> -----Original Message-----
> From: Helvy Tiana Rosa [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Kamis, 04 Oktober 2001 22:18
> To: Forum Lingkar Pena
> Subject: [FLP] Rampok
> 
> Assalaamu'alaikum,
> 
> Tadi sore saya dan Dianti berjanji dengan beberapa penerbit cabang Jakarta
> (yang banyak menerbitkan karya rekan-rekan FLP), di Atrium Senen.
> 
> Setelah itu saya dan Dianti membawa sampel buku teman-teman FLP (sekitar 
> 70
> buku) ke tempat Uni Upi T. Sundari (beliau direktur penerbit Aries Lima 
> yang
> dulu pertama kali nerbitin karya-karya Zara zettira). Rencananya Uni Upi
> besok akan bertemu dengan orang Depag yang ngurusin soal pembelian buku
> (Depag berencana membeli beberapa buku yang akan mereka seleksi dulu.
> Perbuku dibeli 3000-5000 eksemplar). Karena Uni salah satu penasehat FLP,
> dia ingin banyak karya rekan FLP yang dibeli. Penerbit untung, royalti kan
> nambah :)
> 
> Eh, saudara-saudara...pulangnya...bus yang saya tumpangi dirampok!
> Waktu itu saya dan Dianti sudah berpencar di Senen. Di Senen suasana 
> sedang
> tegang. para pedagang mengemasi barang-barangnya (padahal belum jam 7).
> mereka bersiap-siap menghadapi bonek-bonek yang rencananya pulang lewat
> senen. Beberapa di antara pedagang itu bahkan sudah siap dengan senjata.
> 
> Nah, di senen , naik 4 pengamen. Waktu itu patas ac 09 yang saya naiki 
> cuma
> berisi 9-10 orang.
> Pertama mereka nyanyi-nyanyi, terus tiba-tiba aja nodongin senjata, sambil
> menyuruh kami tidak melakukan hal yang mencurigakan. Supir diancam. 
> Disuruh
> jalan terus, nggak boleh naikin penumpang baru. Seorang ibu yang teriak,
> langsung diclurit. Para perampok itu ternyata ber 6 (2 temannya menjaga di
> pintu). Sudah, semua dikuras.
> 
> Saya sempat menduduki HP saya (kebayang nggak sih? Saya nggak sempat 
> ngeset,
> untung dia nggak bunyi :). Jadi HP selamat. Saya juga punya kebiasaan
> memasukkan kartu atm di agenda. Alhamdulillah, 2 kartu atm selamat. Waktu
> dompet saya diperiksa, kebetulan sedang tidak ada uang sama sekali, alias
> dalam posisi "tertawa" begitu :). Salah satu marah dan membentak-bentak 
> saya
> sambil meminta uang saya yang mungkin ada di kantong. Ya udah, uang
> selembar-lembarnya 50 rb melayang. Alhamdulillah, jam tangan saya
> ketinggalan di rumah uni waktu saya ke kamar mandi. Cincin kawin sempat 
> saya
> umpetin.
> 
> Kasihan juga sama penumpang lain, mereka benar-benar dikuras!
> 
> Akhirnya setelah mengantar ibu yang diclurit ke Cipto, para korban
> memutuskan untuk ke kantor polisi. Saya pulang. Soalnya sudah malam, besok
> pagi ada ujian filsafat di kampus  :(. Naik kendaraan 3x. Satu kali 
> numpang
> :(. Satu kali lagi dibayari ukhti berjilbab :), terakhir naik 02 ke
> Cipayung, ada uang 1000 nyempil di tas (ternyata ada gunanya menaruh uang
> kembalian dengan cara dipencar dalam tas :)).
> 
> Sampai rumah saya tak henti bersyukur. meski geram mengingat para perampok
> yang bermata merah, rata-rata gondrong dan bertato itu.
> 
> Pesan saya pada teman-teman:
> 
> 1. Biasakan meletakkan kartu atm di tempat lain, bukan dompet. Tapi kudu
> hati-hati, jangan tercecer.
> 2. Jangan letakkan semua uang di dompet. Taruh di dompet sekadarnya.
> Selebihnya dipisah di agenda, tempat pinsil, selipan tas, atau di kantong
> untuk ongkos.
> 3. Yang perempuan: jangan pakai perhiasan mencolok.
> 4. Kalau ada orang-orang mencurigakan naik, segera turun. Ongkos yang 
> sudah
> dibayar tak ada artinya dibandingkan harta yang lain atau nyawa kita.
> 5. Jangan lupa, sibukkan diri kita dengan zikir, ada atau tak ada bahaya
> yang menghadang. Ini membuat kita lebih tentram di mana pun.
> 6. tambahin sendiri deh ya :).
> 
> Wassalam,
> HTR
> 

____________
DISCLAIMER :
The information contained in this communication is intended solely for the use of the 
individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it.   It 
may contain confidential or legally privileged information.   If you are not the 
intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying,  distribution 
or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly 
prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, 
any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute 
official documents or views of  The Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). 
If you have received this communication in error, please notify us immediately by 
responding to this email and then delete it from your system. IBRA is neither liable 
for the proper and complete transmission of the information contained in this 
communication nor for any delay in its receipt.


>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke