> >> Dear friends...... >> >> Gw mau sharing sedikit pengalaman jelek nyokap gw yang >> kemaren baru aja abis "ketepu abis" ama Bapak2 yang >> mengaku bernama " H. Agus Irawan". >> >> Ceritanya begini............................... >> Nyokap gw ngiklanin rumahnya untuk dikontrakkan pada >> hari Sabtu di koran Pos Kota. >> Lalu hari Senin siang, ada bapak2 yang mengaku bernama >> "Bpk Haji Agus Irawan" nelpon ke nyokap dan dia bilang >> bahwa dia adalah salah seorang pejabat Pertamina >> Balikpapan yang akan dimutasi ke Jkt. Katanya dia udah >> nyuruh adeknya untuk liat rumah nyokap and dia ok mau >> ngontrak rumah nyokap selama dua tahun dgn harga 120 >> jt untuk 2 tahun. Lalu dia bilang akan mentransfer >> dp-nya sebesar 20 jt dan sisanya akan dia lunasi >> tanggal 22 Januari ketika dia ke Jkt. >> >> Karena gaya bercerita si Bpk yang amat ok, dengan >> santun dan lemah lembut, apalagi dia ngakunya "Haji", >> maka nyokap gw percaya. >> >> Lima menit kemudian, Bpk itu telpon lagi dan bilang >> bahwa dia udah transfer uang sebesar 20 jt lewat >> "ATM-Mandiri" ke rekening nyokap. So..nyokap disuruh >> ngejek ke ATM terdekat. >> >> Terus gw nganterin nyokap ngecek ke ATM Mandiri di >> Superindo, Kayu Putih dan ternyata tidak ada uang yang >> masuk. Lalu nyokap menelpon kembali si Bpk itu dan >> bilang bahwa uangnya belum masuk. Si Bapak itu cuma >> bilang, "Ibu tutup aja telponnya, biar saya yang >> hubungi Ibu". >> >> Beberapa saat kemudian, si Bpk itu telpon ke hp-nyokap >> dan bilang bahwa rekeningnya itu rekening rahasia, >> jadi dia gak bisa melakukan transfer lewat ATM, >> melainkan harus melalui "Call-Mandiri". Lalu di >> hp-nyokap terdengar Bpk itu menghubungi nomor lain, >> dan ketika diangkat, di seberang sana menjawab "Call >> Mandiri, Selamat Siang". >> >> Lalu orang yang mengaku sebagai orang Call Mandiri itu >> menerangkan pada nyokap bahwa dia akan membantu Pak >> Haji Agus untuk mentransfer dananya ke rekening >> nyokap...tapi nyokap harus stand-by di depan layar >> ATM. Dengan alasan, begitu dia transfer, maka nyokap >> akan langsung melihat prosesnya. >> >> Selanjutnya nyokap memasukkan kartu ATMnya lalu >> dibimbing oleh "oknum mandiri" itu untuk membuka >> "transaksi lain" lalu "transfer" dan dia memerintahkan >> untuk memasukkan nomor rekening tertentu. >> >> Tapi pada saat itu, nyokap sadar dan sempat bilang, >> bahwa "Wah kalo gini, namanya saya yang transfer ke >> Bpk dong". Lalu Bpk itu bilang bahwa "tidak Ibu, ini >> hanya proses validasi". Nyokap jadi percaya, karena >> dia gak usah memasukkan jumlah (besaran) u ang yang >> harus ditransfer, melainkan hanya disuruh memencet >> "empat digit" pada saat layar ATM menyuruh kita untuk >> memasukkan jumlah uang. >> >> Finallly, ternyata....."Semua Uang" yang ada di >> rekening nyokap gw tertransfer ke rekening >> Atas Nama : ILHAM KALMAN >> Rek. No : 1240004485752 >> (kertas print out bukti transfernya ada). >> >> Setelah sadar, bahwa dia telah tertipu, maka Nyokap gw >> langsung mendatangi Bank Mandiri terdekat, sekaligus >> penerbit kartu ATM-nya, yaitu Bank Mandiri Cabang Pulo >> Mas. >> >> Ternyata...menurut customer service di sana (mbak >> Lia), pada saat diinput nomer rekening itu, lasngsung >> keluar message "Ybs terlibat penipuan via telpon atau >> Handpohone". Selain itu juga dapat diliat bahwa itu >> rekening nasabah Bank Mandiri di cabang Saharjo. >> >> Yang menjadi pertanyaan buat nyokap gw, kenapa dia gak >> memasukkan besaran uang yang harus ditrasnfer, tapi si >> "penjahat" itu bisa menarik semua uang yang ad a. Oya, >> pada saat proses itu gw menyaksikan benar bahwa >> nyokap gw gak memasukkan jumlah uang yang akan >> ditransfer, melainkan hanya memencet angka "0254". Gw >> sempet ngewarning nyokap untuk mengcancel proses itu, >> tapi nyokap gue "lebih patuh" pada instruksi si >> penjahat itu. >> >> Selain itu, di dalam file Bank Mandiri sendiri udah >> ada "Black Note" tentang indikasi kejahatan dari si >> pelaku. Tapi kok, rekeningnya gak diblokir??? >> Selain itu, CS Mandiri juga gak mau ngasi tau di ATM >> mana si pelaku melakukan "aksi kejahatannya". Untuk >> tau itu, malah kita disuruh membawa laporan dari >> kepolisian dulu. Ada kesan ditutup-tutupi. >> >> Untuk menceritakan kejadian ini berpanjang lebar ke >> polisi, tentunya bukan pekerjaan yang menyenangkan. >> Belum lagi, ntar polisinya minta uang rokok. Pokoknya >> kalo udah ketiban apes, maka akan susah deh. Apalagi >> berurusan dengan birokrat dan institusi pemerintah. >> >> So... menurut gw, kayakna si "penjahat" ini adalah >> orang yang dah ngerti b anget masalah operasional ATM >> dan tidak tertutup kemungkinan bahwa dia adalah "Oknum >> di dalam Bank Mandiri" atau di "Call Mandiri". >> >> Yang jelas, duit nyokap gw gak bakal balik. Jadi ini >> gw bikin semata-mata hanya himbauan untuk rekan2 untuk >> lebih berhati2. >> >> Tapi...kalo ada di antara rekan2 yang kebetulan gawe >> di Bank Mandiri, gw pengen dapet penjelasan kira2 itu >> prosesnya gimana ya??? >> >> >> Regards,
================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]