F Y I
        
Artikel ini ditulis satu tahun yang lalu ......  
        
Waspadai Gempa Besar dari Zona Subduksi Mentawai 
Posted by: rovicky on Friday, December 19, 2003 - 03:27 PM
Waspadai Gempa Besar dari Zona Subduksi Mentawai 
Bandung, Kompas - Berdasarkan sejarah penelitian geologi dan catatan siklus
seismik gempa berskala 9,0 skala richter sekitar zona subduksi di lepas
pantai Barat pulau Sumatera, khususnya sekitar Kepulauan Mentawai, saat ini
berada di ujung siklus seismik tersebut. Oleh karena itulah perlu dilakukan
persiapan, membuat simulasi, sehingga siap menghadapi kemungkinan gempa bumi
berkekuatan besar.
        
Hal itu disampaikan pakar geologi gempa bumi Dr Danny H Natawidjaja, dalam
diskusi kondisi Geologi Selat Sunda, Rabu (1/10), di Auditorium Museum
Geologi, Bandung.
Pembicara lain adalah Dr Surono, Kepala Subdirektorat Vulkanologi dan
Mitigasi, dan Dr Hamzah Latief, geolog dari Institut Teknologi Bandung.
Ketiganya sependapat, minimnya data-data geologi mengenai berbagai tempat di
Indonesia menjadi kendala utama memperkirakan kemungkinan terjadinya bencana
geologi berupa gempa bumi, letusan gunung api, atau tsunami. Oleh karena
itu, penelitian geologi di berbagai tempat lebih banyak dilakukan, sehingga
terkumpul data-data geologi yang memadai.
Berdasarkan sejarah penelitian geologi di sekitar Mentawai, Danny
menjelaskan, didapatkan siklus seismik gempa bumi besar tahun 1381, tahun
1608, dan yang terakhir tahun 1833. Aktivitas seismik di zona subduksi itu
mengangkat naik pulau-pulau di Mentawai sekitar dua meter. Melihat siklus
itu, kita sekarang berada di ujung siklus seismik tersebut, cuma sulit
mengetahui persis kapan gempa berkekuatan 9,0 skala richter itu akan
terjadi.
Dia menguraikan, di Pulau Mentawai dipasang enam stasiun GPS (global
positioning satelite). "Setelah dipasang alat di Mentawai, kita tahu
pulau-pulau di Mentawai itu bergerak sekitar tiga sampai empat sentimeter ke
arah Pulau Sumatera per tahun. Jadi, daerah di bawah muka laut itu terus
mengumpulkan energi, nanti suatu saat ketika sudah tidak bisa ditahan lagi,
akan dilepas sehingga terjadi gempa," ujarnya sambil menjelaskan data-data
seismik menunjukkan gempa di zona subduksi sekitar Mentawai adalah gempa
berulang.
Dari data pergerakan itu, lanjut Danny, bisa dilakukan perhitungan.  Jika
pergerakannya sekitar 3-4 cm, sedangkan pengangkatan Pulau Mentawai sekitar
dua meter, dengan kondisi zona di bawahnya yang landai, untuk mengangkat dua
meter itu dibutuhkan pergerakan di zona subduksi sekitar 10-12 meter.
Artinya, bisa dihitung kemungkinan terjadi lagi gempa 250-300 tahunan. (oki)

        --
        
        
---------------------------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
        
---------------------------------------------------------------------
        


Kirim bunga, buket balon atau cake: http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke