Re: [R@ntau-Net] SUDAH SAMPAI KEMANA KITA?

2017-04-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju pak Mochtar. Ampek bulan lai insya Allah ambo 80 tahun.
Salam.

SB. 80 yrs.

Pada tanggal 11 Apr 2017 05.44, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Saf, Sacaro strategi awak babuek, tantu awak dahulukan juo nan
> maksimum nan bisa awak pabuek. Kalau ndak bisa nan maksimal nan de jure tu,
> baru awak turun ka bawah ka nan de facto tu. Jadi indak dibaliak. Apo lai
> awak urang Minang sadonyo indak ado masalah dengan usaho mamaksimalkan
> pambarlakuan dari filosofi hidup ABS-SBK tu, nan indak sakadar
> disabuik-sabuik sajo tapi bana-bana dipraktekkan. Apo lai Pak Saf sendiri
> adolah urangnyo nan mampalopori pemberlakuan dari filosofi ABS-SBK tu. Dan
> dalam mahadok-i tumpukan permasalahan nan bajibun nan manyababkan awak lah
> maluncua ka tingkek katigo dari bawah, the time is now to execute it.
> Pak Saf, kapan awak bakumpua-kumpua baliak mambicarokan iko ko, nan
> strategis sifatnyo.
> Salam dari kami nan di BP2DIM. Ambo 15 tahun lai, kalau masih hiduik,
> ganok 100 umua ambo. Pak Saf bara garan, 20 li?
> MN, 11/04/2017
>
>
> On Monday, April 10, 2017 8:31 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Kalau bisa, rancak bana pak Mochtar. Alhamdulillah ambo sehat-sehat sajo.
> Semoga baitu juo handaknyo pak Mochtar.
> Salam.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 10 Apr 2017 11.22, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
>  Pak Saf, lai sihat2 sajo? Jawaban dari ambo, kalau awak bisa
> mausahokan DIM nan de jure, dalam arti, di samping ketentuan sacaro
> nasional nan mangamukokan Pancasila nan berketuhanan Nan Maha Esa, juo
> sakaligus mengaktualisasikan dan mempraktekkan prinsip ABS-SBK di Provinsi
> DIM sacaro menyeluruh, manga pulo awak ka mamiliah DIM nan de facto sajo,
> nan seperti salamo ko, prinsip ABS-SBK cuma disabuik-sabuik, tapi indak
> dipraktekkan. Nan pokok, kalau di Aceh qanun nan islamy bisa dipraktekkan,
> manga di awak qanun ABS-SBK indak?
>  Baa kiro-kiro tu, Pak Saf.
>  MN, 10/04/2017.
>
>
>
>
> On Sunday, April 9, 2017 8:18 PM, Saafroedin Bahar <
> drsaafroedin.ba...@gmail.com> wrote:
>
>
> Setuju penuh.
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 9 Apr 2017 16.38, "Fashridjal M. Noor" <
> fashridjalmn...@gmail.com> menulis:
>
> Kalau mau dicoba
> mungkin
> sebaiknya
> dari bawah keatas
> (Bottom up)
> yaitu
> dimulai
> dari Nagari2.
>
> On Apr 9, 2017 15:49, "Saafroedin Bahar" 
> wrote:
>
> Ada yang mengusulkan dua macam DIM, yaitu : 1) DIM de yure, seperti yg
> sedang diperjuangkan sekarang; dan 2) DIM de facto , langsung
> mendayagunakan kewenangan otonomi daerah yang sudah ada. Bagaimana kalau
> kita ujicoba ?
>
> SB. 80 yrs.
>
> Pada tanggal 3 Apr 2017 10.20, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Pak Manoefris dkk di BP2DIM yth,
>  Melalui Sdr Sekjen Adrianus Ilra, saya tahu bahwa Pak Manoefris
> selaku Koordinator Penyusunan NA DIM sudah menunjuk sejumlah kawan2 ahli
> hukum untuk menyempurnakan draft NA DIM yang sudah ada itu. Saya ingin
> tahu, sudah sampai kemana hasil usaha dari Tim Penyempurna Draft NA DIM
> itu. Ada baiknya juga kalau Pak Manoefris selaku Koordinator mengundang Tim
> Ahli Hukum dan kita2 yang duduk di BP2DIM ini untuk mengetahui sudah sampai
> di mana usaha kawan2 ahli hukum itu menyelesaikan tugas mereka. Dan kapan
> kira2 usaha itu akan selesai. Kawan2 BP2DIM kita yang di Padang juga
> menunggunya, karena persiapan Kongres Rakyat Minangkabau yang akan diadakan
> di Mesjid Raya Sumatera Barat Jl Khatib Sulaiman di Padang, yang akan
> mengesahkan draft NA DIM dimaksud untuk diteruskan ke Pusat di Jakarta,
> menunggu selesainya draft NA DIM itu, yang dengan itu mempersiapkan KRM di
> Padang.
> Salam, MN
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> == =
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> == =
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group
> /RantauNet/ 
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com
> .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi

Re: [R@ntau-Net] KE DIM KITA MENUJU

2016-09-28 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sampai dimana perkembangan persiapan DIM ini pak Mochtar ?

Senin, 26 September 2016, 'Mochtar Naim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> KE “DIM” KITA MENUJU
> Mochtar Naim
> 26 Sep 21016
>
> DARI Keresidenan Sumatera Barat di zaman kolonial Belanda dahulu ke
> Provinsi Sumatera Barat di zaman kemerdekaan ini, kita sekarang menuju ke
> Provinsi DIM (Daerah Istimewa Minangkabau).
> Apa sebenarnya yang kita tuju dengan DIM itu? Satu, karena fakta statistik
> seperti yang ditunjukkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan
> bahwa Sumatera Barat dalam tingkat kesejahteraannya sekarang sudah berada
> di tingkat ketiga, bukan dari atas, tapi dari bawah. Yang di bawah kita
> tinggal hanya NTT dan Papua, sedang yang nomor 1 adalah tetangga kita,
> Riau.
> Bayangkan, kita yang tadinya biasa berada di tingkat atas, sekarang
> meluncur jauh terpuruk ke tingkat 32 dari 34 Provinsi di NKRI ini. Nahas
> ini tidak hanya di tingkat ekonomi tapi di hampir semua tingkat
> kesejahteraan. Bayangkan, kapan dahulu kita pernah mengenal narkoba dan
> prostitusi yang merembet ke mana-mana, di samping KKN (Korupsi, Kolusi dan
> Nepotisme) yang menyeruak dari atas sampai ke bawah, sehingga susah
> menemukan sekarang ini penguasa yang pemimpin, yang jujur dan bersih.
> Untuk memberantas dan menyelamatkan diri dari keadaan yang nahas ini, kita
> tidak bisa hanya menyandarkan pada ketentuan perundang-undangan nasional
> yang juga berlaku di daerah kita. Kita perlu memperkuatnya dengan nilai
> budaya adat dan syarak kita yang selama ini terkatakan ada, terperbuat
> tidak. Nilai budaya itu tegasnya terbuhul ke dalam qanun: ABS-SBK – Adat
> Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak Mangato, Adat Mamakai.
> Syarak Batilanjang, Apo Adonyo. Adat Basisampiang, Basumanih.
> Dengan memberlakukan ABS-SBK sebagai qanun, maka Adat dan Syarak menjadi
> ketentuan perundang-undangan yang berlaku sama dan sejalan dengan ketentuan
> perundang-undangan nasional yang ketentuan pidananya juga diberlakukan
> secara setara dan sepadan. Sebagai konsekuensinya, orang akan berpikir
> sekian kali untuk melanggar ketentuan Adat dan Syarak yang sanksinya bisa
> dengan potong tangan, hukum pancung dan hukum mati sekalipun, demi tegaknya
> keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat.
> Budaya Minang kebetulan adalah persenyawaan secara sintetik antara Adat
> dan Syarak, yang Adat dasarnya adalah matrilineal dan Syarak patriarkal.
> Dengan Adat yang matrilineal, kita meninggikan dan menghormati kedudukan
> Wanita dalam kaum, suku dan Nagari, sedang Syarak yang patriarkal, kita
> menempatkan laki-laki sebagai yang memegang kekuasaan dalam kaum, suku dan
> Nagari itu, baik di rumah Ibu maupun di rumah Bapak alias bako.
> Dua, karenanya, kita menempatkan sistem kepemipinan TTS (Tali nan Tigo
> Sapilin, Tungku nan Tigo Sajarangan), yakni Ninik Mamak, Alim Ulama dan
> Cadiak Pandai, sebagai Pemimpin dalam Nagari, sesuai dengan fungsi dan
> kedudukan masing-masing. Ninik Mamak mengatur Adat, Alim Ulama mengurus
> Agama dan  Cadiak Pandai mengelola urusan sosial-kemasyarakatan. Sebagai
> penggenapi, maka Wanita alias Bundo Kanduang mengurus urusan
> kerumah-tanggaan dan  Pemuda sebagai Parik Paga dalam Nagari, mengurus
> urusan keamanan, sehingga silang sengketa tidak terjadi, keamanan
> terpelihara, dan hidup rukun dan damai.
> Bayangkan, kalau qanun ABS-SBK dengan TTS itu tidak hanya disebut-sebut
> tetapi benar-benar dipraktekkan dan lekat sanksi hukumnya, insya Allah,
> dengan Tuhan mengizinkan, Sumatera Barat dengan budaya Minangkabaunya itu
> akan kembali jaya dan mulia, yang pada waktunya akan kembali menjadi contoh
> dan suri tauladan bagi suku-suku dan puak-puak lainnya di Nusantara ini.
> Tiga, dalam Naskah Akademik yang kita siapkan untuk mengajukan permohonan
> ke Pemerintah Pusat, yakni Presiden, DPR, DPD dan MPRnya, kita menambahkan
> qanun lain-lainnya yang berkaitan dengan bermacam aspek kehidupan, termasuk
> sistem kepemilikan harta kekayaan yang sifatnya komunal, seperti tanah
> ulayat, baik berbentuk sawah-ladang, kampung halaman, dan harta bersama
> dalam rumah tangga, serta Nagari itu sendiri.
> Dengan itu, ke depan, kita menghidupkan kembali sistem ekonomi yang
> bersifat kerakyatan berbasis Nagari yang dasarnya adalah koperasi Nagari
> yang diimpikan oleh Bung Hatta, yang dengan filosofi ABS-SBK kita perkuat
> dengan sistem ekonomi syariah tanpa riba.
> Begitu juga dengan bidang sosial, budaya dan pendidikan, yang tidak lagi
> memisah antara yang umum, sekuler, dan yang agama, religius. Semua itu
> sasarannya adalah pada pengabdian pada Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti
> yang kita nukilkan dalam Sila Pertama Pancasila. Bedanya, jika di NKRI
> hanya untuk disebut-sebut, dalam DIM benar-benar dipraktikkan dan
> diamalkan. Dan dengan itu, sesuai dengan peluang yang diberikan oleh Pasal
> 18B UUD 1945, yang berbunyi:
>   (1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah
> yang bersifat khusus

[R@ntau-Net] Delapan cara menundukkan Bangsa Indonesia.

2016-01-28 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setidak-tidaknya ada delapan cara seorang tiran dan kelompoknya untuk
menguasai Bangsa Indonesia yang majemuk ini: 1) pecah belah, adu domba, dan
kuasai; 2) ciptakan berbagai isu berkepanjangan ; 3) miskinkan mereka
dengan menaikkan pajak, tarif, dan bea cukai; 4) buat mereka patah semangat
; 5) beli tanah mereka dengan harga tinggi, dan usir orangnya ; 6)  buat
mereka takut dengan mengerahkan aparatur keamanan; 7) bungkam media massa,
terutama televisi; 8)  suap para politisi dan pejabatnya.
Adakah cara yg efektif utk menangkal skema kejahatan ini ?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Manusia sebagai Makhluk Etis.

2016-01-27 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Menurut penglihatan saya pada dasarnya manusia adalah makhluk etis, dalam
arti menata dirinya berdasar ukuran etika yang dianutnya. Ia akan
menghargai yang baik dan benar, dan menghindari yang buruk dan salah. Dalam
hal inilah terletak arti penting agama, filsafat, moral, hukum, dan adat
kebiasaan, yang menyajikan ukuran-ukuran etis itu.
Masalah timbul karena selain ada berbagai ukuran etika, juga ada konflik
antara ukuran etika yang satu dengan ukuran etika yang lain. Masalahnya
akan meningkat jika pendukung suatu ukuran etika memaksakan ukuran etika
yang dianutnya kepada pendukung ukuran etika yang lain, yang tentu saja
akan menimbulkan konflik .
Dalam hal ini Negara harus bertindak sebagai fihak ketiga yang tidak
memihak, untuk melindungi semua fihak.
Akan lebih baik lagi, jika seluruh fihak terkait bersedia dan mampu
mengembangkan ukuran etika bersama yang dapat diterima oleh segala fihak
dan menghindari penggunaan kekerasan terhadap fihak lain.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MAPPAS Baru

2016-01-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Santiang.
Pada tanggal 25 Jan 2016 18.02, "Renny Sy"  menulis:

> Pak Haji dan dusanak kasadonyo
>
> Iko contoh kaos yg dimaksud
>
> Renisy
> Pada tanggal 25 Jan 2016 5:57 PM, "Maturidi Donsan" 
> menulis:
>
>>
>> Ukurannyo L Ren, warna selain hitam jo putiah.
>>
>> Maturidi
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Memang RUU PPHMHA pak Maturidi. Sedang diperjuangkan oleh AMAN.
Pada tanggal 24 Jan 2016 19.42, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Tk pak Saaf, mudah-mudahan Ramperda ini tak ada hambatan.
>
> UU khusus ttg masyarakat-hukum adat ini kalau untuk Minangkabau apa yang
> diatur, apa ini diluar
>
> PPHMHA.
>
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, pengaturan wewenang masyarakat-hukum adat pada tingkat nagari
sekarang ini sudah dapat kita atur sendiri berdasar Bab ttg
Masyarakat-Hukum Adat dlm UU no 6 th 2014 ttg Desa. Pemda Sumbar sudah
menyiapkan Ranperda ttg Nagari ini, tetapi belum disahkan DPRD Sumbar.
Silakan pak Maturidi menelaah keduanya.
Yg sedang diperjuangkan di tk nasional adalah UU khusus ttg
masyarakat-hukum adat. Perlu dukungan kita semua.
Pada tanggal 24 Jan 2016 12.16, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
>
>
> Adat minang yang tak sesuai ABS SBK
>
>
>
> Ada beberapa tingkah laku yang tampak dan diekspos besar-besaran seperti
> orgen tunggal dan lewatnya waktu shalat saat mengadakan alek, perzinaan dsb
> semuanya ini oleh beberapa pengamat,  baik dari luar maupun dari Minang
> sendiri dijadikan
>
> acuan umum untuk mengatakan adat minang itu tidak sesuai ABS SBK.
>
>
>
> Memang untuk untuk beberapa hal pelaksanaan adat ini sudah terkontaminasi
> budaya luar, diterapkan di ranah, tidak sesuai ABS SBK, ada memang, diakui,
> diantaranya Orgen Tunggal di perhelatan orang minang saat ini.
>
>
>
> Dalam adat minang seperti contoh kerusakan oleh  Orgen Tunggal yang
> merusak adat ini,  termasuk adat yang mana yang dirusak dalam klasifikasi
> adat minang, ini yang mungkin belum ada.
>
>
>
> Maaf mungkin saya yang belum mengikuti.
>
>
>
> Mungkin belum ada Daftar Inventarisasi Masalah (DIM ala DPR).
>
> Dalam buku ABS SBK Gebu Minang dengan isi bagian satu sampai Sembilan,  masih
> berupa tatanan kehidupan orang minang uang sudah, sedang dan akan dituju,
> belum ditarik kedaerah kalasifikasi adat.
>
>
>
> Seperti umum diketahui ada 4 tingkat  adat minang ‘(1. adat yang sabana
> adat, 2. adat yang diadatkan, 3. adat nan teradat, 4. sopan santun)”
>
>
>
> Adat minang itu sebenarnya ada akar, batang, dahan dan ranting.
>
>
>
> Yang disebut pada angaka 1dan 2 adalah akar dan batang,angka 3 dan 4
> adalah dahan dan ranting.
>
>
>
> Kalau tatanan yang ada dalam buku Gebu Minang itu sudah dibawa kedaerah
> adat, diinventarisasi – diiklasifikasi, barulah kemudian bisa diketahui
> ditingkatan mana adat ini yang sudah jauh melenceng dari  ABS-SBK.
> Sekarang masih pernilaian umum saja, belum dengan data terinci.
>
>
>
> Semuanya ini bisa ditata -diperbaiki sambil jalan setelah tatanan
> kehidupan Minangkabau itu mendapatkan payung hukum Daerah Istimewa
> Minangkabau (DIM).
>
>
>
> Bagi perantau yang memang sudah nyaman hidup dirantau baik yang masih ada
> ikatan dengan ranah (masih ada bagian HPT nya) maupun tidak, rasa ke
> minangannya akan tetap ada tergantung seberapa banyak bersentuhannya dengan
> individu dan budaya minang. Kecintaan kepada leluhur itu akan tetap ada.
> Apa yang dirumuskan untuk kebaikan Minang akan didukung seperti apa yang
> dilakukan kawan-kawan kita  Tionghoa dengan Tiongkok sekarang ini.
>
>
>
> Agak disayangkan  beberapa pengamat minang yang yang menegatifkan adat
> minang dengan acuan klasifikasi yang belum jelas.
>
>
>
>  Peringatan   Bom Waktu Minangkabau, oleh Bp Amir MS.
>
> memang perlu kita waspadai dan ini sekali lagi bisa diperbaiki dengan DIM
> sambil jalan.
>
>
>
> Bagaimanapun banyaknya Perda tak akan mempan membenahi tatanan kehidupan
> Minangkabau yang ABS SBK karena UU yang ada baru sekedar mengakui
> keberadaan adat ini tapi tidak mengakui wewenangnya.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
>
>
>
>
> Pada 23 Januari 2016 16.32, Fashridjal M. Noor 
> menulis:
>
>> Ide seminar bagus
>>
>> Tapi tolong p MN menjawab 2 pertanyaan/tanggapan di atas
>>
>> Janganlah berpikir skala besar atau massal terus...komunikasi orang
>> perorang juga penting dikembangkan
>>
>> Salam
>> On Jan 23, 2016 4:05 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>
>>> Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai
>>> singkat oleh FIB UNAND.
>>> Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>
>>>> Pak Saf dan Pak Zaid dkk,
>>>> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?
>>>> Salam, MN
>>>>
>>>>
>>>> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
>>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>>
>>>>
>>>> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
>>>> Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi
>>>> ma

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sangat setuju, pak Mochtar. Kalau bisa didahului oleh sebuah survai singkat
oleh FIB UNAND.
Pada tanggal 23 Jan 2016 15.56, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Saf dan Pak Zaid dkk,
> Bagaimana kalau kita adakan seminar tentang TTS cum ABS-SBK ini?
> Salam, MN
>
>
> On Saturday, January 23, 2016 2:26 PM, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>
> Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
> Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi
> masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah.
> Salam.
> Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil"  menulis:
>
> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN  n a h
>
> Ass ww
>
> Masalah TTS di Nagari  yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi
> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di
> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan
> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa
> terjadi pada setiap aspek , sosial  kemasyarakatan, teknologi , sistim
> , adat dan budaya dan sebagainya.
>
> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa
> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan
> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang
> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang
> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS
> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak
> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya.
> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi
> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme  lebih mengemuka
> dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang
> baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang
> termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari
> jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat
> memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang
> kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan.
>
> Sangat  sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil,
> tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka
> pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama
> generasi muda , akan   seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk
> dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan
> dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda
> itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk
> pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana
> yang  di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah
> berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo
> Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili
> mereka.
>
> Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus
> berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan
> bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya ,
> ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu
> saja dalam kampanyenya  bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya ,
> mereka  akan merubah sistem kanagarian guna  memperoleh dana masukan
> dari Pemerintah Pusat  yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis
> namun  suatu Ironi bagi ABS SBK.
>
> Wass
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt..
>
> 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar
> :
> > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
> >
> > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor"
> >  menulis:
> >>
> >> Paralel dg TP?
> >> (Trias Politica)
> >>
> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar"
> >>  wrote:
> >>>
> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
> >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah :
> baik
> >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat
> kita
> >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal
> .  Agar
> >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
> >>> terlebih dahulu. Salam.
> >>> SB, 79, Surabaya.
> >>>
> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet"
> >>>  menulis:
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Zaid, saya setuju dgn pendapat Bp.
Mungkin besar manfaatnya jika diadakan sebuah survai cepat ttg kondisi
masyarakat Minangkabau di Ranah, yg selintas kelihatannya sudah amat parah.
Salam.
Pada tanggal 23 Jan 2016 07.11, "Zaid Dunil"  menulis:

> Pak MN , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN  n a h
>
> Ass ww
>
> Masalah TTS di Nagari  yang diamati oleh Bpk MN bahwa telah terjadi
> perubahan dalam tatanan kemasyarakatan dan sistim kepemimpinan di
> Mainangkabau adalah suatu evolusi. Evolusi itu bermakna perubahan
> secara perlahan, secara alami dan sering tidak disadari. Evolusi bisa
> terjadi pada setiap aspek , sosial  kemasyarakatan, teknologi , sistim
> , adat dan budaya dan sebagainya.
>
> Evolusi itu terjadi tanpa terasa dan syukurlah kalau kita sadar bahwa
> telah terjadi perubahan dalam banyak hal di Minangkabau. Perubahan
> yang terjadi tidak disadari oleh sebagaian besar dari kita. Apa yang
> disampaikan Bpk MN menyadarkan kita bahwa , adat yang selama ini yang
> disebut sebagai ABS SBK tidak terlaksana sebagaimana diharapkan. ABS
> SBK itu masih mengakar pada sebagaian masyarakat namun tampaknya tidak
> pada mayoritas masyarakat Minang terutama generasi mudanya.
> Penyebabnya tiada lain karena negeri sudah semakin terbuka, informasi
> yang masuk tidak bisa dibendung. Faham pragmatisme  lebih mengemuka
> dan dipandang lebih efisien. Orang cendrung memandang sesuatu yang
> baru dari luar itu adalah modern . Saat ini hampir setiap orang
> termasuk generasi muda , punya hp (gadget) yang tidak pernah jauh dari
> jangkauannya. Setiap saat setiap orang secara seketika dapat
> memperoleh informasi dari luar , informasi yang baik ataupun yang
> kurang baik dan bahkan informasi yang menyesatkan.
>
> Sangat  sedikit sekali informasi dan bahkan dapat dikatakan nihil,
> tentang ABS SBK yang sampai kepada mereka melalui gadhet yang mereka
> pegang . Berbicara tentang adat (ABS SBK) pada mereka itu terutama
> generasi muda , akan   seperti angin lalu. Didengar tapi tidak masuk
> dalam akal dan pikiran mereka. Sedangkan kelestarian dan masa depan
> dari pelaksanaan ABS SBK itu ada di tangan generasi yang muda muda
> itu. Terus terang saya pesimis dan tidak melihat jalan terang untuk
> pelaksanaan mewujudkan kembali kepemimpinan TTS di Nagari sebagaimana
> yang  di inginkan pak MN , karena masyarakat kita sebagian besar sudah
> berubah. Apalagi TTS itu sudah harus ditambah dengan unsur Bundo
> Kandung dan Pemuda dan adanya kerancuan “siapa” yang berhak mewakili
> mereka.
>
> Evolusi akan terus berlangsung. Nilai nilai di masyarakat terus
> berubah dan begitu juga tentang ABS SBK . Hal yang kita khawatirkan
> bahwa ABS SBK itu suatu saat akan menjadi sejarah peninggalan budaya ,
> ada kemungkinan akan demikian. Para Calon Gubernur Sumbar yang lalu
> saja dalam kampanyenya  bahkan dengan jelas mengungkapkan visi nya ,
> mereka  akan merubah sistem kanagarian guna  memperoleh dana masukan
> dari Pemerintah Pusat  yang lebih besar. Pemikiran yang pragmatis
> namun  suatu Ironi bagi ABS SBK.
>
> Wass
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Krambia, Pdg. Tinggal di Jkt..
>
> 2016-01-22 22:21 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar
> :
> > Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
> >
> > Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor"
> >  menulis:
> >>
> >> Paralel dg TP?
> >> (Trias Politica)
> >>
> >> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar"
> >>  wrote:
> >>>
> >>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
> >>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah :
> baik
> >>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat
> kita
> >>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal
> .  Agar
> >>> bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
> >>> terlebih dahulu. Salam.
> >>> SB, 79, Surabaya.
> >>>
> >>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet"
> >>>  menulis:
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>
> >>>>  Kawan2 di R/N,
> >>>>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
> >>>> Teriring Salam hangat, MN
> >>>>
> >>>>
> >>>> --
> >>>> .
> >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
> >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> >>>> * Isi email, men

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tolong dijawab pak Mochtar. Tarimo kasih.
Pada tanggal 22 Jan 2016 04.55, "Fashridjal M. Noor" <
fashridjalmn...@gmail.com> menulis:

> Paralel dg TP?
> (Trias Politica)
> On Jan 22, 2016 2:08 AM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>> Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
>> Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik
>> TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita
>> operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal .
>> Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
>> terlebih dahulu. Salam.
>> SB, 79, Surabaya.
>> Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>>
>>>
>>>
>>>  Kawan2 di R/N,
>>>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
>>> Teriring Salam hangat, MN
>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, ber

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MENGHIDUPKAN KEMBALI SISTEM KEPEMIMPINAN TTS"

2016-01-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, sudah saya baca. Terima kasih. Pengamatan dan saran pak
Mochtar benar. Sehubungan dgn itu, kelihatannya masalah kita adalah : baik
TTS secara menyeluruh, maupun masing-masing komponennya, belum dapat kita
operasionalkan. Ada berbagai kendala, baik internal maupun eksternal .
Agar bisa dioperasionalkan mungkin perlu dikonsolidasikan dan dipersiapkan
terlebih dahulu. Salam.
SB, 79, Surabaya.
Pada tanggal 21 Jan 2016 17.09, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
>
>
>  Kawan2 di R/N,
>  Silahkan buka dan baca tulisan terlampir. Dan tanggapi.
> Teriring Salam hangat, MN
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-17 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Al, di Lubuak Basuang masalah organ tunggal ko bisa diatasi jo main karek
kayu. Ado pasukan induak-induak menyerbu dan marambah para sontoloyo tu.
Rancak dicubo pulo di Piaman.
Pada tanggal 17 Jan 2016 21.08, "Syafruddin AL" 
menulis:

> Pak Saaf,
>
> Iyo. Ndak paralu bawacana lai. Kapatang ambo rapek jo DPP PKDP. Tapi
> umumnya menyarankan maajak anak mudo basilek, mangaji, mambuek mda satiok
> musajik. Padohal Orpo ko lah basilanteh angan. Tuanku (ulama) pun baralek
> lah pakai Orpo ko lo. Lah tabaliak dunia. Ambo manyarankan ado teraphy
> kejut. Digaruk dulu supayo jera. Main lambuik lai. Pejabat, ulama, pemangku
> adaik lah binga, jan-jan lah sato lo menikmati.
>
> Pada 11 Januari 2016 09.27, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
>> dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
>> A juo lai nan ditunggu ?
>> Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
>> menulis:
>>
>>> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>>>
>>>-
>>>
>>>
>>>
>>>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>>>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di 
>>> kampung
>>>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>>>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>>>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>>>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>>>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>>>Minggu (10/1) kemarin.
>>>
>>>
>>>
>>>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>>>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh 
>>> penyebaran
>>>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>>>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>>>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>>>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>>>
>>>
>>>
>>>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>>>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>>>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>>>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>>>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi 
>>> Piaman
>>>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>>>
>>>
>>>
>>>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>>>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>>>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>>>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>>>
>>>
>>>
>>>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>>>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>>>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>>>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>>>Suhatmansyah.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>>>
>>>
>>>
>>>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>>>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara 
>>> terpadu
>>>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan 
>>> yang
>>>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>>>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>>>
>>>
>>>
>>>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>>>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>>>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>>>b

Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Inyiak Sunguik, indak dapek a nan kadikatokan lai. Alah sabana runyam.
Pada tanggal 14 Jan 2016 04.45, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

>
> Salah satu Keistimewaan Daerah yang selama ini diagung-agungkan adalah
> bahwa Daerah Minang merupakan Daerah Istimewa *Industri Otak*, penghasil
> intellektual yang diklaim-banggakan terkenal ke seluruh Nusantara.
>
> Nah ...  berita ini malah sangat mengejutkan...!  Di Negeri yang
> disorak-sorakkan Beradat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah ini,
> selain dari terjadinya bermacam-macam Pemalakan, Perzinaan malah meraja
> lela
>
> Bayi-bayi tak berdosa malah Dibuang ke Tempat Sampah 
>
> *Na'uzubillahi min zalik ...!*
>
> -- Nyiak Sunguik
> Sjamsir Sjarif
>
> Dari Haluan kita baca:
>
> *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan*
> Dibaca: *0* kali
> Kamis,14 Januari 2016 - 04:08:55 WIB
>
> *Dalam* 15 hari belakangan terjadi empat praktik pembuangan bayi di empat
> daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Ada kondisi bayi yang masih hidup dan
> ada yang sudah mening­gal. Empat daerah itu; Kabupaten Limapuluh Kota
> (28/12-2015), Kota Solok  (30/12-2015), Kota Bukittinggi (5/1-2016), dan
> Kabupaten Solok Selatan (13/1-2015). Diduga kuat bayi yang dibuang adalah
> hasil perzinaan atau hubungan luar nikah. Wanita muda yang melahirkan bayi
> hasil perzinaan, malu diketahui oleh orang lain dan takut terkena sanksi
> atau marah besar orang tua dan keluarganya. Pilihan mereka untuk menutupi
> aib itu adalah dengan membuang bayi yang baru lahir tersebut.
>
>
> Mayat jabang bayi di Kabupaten Limapuluh Kota ditemukan masyarakat Jorong
> Banja Laweh Gadang, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukit Barisan  Senin
> (28/12) sekitar Pukul 07.30 WIB.  Jabang bayi tersebut ditemukan terapung
> di kolam milik warga setempat. Jabang bayi yang diduga hasil hubungan gelap
> tersebut, berjenis kelamin laki-laki. Jabang bayi itu pertama kali
> ditemukan  oleh Rahmi (20) ketika hendak buang air besar di kolam ikan
> milik Mayor. Dia dikejutkan dengan sesosok orok mengapung dalam kolam ikan
> tanpa balutan pakaian. Rahmi pun langsung memberitahu masyarakat sekitar,
> sehingga kabar penemuan orok itu cepat menyebar di Kecamatan Bukit Barisan
> dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan sigap pihak kepolisian dari Polsek
> Suliki, lansung mengamankan lokasi tempat ditemukannya jabang bayi itu.
>
>
> Di Kota Solok juga ditemukan mayat bayi dibuang ke dalam kolam ikan Rabu
> (30/12-2015). Pelakunya adalah ‘Y’ (17) yang bekerja sebagai penjaga toko.
> Di hadapan petugas Y mengungkapkan, Senin (28/12) dini hari dia  merasakan
> sakit perut. Awalnya ia mengira sesak buang air besar, lantas pekerja
> kantin ini  langsung berlari ke dalam kamar mandi di rumahnya. Ternyata di
> saat itu pelakuý justru melahirkan sosok bayi laki-laki hasil hubungan
> gelap dengan sang kekasih yang telah lama kabur entah kemana. Karena panik
> mendengar tangisan si buah hati, bayi yang lahir secara normal itu lantas
> dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam yang  kebetulan
> tergantung di kamar mandi. Entah setan mana yang merasuk, Y  lalu membuang
> kantong plastik berisikan bayi yang baru dilahirkannya itu ke dalam kolam
> milik tetangga.
>
>
> Sedangkan di Kota Bukittinggi, Selasa (5/1-2015) seorang bayi perempuan
> ditemukan dalam kondisi sehat di bibir jalan aspal Jalan Pakokan Koto
> Katiak Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Bukittinggi
> sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (5/1). Lokasi penemuan bayi itu tidak jauh
> dari lokasi pemancingan. Bayi itu diduga dibuang oleh seorang perempuan
> yang tidak diketahui identitasnya. Diduga kuat bayi yang lahir itu
> merupakan hasil hubungan gelap. Banyak warga yang ingin menjadi orang tua
> asuhnya.
>
>
> Sementara di Kabupaten Solok Selatan, sejumlah warga di sekitar Jorong
> Sungai Padi, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Sosel) dihebohkan dengan
> penemuan mayat bayi yang tersangkut di aliran Sungai Lipek Patah di Jorong
> Sungai Padi, Rabu (13/1-2015). Mayat bayi perempuan itu ditemukan dengan
> kondisi tali pusar masih menempel. Bayi ini ditemukan warga yang hendak
> mandi ke sungai sekitar pukul 07.30 WIB.
>
>
> Fakta maraknya aksi pembuangan bayi hasil hubungan luar nikah di beberapa
> daerah di Sumbar membuat kita  terenyuh. Bayi itu lahir atas hubungan haram
> yang sangat bertolak belakang dengan falsafah minangkabau Adat Basandi
> Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).  Temuan itu semakin
> mengkon­firmasi bahwa akhlak generasi muda Sumatera Barat jauh merosot.
> Sulit membantah dugaan bahwa angka perzinaan di Sumbar cukup tinggi. Bahkan
> tidak tertutup kemungkinan, bahwa yang muncul ke permu­kaan hanya empat
> kasus, tapi yang sesungguhnya  belasan atau bahkan mungkin puluhan. PR
> (pekerjaan rumah) bagi kita semuanya. 
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> 

Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, pikiran kita dari Rantau hanya merupakan pelengkap. Kebijakan
harus digariskan para pemimpin di Sumbar sendiri.
Pada tanggal 14 Jan 2016 13.56, "Maturidi Donsan" 
menulis:

>
> Pak Saaf, kita sulit untuk membendung dunia maya, malah tak mungkin.
> Dunia maya ini disatu sisi  juga mendorong keruntuhan moral bangsa ini.
>
> Kusus untuk provinsi termasuk Sumbar, wibawa Gubenur terhadap pejabat
> teras daerah lainya termasuk yang menguasai senjata, masih diragukan.
>
>  Mereka yang bertugas didaerah ini semua mengantongi pesanan dari pusat.
> Itulah barangkali Gubenur dan pemimpin masyarakat daerah lainnya  gamang
> bertindak.
>
> Terlepas dari itu semua, mungkin  menurut pak Saaf  ada jalan yang  lebih
> efektif untuk menghilangkan, setidaknya mengurangi  hal yang memalukan itu.
> Mudah-mudahan ide itu menggaung ke ranah
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...

2016-01-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi, sungguh memalukan. Saya belum melihat adanya reaksi yg
sungguh-sungguh dari para pemimpin masyarakat dan pemerintahan di Sumatera
Barat. Seakan-akan dianggap sudah biasa.
Pada tanggal 14 Jan 2016 10.18, "Maturidi Donsan" 
menulis:

> *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan*
>
> Ini mungkin hanya permukaan gunung es saja, gunung ini sudah mulai mencair
> sejak 2006 yang lalu (lihat lampiran 6 dari…).
>
> Tidak bisa dipungkiri keadaan ini akan marak terjadi selagi hukum kita
> masih memberi peluang untuk itu.
>
> Dalam KUHP, bersebadan/berhubungan intim atas suka sama suka tak dilarang.
> Semua ahli hukum tahu ini termasuk sampai ke anak didik
>
> Sekarang dengan gencar dan menjamurnya adegan persetubuhan melalui dunia
> maya yang bisa diakses oleh semua orang termasuk dalam golongan umur  
> anak-anak
> dan remaja ditambah lagi hukum dinegara ini tidak melarangnya maka
> pertsetubuhan yang dilakukan atas suka sama suka dikalangan umur remaja
> sulit dihindari.
>
> Para remaja kita yang dalam usia puber dihujani dengan iklan-ikaln obat
> perangsang syahwat dan adegan ranjang bugil maka  perzinaan  akan sulit
> diatasi kalau tak ada usaha dari kita semua.
>
> NKRI dihuni oleh bermacam etnis yang sebagian mereka melihat hubungan
> intim suka sama suka ini taka apa-apa, malah sebagai hak yang harus
> diperjuangkan kebebasannya.
>
> Karena kita belum/tidak mungkin membendung gencar-masuknya situs-situs
> persetubuhan dan iklan obat perangsang melalui dunia maya dan juga umat
> islam tak/belum berdaya merubah KUHP yang memberi peluang persetubuhan suka
> sama suka itu.
>
>
>
> Sebelum tahun 2000-an, mungkin sulit mencari film porno, kalau dapat
> mungkin harus sembunyi-sembunyian, sekarang diencer dan diobral melalui
> dunia maya.
>
> Maka bagi kita umat islam untuk menyelamatkan generasi islam kedepan,   jalan
> yang mungkin bisa ditempuh adalah sebagai berikut:
>
> 1. Masing-masing  anak kita, kalau sudah terlihat  ada keinginan untuk
> berhubungan suami istri, segera nikahkan. Jangan terhalang oleh pernikahan
> Dini. Pembatasan umur perkawinan dalam UU perkawinan 1974 bisa dikalahkan
> dengan alasan kita tak mau anak kita berzina seperti yang sudah dipaparkan
> oleh beberapa survey (lihat lampiran).
>
> 2. Sekolah-sekolah Islam harus menerima anak – anak yang sudah nikah ini
> selagi mereka masih ada kemauan belajar regular.
>
> 3. Orang tua harus bersedia iuran menanggung biaya hidup mereka.
>
> 4. Lebih baik kita menjaga agar anak-anak kita ini memelihara moralnya,
> sebab begitu satukali moral ini dilanggar, pelangggaran berikutnya akan
> susul menyusul, inilah yang menyebabkan rusaknya negara ini.
>
> Ini kalau umat islam setuju.
>
> NKRI memberikan partisipasi luas kepada masyarakat/daerah untuk membenahi
> dirinya, tergantung partisipasi ini mau digunakan atau tidak
>
> Hukum adat dibeberapa nagari Minangkabau,  kalau ada yang berzina,
> dikucilkan dari kampung, dibuatkan pondok dihutan, dibuang ke hutan, tujuh
> turunan tak bisa memakai gelar kebesaran dan tidak dibawa duduk bersama
> dalam adat. Tapi di NKRI sekarang ini tak diakui lagi, kalah dengan
> UU/peraturan yang ada apalagi sekarang diserang dengan gencar oleh HAM.
>
> Selagi tidak ada payung hukum, UU/peraturan adat ini  tak diakui, ninik
> mamak gamang meperlakukannya karena akan berhadapan dengan aparat yang
> berpegang kepada aturan resmi yang ada.
>
> Untuk itulah kita ingin merealisasikan DIM di Sumbar agar UU/peraturan
> adat itu ada payung hukumnya.
>
> Bagi kita umat islam melihat/membaca  marak aksi buang bayi buah
> perzinaan, memang sangat menyedihkan tapi marilah masing-masing kita
> memberikan saran / jalan keluar mudah-mudahan ada yang terpakai.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* 

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Jan wacana kawacana juo lai. Alah masonyo main karek kayu. Bantuak
".Pasukan Induak-induak Siti Manggopoh", saroman Inong Balee di Aceh.
Langkang orgen tunggal tu.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.51, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

> Setuju bana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:
>
> Setuju nana Inyiak.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am ·
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
s

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
> Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> April 22, 2010 at 11:56am ·
> Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang
>
> Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
> perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
> dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
> Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
> mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
> tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
> kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).
>
> Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
> mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
> perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
> Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
> yang terjadi di negerinya.
>
> MASA LAHIR
> Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
> lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
> terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
> merupakan nama negerinya.
>
> Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
> senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
> pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
> kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
> Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.
>
> Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
> sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
> mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
> Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
> secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
> persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
> perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.
>
> SITI MENIKAH
> Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
> terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
> suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
> Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
> ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
> di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
> ... Dst...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup i

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju bana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.49, saafroedin.ba...@rantaunet.org menulis:

Setuju nana Inyiak.
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.38, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

Angku Saaf, Mungkin rancak Pasukan tu diagiah namo Pasukan Induak-induak
Siti Manggopoh buliah ado nuansa Lubuak Basuangnyo saketek.

-- Nyiak Sunguik

April 22, 2010 at 11:56am ·
Siti Manggopoh, Singa Betina dari Minang

Ada yang terlupakan dari catatan sejarah Indonesia. Siti Manggopoh. Nama
perempuan asal Minang ini memang tidak bergaung, seperti RA Kartini yang
dianggap sebagai tokoh pahlawan Indonesia. Padahal, jika ditelusuri lagi,
Siti Manggopoh merupakan pahlawan perempuan dari Minangkabau yang mampu
mempertahankan marwah bangsanya, adat, budaya dan agamanya. Bagaimana
tidak, Siti Manggopoh tercatat pernah melakukan perlawanan terhadap
kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting).

Ketika itu, perempuan-perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi sedang
mengibarkan bendera perjuangan gender, dan pada saat itu Siti Manggopoh,
perempuan pejuang dari desa kecil terpencil di Kabupaten Agam, Sumatera
Barat muncul sebagai perempuan dengan semangat perlawan terhadap penjajahan
yang terjadi di negerinya.

MASA LAHIR
Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia
lahir bulan Mei 1880. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia
terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Manggopoh itu sendiri
merupakan nama negerinya.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan
senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan
pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima
kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa
Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan
sampai ke daerah Tiku, Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar
mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau.
Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya
secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga
persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan
perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.

SITI MENIKAH
Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti
terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama
suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan.
Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran
ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan
di negerinya oleh pemerintahan Belanda.
... Dst...

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups

Re: [R@ntau-Net] Re: PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Agiah namo " Pasukan Induak-induak Paderi".
Pada tanggal 11 Jan 2016 13.10, "Saafroedin Bahar" <
drsaafroedin.ba...@gmail.com> menulis:

> Capeklah susun Pasukan Induak-induak tu. Agiah honor saketek.  Pasti
> habih.
> Pada tanggal 11 Jan 2016 13.04, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
>> Dari MinangkabauNews tampak lo headline:
>>
>>
>> http://minangkabaunews.com/artikel-6378-orgen-mesum-sambil-saweran-semakin-marak-di-padang
>>
>>
>> On Sunday, January 10, 2016 at 8:48:27 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> 😷😷
>>> Sangkak Ayam dapek digunokan untuak panunja-nunja ikua panari orgen
>>> tunggal nan tapinggeng-ponggeng ... 😜😝🤑😷🙀
>>>
>>> ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA
>>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] PKDP RISAU DENGAN ORGEN TUNGGAL

2016-01-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Saya rasa wacana sudah cukup. Ikuti contoh Lubuk Badung: orgen tunggal
dirambah langsung oleh tim induak-induak. Basampurehan lari. Tabang ambua.
A juo lai nan ditunggu ?
Pada tanggal 11 Jan 2016 09.07, "Syafruddin AL" 
menulis:

> Suhatmansyah Is: “Saatnya Ada Tindakan Tegas Secara Terpadu”
>
>-
>
>
>
>JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman
>(DPP-PKDP) menyatakan kerisauan dengan kondisi perhelatan rakyat di kampung
>halaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) yang menggunakan
>sarana hiburan Orgen Tunggal berbau pornografi.
>
>
>
>“Kondisinya mungkin bukan lagi merisaukan, tetapi permainan orgen
>tunggal ini sudah menyoreng nama besar Piaman sebagai pusat kebudayaan
>Islam di Sumatera Barat,” kata Ketua Umum DPP PKDP, Suhatmansyah Is dalam
>pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada media terbitan Sumbar,
>Minggu (10/1) kemarin.
>
>
>
>Menurut dosen tetap IPDN ini, pihaknya sudah lama mengendus maraknya
>Orgen Tunggal berbau porno, dan bahkan diduga disusupi juga oleh penyebaran
>narkoba di Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Sebagai organisasi rantau,
>PKDP sudah berulang kali mengingatkan kepala daerah dan *stakeholder*
>kedua daerah ini untuk melakukan tindakan yang tepat guna mencegah
>merajalelanya hiburan yang merusak moral masyarakat tersebut.
>
>
>
>Namun kenyataannya, kata Suhatmansyah, hiburan Orgen Tunggal berbau
>porno ini bukannya berhenti, malah makin tumbuh subur dan semakin
>digandrungi oleh masyarakat, terutama kaum mudanya.
>
>
>
>“Saya heran, kok malah tak bisa dihentikan. Jangan-jangan sejumlah
>pejabat, pemuka agama dan pemuka adatnya ikut terbius pula dengan hiburan
>ini. Kalau iya, ini sungguh berbahaya untuk keberlangsungan generasi Piaman
>di masa mendatang,” kata Suhat dengan nada geram.
>
>
>
>Sebagai daerah yang pertama kali menyebar agama Islam di Sumatera
>Barat, Ranah Minangkabau, semestinya para pemimpin baik formal maupun
>informal di Piaman merasa malu dengan makin jauhnya kehidupan sosial
>masyarakat dari norma-norma yang sudah diwariskan oleh para leluhurnya.
>
>
>
>“Kami tidak menentang adanya hiburan rakyat untuk kegiatan pesta
>perkawinan dan acara pemuda, atau untuk kepentingan pariwisata. Namun
>jangan sampai menanggalkan norma-norma agama Islam yang sudah kita jaga
>selama ini. Apalagi pusat Islam itu bermula dari Ulakan Pariaman,” tegas
>Suhatmansyah.
>
>
>
>
>
>
>
>Perlu Tindakan Tegas dan Terpadu
>
>
>
>Untuk mengantisipasi kondisi yang lebih buruk atas hiburan berbau
>porno itu, Suhatmansyah mengemukakan perlunya tindakan tegas secara terpadu
>di Kota maupun Kabupaten Padang Pariaman. Pertama perlu dibuat aturan yang
>tegas, semacam Peraturan Daerah (Perda), namun semua pihak: Pemda,
>Kepolisian, MUI, LKAAM dan organisasi pemuda haris ikut mengawasinya.
>
>
>
>Aturan yang dibuat disesuaikan dengan norma kehidupan agam (Islam)
>yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Piaman. Misal, orgen tunggal
>boleh, tetapi harus ada batas waktunya dan cara berpakaian, serta tidak
>boleh ada minuman keras. Bila ada yang melanggar, harus diberikan sanksi
>yang keras dan tegas.
>
>
>
>Suhatmansyah optimis Perda itu bisa dijalankan sepanjang melibatkan
>semua pihak. "Demi Piaman yang bermartabat, sudah saatnya toleransi hiburan
>orgen tunggal yang sidah mengarah kepada hiburan porno di depan umum,
>dihentikan. Orang judi saja bisa diberantas di seluruh Indonesia, masak hal
>kecil seperti ini tidak bisa kita lakukan," kata dia.
>
>
>
>Mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri itu juga menyoroti
>pelaksanaan Pariaman Triatlon yang berpakaian minim bagi peserta wanita
>asing. "Kita tidak menghalangi adanya kegiatan tersebut dalam rangka
>pengembangan pariwisata, tapi harus ada rambu-rambunya. Pakaian minim itu
>bisa diubah ke yang lebih pantas tapi masih bisa dibawa berenang. Saya rasa
>mereka juga akan mematuhi," ujarnya.
>
>
>
>Suhatman mengaku sangat risih melihat anak kemenakan menonton eanita
>berpakaian mini di pantai dan di tengah kota yang religi. "Jangan sampai
>ada yangenyalah artikan pariwisata yang bebas terbuka, tapi pariwisata juga
>bisa dikendalikan sesuai kondisi daerah. Tergantung cara pemimpinnya,"
>yegas Suhatman.
>
>
>
>Sebagai tanggung jawab moral, dalam waktu dekat, DPP PKDP akan menemui
>sejumlah pihak yang berkepentingan di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman
>untuk membahas langkah antisipasi hiburan orgen tunggal yang semakin tak
>terkendali di daerah ini. (Rel)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang mel

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: Bagaimana dg Mentawai dan WilAYAH mINANGKABAU LAINNYA?

2015-12-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ha ha ha.
Pada 6 Des 2015 09:45, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Sabananyo Nurdin Sianok ko dianggap Urang Sianok, walaupun Ibunyo Urang
> Panampuang tapi dibawo Ayahnyo gadang di Sianok.
>
> Kasus ko samo kasus Sech Acmad Chatib nan dianggap Urang Kotogadang
> sadangkan Ibunyo Urang Kototuo Balaigurah, Ampekangkek.
>
> Baliak ka Nurdin Sianok, -- Norodom Sihanouk --namo karajaan Cambodia
> dimasyhurkannyo PnomPhen, Panampuang. Aaa iko nan indak banyak Urang tahu
> -- rasio Nyit Sungut ko -- tamasuak  Angku MN sandiri. Baitu lah lawehnyo
> migrasi tuka-tuka namo Urang Minang ko...
>
> Syech Achmad Chatib mambawo Namo al Minangkabawi, Nurdin Sianok
> mangatangahkan namo Norodom Sihanouk di PnomPhen (panampuang)...
>
> Salamat batea-tea Lapau Langang weekend Pak Saaf. Angku MN jaan lah
> hantap-hantap sajo... Sambuik juolah Gayuang Minyak ko baanyo ... 😜
>
> Nyit Sungut
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Makanan Minang.

2015-11-15 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Copas dari laman sebelah. Copas dr sblh :
Guru Besar Ilmu Gizi Unand Ungkap Rahasia Sehat Masakan Minang

RANAHBERITA– Masakan tradisional masyarakat Minangkabau selama ini dinilai
tidak sehat karena memakai santan dan bumbu yang banyak. Misalnya pada
makanan seperti gulai, rendang dan masakan yang mengandung santan lainnya.
Diduga menyebabkan sakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke.

Hal itu dibantah oleh penelitian Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MMedSci,
Phd, SpGK, yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Rabu (20/11/2013).

Dia mengatakan, kalau orang Minang berhenti memakan santan dan malah
beralih memakan makanan yang digoreng bisa berakibat fatal. Alasannya,
melihat kecenderungan masyarakat saat memasak, semakin banyak santan, maka
akan semakin banyak bumbu.

“Bumbu dalam masakan Minang yang memakai santan adalah rahasia sehat dari
makanan orang Minang,” kata Indrawaty dalam wawancara dengan ranahberita.com,
Senin (26/11/2013).

Bumbu yang dimaksud adalah kunyit, jahe, lengkuas, serai, daun salam, cabe,
bawang merah dan putih serta daun-daun lainnya. Bumbu ini dikatakan sehat
karena mengandung antioksidan. Antioksidan berfungsi sebagai zat yang
menetralisir lemak jenuh pada santan dan hewan.

“Hal yang ditakutkan dari masakan Minang itu kan lemak daging yang
bercampur dengan lemak kelapa. Kedua lemak itu merupakan lemak jenuh yang
jahat. Namun, ketika diramu oleh orang Minang dengan bumbu khasnya, lemak
itu bisa dinetralisir dengan zat antioksidan yang terdapat di dalam bumbu
itu,” ujar jebolan Monash University, Australia ini.

Makanan tradisional Minang yang dianggap sehat itu adalah masakan yang
memakai santan dan mengandung bumbu yang disebutkan di atas. Di antara
bumbu tersebut, menurut Indrawaty, yang paling tinggi kandungan
antioksidannya adalah jahe, kunyit, dan cabe.

“Samba lado hijau itu sebenarnya juga baik. Tapi, tak mungkin orang makan
cabe itu dalam jumlah banyak, paling sedikit saja. Tapi kalau digulai,
kecenderungan orang kalau makan gulai akan menyantap kuahnya lebih banyak.
Sehingga bisa menyerap zat antioksidan cabe lebih besar juga,” ujarnya.

Makanan yang berbahaya bagi kesehatan itu, tambah Indrawaty adalah
gorengan. Jika masyarakat Minang mengganti santan dengan minyak goreng,
tentu orang akan semakin minim memakan bumbu-bumbu di atas. Sehingga, lemak
yang terdapat pada minyak goreng itu diserap tanpa ada yang menetralisir.

Sebenarnya, kata Indrawaty, lemak yang terkandung dalam santan jauh lebih
sedikit dari minyak goreng. Dibandingkan santan dan minyak goreng dalam
jumlah yang sama, misalnya masing-masing dalam satu gelas, maka lemak pada
santan hanya 30 persen. Sedangkan lemak minyak goreng itu 100 persen
kandungannya.

“Jadi selama ini kita melihat, kebanyak orang Minang tidak percaya diri
ketika bicara soal makanan. Karena menganggap makanan khas Minangkabau
tidak sehat. Padahal tidak masalah. Itulah hebatnya nenek moyang kita yang
telah memikirkannya di zaman yang serba terbatas. Kalau memang tidak sehat,
buktinya sampai sekarang kita baik-baik saja,” ujar dosen yang juga pernah
menuntut ilmu di Sheffield University, Inggris ini.

Menurutnya, kecemasan masyarakat akan masakan Minangkabau muncul sejak
tahun 1950an. Peneliti dari Amerika mendapatkan hasil bahwa penderita sakit
jantung karena lemak jenuh. Lemak jenuh yang dimaksud adalah lemak jenuh
hewani. “Penelitian mereka terhadap orang yang mengonsumsi lemak jenuh
hewani. Orang Amerika tidak ada makan kelapa. Sementara, kadar lemak jenuh
kelapa dan hewan itu berbeda,”

Indrawaty meminta, agar masyarakat tetap mengonsumsi masakan tradisional
yang mengandung dengan bumbu-bumbu khas. Alasannya, selain aman untuk
kesehatan juga merupakan kekayaan budaya.

“Asalkan makannya jangan berlebihan. Apapun makanannya, kalau berlebihan
tidak baik bagi kesehatan,” tambah Indrawaty. (Arjuna/Ed1)
Hore jadi bisa makan makanan Padang lagi nih.
Tambo ciek ko ha ?!.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan ber

Re: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)

2015-10-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih Bung Anwar Djambak. Sudah saya posting di Facebook.
Pada 23 Okt 2015 07:19, "'AnwarDjambak' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
> Silahkan Pak Saaf
>
> MHT = M Hatta Taliwang
>
> AnwarDjambak
> Alam Takambang Jadikan Guru
> Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone
> --
> *From: * Saafroedin Bahar 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Thu, 22 Oct 2015 21:11:53 +0700
> *To: *Rantau Net Rantau Net
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI
> SOEMARNO(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)
>
>  Siapa itu MHT penulisnya ? Bung Anwar Djambak, izin share ya ?
>
> Dr.Saafroedin Bahar
> Male, 78 yrs, Jakarta
>
> 2015-10-22 12:24 GMT+07:00 'AnwarDjambak' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com>:
>
>>
>>
>> SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO
>>
>> (KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)
>>
>> Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini.
>>
>> Semoga bapak dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super
>> sibuk.
>> Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di
>> dalamnya.
>>
>> Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun
>> langsung.
>> Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika
>> Serikat dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport
>> Mc Moran, di Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua
>> itu menyita pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu
>> bisa “ramah” menyambut kedatangan bapak.
>>
>> Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II digeledah Bareskrim pun,
>> harus bu Rini yang menelpon Kapolri.
>>
>> Belum lagi Ibu Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama
>> dengan china bisa berjalan sesuai rencana.
>> *** *** ***
>> Pak Jokowi dan Bu Rini, besok tepat 1 tahun pak Jokowi dilantik dan
>> setahun kurang seminggu bu Rini dilantik jadi Menteri BUMN.
>> Ada sebuah tanya dari saya, rakyat biasa yang merasa miris, ngeri dan
>> prihatin dengan masa depan beberapa BUMN cemerlang di negeri ini.
>>
>> Sejak bu Rini menggandeng 3 bank BUMN untuk mendapatkan hutang dari
>> China, sumpah hati saya teriris, kenapa ibu tega MENGGADAIKAN 3 bank BUMN
>> itu?
>> Maaf saya gunakan terminologi “GADAI” sebab sependek pengetahuan saya
>> yang awam, hal itu mirip sistem gadai.
>> Ibu membawa 3 bank BUMN, lalu mendapatkan pinjaman/HUTANG yang langsung
>> cair saat itu juga, USD 3 MILYAR atau setara Rp. 43,28 TRILYUN.
>> Masing-masing bank mendapat USD 1 M atau Rp. 14,426 T.
>> UNTUK APA PINJAMAN ITU, Bu Rini?
>>
>> 3 Bank itu tak bisa menggunakannya untuk hal lain, sebab DIKHUSUSKAN
>> UNTUK PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR!!
>>
>> Dan lebih khusus lagi : PROYEK INFRASTRUKTUR YANG KONTRAKTOR-nya ASAL
>> CHINA.
>> Saya tak mau menyebut investor, sebab sejatinya mereka BUKAN INVESTOR.
>>
>> Investor datang dengan membawa MODAL, sementara yang ini modalnya
>> disiapkan oleh 3 bank BUMN, lewat HUTANG yang dikucurkan China.
>>
>> Lalu kemana dana pengalihan subsidi BBM, Pak Jokowi?!
>> Bukankah 17 Nopember 2014 ketika bapak mencabut subsidi BBM, KONON
>> KATANYA dana subsidi akan DIALIHKAN UNTUK MEMBIAYAI INFRASTRUKTUR??
>> Untuk itulah kami, rakyat, diminta untuk bersabar dan nrimo.
>>
>> Tapi kenapa setiap kali bapak menambah hutang luar negeri, selalu saja
>> alasannya untuk membiayai proyek infrastruktur, yang kami tak pernah tahu
>> proyek infrastruktur apa yang akan direalisasikan dalam waktu dekat?!
>>
>> Bukankah ribuan km jalan toll yang diresmikan pak Jokowi itu sudah
>> dibangun sejak jaman pak SBY?
>> *** *** ***
>> Pak Jokowi dan Bu Rini,
>> Menurut data yang saya dapat dari Kompas edisi 7 Nopember 2014, asset 3
>> bank BUMN sbb :
>>
>> 1. Bank Mandiri = Rp. 798,19 Trilyun
>> 2. Bank BRI = Rp. 705,29 Trilyun
>> 3. Bank BNI = Rp. 408,05 Trilyun
>>
>> Kalau di konversi ke US dolar menggunakan kurs pada saat itu (Rp.
>> 12.000,00/USD) maka nilai asset ,
>>
>> Bank Mandiri = USD 66,515 M ;
>> BRI = USD 58,774 M ;
>> BNI = USD 34,004 M.
>>
>> Kalau menggunakan kurs sekarang (Rp. 14.000,00/USD) dengan asumsi
>> assetnya tidak meningkat, maka,
>>
>> Bank Mandiri = USD 57,014 M ;
>> BRI = USD 50,378 M ;
>> BNI = USD 29,146 M.
>>
>> Lalu kenapa bank-bank itu HARUS BERHUTANG USD 1 M?!
>>
>> Jangan bilang 3 bank itu kesulitan likuiditas, sebab 3 bank itu “dipaksa”
>> MENERIMA HUTANG yang peruntukannya hanya bagi pembiayaan proyek
>> infrastruktur.
>> Bagi bank Mandiri, pinjaman itu hanya senilai 1,81% saja dari nilai
>> assetnya.
>> Bagi Bank BRI, pinjamannya hanya 2,05% saja dari nilai asset dan bagi BNI
>> hanya 3,54% saja dari nilai asset.
>>
>> Jadi sesungguhnya bank-bank BUMN itu kalau hanya untuk menjalankan
>> business-nya as usual TIDAK BUTUH HUTANG DARI CHINA!
>> *** *** ***
>> Kenapa bank-bank China tidak langsung saja mengucurkan kredit kepada
>> kontraktor yang akan menggarap proyek tersebut?!
>> Apakah bank-bank Ch

Re: [R@ntau-Net] MANOLAH SAGALO PITUO MINANG DI RANTAU JAKARTA KO

2015-10-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Mochtar, mungkin baliau-baliau indak mambaco RantauNet. Baa kok
didatangi?  Kan indak banyak doh?
Pada 22 Okt 2015 21:21, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Yth
> Pak Awaluddin Jamin, Pak Azwar Anas, Pak Emil Salim, Pak Yanuar Muin
> dan sado pituo Minang awak nan ado di rantau Jakarta ko,
>
> Assalamu 'alaikum w.w.,
>
> Lah sajak awal 2015 ko awak basamo-samo manyuarokan ide dan gagasan
> marubah namo Pemda Prov Sumbar manjadi Pemda Prov DIM (Daerah Istimewa
> Minangkabau).
> Sagalo alasan untuak itu alah disampaikan sacaro baruntun ka apak-apak
> dan awak sadonyo malalui media sosial Rantau Net ko.
> Kini giliran apak-apak mambari respons dan sambutan terhadap ide DIM
> ko.
> Mari kito danga basamo-samo.
>
> Wassalam,
>
> Mochtar Naim
> 22/10/15
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-19 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Ilhamsyah. Lanjut.
Pada 19 Okt 2015 14:25, "Ilhamsyah Mirman" 
menulis:

> Ass. Apak2 nan ambo hormati... Ide ko sangat ambo dukung dan sampai batas2
> tertentu alah ambo mulai meskipun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
> sekironyo ado kesempatan mungkin paralu wak duduk beberapa orang yang
> konsen dan memiliki waktu untuk mewujudkan mimpi besar ini. Insya Allah
> ambo bersedia sekiranya itu yang terbaik untuk wak basamo.
> Wass.
> Ilhamsyah Mirman/45/Kurai/Siangko sadang di Bandung
>
>
> 2015-10-13 20:30 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org>:
>
>> Setuju sekali pak Asmun. Tolong sampaikan salam ambo ka baliau -baliau.
>> Pada 13 Okt 2015 20:26, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Kalau saandainyo Prof. laie sapandapeik ado kelompok Urang mudo di kota
>>> Padang dan memang bidang IT seperti Nanda Taufal Hidayat (Kini Profesor
>>> salah satu Perguruan Tinggi dikota Padang) dengan kelompok Triji
>>> ybs.mengasuh dan punyo anak asuh ado di HP. 085263527107 kalau ndak salah
>>> juo anggota Rantaunet.
>>> Semoga bamanfaat Prof. Ide gadang tasabuik paralu ditaruihkan ka orang
>>> mudo nan namuah bakarajonyato, bakarajokareih, bakarajocerdas dengan
>>> berpegang pada IMTAQ.Wass.Haasma
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 20:14, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
>>> terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
>>> admin.
>>> Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi"  menulis:
>>>
>>> Prof. Dan Angku Asmun.
>>> Setuju ide nan rancak iko.
>>> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
>>> nan rami.
>>> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
>>> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
>>> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
>>> tersedia seperti Linkedin.
>>> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
>>> dipakai.
>>> Mudah2an bermanfaat.
>>> Selamat tshun baru 1437H.
>>> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>>>
>>> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu
>>> bisa disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari
>>> berbagai sumber.
>>> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>>
>>> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
>>> para cadiak pandai
>>> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
>>> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
>>> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
>>> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
>>> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
>>> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
>>> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
>>> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
>>> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
>>> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
>>> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
>>> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
>>> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
>>> Wassalam, Haasma Depok.
>>> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
>>> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
>>> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama
>>> urang awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga
>>> kita praktis kurang tahu apa profesi atau minat merek

Re: [R@ntau-Net] Program Jawi Sumpua Kudus

2015-10-16 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Bung Zul. Ambo manarimo amanah duo ikua jawi dari kawan ambo
di Aliansi Kebangsaan. Sabana malu ambo dek kasus iko.
Pada 17 Okt 2015 02:50, "'ZulTan' via RantauNet" 
menulis:

>
> Badoa awak, untuang-untuang kok iyo lai ditransfer.  Ibo wak, kawan-kawan
> Pak Saaf nan dari lua.  Iko tantu manjadi sacarcah harapan.
>
> Salam,
>
>
> Sent from Samsung Mobile
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju sekali pak Asmun. Tolong sampaikan salam ambo ka baliau -baliau.
Pada 13 Okt 2015 20:26, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Kalau saandainyo Prof. laie sapandapeik ado kelompok Urang mudo di kota
> Padang dan memang bidang IT seperti Nanda Taufal Hidayat (Kini Profesor
> salah satu Perguruan Tinggi dikota Padang) dengan kelompok Triji
> ybs.mengasuh dan punyo anak asuh ado di HP. 085263527107 kalau ndak salah
> juo anggota Rantaunet.
> Semoga bamanfaat Prof. Ide gadang tasabuik paralu ditaruihkan ka orang
> mudo nan namuah bakarajonyato, bakarajokareih, bakarajocerdas dengan
> berpegang pada IMTAQ.Wass.Haasma
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 20:14, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
> terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
> admin.
> Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi"  menulis:
>
> Prof. Dan Angku Asmun.
> Setuju ide nan rancak iko.
> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
> nan rami.
> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
> tersedia seperti Linkedin.
> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
> dipakai.
> Mudah2an bermanfaat.
> Selamat tshun baru 1437H.
> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu bisa
> disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari berbagai
> sumber.
> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
> para cadiak pandai
> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
> Wassalam, Haasma Depok.
> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
> awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
> praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
> rujukan dalam bekerja sama.
> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "R

Re: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih pak Darwin. Baik juga berbentuk data base saja, yg bersifat
terbuka dan bisa diakses publik. Tentu perlu seorang atau beberapa orang
admin.
Pada 13 Okt 2015 20:09, "Darwin Chalidi"  menulis:

> Prof. Dan Angku Asmun.
> Setuju ide nan rancak iko.
> Yang paralu dimulai definisi cadiak pandai yg bisa dicerna oleh khslayak
> nan rami.
> Setelah itu pendekatan direktori apakah harus berbentuk buku.
> Buku itu begitu dicetak langsung kadaluarsa.
> Sekarang dgn adanya social media yg bisa menggantikan buku itu banyak
> tersedia seperti Linkedin.
> Mungkin perlu diexplore Linkedin yg sdh dipakai para professional bisa
> dipakai.
> Mudah2an bermanfaat.
> Selamat tshun baru 1437H.
> On Oct 13, 2015 7:59 PM, "Dr. Saafroedin Bahar" <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
>
>> Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu
>> bisa disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari
>> berbagai sumber.
>> Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
>> rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>>
>>> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
>>> para cadiak pandai
>>> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
>>> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
>>> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
>>> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
>>> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
>>> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
>>> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
>>> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
>>> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
>>> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
>>> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
>>> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
>>> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
>>> Wassalam, Haasma Depok.
>>> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
>>> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
>>> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
>>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>>
>>>
>>> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama
>>> urang awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga
>>> kita praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting
>>> sbg rujukan dalam bekerja sama.
>>> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet

Re: Bls: [R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih pak Asmun. Kalau ado nan baminat, sabananyo direktori tu bisa
disusun dek sakalompok anak mudo sajo, nan gigih mangumpuakan dari berbagai
sumber.
Pada 13 Okt 2015 19:52, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Ide besar Prof. SB tentang Penyusunan Direktori dan Professi serta Minat
> para cadiak pandai
> Minang tasabuik. Ambo sangeik mandukuang pemikiran dan ide tasabuik.
> Seyogyanya ado limbago nan mangarajokan sacaro taruih manaruih
> berkesinambungan "even" akhir jaman sekalipun. Kalau wak taropong jo wak
> caliek2 limbago nan tapeik dan fungsional ditingkeik Ranah ataupun Rantau
> iyolah paralu didiskusikan supayo "stake holder' tabawo kasadoalahannyo.
> Disamping itu paralu pulo limbago ybs. menghasilkan pitih supayo jaan pulo
> karajo gadang tanago terbatas. Dimano paralu limbago tasabuik adolah bantuk
> koperasi atau limbago kemasyarakatan nan dapeik dipertanggung jawabkan.
> Pabilo Prof. tanyokan ka ambo kiniko nan tapikie adolah Perguruan Tinggi
> Negeri seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang  (Prof. Dr.
> Mestika Zed) atau lainnyo bidang sejarah. Limbago nan ado di Ranah akan
> labieh elok rasonyo dalam pemahaman bahwa data sarato informasi SDM
> dimakasuik oleh Prof. tsb. akan jauh banyak manfaatnyo.
> Wassalam, Haasma Depok.
> Catatan: Ambo punyo Direktori nan Prof. mukasuikan ("maybe") dari
> Lemhannas Kemhan misalnyo.Insya Allah buku semacam Direktori tasabuik laie
> baguno juo dek anak cucu cicit dst.
>
>
>
>
> Pada Selasa, 13 Oktober 2015 13:26, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
> Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
> awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
> praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
> rujukan dalam bekerja sama.
> Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTU

[R@ntau-Net] Direktori berdasarkan Profesi dan Minat.

2015-10-12 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, selama ini informasi dalam direktori nama-nama  urang
awak - tokoh maupun bukan tokoh - masih sangat terbatas, sehingga kita
praktis kurang tahu apa profesi atau minat mereka, yg sangat penting sbg
rujukan dalam bekerja sama.
Mungkinkah disusun direktori seperti itu dalam waktu dekat ini?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Amin.
Pada 10 Okt 2015 13:50, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Samo-samo maaf Pak Saaf.
> Samo-samo concerned awak.
>
> Takana Ayat-ayat Surah Al Ghaasyiyah:
>
> Afalaa yanzuruuna ilal ibili kaifa khulikat.
> Wailassamaaa-i kaifa rufiat.
> Wailal jibaali kaifa nusibat.
> Wailal ardhi kaifa sutihat.
>
> Salam,
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Mohon maaf MakNgah.
Pada 10 Okt 2015 11:19, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Tantang asok mungkin Pak Saaf takalimbun mangikuti postiang ambo sorang
> sajo 10 postiang baturuik-turuik:
>
> Oct 7Sjamsir Sjarif
> Sajak MakNgah postiangkan Masalah Asok Taba di Kampuang Awak ko, tampaknyo
> indak sorang juo Rang Lapau nan paduli bakomentar doh.
>
> Tampaknyo MakNgah sorang sajo nan nyinyia mamostiang maagaki kesehatan
> Rang Kampuang dek Ulah Tangan-tangan Jahil Manusia nan mahunggun rimbo
> gadang sasuko hatinyo sajo.
>
> Bialah tambah ciek lai barito kok ka disabuik tambah nyinyia juo.
>
> -- MakNgah
>
> Dari Singgalangkito baco:
>
> .
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ambo juo minta maaf bu Isna. Ambo sabana galinggaman maliek dan  marasokan
penderitaan masyarakat nan dilando asok pakek di Sumatera dan Kalimantan.
Alah banyak nan meninggal.
Pada 10 Okt 2015 06:03, "Isna Huriati"  menulis:

> Mohon maaf pak Syaf, awak lah tau kalau Mak Ngah suko maagiah namo sebuah
> topik yang agak nyeleneh, nampaknyo remeh tapi barek.  Bukankah awak banyak
> mandanga bahaso beberapa calon pejabat pai ka urang nan disabuik paranormal
> ( diambo namonyo tukang tanuang atau fortune teller) bukannyo ka Allah swt
> nyo mintak tolong. Apokah pak Syaf ndak tau kasia paranormal atau nan
> diasabuik urang pandaitu mita tolong?. Apo sababnyo para pejabat nan lai
> sumbayang, puaso, haji tapi nyo korupsi? Baa mangko sampai tajadi?
> Manuruik ambo dek karano mereka  indak  marenungkan, mamparatian Surat An
> Nas.  Jadi manuruik ambo indak sakadar kain basahan, namun supayo awak
> indak frustasi indak ado salahnyo manuncik Dr. Yasir Qadhi di Google,
> batambah ilmu agamo , batambahlo mangarati baa mangko nan diluanyo rasonyo
> ka Islaman nyo ndak diragukan tapi perbuatannyo malenceng dari ajaran ugamo.
>
> Sakian sajo pak Syaf, takurang talabiah ambo mohon maaf
>
> Isna
> On 10/10/2015 4:37 AM, Dr. Saafroedin Bahar wrote:
>
> Mohon maaf Mak Ngah, dalam zaman susah ini apa tak ada topik yg lebih
> penting utk dibahas dari kain basahan ini?
> Pada 9 Okt 2015 23:38, "Sjamsir Sjarif"  menulis:
>
>> Oh Haibaat Ustazah Isna. Sananglah hati kami lah ado Ustazah Pakiah nan
>> lah studi Khusus Ilimu Jin...
>>
>> Tantulah dapek MakNgah atau kami nan banyak ko batanyo tantang Jiin nan
>> karajonyo khusus macilang Urang Mandi ko. Antaro lain-lain aa sabananyo
>> labo  di Jiin tu manyibuakkan (manciliang, maintai-intai) awak mandi indak
>> baKain Basahan?
>>
>> Tipak di awak nan Mandi Indak Bakain Basahan di kamar mandi tatutuik, apo
>> sabananyo salahnyo atau dosonyo salain dari diciliang Jiin Spesialis Tukang
>> Ciliang Urang Mandi tu? 😜
>>
>> Baliak ka tanyo samulo, adokoh Hadis nan mangatokan awak misti pakai Kain
>> Basahan juo walaupun awak mandi surang dalam kamar mandi tatutuik?
>>
>> Sakitu dulu pamuloi baraja ilimu tantang Jiin, khususnyo tantang Jiin
>> Panciliang Urang Mandi ("Peepin Tom").
>>
>> Salam,
>> -- Makngah
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "R

Re: [R@ntau-Net] KAIN BASAHAN

2015-10-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Mohon maaf Mak Ngah, dalam zaman susah ini apa tak ada topik yg lebih
penting utk dibahas dari kain basahan ini?
Pada 9 Okt 2015 23:38, "Sjamsir Sjarif"  menulis:

> Oh Haibaat Ustazah Isna. Sananglah hati kami lah ado Ustazah Pakiah nan
> lah studi Khusus Ilimu Jin...
>
> Tantulah dapek MakNgah atau kami nan banyak ko batanyo tantang Jiin nan
> karajonyo khusus macilang Urang Mandi ko. Antaro lain-lain aa sabananyo
> labo  di Jiin tu manyibuakkan (manciliang, maintai-intai) awak mandi indak
> baKain Basahan?
>
> Tipak di awak nan Mandi Indak Bakain Basahan di kamar mandi tatutuik, apo
> sabananyo salahnyo atau dosonyo salain dari diciliang Jiin Spesialis Tukang
> Ciliang Urang Mandi tu? 😜
>
> Baliak ka tanyo samulo, adokoh Hadis nan mangatokan awak misti pakai Kain
> Basahan juo walaupun awak mandi surang dalam kamar mandi tatutuik?
>
> Sakitu dulu pamuloi baraja ilimu tantang Jiin, khususnyo tantang Jiin
> Panciliang Urang Mandi ("Peepin Tom").
>
> Salam,
> -- Makngah
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BANJIRNYA BURUH RRT/ CINA KE INDONESIA

2015-10-04 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju panuah.

Manuruik ambo tugaih urang ketek haruslah sasuai jo statusnyo yang ketek,
bisanyo cuma ngomel, komplain, baturo turo dan mampekecek-an urang gadang,
kalo urang gadang lupo jo urang ketek.
Urang gadang  tugaihnyo haruslah sasuai loo jo statusnyo sabagai urang
gadang, mancari solusi untuak mangurangi kalo indak manyalasaikan masalah
urang ketek, mamproteksi urang ketek dan kalo dapek tantunyo
mansejahterakan urang urang ketek koo...

Kalo wak minta loo solusi dari urang ketek,  lah tabalaik kaji dinyo
tuu..apo gunonyo urang gadang yang di baia maha dek rang ketek, kalo solusi
untuak masalahpun urang ketek yang harus mancari, marumuskan dan ma
aplikasikannyo.

Urang ketek harus nyinyia agar urang gadang indak lupo jo tugasnyo..kalo
kurang nyinyia bantuak kasus asok di Riau jo jambi dan kalimantan kini
tuu..tiok taun akan barulang baliak...karano urang gadang santai santai
sajo karano urang ketek kurang nyinyia dan kurang kareh protesnyo...

Dari kondisi yang ado di nagari awak kini ko,  urang gadang yang mamacik
tampuak pamarintahan dan kakuasaan, nampaknyo punyo kebebasan mutlak untuak
batindak dan bamanuver..indak ado lai yang namonyo check and balance
tuu...lembaga DPR, activis, intelektual, mahasiswa, masyarakat civil dan
media massa sebagai pilar demokrasi kalo indak ter-kooptasi kekuasaan  atau
lah tabali..
Indak ado kontrol ateh kabijakan urang gadang yang mempengaruhi hajat hidup
urang ketek..ba utang saenak nyo sajo...harago nambubuang anteng anteng
sajo..tanago kasa cino masuak nagari kito aman aman sajo..paliang heboh
sabanta di medsos, itupun labiah banyak batangka antaro urang ketek yang
pro dan con...indak tadanga dpr ato masyarakat maminta penjelasan dan
pertangguang jawaban urang gadang yang alah diberi wewenang..

Salagi urang ketek kurang nyinyia dan kurang kareh soraknyo, urang gadang
akan tatap bantuak kini juo parangainyo.
Malalukan galeh dan agendanyo yang nampaknyo bakiblat ka cino,...Apolah
aratinyo pambangunan, kalo sebeng sebeng tanago kasa pun lapeh ka urang
cino.. Urang ketek tantu baharok banyak dapek kecipratan dari program dan
project dari urang gadang yang katonyo marakyat koo. Apolah aratinyo
pambangunan bagi urang ketek kalo urang cino juo yang ka kanyang. Dan bukan
hanyo cino pribumi, cino daratanpun nampaknyo kini akan dapek bagian..

Bukan prasangka, tapi data dan fakta alah manunjuak kan baa bana kualitas
barang buatan cino..harago ndak nepu doh... Dan kalau kontraktor cino pulo
yang mandominasi project project yang di biayai jo utang dari cino, iyoo
makin cameh kito..karano untuak urusan cincai cincai-an kontractor cino ko
sabana pakar..kalo pimpro kito kurang bariman hasilnyo bisa diduga..abih
pokok nantinyo di maintenance..

Oposisi, nampaknyo bukan pilihan bagi urang gadang di nagari awak..urang
gadang kito labiah suko marapek ka pusek kakuasaan walaupun harus manjilek
baliak ludah yang alah terlanjur di sambuakan..Baitu juo jo activis,
basorak hanyo kalo alun dapek bagian...kalo alah dapek, walaupun itu hanyo
makan malam dan selfie di istana cukuik effektif untuak manutuik muluik
para activis yang opportunis ko.

Dari dulu ma ota lamak di lapau dan baciloteh di palanta marupokan suatu
previlage yang masih di punyoi urang ketek..Kalo urang ketek alah maleh loo
ma ota dan baturo turo di palanta dan lapau, alamaik ka karam nagari,
karano urang ketek yang mayoritas tu alah apatis dan indak mau tau lai.

Indak banyak yang dapek di lakukan urang ketek salain dari pado  baciloteh
dan baturo turo mancaliak kondisi yang indak batua dan narugikan nyo. Makin
banyak frekuensi dan kuantity cilotehan urang ketek tantunyo ciek jo duo
sampai juo katalingo urang gadang. Dan mudah mudahan urang gadang indak
pakak pakak bana dan  amuah naninjau ulang kebijakannyo yang akan manambah
sansaro urang ketek..

Sakadar cilotehan urang ketek untuak parami rami an palanta rantau net ko.

Wass
Sfd
On 25 Sep 2015 16:17, "Maturidi Donsan"  wrote:

>
> Sanak Haasma, Andri Satria Masri, ANB, REZA, Pak Saaf, Dewis Natra,
> Muhammad Hanif,dd ZD,  Syafruddin Syaiyar, S St Sulaiman dan sanak
> dipalanta n.a.h
>
>
> Kesulitan awak dilapau, ado ide/usul kamaa kadibao. Kalau sakadar ota
> lapeh, maaf, io banyak kawan nan bagarah sajo atau sakadar maampok-ampo
> air, mampakajuik-i ikan dilabuag tu. Jaan awak salahan pulo. Dicubo
> mancari alamat, sasudah alamat dapek, ditelusuri jo surel sambia mabao
> usul, tanyato awak masuak rimbo gadang. Ado nan mambaleh:
>
> recipient failed permanently Ado nan mambaleh: Delivery to the following
> recipient has been delayed Susul jolah, dibaleh: Delivery to the
> following recipient failed permanently:
>
>
> Ado lo nan mahaniangkan sajo, antah apolo panyakiknyo (3,4 dan 5)
>
> 1.
>
>  26/3/2015
>
> Delivery to the following recipient failed permanently:
>
>  ilhamsyah-mir...@gmail.com
>
>
>
> 2.
>
> Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
> 

Re: [R@ntau-Net] PERINTISAN KEDUA USAHA RANG LAPAU

2015-10-03 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ambo alah kapok dek proyek sapi simmental.
Pada 4 Okt 2015 08:43, "Fitrianto"  menulis:

> Salam,
>
> Pak ZulTan,
> ambo pribadi memang indak picayo jo model pengumpulan massa tuk mamulai
> proyek2 samacam bisnis dan inovasi.
> talampau barek baban nan kadihelo sahinggo kecepatannyo indak adoh.
> cukuiklah tuk pemilu mangumpuakan banyak urang...:)
>
> Tapi kok ka iyo juo, cubolah pakai badan hukum koperasi karena dana nan
> disetor masih bisa dimintak baliak sahinggo anggota indak maraso dananyo
> bisa hilang sajo.
> Mangumpuan dana tuk usaho tatap harus punyo badan hukum.
>
> Dan jaan gampang takanceh kalau dikritik dek nan dari lua nagari...hehe
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2015-10-03 11:17 GMT-04:00 'ZulTan' via RantauNet <
> rantaunet@googlegroups.com>:
>
>>
>> Assalaamu'alaikum,
>>
>> Apo nan awak usaokan salamo ko tarlalu administratif, harus sasuai jo SOP
>> dlsb.  Rapek ka rapek hasilnya "Keputusan Rapat".  Dan satalah itu, iyo
>> sabana putuih kaji tu.  Antah kok indak?
>>
>> "Too many people spend too much time trying to perfect something before
>> they actually do it."
>>
>> Bayangkan gagasan YPRN nan dimulai sajak rapek di Kubang Kalimalang
>> tanggal 5 Februari 2010 nan lalu (kana 5 tahun nan lalu), apo hasilnyo
>> kini?
>> Bara lamo urusan ka notaris?  Batahun?  Mangumpuan copy KTP sajo habih
>> maso babulan-babulan.  Ditambah pulo manunggu transfer Rp 1 juta dari tiok
>> pandiri.  Qadarullah, sampai maningga Uda Rainal Rais, Ketua Pembina
>> Yayasan, alun juo tadanga garak yayasan ko.  Istilah Ajo Duta anap-anap
>> sajo.
>>
>> Terlepas dari kegagalan sapi Simental, ambo satuju dengan caro
>> manjalankan proyek ko, indak batele-batele hitam di ateh putiah, lansuang
>> jalan.  Cuma sayang baranti di tangah jalan.  Sajak awal ambo lah maragukan
>> keberhasilan usao ko, dan ambo sampaikan sacaro terbuka di Palanta ko.  Dan
>> ambo pun indak sato.
>>
>> Tapi bagi ambo, kegagalan itu, tidak harus menghentikan.
>>
>> Ambo suko jo tagline nan dijadikan signature Ajo Duta dek sari (kini ndak
>> dipakai lai):
>>
>> "Menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada menjadi
>> sebatang lidi."
>>
>> Tarlalu lamah kalau 10 lidi untuak manjadi sapu lidi.  Paralu 300 lidi
>> @Rp 100.000/bulan salamo 12 bulan dan stop.  Total Rp 360 juta.  Jo pitih
>> sabanyak tu, ndak ka mungkin dibiakan lalok-lalok di bank.
>>
>> Saran ambo mungkin ANB cocok untuak mamacik kaceo ko.
>>
>> Ambo paham keraguan Fitr, "Emang gampang ngajakin orang?"
>>
>> The key is:
>> "Believe while others are doubting."
>>
>> Salam,
>> ZulTan
>>
>> Sent from Samsung Mobile
>>
>>
>>
>>  Original message 
>> From: ajo duta 
>> Date: 03/10/2015 15:56 (GMT-08:00)
>> To: Rantau 
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] PERINTISAN KEDUA USAHA RANG LAPAU
>>
>>
>> Fitr, baru2 ko ambo ikuik mendirikan Koperasi Diaspora di Jakarta.
>> Alun manga-manga Dinas Koperasi alah minta biaya pendirian koperasi
>> 5 juta piah.
>>
>> Ambo dulu aktif di Koperasi Pasar di Jakarta. Kperasi ko jadi "kuperasi"
>> bagi oknum kementerian kuperasi. Dek itu dulu RN mamiliah yayasan.
>>
>> ​
>>
>> Wassalaamu'alaikum WW
>>
>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>> 
>>
>> 2015-10-03 17:38 GMT-04:00 Fitrianto :
>>
>>> Ajo Duta,
>>> Dibandiang yayasan, mungkin labiah rancak koperasi nan dicubo buek.
>>> Kalau yayasan, rasonyo dana donator jadi dana lapeh sajo.
>>> Tapi kalau koperasi, donator(anggota) kan bisa maambiak dananyo baliak,
>>> atau maminjam ka koperasi tu.
>>>
>>> Ambo jo adiak di Padang sadang mambuek PT dan siap maminjam 200 juta tuk
>>> dana operasinalnyo...:)
>>>
>>> Wassalam
>>> Fitr
>>>
>>> Sent from my iPad
>>>
>>> On Oct 3, 2015, at 1:01 PM, ajo duta  wrote:
>>>
>>> Alaikumsalam sanak,
>>>
>>> Alah acok RN mancubo mengumpulkan kekuatan ekonomi.
>>> Terakhir berhasil mengumpuakan 40 urang, kemudian mendirikan
>>> Yayasan Palanta RN. Satalah tu antap sajo.Menganggur sajo pitih
>>> tu kini di bank. Nan jaleh kalau di dolarkan, alah turun nilainyo.
>>>
>>> Mengutip Kapten Darul Makmur: "Awak baru bisa samo-samo bakarajo.
>>> Alun b​isa bakarajo samo".
>>>
>>> Tapi syyukurlah masih ado keinginan tu. Taruih Zultan!
>>>
>>>
>>>
>>> Wassalaamu'alaikum WW
>>>
>>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>>> 
>>>
>>> 2015-10-03 11:42 GMT-04:00 Fitrianto :
>>>
 Lah saminggu tantangan diajukan, alun juo 10 takumpua lai:)
 Baa pulo caronyo kamangumpuakn 300 urang...


 Wasalam
 fitr
 lk,40,albany

 2015-10-02 21:36 GMT-04:00 'ZulTan' via RantauNet <
 rantaunet@googlegroups.com>:

>
> Mamanda Maturidi NT,
>
> Iyo salut awa

Re: Bls: [R@ntau-Net] Efek perubahan desa manjadi nagari.

2015-09-29 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Asmun, kalau ambo indak salah,  manuruik UU no 6 th 2014 terserah ka
kito sendiri utk mamiliah, ditetapkan dlm perda.
Pada 30 Sep 2015 07:46, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Palanta n.a.h.
> Menarik hal efek perubahan desa manjadi Nagori. Karano dek suduik pandang
> ukuran pembangunan wilayah berdasarkan pitih jo RAB Pusat dan Daerah.
> Manuruik pandapeik pribadi ambo nan memang ingin mempertahankan kearifan
> lokal seperti ABS SBK nan alah ratusan tahun atau lebih, perduli dengan
> berbagai buatan dan peraturan pusat yang mancubo mentrapkan pola jo bantuk
> pemikian penyeragaman suatu kawasan disatiok suduik Republik Nusantara
> tarutamo di Ranah Minang. Saelok-eloknyo Undang2 dan Peraturan Pempus,
> Pemprov.Pemkab.Kota manakala tidak mencapai sasaran dan target kesra
> banyak, tidaklah punyo arti apo2. Gadang atau keteknyo anggaran nan ka
> diperoleh tagantung juo sampai seberapo jauh wak di Nagori dapaeik
> mengopimalkan manjadi hal an bamanaat, kok tidak.
> Nach, Provinsi SB nan ingin kito jadikan DIM berdasarkan philosophy ABS
> SBK seyogyanya mempersiapkan perda atau sejenis Undang2 lokal bahwa
> pemahaman Desa dalam UU Desa R.I. tersebut untuk wilayah SB  adolah
> "Nagori" artinyo kito harus dan mau tidak mau mempertahankan kearian lokal
> "Nagori" sebagai suatu entiti terendah dalam pemerintahan R.I. kan begitu?
> atau bagaimana?
> Wassalam,
> Haasma (Lk/7/Depok)
>
>
>
> Pada Selasa, 29 September 2015 21:38, kovi KM 
> menulis:
>
>
> Bheheheheh...
> Yo mak SS...
> Alah di inok manuangkan...
> Isinyo indak buliah baranjak dari nagori do mak...
> Disiko jo lah da borek ati nak malopeh uda poi maghantau...
> Kok jauah bona parantauan mak..
> kok lai tajojak juo rumah nan godang di ranah minang...
> nan kok tarogak bona rasonyo...
> Lah bisa kito simak di "dunia si maya" mak...bheheheheh
> Eko
> Rang kampai minang
> Balai baru koto nan godang payokumbuah
> Rantau bauksit
> Pada tanggal 29 Sep 2015 20:52, "Abraham Ilyas" 
> menulis:
>
> Anak Desa
> *Anak Nagari*
> Anak Negara
> Anak Jalanan
> Anak Urang
> ..dst !
>
> ...istilah mana yang disukai 
>
> Abraham Ilyas lk. > 70
>
>
> Pada 29 September 2015 19.44, Sjamsir Sjarif 
> menulis:
>
> Angku Eko jo adidunsanak kasadonyo:
> Danga, inok ranuangkan banalah Ratok nan Tasirek diantaro barih2 pantun
> "Saluang Babaliak ka NagariSaluang Babaliak ka Nagari" ko...
>
> Indak salamak nan dek sari 
>
> Saluang Babaliak ka Nagari
> http://m.youtube.com/watch?v=on5XDwghiSI
>
> Salam,
> -- Nyiak Sunguik
> Sjamsir Sjarif
> Jauah di Rantau
> Laruik paratian mainokkannyo ...
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk o

Re: [R@ntau-Net] BACK TO THE FUTURE

2015-09-26 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju pak Maturidi.
Pada 26 Sep 2015 08:20, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
> Dd ZD, pak Saaf dan sanak dipalanta n.a.h
>
> Kembali ke surau era sekarang tentu saja akan menyesuaikan zaman.
>
> Mengaji disurau, kalau dulu anak-anak, sekarang mungkin orang dewasa dan
> orang tua. Yang dikaji bukan saja Alquran dan hadis tapi juga ilmu umum
> lainnya sehingga wawasan penduduk nagari menjadi luas
>
> Ruangan mengaji bagi anak-anak  boleh dikatakan memadai dioperalih MDA dan
> itu dilaksanakan pada siang hari.
>
> Kembali ke surau, diantaranya adalah  keinginan untuk memanfaatkan surau
> dan mesjid,
>
> Surau mungkin  siang - malam kosong hanya sebagian  digunakan shalat
> berjamaah , didaerah petani yang kegiatan di sawah dan ladang, suraunya
> mungkin kosong disiang hari. Mesjid, 6 hari dalam seminggu kosong.
>
> Baik mesjid maupun surau ingin dimanfaatkan dengan membawa pendidikan ke
> Jorong/nagari, dengan demikian anak didik/peserta didik dekat dengan ibu
> bapak dan mamak/penghulunya sehinga pengawasannya pun menjadi dekat dengan
> demikian ABS SBK dapt terpelihara.
>
> Contoh yang mulai agak mendekati adalah nagari Sulit Air di Sumbar, semua
> jenjang pendidikan ada dinagari, tinggal lagi penyempurnaan.
>
> Kalau pendidikan ini dibawa ke nagari/jorong, pemerintah tak perlu
> membuatkan bukit batu seperti di kota, dari pemerintah yang dibutuhkan
> pemberian fasilitas. Bantuan yang berat dari pemerintah mungki tempat
> praktek/lab.
>
> Mengenai cabang kegiatan lainya yang dulunya dilakukan di area surau
> sekarang masih dimungkinkan, hanya perlu penyesuaian.
>
> Pendidikan dilakukan secara halaqah, titik berat untuk meningkatkan
> wawasan warga jorong dan nagari bukan untuk semata-mata mendapatkan
> ijazah. Pendeknya menskipun mereka petani, tapi petani yang kenal dengan
> hukum Ohm, Integral lipat tiga atau Plato- Aristoteles dst.
>
> Itulah saya kira yang akan dicapai kalau kita balik ke surau dan nagari
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BACK TO THE FUTURE

2015-09-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Zaid, alah ambo baco. Setuju. Trims.
Pada 26 Sep 2015 07:09, "Zaid Dunil"  menulis:

> Sanak sapalanta RN  n a h
>
> Assalamualaikum ww
>
> Terlampir suatu  tulisan singkat sebagai pendapat tentang " gerakan
> kembali ke surau"
>
> Wass
>
> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di Jkt.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Fwd: Peristiwa Mekkah

2015-09-13 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Kemungkinan pengaruh sikap cuek dalam musibah Mekkah.
-- Pesan terusan --
Dari: "Salim Said" 
Tanggal: 14 Sep 2015 07:51
Subjek: Fwd: Peristiwa Mekkah
Kepada: "Group Diskusi Kita" , "alumnas-oot"
, , "Tito
Karnavian" , 
Cc:


-- Forwarded message --
From: Agus Abubakar Arsal 
Date: 2015-09-13 22:20 GMT+07:00
Subject: Peristiwa Mekkah
To: Salim Said 


Peristiwa Mekah

by : shamsi ali

Dalam suasana kesedihan seperti ini memang sebaiknya kita tidak saling
menyakahkan. Yang terbaik adalah saling mendoakan, khususnya untuk korban
dan keluarga mereka, semoga peristiwa ini membawa kebaikan bagi mereka.
Mereka husnul khatimah dan digolongkan ke dalam hamba-hambaNya yang syahid.

Akan tetapi di sisi lain hati yang lagi sedih ini juga cukup terusik.
Betapa tidak, peristiwa demi peristiwa, dari tahun ke tahun kerap terjadi
dan dalam skala yang sangat besar. Sejak peristiwa Mina tahun 1991 yang
menewaskan begitu banyak jamaah haji Indonesia, tramped (saling tabrakan di
Jamarat Mina, kebakaran tenda Mina, hingga ke jatuhnya crane di masjidil
haram kemarin hari.

Memang haqqul yakin bahwa tidak akan terjadi dalam hidup ini kecuali dengan
izin Allah. Tak sehelai daun yang akan terjatuh dari pohonnya kecuali
dengan izinNya jua. Takdir Ilahi memang ada di atas segalanya. Ketika Allah
berkehendak tak satupun yang mampu menolak.

Akan tetapi di satu sisi Allah juga telah menjadikan bahwa taqdirNya tidak
diyakink sebagai sikap apatisme. Sebab itu merupakan satu sisi ekstremisme
dalam menyikapi taqdir. Yaitu percaya jika manusia tidak punya pilihan
terkecuali ikut kepada ketentuan langit. Jika and ingin kaya tidak perlu
kerja. Cukup menunggu kekayaan yang akan turun dari langit. Ini apatisme
dan bukan takdir.

Maka berbagai peristiwa tragis yang terjadi di musin haji itu seharusnya
tidak saja dilihat dari sudut pandang keagamaan (baca takdir). Tapi harus
dilihat secara menyeluruh, termasuk sampai di mana sesungguhnya pihak
penyelenggara haji (pemerintah Saudi) bersungguh-sungguh dalam mencegaj
terjadinya tragedi itu?

Terus terang sebagai seorang Muslim yang telah berhaji berkali-kali, bahkan
ketika masih mahasiswa seringkali menjadi guide haji, baik sebagai temus
(tenaga musim) maupun guide haji untuk travel-travel haji ONH plus. Selama
berkali-kali haji itu sering saya memperhatikan cara kerja petugas haji di
Saudi Arabia yang tersimpulkan dalam satu kata: cuwek.

Jika anda turun dari pesawat dan memasuki area imigrasi anda akan merasakan
sikap cuwek dan kurang peduli ini. Sedemikian letihnya jamaah, tapi
seringkali petugas imimgrasi sibuk ngobrol di antara mereka. Banyak jamaah
yang tidak paham bahasa atau Inggris, tapi hampir tidak ada yang membantu
mereka apa yang harus dilakukan.

Sikap cuwek atau tepatnya tidak jeli dan teliti serta hati-hati, saya
yakin, menjadi penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa tragis dari masa ke
masa. Dan pihak penyelenggara hanya akan serius menanganinya ketika
peristiwa tragis itu terjadi. Sehingga seolah-olah riban nyawa manusia itu
harus menjadi "percobaan" terlebih dahulu untuk dilakukannya perbaikan.

Terowongan Mina dijadikan dua arah setelah ratusan bahkan ribuan nyawa
melayang. Pelebaran tempat pelemparam (Jamarat) di Mina tidak diperluas
jika tidak terjadi desakan yang membawa maut. Jika bukan karena kebakaran
yang merenggut nyawa banyak jamaah Asia Selatan ketika itu kemah permanen
tidak akan dipasang.

Demikian juga dengan peristiwa jatuhnya crane ini. Kalau saja bukan karena
jatuhnya di saat musim haji mungkin "dicuwekin" saja. Pihak penyelenggara
tidak memikirkan keamanan jamaah, padahal crane bisa jatuh kapan saja walau
bukan karena angin keras.

Seharusnya jauh sebelum jamaah berdatangan crane itu sudah diamankan ke
daerah tertentu sehingga meyakinkan bahwa jamaah aman. Masalahnya sekali
lagi adakah perhatian akan keamanan jamaah?

Akhirnya semua ini ada di tangan otoritas Saudi Arabia. Akan tetapi
alangkah baiknya jika dalam organisasi OKi sudah mulai disuarakan agar
dunia Islam dilibatkan dalam pengurusan haji ini. Minimal pada posisi
"Advisories" yang berfungsi memberikan masukan kepada pihak Saudi dalam
penyelenggaraan haji.

Tapi apakah itu memungkinkan? Rasanya hampir mustahil karena Saudi sendiri
tidak merasa perlu bantuan dunia Islam (Amerika juga tidak karena ini
urusan agama). Dan yang terpenting dalam urusan haji dunia Islam lainnya
yang butuh Saudi dan bukan sebaliknya. So?
-- M Shamsi Ali, Imam Masjid New York

-- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "diskusi kita" di Google
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke diskusi-kita+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===

Re: [R@ntau-Net] Posting Buya Yustanur.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Silakan ditindaklanjuti gagasan terobosan iko Andri.
Pada 11 Sep 2015 08:56, "Andri Satria Masri" 
menulis:

> Acara orgen tunggal ko harus dijalehkan dulu situasinyo pak SB.
>
> Apokah acara baralek urang atau acara pemuda?
>
> Kalau acara baralek, tantu harus minta izin dulu ka yang punyo alek untuak
> dibubarkan. Atau, setidaknyo ma agiah pengertian ka yang punyo alek.
>
> Kalau acara tu acara pemuda, mangecek ka Ketua Pemuda nyo supayo orgen
> tunggal yang mengumbar porno aksi dikurangi atau dihilangkan.
>
> Jadi, manuruik Andri, persoalan orgen tunggal ko ndak mesti harus saribuik
> ko bana di medsos, kalau Niniak Mamak, Alim Ulama, Pemerintah
> Jorong/Korong, Pemerintah Nagari, KAN, Parik Paga Nagari, Pemuda, Bundo
> Kanduang, BAMUS sapakaik mambuek Kesepakatan Nagari yang berbentuk
> Peraturan Nagari (PERNAG) mengatur tentang pelaksanaan keramaian di nagari.
> Di situ dibunyikan aturan alek, aturan menggunakan orgen tunggal
> (penyanyinyo, jam tayangnyo, dll).
>
> PERNAG tu mengacu ke PERDA Pencegahan, Penindakan dan Pemberantasan
> Maksiat yang rato-rato alah ado di Kabupaten/Kota di Sumbar (kalau di Kab.
> Padang Pariaman PERDA No. 2 tahun 2004).
>
> Zaman desentralisasi ko sebaiknyo dimanfaatkan oleh urang di tingkek
> nagari untuak bisa mengatur nagarinyo dengan baik. Apo lai, adat salingka
> nagari. Nagari elok dek urang nagarinyo sendiri, bukan dek urang nagari
> lain.
>
> Begitu manuruik Andri pak.
>
>
> Pada 11 September 2015 08.37, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Berikut posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
>> hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
>> yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
>> ..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
>> ..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
>> di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
>> tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
>> Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo
>> .."
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>
>
> --
>
>
> *Andri Satria Masri, S.E., M.E.*
>
> Kasubag Hubungan Masyarakat dan Media
>
> Bagian Hubungan Masyarakat Setdakab Padang Pariaman
>
> L/43/Koto/Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto/Kab. Padang Pariaman
>
> Handphone: 081374001167, Pin BB: 288E864B
>
>
> *Hidup Adalah Pengabdian Seumur Hidup Kepada Sang Maha Pemberi Kehidupan.*
> My profiles: [image: Facebook] <http://www.facebook.com/andri.masri> [image:
> Blogger] <http://andrimasri.blogspot.com> [image: WordPress]
> <http://andrisatria.wordpress.com> [image: Twitter]
> <http://twitter.com/AndriSatria>
> Contact me: [image: Google Talk] andri.ma...@gmail.com [image: Y!
> messenger] as_ma...@yahoo.co.id
> Get a signature like this.
> <http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17&dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17>
>  CLICK
> HERE.
> <http://r1.wisestamp.com/r/landing?promo=17&dest=http%3A%2F%2Fwww.wisestamp.com%2Femail-install%3Futm_source%3Dextension%26utm_medium%3Demail%26utm_campaign%3Dpromo_17>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari

Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Iko posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo .."
Pada 11 Sep 2015 08:30, "Dr. Saafroedin Bahar" <
saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:

> Indak ado barito panjangnyo. Ambo ambiak intinyo nan penting sajo.
> Pada 11 Sep 2015 08:24, "Maturidi Donsan"  menulis:
>
>>
>> Maaf pak Saaf, ambo alah tabaliak pulo.
>>
>> Ambo maminta  pak Saaf, malewakan barito panjangnyo.
>>
>> Baa caritonyo dari Buya  mengenai pengerahan padusi tu.
>>
>> Wass,
>>
>> Maturidi
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Posting Buya Yustanur.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Berikut posting Buya Yustanur: " Pemimpin tak bisa diharapkan pada
hakekatnyaseorang pemimpin adalah cerminan masyarakatnyo ..11..12 ...
yg harus bergerak itu adalah masyarakat orang prr oragan trus berkelompok
..apakah itu dari kalangan pemuda, niniak mamak ,alim ulama , cadiak pandai
..dan yg paling mangkus itu bundo kanduangnyo ..pengalaman di sebuah daerah
di agam barat ...untuak menghentikqn orgen takah itu ...padusi nan tutum
tangan ..padusi nan mambubarkan ..acara .
Dan alhamdulilah ..efektif sekali ...tak ada benturan dan persoalannyo .."

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Indak ado barito panjangnyo. Ambo ambiak intinyo nan penting sajo.
Pada 11 Sep 2015 08:24, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
> Maaf pak Saaf, ambo alah tabaliak pulo.
>
> Ambo maminta  pak Saaf, malewakan barito panjangnyo.
>
> Baa caritonyo dari Buya  mengenai pengerahan padusi tu.
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Silakan pak Maturidi.
Pada 11 Sep 2015 07:19, "Maturidi Donsan"  menulis:

>
>  Bisa dikopaskan beritanya pak Saff
>
> Memberantas orgen tunggal : "yaitu dengan mengerahkan padusi"
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Gagasan bagus utk memberantas maraknya organ tunggal.

2015-09-10 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, ada berita bagus dari Buya Yustanur bhw suatu daerah
di kabupaten Agam yang berhasil mengatasi masalah organ tunggal tanpa ribut
-ribut, yaitu dengan mengerahkan padusi. Ruponyo cukup efektif dan patuik
ditiru.
Wassalam.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] BANJIRNYA BURUH RRT/ CINA KE INDONESIA

2015-09-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Reza, ada beda sedikit. Orang lain kekurangan tenaga kerja. Kita kelebihan
pengangguran. Orang menganggur bisa berbuat macam-macam.
Pada 9 Sep 2015 15:31, "muhammad syahreza" 
menulis:

> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>
> Ndak usah takuik bana samo buruh Chino, karano 300.000 urang TKI di
> Taiwan, 250.000 urang lainnyo di Hongkong dan 100.000 urang karajo di
> Malaysia. Sado nyo karajo samo Toke Chino.
> Kalau Taiwan, Chino jo Malaysia mambuek isu sarupo ko baa kiro-kiro?
> "300.000 orang buruh Indonesia mengepung Taiwan, atau 250.000 orang buruh
> Indonesia menghilangkan kesempatan kerja Warga Hongkong, atau 100.000 orang
> buruh Indonesia merangsek Malaysia"
>
> Kadang kebencian dan ketakutan tu tibo karano kito indak mampu basaiang.
>
>
> Salam
>
> Reza
>
>
>
> 2015-09-09 1:27 GMT+07:00 Akmal Nasery Basral :
>
>> Sanak Andri,
>>
>> Kalau topik Tenaga Kerja Asing ini kita bebaskan dari beban kacamata
>> politik, dan semata-mata ditilik hanya dari data statistik, maka yang
>> terjadi sejak 2012 sebetulnya adalah penurunan total TKA dengan data sbb:
>> - 2012 : 77 ribu TKA (pembulatan)
>> - 2013: 72 ribu TKA
>> - 2014: 69 ribu TKA
>> - 2015 (sampai Agustus): 55 ribu TKA.
>>
>> Sementara regulasi TKA berdasarkan Permen Ketenagakerjaan No. 16/2015
>> kian memperkecil ruang masuk TKA seperti bisa dibaca pada tautan ini:
>>
>>
>> http://www.expat.or.id/business/ManpowerRegulations_16_Tahun_2015-TenagaKerjaAsing.pdf
>>
>> Salah satu pengetatan bagi perusahaan pemberi kerja TKA adalah aturan
>> Pasal 3 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa perusahaan yang mempekerjakan 1 orang
>> TKA sekurang-kurangnya mempekerjakan 10 TKI pada perusahaan pemberi kerja
>> TKA.
>>
>> Jadi jika perusahaan X mempekerjakan 5 TKA, maka sekurang-kurangnya
>> perusahaan itu harus mempekerjakan 50 TKI (kendati ada beberapa pos
>> pekerjaan yang mendapat pengecualian seperti direksi).
>>
>> Jika tren statistik dan perubahan regulasi ini dipelajari lebih dulu oleh
>> semua yang berminat pada topik ini, maka gambaran yang didapatkan akan
>> lebih jernih dan adil.
>>
>> Malangnya masyarakat kita, terutama sejak tahun lalu, memilih untuk lebih
>> mengandalkan sentimen politik dan bias opini, ketimbang menggali lebih
>> dalam data-data faktual dan legal-formal yang terjadi.
>>
>> Padahal Al Qur'an sendiri mengamanatkan kepada muslim agar jangan sampai
>> kebencian pada satu kaum (termasuk terhadap kelompok yang sedang berkuasa)
>> mendorong untuk berlaku tidak adil.  Keadilan (dalam memberikan penilaian)
>> harus tetap ditegakkan karena itu yang lebih dekat dengan taqwa (QS 5:8).
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>>
>>
>> Pada 8 September 2015 15.12, Andri Satria Masri 
>> menulis:
>>
>>> Terima kasih atas infromasi tambahannya da Akmal.
>>>
>>> Selain harus diinvestigasi oleh jurnalis, isu ini juga harus menjadi
>>> perhatian serius bagi bapak-bapak kita di DPR RI khususnya di Komisi VI dan
>>> IX. Komisi VI melingkupi bidang industri, investasi dan persaingan usaha.
>>> Sedangkan Komisi IX melingkupi bidang kesehatan dan tenaga kerja.
>>>
>>>
>>> Pada 8 September 2015 14.44, Akmal Nasery Basral 
>>> menulis:
>>>
 Demikian dulu tanggapan dari Andri. Panjang, serius dan berusaha minim
 kesalahan ketik. Hanya saja referensi minim :(

 ANB:
 Andri, ini salah satu data terbaru (Juni 2015) tentang jumlah izin yang
 sudah diberikan kepada Tenaga Kerja Asing (TKA) China selama 1 Januari
 2014-Mei 2015, jumlah riil TKA China yang ada per Juni 2015, dan beberapa
 informasi penunjang lain. Semua disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan
 Hanif Dhakiri.


 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/30/1404002/Benarkah.Pekerja.Asal.China.Menyerbu.Indonesia.Ini.Penjelasan.Menaker

 Pertanyaannya: apakah semua informasi Menaker Hanif konsisten dengan
 fakta di lapangan? Ini yang seharusnya diinvestigasi lebih jauh oleh para
 jurnalis.

 Wassalam,

 ANB

 Pada 8 September 2015 12.04, Andri Satria Masri 
 menulis:

> Pak Maturidi yang Andri hormati,
>
> Tarimo kasih pak alah ma undang Andri dengan manyabuik namo Andri
> untuak ikuik mendiskusikan masalah investasi dan tenaga kerja dari RRT ko.
>
> Agak lamo juo Andri memutuskan untuak ikuik berkomentar. Dek apak alah
> manyabuik namo Andri menjadi penghormatan yang gadang bagi Andri dan akan
> menjadi indak sopan kalau Andri diamkan sajo.
>
> Topik iko sangaik barek bagi Andri pak. Andri indak punyo wawasan,
> pengalaman dan kemampuan memadai untuak membahasnyo. Apo lai, sajak Andri
> mengikuti dan memperhatikan postingan uda Akmal di palanta ko, Andri jadi
> ingin mancubo mengikuti caro, model dan gaya uda Akmal menjawab atau
> memposting sesuatu topik. Satu hal yang selalu Andri ingin ikuti adolah
> caro uda Akmal menuliskan pemikirannyo yang indak pernah/jarang melakukan
> kesalahan penulisan kata-kata dan selalu menggunakan kaidah Bahasa
> Indonesia EYD

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-08 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Andri, motto yg mana?  Kerja, kerja, kerja?
Pada 8 Sep 2015 17:06, "Andri Satria Masri"  menulis:

> Pak Saaf, manyalo sangenek Andri pak.
> Manuruik Andri, moto penyemangat pak Presiden Jokowi sangat tepat
> diterapkan di Sumatera Barat terkhusus di daerah Andri, Padang Pariaman dan
> Kota Pariaman. 😁
>
> Pada 7 September 2015 10.47, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi
>> bhw pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
>> beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
>> Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral" 
>> menulis:
>>
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>>>
>>> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu
>>> indah, dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai
>>> wajah kondisi ekonomi.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>> Akmal Nasery Basral
>>>
>>> * * *
>>>
>>> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>>>
>>> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>>>
>>> Kepada Yang Terhormat,
>>> Presiden Republik Indonesia
>>>
>>> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
>>> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
>>> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
>>> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>>>
>>> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit
>>> ini hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai
>>> bagian dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>>>
>>> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
>>> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
>>> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
>>> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
>>> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
>>> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
>>> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>>>
>>> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
>>> kisah.
>>> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
>>> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
>>> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
>>> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
>>> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
>>> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>>>
>>> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
>>> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
>>> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
>>> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
>>> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
>>> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>>>
>>> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
>>> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
>>> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
>>> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
>>> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>>>
>>> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena
>>> jikapun ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama
>>> sekali tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama
>>> dari masa ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke
>>> Madinah pada tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir
>>> yang makmur bergabung ke pangkuan Daulah.
>>>
>>> Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
>>> berupa secicip ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
>>> buah-b

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Amin.
Pada 7 Sep 2015 11:47, "Akmal Nasery Basral"  menulis:

> Pak Saaf n.a.h.
>
> Semoga pesan indah yang menepuk bahu dari Ust. Salim Fillah ini, melalui
> satu dan lain cara, bisa sampai juga dibaca dan dikunyah-kunyah oleh
> Presiden Jokowi. Mungkin usai memantau asap tebal di Riau.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
> Pada 7 September 2015 10.47, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi
>> bhw pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
>> beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
>> Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral" 
>> menulis:
>>
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>>>
>>> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu
>>> indah, dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai
>>> wajah kondisi ekonomi.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>> Akmal Nasery Basral
>>>
>>> * * *
>>>
>>> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>>>
>>> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>>>
>>> Kepada Yang Terhormat,
>>> Presiden Republik Indonesia
>>>
>>> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
>>> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
>>> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
>>> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>>>
>>> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit
>>> ini hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai
>>> bagian dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>>>
>>> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
>>> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
>>> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
>>> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
>>> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
>>> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
>>> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>>>
>>> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
>>> kisah.
>>> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
>>> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
>>> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
>>> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
>>> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
>>> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>>>
>>> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
>>> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
>>> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
>>> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
>>> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
>>> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>>>
>>> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
>>> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
>>> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
>>> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
>>> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>>>
>>> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena
>>> jikapun ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama
>>> sekali tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama
>>> dari masa ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke
>>> Madinah pada tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir
>>> yang makmur bergabung ke pangkuan Daulah.
>>>
>>> Ayahanda Presiden,
>>>
>>> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
>>> berupa secicip ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, j

Re: [R@ntau-Net] Siklus Paceklik dan Celah-Celah Berkah

2015-09-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal,  walau ditulis dgn penuh kesantunan,  saya kok agak sangsi bhw
pesan ini dimengerti den mas Jokowi. Belum ada tanda yg meyakinkan bhw
beliau seorang yg religius. Mottonya kan hanya ' kerja, kerja, kerja' saja.
Pada 7 Sep 2015 10:40, "Akmal Nasery Basral"  menulis:

> Assalamu'alaikum Wr. Wb adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>
> iko ado tulisan menarik dari Ust. Salim Fillah yang digubah begitu indah,
> dalam, sekaligus penuh referensi historis dan finansial mengenai wajah
> kondisi ekonomi.
>
> Wassalam,
>
> Akmal Nasery Basral
>
> * * *
>
> SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH
>
> http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/
>
> Kepada Yang Terhormat,
> Presiden Republik Indonesia
>
> Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah
> semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden,
>
> Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan
> menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan
> membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa.
>
> Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit ini
> hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai bagian
> dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram.
>
> Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar
> huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta
> kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang
> berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi
> kemaslahatan kami. Dan bermurah hatilah mendoakan kami Ayahanda, agar
> jikapun kami hanya rumput yang kisut, ia tetap dapat teguh lembut dan tak
> luruh dipukul ribut bahkan ketika karang pelindung kami rubuh lalu hanyut.
>
> Ayahanda Presiden, izinkan kami memulai hatur-tutur ini dengan sebuah
> kisah.
> Ini adalah masa kepemimpinan Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab, tahun 18
> Hijriah. Musim panas berkepanjangan disertai angin kering membawa debu-abu
> menghantam negeri yang baru saja tumbuh itu. Panen hancur, tetanaman
> musnah, ternak binasa, diikuti 2 tahun kelaparan yang melanda sebentang
> jazirah dari Yaman, Hijjaz, Yamamah, hingga Nejd; sementara wabah dari arah
> Syam turut mengganas hingga ke Madinah.
>
> Masa itu lalu dikenal sebagai ‘Tahun Ramadah’, sebagaimana ditulis Ibn
> Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, karena bumi tampak hitam kelabu
> seperti warna ramad (abu jelaga). Ibn Manzhur sebagaimana dikutip dalam
> Lisanul ‘Arab menyatakan, “Ramada, atau armada; adalah ungkapan jika
> terjadi kebinasaan. Disebut tahun ramadah sebab musnahnya sebagian manusia,
> tumbuhan, ternak, dan harta benda pada saat itu.”
>
> Dampaknya yang dahsyat digambarkan Ibn Sa’d dalam Ath Thabaqatul Kubra,
> “..Hingga manusia terlihat mengangkat tulang yang rusak dan menggali lubang
> tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.” Langkanya bahan pangan
> membuat harga melambung, sampai Imam Ath Thabary dalam Tarikh-nya menyebut,
> pada masa itu harga satu bejana susu dan sekantong keju mencapai 40 dirham.
>
> Demikianpun, dinar dan dirham seakan benar-benar tiada guna karena jikapun
> ada uang berapa saja banyaknya, barang yang hendak dibeli sama sekali
> tiada. Kita tak lupa, paceklik ramadah terjadi tak berselang lama dari masa
> ketika perbendaharaan Kisra yang bertimbun-timbun diangkut ke Madinah pada
> tahun 14 Hijriah, juga hanya sebentar sebakda Syam dan Mesir yang makmur
> bergabung ke pangkuan Daulah.
>
> Ayahanda Presiden,
>
> Seakan-akan Allah hendak menunjukkan, bahwa ujianNya adalah kepastian
> berupa secicip ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
> buah-buahan untuk memberi kabar gembira pada orang-orang yang sabar.
> Seakan-akan Allah hendak memperlihatkan, bahwa hari-hari di antara manusia
> memang dipergilirkan, lapang dan sempitnya, jaya dan prihatinnya.
> Seakan-akan Allah hendak menampakkan bahwa bahkan dalam Khilafah Rasyidah,
> masyarakat orang-orang shalih dengan pemimpin yang adil, tidak ada jaminan
> bebas dari krisis.
>
> Tapi dengan cara ini pula Allah memperlihatkan kualitas seorang pemimpin,
> kualitas kepemimpinannya, dan kualitas mereka yang dipimpinnya. Inilah
> kesejatian sebuah peradaban; pada mutu jiwa manusianya, bukan kemewahan
> hidup dan kemegahan bebangunnya.
>
> Masih tergambar jelas ketika ‘Umar menangis menyaksikan emas dan perak,
> permata dan sutra, permadani dan pernak-pernik mahal tiba dari Qadisiah dan
> Madain. Ketika itu ‘Abdurrahman ibn ‘Auf bertanya, “Mengapa engkau menangis
> wahai Amiral Mukminin? Padahal Allah telah memenangkan agamaNya dan
> memberikan kebaikan pada kaum mukminin lewat kepemimpinanmu?”
>
> “Tidak demi Allah”, sahut ‘Umar. “Ini pastilah bukan kebaikan yang murni
> dan sejati. Seandainya ia adalah puncak kebaikan, niscaya Abu Bakr lebih
> berhak ini terjadi pada masanya daripada aku. Dan niscaya pula, Rasulullah
> Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih berhak ini terjadi pada masa beliau
> daripada ka

Re: [R@ntau-Net] Shofwan Karim: Pilkada Sumbar dan Gubernur Sebelumnya

2015-08-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Terima kasih bung Akmal. Asyik juga membaca tanggapan Prof Shofwan ini.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 26 Agt 2015 07:31, "Akmal Nasery Basral" 
menulis:

> Pilkada Sumbar dan Gubernur Sebelumnya
> Selasa, 25 Agustus 2015, 14:00 WIB
>
> Dialog kreatif Buya Syafii Maarif dengan Irsyad Syafar di "Resonansi"
> Republika, Selasa (18/8), dan ruang opini Republika, Sabtu (22/8), menarik
> perhatian saya. Judul "Resonansi" Buya adalah, "Pilkada di Sumatra Barat
> 2015". Sementara judul tulisan Irsyad Syafar adalah "Pulanglah Buya".
> Rasanya, bahkan juga menarik perhatian kalangan tertentu di ranah ini
> khususnya dan umumnya semua pembaca Republika.
>
> Buktinya, beberapa media sosial mengutip kedua wacana itu. Buya dengan
> bahasanya yang cerdas dan bernas, sementara Irsyad dengan bahasanya yang
> lirih dan juga terus terang. Keduanya enak untuk direnungkan, terutama bagi
> yang ingin Sumatra Barat lebih maju dalam Indonesia yang lebih cemerlang
> dan berperadaban.
>
> Kata kunci yang dikutip Irsyad Syafar dari Buya adalah bahwa Sumbar dalam
> hal indeks kesejahteraan (Irsyad: kebahagiaan) terjun bebas pada angka tiga
> dari bawah setelah Papua dan NTB (Irsyad: NTT). Lalu, Irwan Prayitno
> dianggap lebih banyak mengurus kepentingan partainya daripada rakyat
> Sumbar.
>
> Sebagai orang yang tinggal di Sumbar, sepanjang pemahaman dan pengetahuan
> saya, apa yang dikemukakan Buya Syafii dan Irsyad Syafar, kedua-duanya
> mempunyai nilai kebenaran. Kalau dicermati, resonansi Buya bukan hanya
> kepada Irwan Prayitno yang dituju, tetapi juga kepada lawan bertandingnya
> di Pilkada Sumbar, dalam hal ini Muslim Kasim dan Fauzi Bahar.
>
> Akan tetapi, terhadap Irwan Prayitno ada pembelaan datang dari Irsyad
> Syafar anggota DPRD dari Fraksi PKS. Sedangkan terhadap Musim Kasim dan
> Fauzi Bahar, tidak ada pembelaan. Padahal Irsyad Syafar kalau konsisten
> sebagai wakil rakyat, bukan lagi milik PKS sebagaimana dia mengatakan bahwa
> Irwan Prayitno bukan lagi milik PKS, tentu harus membela Muslim dan Fauzi
> juga.
>
> Oh ya, Irwan Prayitno bukan pengurus PKS di Sumbar, tetapi anggota Majelis
> Syura pada tingkat nasional. Artinya, posisinya lebih menentukan dalam
> segala hal. Dan itu tidak berarti dia harus hari-hari ikut rapat atau hadir
> dalam acara-acara PKS tingkat wilayah, daerah, dan cabang lagi seperti yang
> disinggung Irsyad Syafar. Itu bukan maqamnya.
>
> Lebih dari itu, ketika Irsyad Syafar membela Irwan Prayitno mengenai hasil
> survei BPS (2015) tentang indeks kebahagiaan tidak sama dengan
> kesejahteraan, dia menggiring kepada pendekatan subjektif dan kualitatif.
> Membedakan kebahagiaan dengan kesejahteraan tidak dengan angka-angka.
> Tetapi, ketika Irsyad Syafar mengemukakan kesuksesan Irwan Prayitno, yang
> dikemukakan adalah kuantitatif dengan persentase dan angka-angka.
>
> Apa yang dikutip oleh Irsyad semuanya ada di dalam buku ukuran saku yang
> diterbitkan dan dicetak oleh PT Grafika Jaya Sumbar (milik Pemda Prov
> Sumbar) Januari 2015 dengan editor Yongki Salmeno teman Irwan Prayitno yang
> sehari-hari dekat dengannya. Buku kecil itu sebagai data dan fakta yang
> dibuat Irwan Prayitno seakan-akan pertanggungjawabannya selama memimpin
> Sumbar, tetapi bukan resmi dari pemerintah provinsi.
>
> Isi buku dibuka dengan pendahuluan dan pujian seorang teman dan diakhiri
> dengan riwayat hidup Irwan Prayitno. Lalu isi di dalamnya ada dua hal.
> Pertama, 315 indikator kemajuan pembangunan Sumbar, yang kedua prestasi dan
> penghargaan sebanyak 194 butir. Lalu ada dua ilustrasi gambar tentang
> pembangunan jalan Padang By Pass yang mulus kalau nanti sudah jadi
> (sekarang belum selesai).
>
> Maka, Irsyad Syafar mengutip sebagian kecil dari 315 indikator tadi.
> Begitu pula soal apa yang dinamakan penghargaan dan prestasi juga dikutip
> oleh Irsyad dari 194 tadi. Maka di dalam pikiran saya, semua gubernur yang
> akan mengakhiri masa jabatannya membuat laporan seperti itu.
>
> Akan tetapi, ada yang mengusik pikiran saya ketika Irsyad Syafar
> mengatakan "prestasi yang dicapai Irwan selama lima tahun memimpin Sumbar
> adalah fakta yang tak terbantahkan, belum pernah dicapai gubernur-gubernur
> sebelumnya".
>
> Lalu, Irsyad Syafar menerangkan yang dimaksudnya, kembali ke buku Irwan
> Prayitno soal LKPJ, WTP dari BPK, pemuda pelopor, tour sepeda, penyaluran
> dana BOS, rehab-rekon pascabencana, dan seterusnya.
>
> Irsyad lupa menyentuh soal pariwisata yang belum optimal. Perolehan
> prestasi pendidikan yang juga belum pada deretan papan atas di tingkat
> nasional. Padang, ibu kota provinsi dan gerbang Sumbar, mestinya menjadi
> wilayah binaan dan pengawasan utama oleh gubernur, tetapi belum bersih
> seperti zaman Syahrul Udjud menjabat wali kota. Ada gelagat, semua yang
> baik diklaim dan semua yang kurang belum disebut.
>
> Orang rantau yang gelisah karena komuniksi yang terputus. Investor gamang
> masuk ke Sumbar antara lain karena soal lahan. Banyak MoU dengan calon
> investor yang tak ada realisasinya. Gamangnya be

Re: Bls: [R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Memang pak Abraham, ado ambo tulih dalam disertasi ambo tur.

Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 19:03, "Abraham Ilyas" 
menulis:

>
>
> *Tuanku nan Putiah di Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;
> ---*
> Pak Saaf yth.
>
> Ambo pernah membaco (lupo namo bukunyo).. Tuanku nan Hitam dan Tuanku
> nan Putiah itu dua orang kakak beradik, yang mendirikan komune soviet di
> *Baso* dan ditumpas oleh TNI (Dahlan Djambek) !
>
> Maaf kalau salah ambo !
>
> Wassalam
>
> AI
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Bls: [R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Inyiak.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 09:14, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Congratulation jo penerbitan disertasi Pak Sjaf.
> -- Nyiak Sunguik
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal, memang itu yg saya maksud. Trims.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 07:22, "Akmal Nasery Basral" 
menulis:

> Tentang etnis Cina di Pariaman, kalau ambo indak salah ingek, Christine
> Dobbin menyatakan mereka sudah ada sejak abad ke-16, Pak Saaf. Dan mereka
> beranak pinak setelah itu, termasuk lewat perkawinan campur dengan warga
> asli, sehingga menjadikan Pariaman salah satu wilayah dengan keturunan Cina
> di Sumbar. (Apalagi lokasi pantai yang mendukung mobilitas perdagangan juga
> tempat yang disukai oleh etnis ini).
>
> Waktu penjajahan Jepang, syahdan ada 2 orang Cina setempat yang terlihat
> penduduk masuk ke kantor Tentara Pendudukan Jepang. Beredar rumor, mereka
> adalah pengkhianat, sehingga sepulangnya mereka dari kantor Jepang,
> keduanya dibunuh warga, dan itu menjadi awal pindahnya sebagian (besar)
> warga keturunan Tionghoa dari Pariaman.
>
> Apakah "kasus Pariaman" itu yang Pak Saaf maksud, atau ada "kasus
> Pariaman" lain yang lebih spesifik?
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
> Pada 22 Agustus 2015 03.23, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Wah hebat bung Akmal. Saya rasa banyak yg tidak tahu. Bagaimana pula dgn
>> kasus Pariaman ?
>> SB.
>> Pada tanggal 21 Agt 2015 11:21, "Afda Rizki" 
>> menulis:
>>
>>> Luar biasa Uda Akmal,
>>>
>>> Sangat mencerahkan sekali. Baru tau ambo saroman tu carito nyo. Tarimo
>>> kasih banyak Da.
>>>
>>> Apokah Pao An Tui ko sempat ado di ranah di zaman revolusi kemerdekaan
>>> dulu? Karano -kalau ndak salah- ado beberapo daerah di Sumbar yang etnis
>>> Tionghoa nyo samo sekali ndak ado laiwalau sempat ado sebelumnyo.
>>>
>>> Maulang permintaan Uda Akmal,  kok lai ado senior dan sesepuh RN yang
>>> mengalami langsuang maso-maso bergolak ...mungkin bisa berbagi carito di
>>> lapau ko.
>>>
>>> Wassalam,
>>>
>>> Afda Rizki
>>>
>>> *
>>>
>>> Pada Kamis, 20 Agustus 2015 13.44.30 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:
>>>>
>>>> Sanak Afda Rizki,
>>>>
>>>> 12.000 orang Tionghoa yang turun ke jalan-jalan kota Medan itu dimotori
>>>> milisi radikal Poh An Tui (disebut juga Pao An Tui), yang dikomandani
>>>> seorang Cina Medan bernama Lim Seng. Poh An Tui ini milisi yang ditakuti,
>>>> meski awal berdirinya cuma dengan 110 orang, tapi mereka dilatih langsung
>>>> oleh Brigjen Ted Kelly (salah satu komandan Tentara Sekutu), dan pasokan
>>>> senjata mereka pun dari Tentara Sekutu. Poh An Tui sendiri berarti "Barisan
>>>> Penjaga Lingkungan".
>>>>
>>>> Sebetulnya Tionghoa radikal seperti anggota Poh An Tui itu jumlahnya
>>>> sedikit dibandingkan jumlah Tionghoa di Indonesia, yang secara politik
>>>> terbagi ke dalam tiga kelompok:
>>>> 1. Kelompok Sinpo, yang masih mengidentifikasi diri dengan leluhur
>>>> mereka di China Daratan.
>>>> 2. Kelompok Chung Hua Hui (CHH) yang pro-Belanda, dan
>>>> 3. Partai Tionghoa Indonesia (PTI) yang pro-Republik. Salah seorang
>>>> tokoh Tionghoa pro-Republik adalah Siaw Giok Tjhan (perannya lebih jauh
>>>> dijelaskan di bawah nanti)
>>>>
>>>> Ketika Jepang datang, ketiga kelompok itu dipaksa melebur jadi satu
>>>> kelompok yang disebut Hui Chiao Tsung Hui (HCTH) sehingga perbedaan
>>>> antarkelompok tak lagi terlihat jelas. Ketika Tentara Sekutu kembali ke
>>>> Indonesia, antara lain lewat Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya,
>>>> polarisasi HCTH kembali terlihat. Ada kelompok yang ingin Belanda kembali
>>>> berkuasa, dan ada masyarakat Tionghoa yang ingin bergabung dengan republik
>>>> yang baru merdeka.
>>>>
>>>> Malangnya, Bung Tomo dalam pidatonya yang berapi-api menyatakan bahwa
>>>> masyarakat Tionghoa, terutama Tionghoa di Surabaya, lebih pro-Belanda
>>>> ketimbang pro-Republik. Dengan kata lain, mereka pengkhianat. Pidato Bung
>>>> Tomo memicu sentimen anti-Tionghoa dan gelombang serangan rakyat Surabaya
>>>> terhadap keturunan Tionghoa.
>>>>
>>>> Situasi ini membuat Siaw Giok Tjhan yang selama ini pro-Republik marah
>>>> dan kecewa terhadap Bung Tomo, sehingga mengirimkan orang-orangnya untuk
>>>> bertemu Bung Tomo dengan menyatakan tidak semua orang Tionghoa pro-Belanda,
>>>> cukup banyak juga yang pro-Republik. Dalam pertemuan itu Bung Tomo
>>>> menyatakan bahwa orasi

Re: Bls: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Andri, penyusunan strategi mengandung tiga unsur: 1) rumusan sasaran jangka
panjang yg jelas; 2) pemahanan ttg situasi masa kini secara menyeluruh; dan
3) keputusan cara bertindak terbaik thd berbagai alternatif yg terbuka utk
mencapai sasaran jangka panjang. Ketiga unsur ini belum dirumuskan.
Ttg hubungan antara tokoh Ranah dan Rantau, saya melihat ada masalah
kultural yg mendasar, yaitu mereka sudah hidup dalam dua subkultur yg
berbeda, antara subkultur rural dgn subkultur urban. Mungkin itu yg
menyebabkan nengapa banyak tokoh Rantau enggan utk pulang menetap di Ranah.
Kasus Harun Zain dan Azwar Anas merupakan kasus yg sangat khusus, beliau
berdua punya latar belakang militer, dan datang ke Sumatera Barat dlm era
sejarah yg sama khususnya, yaitu pasca PRRI.
Secara umum,  saya setuju bhw biar masing-masing tokoh - Ranah dan Rantau -
berkiprah dlm habitatnya sendiri. Yg perlu dibangun adalah sistem nilai dan
struktur sosial yg saling harga menghargai antara Ranah dan Rantau, yg
sekarang kelihatannya belum ada. Suatu contoh kecil: tradisi " mamakuak"
para perantau yg pulang kampung, dan resistensi otomatis thd prakarsa
perantau dlm pembangunan di Ranah. Kelihatannya cinta Perantau thd Ranah
bagaikan " bertepuk sebelah tangan". Pandangan saya ini mungkin salah, dan
perlu dikaji lagi lebih lanjut.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 06:39, "Andri Satria Masri" 
menulis:

> Mantap pak Saaf. Selamat atas diterbitkannyo disertasi pak Saaf jadi buku.
> Semoga bermanfaat utk kemajuan anak nagari di Minangkabau.
>
> Maaf pak Saaf kalau Andri salah tangkap, apokah yg dimaksud pak Saaf dg
> strategi memajukan atau melahirkan kembali tokoh-tokoh Minang itu yg pak
> Saaf usulkan dalam disertasi apak tu?
>
> Kalau memang itu, apokah sinergi ranah dan rantau yg pernah Andri usulkan
> dlm postingan terdahulu bisa merupakan salah satu jalan kaluanyo?
>
> Secara sederhana, sinergi ranah dan rantau adolah bagaimana tokoh-tokoh
> Minang/asal Sumbar yg alah berkiprah di tingkek nasional jangan ditarik
> baliak ka kampuang. Sacaro basamo-samo mereka diperjuangkan untuak taruih
> menjadi tokoh yg "menguasai" pentas nasional. Kemudian sacaro
> perlahan-lahan menarik kawan-kawan sekitarnyo yg alah pulo mulai menapakai
> pentas nasional utk mengikuti jejak mereka. Samantaro yg di ranah didukung
> dg bantuan informasi dari pusat.
>
> Seperti itu yg Andri pikirkan strategi melahirkan kembali tokoh-tokoh
> Minang ke pentas nasional.
>
> Saat iko, awak alah punyo tokoh Minang di pentas nasional yaitu Ketua DPD
> RI, pak Irman Gusman. Bahkan pak Irman sudah 2 kali jadi Ketua DPD. Utk
> periode selanjutnyo harus awak perjuangkan beliau menjadi RI 1. Bukan tidak
> mungkin bukan?
>
> Itu kalau awak lai namuah bersinergi melahirkan tokoh nasional dari
> Minang. Jan sampai nan taralah, iri dengki maliek prestasi pak Irman Gusman.
>
>
> Andri Satria Masri, SE, ME | L | 43 | Koto | Sungai Sariak Kec. VII Koto
> Kab. Padang Pariaman
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfiguras

Re: BLS: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Silakan pak Donard. Tarimo kasih.
Salam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 06:27, "dessy kurniasari" 
menulis:

> Menarik, Pak Saaf.
>
> Bia ambo baco dan bisa baraja dulu dari buku Pak Saaf. Terutama ttg
> taputuihnya kepemimpinan mode Harun Zain dan Azwar Anas.
>
> Segera ambo hubungi Anggun.
>
> Salam
> Donard
> ----------
> Dari: Dr. Saafroedin Bahar 
> Terkirim: ‎25/‎08/‎2015 6:18
> Kepada: Rantau Net Rantau Net 
> Subjek: Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.
>
> Bung Akmal, terima kasih. Saya sering membaca kembali disertasi yg saya
> pertahankan hampir 20 th yg lalu itu, dan merasa bersyukur bisa
> menyelesaikannya, walau memerlukan waktu sembilan tahun, 1987 - 1996. Saya
> tidak punya kesulitan dgn data, krn sudah tersedia cukup banyak, baik dari
> literatur, dokumen Arsip Nasional RI, wawancara dgn pelaku dan saksi
> sejarah, maupun pengalaman langsung saya sendiri di Sumatera Barat selama
> 16 tahun, 1960 - 1976.
> Motivasi terkuat saya utk menyelesaikan disertasi tersebut adalah
> kegelisahan saya melihat kecenderungan masyarakat kita utk melihat masalah
> secara sepotong-sepotong, sehingga sering kehilangan perspektif secara
> menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari hal tsb mungkin dirasakan wajar
> saja, namun bisa berakibat fatal jika hal tsb berlangsung dlm kehidupan
> berbangsa dan bernegara. Dan memang hal itulah yg terjadi di Sumatera Barat.
> Perlu kita perhatikan secara khusus bhw para tokoh Minang yg tampil di
> tingkat nasional antara th 1945 sampai dgn th 1956 - spt Hatta, Syahrir,
> Yamin, Tan  Malaka, Haji Agus Salim - justru adalah pribadi-pribadi yg
> punya kemampuan konseptual yg luas, dari berbagai aliran ideologi, sehingga
> sering berkonflik sendiri satu sama lain. Di tingkat daerah, tidak bisa
> diabaikan besarnya peran Chatib Suleman, yg membangun sistem pertahanan
> semesta yg ampuh berdasar Strategi Gerpolek Tan Malaka.
> Saya mendapat kesan kuat bahwa kemampuan tsb merosot di kalangan  etnik
> Minangkabau antara th 1958-1961,  dengan konsekuensi yg amat fatal,  yg
> akibat psikologisnya terasa sampai sekarang.
> Syukur bhw kelemahan tsb bisa diatasi secara mendasar antara th 1966
> sampai 1984 dgn tampilnya tokoh kuat dari Rantau, yaitu Harun Zain dan
> Azwar Anas,  namun kelihatannya sekarang terjadi proses involusi wawasan
> dengan semakin langkanya tokoh kuat spt mereka di tingkat daerah.
> Kesulitan saya adalah mencari rujukan teori yg bisa menyatukan keseluruhan
> perkembangan di tingkat daerah dan di tingkat nasional itu menjadi satu
> kesatuan yg bermakna.
> Akhirnya saya bisa menyelesaikannya, dgn menggunakan pendekatan eklektik,
> yaitu  kombinasi dari : 1) Konvensi Montevideo 1933 dari hukum
> internasional; 2)  pengertian etnik dari antropologi; 3) teori elite,
> integrasi nasional, dan hubungan antara etnik dan pemerintah pusat, dari
> ilmu politik.
> Saya berharap disertasi saya ini bisa menjadi tambahan masukan dan
> pertimbangan, baik bagi para sesepuh maupun bagi kaum muda Minangkabau masa
> kini,  utk memahami kenyataan mengapa terjadi kemunduran peran etnik
> Minangkabau dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini, dan bagaimana cara
> merumuskan kebijakan masa depan alternatif dari aspek teoretikal, agar
> etnik Minangkabau bisa kembali memainkan peran yg konstruktif, baik di
> tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Insya Allah.
> SB.
> Pada tanggal 25 Agt 2015 05:20, "Akmal Nasery Basral" 
> menulis:
>
>> Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf.
>> Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf
>> untuk bangsa dan ranah,
>> dan mendapat ridha Allah Swt.
>>
>> Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>> Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar <
>> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>>
>>> Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM
>>> ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk
>>> Sumatera dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi
>>> IX Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman
>>> utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di
>>> Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm
>>> perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat
>>> Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera
>>> Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus
>>> kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;
>

Re: [R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal, terima kasih. Saya sering membaca kembali disertasi yg saya
pertahankan hampir 20 th yg lalu itu, dan merasa bersyukur bisa
menyelesaikannya, walau memerlukan waktu sembilan tahun, 1987 - 1996. Saya
tidak punya kesulitan dgn data, krn sudah tersedia cukup banyak, baik dari
literatur, dokumen Arsip Nasional RI, wawancara dgn pelaku dan saksi
sejarah, maupun pengalaman langsung saya sendiri di Sumatera Barat selama
16 tahun, 1960 - 1976.
Motivasi terkuat saya utk menyelesaikan disertasi tersebut adalah
kegelisahan saya melihat kecenderungan masyarakat kita utk melihat masalah
secara sepotong-sepotong, sehingga sering kehilangan perspektif secara
menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari hal tsb mungkin dirasakan wajar
saja, namun bisa berakibat fatal jika hal tsb berlangsung dlm kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dan memang hal itulah yg terjadi di Sumatera Barat.
Perlu kita perhatikan secara khusus bhw para tokoh Minang yg tampil di
tingkat nasional antara th 1945 sampai dgn th 1956 - spt Hatta, Syahrir,
Yamin, Tan  Malaka, Haji Agus Salim - justru adalah pribadi-pribadi yg
punya kemampuan konseptual yg luas, dari berbagai aliran ideologi, sehingga
sering berkonflik sendiri satu sama lain. Di tingkat daerah, tidak bisa
diabaikan besarnya peran Chatib Suleman, yg membangun sistem pertahanan
semesta yg ampuh berdasar Strategi Gerpolek Tan Malaka.
Saya mendapat kesan kuat bahwa kemampuan tsb merosot di kalangan  etnik
Minangkabau antara th 1958-1961,  dengan konsekuensi yg amat fatal,  yg
akibat psikologisnya terasa sampai sekarang.
Syukur bhw kelemahan tsb bisa diatasi secara mendasar antara th 1966 sampai
1984 dgn tampilnya tokoh kuat dari Rantau, yaitu Harun Zain dan Azwar
Anas,  namun kelihatannya sekarang terjadi proses involusi wawasan dengan
semakin langkanya tokoh kuat spt mereka di tingkat daerah.
Kesulitan saya adalah mencari rujukan teori yg bisa menyatukan keseluruhan
perkembangan di tingkat daerah dan di tingkat nasional itu menjadi satu
kesatuan yg bermakna.
Akhirnya saya bisa menyelesaikannya, dgn menggunakan pendekatan eklektik,
yaitu  kombinasi dari : 1) Konvensi Montevideo 1933 dari hukum
internasional; 2)  pengertian etnik dari antropologi; 3) teori elite,
integrasi nasional, dan hubungan antara etnik dan pemerintah pusat, dari
ilmu politik.
Saya berharap disertasi saya ini bisa menjadi tambahan masukan dan
pertimbangan, baik bagi para sesepuh maupun bagi kaum muda Minangkabau masa
kini,  utk memahami kenyataan mengapa terjadi kemunduran peran etnik
Minangkabau dalam dasawarsa-dasawarsa belakangan ini, dan bagaimana cara
merumuskan kebijakan masa depan alternatif dari aspek teoretikal, agar
etnik Minangkabau bisa kembali memainkan peran yg konstruktif, baik di
tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Insya Allah.
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 05:20, "Akmal Nasery Basral" 
menulis:

> Alhamdulillah, selamat atas diterbitkannya disertasi Pak Saaf.
> Semoga menjadi bagian dari sumbangan ilmu yang bermanfaat dari Pak Saaf
> untuk bangsa dan ranah,
> dan mendapat ridha Allah Swt.
>
> Ambo alah mamasan ciek via bung Anggun Gunawan.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
>
> Pada 24 Agustus 2015 23.20, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>> Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM
>> ttg Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk
>> Sumatera dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi
>> IX Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman
>> utk mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di
>> Baso dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm
>> perjuangan di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat
>> Avro Anson; peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera
>> Barat; peran Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus
>> kegagalan proyek Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;
>> Demonstrasi Nasi Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka
>> Kabinet Djuanda; PRRI; Operasi " 17 Agustus";  PKI/OPR di Sumatera Barat;
>> G30S/PKI dan penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan
>> Pemilu 1971; peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak
>> Sumatera Barat; duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo
>> peran urang awak dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg
>> kalahnyo Jokowi-JK di Sumatera Barat.
>> Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
>> Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
>> PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
>> ongkos kirim.
>> Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal

Re: Bls: [R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih pak Asmun. Ambo harokkan penerbitan disertasi ambo tu bisa
jadi tambahan rujukan dalam wacana sejarah modern Minangkabau, baiak utk
nan tuo maupun utk nan mudo.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 25 Agt 2015 00:32, "'asmun sjueib' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
> Wuah Prof. sangeik menarik sekali katiko pembahasan buku disertasi
> tersebut takaieik jo Provinsi Sumatera Tengah, karano iyolah mambueik ambo
> sebagai salah seorang Putera Perintis Kemerdekaan Indonesia eks Digoelist,
> walaupun diusia sangeik dini, tapi dalam perjalanan panjang hidup basamo
> rang gaek kironyo paralu ambo "pabilo" mungkin data dan informasi
> satantangan 'kiprah Ahmad Sju'eib gelar Malin Permato" dalam buku dan
> tulisan Prof. tasabuik. Pertamo adolah maso-maso perjoangan beliau selepas
> jadi guru ugamo tamatan Thawalib Padang Panjang mengikuti perjoangan
> pergerakan Kemerdekaan di Sumatera Tengah sampai terbuang ke Penjara
> Cipinang Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Amboina dan Tanah Merah-Digoel
> (Papua) sarato dikirimkan baliek ka Padang tetap sebagai tahanan Ulando
> ditahun2 1939/1940-an. Nan menarik adolah Periode Perjoangan Phisik sesudah
> balik di Padang dan masuknyo Balatentara Nippon .melanjuikkan perlawanan
> terhadap penjajahan Ulando ka Nippon dimano alah ado tercatat dalam buku
> Perjoangan Rakyat Sumatera Tengah sebagai Wedana Militer Tanah Datar,
> dst.nya sampai ditawan Balatentara Nippon di Batusangkar dst. sempat
> melarikan diri dst. Sebagai anggota DPRD ST fraksi Perti beliau bersama
> kawan2 seperjoangn baik eks Digoelist maupun lainnya turut berkiprah dalam
> memajukan Provinsi Sumatera Tengah.Perjoangan yang tak henti tahun
> 1951-1952 menjelang pergolakan menentang Pemerintahan Soekarno  sampai
> hijrah ke Palembang di tahun 1953 dan kemudian menjadi Kepala daerah
> Kewedanaan Pagaralam ditahun 1956/1957 yang akhirnya atas desakan Pimpinan
> Dewan Banteng ( Ahmad Hussein cs.) kepada Dewan Garuda ( Barlian ) di
> Palembang telah menjebloskan Ortu (alm. Ahmad Sju'eib gelar Malin Permato)
> di Penjara Republik Indonesia kota Lahat selama hampir lima bulan sebelum
> "kabur" ke Jakarta disekitar akhir tahun 1957 yang berlabuh di Kementrian
> UHAD (Urusan Hubungan Antar Daerah) dan sampai pensiun dan wafat di tahun
> 1997 sebagai Perintis/Pahlawan Kemerdekaan Indonesia.Demikianlah Prof.
> sekilas lintas pengalaman pribadi ambo basamo jo rang gaek nan Insya Allah
> tamasuk dalam ragkaian sejarah nan Prof. tulis tersebut. Pabilo berkenan
> ambo ingin mandapeikkan buku Disertasi dimakasuik. Salam hormat seorang
> siswa Lemhannas dibawah bimbingan Prof salamo berbulan-bulan mondok di
> asrama Lemhannas Jalan Bonsir Jakarta Pusat nan alah ambo lalui suka dan
> duka sebagai wahana pendidikan tertinggi ambo diateih ESduo SUNY USA.
> Semoga sumbangsih buku Prof. tersebut manjadi bahan perbandingan bagi
> generasi demi generasi Minangkabau dimaso datang. Insya Allah.
> Salam takim ambo. HAASMA Depok.
>
>
>
>
>
>
> Pada Senin, 24 Agustus 2015 23:20, Dr. Saafroedin Bahar <
> saafroedin.ba...@rantaunet.org> menulis:
>
>
>
> Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
> Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
> dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
> Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
> mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
> dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
> di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
> peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
> Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
> Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
> Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
> PRRI; Operasi " 17 Agustus";  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
> penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
> peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
> duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
> dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
> Sumatera Barat.
> Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
> Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
> PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
> ongkos kirim.
> Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
> urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum

[R@ntau-Net] Disertasi ambo, 1996.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
PRRI; Operasi " 17 Agustus";  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
Sumatera Barat.
Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
ongkos kirim.
Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para
peminat.
Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing
Yogyakarta.

Silakan.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Disertasi ambo (1996) ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, th 1996 ambo mempertahankan disertasi ambo di UGM ttg
Minangkabau antaro 1945-1984, nan mancakup materi a.l : BPUPKI utk Sumatera
dbp Angku Syafei;  pendidikan partamo perwira urang awak ;  Divisi IX
Banteng ;  Strategi Gerpolek Tan Malaka; BPNK di bawah Chatib Sulaiman utk
mahadoki Agresi Balando Kaduo; duo tuanku PKI:  Tuanku nan Putiah di Baso
dan Tuanku nan Hitam di Lubuak Basuang;   peranan Bung Hatta dlm perjuangan
di Sumatera; sejarah sumbangan amai-amai dlm nambali pesawat Avro Anson;
peran PDRI; duo kali operasi Baret Merah Balando di Sumatera Barat; peran
Letnan Kamaluddin Tambiluak; Peristiwa Situjuh; kasus kegagalan proyek
Daerah Istimewa Sumatera Barat ( Disba) buatan Balando;  Demonstrasi Nasi
Bungkus ; pembubaran DPRST; Dewan Banteng;  ultimatum ka Kabinet Djuanda;
PRRI; Operasi " 17 Agustus";  PKI/OPR di Sumatera Barat; G30S/PKI dan
penumpasannyo di Sumatera Barat; LKAAM; BKPUI;  Golkar dan Pemilu 1971;
peranan pak Harun Zain dan Azwar Anas dlm membangun baliak Sumatera Barat;
duo kali Parasamya; balanjuik jo analisa ttg manurunnyo peran urang awak
dalam bidang politik, sampai kini. Salincam ado ttg kalahnyo Jokowi-JK di
Sumatera Barat.
Dek ambo lai barasaki saketek, dibantu dek bung Anggun Gunawan di
Yogyakarta, ambo cetak buku tu sacaro terbatas jo teknik Print on Demand (
PoD). Ukuran 15,5 x 23,5 cm, taba 535 halaman. Harago Rp. 125.000,- tambah
ongkos kirim.
Ado rencana utk maadokan badah buku tu di Jakarta, maundang para jenderal
urang awak, tokoh masyarakat, politisi, cendekiawan, kaum mudo, dan para
peminat.
Para sanak nan baminat silakan dipasan langsuang ka Gre Publishing
Yogyakarta.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: BLS: [R@ntau-Net] Re: Buku-buku ttg Minangkabau.

2015-08-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Setuju sekali bung Donard. Silakan dibuat Kerangka Acuannya, termasuk siapa
yg akan diundang utk menulis.
Salam,
SB.
Pada tanggal 24 Agt 2015 14:48, "dessy kurniasari" 
menulis:

> Pak Saaf dan Bapak dan Ibu Palanta,
> Buku nan paralu dibuek kini buku yang mengupas fenomena masa kini dan
> maliek solusi dari sejarah Minangkabau. Bantuak tulisan2 Syed Alatas. Pasti
> ado sajo nan baminat. Karano ambo pernah manulih ttg nilai2 Minangkabau,
> misalnyo, lah ado professor dari Ostrali yg  maminta ambo sato  di book
> chapters yg liau buek ttg ethnic entrepreneurship.
>
> Jadi mungkin dalam waktu dekat bisa pulo kito2 yg tertarik di perbukuan ko
> bisa buek buku basamo2 dg topik yg menarik.
>
> SaLam
> Donard,35
> --
> Dari: Dr. Saafroedin Bahar 
> Terkirim: ‎24/‎08/‎2015 0:41
> Kepada: Rantau Net Rantau Net 
> Subjek: Re: [R@ntau-Net] Re: Buku-buku ttg Minangkabau.
>
> Tarimo kasih Inyiak Sunguik. Mungkin rancak diadokan rapek ketek dari para
> sanak dan bergerak dlm penerbitan buku iko, sarupo pak Firdaus Oemar di
> Jakarta, Asril Das di Bandung, Anggun Gunawan di Yogyakarta. Sia kolah nan
> aktif di Padang ambo kurang tahu.
> Kalau media massa rasonyo cukuik banyak.
> Wassalam,
> SB.
> Pada tanggal 24 Agt 2015 00:08, "Sjamsir Sjarif" 
> menulis:
>
>> Indah salah tu doh; para pengaktif FB tu adalah para elit nan pakai alat2
>> media canggih. Mereka bukanlah penyetudi sejarah. Instead, mata mereka
>> bersinar melihat kemegahan contemporary Minang yg mereka alami. Lihatlah
>> video tari2 baru denan lagu2 pantun baru; walaupun mereka mengapdate lagu
>> lamo namun gaya barunyo indak taraso dahulu lai.
>>
>> Masalah2 Minangkabau yang akademik banyak dipancakan saroman akademisi
>> Angku Naim, indak tamakan dan mungkin dilengahkan sajo dek Elit FB generasi
>> baru tu. Ambo indak sato jo FB indak tahu amek aa nan lamak dipakatokan
>> mereka di FB tu.
>>
>> -- Nyiak Sunguik
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dar

Re: [R@ntau-Net] Re: Buku-buku ttg Minangkabau.

2015-08-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Inyiak Sunguik. Mungkin rancak diadokan rapek ketek dari para
sanak dan bergerak dlm penerbitan buku iko, sarupo pak Firdaus Oemar di
Jakarta, Asril Das di Bandung, Anggun Gunawan di Yogyakarta. Sia kolah nan
aktif di Padang ambo kurang tahu.
Kalau media massa rasonyo cukuik banyak.
Wassalam,
SB.
Pada tanggal 24 Agt 2015 00:08, "Sjamsir Sjarif" 
menulis:

> Indah salah tu doh; para pengaktif FB tu adalah para elit nan pakai alat2
> media canggih. Mereka bukanlah penyetudi sejarah. Instead, mata mereka
> bersinar melihat kemegahan contemporary Minang yg mereka alami. Lihatlah
> video tari2 baru denan lagu2 pantun baru; walaupun mereka mengapdate lagu
> lamo namun gaya barunyo indak taraso dahulu lai.
>
> Masalah2 Minangkabau yang akademik banyak dipancakan saroman akademisi
> Angku Naim, indak tamakan dan mungkin dilengahkan sajo dek Elit FB generasi
> baru tu. Ambo indak sato jo FB indak tahu amek aa nan lamak dipakatokan
> mereka di FB tu.
>
> -- Nyiak Sunguik
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Buku-buku ttg Minangkabau.

2015-08-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih pak Maturidi. Itu nan ambo khawatirkan. Dari babarapo wacana
dlm thread di Facebook, tampak jaleh bahaso ado nan indak mangarati sejarah
Minangkabau maso kini dan ado nan tahu hanyo sakuduang-sakuduang sajo. Jo
pangatahuan nan indak langkok Itu para sanak kito - khususnyo nan Mudo-mudo
- mananggapi perkembangan keadaan.

Wassalam,
SB.

On Saturday, August 22, 2015, Maturidi Donsan  wrote:

> Pak Saaf n.a.h
>
> Merata di Indonesia mungkin belum terbudaya membaca kecuali kalangan
> tertentu : .
>
> aktifis (bibit politisi), satrawan, seniman, dosen selain itu, merek
> membaca hanya kalau ada keperluan termasuk di minangkabau sendiri.
>
>
>
> Sebenarnya sebelum tahun70-an minat membaca orang Minang,  mulai dari SD  
> sampai
> ke orang tua masih banyak, bahan bacaan seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan
> dll juga Tambo Alam Minangkabau termasuk carito Cindua Mato lai masih
> banyak dibaco urang.
>
>
>
> Yang dibesarkan sesudah tahun 70-an, mereka ini yang pegang peranan
> disegala bidang sekarang ini, nampaknya ada pergeseran.
>
>
>
> Anak didik ini sebenarnya diharapkan agar suka membaca dan ini sudah lama
> juga diteriakkan agar masyarakt Indonesai gemar membaca. Era 60-an sudah
> mulai didengar, termasuk teriakan para dai di mesjid dan musala dengan
> tema-tenma iqra’
>
>
>
>  Tapi entah ide darimana, ide agar suka membaca ini disabot secara halus
> terstruktul dengan legal formal.
>
> Ini sesudah era 70-an, ceritanya mungkin bisa dilukiskan demikian:
>
>
>
> Anak didik mulai dari SD dijejali dengan banyak mata pelajaran era
> reformasi ini tambah menjadi jadi, didesak lagi dengan UAN atau UNAS.
>
> Tak jarang anak SD kelas 1 harus membungkuk-bungkuk menyandang tas- buku
> kesekolah
>
> Klas 3 keata apalagi.
>
>
>
> Mereka difokuskan bukan untuk pemahaman tapi cukup merekam sebentar demi
> PR, Uangan/Ujian / UAN/UNAS yang penting dapat nilai tinggi.
>
> Ini berlaku dari SD sampai perguruan tinggi.
>
>
>
> Dengan ini sudah bisa dibayangkan kebanyakan , tidak semua, produk didik
> dari IPA dan Bio sulit diharapkan untuk gemar membaca.
>
> Produk didik dari SOS pun belum tentu juga banyak yang suka baca karena
> dijejali pelajaran yang banyak itu
>
> Ini juga akan berlaku untuk orang Minangkabau dengan buku-buku tentang
> Minangkabau sendiri.
>
>
>
> Ini mungkin problem kita.
>
>
>
> Wass,
>
> Maturidi
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com
> 
> .
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "SAJUTA SURANG DALAM MAMBANGUN EKONOMI NAGARI MASIANG2"

2015-08-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bana, bung ZulTan. Itu mako kini ambo labiah hati-hati.
SB.
Pada tanggal 23 Agt 2015 16:11, "'ZulTan' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
> Ndak salah urang tu doh Pak Saaf...
> Salaf awak nan capek picayo dan Pak Saaf berhasil pulo mampromosikannya ke
> pihak lua.
>
> Salam,
>
>
> Sent from Samsung Mobile
>
>
>
>  Original message 
> From: "Dr. Saafroedin Bahar" 
> Date: 22/08/2015 23:44 (GMT+07:00)
> To: Rantau Net Rantau Net 
> Subject: Re: Balas: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "SAJUTA SURANG DALAM
> MAMBANGUN EKONOMI NAGARI MASIANG2"
>
>
> Manyalo ambo saketek: alun tantu urang Rantau amuah. Masih takana kasus
> jawi Simmental di Sumpur Kudus, nan indak jaleh lai ujuang pangkanyo.
> SB.
> Pada tanggal 22 Agt 2015 20:27, "zorionanas"  menulis:
>
>> Indak paralu pak MN, ala ado dana desa 2 M.
>>
>> Salam ZorionAnas
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@go

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: BALASAN KA PAK SAF JO SDR ZORIONANAS

2015-08-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Rancak tumah pak Mochtar. Silakan lanjut.

SB.
Pada tanggal 23 Agt 2015 05:26, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

>
> Pak Saf, Sdr Zorionanas dkk,
> Dari 600an Nagari di Sumbar tantu sajo ado nan gagal, dan sakian pulo nan
> berhasil. Indak mungkin awak maharokkan nan sadonyo berhasil. Atau sadonyo
> gagal. Nan penting mesti dimuloi dengan prinsip nan jaleh dan fisibel.
> Apokoh kerjasama ranah jo rantau dalam mambangun kampuang jo Nagari tidak
> jaleh dan tidak fisibel. Sia lai nan ka mambangun Nagari kalau bukan
> karajosamo antaro ranah jo rantau ntun.
> Baa kiro2? MN
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Balas: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "SAJUTA SURANG DALAM MAMBANGUN EKONOMI NAGARI MASIANG2"

2015-08-22 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Manyalo ambo saketek: alun tantu urang Rantau amuah. Masih takana kasus
jawi Simmental di Sumpur Kudus, nan indak jaleh lai ujuang pangkanyo.
SB.
Pada tanggal 22 Agt 2015 20:27, "zorionanas"  menulis:

> Indak paralu pak MN, ala ado dana desa 2 M.
>
> Salam ZorionAnas
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Rencana Peletakan Batu Pertama Stasiun Kereta Api di BIM

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ha ha ha.
Pada tanggal 22 Agt 2015 08:34, "bus tami"  menulis:

> iyoo sato pulo galak cieksanak.hahahahahhahaha
>
> Batua nan dikatokan sanak nanang,jalan bypass ka indaruang sajo ndk
> salasai2 sampai kini doh
> katiko nan dareh tuu jadi wako,
> itu namonyo ide untuak mancari massa sajo tuu nyoo, kito kan alah samo2
> tau sa indonesia koo nan paliang rumik urusan tanah yoo ditampek awak
> (Sumbar)
>
> Yoo kantuik sajo nan gadang
>
> Pada 12 Agustus 2015 20.18, Maturidi Donsan 
> menulis:
>
>> Kini awak baru tau sasudah mabaco tulisan sanak Arief:  "mantang mantang
>> mak rumah nyo urang PITOK??"
>>
>> Tapi mato baliau agak pitok jo saketek, antah kok dalam kodak.
>>
>> Pantas baliau setujui Siloam Lippo grup, tak anehlah.
>>
>>
>> Maturidi
>>
>>
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Buku-buku ttg Minangkabau.

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, sebagai seorang penggemar buku, saya ingin tahu,
bagaimanakah minat baca thd buku-buku ttg Minangkabau dari masyarakat
Minangkabau sendiri ? Minangkabau masa lampau atau Minangkabau masa kini ?

Wassalam,
SB.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bukittinggi 17 Agustus 1947

2015-08-21 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Wah hebat bung Akmal. Saya rasa banyak yg tidak tahu. Bagaimana pula dgn
kasus Pariaman ?
SB.
Pada tanggal 21 Agt 2015 11:21, "Afda Rizki"  menulis:

> Luar biasa Uda Akmal,
>
> Sangat mencerahkan sekali. Baru tau ambo saroman tu carito nyo. Tarimo
> kasih banyak Da.
>
> Apokah Pao An Tui ko sempat ado di ranah di zaman revolusi kemerdekaan
> dulu? Karano -kalau ndak salah- ado beberapo daerah di Sumbar yang etnis
> Tionghoa nyo samo sekali ndak ado laiwalau sempat ado sebelumnyo.
>
> Maulang permintaan Uda Akmal,  kok lai ado senior dan sesepuh RN yang
> mengalami langsuang maso-maso bergolak ...mungkin bisa berbagi carito di
> lapau ko.
>
> Wassalam,
>
> Afda Rizki
>
> *
>
> Pada Kamis, 20 Agustus 2015 13.44.30 UTC+3, Akmal Nasery Basral menulis:
>>
>> Sanak Afda Rizki,
>>
>> 12.000 orang Tionghoa yang turun ke jalan-jalan kota Medan itu dimotori
>> milisi radikal Poh An Tui (disebut juga Pao An Tui), yang dikomandani
>> seorang Cina Medan bernama Lim Seng. Poh An Tui ini milisi yang ditakuti,
>> meski awal berdirinya cuma dengan 110 orang, tapi mereka dilatih langsung
>> oleh Brigjen Ted Kelly (salah satu komandan Tentara Sekutu), dan pasokan
>> senjata mereka pun dari Tentara Sekutu. Poh An Tui sendiri berarti "Barisan
>> Penjaga Lingkungan".
>>
>> Sebetulnya Tionghoa radikal seperti anggota Poh An Tui itu jumlahnya
>> sedikit dibandingkan jumlah Tionghoa di Indonesia, yang secara politik
>> terbagi ke dalam tiga kelompok:
>> 1. Kelompok Sinpo, yang masih mengidentifikasi diri dengan leluhur mereka
>> di China Daratan.
>> 2. Kelompok Chung Hua Hui (CHH) yang pro-Belanda, dan
>> 3. Partai Tionghoa Indonesia (PTI) yang pro-Republik. Salah seorang tokoh
>> Tionghoa pro-Republik adalah Siaw Giok Tjhan (perannya lebih jauh
>> dijelaskan di bawah nanti)
>>
>> Ketika Jepang datang, ketiga kelompok itu dipaksa melebur jadi satu
>> kelompok yang disebut Hui Chiao Tsung Hui (HCTH) sehingga perbedaan
>> antarkelompok tak lagi terlihat jelas. Ketika Tentara Sekutu kembali ke
>> Indonesia, antara lain lewat Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya,
>> polarisasi HCTH kembali terlihat. Ada kelompok yang ingin Belanda kembali
>> berkuasa, dan ada masyarakat Tionghoa yang ingin bergabung dengan republik
>> yang baru merdeka.
>>
>> Malangnya, Bung Tomo dalam pidatonya yang berapi-api menyatakan bahwa
>> masyarakat Tionghoa, terutama Tionghoa di Surabaya, lebih pro-Belanda
>> ketimbang pro-Republik. Dengan kata lain, mereka pengkhianat. Pidato Bung
>> Tomo memicu sentimen anti-Tionghoa dan gelombang serangan rakyat Surabaya
>> terhadap keturunan Tionghoa.
>>
>> Situasi ini membuat Siaw Giok Tjhan yang selama ini pro-Republik marah
>> dan kecewa terhadap Bung Tomo, sehingga mengirimkan orang-orangnya untuk
>> bertemu Bung Tomo dengan menyatakan tidak semua orang Tionghoa pro-Belanda,
>> cukup banyak juga yang pro-Republik. Dalam pertemuan itu Bung Tomo
>> menyatakan bahwa orasinya di radio berdasarkan laporan lapangan dari
>> Soemarsono, komandan lapangan Pemuda Republik, yang pasukannya berhadapan
>> langsung dengan Poh An Tui (Surabaya).
>>
>> Meski Siaw Giok Tjhan akhirnya bisa memahami penjelasan Bung Tomo, tapi
>> sentimen anti-Tionghoa telanjur meluas ke luar Surabaya, dan khususnya
>> pecah di Medan. Sepanjang Desember 1945 terjadi serangan terhadap
>> orang-orang Tionghoa oleh pribumi Medan. Keadaan ini membuat sebagian etnis
>> Tionghoa Medan memilih angkat senjata dan mendirikan Poh An Tui (cabang)
>> Medan, yang diketuai Lim Seng tadi, dengan anggota awal 110 orang.
>>  Mereka mengibarkan spanduk-spanduk bertuliskan"Republik Mengkhianati
>> Kami".
>>
>> Sampai tahap ini posisi mereka lebih bersifat defensif.
>>
>> (*Note: *Ada perbedaan waktu tentang kapan persisnya demontrasi besar
>> yang melibatkan 12.000 etnis Tionghoa itu terjadi. Jika laman yang dirujuk
>> sanak Afda Rizki dan MakNgah menyebutkan peristiwa itu terjadi pada
>> September 1947, sementara ambo yang menuliskan juga peristiwa ini dalam
>> novel historis *Napoleon dari Tanah Rencong* (2013),  hal. 174-177, ambo
>> lebih memilih versi yang menyatakan demontrasi besar itu terjadi pada akhir
>> Januari 1946. Salah satu rujukan ambo adalah karya Chalmers A. Johnson yang
>> berjudul *Peasant Nationalism and Communist Power: The Emergence of
>> Revolutionary China* yang banyak membahas gejala pertumbuhan Poh An Tui,
>> yang awalnya hanyalah milisi penjaga ketertiban distrik (hsien) di daratan
>> China, tapi kemudian berkembang menjadi kekuatan yang lebih menakutkan di
>> Indonesia).
>>
>> Kembali  ke posisi Poh An Tui, usai demonstrasi besar itu, pada Maret
>> 1946 anggota Poh An Tui mendapat pelatihan dari Brigjen Ted Kelly dan
>> dipasok berbagai jenis senjata, sehingga dengan cepat milisi ini membesar,
>> punya nyali, dan berani unjuk gigi. Lim Seng lalu menetapkan Bagan
>> Siapi-api sebagai "daerah uji coba" ketangguhan Poh An Tui. Di sepanjang
>> perjalanan Medan-Bagan Siapi-api, laskar Poh An Tui membantai secara brutal
>> warga pribumi

Re: Balas: [R@ntau-Net] Gorontalo Serambi Madinah

2015-08-09 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Nampaknyo ABS SBK di masyarakat nan mamakai sistem patrilineal - sarupo di
Riau jo Gorontalo - indak ado bamasalah. Baa mako baitu ?

SB.
On Aug 9, 2015 11:51 AM, "zorionanas"  wrote:

> Bedanyo mereka patrilinial. ABSSBK samo
>
> Salam ZorionAnas
>
>  Sjamsir Sjarif  menulis:
>
> >Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah tanyato bukanlah Istimewa
> di Minangkabau sajo. Barangkali Penggagas DIM rancak pulo mancigok Kalua
> Tampuruang. Maengong awak ka Gorontalo nan malah dijuluki Serambi Madinah.
> >
> >
> http://www.kompasiana.com/adhyepanritalopi/yang-unik-dari-serambi-madinah_552066e58133112f7419f842
> >
> >Salam,
> >-- MakNgah
> >Sjamsir Sjarif
> >
> >--
> >.
> >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> >===
> >UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> >* DILARANG:
> >  1. Email besar dari 200KB;
> >  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> >  3. Email One Liner.
> >* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> >* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> >* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> >* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> >===
> >Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> >---
> >Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> >Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> >Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP

2015-08-08 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
O begitu. Selamat.

SB.
On Aug 6, 2015 8:27 AM, "Dale Sadli"  wrote:

> Tjahjo Kumolo Ungkap Sosok Dibalik Terpilihnya Jokowi sebagai Capres PDIP
> 
>
> *Jakarta, GATRAnews-*Mantan Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan ada
> sosok penting dibalik penunjukan Joko Widodo sebagai Capres dari partainya.
> Tjahjo bercerita mengenai sosok yang datang tiap hari ke kantornya guna
> meyakinkan dirinya dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar menunjuk
> Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Capres disela arahan kepada peserta
> PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8).
>
> "Waktu mau Pilkada DKI ada seseorang yang meyakinkan saya agar memilih Pak
> Jokowi untuk menjadi Cagub DKI. Dia datang terus tiap hari untuk meyakinkan
> saya dan akhirnya kita (PDIP) mau usung Pak Jokowi," kata Tjahjo.
>
> Hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI, orang tersebut
> datang lagi untuk mengusung Jokowi sebagai capres. Ia pun lantas kembali
> meyakinkan Tjahjo untuk memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP.
>
> "Seminggu Pak Jokowi dilantik (menjadi Gubernur DKI) dia datang lagi ke
> saya. Katanya Pak Jokowi bisa jadi capres. Dia yakinkan saya lagi agar
> mengusung pak Jokowi sebagai capres. Akhirnya Pak Jokowi jadi capres dan
> menjadi Presiden sekarang," katanya.
>
> Lantas, siapa figur yang dimaksud Tjahjo? Tak lain tak bukan, Tjahjo
> menyebut sosok tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan
> Nasional/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago. "Dia adalah Adrinof Chaniago
> yang sekarang jadi menteri," jelasnya diikuti tawa peserta forum.
>
> Adrinof adalah akademisi yang kini menjabat Perencanaan Pembangunan
> Nasional/Kepala Bappenas.
> --
>
> *Reporter: Ervan Bayu*
>
>
>
>
> *Editor: Nur
> Hidayathttp://www.gatra.com/politik-1/159002-tjahjo-kumolo-ungkap-sosok-dibalik-terpilihnya-jokowi-sebagai-capres-pdip.html
> *
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "RUMAH-SURAU-SEKOLAH"

2015-08-08 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Nyiak, bukan " batuncik", tapi " tatuncik".
SB.
On Aug 4, 2015 9:27 PM, "Sjamsir Sjarif"  wrote:

> Indak ado lampiran doh,
> Tampaknyo  asa batuncik baunduah sajo, mungkin pulo lah Kanai Uduah ...
> -- Nyit
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Apa sebaiknya yg menjadi konsentrasi orang Minang di masa depan ?

2015-07-30 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para Sanak sekalian, walaupun ada satu dua urang awak yg menjadi tokoh
politik di tingkat nasional, namun jelas kelihatan bhw peranan
beliau-beliau bukan peranan sentral, tetapi hanya sbg penggembira.
Namun, jangan berkecil hati, ada dua bidang lain, dimana orang Minang bisa
memberikan kontribusi yg cukup besar - jika ditata dengan baik - yaitu
ekonomi usaha kecil dan menengah ( UKM) a.l dalam agro industri, serta
kebudayaan, khususnya wisata alam dan kuliner.
Mengapa tidak konsentrasikan kegiatan ke arah ini ?

Wassalam ,
SB.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: Aw: Bls: [R@ntau-Net] Jadwal Lengkap Siaran Langsung Mayweather Vs Pacquiao

2015-05-02 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ha ha ha. Asyik. 

Sent from my iPad

> On 2 Mei 2015, at 22.23, Muljadi Ali Basjah  wrote:
> 
> Asw. Angku Dotor Suryadi,
>  
> Nan manang Bandar taruih, ndak dima2nyo.
> Wsl,
> Muljadi Ali Basjah.
>  
> http://xonik.de/news/boxen-live-mayweather-vs-pacquiao-am-3-2-2015-infos-stream-1347
>  
> http://www.dailymail.co.uk/sport/floydmayweather/article-3064225/Where-watch-Floyd-Mayweather-vs-Manny-Pacquiao-boxing-fight-live-PPV-TV-Best-pubs-bars-venues.html
>  
> Gesendet: Samstag, 02. Mai 2015 um 15:32 Uhr
> Von: "'Lies Suryadi' via RantauNet" 
> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> Betreff: Bls: [R@ntau-Net] Jadwal Lengkap Siaran Langsung Mayweather Vs 
> Pacquiao
> Sia nan manang, Wan?
> Di Ulando, batenju ko jarang disiarkan lansuang dek tipi.
>  
> Salam,
> Suryadi
>  
> 
>  
> Pada Sabtu, 2 Mei 2015 8:46, Zorion Anas  menulis:
>  
> 
> http://sport.news.viva.co.id/news/read/621011-jadwal-lengkap-siaran-langsung-mayweather-vs-pacquiao
> --
> Zorion Anas
> (+62)085811292236
> zori...@gmail.com, zoriona...@gmail.com
>  
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
> 
>  
>  
> 
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILA

Re: [R@ntau-Net] Re : Indeks kebahagian dan harapan hidup penduduk Sumbar, lebih rendah dari PROPINS LAIN.

2015-03-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Zaid, jadi dalam bidang apa kita orang Minang ini lebih hebat dari provinsi 
lain ? 
SB. 

Sent from my iPad

> On 23 Mar 2015, at 20.53, Zaid Dunil  wrote:
> 
> Sanak sapalanta RN n a h
> 
> Ass ww
> 
> Terlampir catatan ambo mengenai hal diatas, mungkin ada pendapat
> adidunsanak di RN tantang pokok masalah diateh.
> Wass
> 
> Dunil Zaid. 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg, Tingga di Jkt.
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
> 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Mamahami Rang Sumando Awak

2015-03-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal, ambo sabana heran jo pak JK iko. Sangat pragmatis, Indak ado 
saketek juo idealisme. Kita ikuti sajo baa perkembangannyo sasudah iko. 
Sapanjang diri ambo alah sabana pupuih respect ambo ka baliau. 
Wassalam ,
SB, 78, Jkt. 

Sent from my iPad

> On 13 Mar 2015, at 07.05, Akmal Nasery Basral  wrote:
> 
> Pengamatan yang tajam, Pak Saaf. 
> 
> Kira-kira apakah hal ini ada kaitannya dengan sinyalemen Sabam Sirait jelang 
> pilpres, soal adanya mahar 10 T, yang membuat ybs sekarang harus bekerja 
> dengan logika saudagar ketimbang negarawan? Bagaimana menurut Pak Saaf?
> 
> Wassalam,
> 
> ANB
> 46, Cibubur
> 
> Pada 12 Maret 2015 17.02, Saafroedin Bahar  
> menulis:
>> Para sanak sekalian,  ambo alah sabana ragu taradok pak JK ini. Sabana 
>> nampak hanyo mamantiangkan diri sendiri dan indak peduli jo agamo dan 
>> pandapek Umum. Sabana saudagar.  Indak labiah dan indak kurang. 
>> Wassalam, 
>> SB,  78 th, Jakarta.
>> 
>> 12 Mar 2015 16:46, "Muhammad Hanif"  menulis:
>> 
>>> Assalamu’alaikum ww
>>> 
>>> Dusanak Palanta NAH
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Iko bana dulu nan ambo khawatirkan kalo R1 nyo dikelilingi dek orang2 non 
>>> muslim, maka pelan2 hal2 yg bersangkut paut dengan urusan kemajuan agama 
>>> Islam mulai dilemahkan.
>>> 
>>> Kaaa baaa juo lei kawan2 awak dulu sabana basikareh kalo R1 nan kini ko 
>>> orangnyo sabana hebat. Nan kini ko nasi lah jadi bua2 , awak agiah kuah 
>>> seleh bua2 tu walaupun rasonyo ndak lamak.
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Mungkin ado pencerahan dari kawan2 awak J – Lover satantang hal nan ko J
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Wassalam
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Hanif / BKS / 42
>>> 
>>>  
>>> 
>>> From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On 
>>> Behalf Of Akmal Nasery Basral
>>> Sent: 12 Maret 2015 16:28
>>> To: rantaunet@googlegroups.com
>>> Subject: Re: [R@ntau-Net] Mamahami Rang Sumando Awak
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Katakanlah dugaan Ajo Duta itu betul,
>>> 
>>> lalu di mana fungsinya jabatan RI 2 dan Ketua Dewan Masjid Indonesia berada 
>>> di satu tangan? Apa iya tidak ada komunikasi sama sekali antara MUI dan DMI?
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Lain halnya kalau di ring satu kekuasaan tidak ada (orang seperti) JK, kita 
>>> masih bisa mafhum jika subsidi untuk MUI dihentikan.
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Pada 12 Maret 2015 16.17, ajoduta  menulis:
>>> 
>>> Nampak e iko hasil karajo 2 urang palang dakek JKw. LP dan AW
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  Original message 
>>> 
>>> From: Akmal Nasery Basral 
>>> 
>>> Date:03/12/2015 3:45 AM (GMT-05:00)
>>> 
>>> To: rantaunet@googlegroups.com
>>> 
>>> Cc:
>>> 
>>> Subject: Re: [R@ntau-Net] Mamahami Rang Sumando Awak
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Satu lagi kabar "hil yang mustahal" tapi terjadi ketika Ketua Dewan Masjid 
>>> Indonesia justru di tangan Wakil Presiden. 
>>> 
>>>  
>>> 
>>> http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/12/nl30va-jokowi-hentikan-bantuan-dana-untuk-mui
>>> 
>>>  
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Pada 12 Maret 2015 10.54, Maturidi Donsan  menulis:
>>> 
>>> Kalau kelas JK  tak sama dengan   Bung Hatta, saya memandangnya dari posisi 
>>>  sebagai wapres.
>>> 
>>> Kalau yang lain itu benar.
>>> 
>>> Sekarang orang terkesan dari pernyataan-pernyataan JK soal kriminalisasi, 
>>> nampaknya JK mendekati Polri.
>>> 
>>> Ada apa?
>>> 
>>>  
>>> 
>>> Wass,
>>> 
>>> Maturidi
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> --- 
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>> 
>>>  
>>> 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG

Re: [R@ntau-Net] Mamahami Rang Sumando Awak

2015-03-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Akmal, izin share ya ? 
SB. 

Sent from my iPad

> On 12 Mar 2015, at 10.11, Akmal Nasery Basral  wrote:
> 
> http://news.detik.com/read/2015/03/12/081926/2856405/10/jembatan-kawat-di-kampung-jk-warga-lama-rusak-tak-digubris-pemerintah
> 
> Pada 12 Maret 2015 08.24, Muchwardi Muchtar  menulis:
>> Opini KoranTempo, Kamis, 12 Maret 2015
>> Memahami JK
>> 
>> Putu Setia,
>> Tak terlalu sulit memahami Jusuf Kalla (JK) selama ini. Dia orang yang 
>> terbuka, omongannya jelas dan lancar. Bahasa tubuhnya pun apa adanya, tidak 
>> mematut-matutkan diri agar kelihatan lebih anggun. Dia seperti acuh dengan 
>> pencitraan diri, baik lewat tutur kata maupun lewat gerak tangan. Lebih 
>> cepat lebih baik adalah moto yang memang pas buat tokoh ini.
>> 
>> Barangkali hanya suratan garis tangan yang membuat JK tak berada di posisi 
>> orang nomor satu di negeri ini. Ia hanya mampu-sampai hari  ini-sampai ke 
>> posisi orang nomor dua di republik. Tapi uniknya, ia orang nomor dua dalam 
>> dua periode yang berbeda. Ia tercatat sebagai wakil presiden yang 
>> menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden penggantinya untuk kemudian 
>> menerima kembali jabatan wakil presiden itu. Kalau JK mau "sedikit nyinyir" 
>> sudah pasti pengusaha jamu Jaya Suprana dengan senang hati memberikan Piagam 
>> MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
>> 
>> Tapi kini, tiba-tiba JK sulit dipahami kalau kita melihatnya dari sisi orang 
>> nomor dua, bukan sebagai pribadi yang bebas merdeka. Saat Presiden Joko 
>> Widodo meminta dengan sangat agar kepolisian menghentikan upaya 
>> kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), JK tampil dengan 
>> mengatakan bahwa kriminalisasi itu sama sekali tidak ada. Saat kepolisian 
>> membangkang dan terus melanjutkan "gerakan kriminalisasi" dan sejumlah tokoh 
>> meminta Jokowi lebih tegas lagi, JK malah mengatakan bahwa apa yang 
>> dilakukan kepolisian itu ada dalam koridor hukum. Bahkan JK menyebutkan 
>> Denny Indrayana, Bambang Widjojanto, dan Yunus Husein tak sportif, karena 
>> melapor ke Istana terkait dengan kasus yang menimpa mereka. JK meminta 
>> mereka mau menjalani proses pemeriksaan di kepolisian.
>> 
>> Kita dengan mudah bisa memahami JK jika dia hanya menjabat Ketua Palang 
>> Merah Indonesia, atau sebut saja JK masih menjabat Ketua Umum Partai 
>> Golkar-entah Golkar versi mana. Tapi kita sulit memahami JK, jika kita 
>> melihatnya sebagai orang nomor dua yang harus membantu orang nomor satu di 
>> republik ini. Presiden Jokowi, orang nomor satu itu, ketika didesak agar 
>> lebih tegas menegur kepolisian karena masih membandel dalam kriminalisasi, 
>> sempat berwajah tegang sambil menyebutkan, tak akan mengulangi permintaan 
>> itu. "Tidak akan diulang-ulang, sudah cukup," kata Jokowi. Ini sesungguhnya 
>> adalah "cetusan kemarahan" dalam budaya wong Solo. Orang-orang tua dalam 
>> budaya Jawa jika menasihati anaknya yang sudah menginjak dewasa, cukup 
>> sekali. "Orang sudah dewasa kalau kita nasihati berkali-kali, dianggap 
>> cerewet dan malah tak digubris," begitulah alasannya.
>> 
>> Artinya, Jokowi memang sudah serius meminta agar kepolisian, yang  dalam 
>> struktur pemerintahan berada di bawah presiden, menghentikan kriminalisasi 
>> itu. Artinya lagi, Presiden Jokowi percaya kriminalisasi itu ada, 
>> sebagaimana yang diyakini banyak orang. Belakangan, kriminalisasi itu bukan 
>> saja terbatas pada KPK, malah merembet ke para "sahabat KPK". 
>> 
>> JK seharusnya membantu Jokowi agar persoalan ini tak berlarut-larut, bukan 
>> terjebak pada argumentasi normatif kepolisian. Yang perlu dipahami lagi 
>> tentu saja sejarah berdirinya KPK yang lahir karena institusi kejaksaan dan 
>> kepolisian dianggap tak mampu memberantas korupsi. Jadi, KPK yang lebih kuat 
>> daripada kedua institusi itu adalah keharusan, bukan yang kuat ini malah 
>> dibiarkan diobok-obok oleh yang lebih lemah. 
>> 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari gru

Re: [R@ntau-Net] Masalah dasar Minangkabau dan solusi dasarnya.

2015-02-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Pak Maturidi , setuju. Karano itu , walau kito bisa mengidentifikasi masalah 
dasar Minangkabau , dan caro mananganinyo, namun kalau kabaiyo bana, disitu 
baru dingin tekong tu. 
Jadi baa lai ? Parambunkan sajolah dahulu. Sumbangan kito dari Rantau, sacaro 
intelektual , rasonyo alah labiah dari cukuik. 
Kini terserahlah ka para tokoh di Ranah. 
Wassalam ,
SB,78, sadang di Surabaya . 

Sent from my iPad

> On 6 Feb 2015, at 16.48, Maturidi Donsan  wrote:
> 
> 
> Kd Saaf, bisa jo ide ko jalan, baitu dilontarkan dari Rantau ado nan 
> manyambuik di Ranah, atau sabaliaknyo ide  dari Ranah kito sambuik di rantau
> 
> Sarupo ide DIM, di ranah orang sudah mulai bergerk nyata,  ingin membentuk 
> DIM, pertengahan 2013 tapi baru berupo akun  " Orang Minang Mendukung 
> Pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau (OMMPDIM) di face book, maninjau baa 
> kamauan nan banyak,  kemudian pak MN sebagai Ilmuwan mempertegas, jadi 
> gayuang ko basambuik.
> 
> Yang susah kalah gayuang indak basambuik
> 
> Selagi kito alun ado titian di Ranah, hati hati sajolah awak,  manjua ide, 
> manyampakan batu masuak lurah, mambuek awak susah sajo, alah indak paguno, 
> tanago abih lo.
> 
> 
> 
> Wass, 
> 
> Maturidi.   
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Masalah dasar Minangkabau dan solusi dasarnya.

2015-02-03 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, mamparatikan wacana ttg Minangkabau salamo ko,  ado
ampek hal nan nampak dek ambo: 1) hampia sadonyo baputa-puta pado babarapo
tema nan samo, spt harato pusako, matrilineal, suku,  ABS SBK,  marantau,
kampuang alah langang, potensi pariwisata,  kristenisasi, dan nan sarupo
itu; 2) jarang bana wacana tu nan disaratoi jo data dan hasil kajian nan
mendasar dan bakalanjutan; 3)  alun pernah dibahas dan diputuihkan basamo
ttg apo solusi nan akan disepakati basamo; 4) kalaupun ado ciek duo nan
disepakati,  pelaksanaannyo indak serius.
Baa kok kito tangani dan kito laksanakan ciek - ciek sacaro tuntas?
Wassalam,
SB, 78, sadang di Surabaya.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Jawi Simmental

2015-01-28 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung mm*** , setuju panuah. Sia nan jadi panguruih LPM Marapalam paling akhir ? 
Wassalam ,
SB, 78, sadang di Surabaya . 

Sent from my iPad

> On 4 Okt 2014, at 06.13, 'ZulTan' via RantauNet  
> wrote:
> 
> 
> "LPM MARAPALAM, BALIAKAN PITIH KAMI.!" [mm***]
> 
> Pepatah-petitih nan dikompilasi dari Blog Armen Zulkarnain tanpa izin.
> 
> Bak mahambek aia hilia
> Bak manahan gunuang runtuah.
> (Mengerjakan suatu pekerjaan yang berat yang harus dikerjakan bersama, 
> dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang itu).
> 
> Ilang tak tantu rimbonyo
> Hanyuik tak tantu muaronyo
> Bak mancari jajak dalam aia
> Bak mancari pinjaik dalam lunau.
> 
> Hutang lansai dek babaia
> Ketek utang dek angsuran
> Gadang agiah baonggok
> Ketek agiah bacacah
> 
> Senteang bilai mambilai
> Panjang karek mangarek
> Satitiak jadi lauik
> Sakapa jadi gunuang
> 
> Elok diambiak jo etongan
> Buruak dibuang jo mufakaiak
> Mandapek samo balabo
> Kahilangan samo barugi
> 
> Manih jan lakeh diraguak
> Pahik jan lakeh diludahkan
> Ingek-ingek sabalun kanai
> Bakulimek sabalun habih
> 
> Partamo cupak usali
> Kaduo cupak buatan
> Kalau dulu disasali
> Manjadi tuah pandapatan
> 
> Janji biaso mungkia
> Titian biaso lapuak
> Dalam aia buliah diajuak
> Dalam hati siapo tahu
> 
> Raso kabarek dilapehkan
> Raso kasulik diilakkan
> Raso kakusik dibiakan
> Bak cando mangganggam baro
> 
> Gadang sendok tak mambao
> Gadang suok tak manganyang
> Gadang tungkuih tak barisi
> Gadang galogok tak bamalu
> 
> Dek ribuik rabahlah padi
> Dicupak datuak tumangguang
> Hiduik kalau tidak babudi
> Duduak tagak kamari cangguang
> 
> Habih dayo badan talatak
> Habih paham aka baranti
> Hari baiak dibuang-buang
> Hari buruak dipagunokan
> 
> Bukik putiah rimbo kaluang
> Dirandang jaguang dihangusi
> Hukum putuih badan tabuang
> Dipandang gunuang ditangisi
> 
> Satali pambali kumayan
> Sakupang pambali katayo
> Sakali lancuang kaujian
> Salamo hiduik urak tak picayo
> 
> 
> Salam,
> ZulTan
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Selamat....

2014-10-29 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Selamat bekerja Bung Andrinof. Semoga selalu sukses.
Wassalam ,
Saafroedin Bahar, 78, Jkt.

Sent from my iPad

> On 26 Okt 2014, at 18.23, Dody Osmon  wrote:
> 
> Selamat untuak Uda Andrinof Chaniago, semoga bisa menjalankan amanah 
> setulus2nya aamiinnn...
> 
> Salam,
> Dody 35th , Bekasi
> 
>> On Oct 26, 2014 6:16 PM, "Nofend St. Mudo"  wrote:
>> Selamat untuak da An (Andrinof Chaniago) nan dipicayoi dek Presiden Jokowi 
>> sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas
>> 
>> Semoga amanah dlm mengemban tugas dan sukse..
>> 
>> -- 
>> 
>> Wassalam
>> 
>> Nofend St. Mudo
>> 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
>> Tweet: @nofend | YM: rankmarola 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
>> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Jawi Simmental.

2014-09-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, ambo maraso kahilangan jajaksoal jawi Simmental ko. 
Baa perkembangan terakhir ? Baa nan karancak ? Ambo manarimo amanah duo ikua 
jawi dari kawan ambo, nan indak urang awak.
Sacaro pribadi ambo raso rancaknyo proyek iko kitotutuik. Bara jawi nan ado 
dijua, dan hasilnyo dibagi sesuai jo banyak jawi nan dimiliki. Kabatulan urang 
ka Hari Rayo Haji pulo. Jaleh laku.
Wassalam,.
SB, masuak 78, Jakarta.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Happy Birthday pak Saaf - Google Groups

2014-09-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sanak Haswin Darwis, Ayah ambo baasa dari Galuang, Mak ambo dari Kampuang 
Dalam, Pariaman. Mak ambo jo ambo adiak baradiak lahia di Padang Panjang 
SB, masuak 78,Jakarta.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Happy Birthday pak Saaf - Google Groups

2014-09-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Maaf agak talambek bana ambo mambaleh ucapan selamat ulang tahun untuak ambo. 
Tarimo kasih banyak. Semoga Allah swt malimpahi kito jo rahmat, taufiq, 
hidayah, dan inayah-Nyo. Amin.
SB, masuak 78, Jkt. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Apokah Ajo Duta jo Mak Ngah suai ?

2014-09-14 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Ambo manyimak Dinda Ajoduta. Iyo indak lanteh angan manatap di kampuang doh. 
Apolagi ambo bapanyakitan. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Happy Birthday pak Saaf

2014-08-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Bundo. Maaf talambek manjawab. Maklum tabao rendong dek hangeknyo 
kampanye pilpres. Saroman jo sanak di kampuang, ambo mamiliah Prabowo-Hatta. 
Jokowi iko banyak bana nan ganjia-ganjia nampak.
SB, 78, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Ulang Tahun dibulan Agustus (Saafroedin Bahar, Suryadi Sunuri, Hanifah Damanhuri, Darwin Chalidi,Dutamardin Umar)

2014-08-23 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Maaf talambek manjawab Bundo. Tarimo kasih ateh paratian, dan salam utk 
saluruah sanak nan babintang Leo.

Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo, kini masuak 78 tahun. 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Jawi Simmental.

2014-06-16 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Assalamualaikum ww para sanak sapalanta. Mungkin ambo agak katinggalan
kureta api soal jawi Simmental iko. Bara ikua tingga lai? Sia nan
batangguangjawab maurusnyo ? Baa duduaknyo kini?
Ambo batanyo karano salain ado jawi milik ambo, ambo manarimo amanah duo
ikua jawi milik Aliansi Kebangsaan, nan basimpati ka program iko.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Re: Capres 2014.

2014-05-31 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar


Pada Jumat, 30 Mei 2014 22:44:57 UTC+7, Saafroedin Bahar menulis:
>
> Para sanak sekalian, ada sanak kita yg menanya sikap saya thd Capres/ 
> Cawapres utk Pilpres 2014. Penjelasan saya sbb.
> 1)  Saya belum menetapkan pilihan saya, yg baru akan saya lakukan tgl 9 
> Juli pagi.
> 2) Jadi kedua pasangan Capres/Cawapres mempunyai peluang yang sama utk 
> saya pilih.
> 3)  Sebagai ukuran, saya akan melihat: a) karakter, kompetensi, dan rekam 
> jejak para calon.b) pemahamannya thd masalah Bangsa dan Negara dan 
> kebijakannya utk menyelesaikan masalah tsb; c)  siapa pendukung di 
> belakangnya dan apa ideologinya; d) bagaimana sikap dan perilakunya dalam 
> kehidupan berbangsa dan bernegara.
> 4)  Jika hanya tergantung pd pilihan dua pasangan capres/cawapres saja - 
> tanpa memperhatikan para pendukung dan ideologinya - saya akan pilih 
> pasangan Jokowi/JK.
> 5)  Jika memperhatikan para pendukung serta ideologinya, saya merasa belum 
> yakin, terutama oleh karena kebijakan PDIP Jakarta Timur utk menginteli 
> mesjid, dan kebijakan PDIP Jawa Timur yg mendukung kompleks pelacuran Dolly 
> di Surabaya.
> 6) Saya berharap pak JK mampu mengimbangi PDIP ini, namun saya risau krn 
> PDIP tlh mengancam JK jika berani macam-macam.
> 7)  Saya memahami keputusan Gebu Minang dll utk mendukung  Jokowi/JK dgn 
> alasan JK urang sumando awak.
> 8)  Saya berharap agar pak JK waspada thd kebijakan PDIP yg berpotensi 
> memojokkan Islam.
> Saya masih memantau seluruh perkembangan dengan cermat.
> Wassalam, 
> SB, 77, Jkt.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Capres 2014.

2014-05-31 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bana, Dedi. Caro bapikia ambo iko agak sampik. Maklumlah urang tuo. Maafkan 
ambo. Ambo kan mamahami kaputusan Gebu Minang mandukuang Jokowi/JK. Lanjuik 
sajolah.
Wassalam,
SB. 77, Jkt.

Pada Sabtu, 31 Mei 2014 0:11:08 UTC+7, dedi suryadi menulis:
>
> Kalau di Ambo Pak..
> No.7 mendukung  Jokowi/JK dgn alasan JK urang sumando awak
>
> Terlalu sampik caro bapikia kito kalau mode iko Pak...
>
> *- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah 
> Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan 
> -*
>
> *Salam dan Terima Kasih,*
> *Dedi Suryadi*
>
>
> _
>*Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang 
> Berani Bertindak Dan   *
>   **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil 
> Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *
>
> 
>   "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for 
> The Others" (Hadith by Bukhari)
>
> ---
> "Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
> ".*
>       "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."
>
>
> 2014-05-30 22:44 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar  >:
>
>> Para sanak sekalian, ada sanak kita yg menanya sikap saya thd Capres/ 
>> Cawapres utk Pilpres 2014. Penjelasan saya sbb.
>> 1)  Saya belum menetapkan pilihan saya, yg baru akan saya lakukan tgl 9 
>> Juli pagi.
>> 2) Jadi kedua pasangan Capres/Cawapres mempunyai peluang yang sama utk 
>> saya pilih.
>> 3)  Sebagai ukuran, saya akan melihat: a) karakter, kompetensi, dan rekam 
>> jejak para calon.b) pemahamannya thd masalah Bangsa dan Negara dan 
>> kebijakannya utk menyelesaikan masalah tsb; c)  siapa pendukung di 
>> belakangnya dan apa ideologinya; d) bagaimana sikap dan perilakunya dalam 
>> kehidupan berbangsa dan bernegara.
>> 4)  Jika hanya tergantung pd pilihan dua pasangan capres/cawapres saja - 
>> tanpa memperhatikan para pendukung dan ideologinya - saya akan pilih 
>> pasangan Jokowi/JK.
>> 5)  Jika memperhatikan para pendukung serta ideologinya, saya merasa 
>> belum yakin, terutama oleh karena kebijakan PDIP Jakarta Timur utk 
>> menginteli mesjid, dan kebijakan PDIP Jawa Timur yg mendukung kompleks 
>> pelacuran Dolly di Surabaya.
>> 6) Saya berharap pak JK mampu mengimbangi PDIP ini, namun saya risau krn 
>> PDIP tlh mengancam JK jika berani macam-macam.
>> 7)  Saya memahami keputusan Gebu Minang dll utk mendukung  Jokowi/JK dgn 
>> alasan JK urang sumando awak.
>> 8)  Saya berharap agar pak JK waspada thd kebijakan PDIP yg berpotensi 
>> memojokkan Islam.
>> Saya masih memantau seluruh perkembangan dengan cermat.
>> Wassalam, 
>> SB, 77, Jkt.
>>
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
==

Re: [R@ntau-Net] Capres 2014.

2014-05-31 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Iyo Dedi, memang cari bapikia ambo iko agak sampik. Maafkan ambo.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

Pada Sabtu, 31 Mei 2014 0:11:08 UTC+7, dedi suryadi menulis:
>
> Kalau di Ambo Pak..
> No.7 mendukung  Jokowi/JK dgn alasan JK urang sumando awak
>
> Terlalu sampik caro bapikia kito kalau mode iko Pak...
>
> *- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah 
> Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan 
> -*
>
> *Salam dan Terima Kasih,*
> *Dedi Suryadi*
>
>
> _
>*Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang 
> Berani Bertindak Dan   *
>   **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil 
> Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* *
>
> 
>   "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for 
> The Others" (Hadith by Bukhari)
>
> ---
> "Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu...
> ".*
>       "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..."
>
>
> 2014-05-30 22:44 GMT+07:00 Dr. Saafroedin Bahar  >:
>
>> Para sanak sekalian, ada sanak kita yg menanya sikap saya thd Capres/ 
>> Cawapres utk Pilpres 2014. Penjelasan saya sbb.
>> 1)  Saya belum menetapkan pilihan saya, yg baru akan saya lakukan tgl 9 
>> Juli pagi.
>> 2) Jadi kedua pasangan Capres/Cawapres mempunyai peluang yang sama utk 
>> saya pilih.
>> 3)  Sebagai ukuran, saya akan melihat: a) karakter, kompetensi, dan rekam 
>> jejak para calon.b) pemahamannya thd masalah Bangsa dan Negara dan 
>> kebijakannya utk menyelesaikan masalah tsb; c)  siapa pendukung di 
>> belakangnya dan apa ideologinya; d) bagaimana sikap dan perilakunya dalam 
>> kehidupan berbangsa dan bernegara.
>> 4)  Jika hanya tergantung pd pilihan dua pasangan capres/cawapres saja - 
>> tanpa memperhatikan para pendukung dan ideologinya - saya akan pilih 
>> pasangan Jokowi/JK.
>> 5)  Jika memperhatikan para pendukung serta ideologinya, saya merasa 
>> belum yakin, terutama oleh karena kebijakan PDIP Jakarta Timur utk 
>> menginteli mesjid, dan kebijakan PDIP Jawa Timur yg mendukung kompleks 
>> pelacuran Dolly di Surabaya.
>> 6) Saya berharap pak JK mampu mengimbangi PDIP ini, namun saya risau krn 
>> PDIP tlh mengancam JK jika berani macam-macam.
>> 7)  Saya memahami keputusan Gebu Minang dll utk mendukung  Jokowi/JK dgn 
>> alasan JK urang sumando awak.
>> 8)  Saya berharap agar pak JK waspada thd kebijakan PDIP yg berpotensi 
>> memojokkan Islam.
>> Saya masih memantau seluruh perkembangan dengan cermat.
>> Wassalam, 
>> SB, 77, Jkt.
>>
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoder

Re: [R@ntau-Net] Capres 2014.

2014-05-31 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Tarimo kasih Bung Akmal. Setuju. Pak JK lugas, Megawati kareh. Jokowi 
mungkin hanyo bisa mangamek-ngamek sajo. Kebijakan PDIP Jakarta Timur dan 
PDIP Jawa Timur mungkin bisa mangganggu nurani pak JK. Baa caro jalan 
kaluanyo, antahlah. Eva Kusuma Sumantri alah mangancam JK kalau berani 
macam-macam ka Jokowi.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

Pada Jumat, 30 Mei 2014 23:39:56 UTC+7, Akmal Nasery Basral menulis:
>
> Masukan yang bagus Pak Saaf.
>
> Tapi untuk no. 6 ambo ragu apakah, dalam jangka panjang, JK mampu 
> mengimbangi PDIP (istilah Pak Saaf). 
> Kalau sekarang kelihatan harmonis, itu karena sedang bulan madu saja. 
> Nanti setelah memasuki "kehidupan nyata" (apalagi jika terpilih) karakter 
> JK akan lebih sering berbenturan dengan Megawati ketimbang dengan Jokowi 
> tersebab Mega sebagai "The Godmother" PDIP masih sering berpikiran mistis 
> sebagai justifikasinya dalam menentukan pilihan (seperti pengakuannya 
> sendiri "berkomunikasi" dengan Bung Karno sebelum memutuskan Jokowi). JK 
> akan jauh lebih berfrustasi, kelak, menghadapi Megawati ketimbang saat 
> menjadi orang no. 2 di bawah SBY.
>
> Semoga ambo keliru untuk soal ini.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
>
>
> Pada 30 Mei 2014 22.44, Dr. Saafroedin Bahar  > menulis:
>
>> Para sanak sekalian, ada sanak kita yg menanya sikap saya thd Capres/ 
>> Cawapres utk Pilpres 2014. Penjelasan saya sbb.
>> 1)  Saya belum menetapkan pilihan saya, yg baru akan saya lakukan tgl 9 
>> Juli pagi.
>> 2) Jadi kedua pasangan Capres/Cawapres mempunyai peluang yang sama utk 
>> saya pilih.
>> 3)  Sebagai ukuran, saya akan melihat: a) karakter, kompetensi, dan rekam 
>> jejak para calon.b) pemahamannya thd masalah Bangsa dan Negara dan 
>> kebijakannya utk menyelesaikan masalah tsb; c)  siapa pendukung di 
>> belakangnya dan apa ideologinya; d) bagaimana sikap dan perilakunya dalam 
>> kehidupan berbangsa dan bernegara.
>> 4)  Jika hanya tergantung pd pilihan dua pasangan capres/cawapres saja - 
>> tanpa memperhatikan para pendukung dan ideologinya - saya akan pilih 
>> pasangan Jokowi/JK.
>> 5)  Jika memperhatikan para pendukung serta ideologinya, saya merasa 
>> belum yakin, terutama oleh karena kebijakan PDIP Jakarta Timur utk 
>> menginteli mesjid, dan kebijakan PDIP Jawa Timur yg mendukung kompleks 
>> pelacuran Dolly di Surabaya.
>> 6) Saya berharap pak JK mampu mengimbangi PDIP ini, namun saya risau krn 
>> PDIP tlh mengancam JK jika berani macam-macam.
>> 7)  Saya memahami keputusan Gebu Minang dll utk mendukung  Jokowi/JK dgn 
>> alasan JK urang sumando awak.
>> 8)  Saya berharap agar pak JK waspada thd kebijakan PDIP yg berpotensi 
>> memojokkan Islam.
>> Saya masih memantau seluruh perkembangan dengan cermat.
>> Wassalam, 
>> SB, 77, Jkt.
>>
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat 
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> --- 
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google 
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
>> kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur &

[R@ntau-Net] Capres 2014.

2014-05-30 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, ada sanak kita yg menanya sikap saya thd Capres/
Cawapres utk Pilpres 2014. Penjelasan saya sbb.
1)  Saya belum menetapkan pilihan saya, yg baru akan saya lakukan tgl 9
Juli pagi.
2) Jadi kedua pasangan Capres/Cawapres mempunyai peluang yang sama utk saya
pilih.
3)  Sebagai ukuran, saya akan melihat: a) karakter, kompetensi, dan rekam
jejak para calon.b) pemahamannya thd masalah Bangsa dan Negara dan
kebijakannya utk menyelesaikan masalah tsb; c)  siapa pendukung di
belakangnya dan apa ideologinya; d) bagaimana sikap dan perilakunya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
4)  Jika hanya tergantung pd pilihan dua pasangan capres/cawapres saja -
tanpa memperhatikan para pendukung dan ideologinya - saya akan pilih
pasangan Jokowi/JK.
5)  Jika memperhatikan para pendukung serta ideologinya, saya merasa belum
yakin, terutama oleh karena kebijakan PDIP Jakarta Timur utk menginteli
mesjid, dan kebijakan PDIP Jawa Timur yg mendukung kompleks pelacuran Dolly
di Surabaya.
6) Saya berharap pak JK mampu mengimbangi PDIP ini, namun saya risau krn
PDIP tlh mengancam JK jika berani macam-macam.
7)  Saya memahami keputusan Gebu Minang dll utk mendukung  Jokowi/JK dgn
alasan JK urang sumando awak.
8)  Saya berharap agar pak JK waspada thd kebijakan PDIP yg berpotensi
memojokkan Islam.
Saya masih memantau seluruh perkembangan dengan cermat.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Jihad fi Sabilillah ?

2014-05-27 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sakalian, salamo babarapo tahun terakhir ko pak Helmidjas Hendra
alah resek panjai jo biaya surang mangarang buku sarato bacaramah ttg
aktivitas kristenisasi di Ranah. Herannyo, sambutan angek-angek dingin
sajo. Nan kristenisasi ko iyo bajalan taruih.
Kini baliau sadang bakaliliang Sumbar mambagikan buku jo baceramah. Baru
surang da'i nan mambantu baliau.
Dana baliau alah tipih. Lai bisa kito badoncek mambantu? Para sanak nan
berminat silakan mangirim ka Bendahara: Bu Asid Siti Rahmayani, rekening
BNI nomor 0271644093.
Bisa sidakah kito iko masuak jihad fi sabilillah ?
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Bu Nielasz.

2014-05-25 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sanak Tan Ameh, iyo bu Nielasz lai maagiah tahu ka ambo manarimo sms Tan
Ameh. HP baliau  wakatu itu alun hiduik. Akan baliau baleh.
Rancak bana kalau Sanak Tan Ameh maadokan investigasi, kalau bisa sacaro
bertahap ka seluruh Sumbar. Bakarajosamo jo anak-anak mudo ko  dan pak
Helmidjas Hendra. Jan tangguang-tangguang. Bahayo iko riil tapi alun banyak
disalidiki besarannyo.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Keanggotaan Rantaunet utk Dra Nielasz SH.

2014-05-24 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Bung Miko/Nofend, supayo kito dapek bahan langsuang dari lapangan ttg
kristenisasi iko, tolong tarimo Dra Nielasz SH jadi anggota Rantaunet.
Nomor HP baliau 081398925694. Tarimo kasih.
Wassalam,
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] HIV/AIDS di Ranah.

2014-05-16 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, nampaknya gejala seks bebas sudah menjadi hal yg biasa
di Ranah, dengan segala akibatnya. Menurut data BK3AM, di Padang dan
Bukittinggi tercatat sebanyak 1.785 kasus pd tahun 2013 yg lalu.
Ada tanggapan ?
SB, 77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Fahira Fahmi Idris sbg Calon DPD dari DKI.

2014-04-08 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Para sanak sekalian, untuk calon DPD dari DKI saya akan memilih nakan kito
Fahira Fahmi Idris. Saya harapkan kita semua memilih beliau yg sudah teruji
kiprahnya ini.
Wassalam,
Saafroedin Bahar.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Program Sapi Simmental.

2014-04-06 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Assalamualaikum ww para sanak sapalanta, khususnyo para investor sapi
Simmental. Sampai kini alun ado kaba perkembangan program sapi Simmental
nan sacaro formal diurus dek Yayasan Marapalam, nan alah babarapo kali
ganti pengurus.
Sebagai salah surang investor, ambo maraso alah saatnyo diambiak kaputusan
kadipangaan program iko. Ambo usulkan kito bantuak Tim Verifikasi dahulu.
Baa pandapek para sanak ?
Wassalam,
SB,77, Jkt.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Mendagri sesalkan sikap LKAAM Sumbar

2014-03-28 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar
Sanak Zorion, LKAAM Sumbar ini memang aneh. Sudah demikian sering dijelaskan 
bhw UU Desa itu bersifat umum, dan memberi cukup ruang utk masyarakat hukum 
adat spt nagari di Minangkabau, namun tidak mau mengerti. Mereka malah minta 
agar untuk Minangkabau dibuat pengecualian, padahal pengecualian tersebut SUDAH 
ADA dalam UU tersebut. Saya heran, dan mulai curiga ada agenda terselubung. 
Maklum sekarang lagi musim nyaleg.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >