Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam kita, mau jualan apa lagi kita? --- Asset tak terbarukan? Kalau sumber daya skrg berasal dr jutaan yg lalu, apa terus statis ya? Stop tidak ada lg. Artinya periode yg bergulir ini tidak menghasilkan sumber daya alam lagi? Sorry saya sdkt melenceng ke ilmu bumi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bali da Dave Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wed, 11 Aug 2010 23:21:39 To: Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan Saya buat cerita perumpamaan saja... Dikisahkan ada bapak dan anak. Sang bapak bekerja sangat berat tiap hari jadi kuli di pasar sampai akhirnya bisa punya segudang uang emas yang disembunyikan sedikit di sini dan sedikit di sana. Peta harta karun ini kemudian pada saat meninggalnya diberikan kepada sang anak. Sang anak, alih-alih bekerja di pasar (entah jadi kuli atau jadi apa kek), tiap hari hanya memperhatikan peta harta karun warisan bapaknya. Begitu ketemu, langsung saja bahagia dan berpesta pora. Demikianlah sampai akhirnya seluruh peta harta karun sang bapak dipecahkannya dan tidak ada lagi sisanya. Begitu selesai, ia tidak punya uang dan mau kerja di pasar pun sudah tak bisa. Semua orang bilang sang anak adalah pemimpi dan cuma mencari enaknya/jalan gampangan saja. Nah sekarang perhatikan saja neraca ekspor impor kita. Yang namanya ekspor murni dari produksi kita sendiri ini berapa persen (kerja kuli) dan berapa persen lagi dari eksploitasi bahan berharga tak terbaharukan (mencari harta karun warisan bapak). Kalau kita menganggap menggali bahan tak terbaharukan sebagai produksi yang sehat saya tidak bisa berargumentasi lagi. Barangkali ada pemerhati milis yang bisa lebih menunjukkan 'logika' saya bahwa produksi kita sekarang ini masih kurang produktif/kurang efisien. Kita masih menganggap bahwa ongkos mengangkat logam/minyak sebagai biaya dasar minyak. Kita tidak melihat bahwa yang namanya minyak tak terbaharukan itu dulunya melalui proses ribuan tahun yang tak bisa diganti begitu saja (kerja keras sang bapak jadi kuli seumur hidup - kalau menurut perumpamaan tadi). Dan kalau kita hitung 'menemukan warisan bapak' sebagai hasil kerja keras 'saya' sendiri saya jadi bingung mau lebih menjelaskannya bagaimana caranya lagi.? Dan menurut saya, penguatan dolar yang didasari masukan dana investasi asing (investasi real maupun terlebih lagi dana panas), adalah penguatan yang dibuat-buat. Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam kita, mau jualan apa lagi kita? Negara Dubay yang kaya raya dengan minyak saja tidak mau mengandalkan penerimaan minyaknya sampai ribuan tahun lagi. Memangnya tower yang luar biasa dan pulau buatan palem yang megah, hotel bawah laut, semua itu cuma buat prestige saja? Mereka ingin jadi kuli dengan memanfaatkan harta karun dari bawah tanah mereka. Mereka ingin mengubah negara mereka menjadi negara maju tempat parkir dana-dana minyak negara timur tengah lain, berikut tempat pariwisata. Lah kalau mereka yang lebih kaya dan penduduknya lebih sedikit berpikir pintar, masakan kita yang kekayaannya lebih sedikit dan mulut yang harus dikasih makan lebih banyak malah lebih malas dan ongkang-ongkang kaki saja, cuma mengandalkan penambangan logam dan minyak yang bisa habis sewaktu-waktu? --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $. Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi dalam berbagai bentuknya. Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal... > dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada > kerjaan... mau beli pake apa pak? > > Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), > berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman > nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 > lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya > uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya > begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak > yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Daya beli adalah daya beli, apakah itu hasil menggadaikan warisan atau hutang ke Bank, atau hasil kerja, bagi saya sebagai penjual barang dan jasa adalah sama saja. Yang penting pembeli saya memiliki daya beli dan saya bisa meningkatkan layanan saya. saya sebagai penjual disini sangat tergantung daya beli orang lain. Daya beli inilah yang gak boleh dikurangi. Ambil contoh ekstrim saat krisis global. Seorang nenek-nenek dengan warung sederhananya dari hari ke hari, dari tahun ke tahun mengumpulkan uang untuk naik haji. Ketika uang terkumpul hampir menjapai 4 juta (setara 2000 US$) dan rencananya berangkat ternyata terjadi krisis untuk kembali mencapai 2.000 US$ dia harus ngumpulin duit lagi dari 4 juta menjadi 20 juta (setara 2000 us$ dengan kurs 10.000). Perlemahan inilah yang harus dijaga oleh pemerintah untuk tidak terjadi. Dalam kaitannya menjual keluar negeri ya sami mawon, apa kalau rupiahnya 1 US $ = Rp.2.000, per meter kubik kayu =200 US$ maka pada saat 1 US $ =Rp. 10.000, per meter kubik kayu ya tetap 200 US $. Apakah untuk meningkatkan daya saing kita jual 40 US $ per meter kubik ? Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Kembali bapak masih belum bisa lepas dari bujukan daya "BELI" komponen impor. > > Saya coba lagi dengan perumpamaan lain. Ada dua orang yang memegang 1000 > dollar. Saya gak mau bilang rupiah lagi karena dari pandangan anda daya beli > harus dengan dollar. > > Jadi, si A pegang seribu dollar, sementara si B juga 1000 dollar. Bedanya, si > A adalah pekerja kantor dari perusahaan asing yang tiap bulan dibayar 100 > dollar. Sementara si B adalah pengangguran, yang kebetulan guanteng pintar > ngomong dan mukanya sangat terpercaya. Jadilah setelah merayu-rayu BCA, Bank > Central Amerika, ia dipercayai untuk memegang 1000 dollar (pinjaman). > > Kedua-duanya, si A dan si B, mempunyai DAYA BELI 1000 dollar. Anda mau pegang > si A atau si B... mana yang jadi miskin duluan? > > Penguatan dollar tidak menunjukkan Indonesia ini adalah si A atau si B. > Penguatan rupiah atas dollar memang menunjukkan peningkatan daya beli seperti > yang anda katakan, tapi efek psikologisnya sudah kelihatan dari yang anda > tulis sebelum-sebelumnya... maunya beli barang saja (gara-gara penguatan > dollar)... yang anda fokuskan selalu penulisan, beli ini beli itu Anda > gak bilang saya bisa kerja ini atau kerja itu kalau terjadi penguatan rupiah > atas dollar. > > --- On Fri, 13/8/10, Rachmad M wrote: > > From: Rachmad M > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Friday, 13 August, 2010, 3:51 PM > > > > > > > > > > > > > > > > > > Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat > sehingga kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga > perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. > > > > Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian > kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di > LN :-( > > > > RM > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
rekan2, Tlg pencerahan apakah penguatan Rupiah vs USDollar sekarang ini lebih dominan karena faktor internal (misalnya ekonomi Indonesia yang membaik) atau faktor eksternal (spt. masalah krisis finansial di US) Dan apakah indonesia punya kemampuan seperti China yang dapat memilih untuk melemahkan mata uangnya supaya ekspornya tetap bertumbuh? kind regards fredy alimin "Rachmad M" Sent by: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 08/13/2010 01:51 PM Please respond to AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com To AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com cc Subject Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di LN :-( RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen rupiah kuat... > > Cabeee ... cabeee > > --- On Fri, 13/8/10, Ari wrote: > > From: Ari > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM > > yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita > punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur > tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya > monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga. > > jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import. maklum > ekonomi global. > > lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan > mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga). > > makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa > dengan lebih leluasa. toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :)) > yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Kembali bapak masih belum bisa lepas dari bujukan daya "BELI" komponen impor. Saya coba lagi dengan perumpamaan lain. Ada dua orang yang memegang 1000 dollar. Saya gak mau bilang rupiah lagi karena dari pandangan anda daya beli harus dengan dollar. Jadi, si A pegang seribu dollar, sementara si B juga 1000 dollar. Bedanya, si A adalah pekerja kantor dari perusahaan asing yang tiap bulan dibayar 100 dollar. Sementara si B adalah pengangguran, yang kebetulan guanteng pintar ngomong dan mukanya sangat terpercaya. Jadilah setelah merayu-rayu BCA, Bank Central Amerika, ia dipercayai untuk memegang 1000 dollar (pinjaman). Kedua-duanya, si A dan si B, mempunyai DAYA BELI 1000 dollar. Anda mau pegang si A atau si B... mana yang jadi miskin duluan? Penguatan dollar tidak menunjukkan Indonesia ini adalah si A atau si B. Penguatan rupiah atas dollar memang menunjukkan peningkatan daya beli seperti yang anda katakan, tapi efek psikologisnya sudah kelihatan dari yang anda tulis sebelum-sebelumnya... maunya beli barang saja (gara-gara penguatan dollar)... yang anda fokuskan selalu penulisan, beli ini beli itu Anda gak bilang saya bisa kerja ini atau kerja itu kalau terjadi penguatan rupiah atas dollar. --- On Fri, 13/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Friday, 13 August, 2010, 3:51 PM Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di LN :-( RM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Wah ya jangan gitu cara pandangnya. Beri argumentasi yang tepat sehingga kita sepakat bahwa perlemahan mata uang rupiah yang notabene juga perlemahan daya beli Rakyat Indonesia dapat diterima akal sehat. Alias kita kontra terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan sebagian kecil meniknmati keuntungan dari mata uang asing yang menguat untuk foya2 di LN :-( RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen > rupiah kuat... > > Cabeee ... cabeee > > --- On Fri, 13/8/10, Ari wrote: > > From: Ari > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM > > yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita > punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur > tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya > monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga. > > jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import. maklum > ekonomi global. > > lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan > mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga). > > makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa > dengan lebih leluasa. toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :)) > yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Padahal sudah menjelang akhir tahun. Banyak korporasi yang butuh dolar. RAPBN sendiri pasang angka 9200. Jadi masih jauhlah kalau mau menguat lagi. Yang ada malah mungkin melemah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bali da Dave Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thu, 12 Aug 2010 22:54:01 To: Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen rupiah kuat... Cabeee ... cabeee --- On Fri, 13/8/10, Ari wrote: From: Ari Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga. jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import. maklum ekonomi global. lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga). makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa dengan lebih leluasa. toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :)) yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
buset.. panjang lebar bikin cerita 1001 malam, masih keluar juga pengen rupiah kuat... Cabeee ... cabeee --- On Fri, 13/8/10, Ari wrote: From: Ari Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Friday, 13 August, 2010, 10:32 AM yauw, kita bikin mobil tapi blok mesin bikinan jepang dan thailand, kita punya bbm, tapi yg dijual di indonesia adalah hasil refinery punya timur tengah, kita punya hp nexian, tapi suku cadang import dari china, kita punya monitor tv, lcd computer, kulkas, ac, sparepart dari luar negeri juga. jadi produk kita, bahan baku tergantung sebagiannya dari import. maklum ekonomi global. lha wong lensa carl zeiss jaman sekarang aja produksinya cosina jepang, dan mobil ford bikinan korea (yg pabriknya ada di karawang juga). makanya lebih aman, rupiah menguat, jadi bayar buat suku cadang import bisa dengan lebih leluasa. toh, produksi kita banyakan buat konsumsi lokal :)) yang buat di ekspor jadi berat sih, soale harga jadi kurang bersaing. :p [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
geri yuang masuk. Ini > pinjaman nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam > tahun 1998 lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. > Mereka punya uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. > Akibatnya begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi > berantakan. Banyak yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang > berfokus impor tiba-tiba harus tutup. > > > > > > --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: > > > > > > From: Rachmad M > > > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > > > To: > > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > > > Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import > :-D > > > > > > > > > > > > Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda > beli di pasar ukurannya mengecil. > > > > > > > > > > > > Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya. > > > > > > > > > > > > Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah > segera membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga > lainnya. > > > > > > > > > > > > Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ? > > > > > > Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan > berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-( > > > > > > > > > > > > Salam > > > > > > > > > > > > RM > > > > > > > > > > > > --- In > > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, > Bali da Dave wrote: > > > > > > > > > > > > > > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > -- salam, Ari <http://papabonbon.wordpress.com/> [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
"Dijaga pada nilainya." Berapa nilainya? --- The Rupiah’s “fundamental” value is around 9,100 to 9,200 against the U.S. dollar, Darmin Nasution, senior deputy governor at the Indonesian central bank, said on June 25. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=af8BTwGGsVRM --- Pak Darmin sumber yang kredibel menurut saya. Ada pendapat/perhitungan lain mengenai level berapakah Rp-USD "ekuilibrium"? From: Rachmad M To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tue, August 10, 2010 3:09:18 PM Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir mempertahankannya dan bukan melemahkannya. Kenapa ? Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi barang bermutu :-( Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan mudah mengglobal. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Setuju dengan Bapak Agus... > > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar > negeri. >Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor >produk >luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di kejer >beli. >Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah menguat). > > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... he >he > > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: > > From: anton ms wardhana > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM > > artikel asli: >http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan >n > > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 > > PENGUATAN NILAI RUPIAH > > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* > > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. > > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. > “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi > kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8). > > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. > > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di > dorong untuk sektor riil,” ucapnya. > > Martina Prianti > > -- > - > save a tree, don't print this email unless you really need to > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > = > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" > = > Alamat penting terkait millis AKI > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 > Arsip Milis AKI online: >http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > = > Perhatian : > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota >yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke >ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Saya buat cerita perumpamaan saja... Dikisahkan ada bapak dan anak. Sang bapak bekerja sangat berat tiap hari jadi kuli di pasar sampai akhirnya bisa punya segudang uang emas yang disembunyikan sedikit di sini dan sedikit di sana. Peta harta karun ini kemudian pada saat meninggalnya diberikan kepada sang anak. Sang anak, alih-alih bekerja di pasar (entah jadi kuli atau jadi apa kek), tiap hari hanya memperhatikan peta harta karun warisan bapaknya. Begitu ketemu, langsung saja bahagia dan berpesta pora. Demikianlah sampai akhirnya seluruh peta harta karun sang bapak dipecahkannya dan tidak ada lagi sisanya. Begitu selesai, ia tidak punya uang dan mau kerja di pasar pun sudah tak bisa. Semua orang bilang sang anak adalah pemimpi dan cuma mencari enaknya/jalan gampangan saja. Nah sekarang perhatikan saja neraca ekspor impor kita. Yang namanya ekspor murni dari produksi kita sendiri ini berapa persen (kerja kuli) dan berapa persen lagi dari eksploitasi bahan berharga tak terbaharukan (mencari harta karun warisan bapak). Kalau kita menganggap menggali bahan tak terbaharukan sebagai produksi yang sehat saya tidak bisa berargumentasi lagi. Barangkali ada pemerhati milis yang bisa lebih menunjukkan 'logika' saya bahwa produksi kita sekarang ini masih kurang produktif/kurang efisien. Kita masih menganggap bahwa ongkos mengangkat logam/minyak sebagai biaya dasar minyak. Kita tidak melihat bahwa yang namanya minyak tak terbaharukan itu dulunya melalui proses ribuan tahun yang tak bisa diganti begitu saja (kerja keras sang bapak jadi kuli seumur hidup - kalau menurut perumpamaan tadi). Dan kalau kita hitung 'menemukan warisan bapak' sebagai hasil kerja keras 'saya' sendiri saya jadi bingung mau lebih menjelaskannya bagaimana caranya lagi.? Dan menurut saya, penguatan dolar yang didasari masukan dana investasi asing (investasi real maupun terlebih lagi dana panas), adalah penguatan yang dibuat-buat. Penguatan yang didasari penerimaan penjualan aset tak terbaharukan juga adalah penguatan yang dibuat-buat. Kalau sudah habis sumber daya alam kita, mau jualan apa lagi kita? Negara Dubay yang kaya raya dengan minyak saja tidak mau mengandalkan penerimaan minyaknya sampai ribuan tahun lagi. Memangnya tower yang luar biasa dan pulau buatan palem yang megah, hotel bawah laut, semua itu cuma buat prestige saja? Mereka ingin jadi kuli dengan memanfaatkan harta karun dari bawah tanah mereka. Mereka ingin mengubah negara mereka menjadi negara maju tempat parkir dana-dana minyak negara timur tengah lain, berikut tempat pariwisata. Lah kalau mereka yang lebih kaya dan penduduknya lebih sedikit berpikir pintar, masakan kita yang kekayaannya lebih sedikit dan mulut yang harus dikasih makan lebih banyak malah lebih malas dan ongkang-ongkang kaki saja, cuma mengandalkan penambangan logam dan minyak yang bisa habis sewaktu-waktu? --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $. Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi dalam berbagai bentuknya. Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal... > dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada > kerjaan... mau beli pake apa pak? > > Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), > berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman > nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 > lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya > uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya > begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak > yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor > tiba-tiba harus tutup. > > --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: > > From: Rachmad M > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM > > > > > > > > > > > > > > > > > > Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import > :-D > > > > Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli > di pasar ukurannya mengecil. > &g
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Menurut FB spt ini @faisalbasri: Kebanyakan petinggi negeri lbh gundah dan kebakaran jenggot kalau rp menguat ketimbang melemah. Mrk numpuk kekayaan dlm $, termsk presiden. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bali da Dave Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 9 Aug 2010 23:10:43 To: Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan Setuju dengan Bapak Agus... Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di kejer beli. Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah menguat). Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... he he --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: From: anton ms wardhana Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM artikel asli: http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 PENGUATAN NILAI RUPIAH *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8). Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di dorong untuk sektor riil,” ucapnya. Martina Prianti -- - save a tree, don't print this email unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Coba pak dibuka-buka lagi data eksport kita mulai tahun 1930 sampai tahun 1940, data itu tercatat di buku karangan Sukarno "Di Bawah Bendera Revolusi". Kemudian buka lagi data BPS dari tahun 1997 sampai 2004. Komposisinya gak berubah. eksport kita 200 % dari import. Bedanya jaman Belanda hampir semua teknologi yang baru ditemukan langsung diterapkan di Indonesia, sementara kita saat ini sangat tertinggal :-( Argumentasi perlemahan rupiah demi meningkatkan daya saing adalah argumentasi yang dibangun secara masif oleh rezim Suharto, karena ketidak mampuannya mengelola rupiah sehingga berulang harus di devaluasi. Padahal jelas pendapatan perkapita kita diukur dengan US $. Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi dalam berbagai bentuknya. Setelah tercapai kesetimbangan baru maka semua komposisi kembali dalam proporsi yang normal sehingga kalaupun diadakan Redenominasi 1 US$ menjadi RP. 9,- juga gak masalah selama semuanya dibagi dengan suatu bilangan tetap dalam hal ini 1.000,- Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal... > dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada > kerjaan... mau beli pake apa pak? > > Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), > berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman > nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 > lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya > uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya > begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak > yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor > tiba-tiba harus tutup. > > --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: > > From: Rachmad M > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM > > > > > > > > > > > > > > > > > > Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import > :-D > > > > Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli > di pasar ukurannya mengecil. > > > > Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya. > > > > Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera > membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya. > > > > Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ? > > Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan > berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-( > > > > Salam > > > > RM > > > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > > > > > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal... dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada kerjaan... mau beli pake apa pak? Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor tiba-tiba harus tutup. --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di pasar ukurannya mengecil. Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya. Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya. Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ? Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-( Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di pasar ukurannya mengecil. Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya. Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya. Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ? Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-( Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang > impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah > seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya > sama saja. > > Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi > lokal, yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. > > Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk > menyarukan daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), > mending di lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja > makin besar dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat. > > --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: > > From: Rachmad M > SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan > pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie > US $ > > > > Salam > > > > > Switch to: Text-Only, Daily Digest ⢠Unsubscribe ⢠Terms of Use > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > . > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya sama saja. Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi lokal, yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk menyarukan daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), mending di lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja makin besar dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat. --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie US $ Salam Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Sebetulnya bukan fokus pada subsidi, namun penarikan subsidi adalah biang terjadinya inflasi. Jadi daripada ditarik subsidinya kan lebih baik rupiahnya yang menguat. Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie US $ Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Fokus bapak sama subsidinya.. > Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh > bangsa. > > Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi > dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada > pen-subsidian konsumsi barang-barang IMPOR > > --- On Tue, 10/8/10, Rachmad M wrote: > > From: Rachmad M > Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com > Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM > > > > > > > >  > > > > > > > > > > Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang > benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara > gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang > subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir > mempertahankannya dan bukan melemahkannya. > > > > Kenapa ? > > > > Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat > yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat > memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi > barang bermutu :-( > > > > Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain > makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan > barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan > masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan > mudah mengglobal. > > > > Salam > > > > RM > > > > --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > > > > > Setuju dengan Bapak Agus... > > > > > > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar > > negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan > > impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore > > aja di kejer beli. Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara > > kurs rupiah menguat). > > > > > > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... > > he he > > > > > > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: > > > > > > From: anton ms wardhana > > > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > > > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > > > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM > > > > > > artikel asli: > > > http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan > > > > > > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 > > > > > > PENGUATAN NILAI RUPIAH > > > > > > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* > > > > > > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. > > > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai > > > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus > > > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai > > > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. > > > > > > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan > > > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. > > > âPenguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi > > > kita tidak akan kompetitif,â ucap Agus, Senin (9/8). > > > > > > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja > > > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. > > > > > > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for > > > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru > > > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. âHal itu akan positif > > > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di > > > dorong
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Fokus bapak sama subsidinya.. Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh bangsa. Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada pen-subsidian konsumsi barang-barang IMPOR --- On Tue, 10/8/10, Rachmad M wrote: From: Rachmad M Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir mempertahankannya dan bukan melemahkannya. Kenapa ? Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi barang bermutu :-( Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan mudah mengglobal. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Setuju dengan Bapak Agus... > > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar > negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan > impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja > di kejer beli. Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara kurs > rupiah menguat). > > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... he > he > > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: > > From: anton ms wardhana > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM > > artikel asli: > http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan > > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 > > PENGUATAN NILAI RUPIAH > > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* > > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. > > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. > “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi > kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8). > > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. > > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di > dorong untuk sektor riil,” ucapnya. > > Martina Prianti > > -- > - > save a tree, don't print this email unless you really need to > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > = > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" > = > Alamat penting terkait millis AKI > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 > Arsip Milis AKI online: > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > = > Perhatian : > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke > ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir mempertahankannya dan bukan melemahkannya. Kenapa ? Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi barang bermutu :-( Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan mudah mengglobal. Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave wrote: > > Setuju dengan Bapak Agus... > > Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar > negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan > impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja > di kejer beli. Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara kurs > rupiah menguat). > > Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... he > he > > --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: > > From: anton ms wardhana > Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan > To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM > > artikel asli: > http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan > > Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 > > PENGUATAN NILAI RUPIAH > > *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* > > JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. > Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai > rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus > Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai > tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. > > Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan > sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. > âPenguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi > kita tidak akan kompetitif,â ucap Agus, Senin (9/8). > > Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja > yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. > > Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for > Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru > menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. âHal itu akan positif > bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di > dorong untuk sektor riil,â ucapnya. > > Martina Prianti > > -- > - > save a tree, don't print this email unless you really need to > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > = > Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" > = > Alamat penting terkait millis AKI > Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com > Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 > Arsip Milis AKI online: > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com > = > Perhatian : > Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: > - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke > ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
Setuju dengan Bapak Agus... Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore aja di kejer beli. Lagi murah katanya... harga turun (padahal gara-gara kurs rupiah menguat). Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya... lupa... gak ada ternyata... he he --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana wrote: From: anton ms wardhana Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM artikel asli: http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25 PENGUATAN NILAI RUPIAH *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan* JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah. Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia. Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif. “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8). Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di dorong untuk sektor riil,” ucapnya. Martina Prianti -- - save a tree, don't print this email unless you really need to [Non-text portions of this message have been removed] = Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" = Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]