Re: [R@ntau-Net] Doa Untuk Bapak Mochtar Naim Oleh : Dr. H. Fauzi Bahar, MSi (Walikota Padang)

2014-01-08 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak Sri Yansen jo para sanak sa palanta yth.

Ambo kutip sebagian isi surat terbuka balasan dari WK Padang tsb:

"Dengan cermat saya membaca surat-surat terbuka Bapak Mochtar Naim yang dimuat 
di sebuah surat kabar lokal. Surat terbuka itu ditujukan kepada saya, Fauzi 
Bahar, Walikota Padang.

Dari awal, saya sudah memahami latar belakang, maksud dan tujuan surat terbuka 
yang tendensius dan insinuasif itu. Siapapun yang membacanya akan langsung 
bergidik oleh kentalnya aroma tendensius dan insinuasif tersebut. 

Karenanya, saya sungguh tak berselera membahasnya, termasuk surat terbuka 
setelah ini, dari siapapun. Apalagi bapak Mochtar Naim adalah sosok cendekia 
dan orang tua yang cukup saya hormati. Semoga begitu seterusnya."

Komentar:
Dapat disimpulkan bahwa cara berkomunikasi dengan Surat Terbuka (yang sudah 
banyak dilakukan sekarang ini) tidak selalu efektif (berhasil), terutama yg 
ditujukan kepada seorang walikota dan dimuat di suratkabar yg terbit di kota 
tersebut. Dari balasan yg disampaikan ternyata cara berkomunikasi ini menjadi 
counter-productive atau gagalbahkan dapat menimbulkan konflik 
terbuka.Arang habis besi binasa.

Mengingat WK Padang sangat menghormati pak MN, sebetulnya bisa berhasil kalau 
dilakukan komunikasi tatap muka (face-to-face communication) dalam forum 
terbatas/tertutup.

Mudah2an pintu untuk komunikasi tatap muka itu belum dan tidak akan pernah 
ditutup oleh WK.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin/L/65/Bdg




Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


[R@ntau-Net] Doa Untuk Bapak Mochtar Naim Oleh : Dr. H. Fauzi Bahar, MSi (Walikota Padang)

2014-01-08 Terurut Topik Sri Yansen Tanjung
Dunsanak,

berita agak basi tapi mungkin ado nan alun mambaconyo sarupo ambo... 
minta maaf kalau alah pernah dipost kan...

http://padangmedia.com/3-Berita/85417-Doa-Untuk-Bapak-Mochtar-Naim-.html

Tanggapan atas surat terbuka Bp. Mochtar NaimDoa Untuk Bapak Mochtar Naim
Oleh : Dr. H. Fauzi Bahar, MSi (Walikota Padang) , Rabu, 11 Desember 2013 
13:47 wib

Walikota Padang, Fauzi Bahar

Dengan cermat saya membaca surat-surat terbuka Bapak Mochtar Naim yang 
dimuat di sebuah surat kabar lokal. Surat terbuka itu ditujukan kepada 
saya, Fauzi Bahar, Walikota Padang.

Dari awal, saya sudah memahami latar belakang, maksud dan tujuan surat 
terbuka yang tendensius dan insinuasif itu. Siapapun yang membacanya akan 
langsung bergidik oleh kentalnya aroma tendensius dan insinuasif tersebut. 
Karenanya, saya sungguh tak berselera membahasnya, termasuk surat terbuka 
setelah ini, dari siapapun. Apalagi bapak Mochtar Naim adalah sosok 
cendekia dan orang tua yang cukup saya hormati. Semoga begitu seterusnya.

Kepada seluruh warga Kota Padang, mari kita menoleh empat tahun ke 
belakang, ketika gempa terjadi pada Rabu 30 September 2009 lalu. Tiga hari 
tiga malam, mata ini tak mau dipejamkan, mata ini tidak mau tertidur. 
Ketika saya coba merebahkan badan yang letih dan lelah ini di tempat 
pembaringan, tak jua tertidur.

Pada saat itu, banyak warga yang menjerit kesakitan, menangis dan mayat 
bergelimpangan di bawah reruntuhan puing-puing bangunan. Lalu, saya 
kendalikan kota ini melalui corong RRI selama 8 jam. Semua warga kota 
tercinta ini mendengarkan serta mengikuti ucapan dan kalimat saya yang 
tujuannya untuk mengamankan mereka yang sedang kesulitan, susah dan gelisah.

Setelah gempa berlalu, saya berfikir untuk membangun kembali kota yang 
telah luluh lantak ini. Saya datangi orang kaya yang ada di Jakarta untuk 
mengajak membangun kota ini. Namun, semua mereka menanyakan fasilitas tanah 
serta kemudahan lain yang bisa mereka dapatkan dan lain sebagainya. Dan 
akhirnya, kami dengan DPRD Kota Padang melahirkan landasan hukum haru, 
Perda Nornor 9 tahun 2012, pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal 
bagi investor. Untuk orang berinvestasi di Kota Padang mulai dari satu 
triliun rupiah dan selanjutnya, maka akan dibebaskan dari pajak dan 
retribusi (zero cost).

Aplikasi dari itu semua, muncullah Lippo Group yang di dalamnya ada putra 
Bapak Hasyim Ning (Ismail Hasyim Ning). Mereka mau beinvestasi di Kota 
Padang. Dibelinya tanah dan diurus persyaratan untuk berinvestasi. Ketika 
itu diwujudkan, muncul pula orang memfitnah, menghasut dengan 
menggembar-gemborkan ada misi kristenisasi, melanggar RTRW, pemberian 
grafitifikasi dan lain sebagainya. Na'uzubillah, semoga Allah mengampuni 
mereka semua, amin!

Saya justru merasa sedih. Karena, sebagai seorang muslim yang kebetulan 
diberi amanah menjadi walikota, pada saat saya berupaya mencarikan jalan 
membuka ribuan lapangan kerja yang muaranya (Insya Allah) kesejahteraan 
bagi warga Kota Padang, ternyata masih saja ada orang-orang yang selalu 
menghasut, memfitnah dan hari-harinya senantiasa dia isi dengan menebar 
kebencian di delapan penjuru angin.

Selain sedih, saya sadar orang-orang itu berperilaku demikian karena ada 
yang salah dalam dirinya. Mungkin karena jantung, hati, fikiran dan 
hidupnya terbalut oleh kabut dengki, iri dan syirik. Sehingga, hari-harinya 
dia habiskan dengan memelihara kebencian terus-menerus. Padahal, kata 
mereka, mereka adalah orang-orang yang beriman.

Nauzubillah !

Karenanya, dalam tunduk setiap usai sholat, dari lubuk hati yang paling 
dalam, saya selalu memanjatkan doa: "Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi 
Maha Pengampun, janganlah aku Kau jadikan sebagai orang yang membalas 
fitnah dengan fitnah dan mambalas kebencian dengan kebencian".

"Ya Allah, ampunilah umat-Mu yang hidupnya selalu menghasut, memfitnah dan 
berlumur prasangka buruk. Ya Khalik Yang Maha Menghukum lagi Maha 
Penyayang, ampuni jualah hamba-MU yang hari-harinya dia habiskan hanya 
untuk menebar kebencian. Tunjukilah mereka jalan yang lurus dan benar, 
jalan yang Engkau Ridhoi. Ya Allah ya Khalik, Engkau berilah warga Kota 
Padang hidup dalam rasa persaudaraan yang penuh kedamaian lagi sejahtera, 
Amiin". (Dr. H. Fauzi Bahar, MSi, Walikota Padang)

wassalam

Sri Yansen/Lk/42/Tanjuang/asa Painan


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email ba