Sulaman Benang Emas Diminati Turis Mancanegara 

Padang, ANTARA) - Kendati dibawa masih dalam bentuk ketengan, kerajinan
sulaman benang emas Padang, Sumbar, berupa gambar dinding, tabia,
selendang, bantal kursi dan baju, diminati turis mancanegara asal India,
Jepang dan Cina.
Pemasaran dalam bentuk ketengan ke mancanegara sudah berlangsung sejak
tahun 1970-an, dan usaha kerajinan tangan ini dikerjakan 20 karyawan
tetap dan seratus ibu-ibu rumah tangga, kata Suhaimi (50) pemilik usaha
kerajinan sulaman benang emas di arena Padang Fair, di Padang, 

Ia mengatakan selain bentuknya unik, turis mancanegara lebih menyukai
pengolahan sulaman benang emas karena dikerjakan secara manual
(menggunakan tangan), sedangkan motifnya bervariasi namun tetap menarik.

Produk sulaman benang emas dan perak dibawa para turis mancanegara itu
sudah mencapai jutaan lembar lebih.

Dicontohkan, turis asal Jepang cenderung menyukai selendang dan bantal
kursi, India suka membeli baju pengantin sementara turis Cina menyukai
selendang dan gambar dinding.

Rata-rata turis mancanegara itu menyukai warna merah selain dongker dan
sulaman benang perak.
Usaha sulaman benang emas, merupakan kegiatan turun temurun dari orang
tua, juga dikembangkan 
dalam bentuk pelaminan (satu perlengkapan bagi mempelai pria dan wanita
untuk pesta).

"Bahan baku sulaman benang emas, dan benang perak serta kain yang akan
disulam bisa dibeli di Jakarta, " katanya tanpa merinci volume produksi
kerajinan tersebut tiap bulan.

Untuk pasar lokal, sulaman benang emas juga sudah terjual ke Kalimantan,
Makasar, Lampung, Palembang, Jakarta, Bali, Pekan Baru dan Batam sebagai
pelanggan tetap.

Sulaman benang emas dan perak sering dipesan para artis Minang di
Jakarta seperti Elly Kasim, Dorce, Des Iskandar dan Nenno Warisman yang
membuka usaha pelaminan. 

Harga yang ditawarkan pun beraneka macam tergantung dengan jenis, motif
dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Seperti satu set bantal kursi (ditambah alas meja) Rp200 ribu- Rp250
ribu, sepotong bantal gadang Rp450 ribu, gambar dinding Rp100 ribu per
meter.

Untuk satu set pelaminan terdiri atas bantal gadang, payung, tabia,
katiduran, kelambu, lilansia dan hondas dijual Rp25 juta. Untuk sepasang
baju pengantin lengkap dijual Rp2 - Rp6 juta.

Seorang pengunjung Padang Fair, Rosmaniar (50), mengatakan selain unik,
kerajinan sulaman benang emas dan perak diminati ibu-ibu, misalnya
selendang jika dipakai dengan baju pesta akan memberi kesan lebih
berwibawa dan anggun.

"Selendang atau baju dengan sulaman benang emas memberi kesan menarik
dan unik, serta wibawa yang tinggi bagi pemakainya, satu tradisi pada
zaman kerajaan Minangkabau dulunya," katanya.

Copyright(c)2008 - Antara Sumatera Barat - All Rights Reserved

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke