Pemprov Bangun Tiga Bandara Feeder  

Sabtu, 02 Februari 2008  
Padang, Padek-- Pemprov Sumbar terus meningkatkan potensi bandara feeder 
(pengumpan) untuk menunjang sektor perekonomian dan transportasi daerah. Usai 
membangun bandara Rokot di Sipora, Kepulauan Mentawai, Pemprov rencananya akan 
membangun tiga bandara feeder lagi. 

Yakni di Kabupaten Dharmasraya, Piobang (Kabupaten Limapuluh Kota) dan Siberut 
(Kepulauan Mentawai). Dari rencana pembangunan tiga bandara feeder tersebut, 
baru bandara Dharmasraya yang telah menyelesaikan pembebasan lahan, sementara 
dua bandara lainnya masih dalam proses pembebasan lahan. "Pembangunan bandara 
Dharmasraya kini telah masuk dalam tahap detail engineering (studi kelayakan). 
Panjang landasan bandara ini direncanakan memiliki panjang 1.800 meter.

Bandara Pengumpan : Aktivitas di Bandara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai. 
Usai memĀ­bangun bandara Rokot di Sipora itu, Pemprov rencananya membangun tiga 
bandara feeder lagi di Dharmasraya, Piobang (Limapuluh Kota) dan Siberut di 
Mentawai.
Pembangunan bandara ini lebih ditujukan untuk transportasi kargo, mengangkut 
hasil rempah (pertanian) ke Malaysia dan Singapura," terang Kasubdin 
Perhubungan Udara Dishub Sumbar Herry Zulman. Untuk bandara Piobang, kata 
Herry, direncanakan memiliki panjang landasan 1.400 meter. "Panjang landasan 
bandara ini jauh lebih panjang dari bandara Rokot. Sama seperti bandara 
Piobang, pembangunan bandara ini juga ditujukan untuk mengangkut hasil rempah, 
terutama ke Pekanbaru. Transportasi lewat jalur udara ini dimaksudkan sebagai 
transportasi alternatif lewat jalur darat yang selama ini dilakukan," ulasnya.

Sama halnya seperti bandara Piobang, pembangunan bandara Siberut saat ini masih 
dalam tahap pembebasan lahan. Landasan bandara ini memiliki panjang 2.000 
meter. "Pembangunan bandara ini lebih ditujukan untuk pariwisata dan 
kepentingan force major, seperti tempat pendaratan bantuan untuk korban gempa 
dan tsunami," ujar Herry.  Pembangunan bandara Siberut, tambah Herry, guna 
mendukung bandara feeder Rokot, terutama untuk mengangkut para bule, pecinta 
olahraga selancar (surfing). "Selama ini, untuk mencapai Mentawai, menggunakan 
moda transportasi laut, berupa kapal perintis penyeberangan yang berlayar satu 
kali dalam 18 hari dan satu kali dalam 16 hari. Lama perjalanan sekitar 11 jam, 
kalau cuaca bersahabat, sedangkan kalau sedang angin barat, waktu tempuh itu 
bisa lebih lama. Untuk mengefisienkan semua itu, makanya kita membuat bandara 
Rokot dan Siberut," demikian Herry. (san)
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Peraturan yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke