JAKARTA (Media): Jumlah kasus demam berdarah (DB)
hingga Februari 2005 di seluruh Indonesia mencapai 5.064 jiwa dan 1.275 di
antaranya terjadi di DKI Jakarta. Penyakit akibat gigitan nyamuk aedes
aegypti ini telah mengakibatkan 113 orang meninggal di seluruh Tanah
Air, termasuk 16 orang di Jakarta.
Di Jawa Barat, kata Kasubdin Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Fatimah Resmiati, sejak dinyatakan kejadian
luar biasa (KLB), korban meninggal akibat DB terus bertambah hingga 36
jiwa dari jumlah penderita sebanyak 1.011 orang, kemarin. Padahal, akhir
pekan lalu, jumlah pasien hanya 745 jiwa, 30 orang di antaranya
meninggal.
Sementara dari segi jumlah pasien, Kota Bandung berada
di peringkat pertama dengan 143 pasien, dua di antaranya meninggal, Kota
Depok (123), tiga meninggal, Kabupaten Bandung (99), tiga meninggal,
Subang (99) dan empat meninggal, Kota Bekasi (96), tiga meninggal, serta
Kota Bogor (96), tiga meninggal.
Dua dari tiga korban yang meninggal Jumat (4/2) di
Depok, berusia lima dan tujuh tahun. Kedua korban sebelum meninggal sempat
mendapatkan perawatan di klinik kesehatan terdekat.
Menurut Kepala Seksi (Kasie) Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Kota Depok Griece Sri Nugraha, Selasa
(8/2), 123 pasien DB itu, dirawat di delapan Rumah Sakit (RS) swasta di
wilayahnya.
Griece menjelaskan, penderita DB paling tertinggi di
Kota Depok terdapat di Kecamatan Cimanggis yakni 68 orang. Sebanyak 33
orang dari jumlah pasien penderita DB tersebut berusia 18 tahun.
Di Cirebon, Kepala Dinkes Kota Cirebon, Retina Sri
Sedjati, menjelaskan perkembangan penyakit DB di wilayahnya. Dia
mengatakan sejak Januari hingga kemarin terdapat 61 pasien DB tengah
dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Cirebon. ''Saat ini sudah
empat pasien DB yang dinyatakan meninggal dunia.''
DB juga menyerang Kota Palu, Sulawesi Tengah
(Sulteng). Kurun Januari hingga pekan kedua Februari 2005 jumlah pasien DB
mencapai 25 orang.
Para pasien DB yang kebanyakan anak-anak itu, kini,
dirawat intensif di sejumlah rumah sakit. Rata-rata pasien tersebut telah
masuk rumah sakit sejak sepekan terakhir.
Kadis Kesehatan Kota Palu, Abdullah, mengatakan jumlah
penderita DB di Palu terus bertambah, namun kondisinya masih belum
mengkhawatirkan |