Pakaian Ketat Mudah Menimbulkan Keputihan

JAKARTA, Mandiri - Ibu hamil sering mengalami keputihan. itu biasa. Inilah
yang
menyebabkan mereka rentan mengalami infeksi di daerah vagina. Bila tidak
menjaga kebersihan dan mempertahankan agar tidak terjadi kelembaban yang
berlebihan di vagina. Sebanyak 70 persen ibu hamil yang berobat ke dokter
spesialis obstetri dan ginekolog mengeluh mengalami keputihan.

Begitu dijelaskan dokter spesialis obestetri dan ginekolog dari FKUI/RSCM,
dr
Junita Indarti pada seminar mengenai kita tampil cantik dan bergairah di
masa
kehamilan yang diselenggarakan majalah HealthToday di Jakarta, Sabtu.

keputihan berupa cairan kental berwarna putih susu, sering berbentuk kepala
susu dan menimbulkan gatal. Bila sering-sering digaruk-garuk akan
menyebabkan
kemerahan dan radang, sehingga mudah menimbulkan infeksi.

Menurut Junita, ibu hamil akan mengalami keputihan lebih banyak dari
normalnya,
terutama pada kehamilan tiga bulan terakhir. Hal ini akibat hormon
kehamilan
yaitu meningkatkan hormon estrogen yang menyebabkan sel-sel
glikogen/glukosa
semakin aktif.

Sel glikogen tersebut menempel di dinding vagina yang merupakan makanan
bagi
jamur. Sehingga meningkatkan pertumbuhan jamur penyebab keputihan,
kebanyakan
adalah jamur Candida.

Riset menunjukkan, 20 persen ibu hamil mengalami keputihan. Sebab vaginanya
sensitif terhadap jamur. Dalam vagina memang normalnya terdapat spora-spora
jamur dalam jumlah yang seimbang. Sehingga secara normal tidak akan
menimbulkan
keputihan.

Selain kehamilan, pemakaian obat antibiotik, penderita diabetes melitus,
akseptor pil KB dn penderita kuran gizi juga rentan menderita keputihan.
Kata
Junita, pemakaian obat antibiotik akan mematikan kuman-kuman yang normalnya
memang ada di daerah vagina. Sehingga memudahkan munculnya jamur penyebab
keputihan.

Penderita kuran gizi menyebabkan daya tubuh menurun. Kondisi ini memudahkan
munculnya jamur di daerah vagina yang menimbulkan keputihan.

Kelembaban akibat keputihan di daerah vagina memudahkan timbulnya infeksi.
Karena itu, upaya pencegahan yang dilakukan adalah menjaga agar vagina
tetap
kering agar tidak menjaga tempat pertumbuhan jamur.

Supaya tidak terjadi infeksi, Junita memberikan beberapa saran. Pertama,
sehabis buang air kecil, bersihkan daerah intim anda dengan handuk atau
tissue
supaya kering. Kedua, sering mengganti pakaian dalam untuk menjaga
kebersihan.

Ketiga, kenakan celana dalam dari bahan katun, jangan dari bahan nylon,
supaya
menyerap keringat, guna menjaga agar kulit tidak lembab. Keempat, jangan
memakai pakaian dalam atau celana panjang terlalu ketat, sebab bisa
menimbulkan
kelembaban yang tinggi.

Hati-hati bila buang air di tempat-tempat umum. Jangan membasuh vagina di
sembarang tempat. Karena kemungkinan airnya tidak bersih dan sudah tercemar
oleh jamur Candida. Waspada pula pada air yang mengalir, karena kemungkinan
besar juga sudah tercemar jamur yang sama. Untuk amannya, gunakan air
mineral
atau tissue bila buang air kecil di tempat-tempat umum.

Bagi anda yang gemar memelihara kuku panjang, hati-hatilah. Jamur Candida
bisa
bersembunyi di bawah kuku panjang tersebut. dan akan menempel di vagina
ketika
tangan sedang membasuh dan membersihkan alat intim anda.

Cara membasuh yang benar dan sehat adalah dari arah depan ke arah belakan.
Untuk mencegah terjadinya infeksi dari mikroorganisme yang berasal dari
anus
atau dubur. selain itu, bakteri e.coli juga diduga bisa menyebabkan
keputihan.
[RS]






### FREE DOMAIN [.COM|.NET|.ORG *] >> http://www.indoglobal.com << ##
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke