tangan kita.
From: "jupardi...@yahoo.com"
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Sun, September 12, 2010 9:43:18 PM
Subject: Re: [...@ntau-net] Runtuhnya Konsep Pembangunan Berwawasan Nagari?
Sato usil sajo saketek
"Tu lah rugi raso e maagiah g
Date: Sun, 12 Sep 2010 16:36:04
To:
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] Runtuhnya Konsep Pembangunan Berwawasan Nagari?
*Presiden SBY ko banyak bana janji baliau.
Ukatu ambo masih jadi komisioner Komnas HAM -- tanggal 9 Agustus 2006 --
baliau bajanji mandukuang p
. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
-Original Message-
From: Abraham Ilyas
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 12 Sep 2010 16:36:04
To:
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] Runtuhnya Konsep Pembangunan Berwawasan Nagari?
*Presiden
*Presiden SBY ko banyak bana janji baliau.
Ukatu ambo masih jadi komisioner Komnas HAM -- tanggal 9 Agustus 2006 --
baliau bajanji mandukuang pembentukan undang-undang perlindungan hak
masyarakat hukum adat.
Jadi dahulu saketek dari Deklarasi di Parik Malintang tu.
Sasudah tu ambo jo kawan-kawan
_
From: Abraham Ilyas
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: abrahamil...@gmail.com
Sent: Sun, September 12, 2010 11:27:23 AM
Subject: [...@ntau-net] Runtuhnya Konsep Pembangunan Berwawasan Nagari?
"Pemerintah terlalu asyik membangun kota. Alhasil, daerah pelosok ketinggalan
tak tersentuh pembangu
"Pemerintah terlalu asyik membangun kota. Alhasil, daerah pelosok ketinggalan
tak tersentuh pembangunan..Akibatnya warga desa mengadu nasib ke Kota, dan
sebagian besar sampai kota mereka terkapar, tidak punya skill."
Angku Darwin sarato Dunsanak di palanta.
Sabananyo pamarentah pusat alah me
oedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
-Original Message-
From: "Darwin"
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 11 Sep 2010 20:09:20
To:
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Runtuhnya Konsep Pembangunan Berwawasan Nagar
"Pemerintah terlalu asyik membangun kota. Alhasil, daerah pelosok ketinggalan
tak tersentuh pembangunan….Akibatnya warga desa mengadu nasib ke Kota, dan
sebagian besar sampai kota mereka terkapar, tidak punya skill."
(Buya Syafii Maarif, pidato sambutan pada malam penganugerahan Maarif Award
2