Assalamu'alaikum,wr,wb. Mak Sati di Padang, tolong dikirim GBPP BAM tu ka email ambo, sabab kami di Sulik Ayie akan cubo menggiatkan Kurikulum Muatan Lokal nan dibari namo BAM ko, sebab generasi mudo kini alah jauah bana dari tatanan adat nan berlaku kini. Dengan sistimatika GBPP BAM ko dan dipoles dengan content adat nan balaku salingka nagari Sulik Ayie akan mambuek generasi mudo mulai dari tingkek sekolah dasar alah mengenal adat nan subana adat tu. Tarimo kasih.
Best Regards, Mulyadi Tenaga bantuan Engineer dari PT.Pusri pada : Mechanical Dept. PT. REKAYASA INDUSTRI - Jakarta Jl.Kalibata Timur I No.36, Jakarta - 12740 Phone : +62-21-7988700 ext. 2215 Fax : +62-21-7988701 mobile : 08127834825 atau nomor baru 081932450588 email : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] atau : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] _____ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sjamsir Alam Sent: Tuesday, January 29, 2008 5:56 AM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] BAM Pak Jamaludin yang dihormati, Perkataan "mak" dalam tandatangan imel saya "mak Sati" adalah kependekan dari istilah "mamak" dalam bahasa Minangkabau yang berarti "paman, pakcik" atau "uncle" dalam bahasa Inggris. Untuk panggilan "ibu" dalam bahasa Minangkabau, sebagian menggunakan istilah "amak", yang juga sering disingkat "mak" juga. Tentu saja pembedaan maksud untuk kedua istilah homonim ini tergantung contextnya dalam bertutur. "Sati" adalah panggilan singkat dari gelar adat yang diberikan kepada saya sewaktu saya menjadi mempelai 47 tahun yang lalu, yaitu Sutan (dalam penulisan biasanya disingkat St.) Nan Sati. Di kampung asal saya, Sungai Puar, sebuah nagari di kecamatan yang bernama sama, sekitar 6 km ke arah Timur dari kota Bukittinggi, semua anggota keluarga dari fihak isteri saya yang sebaya atau lebih tua dari saya memanggil saya "Sati" saja, dan anak-anak muda biasanya memanggil saya "mak" dan kalau mereka menyebut saya sewaktu mereka ngobrol mereka akan menggunakan istilah "mak Sati". Penggunaan gelar adat dalam tandatangan imel dan panggilan dalam menulis imel di milis ini bermaksud untuk menciptakan aura ke-Minangkabau-an. Jadi Pak Jamaludin akan menemukan gelar-gelar adat ini di milis ini seperti St. Perpatiah, Sutan Bandaro dsb, kadang-kadang digunakan istilah singkatan panggilannya, seperti Patiah, Bandaro, dsb. Mata pelajaran Kurikulum Muatan Lokal BAM adalah suatu usaha pemerintah di bidang pendidikan dan pengajaran formal untuk melestarikan adat istiadat Minangkabau, dan baru dimulai secara efektif di penghujung 1990-an. Jadi anak Minangkabau yang sudah menamatkan SMPnya sebelum dimulainya KML ini tidak pernah mendapatkan mata pelajaran ini. Kalau ditilik dari segi usia, anak Minang yang masuk kategori ini saat ini baru berusia kurang dari 30 tahun (tentu saja mereka yang bersekolah di Sumatera Barat minus Kepulauan Mentawai). Apakah matapelajaran ini berhasil atau tidak membuat anak-anak ini "menjadi" Minang sejati diperlukan penelitian ilmiah. Banyak kendala yang kami alami waktu itu, bahkan sampai waktu ini, dalam menjalankan kurikulum di sekolah, antara lain tidak adanya guru yang "professionally qualified" karena tidak adanya lembaga pendidikan guru yang memiliki jurusan ini. Kami waktu itu hanya mengharapkan munculnya guru-guru bidang studi lain yang pernah "belajar" ke-Minangkabau-an di masyarakat untuk sementara mengajarkan BAM ini dan sesudah itu munculnya Jurusan BAM di lembaga pendidikan yang akan menghasilkan guru KML di Sumatera Barat. Beberapa waktu sebelum diberlakukan KML ini, 30 orang anggota tim saya dikerahkan menulis buku teks, yang tentu saja pada edisi-edisi pertamanya masih memiliki banyak kekurangan. Belakangan setelah pemberlakuan KML muncullah buku-buku dari penulis-penulis lain di luar anggota Tim Perekayasa Kurikulum (TPK) Prop. Sumatera Barat (waktu itu). Mungkin saat ini jumlah buku teks ini makin banyak. Draft KML BAM yang saya kirimkan kepada Pak Jamaludin bukan milik saya tapi milik pemerintah dan kebetulan, karena waktu itu tim kami tidak memiliki komputer, sebagai ketua, sayalah yang mendokumentasikan semua produk TPK sebab jauh sebelumnya saya sudah bekerja dengan komputer. Untuk kenang-kenangan saya masih menyimpan filenya di komputer saya. Kalau Pak Jamaludin ingin menulis disertasi S3 tentang Minangkabau saya kira adalah suatu ide yang bagus walaupun semenjak dahulu sudah banyak disertasi dan tesis tentang Minangkabau di berbagai belahan dunia. Saya rasa semua warga RN akan dengan segala senang hati membantunya. Kalau boleh saya mengusul, sebaiknya Pak Jamaludin menuliskan tandatangan di akhir setiap posting ke RN ini yang mencantumkan usia supaya warga lain dapat mengira-ngirakan untuk memilih salah satu dari Kato Nan 4 dalam berkomunikasi dengan Pak Jamaludin. Salam, mak Sati (70+10+26) Tabiang ----- Original Message ----- From: jamaludin <mailto:[EMAIL PROTECTED]> mohyiddin To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Monday, January 28, 2008 7:29 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Fwd: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Tigo Tindak Lanjut Pak Sjamsir Alam yang saya muliakan, Selepas membaca artikel Pak Elthaf yang menegor rang anak mudo, baru saya faham bahwa sa-nya Mak Sati nama gelaran Pak Sjamsir Alam. Selama ini di RN saya ingat Mak Sati itu perempuan. Maklumlah, di Malaysia, pangilan Mak itu biasanya untuk pedusi. Saya mohon ma'af keatas kekeliruan saya ini. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Peraturan yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---