Itu carito/artikel Basambuang dari Padang Ekspress mak, tergantuang dari mereka..
Berikuik ko adolah sambuangan nan ka 8. Rabu, 23 Januari 2008 Perubahan sikap Kamaluddin yang sangat drastis ketika berada di Lurah Kincia, ternyata tidak hanya dirasakan oleh Syamsul Bahar menjelang rapat di Situjuah. Ketika rapat selesai, Tambiluak juga berpirilaku aneh dan ganji. Waktu itu para pejuang baru saja salam-salaman dan bermaksud hendak istirahat di Surau Makinuddin. Ketika para pejuang mulai beristirahat, ada seseorang lelaki yang sangat antusias bercerita tentang kemenengan Belanda dan kekalahan Indonesia. Dia bahkan tertawa terbahak-bahak menceritakan itu. Syamsul Bahar yang sedang ”tidur-tidur ayam” kaget bukan kepalang mendengar cerita tersebut. Entah serius, entah berkelakar, yang jelas seumur-umur menjadi pejuang, baru kali itu Syamsul Bahar mendengar ada pemimpin dan tentara yang dengan gembira memuji musuh bernama Belanda. Maka, timbullah tanda tanya besar di hati Syamsul Bahar. ”Siapa orang yang bercerita itu? Adakah sebuah keseriusan yang ia ucapkan?” Lalu, Syamsul yang tidur beralaskan tikar usang dan berselimut kain sarung sendiri, mengintip orang tersebut. Di balik remangnya lampu cogok (tradisionil), Syamsul bahar melihat dengan jelas wajah orang itu. Ternyata dia adalah Kamaluddin Tambiluak. Waw, mengagetkan sekali! Setelah Peristiwa Situjuah terjadi, Tambiluak makin berprilaku aneh. Tanda-tanda keanehan Tambiluak itu terlihat ketika ia mencari-mencari Mayor A Thalib yang sedang terluka parah pada bagian paha karena ditembak oleh Belanda (lebih lengkap tentang ini nanti bisa anda baca dalam buku penulis berjudul ”Tambiluak - Secuil Tentang Peristiwa Situjuah” yang akan dilaunching Februari mendatang). ”Menantang Maut” di Padang Mangateh Sekarang, tinggalkan dulu cerita tentang perubahan sikap dan keanehan Tambiluak, mari melayangkan pikiran pada sebuah peristiwa sejarah tanggal 23 Januari 1949, yang menjadikan Letnan Satu Kamaluddin Tambiluak sebagai aktor penting sekaligus pemeran ”antagonis”. Ketika itu terjadi pertemuan di daerah bernama Aia Randah, antara Dahlah Ibrahim, dengan Syofyan Ibrahim, dan sejumlah pula sejumlah pejuang bangsa. Dalam pertemuan, Dahlan Ibrahim mendengarkan laporan tentang peristiwa Situjuah. Dari semua laporan, diperoleh benang merah, bahwa Letnan Satu Kamaluddin Tambiluak memang telah menjadi pengkhianat. Karenanya, dia harus diadili! Ketika rapat sedang dilangsungkan, Kamaluddin berada di Gaduik. Karenanya, untuk mengorek keterangan Tambiluak, peserta rapat sepakat, kalau dia harus dijeput. Sebagai dalih, dikatakan bahwa rapat akan dilanjutkan ke daerah Padang Mangateh, dan Tambiluak diminta kehadirannya. Rupanya, ide peserta rapat ini termakan pula oleh Tambiluak. Bak seekor buruan, dia tidak tahu kalau sudah masuk dalam perangkap. Kemudian ikut berangkat ke Padang Mangateh sekitar pukul 18.30 malam. Akhirnya, sesampai di Padang Mangateh, sebagian rombongan yang pura-pura datang untuk rapat, langsung masuk ke dalam sebuah rumah. Sedangkan sebagian lain, berjaga-jaga di luar rumah yang konon kabarnya, merupakan bekas tempat tinggal seorang dokter hewan. Dari dalam rumah, Tambiluak akhirnya mulai diinterogasi. Ditanya ini dan itu. Namun dia justru ”dianggap” menjawab dengan bertele-tele. Tak lama kemudian, Tambiluak dipanggil ke luar rumah oleh seseorang. Belum sampai di luar rumah atau baru tiba di pintu. Seorang bernama Tobing, tiba-tiba tak bisa mehanan emosi. Diserangnya Tambiluak dengan golok. Ditebasnya bagian kepala itu hingga tinggal rambut di golok. Ajaib sekali. Serangan untuk Tambiluak ternyata tidak tepat sasaran. Mungkin rambutnya terlalu tebal, mungkin juga karena dia pakai topi warna hitam. Tapi beberapa pelor yang ditembakkan, juga melenceng. Sehingga Tambiluak bisa melarikan diri dalam kegelapan malam. Dia melompat tebing, melewati sungai kecil. Orang-orang yang ada di Padang Mangateh, berupaya untuk mengejar. Tapi sia-sia. Tambiluak menghilang tanpa jejak. Mereka yang mencari, terpaksa kembali dengan tangan kosong. Tak lama Tambiluak akhirnya benar-benar menghilang tanpa jejak. Kemudian, beredar informasi, dia tewas dibunuh pasukan Panah Beracun yang merupakan bekas anak buahnya sendiri, di kawasan Padang Tarok. Tambiluak Juga Pahlawan? Kini, Kamaluddin Tambiluak memang telah tiada. Stigma pengkhianat, melekat pada tubuhnya. Tapi, di balik kematian Tambiluak, sekarang justru muncul berbagai kontraversi. Bahkan, ada yang berani menyebut Tambiluak juga pahlawan. Adalah Haji Khairuddin Makinuddin, putra mantan Wedana Militer Payakumbuh Selatan, yang menilai Tambiluak tidak bisa disebut sebagai pengkhianat di balik peristiwa Situjuah. Sebab menurut Haji Khairuddin, beberapa hari menjelang tanggal 15 Januari 1949, pesawat capung alias helikopter milik Belanda, telah berputar-putar di sekitar Lurah Kincia. Kemungkinan besar, awak pesawat tersebut sedang mengawasi kegiatan yang dilakukan warga dan pejuang. (bersambung) http://www.padangekspres.co.id/content/view/826/31/ _____ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mulyadi Sent: 23 Januari 2008 10:33 To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Sejarah: Sekilas Tokoh Peristiwa Situjuah 15 Januari 1949 (7) Sutan Mudo, Carito tentang Peristiwa Situjuah ko nomor 1-5 alah kami tarimo, bak itu pulo nan nomor 6 dan 7. Apo kah masih ado sambuangannyo????. Dek karano wakatu sangaik saketek untuak mambaconyo, samantaro ko ambo copy pastekan sajo dulu dan disimpan di hard disk, bilo2 maso akan dibaco tuntas. Tolong kalau masih ado sambuang nyo, agiah kaba kami. No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.9/1238 - Release Date: 22/01/2008 20:12 No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.9/1238 - Release Date: 22/01/2008 20:12 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---