Assalamualaikum wr.wb., Uni Tati, di Greece, mokasih banyak infonyo. Pak Ahmad Fuadi, saalamik, ambo ikuik bangga ateh prestasi ko, ambo harokkan buku ko bisa diangkek ka layar lebar, amiin. ambo akan cari beko sore di Gramed. sanak Hendra Husni, iko ciek lai prestasi rang kampuang sanak, Bayua. Wassalam, Elthaf, Pekanbaru
________________________________ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Hartati Nurwijaya Sent: Sunday, June 14, 2009 10:20 PM To: wa-mi...@yahoogroups.com; saudagarmin...@yahoogroups.com; aktivis_min...@yahoogroups.com; uranga...@yahoogroups.com; RantauNet@googlegroups.com Cc: afu...@gmail.com Subject: [...@ntau-net] Segera Terbit: Negeri Lima Menara: A journey from Maninjau to Washington Dunsanak, ninik-mamak Yth, Iko ado buku terbaru Urang Bayua. Silahkan dapatkan bukunya di toko-toko buku Gramedia. Wassalam Uni Tati (41 thn , 5 bulan) Hartati Nurwijaya in Megara - Greece Ikuti Sayembara berhadiah martabak bolu dan souvenir dari Rusia. Beli buku Perkawinan Antarbangsa Love and Shock http://perkawinan-antarbangsa-loveshock.blogspot.com/ --- On Sun, 6/14/09, afuadi <afu...@gmail.com> wrote: From: afuadi <afu...@gmail.com> Subject: [FLP] Segera Terbit: Negeri Lima Menara: A journey from Maninjau to Washington To: forum_lingkarp...@yahoogroups.com Date: Sunday, June 14, 2009, 10:02 AM Assalamualaikum para sahabat FLP Saya ingin memohon doa dan dukungan kawan-kawan semua. Novel pertama saya, "Negeri Lima Menara" Insya Allah akan diterbitkan bulan Juli 2009 oleh Gramedia. Novel ini adalah kisah nyata dengan sentuhan fiksi: perjalanan 6 anak kampung menembus dunia dengan rumus: berani bermimpi, man jadda wajada, dan berdoa. Jangan pernah remehkan mimpi, setinggi apa pun, karena sungguh Tuhan Maha Mendengar. Niatnya adalah ibadah dengan berbagi inspirasi kepada khalayak luas. Karena itu, bantuan kawan-kawan untuk memforward ke banyak teman, rekan dan keluarga, sangat saya hargai. Jazakumullah khairan katsiran. Salam fuadi Berikut beberapa komentar tokoh tentang novel ini: *Helvy Tiana Rosa, Sastrawan dan Dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNJ ...bertutur tentang hubungan yang menyentuh antara anak dan ibu serta murid dan guru. ..bahwa kombinasi patuh kepada ibu, hormat kepada guru dan usaha pantang menyerah adalah rumus sukses yang tak terlawankan...Layak dibaca para ibu yang bermimpi membesarkan anak-anak terbaik. *Riri Riza, Sineas " Masa remaja selalu meninggalkan bekas yang kuat, penuh nostalgia. Fuadi mengolah nostalgia menjadi novel yang menyentuh, sekaligus menjadi diskusi kritis sekaligus simpatik tentang pendidikan kehidupan. Negeri Lima Menara adalah kisah enam anak muda berbeda warna menembus pendidikan pesantren menuju dunia, sebuah kisah yang menggelitik... " *Andy Noya, Wartawan dan host talkshow KickAndy "Kisah inspiratif dengan selipan humor khas pondok. Jarang ada novel yang bercerita tentang apa yang terjadi di balik sebuah pondok yang penuh teka-teki. Buku ini sarat dengan vitamin bagi jiwa kita" *Herry Nurdi, Pimpinan Redaksi Majalah Sabili Perjalanan selalu memberikan imbalan pelajaran. Tentang banyak hal. Tentang ruang, tentang waktu, juga tentang orang dan nilai fundamental. Novel ini menyarikan sekaligus menyajikan beragam perjalanan dengan tokoh-tokohnya yang mengisahkan pelajaran untuk para pembacanya. Selamat membaca dan menemukan banyak hal... *Erbe Sentanu, Penulis Buku Quantum Ikhlas "Demonstrasi yang indah tentang kekuatan ikhlas dan "kesengajaan" prasangka baik kepada Tuhan. Rumus proses belajar yang jitu: yaitu murid ikhlas diajar, guru ikhlas mengajar. Hasilnya secara tidak disangka-sangka, terbuka lebarlah pintu hikmah dan pintu dunia akhirat. "Ditulis "menggunakan kata" hati, sehingga terasa menyentuh hati...Bacalah dan ambillah hikmahnya.." *Gola Gong, Pengarang, Pengelola Rumah Dunia "Negeri Lima Menara" membuat saya ingin kembali memutar arus waktu. Saya ingin kembali ke masa kanak-kanak dan mengalami masa seperti Alif, Said, Atang, Dulmajid, Baso dan Raja. ...Buku ini bagus sekali untuk dibaca oleh keluarga muda, yang sedang merenda hari depan. Membaca buku ini, semakin memastikan bahwa hidup ini indah dan memiliki cita-cita setinggi langit adalah sesuatu yang memungkinkan. Seperti yang ditulis pengarang buku ini, "Modal kami hanya berani bermimpi, lalu berusaha, bekerja keras dan menggenapkan dengan doa. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil..." Jadi, bacalah buku ini! Dan kita akan mendapatkan spirit itu. *Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta "Sebuah novel yg merekam pengembaraan anak kampung di pinggiran danau Maninjau menjejakkan kaki dan tinggal di Washington DC, pusat superpower dunia. Sebuah mozaik kehidupan mimpi seorang santri kampung yg mengepakkan sayapnya memasuki dunia baru berkat pendidikan dan nyalinya yg kuat. Wajib dibaca oleh penutur agama khususnya" *Emha Ainun Nadjib Masyarakat dunia, khususnya Indonesia, sedang mengolah kekayaan alam, kreativitas pengetahuan dan invensi serta inovasi teknologi menjadi sampah kebudayaan, kekonyolan mental, kehinaan moral dan kekerdilan kemanusiaan. Fuadi melakukan yang sebaliknya: dengan bukunya ini ia mengolah sampah-sampah masa silam kehidupannya menjadi emas permata masa depan... *KH Hasan A. Sahal, Pimpinan Pondok Modern Gontor, Ponorogo Novel ini bercerita bahwa "pesantren kemasyarakatan" bebas mendidik anak bangsa dalam keislaman dan keilmuan. Alumninya dengan menumpang "perahu moral" bisa melesat ke seantero bumi Sang Pencipta, untuk bermanfaat, bukan hanya dimanfaatkan. Semoga pembaca cerdas dan jujur menggali nilai-nilai fitri manusiawi darinya. Selamat menikmati. *Ary Ginanjar Agustian, Penulis Buku Best Seller ESQ "Kisah dalam buku ini menggelorakan semangat untuk mewujudkan impian sekaligus memberi keyakinan bahwa kesungguhan akan membuahkan keberhasilan. Bacaan yang tanpa disadari mengasah kecerdasan emosi dan spiritual." *Udjo, artis ...pikiranku melayang langsung masuk ke sebuah 'dongeng' perjalanan tentang persahabatan, hidup dan mimpi.....Tidak sadar ternyata dongeng itu berdasarkan kisah nyata dari sang penulis. Ingin rasanya menjadi bagian dari kisah yang menakjubkan ini. Jadi sahabat yang ke tujuh, mungkin gak yaa?:) Tampaknya kini giliran aku punya mimpi dan meyakini bahwa mimpi itu bisa terjadi....Sungguh inspiratif! *Wicaksono, blogger, wartawan Tempo ...bagaikan menikmati laporan jurnalistik seorang wartawan kawakan. Begitu detail dan penuh deskripsi. Kita seperti dibawa bertamasya secara spiritual, dari Bukittinggi yang permai hingga Washington yang bersalju. Dari Pondok Madani yang ajaib hingga Trafalgar Square yang menegakkan bulu roma. Sangat inspiratif. Sinopsis Novel "Negeri Lima Menara" Buku Pertama dari Trilogi oleh Ahmad Fuadi Terbit Juli 2009 Penerbit: Gramedia Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau. Bukannya masuk SMA, tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok. Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara. Dia belajar menjadi orator seperti Bung Karno, memaksa diri bercakap-cakap dengan bahasa Arab dan Inggris, serta mendaftar jadi tim sepakbola-walau hanya duduk di bangku cadangan. Pelan-pelan, dari setengah hati, dia mulai jatuh hati pada sekolah baru, Kiai yang bijak dan para guru yang inspiratif. Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Mojokerto, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Bersama kawan-kawannya, Alif belajar menjadi anak muda yang tahan banting dan percaya diri. Di saat yang sama, jauh di pedalaman hatinya, cita-cita menjadi Habibie tidak pernah padam. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Lima belas tahun kemudian, 6 sekawan menemukan bahwa nasib secara ajaib mendaratkan mereka di 5 negara yang berbeda. Ini adalah realisasi mimpi-mimpi mereka ketika duduk-duduk di kaki menara PM. Baso, Atang, Raja dan Alif terdampar di hiruk-pikuk kemodernan London dan Washington DC dan eksotisme Kairo dan Madinah. Sebaliknya Dulmajid dan Said memutuskan pulang kampung. Menempuh jalan sunyi mengajar mengaji di surau dan madrasah. Tangan Tuhan, melalui mimpi, tekad bulat, kerja keras dan doa menuntun mereka ke "menara" hidup mereka masing-masing. Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Mengapa ada yang menggigau dalam bahasa Inggris? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi. Terbit bulan Juli 2009. Tentang Penulis Ahmad Fuadi lahir di Bayur, sebuah kampung kecil di pinggir Danau Maninjau tahun 1972, tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Ibunya guru SD, ayahnya guru madrasah. Lalu Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama. Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kiai dan ustad yang diberkahi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat. Gontor pula yang membukakan hatinya kepada rumus sederhana tapi kuat, "man jadda wajada", siapa yang bersungguh ¬sungguh akan sukses. Juga sebuah hukum baru: ilmu dan bahasa asing adalah anak kunci jendela-jendela dunia. Bermodalkan doa dan manjadda wajada, dia mengadu untung di UMPTN. Jendela baru langsung terbuka. Dia diterima di jurusan Hubungan Internasional, UNPAD. Lulus kuliah, dia mendengar majalah favoritnya Tempo kembali terbit setelah Soeharto jatuh. Sebuah jendela baru tersibak lagi, Tempo menerimanya sebagai wartawan. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportasenya di bawah para wartawan kawakan Indonesia. Selanjutnya, jendela-jendela dunia lain bagai berlomba-lomba terbuka. Setahun kemudian, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk program S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University. Merantau ke Washington DC bersama Yayi, istrinya-yang juga wartawan Tempo-adalah mimpi masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah, mereka menjadi koresponden TEMPO dan wartawan VOA. Berita bersejarah seperti peristiwa 11 September dilaporkan mereka berdua langsung dari Pentagon, White House dan Capitol Hill. Tahun 2004, jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter. Kini, penyuka fotografi ini menjadi Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi: The Nature Conservancy. Fuadi dan istrinya tinggal di Bintaro, Jakarta. Mereka berdua menyukai membaca dan traveling. Saat ini, di horizon yang jauh Fuadi melihat jendela-jendela terus dibukakan tangan Sang Maha Pembuka. Dia hanya bisa menunduk dengan mengucap "Alhamdullillah" dengan berjuta syukur. ------------------------------------ =========================== Situs resmi FLP: http://www.forumlingkarpena.net <http://www.forumlingkarpena.net/> Blog FLP (unofficial site): http://forumlingkarpena.multiply.com <http://forumlingkarpena.multiply.com/> Kalau mau keluar dari milis ini, kirim saja email kosong ke forum_lingkarpena-unsubscr...@yahoogroups.com <http://us.mc05g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=forum_lingkarpena-unsubscr...@yahoogroups.com> . Tunggulah email konfirmasi dari Yahoo Groups, dan silahkan di-reply (balas) tanpa mengubah apapun. Ingin ikutan milis tanpa membuat email Anda penuh? Baca kiatnya di http://forumlingkarpena.multiply.com/journal/item/45 ======================= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum_LingkarPena/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum_LingkarPena/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:forum_lingkarpena-dig...@yahoogroups.com <http://us.mc05g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=forum_lingkarpena-dig...@yahoogroups.com> mailto:forum_lingkarpena-fullfeatu...@yahoogroups.com <http://us.mc05g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=forum_lingkarpena-fullfeatu...@yahoogroups.com> <*> To unsubscribe from this group, send an email to: forum_lingkarpena-unsubscr...@yahoogroups.com <http://us.mc05g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=forum_lingkarpena-unsubscr...@yahoogroups.com> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---