Maha Besar Allah !!!

Dwitra Zaky
Reston, Oktober 2004 

Diambil dari tulisan Dr. `Abd Al-Hakam `Abd Al-Latif As-Sa`idi
Lecturer of Entomology - Faculty of Agriculture - Al-Azhar University
_




--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: Pak Zul, Ba E-mail dari Solok kah?.

2008-09-01 Terurut Topik zul amri
Sanak Elthaf , ambo manumpang bainternet di Plasa Telekom kota Solok hanyo dua 
satangah kilo darikampuang ambo Saok Laweh . Speednyo lumayan kancang dan cuma 
4000 ribu sajam ( bukan sanjato tajam tapi satu jam ) . . Sungguh banyak 
pangalamn nan ambo tamui dikampuang dek lah lamo batinggakan . Salamo sabulan 
dikampung ambo etong - etong lah labiah dua baleh kali ambo manghadiri undangan 
, tarutamo pai baralek kawin , api mangaji urang mati , sampai undangan maasok 
siriah ( kabiasaan urang awak ) malakukan upacara kalau anak dalam kandungan 
lah mancapai tujuah bulan . 
Salain  itu lah duo kali raun sabelok tamasuak mancigok FDKS di Alahan Panjang 
( Danau Kembar ) 

Wassalam : zul amry piliang ( 61 th dari kota Solok )



- Pesan Asli 
Dari: Elthaf (elthaf) <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Terkirim: Senin, 1 September, 2008 13:47:14
Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: Pak Zul, Ba E-mail dari Solok kah?.

 
Mak Zul,
Dima mak Zul bainternet, di Solok kah, atau di kampuang 
kah...?.
tantu banyak nuansa baru sajak 40 tahun indak pernah 
bapuaso di kampuang yo mak.
Wassalam,
Elthaf
 



 From: RantauNet@googlegroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of zul amri
Sent: Monday, September 01, 2008 1:43 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Malamang sebelum 
Ramadhan


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
--~--~-~--~~~---~--~~
=== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===
-~--~~~~--~~--~--~---