Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-14 Terurut Topik Hok An
Ya memang begitu.
Sebenarnya itu sudah diketahui mungkin 100 tahun lebih, sejak program2 
transmigrasi dan irigasi Belanda dimulai. Selain itu banyaknya petani2 
asal Belanda yang gagal juga merupakan input bagi2 bank2 waktu itu (bisa 
dilihat buku2 tua Boeke tentang dualisme ekonomi). Tetapi buku2 ilmu 
bumi kita tetap tidak akurat dan tidak dikoreksi .

Setahu saya tanam asam yang ada  di Kalimantan biasanya  digolongken 
kejenis podsolik merah kuning.
Makin kuning makin miskin tanahnya. Hanya tanaman tertentu (pohon2an 
misalnya buah2an) yang cocok untuk tanah seperti ini.

Masalah tanah adalah masalah budaya pertanian.
Tanah kurang subur bisa dijadikan sawah, yang merupakan semacam akuarium 
dimana hasilnya berlipat (bandingkan di statistik pertanian) dari lahan 
kering. Tetapi untuk itu bukan saja perlu pengairan sampai kepetak 
sawah, tetapi si petani sendiri harus ada waktu dan isi perut cukup 
untuk satu tahun kalau harus menyambung sawahnya ke sistem pengairan dan 
meratakan tanahnya horisontal sama dengan air. Soalnya sistem gotong 
royong waktu dulu kadang2 susah dilaksanakan.
Pendek kata ada saja pendekatan teknis untuk produksi makanan, tetapi 
belum tentu ongkos dan hasilnya sesuai. Kalau tidak perlu ada 
pertimbangan politik apakah baik disubvensi atau tidak.

Salam


Hok An


Bali da Dave schrieb:
>  
>
> Ini maksudnya taxonomi tanah yang mollisol ya? Saya bukan ahli tanah, 
> jadi info anda sangat baru bagi saya. Jadi thanks sudah memberi 
> pengetahuan baru. Menurut bang google:
>
> Mollisol :Mollisols have
> a distinctive dark surface (mollic epipedon) that is enriched with organic
> matter. The surface layer has a soft, fluffy feel. These soils formed from
> nutrient-rich parent materials and are commonly in grasslands. They are
> naturally fertile and generally hold large amounts of water. These 
> soils are
> prized for agriculture. They are dominantly in the Great Plains and 
> Western
> States.
>
> dan menurut peta tanahnya
> http://www.soils.umn.edu/academics/classes/soil2125/img/4glbsls.jpg
> kelihatan memang mollisol seperti sabuk hijau di daerah kazakhstan, 
> armenia sampai turki. Daerah-daerah ini ada di atas sabuk 30derajat, 
> yang artinya sudah mengenal musim dingin? Daerah ini juga merupakan 
> daerah praire atau grass area. Secara kandungan tanahnya, maka 
> daerah-daerah ini memang sangat baik untuk daerah pertanian. 
> Barangkali yang menjadi halangan mereka sukses dalam bidang pertanian 
> adalah infrastruktur dan cuaca yang terlalu dingin waktu winter. Kalau 
> global warming memang kejadian, waktu winternya mereka jadi hangat dan 
> saat itu mungkin daerah tersebut berkembang jadi lumbung makanan buat 
> dunia.
>
> Demikianlah maka Indonesia walaupun banyak hujan dan lembab karena ada 
> di tropis, tanahnya agak asam dan sudah 'worn out'. Wah jadi tambah 
> takut nih...  jangan-jangan pasokan supply makanan produksi dalam 
> negeri tambah susah gara-gara tanahnya memang kurang bagus (tipe 
> ultisol). Tapi kemudian masalah tambah rumit dong. Kalau semua bahan 
> makanan untuk 220 juta orang penduduk indonesia harus di impor 
> semuanya dari amerika (eksportir gandum terbesar dunia?) dan daerah2 
> kazakhstan sana. Kira-kira kita bisa saingan dengan Cina yang 
> penduduknya 5 kali lebih banyak dari Indonesia dan ternyata tanahnya 
> kelihatannya lebih jelek kualitasnya dari Indonesia? Cina daerahnya 
> sepertinya banyak warna orange (aridsol/gurun), rocky land (abu-abu), 
> dan inceptisols (biru?)...
>
> Kalau semua daerah pertanian kita harus tutup buku dan petani malas 
> menanam lagi gara-gara harganya gak ketulungan murahnya...  tentunya 
> kita musti siap-siap mengandalkan makanan impor semuanya.
>
> --- On Thu, 12/8/10, Hok An  <mailto:Hokan%40t-online.de>> wrote:
>
> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> Received: Thursday, 12 August, 2010, 10:49 PM
>
>  
>
> Saya dulu sama pendapatnya dengan Anda. Tetapi ternyata tanah didaerah
>
> yang namanya sabuk hijau lebih subur dari kawasan tropis basah, karena
>
> pertama hujan yang intensitasnya besar melarutkan banyak mineral, sebab
>
> itu tanah daerah tropis seperti Kalimantan dan sebagian besar Sumatra
>
> umumnya miskin zat hara. J
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> __._,



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-13 Terurut Topik Bali da Dave
Ini maksudnya taxonomi tanah yang mollisol ya? Saya bukan ahli tanah, jadi info 
anda sangat baru bagi saya. Jadi thanks sudah memberi pengetahuan baru. Menurut 
bang google:

Mollisol :Mollisols have
a distinctive dark surface (mollic epipedon) that is enriched with organic
matter. The surface layer has a soft, fluffy feel. These soils formed from
nutrient-rich parent materials and are commonly in grasslands. They are
naturally fertile and generally hold large amounts of water. These soils are
prized for agriculture. They are dominantly in the Great Plains and Western
States. 

dan menurut peta tanahnya 
http://www.soils.umn.edu/academics/classes/soil2125/img/4glbsls.jpg
kelihatan memang mollisol seperti sabuk hijau di daerah kazakhstan, armenia 
sampai turki. Daerah-daerah ini ada di atas sabuk 30derajat, yang artinya sudah 
mengenal musim dingin? Daerah ini juga merupakan daerah praire atau grass area. 
Secara kandungan tanahnya, maka daerah-daerah ini memang sangat baik untuk 
daerah pertanian. Barangkali yang menjadi halangan mereka sukses dalam bidang 
pertanian adalah infrastruktur dan cuaca yang terlalu dingin waktu winter. 
Kalau global warming memang kejadian, waktu winternya mereka jadi hangat dan 
saat itu mungkin daerah tersebut berkembang jadi lumbung makanan buat dunia.

Demikianlah maka Indonesia walaupun banyak hujan dan lembab karena ada di 
tropis, tanahnya agak asam dan sudah 'worn out'. Wah jadi tambah takut nih...  
jangan-jangan pasokan supply makanan produksi dalam negeri tambah susah 
gara-gara tanahnya memang kurang bagus (tipe ultisol). Tapi kemudian masalah 
tambah rumit dong. Kalau semua bahan makanan untuk 220 juta orang penduduk 
indonesia harus di impor semuanya dari amerika (eksportir gandum terbesar 
dunia?) dan daerah2 kazakhstan sana. Kira-kira kita bisa saingan dengan Cina 
yang penduduknya 5 kali lebih banyak dari Indonesia dan ternyata tanahnya 
kelihatannya lebih jelek kualitasnya dari Indonesia? Cina daerahnya sepertinya 
banyak warna orange (aridsol/gurun), rocky land (abu-abu), dan inceptisols 
(biru?)...

Kalau semua daerah pertanian kita harus tutup buku dan petani malas menanam 
lagi gara-gara harganya gak ketulungan murahnya...  tentunya kita musti 
siap-siap mengandalkan makanan impor semuanya.


--- On Thu, 12/8/10, Hok An  wrote:

From: Hok An 
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Thursday, 12 August, 2010, 10:49 PM







 



  



  
  
  Saya dulu sama pendapatnya dengan Anda. Tetapi ternyata tanah didaerah 

yang namanya sabuk hijau lebih subur dari kawasan tropis basah, karena 

pertama hujan yang intensitasnya besar melarutkan banyak mineral, sebab 

itu tanah daerah tropis seperti Kalimantan dan sebagian besar Sumatra 

umumnya miskin zat hara. J

 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-12 Terurut Topik Hok An
Saya dulu sama pendapatnya dengan Anda. Tetapi ternyata tanah didaerah 
yang namanya sabuk hijau lebih subur dari kawasan tropis basah, karena 
pertama hujan yang intensitasnya besar melarutkan banyak mineral, sebab 
itu tanah daerah tropis seperti Kalimantan dan sebagian besar Sumatra 
umumnya miskin zat hara. Jawa dan Bukitbarisan merupakan kekecualian 
karena banyaknya gunung api yang mengirim debunya.
Kedua (paling penting) padi2an pada suhu tinggi daunnya mulai kuning dan 
memberi signal untuk berhenti mengisi bulir dan mulai masak. Sebab itu 
padi2an daerah yang panas kecil2 sehingga hasil per hektar bisa sama 
dengan lahan yang diberi pupuk sedikit saja didaerah sabuk hijau.

Mungkin akan ada terobosan2 besar dalam produksi padi2an, tetapi masalah 
kita bukan itu. Masalah kita tetap masih perkembangan infrastruktur 
kawasan pertanian dan pendidikan pertanian yang macet. Hanya sebagian 
kecil saja lahan pertanian yang punya akses terhadap air. Tanpa air 
bersih, tanpa listrik agroindustri, produksi buah kering, kerupuk, 
makanan kaleng dsbnya sulit dikembangkan. Agroindustri akan menjadi 
kegiatan perkotaan.
Program jaman Belanda seperti irigasi dan edukasi tetap penting dan 
kalau mau tegas merupakan bentuk subvensi yang diarahkan untuk daerah 
pertanian.

Salam

Hok An
 
Bali da Dave schrieb:
>  
>
> Teknik dan teknologi pertanian tentu tambah maju. Tapi kalau melihat 
> perkembangan teknologi makanan yang arahnya pada 'pengawetan', 
> modifikasi genetika, dan formulasi nutrisi/chemical compound, maka ini 
> arahnya jelas lain dengan yang kita ambil/asumsikan.
>
> Pertanian tradisional yang berdasarkan tanah dan iklim yang baik sudah 
> semakin sedikit. Menurut saya daerah terbaik untuk cocok tanam adalah 
> daerah tropis sub tropis yang tidak punya 4 musim. Dibandingkan 
> panjang ekuatorial 360derajat, maka panjang sabang sampai merauke ini 
> (tidak menghitung laut dan gurun yang biasanya ada di tengah dunia), 
> maka ekuatorial tanah kepulauan kita adalah aset yang sangat-sangat 
> berharga. Afrika dan Mesir, juga Amerika (barangkali) memiliki daerah 
> tropis. Tapi berhubung benuanya yang sangat besar, penguapan laut 
> tidak pernah sampai ke tengah benua tersebut sehingga sering kali 
> daerah besar macam afrika, amerika australia tengah-tengahnya nyaris 
> tidak bisa dihuni apalagi ditanami karena tidak ada airnya. 
> Dibandingkan dengan kepulauan kita, daerah kering pun masih adalah 
> hujannya sedikit-sedikit karena jarak tengah pulaunya dengan laut 
> masih tidak terlalu besar..
>
> NAh dari 360derajat garis ekuatorial dunia ini, yang banyak pulaunya 
> dan tropis cocok untuk padi dan makanan penduduk indonesia mana lagi? 
> Vietnam dan thailan kalau sudah semakin maju tentu tidak akan mau lagi 
> menjual beras murah ke indonesia. Perluasan wilayah tanam menurut 
> teori pertanian tradisional sudah tidak mungkin lagi. Arahnya sudah 
> mulai ke makanan kaleng dan makanan tablet, juga makanan beku. Tapi 
> kalau harga makanan tidak diperbolehkan naik, maka tentu inovasi untuk 
> produk makanan juga akan terhambat.
>
> --- On Thu, 12/8/10, Hok An  > wrote:
> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>
>
>  
>
> Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.
>
> Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah
>
> produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi
>
> harga bahan makanan.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Teknik dan teknologi pertanian tentu tambah maju. Tapi kalau melihat 
perkembangan teknologi makanan yang arahnya pada 'pengawetan', modifikasi 
genetika, dan formulasi nutrisi/chemical compound, maka ini arahnya jelas lain 
dengan yang kita ambil/asumsikan.

Pertanian tradisional yang berdasarkan tanah dan iklim yang baik sudah semakin 
sedikit. Menurut saya daerah terbaik untuk cocok tanam adalah daerah tropis sub 
tropis yang tidak punya 4 musim. Dibandingkan panjang ekuatorial 360derajat, 
maka panjang sabang sampai merauke ini (tidak menghitung laut dan gurun yang 
biasanya ada di tengah dunia), maka ekuatorial tanah kepulauan kita adalah aset 
yang sangat-sangat berharga. Afrika dan Mesir, juga Amerika (barangkali) 
memiliki daerah tropis. Tapi berhubung benuanya yang sangat besar, penguapan 
laut tidak pernah sampai ke tengah benua tersebut sehingga sering kali daerah 
besar macam afrika, amerika australia tengah-tengahnya nyaris tidak bisa dihuni 
apalagi ditanami karena tidak ada airnya. Dibandingkan dengan kepulauan kita, 
daerah kering pun masih adalah hujannya sedikit-sedikit karena jarak tengah 
pulaunya dengan laut masih tidak terlalu besar..

NAh dari 360derajat garis ekuatorial dunia ini, yang banyak pulaunya dan tropis 
cocok untuk padi dan makanan penduduk indonesia mana lagi? Vietnam dan thailan 
kalau sudah semakin maju tentu tidak akan mau lagi menjual beras murah ke 
indonesia. Perluasan wilayah tanam menurut teori pertanian tradisional sudah 
tidak mungkin lagi. Arahnya sudah mulai ke makanan kaleng dan makanan tablet, 
juga makanan beku. Tapi kalau harga makanan tidak diperbolehkan naik, maka 
tentu inovasi untuk produk makanan juga akan terhambat.

--- On Thu, 12/8/10, Hok An  wrote:
From: Hok An 








 



  



  
  
  Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.

Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah 

produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi 

harga bahan makanan.



 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Ari
beli beras murah ke thailand dan vietnam.  otomatis harga beras turun
drastis.

devisa lari ke luar negeri dan petani dalam negeri ndomblong, tapinya ... ^^


salam,
Ari

 <http://papabonbon.wordpress.com>


2010/8/8 lubeck 

>
>
> Setuju pemerintah tdk perlu jelimet.sederhana saja yaitu jangan gerocokin
> mekanisme pasar spt jgn batasi impor sembako.maka rakyat tdk akan kekurangan
> apalagi kelaparan..smakin pemerintah ikut campur,semakin kacau keadaan..
>
> Peace,
> Lubeck
> -Original Message-
> From: "Andi MF Avandy" >
> Sender: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 10:28:18
> To: 
> >
>
> Reply-To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> Mas eko,
> Setiap kebijakan ada side stream-nya..
> Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet,
> bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan
> keterjangkauan.
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo >
> Sender: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02
> To: 
> >
>
> Reply-To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg
> agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual
> mahal.
>
> *efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D
>
> On 8/8/10, Andi MF Avandy >
> wrote:
> > Mas eko..
> > Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> > Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> > Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >
> > -Original Message-----
> > From: Eko Prasetiyo >
> > Sender: 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53
> > To: 
> > >
>
> > Reply-To: 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> >
> > dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> > murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> > mahal.
> > jadinya ga efektif.
> >
> > On 8/8/10, Andi MF Avandy >
> wrote:
> >> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke
> pasar.
> >> Gitu aja repot.
> >> * Oka
> >> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> >> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong
> >> soal
> >> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> >> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> >> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> >> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
> >>
> >>
> >> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> >> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >>
> >> 
> >>
> >> =
> >> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> >> =
> >> Alamat penting terkait millis AKI
> >> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> >> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> >> Arsip Milis AKI online:
> >> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> >> =
> >> Perhatian :
> >> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> >> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> >> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> >> Anggota
> >> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> >> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> >> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo!
> Groups Links
> >>
> >>
> >>
> >>
> >
> >
> > --
> > (^-^)v
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
>
>
> --
> (^-^)v
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
&g

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Hok An
Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.
Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah 
produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi 
harga bahan makanan.
Tekanan ini juga datang dari distributor yang banting harga satu dua 
bahan makanan untuk memancing pembeli datang.
Saya sendiri juga kuatir dengan kenyataan bahwa pesatnya pertumbuhan 
penduduk menuju angka 400 juta orang. Bisa jadi mengisi perut semua 
orang bisa diusahakan dengan menggunakan laut untuk menanam bahan 
makanan, tetapi mengusahakan tempat kerja yang baik merupakan usaha 
raksasa yang jauh lebih muskil, sebab usaha yang berkembang justru 
usaha2 besar dan modern yang cukup diolah oleh sedikit orang saja.

Sebab itu salah satu hal yang penting untuk itu adalah kenaikan 
penghasilan masyarakat luas, sehingga daya konsumsi naik yang berikutnya 
memberi ruang untuk kegiatan produksi2 UKM yang lebih besar.

Salam

Hok An


Bali da Dave schrieb:
>
> Secara Natural, permintaan selalu akan naik karena peningkatan jumlah 
> penduduk yang tidak terkendali (tidak stagnan). Diikuti dengan 
> pengurangan lahan produktif dan penggunaan lahan kurang produktif 
> (seperti yang Pak Hok An katakan), maka sewajarnya HARGA baiknya sih NAIK.
>
> Sisi politiknya tentu jelek, sehingga pemerintah intervensi menurunkan 
> harga. Akibatnya petani semakin miskin dan lahan yang produktif juga 
> semakin kurang menarik buat ditanam oleh petani. Ini namanya lingkaran 
> setan. Semakin harga diturunkan, semakin sulit memenuhi kebutuhan 
> penduduk yang semakin NAIK. PROBLEMATIKA yang musti di pecahkan 
> anak-anak IQ jenius di Indonesia.
>
> --- On Tue, 10/8/10, Hok An  <mailto:Hokan%40t-online.de>> wrote:
>
> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> Received: Tuesday, 10 August, 2010, 3:58 PM
>
>
>
> Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar
>
> interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya
>
> di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu
>
> tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi
>
> buah2an iklim sejuk naik terus.
>
> Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang
>
> memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi
>
> justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan
>
> tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang
>
> tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.
>
> Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum
>
> adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah
>
> kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi
>
> makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat
>
> yang memerlukan kenaikan upah umum.
>
> Salam
>
> Hok An
>
> Bali da Dave schrieb:
>
> >
>
> > > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar
>
> > > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
>
> >
>
> > Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai
>
> > politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.
>
> >
>
> > Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini
>
> > sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang
>
> > 'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka
>
> > jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme
>
> > pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut
>
> > sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti
>
> > petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang
>
> > diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat
>
> > yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman
>
> > baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon,
>
> > pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.
>
> >
>
> > Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada
>
> > harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan
>
> > 'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal
>
> > dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah
>
> > perhitungan akuntansi yang kredibel.
>
> >
>
> &

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-10 Terurut Topik Bali da Dave
Secara Natural, permintaan selalu akan naik karena peningkatan jumlah penduduk 
yang tidak terkendali (tidak stagnan). Diikuti dengan pengurangan lahan 
produktif dan penggunaan lahan kurang produktif (seperti yang Pak Hok An 
katakan), maka sewajarnya HARGA baiknya sih NAIK.

Sisi politiknya tentu jelek, sehingga pemerintah intervensi menurunkan harga. 
Akibatnya petani semakin miskin dan lahan yang produktif juga semakin kurang 
menarik buat ditanam oleh petani. Ini namanya lingkaran setan. Semakin harga 
diturunkan, semakin sulit memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin NAIK. 
PROBLEMATIKA yang musti di pecahkan anak-anak IQ jenius di Indonesia.

--- On Tue, 10/8/10, Hok An  wrote:

From: Hok An 
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Tuesday, 10 August, 2010, 3:58 PM







 



  



  
  
  Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar 

interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya 

di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu 

tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi 

buah2an iklim sejuk naik terus.

Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang 

memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi 

justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan 

tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang 

tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.

Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum 

adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah 

kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi 

makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat 

yang memerlukan kenaikan upah umum.



Salam



Hok An



Bali da Dave schrieb:

>

> > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar

> > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...

>

> Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai 

> politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.

>

> Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini 

> sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang 

> 'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka 

> jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme 

> pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut 

> sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti 

> petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang 

> diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat 

> yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman 

> baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon, 

> pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.

>

> Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada 

> harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan 

> 'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal 

> dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah 

> perhitungan akuntansi yang kredibel.

>

> Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah 

> yang mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang 

> tinggi. Caranya menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak 

> terpakai'. Jadi kalau bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya 

> sudah di subsidi. Yang kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi 

> bensin, pemerintah malah bayar uang ke penyedia atau perusahaan 

> minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si petani tidak terima 

> apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga murah. Kalau gak, 

> rakyat bakalan dibanjiri beras bulog. Kalau menurut saya ini sih 

> merampas hak sejahteranya si petani. Kalau di negara lain (amerika) 

> gak tau bagaimana. Apakah pemerintah memberi bantuan tax relief atau 

> bagaimana supaya harga produk gandum dll jadi turun? Kalau gak di 

> ancam bakalan dibanjiri gandum impor dari negara dunia ketiga?

>

> --- On Sun, 8/8/10, Hok An  <mailto:Hokan%40t-online.de>> wrote:

>

> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>

> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 

> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>

> Received: Sunday, 8 August, 2010, 5:52 PM

>

> Bung Oka,

>

> Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan

> pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor

> penting untuk pertumbuhan kons

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik Hok An
Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar 
interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya 
di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu 
tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi 
buah2an iklim sejuk naik terus.
Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang 
memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi 
justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan 
tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang 
tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.
Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum 
adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah 
kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi 
makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat 
yang memerlukan kenaikan upah umum.

Salam

Hok An

Bali da Dave schrieb:
>
> > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar
> > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
>
> Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai 
> politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.
>
> Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini 
> sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang 
> 'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka 
> jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme 
> pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut 
> sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti 
> petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang 
> diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat 
> yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman 
> baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon, 
> pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.
>
> Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada 
> harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan 
> 'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal 
> dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah 
> perhitungan akuntansi yang kredibel.
>
> Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah 
> yang mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang 
> tinggi. Caranya menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak 
> terpakai'. Jadi kalau bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya 
> sudah di subsidi. Yang kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi 
> bensin, pemerintah malah bayar uang ke penyedia atau perusahaan 
> minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si petani tidak terima 
> apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga murah. Kalau gak, 
> rakyat bakalan dibanjiri beras bulog. Kalau menurut saya ini sih 
> merampas hak sejahteranya si petani. Kalau di negara lain (amerika) 
> gak tau bagaimana. Apakah pemerintah memberi bantuan tax relief atau 
> bagaimana supaya harga produk gandum dll jadi turun? Kalau gak di 
> ancam bakalan dibanjiri gandum impor dari negara dunia ketiga?
>
> --- On Sun, 8/8/10, Hok An  <mailto:Hokan%40t-online.de>> wrote:
>
> From: Hok An mailto:Hokan%40t-online.de>>
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> Received: Sunday, 8 August, 2010, 5:52 PM
>
> Bung Oka,
>
> Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan
> pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor
> penting untuk pertumbuhan konsumsi dalam negeri.
> Sebab itu perlu ada keseimbangan antara kenaikan upah (a.l. UKM),
> inflasi, daya saing global, vitalitas negara dalam infrastruktur sosial
> (kesehatan, pendidikan dan juga subvensi BBM dan BLT) dan masih banyak
> faktor2 lainnya.
> Masalah2 yang berkaitan secara rumit ini harusnya dituang oleh partai2
> politik dalam suatu program yang jelas sehingga masing2 pengikutnya
> mengerti mau dibawa kemana.
> Tetapi masyarakat yang majemuk juga perlu mengemukakan masing2
> keinginannya tentang design ekonomi dimasa depan. Ada baiknya masalah2
> ini dibicarakan dan dituang kedalam suatu daftar tuntutan kepada parpol2
> dalam pemilihan umum yang berikut.
>
> Salam
>
> Hok An
>
> oka schrieb:
> >
> > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar
> > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
> >
> > ===quot

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik oka
Kenaikan harga seharusnya memang berkorelasi dengan kesejahteraan petani. 
Nyatanya? CMIIW, petani adalah pihak yang menikmati added value yang paling 
kecil dari rantai distribusi (supply chain) produk pangan.penyebabnya 
paling tidak ada 2:
- Luas tanah garapan petani itu kecil...rata2 dibawah 0,25 Ha...
- Sistem ijo yang telah berurat berakar sehingga Petani akan terus terjerat 
kedalam mekanisme ini

Buruknya infrastruktur menambah runyamnya prospek mensejahterakan petani. Cuaca 
buruk sedikit, produk ngak bisa masuk kota. Belum lagi beberapa daerah hanya 
bisa dijangkau dengan ojek, jadi emang mahal membawa produk kekota.

Strategi pertanian seharusnya bukan hanya fokus kepada benih, pupuk, peptisida 
atau cara petani menanam produknya, melainkan mestinya dikaitkan dengan pola 
pembiayaan, infrastuktur yang mendukung dst-dst

Inflasi bisa ditinjau dari banyak aspek, demikian pula penyebabnya. Akan tetapi 
solusinya jelas bukan merubah Pemerintah menjadi supplier seperti salah satu 
member disini memberi ide...(kenapa ngak sekalian menjadi petani 
saja?)Pemerintah ya memerintah, membuat regulasi dan menjadi regulator. 
Logikanya jika pemerintah menjadi regulator dan operator maka yang terjadi 
adalah penyalahgunaan kekuasaan dan in-profesionalisme dalam operasionalnya.

Secara undang2 memang salah satu tugas BI adalah mengelola inflasi, namun tools 
yang bisa dipakai hanya alat2 moneter, yakni dari sisi peredaran uang, ie. 
menambah supply uang atau mengurangi supply uang. Tingkat suku bunga referensi 
BI, dapat kita baca sebagai usaha BI untuk mempengaruhi suku bunga kredit yg 
berlaku, soal ditaati oleh bank atau tidak kita bisa berdiskusi panjang lebar 
disini.

Saya ngak akan ngasih solusi lahPemerintah saja terkesan membiarkan harga 
naik, yang added valuenya petani paling sedikit menikmati. Memang agak sulit 
bagi Pemerintah mempengaruhi pasar, kecuali dengan operasi pasar langsung, yang 
juga dampaknya sangat terbatas. Saya kira, IMHO, inflasi dalam jangak panjang 
akan bisa dikelola dengan baik jika hal2 yang menyangkut infrastruktur, 
pembiayaan dapat dicarikan jalan keluarnya oleh Pemerintah. Knapa Pemerintah? 
ya urusan infrastruktur emang urusan Pemerintahkredit murah? kecuali 
Pemerintah memberikan semacam guarantee, saya kira perbanakn masih cukup sulit 
masuk...





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> > Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar 
> > kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
> 
> Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai politisnya 
> tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.
> 
> Bicara pasar bebas, atau teregulasi..  kita sering anggap beras ini sudah 
> harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang 'dipaksa' turun. 
> Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka jutaan hektar lahan 
> khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme pasar, tentunya tidak 
> perlu ada program pemerintah 'lahan gambut sejuta hektar...  dll 
> sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti petani tentu akan lebih kaya dan 
> bisa membeli tanah yang memang diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada 
> resiko petani nekat yang sembarangan  membuka hutan lindung). Dan membuka 
> lahan penanaman baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman 
> pohon, pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll. 
> 
> Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada harganya. Sama 
> juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan 'ongkos gantinya' atau 
> replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal dikeruk saja, maka hanya 
> memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah perhitungan akuntansi yang 
> kredibel.
> 
> Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah yang 
> mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang tinggi. Caranya 
> menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak terpakai'. Jadi kalau 
> bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya sudah di subsidi. Yang 
> kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi bensin, pemerintah malah bayar uang 
> ke penyedia atau perusahaan minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si 
> petani tidak terima apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga 
> murah. Kalau gak, rakyat bakalan dibanjiri beras bulog. Kalau menurut saya 
> ini sih merampas hak sejahteranya si petani. Kalau di negara lain (amerika) 
> gak tau bagaimana. Apakah pemerintah memberi bantuan tax relief atau 
> bagaimana supaya harga produk gandum dll jadi turun? Kalau gak di ancam 
> bakalan dibanjiri gandum impor dari negara dunia ketiga?
> 
> --- On Sun, 8/8/10, Hok An  wrote:
> 
> From: Hok An 
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik Bali da Dave
> Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar 
> kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...

Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai politisnya 
tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.

Bicara pasar bebas, atau teregulasi..  kita sering anggap beras ini sudah harga 
wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang 'dipaksa' turun. Alasannya 
apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka jutaan hektar lahan khusus buat 
nanam padi ini. Kalau memang mekanisme pasar, tentunya tidak perlu ada program 
pemerintah 'lahan gambut sejuta hektar...  dll sebagainya'. Harga naik biarkan 
saja, nanti petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang 
diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat yang 
sembarangan  membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman baru pun 
harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon, pemeliharaan 
binatang yang harus selalu diberi makan, dll. 

Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada harganya. Sama 
juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan 'ongkos gantinya' atau 
replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal dikeruk saja, maka hanya 
memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah perhitungan akuntansi yang 
kredibel.

Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah yang 
mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang tinggi. Caranya 
menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak terpakai'. Jadi kalau 
bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya sudah di subsidi. Yang kasihan 
tapi ya si petani. Kalau subsidi bensin, pemerintah malah bayar uang ke 
penyedia atau perusahaan minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si petani 
tidak terima apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga murah. Kalau 
gak, rakyat bakalan dibanjiri beras bulog. Kalau menurut saya ini sih merampas 
hak sejahteranya si petani. Kalau di negara lain (amerika) gak tau bagaimana. 
Apakah pemerintah memberi bantuan tax relief atau bagaimana supaya harga produk 
gandum dll jadi turun? Kalau gak di ancam bakalan dibanjiri gandum impor dari 
negara dunia ketiga?

--- On Sun, 8/8/10, Hok An  wrote:

From: Hok An 
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Sunday, 8 August, 2010, 5:52 PM

Bung Oka,

Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan 
pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor 
penting untuk pertumbuhan konsumsi dalam negeri.
Sebab itu perlu ada keseimbangan antara kenaikan upah (a.l. UKM), 
inflasi, daya saing global, vitalitas negara dalam infrastruktur sosial 
(kesehatan, pendidikan dan juga subvensi BBM dan BLT) dan masih banyak 
faktor2 lainnya.
Masalah2 yang berkaitan secara rumit ini harusnya dituang oleh partai2 
politik dalam suatu program yang jelas sehingga masing2 pengikutnya 
mengerti mau dibawa kemana.
Tetapi masyarakat yang majemuk juga perlu mengemukakan masing2 
keinginannya tentang design ekonomi dimasa depan. Ada baiknya masalah2 
ini dibicarakan dan dituang kedalam suatu daftar tuntutan kepada parpol2 
dalam pemilihan umum yang berikut.

Salam


Hok An

oka schrieb:
>
> Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar 
> kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
>
> ===quote
> "Kadang-kadang ada komoditas pertanian, yang petani itu mendapat 
> untung setahun sekali, ya anggaplah itu rezeki," ujar Presiden ketika 
> membuka Rapat Kerja Kabinet Indonesia Bersatu II dengan gubernur dan 
> ketua DPRD se-Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).
>
> Presiden meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja sama 
> untuk memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat tidak melonjak 
> terlalu tinggi menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti.
>
> Meski begitu, perlu dipahami pula, apabila kenaikan harga terjadi 
> dalam batas wajar, terutama untuk komoditas pertanian. "Kita tahu 
> setiap mendekati hari Lebaran terjadi gejolak harga, itu bisa 
> dijelaskan," ujar Presiden.
>
> http://www.kompas.com/read/xml/2010/...naikan.Harga-4
> ===unquote
>
> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah 
> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong 
> soal pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak 
> disebutkan.
>
> Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita harus?
> Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja 
> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya.
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>, Bali da Dave 
>  wrote:
> >
> > Masalah utamanya pen

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik lubeck
Bung Eko, ini sdikit menyimpang ya meskipun ada korelasi sdikit.Untuk membiayai 
defisit APBN itu ada 3 cara yaitu terbitkan (1)surat hutang,(2) naikkan tax dan 
(3)cetak uang. Semuanya memiliki konsekuensi buruk in the long term.Dan 
berhubung Govt itu makin "pintar" makanya caranya pun smakin canggih spy tdk 
ketauan rakyat.Cara (2) itu tdk populer sedangkan cara (3) trlalu vulgar krn 
rakyat bs langsung tebak.Oleh  krn itu Govt perlu cara lain yg lbh subtle misal 
 mixed cara 1 dan cara 3,contoh Govt terbitkan bond dan BI disuruh membeli dan 
membayar bond itu dng create uang/kredit dr langit yg pd akhirnya mengakibatkan 
penambahan jumlah uang/kredit yg telah beredar (jelas-jelas dr sisi supply tdk 
diikuti dng kenaikan produksi/output).Ini dilakukan terus menerus dan 
terjadilah inflasi. Msh bnyk cara yg lain sih..di milis ini bnyk jago2xnya 
kok--kan ud pd ahli keuangan..:-)

Seingat saya krisis ekonomi th 98 lalu.BI banyak supply/create Rph utk beli USD 
spy kurs tdk jatuh namun gagal dan akhirnya kita mengalami inflasi sampe 
60-70%.Apa org pikir nilai uang rupiah saat itu masih dipercaya?lah wong 
pejabat2 kita pada simpan uangnya dlm USD..coba cek sm rekan2x yg kerja di 
bank.. :-) 

Btw,saya yakin anda  tau jg knp APBN kita defisit. Sebagian besar utk membiayai 
operasional rutin Govt n pejabat2nya yg tdk produktif itu serta membiayai 
subsidi2x yg tdk perlu..:-( 


Peace,
Lubeck
-Original Message-
From: Eko Prasetiyo 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 9 Aug 2010 16:33:23 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Adalah anggapan yg keliru klo menganggap hanya karena berwenang maka
pemerintah / BI bisa mencetak uang seenaknya. Kalau memang mereka bisa
begitu kenapa mesti repot pinjam uang di dalam ato luar negeri utk
membiayai APBN yg dalam rupiah?

On 8/9/10, lubeck  wrote:
> Pak Rahmat, bagaimana menyelesaikan soal jika Pemerintah/BI yg menyebabkan
> inflasi? Bukankah mereka bs seenak perutnya mencetak uang dari udara tanpa
> spengetahuan kita?atau kita berharap pd politisi/parlemen kita yg korup  utk
> mengawasi mrk?
>
> Seingat saya,ganti rezim adalah konsekuensi inflasi yg akut.contohnya banyak
> spt rezim soekarno jatuh krn inflasi, rezim chiangkai sek jatuh krn inflasi
> dan digulingkan mao atau republik weimar ambruk krn inflasi lalu hitler
> naik.Dmkn jg suksesnya revolusi bolshevik krn terjadi inflasi sbelumnya.
>
> Saya termasuk "old school" yg meyakini inflasi itu dsebabkan krn jumlah
> uang/kredit yg beredar dan bukan soal supply/demand semata. Krn itu Govt/BI
> yg bertanggung jawab atas inflasi krn ini domain mereka. Dlm pasar yg
> kompetitif,supply n demand akan menetralisir harga shg harga barang bisa
> kembali normal.
>
> (Oleh krn be careful dng GOVT krn  uang yg kita simpan buat anak kita dan
> hasil cucuran keringat kerja kita bisa menguap gara2x digerogoti inflasi)
>
> Peace,
> Lubeck
> -Original Message-
> From: "Rachmad M" 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 08 Aug 2010 23:22:24
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> Sebaiknya inflasi kita golongkan agar kita tahu bagaimana menyelesaikannya.
>
> 1. Inflasi terbuka :
> Kenaikan harga terjadi secara umum pada semua jenis barang pada umumnya. Hal
> ini biasanya terjadi :
> a. Kebijakan pemerintah menaikan harga/biaya komponen produksi seperti BBM,
> Listril, Pajak
> b. Melemhnya mata uang terhadap barang akibat defisit anggaran yang
> diselesaikan dengan cara mencetak uang.
> c. Secara umum semua orang mendapat bonus/buka tabungan/dapat tunjangan
> secara bersamaan seperti hari raya di Indonesia sehingga jumlah uang yang
> beredar jauh lebih besar dari biasanya.
>
> 2. Inflasi Tertutup.
> Kenaikan harga pada barang tertentu yang sedang banyak dibutuhkan. Misal
> Semen, Pasir atau cabi tanpa berpengaruh terhadap barang lainnya
>
> Penyebabnya adalah :
>
> a.Permintaan akan barang tertentu tiba-tiba besar bisa akibat trend bisa
> juga akibat kebijakan fokus pada sektor tertentu.
>
> b. Pemasok barang bermasalah dengan alat produksinya, masalah hukum, masalah
> kepemilikan etc sehingga produksi dan distribusinya terganggu dan pasar
> kekurangan barang dimaksud.
>
> Jika sudah demikian maka penyelesaiannya juga beda-beda. Untuk Inflasi
> Tertutup biasanya akan diikuti munculnya pengusaha baru dan didukung sektor
> keuangan untuk segera mengisi pasar yang lowong sehingga sampai kondisi
> pasar yang normal.
>
> Jika diselesaikan dengan cara subsidi sampai kapanun masalahnya gak akan
> selesai.  Misal harga cabe naik diselesaikan dengan cara subsidi :-)
> Penyelesaiannya ya perbanyak orang yang nana

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik Eko Prasetiyo
Adalah anggapan yg keliru klo menganggap hanya karena berwenang maka
pemerintah / BI bisa mencetak uang seenaknya. Kalau memang mereka bisa
begitu kenapa mesti repot pinjam uang di dalam ato luar negeri utk
membiayai APBN yg dalam rupiah?

On 8/9/10, lubeck  wrote:
> Pak Rahmat, bagaimana menyelesaikan soal jika Pemerintah/BI yg menyebabkan
> inflasi? Bukankah mereka bs seenak perutnya mencetak uang dari udara tanpa
> spengetahuan kita?atau kita berharap pd politisi/parlemen kita yg korup  utk
> mengawasi mrk?
>
> Seingat saya,ganti rezim adalah konsekuensi inflasi yg akut.contohnya banyak
> spt rezim soekarno jatuh krn inflasi, rezim chiangkai sek jatuh krn inflasi
> dan digulingkan mao atau republik weimar ambruk krn inflasi lalu hitler
> naik.Dmkn jg suksesnya revolusi bolshevik krn terjadi inflasi sbelumnya.
>
> Saya termasuk "old school" yg meyakini inflasi itu dsebabkan krn jumlah
> uang/kredit yg beredar dan bukan soal supply/demand semata. Krn itu Govt/BI
> yg bertanggung jawab atas inflasi krn ini domain mereka. Dlm pasar yg
> kompetitif,supply n demand akan menetralisir harga shg harga barang bisa
> kembali normal.
>
> (Oleh krn be careful dng GOVT krn  uang yg kita simpan buat anak kita dan
> hasil cucuran keringat kerja kita bisa menguap gara2x digerogoti inflasi)
>
> Peace,
> Lubeck
> -Original Message-
> From: "Rachmad M" 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 08 Aug 2010 23:22:24
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> Sebaiknya inflasi kita golongkan agar kita tahu bagaimana menyelesaikannya.
>
> 1. Inflasi terbuka :
> Kenaikan harga terjadi secara umum pada semua jenis barang pada umumnya. Hal
> ini biasanya terjadi :
> a. Kebijakan pemerintah menaikan harga/biaya komponen produksi seperti BBM,
> Listril, Pajak
> b. Melemhnya mata uang terhadap barang akibat defisit anggaran yang
> diselesaikan dengan cara mencetak uang.
> c. Secara umum semua orang mendapat bonus/buka tabungan/dapat tunjangan
> secara bersamaan seperti hari raya di Indonesia sehingga jumlah uang yang
> beredar jauh lebih besar dari biasanya.
>
> 2. Inflasi Tertutup.
> Kenaikan harga pada barang tertentu yang sedang banyak dibutuhkan. Misal
> Semen, Pasir atau cabi tanpa berpengaruh terhadap barang lainnya
>
> Penyebabnya adalah :
>
> a.Permintaan akan barang tertentu tiba-tiba besar bisa akibat trend bisa
> juga akibat kebijakan fokus pada sektor tertentu.
>
> b. Pemasok barang bermasalah dengan alat produksinya, masalah hukum, masalah
> kepemilikan etc sehingga produksi dan distribusinya terganggu dan pasar
> kekurangan barang dimaksud.
>
> Jika sudah demikian maka penyelesaiannya juga beda-beda. Untuk Inflasi
> Tertutup biasanya akan diikuti munculnya pengusaha baru dan didukung sektor
> keuangan untuk segera mengisi pasar yang lowong sehingga sampai kondisi
> pasar yang normal.
>
> Jika diselesaikan dengan cara subsidi sampai kapanun masalahnya gak akan
> selesai.  Misal harga cabe naik diselesaikan dengan cara subsidi :-)
> Penyelesaiannya ya perbanyak orang yang nanam cabai.
>
> Salam
>
> RM
>
>
>
>
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy"
>  wrote:
>>
>> > *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan
>> > berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...>
>> > #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke
>> > mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik
>> > pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor
>> > pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga
>> > ada yg atur.
>>
>> **Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah
>> berperan sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak
>> balik.Apa hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?>
>>
>> #Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif,
>> tax, quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai
>> penyedia/suplayer untuk menurunkan harga.  Hubungan pangan termasuk harga
>> pangan yg tinggi akibat kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :)
>>
>> *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus
>> diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin
>> jalan?Sekali lagi
>>
>> **Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis.
>> Anda yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga.
>> # hemm 

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-09 Terurut Topik lubeck
Pak Rahmat, bagaimana menyelesaikan soal jika Pemerintah/BI yg menyebabkan 
inflasi? Bukankah mereka bs seenak perutnya mencetak uang dari udara tanpa 
spengetahuan kita?atau kita berharap pd politisi/parlemen kita yg korup  utk 
mengawasi mrk?  

Seingat saya,ganti rezim adalah konsekuensi inflasi yg akut.contohnya banyak 
spt rezim soekarno jatuh krn inflasi, rezim chiangkai sek jatuh krn inflasi dan 
digulingkan mao atau republik weimar ambruk krn inflasi lalu hitler naik.Dmkn 
jg suksesnya revolusi bolshevik krn terjadi inflasi sbelumnya. 

Saya termasuk "old school" yg meyakini inflasi itu dsebabkan krn jumlah 
uang/kredit yg beredar dan bukan soal supply/demand semata. Krn itu Govt/BI yg 
bertanggung jawab atas inflasi krn ini domain mereka. Dlm pasar yg 
kompetitif,supply n demand akan menetralisir harga shg harga barang bisa 
kembali normal.

(Oleh krn be careful dng GOVT krn  uang yg kita simpan buat anak kita dan hasil 
cucuran keringat kerja kita bisa menguap gara2x digerogoti inflasi)

Peace,
Lubeck
-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 08 Aug 2010 23:22:24 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Sebaiknya inflasi kita golongkan agar kita tahu bagaimana menyelesaikannya.

1. Inflasi terbuka :
Kenaikan harga terjadi secara umum pada semua jenis barang pada umumnya. Hal 
ini biasanya terjadi :
a. Kebijakan pemerintah menaikan harga/biaya komponen produksi seperti BBM, 
Listril, Pajak
b. Melemhnya mata uang terhadap barang akibat defisit anggaran yang 
diselesaikan dengan cara mencetak uang.
c. Secara umum semua orang mendapat bonus/buka tabungan/dapat tunjangan secara 
bersamaan seperti hari raya di Indonesia sehingga jumlah uang yang beredar jauh 
lebih besar dari biasanya.

2. Inflasi Tertutup.
Kenaikan harga pada barang tertentu yang sedang banyak dibutuhkan. Misal Semen, 
Pasir atau cabi tanpa berpengaruh terhadap barang lainnya

Penyebabnya adalah :

a.Permintaan akan barang tertentu tiba-tiba besar bisa akibat trend bisa juga 
akibat kebijakan fokus pada sektor tertentu.

b. Pemasok barang bermasalah dengan alat produksinya, masalah hukum, masalah 
kepemilikan etc sehingga produksi dan distribusinya terganggu dan pasar 
kekurangan barang dimaksud.

Jika sudah demikian maka penyelesaiannya juga beda-beda. Untuk Inflasi Tertutup 
biasanya akan diikuti munculnya pengusaha baru dan didukung sektor keuangan 
untuk segera mengisi pasar yang lowong sehingga sampai kondisi pasar yang 
normal. 

Jika diselesaikan dengan cara subsidi sampai kapanun masalahnya gak akan 
selesai.  Misal harga cabe naik diselesaikan dengan cara subsidi :-) 
Penyelesaiannya ya perbanyak orang yang nanam cabai.

Salam

RM





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> > *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
> > berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...> 
> > #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke 
> > mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik 
> > pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor 
> > pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada 
> > yg atur.
> 
> **Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah 
> berperan sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak balik.Apa 
> hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?> 
> 
> #Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif, tax, 
> quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai 
> penyedia/suplayer untuk menurunkan harga.  Hubungan pangan termasuk harga 
> pangan yg tinggi akibat kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :)
> 
> *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus 
> diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin 
> jalan?Sekali lagi 
> 
> **Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis. Anda 
> yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga.  
> # hemm 'asal tulis'... 
>  Lagian kalo Anda mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun 
> jalan...Adan pikir siapa yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan 
> BUMN. BUMN bukan Pemerintah loh...nanti Anda campurbaurkan lagi>> 
> #Bung Oka.. BUMN itu singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Kalau swasta 
> itu Badan Usaha milik Pribadi. Artinya BUMN itu alat pemerinta dalam 
> menjalankan kebijakan. Saya kasih tahu bedanya BUMN ama swasta. PLN rugi apa 
> untung sekarang? PT KAI utung apa rugi?  Mau untung apa buntung namanya 
> perpanjangan tangan pemerintah harus ada. 
> 
> *Lagian bagaimana caran

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Rachmad M
Sebaiknya inflasi kita golongkan agar kita tahu bagaimana menyelesaikannya.

1. Inflasi terbuka :
Kenaikan harga terjadi secara umum pada semua jenis barang pada umumnya. Hal 
ini biasanya terjadi :
a. Kebijakan pemerintah menaikan harga/biaya komponen produksi seperti BBM, 
Listril, Pajak
b. Melemhnya mata uang terhadap barang akibat defisit anggaran yang 
diselesaikan dengan cara mencetak uang.
c. Secara umum semua orang mendapat bonus/buka tabungan/dapat tunjangan secara 
bersamaan seperti hari raya di Indonesia sehingga jumlah uang yang beredar jauh 
lebih besar dari biasanya.

2. Inflasi Tertutup.
Kenaikan harga pada barang tertentu yang sedang banyak dibutuhkan. Misal Semen, 
Pasir atau cabi tanpa berpengaruh terhadap barang lainnya

Penyebabnya adalah :

a.Permintaan akan barang tertentu tiba-tiba besar bisa akibat trend bisa juga 
akibat kebijakan fokus pada sektor tertentu.

b. Pemasok barang bermasalah dengan alat produksinya, masalah hukum, masalah 
kepemilikan etc sehingga produksi dan distribusinya terganggu dan pasar 
kekurangan barang dimaksud.

Jika sudah demikian maka penyelesaiannya juga beda-beda. Untuk Inflasi Tertutup 
biasanya akan diikuti munculnya pengusaha baru dan didukung sektor keuangan 
untuk segera mengisi pasar yang lowong sehingga sampai kondisi pasar yang 
normal. 

Jika diselesaikan dengan cara subsidi sampai kapanun masalahnya gak akan 
selesai.  Misal harga cabe naik diselesaikan dengan cara subsidi :-) 
Penyelesaiannya ya perbanyak orang yang nanam cabai.

Salam

RM





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> > *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
> > berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...> 
> > #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke 
> > mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik 
> > pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor 
> > pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada 
> > yg atur.
> 
> **Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah 
> berperan sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak balik.Apa 
> hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?> 
> 
> #Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif, tax, 
> quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai 
> penyedia/suplayer untuk menurunkan harga.  Hubungan pangan termasuk harga 
> pangan yg tinggi akibat kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :)
> 
> *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus 
> diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin 
> jalan?Sekali lagi 
> 
> **Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis. Anda 
> yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga.  
> # hemm 'asal tulis'... 
>  Lagian kalo Anda mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun 
> jalan...Adan pikir siapa yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan 
> BUMN. BUMN bukan Pemerintah loh...nanti Anda campurbaurkan lagi>> 
> #Bung Oka.. BUMN itu singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Kalau swasta 
> itu Badan Usaha milik Pribadi. Artinya BUMN itu alat pemerinta dalam 
> menjalankan kebijakan. Saya kasih tahu bedanya BUMN ama swasta. PLN rugi apa 
> untung sekarang? PT KAI utung apa rugi?  Mau untung apa buntung namanya 
> perpanjangan tangan pemerintah harus ada. 
> 
> *Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
> beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat 
> kelurahan? bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 
> berasatau Anda berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan 
> report2...tapi ide Anda sangat membuat report...> #pake kupon salah satunya. 
> Ada cara lain lagi bikin dapur umum untuk makan gratis. Tidak ada lg 
> gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau makan disitu juga ga masalah. Itu semua 
> tanggung jawab negara. Ini masalah "tanggungjawab" bukan masalah itung2 
> ekonomi suply demand bung.Lho Anda sendiri yang mengusulkan Pemerintah 
> membeli beras lewat bulog. Membeli beras lewat Bulog jelas bukanlah mekanisme 
> pasar murni.Knapa Anda ngomong mekanisme pasar sekarang...katanya gitu aja 
> kok report? Membuat dapur umum, makan gratis? saya ngak anti sosial loh, tapi 
> itu bukan jalan keluar untuk menurunkan harga>> #. Hehe kalo beras gampang 
> didapat apa lagi murah apa ga turun harga? Ini pikiran orang bodoh nih. 
> 
> *Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau 
> sisi permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena 
> belum masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti 
> yng dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka 
> saja import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui 
> bahwa yang untung dg kenaikan 

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
> *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
> berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...> 
> #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke 
> mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik 
> pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor 
> pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada 
> yg atur.

**Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah berperan 
sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak balik.Apa 
hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?> 

#Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif, tax, 
quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai penyedia/suplayer 
untuk menurunkan harga.  Hubungan pangan termasuk harga pangan yg tinggi akibat 
kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :)

*Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus 
diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin 
jalan?Sekali lagi 

**Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis. Anda 
yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga.  
# hemm 'asal tulis'... 
 Lagian kalo Anda mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun 
jalan...Adan pikir siapa yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan BUMN. 
BUMN bukan Pemerintah loh...nanti Anda campurbaurkan lagi>> 
#Bung Oka.. BUMN itu singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Kalau swasta itu 
Badan Usaha milik Pribadi. Artinya BUMN itu alat pemerinta dalam menjalankan 
kebijakan. Saya kasih tahu bedanya BUMN ama swasta. PLN rugi apa untung 
sekarang? PT KAI utung apa rugi?  Mau untung apa buntung namanya perpanjangan 
tangan pemerintah harus ada. 

*Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat kelurahan? 
bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 berasatau Anda 
berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan report2...tapi ide Anda sangat 
membuat report...> #pake kupon salah satunya. Ada cara lain lagi bikin dapur 
umum untuk makan gratis. Tidak ada lg gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau 
makan disitu juga ga masalah. Itu semua tanggung jawab negara. Ini masalah 
"tanggungjawab" bukan masalah itung2 ekonomi suply demand bung.Lho Anda sendiri 
yang mengusulkan Pemerintah membeli beras lewat bulog. Membeli beras lewat 
Bulog jelas bukanlah mekanisme pasar murni.Knapa Anda ngomong mekanisme pasar 
sekarang...katanya gitu aja kok report? Membuat dapur umum, makan gratis? saya 
ngak anti sosial loh, tapi itu bukan jalan keluar untuk menurunkan harga>> #. 
Hehe kalo beras gampang didapat apa lagi murah apa ga turun harga? Ini pikiran 
orang bodoh nih. 

*Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi 
permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena belum 
masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti yng 
dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka saja 
import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui bahwa 
yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak dan 
pedagang...> #nah anda sendiri tahu mekanisme pasar itu hanya menguntungkan 
para bandar, tengkulak, dan cukong. Yg kuat mengalahkan yg lemah. Maka dari itu 
harus ada kekuatan yg lebih kuat untuk menetralkan harga. Kenapa beras mahal? 
Karena langka? Ada yg membatasi suply. Siapa? Tengkulak. Caranya? Nimbun beras 
di gudang jauh2 hari sambil harga dinaikin.Itu bukan salah mekanisme pasar, 
dong. Itu masalah regulasi ngak jalan...susah kalo Anda ngak bisa membedakan> 
Kesimpulan: Untuk memenuhi rasa keadilan mekanisme pasar komoditas strategis 
harus diacak2... Siapa yg bertanggung jawab? Pemerintah. :)

Walah...ini lagi...katanya ngak usah report2? gimana sih .
#ini nih jurus "repot"
Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone



=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik oka


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
> berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...
> #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke 
> mekanisme pasar trus beres.. 
> Politik pangan itu sama dengan politik pertahanan. Tanpa ketahanan pangan 
> negara hancur. Logis ga kalo sektor pertahanan kita swastanisasi? Heheh
> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada yg atur.

Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah berperan 
sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak balik. 
Apa hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?

> *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus 
> diperbaiki.
> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin jalan?

Sekali lagi Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal 
tulis. Anda yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga. Lagian kalo Anda 
mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun jalan...Adan pikir siapa 
yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan BUMN. BUMN bukan Pemerintah 
loh...nanti Anda campurbaurkan lagi


> 
> *Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
> beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat 
> kelurahan? bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 
> berasatau Anda berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan 
> report2...tapi ide Anda sangat membuat report...
> #pake kupon salah satunya. Ada cara lain lagi bikin dapur umum untuk makan 
> gratis. Tidak ada lg gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau makan disitu juga 
> ga masalah. Itu semua tanggung jawab negara. Ini masalah "tanggungjawab" 
> bukan masalah itung2 ekonomi suply demand bung.

Lho Anda sendiri yang mengusulkan Pemerintah membeli beras lewat bulog. Membeli 
beras lewat Bulog jelas bukanlah mekanisme pasar murni.Knapa Anda ngomong 
mekanisme pasar sekarang...katanya gitu aja kok report? Membuat dapur umum, 
makan gratis? saya ngak anti sosial loh, tapi itu bukan jalan keluar untuk 
menurunkan harga

> 
> *Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau 
> sisi permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena 
> belum masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti 
> yng dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka 
> saja import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui 
> bahwa yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak 
> dan pedagang...
> #nah anda sendiri tahu mekanisme pasar itu hanya menguntungkan para bandar, 
> tengkulak, dan cukong. Yg kuat mengalahkan yg lemah. Maka dari itu harus ada 
> kekuatan yg lebih kuat untuk menetralkan harga. Kenapa beras mahal? Karena 
> langka? Ada yg membatasi suply. Siapa? Tengkulak. Caranya? Nimbun beras di 
> gudang jauh2 hari sambil harga dinaikin. 

Itu bukan salah mekanisme pasar, dong. Itu masalah regulasi ngak jalan...susah 
kalo Anda ngak bisa membedakan

> Kesimpulan: Untuk memenuhi rasa keadilan mekanisme pasar komoditas strategis 
> harus diacak2... Siapa yg bertanggung jawab? Pemerintah. :)
Walah...ini lagi...katanya ngak usah report2? gimana sih .

> 
> -Original Message-
> From: "oka" 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 08 Aug 2010 12:47:28 
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> 
> Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
> berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...
> 
> Harga seharusnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Supaya harga murah, ya 
> produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus diperbaiki. Bukannya cara 
> gampang, beli mahal jual murah seperti ide Anda. mana mungkin berfikir bahwa 
> kekuatan duit bulog sama dengan APBN? Anda pikir berapa besar kamampuan APBN 
> untuk dibebani tambahan subsidi pangan, apalagi kalo model mengampangkan 
> seperti Anda? untuk bayar subsidi BBM, bayar gaji pegawai dan bayar hutang 
> saja sdh mpot2-an...bukan masalah Pemerintah tega atau tidak
> 
> Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
> beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat 
> kelurahan? bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 
> berasatau Anda berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan 
> report2...tapi ide Anda sangat membuat report
> 
> Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi 
> permintaan. Kalo

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
Bung lubek,
Setuju bung, jangan serahkan urusan perut rakyak pada cukong alias tengkulang 
yg cari untung dari pasar. Inflasi dari sisi demand harus dibanjiri dengan 
suplay dan tanggung jawab suply ada di pemerintah. 
Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

-Original Message-
From: "lubeck" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 8 Aug 2010 11:58:08 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Setuju pemerintah tdk perlu jelimet.sederhana saja yaitu jangan gerocokin 
mekanisme pasar spt jgn batasi impor sembako.maka rakyat tdk akan kekurangan 
apalagi kelaparan..smakin pemerintah ikut campur,semakin kacau keadaan..



Peace,

Lubeck

-Original Message-

From: "Andi MF Avandy" 

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Sun, 8 Aug 2010 10:28:18 

To: 

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi



Mas eko,


Setiap kebijakan ada side stream-nya..


Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet, 
bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan 
keterjangkauan.  


Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone





-Original Message-


From: Eko Prasetiyo 


Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02 


To: 


Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi





yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg


agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual


mahal.





*efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D





On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:


> Mas eko..


> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?


> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk


> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone


>


> -Original Message-


> From: Eko Prasetiyo 


> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53


> To: 


> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi


>


> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras


> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga


> mahal.


> jadinya ga efektif.


>


> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:


>> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.


>> Gitu aja repot.


>> * Oka


>> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah


>> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong


>> soal


>> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak


>> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita


>> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja


>> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya


>>


>>


>> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk


>> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone


>>


>> 


>>


>> =


>> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"


>> =


>> Alamat penting terkait millis AKI


>> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com


>> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045


>> Arsip Milis AKI online:


>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com


>> =


>> Perhatian :


>> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:


>> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya


>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.


>> Anggota


>> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas


>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke


>> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links


>>


>>


>>


>>


>


>


> --


> (^-^)v


>


>


>


> [Non-text portions of this message have been removed]


>


>








-- 


(^-^)v









[Non-text portions of this message have been removed]







[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
*Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...
#Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke 
mekanisme pasar trus beres.. 
Politik pangan itu sama dengan politik pertahanan. Tanpa ketahanan pangan 
negara hancur. Logis ga kalo sektor pertahanan kita swastanisasi? Heheh
Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada yg atur.

*Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus 
diperbaiki.
#apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin jalan?

*Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat kelurahan? 
bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 berasatau Anda 
berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan report2...tapi ide Anda sangat 
membuat report...
#pake kupon salah satunya. Ada cara lain lagi bikin dapur umum untuk makan 
gratis. Tidak ada lg gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau makan disitu juga ga 
masalah. Itu semua tanggung jawab negara. Ini masalah "tanggungjawab" bukan 
masalah itung2 ekonomi suply demand bung.

*Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi 
permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena belum 
masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti yng 
dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka saja 
import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui bahwa 
yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak dan 
pedagang...
#nah anda sendiri tahu mekanisme pasar itu hanya menguntungkan para bandar, 
tengkulak, dan cukong. Yg kuat mengalahkan yg lemah. Maka dari itu harus ada 
kekuatan yg lebih kuat untuk menetralkan harga. Kenapa beras mahal? Karena 
langka? Ada yg membatasi suply. Siapa? Tengkulak. Caranya? Nimbun beras di 
gudang jauh2 hari sambil harga dinaikin. 
Kesimpulan: Untuk memenuhi rasa keadilan mekanisme pasar komoditas strategis 
harus diacak2... Siapa yg bertanggung jawab? Pemerintah. :)

Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

-Original Message-
From: "oka" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 08 Aug 2010 12:47:28 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi


Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...

Harga seharusnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Supaya harga murah, ya 
produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus diperbaiki. Bukannya cara 
gampang, beli mahal jual murah seperti ide Anda. mana mungkin berfikir bahwa 
kekuatan duit bulog sama dengan APBN? Anda pikir berapa besar kamampuan APBN 
untuk dibebani tambahan subsidi pangan, apalagi kalo model mengampangkan 
seperti Anda? untuk bayar subsidi BBM, bayar gaji pegawai dan bayar hutang saja 
sdh mpot2-an...bukan masalah Pemerintah tega atau tidak

Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat kelurahan? 
bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 berasatau Anda 
berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan report2...tapi ide Anda sangat 
membuat report

Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi 
permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena belum 
masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti yng 
dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka saja 
import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui bahwa 
yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak dan 
pedagangPetani? mereka dah jual secara ijon.saya kira peran Pemerintah, 
kalo mau, seharusnya disinibukannya ngacak2 mekanisme pasar




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> Bang Oka,
> Aku memang lebih setuju dengan ekonomi subsidi. Tidak ada negara tanpa 
> subsidi.
> 
> *Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? 
> #Kekuatan keuangan bulog = APBN :)
> 
> *emang punya berapa duit Bulog untuk beli seluruh beras rakyat? 
> #tidak perlu beli seluruh beras petani. Bulog berfungsi sebagai buffer 
> ketahanan pangan. Dia melayani lapisan masyarakat yg tidak mampu. Yg kaya 
> silahkan beli beras yang mahal. Tapi bagi yg miskin kalau perlu dikasih 
> gratis.
> 
> *lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual harga berapa?
> #dibeli dengan harga pasar dan dijual semurah2nya bahkan gratis. 
> 
> *Kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntunga

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik oka

Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan 
berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...

Harga seharusnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Supaya harga murah, ya 
produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus diperbaiki. Bukannya cara 
gampang, beli mahal jual murah seperti ide Anda. mana mungkin berfikir bahwa 
kekuatan duit bulog sama dengan APBN? Anda pikir berapa besar kamampuan APBN 
untuk dibebani tambahan subsidi pangan, apalagi kalo model mengampangkan 
seperti Anda? untuk bayar subsidi BBM, bayar gaji pegawai dan bayar hutang saja 
sdh mpot2-an...bukan masalah Pemerintah tega atau tidak

Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin 
beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat kelurahan? 
bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 berasatau Anda 
berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan report2...tapi ide Anda sangat 
membuat report

Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi 
permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena belum 
masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti yng 
dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka saja 
import, kontrol dg tarifftoh selama ini juga sudah banyak diketahui bahwa 
yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak dan 
pedagangPetani? mereka dah jual secara ijon.saya kira peran Pemerintah, 
kalo mau, seharusnya disinibukannya ngacak2 mekanisme pasar




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> Bang Oka,
> Aku memang lebih setuju dengan ekonomi subsidi. Tidak ada negara tanpa 
> subsidi.
> 
> *Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? 
> #Kekuatan keuangan bulog = APBN :)
> 
> *emang punya berapa duit Bulog untuk beli seluruh beras rakyat? 
> #tidak perlu beli seluruh beras petani. Bulog berfungsi sebagai buffer 
> ketahanan pangan. Dia melayani lapisan masyarakat yg tidak mampu. Yg kaya 
> silahkan beli beras yang mahal. Tapi bagi yg miskin kalau perlu dikasih 
> gratis.
> 
> *lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual harga berapa?
> #dibeli dengan harga pasar dan dijual semurah2nya bahkan gratis. 
> 
> *Kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntungannya? APBN?
> #Untung? Teganya negara ku.
> 
> Diskursus subsidi vs pasar, silahkan buka2 lagi diskusi lama dimillis ini..
> 
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
> Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> 
> -Original Message-
> From: "oka" 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 08 Aug 2010 10:41:41 
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? emang punya berapa duit Bulog untuk beli 
> seluruh beras rakyat? lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual 
> harga berapa? kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntungannya? APBN? 
> 
> Diskursus subsidi vs pasar, silahkan buka2 lagi diskusi lama dimillis ini...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy"  
> wrote:
> >
> > Mas eko..
> > Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> > Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk 
> > Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: Eko Prasetiyo 
> > Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53 
> > To: 
> > Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> > 
> > dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> > murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> > mahal.
> > jadinya ga efektif.
> > 
> > On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> > > Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
> > > Gitu aja repot.
> > > * Oka
> > > cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> > > setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong 
> > > soal
> > > pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> > > disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> > > harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> > > kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
> > >
> 

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik lubeck
Setuju pemerintah tdk perlu jelimet.sederhana saja yaitu jangan gerocokin 
mekanisme pasar spt jgn batasi impor sembako.maka rakyat tdk akan kekurangan 
apalagi kelaparan..smakin pemerintah ikut campur,semakin kacau keadaan..

Peace,
Lubeck
-Original Message-
From: "Andi MF Avandy" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 8 Aug 2010 10:28:18 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Mas eko,

Setiap kebijakan ada side stream-nya..

Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet, 
bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan 
keterjangkauan.  

Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone



-Original Message-

From: Eko Prasetiyo 

Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02 

To: 

Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi



yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg

agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual

mahal.



*efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D



On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:

> Mas eko..

> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?

> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk

> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

>

> -Original Message-

> From: Eko Prasetiyo 

> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53

> To: 

> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

>

> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras

> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga

> mahal.

> jadinya ga efektif.

>

> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:

>> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.

>> Gitu aja repot.

>> * Oka

>> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah

>> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong

>> soal

>> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak

>> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita

>> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja

>> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya

>>

>>

>> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk

>> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

>>

>> 

>>

>> =

>> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"

>> =

>> Alamat penting terkait millis AKI

>> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com

>> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045

>> Arsip Milis AKI online:

>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

>> =

>> Perhatian :

>> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:

>> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya

>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.

>> Anggota

>> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas

>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke

>> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

>>

>>

>>

>>

>

>

> --

> (^-^)v

>

>

>

> [Non-text portions of this message have been removed]

>

>





-- 

(^-^)v





[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
Bang Oka,
Aku memang lebih setuju dengan ekonomi subsidi. Tidak ada negara tanpa subsidi.

*Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? 
#Kekuatan keuangan bulog = APBN :)

*emang punya berapa duit Bulog untuk beli seluruh beras rakyat? 
#tidak perlu beli seluruh beras petani. Bulog berfungsi sebagai buffer 
ketahanan pangan. Dia melayani lapisan masyarakat yg tidak mampu. Yg kaya 
silahkan beli beras yang mahal. Tapi bagi yg miskin kalau perlu dikasih gratis.

*lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual harga berapa?
#dibeli dengan harga pasar dan dijual semurah2nya bahkan gratis. 

*Kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntungannya? APBN?
#Untung? Teganya negara ku.

Diskursus subsidi vs pasar, silahkan buka2 lagi diskusi lama dimillis ini..

Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

-Original Message-
From: "oka" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 08 Aug 2010 10:41:41 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? emang punya berapa duit Bulog untuk beli 
seluruh beras rakyat? lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual 
harga berapa? kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntungannya? APBN? 

Diskursus subsidi vs pasar, silahkan buka2 lagi diskusi lama dimillis ini...







--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> Mas eko..
> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk 
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> 
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53 
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> mahal.
> jadinya ga efektif.
> 
> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> > Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
> > Gitu aja repot.
> > * Oka
> > cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> > setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal
> > pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> > disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> > harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> > kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
> >
> >
> > Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> > Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >
> > 
> >
> > =
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> > =
> > Alamat penting terkait millis AKI
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > Arsip Milis AKI online:
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =
> > Perhatian :
> > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> > ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> -- 
> (^-^)v
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeu

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
Mas eko,
Setiap kebijakan ada side stream-nya..
Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet, 
bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan 
keterjangkauan.  
Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

-Original Message-
From: Eko Prasetiyo 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg
agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual
mahal.

*efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D

On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> Mas eko..
> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> mahal.
> jadinya ga efektif.
>
> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
>> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
>> Gitu aja repot.
>> * Oka
>> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
>> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong
>> soal
>> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
>> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
>> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
>> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
>>
>>
>> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
>> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>>
>> 
>>
>> =
>> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
>> =
>> Alamat penting terkait millis AKI
>> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
>> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
>> Arsip Milis AKI online:
>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
>> =
>> Perhatian :
>> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
>> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
>> Anggota
>> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
>> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
> --
> (^-^)v
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>


-- 
(^-^)v



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik oka
Berapa sih kekuatan keuangan Bulog? emang punya berapa duit Bulog untuk beli 
seluruh beras rakyat? lagian mau dibeli dengan harga berapa trus mau dijual 
harga berapa? kalo rugi, mau dibebankan kepada siapa keuntungannya? APBN? 

Diskursus subsidi vs pasar, silahkan buka2 lagi diskusi lama dimillis ini...







--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy" 
 wrote:
>
> Mas eko..
> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk 
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> 
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53 
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> mahal.
> jadinya ga efektif.
> 
> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> > Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
> > Gitu aja repot.
> > * Oka
> > cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> > setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal
> > pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> > disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> > harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> > kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
> >
> >
> > Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> > Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
> >
> > 
> >
> > =
> > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> > =
> > Alamat penting terkait millis AKI
> > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > Arsip Milis AKI online:
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =
> > Perhatian :
> > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> > ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> -- 
> (^-^)v
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Eko Prasetiyo
yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg
agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual
mahal.

*efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D

On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> Mas eko..
> Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetiyo 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
> murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
> mahal.
> jadinya ga efektif.
>
> On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
>> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
>> Gitu aja repot.
>> * Oka
>> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
>> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong
>> soal
>> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
>> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
>> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
>> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
>>
>>
>> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
>> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>>
>> 
>>
>> =
>> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
>> =
>> Alamat penting terkait millis AKI
>> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
>> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
>> Arsip Milis AKI online:
>> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
>> =
>> Perhatian :
>> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
>> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
>> Anggota
>> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
>> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
> --
> (^-^)v
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>


-- 
(^-^)v


Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
Mas eko..
Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

-Original Message-
From: Eko Prasetiyo 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
mahal.
jadinya ga efektif.

On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
> Gitu aja repot.
> * Oka
> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal
> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
>
>
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
(^-^)v



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik herisetiono
Sebenarnya perlu dilihat seberapa besar petani menikmati kenaikan harga. Saya 
lihat di reportase tv prosentase lebih besar untuk kasus kenaikan cabe justru 
bukan di petaninya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "oka" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 08 Aug 2010 06:43:36 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar kalo ada 
kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...

===quote
"Kadang-kadang ada komoditas pertanian, yang petani itu mendapat untung setahun 
sekali, ya anggaplah itu rezeki," ujar Presiden ketika membuka Rapat Kerja 
Kabinet Indonesia Bersatu II dengan gubernur dan ketua DPRD se-Indonesia di 
Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).

Presiden meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja sama untuk 
memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat tidak melonjak terlalu tinggi 
menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti.

Meski begitu, perlu dipahami pula, apabila kenaikan harga terjadi dalam batas 
wajar, terutama untuk komoditas pertanian. "Kita tahu setiap mendekati hari 
Lebaran terjadi gejolak harga, itu bisa dijelaskan," ujar Presiden.

http://www.kompas.com/read/xml/2010/...naikan.Harga-4
===unquote

cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah setelah 
puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal pengarunya 
terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak disebutkan.

Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita harus?
Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja kepasar untuk 
memenuhi kebutuhan dapurnya.



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Masalah utamanya penduduk indonesia berkembang biaknya seperti kelinci. Dari 
> 200 juta, 210 juta, 220 juta, ntah nanti barangkali mau menyaingi Cina jadi 1 
> milyar orang?
> 
> Ini untuk memberi makan 220 juta (demand naik) kalau bukan bikin keajaiban 
> bagaimana caranya? Lahan hutan sudah dibabat habis semua untuk menyediakan 
> makanan rakyat?
> 
> Bagus buat aturan satu keluarga satu anak saja kalau begitu...  macam 
> Cina...  Demand dikurangi, maka supply melimpah dan harga jadi turun.
> 
> --- On Sat, 7/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> From: anton ms wardhana 
> Subject: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> Received: Saturday, 7 August, 2010, 6:26 PM
> 
> di copas dari koran-digital tentang menjinakkan inflasi
> berita asli dari seputar indonesia
> 
> BR, ari.ams
> 
> -- Pesan terusan --
> Tanggal: 7 Agustus 2010 10.23
> Subjek: [Koran-Digital] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> 
>   *Menjinakkan Inflasi *    Friday, 06 August 2010
> Inflasi mulai merangkak naik, dipicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
> Inflasi bulanan pada Juni lalu mencapai 0,97%, naik menjadi 1,57% pada Juli
> 2010. Laju inflasi Januari-Juli 2010 mencapai 4,02% dan inflasi year on year
> sebesar 6,22%.
> 
> Target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 5,3% berpotensi terlampaui
> karena inflasi Agustus dan September diperkirakan masih akan tinggi. Selain
> karena bulan puasa,tingkat inflasi Agustus akan disumbang dampak langsung
> kenaikan tarif dasar listrik industri sebesar 10â€"15%. Adapun inflasi
> September didorong oleh bulan puasa dan Idul Fitri. Untuk mencapai sasaran
> inflasi sebesar 5,3%,pemerintah masih memiliki ruang manuver sebesar 1,3%.
> 
> Artinya, selama lima bulan ke depan rata-rata inflasi bulanan harus tidak
> lebih dari 0,2%.Amat muskil inflasi Agustus dan September 2010 bisa ditekan
> menjadi 0,2%.Pada September 2009,inflasi menembus 1,02% karena bulan puasa
> dan Idul Fitri.Setelah itu terjadi deflasi karena konsumsi menurun.
> Masalahnya, ruang gerak 1,3% itu amat sempit dan tidak banyak menyisakan
> pilihan bagi pemerintah.Apabila pemerintah gagal mengendalikan harga-harga
> kebutuhan pokok, inflasi pasti terlampaui.
> 
> Pengalaman puluhan tahun menunjukkan, pemerintah gagal menjinakkan inflasi
> lantaran didorong oleh kegagalan mengendalikan harga kebutuhan pokok.
> Instabilitas harga kebutuhan pokok selalu menjadi agenda rutin tahunan
> karena sampai saat ini pemerintah belum juga menyusun instrumen dan
> kelembagaan stabilisasi yang kredibel, terukur, dan komprehensif.
> Sebaliknya, respons pemerintah selalu reaktif, ad hoc, dan fragmentaris.
> 
> Semua itu tak lebih sebagai pemadam kebakaran.Tak terhitung energi, waktu,
> dan biaya yang terkuras akibat instabilitas harga kebutuhan pokok. Bangsa
> ini kehabisan waktu, tenaga, dan biaya besar untuk mengatasi halhal rutin
> yan

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Eko Prasetiyo
dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
mahal.
jadinya ga efektif.

On 8/8/10, Andi MF Avandy  wrote:
> Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.
> Gitu aja repot.
> * Oka
> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal
> pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak
> disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
> harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
>
>
> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
(^-^)v


Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Hok An
Bung Oka,

Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan 
pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor 
penting untuk pertumbuhan konsumsi dalam negeri.
Sebab itu perlu ada keseimbangan antara kenaikan upah (a.l. UKM), 
inflasi, daya saing global, vitalitas negara dalam infrastruktur sosial 
(kesehatan, pendidikan dan juga subvensi BBM dan BLT) dan masih banyak 
faktor2 lainnya.
Masalah2 yang berkaitan secara rumit ini harusnya dituang oleh partai2 
politik dalam suatu program yang jelas sehingga masing2 pengikutnya 
mengerti mau dibawa kemana.
Tetapi masyarakat yang majemuk juga perlu mengemukakan masing2 
keinginannya tentang design ekonomi dimasa depan. Ada baiknya masalah2 
ini dibicarakan dan dituang kedalam suatu daftar tuntutan kepada parpol2 
dalam pemilihan umum yang berikut.

Salam


Hok An

oka schrieb:
>
> Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar 
> kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...
>
> ===quote
> "Kadang-kadang ada komoditas pertanian, yang petani itu mendapat 
> untung setahun sekali, ya anggaplah itu rezeki," ujar Presiden ketika 
> membuka Rapat Kerja Kabinet Indonesia Bersatu II dengan gubernur dan 
> ketua DPRD se-Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).
>
> Presiden meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja sama 
> untuk memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat tidak melonjak 
> terlalu tinggi menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti.
>
> Meski begitu, perlu dipahami pula, apabila kenaikan harga terjadi 
> dalam batas wajar, terutama untuk komoditas pertanian. "Kita tahu 
> setiap mendekati hari Lebaran terjadi gejolak harga, itu bisa 
> dijelaskan," ujar Presiden.
>
> http://www.kompas.com/read/xml/2010/...naikan.Harga-4
> ===unquote
>
> cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah 
> setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong 
> soal pengarunya terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak 
> disebutkan.
>
> Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita harus?
> Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja 
> kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya.
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> , Bali da Dave 
>  wrote:
> >
> > Masalah utamanya penduduk indonesia berkembang biaknya seperti 
> kelinci. Dari 200 juta, 210 juta, 220 juta, ntah nanti barangkali mau 
> menyaingi Cina jadi 1 milyar orang?
> >
> > Ini untuk memberi makan 220 juta (demand naik) kalau bukan bikin 
> keajaiban bagaimana caranya? Lahan hutan sudah dibabat habis semua 
> untuk menyediakan makanan rakyat?
> >
> > Bagus buat aturan satu keluarga satu anak saja kalau begitu... 
> macam Cina... Demand dikurangi, maka supply melimpah dan harga jadi 
> turun.
> >
> > --- On Sat, 7/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> >
> > From: anton ms wardhana 
> > Subject: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com 
> 
> > Received: Saturday, 7 August, 2010, 6:26 PM
> >
> > di copas dari koran-digital tentang menjinakkan inflasi
> > berita asli dari seputar indonesia
> >
> > BR, ari.ams
> >
> > -- Pesan terusan --
> > Tanggal: 7 Agustus 2010 10.23
> > Subjek: [Koran-Digital] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> >
> >
> > Â *Menjinakkan Inflasi *Â Â Friday, 06 August 2010
> > Inflasi mulai merangkak naik, dipicu kenaikan harga-harga kebutuhan 
> pokok.
> > Inflasi bulanan pada Juni lalu mencapai 0,97%, naik menjadi 1,57% 
> pada Juli
> > 2010. Laju inflasi Januari-Juli 2010 mencapai 4,02% dan inflasi year 
> on year
> > sebesar 6,22%.
> >
> > Target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 5,3% berpotensi terlampaui
> > karena inflasi Agustus dan September diperkirakan masih akan tinggi. 
> Selain
> > karena bulan puasa,tingkat inflasi Agustus akan disumbang dampak 
> langsung
> > kenaikan tarif dasar listrik industri sebesar 10â€"15%. Adapun inflasi
> > September didorong oleh bulan puasa dan Idul Fitri. Untuk mencapai 
> sasaran
> > inflasi sebesar 5,3%,pemerintah masih memiliki ruang manuver sebesar 
> 1,3%.
> >
> > Artinya, selama lima bulan ke depan rata-rata inflasi bulanan harus 
> tidak
> > lebih dari 0,2%.Amat muskil inflasi Agustus dan September 2010 bisa 
> ditekan
> > menjadi 0,2%.Pada September 2009,inflasi menembus 1,02% karena bulan 
> puasa
> > dan Idul Fitri.Setelah itu terjadi deflasi karena konsumsi menurun.
> > Masalahnya, ruang gerak 1,3% itu amat sempit dan tidak banyak menyisakan
> > pilihan bagi pemerintah.Apabila pemerintah gagal mengendalikan 
> harga-harga
> > kebutuhan pokok, inflasi pasti terlampaui.
> >
> > Pengalaman puluhan tahun menunjukkan, pemerintah gagal menjinakkan 
> inflasi
> > lantaran didorong oleh kegagalan mengendalikan harga kebutuhan pokok.
> > Instabilitas harga kebutuhan pokok selalu menjadi agenda rutin tahu

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-08 Terurut Topik Andi MF Avandy
Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar. Gitu 
aja repot.
* Oka
cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah setelah 
puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal pengarunya 
terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak disebutkan.Jadi jika PORI 
ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita harus?Jelas karena PORI tidak 
merasakan...ibu PORI tak pernah belanja kepasar untuk memenuhi kebutuhan 
dapurnya


Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. 
Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone



=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-07 Terurut Topik oka
Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar kalo ada 
kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...

===quote
"Kadang-kadang ada komoditas pertanian, yang petani itu mendapat untung setahun 
sekali, ya anggaplah itu rezeki," ujar Presiden ketika membuka Rapat Kerja 
Kabinet Indonesia Bersatu II dengan gubernur dan ketua DPRD se-Indonesia di 
Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).

Presiden meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah bekerja sama untuk 
memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat tidak melonjak terlalu tinggi 
menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti.

Meski begitu, perlu dipahami pula, apabila kenaikan harga terjadi dalam batas 
wajar, terutama untuk komoditas pertanian. "Kita tahu setiap mendekati hari 
Lebaran terjadi gejolak harga, itu bisa dijelaskan," ujar Presiden.

http://www.kompas.com/read/xml/2010/...naikan.Harga-4
===unquote

cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah setelah 
puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal pengarunya 
terhadap inflasi >>>paling tidak diberita itu ngak disebutkan.

Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita harus?
Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja kepasar untuk 
memenuhi kebutuhan dapurnya.



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave  wrote:
>
> Masalah utamanya penduduk indonesia berkembang biaknya seperti kelinci. Dari 
> 200 juta, 210 juta, 220 juta, ntah nanti barangkali mau menyaingi Cina jadi 1 
> milyar orang?
> 
> Ini untuk memberi makan 220 juta (demand naik) kalau bukan bikin keajaiban 
> bagaimana caranya? Lahan hutan sudah dibabat habis semua untuk menyediakan 
> makanan rakyat?
> 
> Bagus buat aturan satu keluarga satu anak saja kalau begitu...  macam 
> Cina...  Demand dikurangi, maka supply melimpah dan harga jadi turun.
> 
> --- On Sat, 7/8/10, anton ms wardhana  wrote:
> 
> From: anton ms wardhana 
> Subject: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> Received: Saturday, 7 August, 2010, 6:26 PM
> 
> di copas dari koran-digital tentang menjinakkan inflasi
> berita asli dari seputar indonesia
> 
> BR, ari.ams
> 
> -- Pesan terusan --
> Tanggal: 7 Agustus 2010 10.23
> Subjek: [Koran-Digital] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> 
> 
>   *Menjinakkan Inflasi *    Friday, 06 August 2010
> Inflasi mulai merangkak naik, dipicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
> Inflasi bulanan pada Juni lalu mencapai 0,97%, naik menjadi 1,57% pada Juli
> 2010. Laju inflasi Januari-Juli 2010 mencapai 4,02% dan inflasi year on year
> sebesar 6,22%.
> 
> Target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 5,3% berpotensi terlampaui
> karena inflasi Agustus dan September diperkirakan masih akan tinggi. Selain
> karena bulan puasa,tingkat inflasi Agustus akan disumbang dampak langsung
> kenaikan tarif dasar listrik industri sebesar 10â€"15%. Adapun inflasi
> September didorong oleh bulan puasa dan Idul Fitri. Untuk mencapai sasaran
> inflasi sebesar 5,3%,pemerintah masih memiliki ruang manuver sebesar 1,3%.
> 
> Artinya, selama lima bulan ke depan rata-rata inflasi bulanan harus tidak
> lebih dari 0,2%.Amat muskil inflasi Agustus dan September 2010 bisa ditekan
> menjadi 0,2%.Pada September 2009,inflasi menembus 1,02% karena bulan puasa
> dan Idul Fitri.Setelah itu terjadi deflasi karena konsumsi menurun.
> Masalahnya, ruang gerak 1,3% itu amat sempit dan tidak banyak menyisakan
> pilihan bagi pemerintah.Apabila pemerintah gagal mengendalikan harga-harga
> kebutuhan pokok, inflasi pasti terlampaui.
> 
> Pengalaman puluhan tahun menunjukkan, pemerintah gagal menjinakkan inflasi
> lantaran didorong oleh kegagalan mengendalikan harga kebutuhan pokok.
> Instabilitas harga kebutuhan pokok selalu menjadi agenda rutin tahunan
> karena sampai saat ini pemerintah belum juga menyusun instrumen dan
> kelembagaan stabilisasi yang kredibel, terukur, dan komprehensif.
> Sebaliknya, respons pemerintah selalu reaktif, ad hoc, dan fragmentaris.
> 
> Semua itu tak lebih sebagai pemadam kebakaran.Tak terhitung energi, waktu,
> dan biaya yang terkuras akibat instabilitas harga kebutuhan pokok. Bangsa
> ini kehabisan waktu, tenaga, dan biaya besar untuk mengatasi halhal rutin
> yang mestinya bisa diselesaikan. Bagi rakyat, terutama yang miskin,
> instabilitas harga kebutuhan pokok ini akan mengekspos mereka pada posisi
> yang amat rentan. Pendapatan rakyat yang tidak seberapa akan tergerus oleh
> inflasi.
> 
> Warga miskin yang 60-75% pendapatannya untuk pangan harus merealokasi
> keranjang belanja dengan menekan pos nonpangan guna mengamankan perut.
> Mereka harus mengatur ulang keranjang pengeluaran. Pertama, dana pendidikan
> dan kesehatan dipangkas, lalu dialihkan ke pangan.Kedua, jumlah dan
> frekuensi makan dikurangi. Jenis pangan inferior (murah dengan kandungan
> energi-protein rendah) jadi pilihan.Dampaknya, konsumsi energi dan protein
> menurun.
> 
> Bag

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-07 Terurut Topik Bali da Dave
Masalah utamanya penduduk indonesia berkembang biaknya seperti kelinci. Dari 
200 juta, 210 juta, 220 juta, ntah nanti barangkali mau menyaingi Cina jadi 1 
milyar orang?

Ini untuk memberi makan 220 juta (demand naik) kalau bukan bikin keajaiban 
bagaimana caranya? Lahan hutan sudah dibabat habis semua untuk menyediakan 
makanan rakyat?

Bagus buat aturan satu keluarga satu anak saja kalau begitu...  macam Cina...  
Demand dikurangi, maka supply melimpah dan harga jadi turun.

--- On Sat, 7/8/10, anton ms wardhana  wrote:

From: anton ms wardhana 
Subject: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Received: Saturday, 7 August, 2010, 6:26 PM

di copas dari koran-digital tentang menjinakkan inflasi
berita asli dari seputar indonesia

BR, ari.ams

-- Pesan terusan --
Tanggal: 7 Agustus 2010 10.23
Subjek: [Koran-Digital] Khudori : Menjinakkan Inflasi


  *Menjinakkan Inflasi *    Friday, 06 August 2010
Inflasi mulai merangkak naik, dipicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
Inflasi bulanan pada Juni lalu mencapai 0,97%, naik menjadi 1,57% pada Juli
2010. Laju inflasi Januari-Juli 2010 mencapai 4,02% dan inflasi year on year
sebesar 6,22%.

Target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 5,3% berpotensi terlampaui
karena inflasi Agustus dan September diperkirakan masih akan tinggi. Selain
karena bulan puasa,tingkat inflasi Agustus akan disumbang dampak langsung
kenaikan tarif dasar listrik industri sebesar 10–15%. Adapun inflasi
September didorong oleh bulan puasa dan Idul Fitri. Untuk mencapai sasaran
inflasi sebesar 5,3%,pemerintah masih memiliki ruang manuver sebesar 1,3%.

Artinya, selama lima bulan ke depan rata-rata inflasi bulanan harus tidak
lebih dari 0,2%.Amat muskil inflasi Agustus dan September 2010 bisa ditekan
menjadi 0,2%.Pada September 2009,inflasi menembus 1,02% karena bulan puasa
dan Idul Fitri.Setelah itu terjadi deflasi karena konsumsi menurun.
Masalahnya, ruang gerak 1,3% itu amat sempit dan tidak banyak menyisakan
pilihan bagi pemerintah.Apabila pemerintah gagal mengendalikan harga-harga
kebutuhan pokok, inflasi pasti terlampaui.

Pengalaman puluhan tahun menunjukkan, pemerintah gagal menjinakkan inflasi
lantaran didorong oleh kegagalan mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Instabilitas harga kebutuhan pokok selalu menjadi agenda rutin tahunan
karena sampai saat ini pemerintah belum juga menyusun instrumen dan
kelembagaan stabilisasi yang kredibel, terukur, dan komprehensif.
Sebaliknya, respons pemerintah selalu reaktif, ad hoc, dan fragmentaris.

Semua itu tak lebih sebagai pemadam kebakaran.Tak terhitung energi, waktu,
dan biaya yang terkuras akibat instabilitas harga kebutuhan pokok. Bangsa
ini kehabisan waktu, tenaga, dan biaya besar untuk mengatasi halhal rutin
yang mestinya bisa diselesaikan. Bagi rakyat, terutama yang miskin,
instabilitas harga kebutuhan pokok ini akan mengekspos mereka pada posisi
yang amat rentan. Pendapatan rakyat yang tidak seberapa akan tergerus oleh
inflasi.

Warga miskin yang 60-75% pendapatannya untuk pangan harus merealokasi
keranjang belanja dengan menekan pos nonpangan guna mengamankan perut.
Mereka harus mengatur ulang keranjang pengeluaran. Pertama, dana pendidikan
dan kesehatan dipangkas, lalu dialihkan ke pangan.Kedua, jumlah dan
frekuensi makan dikurangi. Jenis pangan inferior (murah dengan kandungan
energi-protein rendah) jadi pilihan.Dampaknya, konsumsi energi dan protein
menurun.

Bagi orang dewasa, ini berpengaruh pada produktivitas kerja dan kesehatan.
Buat ibu hamil/menyusui dan anak balita akan berdampak buruk pada
perkembangan kecerdasan anak.Terbayang akan lahir generasi IQ jongkok dan
SDM yang tak bisa bersaing dalam kompetisi yang kian ketat. Inikah generasi
yang akan kita ciptakan di masa mendatang?

*** Menurut Biro Pusat Statistik (BPS),mayoritas pengeluaran penduduk
Indonesia masih untuk pangan. Rata-rata pengeluaran penduduk untuk pangan
mencapai 50,62% pada 2009. Bahkan, bagi penduduk miskin, 73,5% pengeluaran
keluarga untuk pangan. Sedikit saja ada lonjakan harga,daya beli mereka akan
anjlok drastis. Itulah sebabnya, banyak ekonom menyebut inflasi sebagai
“perampok uang rakyat”. Kondisi semacam ini bukan khas Indonesia.

Hampir di semua negara berkembang pangsa pengeluaran pangan keluarga memang
masih dominan. Ketika harga kebutuhan pokok naik,kemiskinan pun melonjak.
Inflasi di Indonesia tergolong masih tinggi, rata-rata di atas 5%. Memang,
inflasi pada 2009 hanya 2,78%. Namun, pada tahun yang sama banyak negara
mengalami deflasi karena krisis ekonomi global. Dibandingkan negara
lain,target inflasi tahun ini pun tergolong masih tinggi.

Inflasi di Malaysia dan Thailand biasanya lebih kecil dari 5%. Inflasi di
negara-negara maju seperti Singapura, Korea Selatan,Hong Kong, dan Taiwan di
bawah 3%. Bahkan, Jepang sering mengalami deflasi. Ini semua ditopang
kebijakan yang komprehensif dan kredibel.Kita bisa ambil contoh Malaysia.
Saat ini, ketika Indonesia gonjang-ganjing oleh har