Hi pak Andhika,

Kalau wanita hamil mengalami gondongan di waktu kehamilan trimester pertama
(usia kandungan hingga 4 bulanan), ada resiko mengalami keguguran kandungan.
(saya coba posting salah satu kutipan dari artikel 'gondongan di masa
kehamilan' ya pak).

Dari sumber artikel lainnya, disebutkan kalau masih ada perdebatan di
kalangan medis, apakah infeksi gondongan pada wanita hamil berpengaruh juga
pada kecacatan janin atau bahkan janin tertular gondongan.

Tapi mungkin yang perlu diperhatikan, infeksi (apa pun itu) yang terjadi di
setiap kehamilan perlu dicari penyebabnya dan dikonsultasikan ke DSOG jika
perlu.
Yang lebih 'safe' lagi, mungkin dengan menjalani vaksinasi MMR di awal
rencana kehamilan, supaya nggak was-was selama hamil nanti :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan & Rena
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MUMPS IN PREGNANCY
by: Peg Plumbo, CNM
http://parenting.ivillage.com/pregnancy/pcomplicatio
ns/0,,midwife_96rvmd27-3,00.html.

........................
(kutipan)

Sebagian besar wanita hamil memasuki masa kehamilan dengan dilengkapi
imunitas dalam tubuh mereka terhadap gondongan.  Ini terjadi karena mereka
pernah terinfeksi sebelum hamil atau telah menjalani vaksinasi.

Kejadian infeksi gondongan selama kehamilan berkisar di antara 1 hingga 10
kasus per 10.000 kehamilan.  Vaksin untuk gondongan, campak dan rubella
(MMR) tidak dapat diberikan saat masa kehamilan, dan kehamilan perlu ditunda
sedikitnya 1 bulan setelah vaksinasi.  Itulah sebabnya program imunisasi MMR
perlu menjadi bagian dari rencana kehamilan Anda jika Anda tidak memiliki
sejarah infeksi gondongan atau vaksinasi MMR sebelumnya.

Selama kehamilan, gejala-gejala infeksi pada saluran pernapasan atas, demam,
radang tenggorokan, batuk atau pembengkakan kelenjar seharusnya perlu dicari
penyebabnya dan dilakukan pemeriksaan (jika perlu).

Terutama untuk wanita hamil, golongan ini mudah sekali terkena
infeksi  gondongan, dan komplikasinya bisa lebih sering terjadi.  Jika
infeksi gondongan terjadi di masa trimester pertama kehamilan, beberapa
studi melaporkan adanya tingkat keguguran janin hingga mencapai angka 27%.

Karena tidak adanya treatment untuk menyembuhkan gondongan, wanita hamil
yang terinfeksi penyakit ini dianjurkan untuk istirahat, meningkatkan asupan
cairan dan menggunakan tindakan pencegahan standar untuk mencegah semakin
tersebarnya virus gondongan ke lingkungan sekitar.  Hal ini  termasuk
aktivitas seperti: sering mencuci tangan, mencuci piring dengan hati-hati,
menghindari kontak langsung dengan orang lain dan membuang tissue bekas
pakai dengan benar.

Jika wanita hamil mengalami demam karena infeksi gondongan, asetaminofen (
mis.Tylenol) bisa digunakan untuk membantu meringankan demam.  Seorang
wanita hamil harus segera berkonsultasi dengan bidan atau DSOG nya jika ia
menduga ada infeksi gondongan dalam tubuhnya.  Jika istirahat ternyata tidak
juga menghilangkan gejala-gejala semacam: pusing kepala, lemah, pening dan
sakit punggung, ia mungkin perlu dirawat di Rumah Sakit untuk observasi,
pemantauan keadaan janin, dan perawatan lain yang diperlukan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

On 8/31/06, Andhika Pangarso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kalo wanita hamil kena gondong, apakah berbahaya nggak ya untuk janinnya ?


<deleted>

Kirim email ke