Mohon Maaf terlebih dahulu kepada para dunsanak, Maksud saya mengawali post ini dan bersambung dengan judul post sekarang bukan karena mengkhawatirkan keberlangsungan kesenian Minang. Barangkali ada baiknya ditelusuri terlebih dahulu post saya paling awal. Jangan cuma membaca judulnya saja (yang memang sengaja saya buat provokatif).
Saya yakin dan percaya, kesenian kita akan tetap eksis, karena sejarah juga telah membuktikan. Maksud saya sebenarnya, di era Kebangkitan Kedua Orang Minang ini kita ketinggalan selangkah daripada etnis-etnis lain untuk menjajah televisi swasta. Sisi terangnya, sekarang liputan pariwisata telah sangat sering ditayangkan, mungkin ada sekali dalam sebulan untuk tiap stasiun. Bahkan daerah Solok Selatan yang perawan pun sudah pernah masuk tayangan khusus setengah jam. Saya berterima kasih kepada urang awak yang ikut mempengaruhi manajemen acara semacam Jelajah Trans TV, Jalan-Jalan Bondan Winarno, Expedition dan lain sebagainya, Nah tinggallah revitalisasi seni pertunjukan Minang, seperti zaman nya tiga raksasa (Kumbang Tjari, Gumarang, Teruna Ria) dahulu. Dan impian saya juga tidak muluk-muluk amat, Tentu kita tidak akan mampu untuk tampil rutin tiap minggu. Barangkali sekali dalam sebulan saja cukup (untuk durasi satu jam saja). Hitung-hitung pelepas rindu. Moga-moga para dunsanak bisa jernih mengartikan maksud saya. Jangan lah keburu skeptis dan emosional. Salam Hangat, Fadli ZF ================================================== Ayo sumbang lirik di http://laguminanglamo.wordpress.com ================================================== iwan soekri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: salam saya tak paham maksud Kemana Saja Seniman Minang? Apalagi kalau dipakai contoh media televisi. Banyak karya sineas Minang (baik pernah besar di ranah minang, maupun urang Minang di rantau). Misalnya Jon de Rantaw atau Kardy Syaid atau Eddy Utama.Tapi kalau dimaksud adalah karya seni keminangan, wah ini saya nggak ngerti. Barangkali Wisran Hadi telah mencoba dengan memasukkan unsur randai atau indang atau pupuik batang padi dalam naskah dramanya. Juga beberapa tokoh teater yang keturunan minang, ikut melakukan hal ini. Lantas, Jose Rizal Manua dan juga penyair tokoh penting indonesia selepas Sutardji Calzoum Bahri, yang melakukan dekonstruksi dalam karya-karyanya yaitu Afrizal Malna, adalah seniman keturunan Minang. Jadi, seniman minang sebbenarnya baik-baik saja. Taufik Ismail masih berkiprah, juga Leon Agusta dan banyak lagi nama. Barangkali kita yang kurang berkomunikasi dengan mereka. Salam Sutan Iwan Soekri Munaf chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote: sanak kasadonyo Barangkali akan sependirian urang kini tidak hanya picayo diri dan menyerahkan pada alam atau takdir Urang bausaho mengantisipasi memilih caro caro Dari pembicaraan di melis ko Kito punyo cukup kader manusia urang Minang nan punyo bakat seni budaya Tapi salamo ko terkendalanyo pada DANA Apo alternatif kito mandapekkan DANA Minta ka Dermawan kasimpulan di melis Sponsor biasonyo ITU KAITU JUO urangnyo Kanan lain, banyak nan SAKU BAJAIK Ado segerombolan anak mudo memnggerakkan DANA ABADI Banyak nan mangcekkan IDE BAGUS Tapi alun juo nampak hasilnyo Hanyo 2000 satu jiwa tiok bulan Hitung hiting kalau berhasil satu juta keluarga urang Minang hasilnyo 1,2 TRILYUN Atau ado alternatif nan lain supayokito indak hanya MANGALUAH dan KOMAT KAMIT Apo indak BERANG TUHAN indak ado usaho Chaidir N Latief Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---