Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-27 Terurut Topik Abraham Ilyas
Pituah orang daulu mengatakan *"sekali lancung ke ujian seumur hidup orang
tak percaya"*
... rancak dibaco kurenah wakia wakia rakyat  “korupsi berjamaah” dari
mantan para anggota *DPRD* Sumbar sejumlah 43 orang, ...

selengkapnya:  di
http://mochtarnaim.wordpress.com/2009/08/27/kasus-korupsi-berjamaah-dan-tanah-ulayat-di-sumatera-barat/

salam

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-27 Terurut Topik Riyan Permana Putra
Kalau ingin manulak Lippo Grup tu lobi ka DPRD indak ka nan lain Hehehe...


Pada 27 November 2013 04.17, Asmardi Arbi menulis:

>
>
> Bana sakali Kanda Maturidi.. Ambo baru sajo pulang kampuang, iyo taraso
> cukuik barek mansosialisasikan ABS-SBK. Kahidupan dikampuang ala manjurus
> ka ba nafsi2, sumangek Gotong royong buliah dikatokan alah puda. Sagalo
> kepentingan kaum, kampuang atau nagari harus jo piti / baupahkan. Sabagai
> contoh untuak mambarasiahkan Rumah Gadang kaum tapaso baupahan , piti dari
> urang rantau.
> Padohal mereka nan manarimo sasiah sawah tiok tahun. Musajik jo mushola
> langang.Urang takabek jo acara TV nan pakai parabola .
>
> Memang paralu bana maimbau para Pejabat, mulai Gubernur ,Bupati/Walikota
> sd Wali Nagari jo KAN sarato LKAAM , MUI  jo Lembaga  Pendidikan  untuak
> paduli manyalamatkan ABS-SBK  mulai kini juo. Iko langkah strategis nan
> paliang mudah, murah dan bisa dilaksanakan ,asal lai ado kemauan jo
> kesadaran akan bahayo nan kamanimpo.  ABS-SBK bisa manjadi kekuatan
> penangkal tahadok pengaruh negatif arus globalisasi dan sekaligus menjadi
> penopang pambangunan disagalo aspek kahidupan .
>
> Wassalam,
>
> Asmardi Arbi, 72 , suku Kampai ,tingga di Tangsel.
>
>
>
>
> On 27/11/2013 15:28, Maturidi Donsan wrote:
>
>
>
>
>
>
> *Dinda FMN  dan sanak di palanta n.a. h Yang lebih merisaukan kita lagi
> jika  LG ini nanti mengembangkan Hotel Bintang 5  di Padang. Umumnya Hotel
> Bintang 5 ini tak terjamah oleh razia, disitulah nanti akan dipertunjukan
> ke penduduk Kota Padang dan orang minang bagaimana  PSK  kelas tinggi dalam
> negeri dan PSK import akan leluasa keluar masuk hotel tersebut. *
>
> *Sedangkan kita di ranah baru mulai /  sedang menggalakkan kembali
> pen-sosialisian ABS SBK yang menjadi pegangan kita di ranah. *
>
> *Sangat ironis bagi masyarakat minang. *
>
>
> *Wass, *
>
> *Maturidi L-75) *
>
> *Asal Talang-Solok- Kutianyia *
> *Duri Riau*
>
>
>
>
>
>
>  --
> .
> *
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-27 Terurut Topik Asmardi Arbi



Bana sakali Kanda Maturidi.. Ambo baru sajo pulang kampuang, iyo taraso 
cukuik barek mansosialisasikan ABS-SBK. Kahidupan dikampuang ala 
manjurus ka ba nafsi2, sumangek Gotong royong buliah dikatokan alah 
puda. Sagalo kepentingan kaum, kampuang atau nagari harus jo piti / 
baupahkan. Sabagai contoh untuak mambarasiahkan Rumah Gadang kaum tapaso 
baupahan , piti dari urang rantau.
Padohal mereka nan manarimo sasiah sawah tiok tahun. Musajik jo mushola 
langang.Urang takabek jo acara TV nan pakai parabola .


Memang paralu bana maimbau para Pejabat, mulai Gubernur ,Bupati/Walikota 
sd Wali Nagari jo KAN sarato LKAAM , MUI  jo Lembaga  Pendidikan  untuak 
paduli manyalamatkan ABS-SBK  mulai kini juo. Iko langkah strategis nan 
paliang mudah, murah dan bisa dilaksanakan ,asal lai ado kemauan jo 
kesadaran akan bahayo nan kamanimpo.  ABS-SBK bisa manjadi kekuatan 
penangkal tahadok pengaruh negatif arus globalisasi dan sekaligus 
menjadi penopang pambangunan disagalo aspek kahidupan .


Wassalam,

Asmardi Arbi, 72 , suku Kampai ,tingga di Tangsel.



On 27/11/2013 15:28, Maturidi Donsan wrote:

*Dinda FMN  dan sanak di palanta n.a. h
Yang lebih merisaukan kita lagi jika  LG ini nanti mengembangkan Hotel 
Bintang 5  di Padang.


Umumnya Hotel Bintang 5 ini tak terjamah oleh razia, disitulah nanti 
akan dipertunjukan ke penduduk Kota Padang dan orang minang bagaimana 
PSK  kelas tinggi dalam negeri dan PSK import akan leluasa keluar 
masuk hotel tersebut.


*
*Sedangkan kita di ranah baru mulai /  sedang menggalakkan kembali  
pen-sosialisian ABS SBK yang menjadi pegangan kita di ranah.

*
*Sangat ironis bagi masyarakat minang.
*
*Wass,

*
*Maturidi L-75)
*
*Asal Talang-Solok- Kutianyia
*
*Duri Riau*








--
.
*


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.

* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google.

Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-27 Terurut Topik Maturidi Donsan
*Dinda FMN  dan sanak di palanta n.a. h Yang lebih merisaukan kita lagi
jika  LG ini nanti mengembangkan Hotel Bintang 5  di Padang. Umumnya Hotel
Bintang 5 ini tak terjamah oleh razia, disitulah nanti akan dipertunjukan
ke penduduk Kota Padang dan orang minang bagaimana  PSK  kelas tinggi dalam
negeri dan PSK import akan leluasa keluar masuk hotel tersebut.*

*Sedangkan kita di ranah baru mulai /  sedang menggalakkan kembali
pen-sosialisian ABS SBK yang menjadi pegangan kita di ranah.*

*Sangat ironis bagi masyarakat minang.*


*Wass,*

*Maturidi L-75)*

*Asal Talang-Solok- Kutianyia*
*Duri Riau*




Pada 27 November 2013 07.47,  menulis:

> Sanak Helsusandra Syam jo para sanak sa palanta yth.
>
> Ambo kutip saketek:
>
> "Daripado mengundang lawan masuak nagari awak (tentu mereka ndak akan
> masuak dengan tangan kosong dan makasuik elok), tentu labiah elok lah awak
> mampakuek paga, meninggikan benteng dan menjago pintu masuak... "
>
> Sabananyo indak ado nan maundang LG/JTR itu untuak bainvestasi membangun
> RS, sekolah, dan mall/fas komersial di kawasan strategis pusat kota Khatib
> Sulaiman di kota Padang. Indak samo jo kajadian tahun 1821 nan lalu katiko
> tokoh2 adat nan kalah kuek malawan kaum Paderi lalu maundang Balando untuak
> manolong. Nan tajadi kudian alah samo2 tau...ranah Minang jadi jajahan
> Balando.
>
> Sebagai perusahaan besar nan alah sukses bainvestasi di banyak kota di
> Indonesia, LG itu nampaknya maliek peluang untuak sukses bainvestasi di
> kota Padang. Diajaknyo tokoh2 Minang nan sukses di pangguang nasional,
> diundangnyo wakil limbago2 nan kiro2 akan maambek dan diagiahnyo sumbangan,
> sahinggo acara "kick off" bajalan lanca.
>
> Kudian banyak nan indak satuju karano nan bainvestasi itu JTR presdir LG
> nan "born again christian"atau kristen nan alah batobat, sahinggo imannyo
> padek, tekadnyo bulek. Inyo konco arek sorang pendeta kristen di Amrik nan
> gigiah menyebarkan kristen. Walaupun alah dibantahnyo bahaso indak ado
> mukasuik menyebarkan agamo kristen dg investasi itu, tapi dari laporan
> sanak2 di Palembang tanyato memang fasilitas itu dipakai untuak perayaan
> natal secara besar2an. Jadi ado taliek usaho menyebarkan kristen sacaro
> indak langsuang
>
> Walaupun banyak nan menentang,pemerintah dan DPRD kota Padang basikareh
> menyetujui rencana investasi LG itu. Nampaknyo pertimbangan ekonomi dan
> sosial untuk kemajuan kota jo kesejahteraan masyarakat labiah diutamokan
> dari pado resiko dijadikannyo fasilitas tsb sebagai titiak tolak peragaan
> kemegahan dan kemajuan kaum kristen di kota Padang.
>
> Pandapek sanak Helsusandra Syam itu mampakuek argumentasi kaum sadar akan
> potensi bahayo nan akan manimpo.
>
> Salam
> Fashridjal M. Noor Sidin
> L65bdg
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * hensyam 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Tue, 26 Nov 2013 07:54:40 -0800 (PST)
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group
>
> Assalamu'alaikum,
>
> Mohon maaf buliah ambo sato ciek pulo bapandapek.
>
> Mamak2, apak2 dan dunsanak sadonyo, dalam hal iko iyo zaman alah barubah.
> Kalau dulu masa urang2 tuo kito, keyakinan dan paham agamo jo adat yo baitu
> kuek di kampuang kito. Kito bisa mangecekkan, sakuek apopun tipu daya misi
> dan budaya lain nan masuak ka kampuang awak yo lah ka susah juo ka
> masuaknyo. Dek urang awak, kuek mamacik adat jo agamo. Bahkan, sapreman2nyo
> urang awak, bia mabuak mancilok karajonyo, kalaulah disabuik agamo jo
> adatnyo digaduah urang lain, yo tabik juo berangnyo.
>
> Tapi kini banyaklah parubahan nan awak caliak di kampuang awak.
> Baa pulo awak masih manganggap kampuang awak masih kuek mamacik tagok adat
> jo agamo? Baa pulo awak mangecekkan urang awak masih mamacik kuek jo malu?
> Caliaklah etalase terdepan nagari awak ko di kota Padang, terkenal sampai
> ka Jawa, sampai kamano-mano jo maksiatnyo. Banyak kawan nan batanyo,
> bukankah urang Minang tu kuek agamonyo...?
>
> Baa pulo awak ka mangecekkan nagari awak kuek jo paga-paganyo? Wakatu
> gampo sajo baa dek bisa urang asiang masuk kampuang2 di Pariaman, bakutbah,
> banyanyi, baheluya mambagi-bagikan Injil ka urang kampuang? Ka maa painyo
> tu niniak mamak urang cadiak pandai awak..???
>
> Dulu alun ado nan barani mamakai simbol2 Minang utk kristen, tapi kini lah
> ado pulo gerejanyo lengkap jo simbol2 Minang. Pariaman nan dulu kuek jo
> adat jo agamo, lah tembus pulo dek misi2. Bahkan beberapa waktu lalu, rang
> rumah ambo sempat mancaliak ado gereja tagak di nagari pasa usang
> pariaman
>
> Kini zaman lah barubah. Generasi kini

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-26 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak Helsusandra Syam jo para sanak sa palanta yth.

Ambo kutip saketek:
"Daripado mengundang lawan masuak nagari awak (tentu mereka ndak akan masuak 
dengan tangan kosong dan makasuik elok), tentu labiah elok lah awak mampakuek 
paga, meninggikan benteng dan menjago pintu masuak... "

Sabananyo indak ado nan maundang LG/JTR itu untuak bainvestasi membangun RS, 
sekolah, dan mall/fas komersial di kawasan strategis pusat kota Khatib Sulaiman 
di kota Padang. Indak samo jo kajadian tahun 1821 nan lalu katiko tokoh2 adat 
nan kalah kuek malawan kaum Paderi lalu maundang Balando untuak manolong. Nan 
tajadi kudian alah samo2 tau...ranah Minang jadi jajahan Balando.

Sebagai perusahaan besar nan alah sukses bainvestasi di banyak kota di 
Indonesia, LG itu nampaknya maliek peluang untuak sukses bainvestasi di kota 
Padang. Diajaknyo tokoh2 Minang nan sukses di pangguang nasional, diundangnyo 
wakil limbago2 nan kiro2 akan maambek dan diagiahnyo sumbangan, sahinggo acara 
"kick off" bajalan lanca. 

Kudian banyak nan indak satuju karano nan bainvestasi itu JTR presdir LG nan 
"born again christian"atau kristen nan alah batobat, sahinggo imannyo padek, 
tekadnyo bulek. Inyo konco arek sorang pendeta kristen di Amrik nan gigiah 
menyebarkan kristen. Walaupun alah dibantahnyo bahaso indak ado mukasuik 
menyebarkan agamo kristen dg investasi itu, tapi dari laporan sanak2 di 
Palembang tanyato memang fasilitas itu dipakai untuak perayaan natal secara 
besar2an. Jadi ado taliek usaho menyebarkan kristen sacaro indak langsuang 

Walaupun banyak nan menentang,pemerintah dan DPRD kota Padang basikareh 
menyetujui rencana investasi LG itu. Nampaknyo pertimbangan ekonomi dan sosial 
untuk kemajuan kota jo kesejahteraan masyarakat labiah diutamokan dari pado 
resiko dijadikannyo fasilitas tsb sebagai titiak tolak peragaan kemegahan dan 
kemajuan kaum kristen di kota Padang.

Pandapek sanak Helsusandra Syam itu mampakuek argumentasi kaum sadar akan 
potensi bahayo nan akan manimpo. 

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: hensyam 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 26 Nov 2013 07:54:40 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

Assalamu'alaikum, 

Mohon maaf buliah ambo sato ciek pulo bapandapek.

Mamak2, apak2 dan dunsanak sadonyo, dalam hal iko iyo zaman alah barubah. 
Kalau dulu masa urang2 tuo kito, keyakinan dan paham agamo jo adat yo baitu 
kuek di kampuang kito. Kito bisa mangecekkan, sakuek apopun tipu daya misi 
dan budaya lain nan masuak ka kampuang awak yo lah ka susah juo ka 
masuaknyo. Dek urang awak, kuek mamacik adat jo agamo. Bahkan, sapreman2nyo 
urang awak, bia mabuak mancilok karajonyo, kalaulah disabuik agamo jo 
adatnyo digaduah urang lain, yo tabik juo berangnyo.

Tapi kini banyaklah parubahan nan awak caliak di kampuang awak. 
Baa pulo awak masih manganggap kampuang awak masih kuek mamacik tagok adat 
jo agamo? Baa pulo awak mangecekkan urang awak masih mamacik kuek jo malu? 
Caliaklah etalase terdepan nagari awak ko di kota Padang, terkenal sampai 
ka Jawa, sampai kamano-mano jo maksiatnyo. Banyak kawan nan batanyo, 
bukankah urang Minang tu kuek agamonyo...?

Baa pulo awak ka mangecekkan nagari awak kuek jo paga-paganyo? Wakatu gampo 
sajo baa dek bisa urang asiang masuk kampuang2 di Pariaman, bakutbah, 
banyanyi, baheluya mambagi-bagikan Injil ka urang kampuang? Ka maa painyo 
tu niniak mamak urang cadiak pandai awak..???

Dulu alun ado nan barani mamakai simbol2 Minang utk kristen, tapi kini lah 
ado pulo gerejanyo lengkap jo simbol2 Minang. Pariaman nan dulu kuek jo 
adat jo agamo, lah tembus pulo dek misi2. Bahkan beberapa waktu lalu, rang 
rumah ambo sempat mancaliak ado gereja tagak di nagari pasa usang 
pariaman

Kini zaman lah barubah. Generasi kini lah lemah dek banyaknyo serangan 
4perang budaya dan agama nan terjadi siang jo malam. Kalau dulu awak masih 
bisa mambuek paga di muko kampuang mahalau dan manghalang serangan nan 
datang, kini baa pulo ka manjago ca itu...? Ka biliak2 rumah awak lah 
berkeliaran hama tu masuak  tanpa awak bakuaso manjago dan menghalaunya. 
Caliaklah kini rang Minang, bia mudo dan tuo lah hilang Minang, malu jo 
paresonyo... Babahaso Minang sajo lah malu urang awak tu di kampuang, 
apolah lai ka managakkan bendera adat jo agamonyo.

Memang alun sadonyo lai nan rusak dan ternoda di kampuang awak tu. Tapi 
bukankan dengan caro2 manjago diri dek kaum sadar dari serangan2 lua itu 
labiah elok awak lakukan? Daripado awak menyerahkan pertahanan dan 
perlawanan, penjagaan kepado masyarakat banyak awak nan--maaf lah hilang 
sadar jo adat jo agamonyo...??

Baa pulo awak ka manjago adat, budayo jo agamo dari serangan hama2 ganas 
nan kuek, sadangkan manjago anak kanakan awak kini ko sajo lah payah awak? 
Baa pulo pertanggungjawaban urang m

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-26 Terurut Topik hensyam
Assalamu'alaikum, 

Mohon maaf buliah ambo sato ciek pulo bapandapek.

Mamak2, apak2 dan dunsanak sadonyo, dalam hal iko iyo zaman alah barubah. 
Kalau dulu masa urang2 tuo kito, keyakinan dan paham agamo jo adat yo baitu 
kuek di kampuang kito. Kito bisa mangecekkan, sakuek apopun tipu daya misi 
dan budaya lain nan masuak ka kampuang awak yo lah ka susah juo ka 
masuaknyo. Dek urang awak, kuek mamacik adat jo agamo. Bahkan, sapreman2nyo 
urang awak, bia mabuak mancilok karajonyo, kalaulah disabuik agamo jo 
adatnyo digaduah urang lain, yo tabik juo berangnyo.

Tapi kini banyaklah parubahan nan awak caliak di kampuang awak. 
Baa pulo awak masih manganggap kampuang awak masih kuek mamacik tagok adat 
jo agamo? Baa pulo awak mangecekkan urang awak masih mamacik kuek jo malu? 
Caliaklah etalase terdepan nagari awak ko di kota Padang, terkenal sampai 
ka Jawa, sampai kamano-mano jo maksiatnyo. Banyak kawan nan batanyo, 
bukankah urang Minang tu kuek agamonyo...?

Baa pulo awak ka mangecekkan nagari awak kuek jo paga-paganyo? Wakatu gampo 
sajo baa dek bisa urang asiang masuk kampuang2 di Pariaman, bakutbah, 
banyanyi, baheluya mambagi-bagikan Injil ka urang kampuang? Ka maa painyo 
tu niniak mamak urang cadiak pandai awak..???

Dulu alun ado nan barani mamakai simbol2 Minang utk kristen, tapi kini lah 
ado pulo gerejanyo lengkap jo simbol2 Minang. Pariaman nan dulu kuek jo 
adat jo agamo, lah tembus pulo dek misi2. Bahkan beberapa waktu lalu, rang 
rumah ambo sempat mancaliak ado gereja tagak di nagari pasa usang 
pariaman

Kini zaman lah barubah. Generasi kini lah lemah dek banyaknyo serangan 
4perang budaya dan agama nan terjadi siang jo malam. Kalau dulu awak masih 
bisa mambuek paga di muko kampuang mahalau dan manghalang serangan nan 
datang, kini baa pulo ka manjago ca itu...? Ka biliak2 rumah awak lah 
berkeliaran hama tu masuak  tanpa awak bakuaso manjago dan menghalaunya. 
Caliaklah kini rang Minang, bia mudo dan tuo lah hilang Minang, malu jo 
paresonyo... Babahaso Minang sajo lah malu urang awak tu di kampuang, 
apolah lai ka managakkan bendera adat jo agamonyo.

Memang alun sadonyo lai nan rusak dan ternoda di kampuang awak tu. Tapi 
bukankan dengan caro2 manjago diri dek kaum sadar dari serangan2 lua itu 
labiah elok awak lakukan? Daripado awak menyerahkan pertahanan dan 
perlawanan, penjagaan kepado masyarakat banyak awak nan--maaf lah hilang 
sadar jo adat jo agamonyo...??

Baa pulo awak ka manjago adat, budayo jo agamo dari serangan hama2 ganas 
nan kuek, sadangkan manjago anak kanakan awak kini ko sajo lah payah awak? 
Baa pulo pertanggungjawaban urang minang dek kasus kemaksiatan yg kini 
banyak merajalela di kampuang awak, agamo seakan menjadi persolan individu 
sajo? Agamo jo maksiat seolah bersahabat, untuak batalanjang ka nagari 
urang, ado pulo urang awak nan malapehnyo jo doa dan mangaji... Berbekal 
Quran pulo Dan, ado pulo urang awak nan bangga dek manganggap anak 
gadih kampuangnyo berprestasi membanggakan!

Serangan nan datang itu sangatlah kuek. Seluruh dunia mereka berkonspirasi 
untuk menyerang dan merusak awak. Sementaro kekuatan awak sabara bana 
kueknyo. Daripado mengundang lawan masuak nagari awak (tentu mereka ndak 
akan masuak dengan tangan kosong dan makasuik elok), tentu labiah elok lah 
awak mampakuek paga, meninggikan benteng dan menjago pintu masuak... 
Satidaknyo, kalaulah nanti Allah dan generasi selanjutnyo batanyo, 
seminimal mungkin awak alah bausaho berjihad utk agamo dan nagarinyo

Mohon maaf, wassalam dari ambo,
Helsusandra Syam (39th)
Asal Pangkalan Koto Baru, Balaigurah IV Angkek, Pikumbuah
Menetap di Pondok Aren, Tangerang Selatan


On Sunday, November 24, 2013 5:35:36 PM UTC+7, ajoduta wrote:
>
> Sanak ado kisah seorang dokter gigi Cino buka praktek di kota Piaman. 
> Secara legal inyo alah dapek ijin praktek. Karena dinas kesehatan tantu 
> indak bisa menolak dengan alasan etnik dan agamo. Dalam beberapo bulan 
> praktek drg tu tutuik, dek indak ado masyarakat nan namuah pai ka drg Cino 
> tu.
>
> Mengambil contoh tu, secara hukum nan berlaku di NKRI pemerintah indak 
> bisa menolak ijin suatu usaha karena alasan etnis dan agamo. 
>
> Mengacu ka contoh di Piaman tu. Bialah badiri RS, Mall dll dgn merek Lippo 
> dan Siloam tu. Caliakkan ketidak setujuan ka proyek tu dengan tidak 
> babalanjo atau baubek disinan. Dengan sendiri RS dan mall tu pasti tutuik 
> bangkrut. Dengan demikian baru terbukti bahwa memang masyarakat Minangkabau 
> menolak proyek Lippo ko.
>
> Seperti contoh di Piaman tu, indak perlu berlaku anarkis untuk menolak Drg 
> Cino. Baitu pulo jo RS Siloam tu. Indak perlu menolak dgn tindakan anarkis. 
> Dengan tidak jadi konsumen akan terlihat kompak dan bijak tanpa melanggar 
> hukum.
>
> Bisakah? Tentu bisa kalau mau. Tirulah urang Piaman tu.
> Ambo mempraktekkan itu pulo dalam skala kecil. Kalau pulkam ambo selalu 
> mambao ole2 Kripik Balado. Biasonyo kami pai Pondok di Padang membali dari 
> toko milik Taci (Tante Cin

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-26 Terurut Topik Asmardi Arbi


Ass wr wb  Sanak Zaid Dunil . jo sanak palanta n.a.h

Dari uraian dan penjelasan sanak Zaid Duni, ambo terkesan bahaso sanak 
labiah cenderung cocok jo sistem ekonomi Liberal 
diterapkan/dikembangkan  di Sumatera Barat daripado sistem ekonomi 
Pancasila atau sistem ekonomi Islam nan badasarkan  kerakyatan/ Gotong 
royong.


Ambo danga di Padang ndak ado berkembang samacam mall ketek Indomart, 
Alfa Mart atau Alfa Midi, nan urang banyak tahu sia pulo dibalakangnyo. 
, jadi ndak bisa Padang  disamokan jo Jabodetabek apolai nan 
panduduaknyo padek. Nan mangunjungi mall gadang gol.menengah kaateh, 
sadangkan nan mangunjungi mall ketek gol menengah kabawah. Kadang2 hargo 
di mall ketek labiah maha dari mall gadang. Baitu pulo dipasa 
tradisional. Antah apo sababnyo. Jadi nan banyak marasai iyo gol bawahnyo.


Mudah2an kesan ambo salah jo maaf sabalunnyo sanak..

Wassalam,
AA

On 26/11/2013 13:42, Zaid Dunil wrote:


Ass ww

Pak Asmardi  n a h dan sanak sapalanta n a h pulo.

Amboi cubo manjawek pertanyaan pak Asmardi samampu ambo setahap setahap .

Keberadaan mall Lippo tu indak akan mamatikan  mall ketek nan ala ado. 
Ado pengaruh terhadap omzet untuk sementaro mungkin iyo. Pasar untuk 
masing masing sudah tersegmentasi, dan biasonyo harga tidak akan 
berselisih banyak sehingga orang sekitar tidak akan pergi ke mall 
Lippo kalau didekat pemukimannya ada mall ketek tampek mereka biaso 
balanjo. Begitulah yang terjadi di Jakarta dan Bekasi. Untuk tidak 
kalah bersaing biasanya mall kecil itu juga melakukan promosi promosi 
dan tetap bisa exist. Tidak ada mall kecil yang tutup karena dibukanya 
Mall besar. Kemungkinan sebaliknya malah bisa terjadi, mall besar itu 
biayanya besar, kalau tidak mampu mencapai omzet tertentu, dia bisa 
merugi dan kalau dalam beberapa periode merugi terus, dia bisa tutup 
dan mall dijual dengan harga miring dan oleh pemilik baru  sistemnya 
dirubah . Semula  produk yang dijual di mall itu  banyak yang dimodali 
 pemilik mall sendiri , dan produk yg dijual berkualitas lebih baik 
(branded) dirubah menjadi  barang konsinyasi  dan kwalitasnya 
diturunkan dari Ori ke KW 1 atau Kw 2. Ada juga yang oleh pemilik baru 
mall itu  disulap jadi Hotel . Di Jakarta hal seperti itu sudah 
terjadi. Itu adalah dinamikanya para pengusaha, ada yang berhasil dan 
ada yang gagal dan akan terus seperti itu dan dari dinamika itulah 
pembangunan dan modernisasi terjadi. Kadang memang ada korban , namun 
sang korban kan tidak selalu mati akal, dia juga punya akal dan kadang 
memperoleh peluang baru dan bahkan lebih maju dari sebelumnya.


Soal keputusan DPRD yang menerima keberadaan Lippo menurut ambo itu 
keputusan terbaik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan 
tidak ada yang mutlak benar 100 %. Keputusan itu selalu ada plus 
minusnya. Yang mutlak benar hanya dari Allah. Akan ada pengaruh 
negatif mungkin saja terjadi. DPRD tentu sudah menkaji manfaat dan 
mudarat dari proyek itu. Pilihan menyetutui proyek itu tentu dengan 
pertimbangan bahwa manfaatnya jauh lebih dibandingkan mudharatnya.


Soal liberalisasi . Itu kebijakan di tingkat Nasional yang sudah 
dikaji bahwa system itu akan mempercepat pembangunan  dan peningkatan 
pendapatan nasional bruto Indonesia.. Yang menjadi masalah adalah 
distribusi pendapatan  nasional bruto yang dirasakan belum memenuhi 
azas keadilan bagi masyarakat . Jadi memang ada plus minusnya. 
Kebijakan liberalisasi itu juga sudah  merupakan keputusan Negara 
sekawasan Asean, dan kita mau tidak mau akan menerima kesepakatan itu 
dan akan dilaksanakan per  Des. 2015. Barang/produk Negara Asean bebas 
masuk tanpa bea kenegeri kita. Karena penduduk kita yang terbesar di 
Asean (lebih dari 50 % penduduk Asean)  maka kita akan jadi market 
bagi mereka, akan dibanjiri produk mereka yang mungkin lebih bagus 
kwalitasnya  dan lebih murah. Karena itu supaya industi dalam negeri 
tidak mati, pengusaha harus melakukan pula inovasi inovasi dan 
efisiensi agar tidak kalah bersaing. Efek positifnya , usaha usaha 
yang bisa meningkatkan efisiensi dan memperbaiki kualitas akan menang 
bahkan bisa pula dengan bebas memasuki pasar di Seluruh Negara Asean.


Tentang tulisan pak Bachtiar Muin,

Dalam dua kali postingan yang disampaikan tulisan beliau itu menarik.

Hanya kalau dicermati akan didapat hal hal yang sifatnya dugaan namun 
disampaikan seolah itu nmerupakan kajian beliau,antara lain



I. Bandung adalah pusat Kristen, seperti juga Sulut. 30% penduduk 
Bandung Kristiani


Menurut pak Bachtiar , penduduk Bandung 30 % nya adalah Kristen.

Data statistik BPS 2010 menyajikan angka Sbb:

Umat Islam berjumlah   3.104.184

Kristen berjumlah 45.734

Katolik berjumlah 14.608

Hindu …   810

Budha  2,364

Jadi kalau dihitung jumlah penganut Kristen dan Katolik di Bandung 
hanya 60.342 atau hanya 1,94 % dari jumlah penganut Islam.


Saya tidak tahu apa maksud pak Bachtiar menyampaikan bahwa penganut 
Kristen di Bandung itu merupakan 30 % dari penduduk.


II.Pak Ba

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-25 Terurut Topik Asmardi Arbi



Ass wr wb .

Sanak Zaid Duni, n.a.h sabagai pembela penciptaan lapangan jo pencinta 
demokrasi.


Ambo ndak pernah absen maikuti tulisan sanak nan cukup gigih manarimo 
kehadiran LG di Padang. Argumentasi nan dikamukokan cukuik masuak aka 
sehat tautamo bagi kami nan awam dibidang ekonomi. Namun baitu kami 
ingin pulo mandanga komentar sanak tantang baa kalau kehadiran LG nan  
disatu pihak akan mengurangi pengangguran sabanyak 3000 urang. Namun 
dilain pihak apo ndak ado kemungkinan kehadiran LG justeru akan 
memunculkan pengangguran nan labiah banyak akibat matinya mall2 ketek jo 
pasa tradisional  nan alah ado disababkan kalah bersaing jo Kapitalis 
gadang.Awak memang negara demokrasi, tapi nan dipraktekkan demokrasi 
Liberal , ndak sasuai jo demokrasi badasarkan PS jo UUD 45.


Disampiang itu kami ingin pulo mandanga komentar sanak Zaid Duni ateh 
saran sanak Bakhtiar Muin tantang usul ka Gubernur Sumbar supayo 
mancontoh Johor Baru dalam mambangun ekonomi sahinggo urang Minangkabau 
bisa manjadi tuan rumah di kampuang sendiri, ndak manjadi kuli 
konglomerat sajo. Tantu saran itu balaku pulo jo Wali Kota Padang. Maaf 
kalau ndak suai.


Wassalam,

Asmardi Arbi, 72, Kampai, Tangsel.


On 24/11/2013 13:50, Zaid Dunil wrote:

Ass ww

Pak Mochtar Naim di Jakarta ,Pak Maturidi di Duri Riau, Sanak Dedi 
Suryadi di Batam, Sanak Irwan Setiawannan indak maagiah alamat serta 
Dinda Ajo Duta di Amerika, kasado alahe bapak bapak dan sanak nan ambo 
hormati.



Pak Maturidi menulis,


“Dalam keadan buntu ini memang jalanan  yang bicara, karena boleh 
dikatakan  semua rakyat diranah yang diwakili LKAAM, MUI, ORMAS-ORMAS 
ISLAM dan dirantau diwakili  oleh organisasi-organisasi  rantau Minang 
semua   menolak LG itu masuk Sumbar maka marilah kita sokong suara 
penolakan ini meskipun harus diteriakkan di jalanan.


 Kita ingat 1966 dan 1998, untuk meperbaiki ketidak beresan/ke mampuan 
wakil kita di DPR dan di pemerintahan memang dari jalanan.


 Bisa saja kota Padang terganggu sementara tapi demi kebaikan ranah 
minang, itu harus diterima dengan lapang dada oleh penduduk kota 
Padang baik minang asli maupun pendatang yang numpang hidup  dan 
keduanya berdomisili di Padang”.



Ambo ingin maingekkan bahwa negara kito ko negara demokrasi. Sagalo 
keputusan nan dibuek dek DPRD itu sudah melalui proses demokrasi, 
melalui perdebatan dengan mempertimbangkan segala aspek positif dan 
negatif proyek Lippo itu. Anggota DPRD itu adalah wakil rakyat 
setempat yang dipilih secara demokratis oleh rakyat. Mereka dipilih 
karena dipercaya bahwa aspirasi mereka/rakyat badarai akan diwakili 
sesuai oleh anggota dewan itu. Anggota dewan semuanya orang Islam, 
dalam mengambil kebijakan tidak akanmengabaikan kepentingan 
konstituennya yang mayoritas beragama Islam. Mereka sepakat menyetujui 
proyek itu tentu dengan mempertimbangkan semua aspek negatif dan 
positifnya proyek itu bagi rakyat setempat yang mereka wakili. Demo 
sebelum keputusan DPRD yang dilakukan oleh mereka yang tidak setuju 
proyek itu terutama tentang isu kristenisasi dan bantahan bantahan 
atas isu itu ternyata dapat diterima dan diyakini dengan melihat 
kenyataan kenyatan bahwa ditempat lain dimana Lippo dibangun tidak 
terbukti kristenisasi itu. Keputusan DPRD itu adalah cerminan suara 
silent majority yang setuju atas dibangunnya proyek Lippo itu di 
Padang karena membawa manfaat kepada orang banyak di daerah 
itu.Keputusan itu lebih mempertimbangan kepentingan daerah , 
kepentingan rakyat banyak , kepentingan ekonomi bagi kesejahteraan 
masyarakat, kepentingan mengatasi pengangguran yang semakin meningkat 
dan kepentingan agar pembangunan ekonomi daerah itu tetap tumbuh positif.


Bapak bapak nan bakomentar indak setuju jo keputusan DPRD itu kan 
indak tingga di Padang,tamasuak ambo indak tingga di Padang. Kito 
basorak dari luar kota Padang,menentang proyekitu seolah olah kito 
labiah tahu dan labiah mangarati dari anggota anggota dewan nan 
mewakili rakyat di Padang tu. Bahwa bapak bapak indak setuju jo proyek 
tu adalah hak bapak bapak utuk tidak setuju, tetapi keputusan sudah 
diambil dan akan segera dijalankan.


Kalau masih taraso ado sesuatu nan salah dari Dewan dalam mengambil 
keputusan, gugat sajolah mereka secara hukum dengan menyampaikan bukti 
(gratifikasi dsbnyo). Itulah jalan yang diatur oleh sistem demokrasi.


Jadi indak pado tampeknyo kini awak suruah urang Padang nan indak 
setuju bademo. Awak kompori urang padang tu dari luar kota Padang. 
Kalau tarjadi bakuhampeh, antaro nan setuju jo nan indak satuju , lalu 
indak ado nan mangalah, cakak banyak, manang jadi arang kalah jadi abu 
, sia nan batanggung jawab ?? Kalau memang alah mantab bana untuk 
bademo datanglah ka Padang, pimpin bana demo tu supayo sajalan ucapan 
jo tindakan . Jadi jangan hanya menganjurkan, lalu kalau timbul korban 
kita pura pura menyesal kan kejadian itu padahal kita ikut memicunya.



Wassalam

Dunil Zaid. 70+9/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg. Tingga di 

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-23 Terurut Topik Mochtar Naim
Ajo Duta dkk di RN,

Nan itu iyo juo, tapi ndak sentral sifatnyo. Wajar kalau mereka nan di bidang 
usaho nan samo saling berkompetisi, spt antaro Basko jo Lippo tu.  Apo lai 
mereka badakek-an lokasi di Padang tu, kalau jadi. Tapi masalah awak ndak itu 
doh.
    Masalah awak jauah lebih mendasar dan rumik. Masalah awak masalah 
manjalanyo kristenisasi ka nagari awak, nan masuak malalui jalur ekonomi, 
pendidikan, sosial rumah sakik, dsb. Nan bedo, pejabat2 awak nan di eksekutif 
dan nan di legislatif bapihak ka nan kristen tu walau mereka nan mandukuang tu 
urang isilam, urang awak pulo lai. Mereka karano maharokkan gratifikisi baik 
untuk diri maupun untuak partainyo, amuah mandukuang dan mangusahokan 
bardirinyo proyek LG itu.  Awak kan lah caliak di daerah2 lain di Indonesia ko 
nan kaadaannyo lah ampiang samo seperti nan awak caliak di Filipina dan bahkan 
Singapura tu. Sadonyo ko tingga di awak. Mau atau tidak mau urang Cino masuak 
ka bumi Minang di Sumbar dan manguasoi seluruh jalur ekonomi, perdagangan dan 
industri dek urang Cino tu sambia mereka juo mangkristenkan awak. Sakali lai, 
sadonyo tagantuang ke awak.
    MN, 18 tabaliak.





On Saturday, November 23, 2013 9:39 PM, Irwan Setiawan 
 wrote:
 
Assalamualaikum pak..
Ambo Irwan,Kakak kelas Abdurrahman sejarah UNP.
menanggapi tulisan bapak ttg kasus RS Salib tu,, kini sabananyo yang
ditanyo kepedulian seluruh urang Minang nan masih Islam, terhadap
sebuah bentuk pengingkaran nilai islam oleh urang Islam sendiri, yaitu
para urang gadang kito,,,jadi paralu di pertanyakan kadar Adat jo
syarak urang nan maizinkan hal itu terjadi. Apokoh urang tu dak bisa
"dibaliak-baliak bak mamanggang, di ulang-ulang bak manyapuah" untuak
maagiah izin proyek tu??? atau ado kemungkinan lain,,,memang nan
maagiah izin tun dak
 tau di aa,, dak tau-tau awak lah masuak karuang
sajo,..
jadi nan mangaku wakil rakyat dari partai Islam tu,,, tahun 2014 kito
campak an lai tu pak,,,"dak pakai lai tu"...cari nan mudo nan
berkarya, nan semangat tuak mamajukan ranah minang... jan nan
maangguak-angguak tuak masuak karuang mode nan kini,,wassalam..

Pada tanggal 23/11/13, ajo duta  menulis:
> Uda MN dan Uda ZD,
>
> Mungkin ado nan talupokan dalam isu-ko, yaitu aspek kompetisi bisnis antaro
> Basko nan pri jo Lippo nan nonpri dalam membangun mall di Padang. Itu nan
> ambo baco dari silang cingkaruik isu ko.
>
> Apokah iko iyo... mungkin Uda
 MN bisa memberikan penilaiannyo.
>
>
>
> *---*
> *"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
> (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*
>
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
>
> 2013/11/23 Mochtar Naim 
>
>> Sdr Zaid Dunil yth, dkk di RN,
>>
>>       Seperti juga di kota2 lain di seluruh Indonesia ini, konglomerat
>> Cina dalam mengembangkan bermacam usahanya di bidang ekonomi dan industri
>> bukan tidak menciptakan aspek positifnya sama sekali. Yang jelas karena
>> jumlah mereka sangat terbatas, yang mungkin hanya sekitar 3-5 % dari
>> seluruh penduduk, sendirinya mereka memerlukan tenaga2 kerja lapisan
>> menengah ke bawah untuk mengisi kekosongan tenaga kerja lapisan bawah
>> dari
>> usaha mereka itu yang diharapkan diisi oleh penduduk pribumi. Sementara
>> mereka memonopoli semua yang bercorak tenaga kerja lapisan menengah ke
>> atas
>>
 melulu hanya mereka. Dan tidak sedikit yang bahkan diselundupkan dari
>> tanah leluhur dan dari negara2 tetangga yang ekonominya juga sudah mereka
>> kuasai.
>>      Dan persis itulah yang ditawarkan kepada pejabat dan penguasa Minang
>> di Sumbar ini: 3000 tenaga kerja diperlukan untuk ikut dalam proyek makro
>> Lippo ini. Namun adakah satu yang mereka mintakan untuk duduk di lapisan
>> manajerial menengah ke atas? Itulah masalahnya, seperti yang telah
>> berlaku
>> di mana2 di Indonesia ini dan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka
>> di Asia Tenggara ini. Apa yang berlaku dan yang mereka lakukan di
>> Indonesia
>> ini juga mereka lakukan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka di
>> Asia
>> Tenggara ini. Untungnya, berbeda dengan kita, di negara2 seperti
>> Malaysia,
>> Thailand dan Vietnam mereka cepat sadar lalu banting setir dengan memberi
>> peluang kepada penduduk pribumi untuk tampil ke depan tanpa mengurangi
>> peluang yang diberikan kepada konglomerat Cina itu. Dan pemerintah
>> sepenuhnya berada di belakangnya dalam mendukung dan memajukan usaha
>> pribumi. Kita tidak dan seperti di Filipina selalu membukakan jalan
>> kepada
>> usaha nonpri konglomerat Cina itu untuk menguasai jalur ekonomi Indonesia
>> ini di darat, laut dan udara, dari hulu sampai ke muara. Maka inilah kita
>> jadinya, yang sekarang juga sudah dibukakan pintunya ke Sumbar ini oleh
>> para p

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-23 Terurut Topik Irwan Setiawan
Assalamualaikum pak..
Ambo Irwan,Kakak kelas Abdurrahman sejarah UNP.
menanggapi tulisan bapak ttg kasus RS Salib tu,, kini sabananyo yang
ditanyo kepedulian seluruh urang Minang nan masih Islam, terhadap
sebuah bentuk pengingkaran nilai islam oleh urang Islam sendiri, yaitu
para urang gadang kito,,,jadi paralu di pertanyakan kadar Adat jo
syarak urang nan maizinkan hal itu terjadi. Apokoh urang tu dak bisa
"dibaliak-baliak bak mamanggang, di ulang-ulang bak manyapuah" untuak
maagiah izin proyek tu??? atau ado kemungkinan lain,,,memang nan
maagiah izin tun dak tau di aa,, dak tau-tau awak lah masuak karuang
sajo,..
jadi nan mangaku wakil rakyat dari partai Islam tu,,, tahun 2014 kito
campak an lai tu pak,,,"dak pakai lai tu"...cari nan mudo nan
berkarya, nan semangat tuak mamajukan ranah minang... jan nan
maangguak-angguak tuak masuak karuang mode nan kini,,wassalam..

Pada tanggal 23/11/13, ajo duta  menulis:
> Uda MN dan Uda ZD,
>
> Mungkin ado nan talupokan dalam isu-ko, yaitu aspek kompetisi bisnis antaro
> Basko nan pri jo Lippo nan nonpri dalam membangun mall di Padang. Itu nan
> ambo baco dari silang cingkaruik isu ko.
>
> Apokah iko iyo... mungkin Uda MN bisa memberikan penilaiannyo.
>
>
>
> *---*
> *"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
> (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*
>
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
>
> 2013/11/23 Mochtar Naim 
>
>> Sdr Zaid Dunil yth, dkk di RN,
>>
>>   Seperti juga di kota2 lain di seluruh Indonesia ini, konglomerat
>> Cina dalam mengembangkan bermacam usahanya di bidang ekonomi dan industri
>> bukan tidak menciptakan aspek positifnya sama sekali. Yang jelas karena
>> jumlah mereka sangat terbatas, yang mungkin hanya sekitar 3-5 % dari
>> seluruh penduduk, sendirinya mereka memerlukan tenaga2 kerja lapisan
>> menengah ke bawah untuk mengisi kekosongan tenaga kerja lapisan bawah
>> dari
>> usaha mereka itu yang diharapkan diisi oleh penduduk pribumi. Sementara
>> mereka memonopoli semua yang bercorak tenaga kerja lapisan menengah ke
>> atas
>> melulu hanya mereka. Dan tidak sedikit yang bahkan diselundupkan dari
>> tanah leluhur dan dari negara2 tetangga yang ekonominya juga sudah mereka
>> kuasai.
>>  Dan persis itulah yang ditawarkan kepada pejabat dan penguasa Minang
>> di Sumbar ini: 3000 tenaga kerja diperlukan untuk ikut dalam proyek makro
>> Lippo ini. Namun adakah satu yang mereka mintakan untuk duduk di lapisan
>> manajerial menengah ke atas? Itulah masalahnya, seperti yang telah
>> berlaku
>> di mana2 di Indonesia ini dan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka
>> di Asia Tenggara ini. Apa yang berlaku dan yang mereka lakukan di
>> Indonesia
>> ini juga mereka lakukan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka di
>> Asia
>> Tenggara ini. Untungnya, berbeda dengan kita, di negara2 seperti
>> Malaysia,
>> Thailand dan Vietnam mereka cepat sadar lalu banting setir dengan memberi
>> peluang kepada penduduk pribumi untuk tampil ke depan tanpa mengurangi
>> peluang yang diberikan kepada konglomerat Cina itu. Dan pemerintah
>> sepenuhnya berada di belakangnya dalam mendukung dan memajukan usaha
>> pribumi. Kita tidak dan seperti di Filipina selalu membukakan jalan
>> kepada
>> usaha nonpri konglomerat Cina itu untuk menguasai jalur ekonomi Indonesia
>> ini di darat, laut dan udara, dari hulu sampai ke muara. Maka inilah kita
>> jadinya, yang sekarang juga sudah dibukakan pintunya ke Sumbar ini oleh
>> para pejabat dan wakil2 kita di legislatif yang ingin cepat kaya melalui
>> upaya gratifikasi itu. Apalagi partai2 memerlukan dana banyak untuk
>> menghadapi Pemilu 2014 yang waktunya sudah dekat ini, tak terkecualinya
>> partai2 Islam sendiri.
>>  Bagaimana itu Pak Zaid Dunil dkk di RN?
>> MN
>>
>>
>>   On Saturday, November 23, 2013 6:23 AM, Zaid Dunil 
>> wrote:
>>  Ass ww
>> Pak Mochtar Naim n a h
>> Betul sekali perkiraan pak Muchtar. Kasus Lippo ini sudah membuat kita
>> terbelah. Persoalan ekonomi tentang investasi  kita lihat dalam berbagai
>> dimensi non ekonomi. Kita lihat sebagai persoalan agama, kita lihat
>> sebagai
>> persoalan korupsi / gratifikasi. Diduga ada misi terselubung dibalik
>> investasi itu. Ada misi kristenisasi karena JR adalah orang kristen yang
>> aktif dan dia dikenal juga sebagai tokoh Evangelist di  masyarakat
>> mereka.
>> Isu kedua mengenai gratifikasi. Pak MN menduga ada gratifikasi dalam
>> memuluskan proyek Lippo di Padang itu.
>> Pak MN selama ini sudah menjadi "peniup pluit" terhadap dua masalah
>> tersebut. Masyarakat sudah tercerahkan terhadap dua persoalan tersebut
>> dan
>> kini tentu masyarakat sudah lebih waspada akan aspek negatif yang mungkin
>> akan terbawa masuk Sumba

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-23 Terurut Topik ajo duta
Uda MN dan Uda ZD,

Mungkin ado nan talupokan dalam isu-ko, yaitu aspek kompetisi bisnis antaro
Basko nan pri jo Lippo nan nonpri dalam membangun mall di Padang. Itu nan
ambo baco dari silang cingkaruik isu ko.

Apokah iko iyo... mungkin Uda MN bisa memberikan penilaiannyo.



*---*
*"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
(Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2013/11/23 Mochtar Naim 

> Sdr Zaid Dunil yth, dkk di RN,
>
>   Seperti juga di kota2 lain di seluruh Indonesia ini, konglomerat
> Cina dalam mengembangkan bermacam usahanya di bidang ekonomi dan industri
> bukan tidak menciptakan aspek positifnya sama sekali. Yang jelas karena
> jumlah mereka sangat terbatas, yang mungkin hanya sekitar 3-5 % dari
> seluruh penduduk, sendirinya mereka memerlukan tenaga2 kerja lapisan
> menengah ke bawah untuk mengisi kekosongan tenaga kerja lapisan bawah dari
> usaha mereka itu yang diharapkan diisi oleh penduduk pribumi. Sementara
> mereka memonopoli semua yang bercorak tenaga kerja lapisan menengah ke atas
> melulu hanya mereka. Dan tidak sedikit yang bahkan diselundupkan dari
> tanah leluhur dan dari negara2 tetangga yang ekonominya juga sudah mereka
> kuasai.
>  Dan persis itulah yang ditawarkan kepada pejabat dan penguasa Minang
> di Sumbar ini: 3000 tenaga kerja diperlukan untuk ikut dalam proyek makro
> Lippo ini. Namun adakah satu yang mereka mintakan untuk duduk di lapisan
> manajerial menengah ke atas? Itulah masalahnya, seperti yang telah berlaku
> di mana2 di Indonesia ini dan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka
> di Asia Tenggara ini. Apa yang berlaku dan yang mereka lakukan di Indonesia
> ini juga mereka lakukan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka di Asia
> Tenggara ini. Untungnya, berbeda dengan kita, di negara2 seperti Malaysia,
> Thailand dan Vietnam mereka cepat sadar lalu banting setir dengan memberi
> peluang kepada penduduk pribumi untuk tampil ke depan tanpa mengurangi
> peluang yang diberikan kepada konglomerat Cina itu. Dan pemerintah
> sepenuhnya berada di belakangnya dalam mendukung dan memajukan usaha
> pribumi. Kita tidak dan seperti di Filipina selalu membukakan jalan kepada
> usaha nonpri konglomerat Cina itu untuk menguasai jalur ekonomi Indonesia
> ini di darat, laut dan udara, dari hulu sampai ke muara. Maka inilah kita
> jadinya, yang sekarang juga sudah dibukakan pintunya ke Sumbar ini oleh
> para pejabat dan wakil2 kita di legislatif yang ingin cepat kaya melalui
> upaya gratifikasi itu. Apalagi partai2 memerlukan dana banyak untuk
> menghadapi Pemilu 2014 yang waktunya sudah dekat ini, tak terkecualinya
> partai2 Islam sendiri.
>  Bagaimana itu Pak Zaid Dunil dkk di RN?
> MN
>
>
>   On Saturday, November 23, 2013 6:23 AM, Zaid Dunil 
> wrote:
>  Ass ww
> Pak Mochtar Naim n a h
> Betul sekali perkiraan pak Muchtar. Kasus Lippo ini sudah membuat kita
> terbelah. Persoalan ekonomi tentang investasi  kita lihat dalam berbagai
> dimensi non ekonomi. Kita lihat sebagai persoalan agama, kita lihat sebagai
> persoalan korupsi / gratifikasi. Diduga ada misi terselubung dibalik
> investasi itu. Ada misi kristenisasi karena JR adalah orang kristen yang
> aktif dan dia dikenal juga sebagai tokoh Evangelist di  masyarakat mereka.
> Isu kedua mengenai gratifikasi. Pak MN menduga ada gratifikasi dalam
> memuluskan proyek Lippo di Padang itu.
> Pak MN selama ini sudah menjadi "peniup pluit" terhadap dua masalah
> tersebut. Masyarakat sudah tercerahkan terhadap dua persoalan tersebut dan
> kini tentu masyarakat sudah lebih waspada akan aspek negatif yang mungkin
> akan terbawa masuk Sumbar bersama investasi Lippo dimaksud. Semua yang pak
> MN kemukakan itu sudah menyadarkan masyarakat dan tentu juga para Anggota
> DPRD yang terormat itu
> Syukurlah sekarang pak MN melihat keputusan DPRD yang sudah diambil
> tentang investasi Lippo ini sebagai masalah politik. Di bidang ini bagus
> pula kalau pak MN ikut mencerahkan masyarakat, supaya juga 'melek' dalam
> berpolitik. Kita di Sumbar ini mayoritas adalah umat Islam (97,42%)
> dari jumlah penduduk Sumbar.  Orang Minang dapat dikatakan 100 % beragama
> Islam. Ada yang murtad, tapi hanya beberapa gelintir dan kalau jumlah itu
> dibagi dengan jumlah orang Minang yang Islam , maka dalam persentase jumlah
> mereka  hanya 0,000 sekian. Artinya tidak signifikan dan hitungan angka
> seperti itu umumnya diabaikan karena terlalu kecil dan tidak berpengaruh.
> Semua partai (diluar partai yang berlandaskan agama kristen) pendukungnya
> adalah umat Islam juga walaupun partai itu bukan partai Islam. Itu karena
> Kita (Umat Islam) di Indonesia  adalah mayoritas. Berdasarkan data

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-22 Terurut Topik Mochtar Naim
Sdr Zaid Dunil yth, dkk di RN,

      Seperti juga di kota2 lain di seluruh Indonesia ini, konglomerat Cina 
dalam mengembangkan bermacam usahanya di bidang ekonomi dan industri bukan 
tidak menciptakan aspek positifnya sama sekali. Yang jelas karena jumlah mereka 
sangat terbatas, yang mungkin hanya sekitar 3-5 % dari seluruh penduduk, 
sendirinya mereka memerlukan tenaga2 kerja lapisan menengah ke bawah untuk 
mengisi kekosongan tenaga kerja lapisan bawah dari usaha mereka itu yang 
diharapkan diisi oleh penduduk pribumi. Sementara mereka memonopoli semua yang 
bercorak tenaga kerja lapisan menengah ke atas melulu hanya mereka. Dan tidak 
sedikit yang bahkan diselundupkan dari  tanah leluhur dan dari negara2 tetangga 
yang ekonominya juga sudah mereka kuasai. 
 Dan persis itulah yang ditawarkan kepada pejabat dan penguasa Minang di 
Sumbar ini: 3000 tenaga kerja diperlukan untuk ikut dalam proyek makro Lippo 
ini. Namun adakah satu yang mereka mintakan untuk duduk di lapisan manajerial 
menengah ke atas? Itulah masalahnya, seperti yang telah berlaku di mana2 di 
Indonesia ini dan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka di Asia Tenggara 
ini. Apa yang berlaku dan yang mereka lakukan di Indonesia ini juga mereka 
lakukan di seluruh wilayah kekuasaan ekonomi mereka di Asia Tenggara ini. 
Untungnya, berbeda dengan kita, di negara2 seperti Malaysia, Thailand dan 
Vietnam mereka cepat sadar lalu banting setir dengan memberi peluang kepada 
penduduk pribumi untuk tampil ke depan tanpa mengurangi peluang yang diberikan 
kepada konglomerat Cina itu. Dan pemerintah sepenuhnya berada di belakangnya 
dalam mendukung dan memajukan usaha pribumi. Kita tidak dan seperti di Filipina 
selalu membukakan jalan kepada usaha
 nonpri konglomerat Cina itu untuk menguasai jalur ekonomi Indonesia ini di 
darat, laut dan udara, dari hulu sampai ke muara. Maka inilah kita jadinya, 
yang sekarang juga sudah dibukakan pintunya ke Sumbar ini oleh para pejabat dan 
wakil2 kita di legislatif yang ingin cepat kaya melalui upaya gratifikasi itu. 
Apalagi partai2 memerlukan dana banyak untuk menghadapi Pemilu 2014 yang 
waktunya sudah dekat ini, tak terkecualinya partai2 Islam sendiri. 

 Bagaimana itu Pak Zaid Dunil dkk di RN?
MN




On Saturday, November 23, 2013 6:23 AM, Zaid Dunil  wrote:
 
Ass ww 
Pak Mochtar Naim n a h 
Betul sekali perkiraan pak Muchtar. Kasus Lippo ini sudah membuat kita 
terbelah. Persoalan ekonomi tentang investasi  kita lihat dalam berbagai 
dimensi non ekonomi. Kita lihat sebagai persoalan agama, kita lihat sebagai 
persoalan korupsi / gratifikasi. Diduga ada misi terselubung dibalik investasi 
itu. Ada misi kristenisasi karena JR adalah orang kristen yang aktif dan dia 
dikenal juga sebagai tokoh Evangelist di  masyarakat mereka.  Isu kedua 
mengenai gratifikasi. Pak MN menduga ada gratifikasi dalam memuluskan proyek 
Lippo di Padang itu.
Pak MN selama ini sudah menjadi "peniup pluit" terhadap dua masalah tersebut. 
Masyarakat sudah tercerahkan terhadap dua persoalan tersebut dan kini tentu 
masyarakat sudah lebih waspada akan aspek negatif yang mungkin akan terbawa 
masuk Sumbar bersama investasi Lippo dimaksud. Semua yang pak MN kemukakan itu 
sudah menyadarkan masyarakat dan tentu juga para Anggota DPRD yang terormat itu
Syukurlah sekarang pak MN melihat keputusan DPRD yang sudah diambil tentang 
investasi Lippo ini sebagai masalah politik. Di bidang ini bagus pula kalau pak 
MN ikut mencerahkan masyarakat, supaya juga 'melek' dalam berpolitik. Kita di 
Sumbar ini mayoritas adalah umat Islam (97,42    %) dari jumlah penduduk 
Sumbar.  Orang Minang dapat dikatakan 100 % beragama Islam. Ada yang murtad, 
tapi hanya beberapa gelintir dan kalau jumlah itu dibagi dengan jumlah orang 
Minang yang Islam , maka dalam persentase jumlah mereka  hanya 0,000 sekian. 
Artinya tidak signifikan dan hitungan angka seperti itu umumnya diabaikan 
karena terlalu kecil dan tidak berpengaruh. 
Semua partai (diluar partai yang berlandaskan agama kristen) pendukungnya 
adalah umat Islam juga walaupun partai itu bukan partai Islam. Itu karena Kita 
(Umat Islam) di Indonesia  adalah mayoritas. Berdasarkan data BPS 2010, umat 
Islam itu 87,18 % dari jumlah penduduk Indonesia. Karena itu semua partai  
kecuali yang berlandaskan Kristen , pendukungnya mayoritas memang BERAGAMA 
iSLAM. Bahkan beberapa partai yang dikenal pengusung panji Islam juga menerima 
anggota yang non muslim (temasuk PKS).  Saya hanya ingin mengemukakan bahwa 
semua partai mayoritas pendukungya adalah umat  Islam  juga, sehingga mereka 
tidak akan melakukan kebijakan kebijakan yang bertentangan dengan Islam kalau 
mereka tidak ingin ditinggalkan pendukungnya. Artinya , dalam praktik politik ( 
pada DPRD Padang)   unsur kepentingan Islam itu masuk dalam perhitungan mereka 
, namun  orientasinya lebih   kepada kepentingan daerah , kepentingan rakyat 
banyak , kepentingan ekonomi
 bagi kesejahteraan masyarakat, kepentingan mengatasi pengangguran yang se

Re: [R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-22 Terurut Topik Zaid Dunil
Ass ww
Pak Mochtar Naim n a h
Betul sekali perkiraan pak Muchtar. Kasus Lippo ini sudah membuat kita
terbelah. Persoalan ekonomi tentang investasi  kita lihat dalam berbagai
dimensi non ekonomi. Kita lihat sebagai persoalan agama, kita lihat sebagai
persoalan korupsi / gratifikasi. Diduga ada misi terselubung dibalik
investasi itu. Ada misi kristenisasi karena JR adalah orang kristen yang
aktif dan dia dikenal juga sebagai tokoh Evangelist di  masyarakat mereka.
Isu kedua mengenai gratifikasi. Pak MN menduga ada gratifikasi dalam
memuluskan proyek Lippo di Padang itu.
Pak MN selama ini sudah menjadi "peniup pluit" terhadap dua masalah
tersebut. Masyarakat sudah tercerahkan terhadap dua persoalan tersebut dan
kini tentu masyarakat sudah lebih waspada akan aspek negatif yang mungkin
akan terbawa masuk Sumbar bersama investasi Lippo dimaksud. Semua yang pak
MN kemukakan itu sudah menyadarkan masyarakat dan tentu juga para Anggota
DPRD yang terormat itu
Syukurlah sekarang pak MN melihat keputusan DPRD yang sudah diambil tentang
investasi Lippo ini sebagai masalah politik. Di bidang ini bagus pula kalau
pak MN ikut mencerahkan masyarakat, supaya juga 'melek' dalam berpolitik.
Kita di Sumbar ini mayoritas adalah umat Islam (97,42%) dari jumlah
penduduk Sumbar.  Orang Minang dapat dikatakan 100 % beragama Islam. Ada
yang murtad, tapi hanya beberapa gelintir dan kalau jumlah itu dibagi
dengan jumlah orang Minang yang Islam , maka dalam persentase jumlah
mereka  hanya 0,000 sekian. Artinya tidak signifikan dan hitungan angka
seperti itu umumnya diabaikan karena terlalu kecil dan tidak berpengaruh.
Semua partai (diluar partai yang berlandaskan agama kristen) pendukungnya
adalah umat Islam juga walaupun partai itu bukan partai Islam. Itu karena
Kita (Umat Islam) di Indonesia  adalah mayoritas. Berdasarkan data BPS
2010, umat Islam itu 87,18 % dari jumlah penduduk Indonesia. Karena itu
semua partai  kecuali yang berlandaskan Kristen , pendukungnya mayoritas
memang BERAGAMA iSLAM. Bahkan beberapa partai yang dikenal pengusung panji
Islam juga menerima anggota yang non muslim (temasuk PKS).  Saya hanya
ingin mengemukakan bahwa semua partai mayoritas pendukungya adalah umat
Islam  juga, sehingga mereka tidak akan melakukan kebijakan kebijakan yang
bertentangan dengan Islam kalau mereka tidak ingin ditinggalkan
pendukungnya. Artinya , dalam praktik politik ( pada DPRD Padang)   unsur
kepentingan Islam itu masuk dalam perhitungan mereka , namun  orientasinya
lebih   kepada kepentingan daerah , kepentingan rakyat banyak , kepentingan
ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat, kepentingan mengatasi pengangguran
yang semakin meningkat dan kepentingan agar pembangunan  ekonomi tetap
tumbuh positif.  Dan dalam kasus investasi Lippo di Padang ini, para
anggota Dewan itu  tentu sudah  mempertimbangkan bahwa keputusan itu demi
kepentingan konstituen mereka yang nampaknya merupakan 'silent majority'
yang setuju dengan investasi Lippo itu.
Wassalam
Dunil Zaid, 70 + 9/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg. Tingga di
Jkt.



2013/11/22 Mochtar Naim 

> Kawan2 di RN,
>
>  Kecuali wakil PKS, semua wakil partai2 Islam yang duduk di DPRD Kota
> Padang mendukung dibangunnya RS Siloam dan Projek Lippo Group lainnya di Jl
> Khatib Sulaiman, kota Padang.
>  Dengan kita berasumsi bahwa wakil partai2 Islam itu telah
> berkonsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan partai mereka masing2, maka
> yang terjadi lalu adalah bahwa partai2 Islam kecuali PKS di kota Padang
> ternyata juga mendukung proyek RS Siloam dan Lippo Group itu. Ini berarti
> bahwa partai2 Islam itu akan berhadapan langsung dengan MUI dan ormas2
> Islam serta massa rakyat di kota Padang dan di Sumatera Barat umumnya yang
> menolak berdirinya RS Siloam dan Proyek Lippo Gripu itu..
> Di saat kita sebentar lagi akan menghadapi Pemilu 2014, sudahkah
> partai2 Islam itu memperhitungkan dukungan massa kepada partai mereka
> masing2 yang massa itu sebagai kita tahu mayoritas terbesarnya adalah ummat
> Islam?
> Saya terus terang sangat sedih melihat bahwa kasus Lippo Proyek
> ternyata juga telah menciptakan konflik ke dalam di antara massa ummat
> Islam dan partai2 politik Islam sendiri.
>  Mungkin kawan2 melihat ada jalan keluarnya. Kemukakanlah!
> Mochtar Naim
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email l

[R@ntau-Net] Dukungan DPRD Padang ke Lippo Group

2013-11-22 Terurut Topik Mochtar Naim
Kawan2 di RN,

 Kecuali wakil PKS, semua wakil partai2 Islam yang duduk di DPRD Kota 
Padang mendukung dibangunnya RS Siloam dan Projek Lippo Group lainnya di Jl 
Khatib Sulaiman, kota Padang.
 Dengan kita berasumsi bahwa wakil partai2 Islam itu telah berkonsultasi 
terlebih dahulu dengan pimpinan partai mereka masing2, maka yang terjadi lalu 
adalah bahwa partai2 Islam kecuali PKS di kota Padang ternyata juga mendukung 
proyek RS Siloam dan Lippo Group itu. Ini berarti bahwa partai2 Islam itu akan 
berhadapan langsung dengan MUI dan ormas2 Islam serta massa rakyat di kota 
Padang dan di Sumatera Barat umumnya yang menolak berdirinya RS Siloam dan 
Proyek Lippo Gripu itu..
    Di saat kita sebentar lagi akan menghadapi Pemilu 2014, sudahkah partai2 
Islam itu memperhitungkan dukungan massa kepada partai mereka masing2 yang 
massa itu sebagai kita tahu mayoritas terbesarnya adalah ummat Islam?
    Saya terus terang sangat sedih melihat bahwa kasus Lippo Proyek ternyata 
juga telah menciptakan konflik ke dalam di antara massa ummat Islam dan partai2 
politik Islam sendiri. 

 Mungkin kawan2 melihat ada jalan keluarnya. Kemukakanlah!
    Mochtar Naim

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.