Dunsanak,

 

Tadi ndak sangajo basuo jo artikel berjudul "Kata-kata yang telah dilupakan
orang Minangkabau". 

 

"Miris" juo rasonyo mambaco:  "Dahulu begitu banyak penulis asal Minangkabau
yang mendominasi dunia sastra Indonesia. Namun, perlahan penulis-penulis
etnis lain muncul dan memasukkan kosakata mereka ke dalam bahasa Indonesia.
Kosakata yang dulu pernah disumbang oleh orang Minangkabau perlahan
menghilang baik dari bahasa tulis maupun tutur. Bahkan di ranah Minangkabau
sendiri mereka adalah sejarah"

 

(mungkin iko bisa manjadi palangkok2 di kamus kecil kacio)

 

 

-----

 

http://katapekanini.blogspot.com/2008/12/kata-kata-yang-telah-dilupakan-oran
g.html

 

Kata-kata yang telah dilupakan orang Minangkabau

Beberapa belas tahun yang lalu, saya pernah mendebat seorang teman yang
berkata bahwa orang Padang tidak pernah bisa berbahasa Indonesia dengan
baik. Ia selalu merasa lucu jika bercakap-cakap dengan teman orang Padang
karena bahasa mereka yang terlalu kaku baginya yang tidak berasal dari
Padang. Kebiasaan orang Minang berbahasa Minang di dalam pergaulan
sehari-hari, membuat logat orang Padang terasa kaku dan aneh ketika ia harus
berbahasa Indonesia di lingkungan yang memaksannya untuk itu.

Kesal dengan pernyataannya, lalu, saya bertanya kepadanya, bagaimana logat
yang benar itu? Apakah seperti orang Betawai yang banyak pakai "e" di
belakang kata, Sunda yang banyak memakai "ak" di belakang kata, atau Jawa
yangmedok?

Ia diam saja ketika saya debat. Namun, di dalam hati saya tahu masalah
dasarnya. Dahulu begitu banyak penulis asal Minangkabau yang mendominasi
dunia sastra Indonesia. Namun, perlahan penulis-penulis etnis lain muncul
dan memasukkan kosakata mereka ke dalam bahasa Indonesia. Kosakata yang dulu
pernah disumbang oleh orang Minangkabau perlahan menghilang baik dari bahasa
tulis maupun tutur. Bahkan di ranah Minangkabau sendiri mereka adalah
sejarah.

Namun, tunggu dulu. Kata-kata itu hanya menghilang memori kita, tapi tidak
dari memori bangsa. Setidaknya mereka masih ada di dalam kamus bahasa
Indonesia. Berikut adalah sebagian dari mereka yang saya sisip ke dalam
sebuah cerita fiktif.

...
Setiap hari saya ke kantor meracak (mengendarai) mobil bersama dengankanti
(teman) saya. Bisanya kami bersirobok (berjumpa/bersua) di depan kompleks
rumahnya. Namun, ada yang tidak saya sukai dari kanti saya ini. Setiap kali
bersirobok, ia selalu menekek (menjitak) saya. Di dalam mobil ia sangat
lasak atau lesek (tidak bisa tenang), picit (pencet) ini-itu. Setiap kali ia
melakukan itu, saya harus memiuh (memelintir) dan memirik (mencubit)
lengannya. Kadang-kadang ia membalas dengan melakak (memukul) saya. Bahkan
kadang-kadang kue-kue yang saya bawa sebagai bekal makan siang sering linyak
(penyek, pipih) ditindih badannya. Saya juga yang salah karena menaruhnya di
atas kursi.

Dengan suaranya yang garau (parau), ia sering mengeluh tentang nasibnya yang
selalu udi (sial, malang). Ia mengaku bahwa ia bingit (iri) kepada saya yang
entah kenapa garan (gerangan) selalu ia pikir lebih beruntung. Padahal
menurut saya ia jauh lebih beruntung. Ia cerdas, cogah (gagah), tidak
bongak(sombong/bodoh) ataupun uju (pongah). Badannya tinggi besar sehingga
seringtersundak (terbentur) setiap kali keluar-masuk mobil saya. Satu hari
ia pernah bercerita kepada saya tentang keluarganya dan cerita itu membuat
hati lintuh(lunak).

Ia pernah bercerita bahwa ayahnya adalah lanun (perampok) yang sering
keluar-masuk penjara karena mencilok (mencuri). Di rumah mereka terlalu
banyak anak yang harus diberi makan. Setiap anak selalu berebut makanan yang
jumlahnya tidak seberapa dan makan dengan cangap (rakus). Ia sering kali
hanya sempat mengiyam (mengenyam) sedikit walaupun telah rasan(basi). Uang
hasil cilokan ayahnya selalu disimpan di dalam belek (kaleng besi) dan
ditanam di dalam tanah menggunakan tajak (cangkul bertangkai lurus). Isi
belek itu selalu ia tukuk (tambah sedikit-sedikit) setiap kali ia pulang.

Setiap kali ayahnya pulang membawa hasil cilokan, ibunya menjadi berubah. Ia
sering menggagau (berteriak tidak karuan) dan kadang-kadang seperti
orangtengak (bingung, hilang akal). Tidak jarang ibunya mengejar bapaknya
denganlading (golok, parang) dan jika bapaknya tidak terkejar, ia
melampiaskan kekesalannya dengan menutuh (memangkas) tanaman apapun yang ada
di dekatnya sehingga tarah (rata) semuanya. Lalu, setelah beberapa lama ia
akan terduduk lepai (lemah, lumpuh) di parak (kebun, ladang) tetangga.
Ketika itulah, ayahnya selalu akan datang mendirus (mengguyur) si ibu agar
sadar kembali dan berjanji tidak akan melanun.

Tapi, setelah itu, ayahnya tetap kembali menjadi lanun, tidak pernah tobat.
Mereka semua selalu terijuk (kecewa) oleh janji si ayah. Mungkin karena
telah bosan dengan perangai ayahnya yang selalu icak-icak (pura-pura) tobat,
saat itulah semangat ibu terlihat pudur (padam) dan ia membawa mereka semua
ke rumah nenek.
....

Saya yakin ada ribuan lagi kata-kata asli Minangkabau yang telah lama
dihimpun ke dalam kamus bahasa Indonesia (khususnya KBBI) sejak lama, namun
tidak bisa saya temukan sendiri. Silahkan, jika anda tahu satu atau dua kata
yang cukup mungkin telah ada di dalam KBBI dan belum tercantum di sana,
kirimkan ke email saya: rangkayob...@yahoo.com atau ke dalam kotak "comment"
di bawah artikel ini di blog ini (http://katapekanini.blogspot.com).


Sleman, Desember 2008

 

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke