Aaaapo ko palentin ko sanak? Ko tingga saminggu nyeh lai...di Ulando indak ado tando2 palintin tu doh. Nan urang bakarajo saparti biaso sajo. Na kasawah2...nan ka kadai ka kadai..nan kuliah tatap maandok dalam pustaka... Nan mudo2 pun indak ado perubahan. Indak ado koran jo tipi badugo2 buek talkshow baa caro marayakan palintin tu (takshow cik mancik). Kama ka pai palintin? Apo bungo nan ka diagiahgan di hari palintin, baju apo nan ka dipakai untuak hari palintin? Normal......tanang sajo urang nyo Sanak. Ko lah di Eropa bana mah.....nan kecek e asa budaya palintin tu. Paliang kok tibo di harinyo beko, urang kirim bungo, sobok maota2 bagalak. Lah tabaliak mah....lah awak pulo nan eboh pado di Eropa.... Aneh dek ambo...ado pejabat awak dari Padang pai ka Ulando ko. Nan nyo tanyo ka ambo..dima nightclub tampek badansa.....Ambo jawek...nan tau ambonyocuma pustaka tampek 'badansa' jo buku... salam, Suryadi
Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jujur...buat saya ini berita duka bagi pariwisata yang sudah kian marak di kenal seantero Nusantara. Tapi yang paling tidak habis pikir, mengapa cara pandang terhadap masalah bukan pada pembenahan sistem tapi pada benda mati itu sendiri. Yang salah disini adalah pengaturan dan tidak tegaknya aturan, kok malah Jam Gadang yang "tabaok rendong". Kalau dihitung-hitung, yang berbuat maksiat dengan dengan ingin betul-betul menikmati keindahan jam gadang di malam poergantian tahun itu , mungkin jauh lebih banyak yang inginmenikmati. Mengapa yang dengan niat tulus dan baik harus dikalahkan oleh klesalahn sebagian orang tsb.Harusnya Pemda BKT lebih jeli lagi melihat hal ini. Penuh sesakny aJam Gadang, karena mobil dan kendaraan turut memadati daerah sekitar jam Gadang. PAdahal sudah dari dulu wacana membuat daerah ini bebas parkir dengan mbuat gedung parkir sudah kemana-mana tapi belum ada realisasinya. MAsalah kondom yang bececeran, apa hubungannya dengan Jam Gadang. Yang salah itu orangnya, bukan Jam Gadangnya yang ditutupi. Anehhh...!!!! ----- Original Message ---- From: kabaMinang OnLine <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Wednesday, February 13, 2008 1:28:11 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Wisata Hening, Jam Gadang Ditutup Pojok Singgalang + Jam Gadang ditutup - Kamari semba se mah, manga lo Jam Gadang nan kanai, aturan se dipertegas Pak Wali, sagan wak jo urang, sajak dulu bana sangaik, Jam Gadang tu tanang sen sinannyo. Bukittinggi, Singgalang Jam Gadang ditutup! Tak ada lagi dentang bunyinya. Tak ada jarum jam yang terlihat. Tak ada pesta, tak ada keramaian. Hening-hening saja. Diam! Itu nanti, malam old and new pergantian tahun 2008 ke 2009 menda­tang. Malam-malam penuh gemerlap di pelataran Jam Gadang pada tahun-tahun sebelumnya takkan terulang lagi. Begitulah berdasarkan pengalaman pada acara menyambut tahun baru 1 Januari 2008 lalu, maka mulai malam 31 Desember 2008 dan men­yambut tahun baru 1 Januari 2009, Jam Gadang ditutup dan kebijak­sanaan itu sudah disetujui Muspida. Djufri pun berkisah. Pada Senin malam (31/12) lalu, di taman Jam Gadang diadakan pentas terbuka, dengan acara puncak menyambut tahun baru. Ternyata di seluruh pelataran dipenuhi warga. Namun di tengah kerumunan warga itu, ada beberapa keluarga yang mengge­lar tikar dan mereka duduk di sana sekeluarga. Saya tidak dapat bayangkan, bagaimana bila terjadi keributan, tentunya keluarga yang juga mengikut-sertakan anak kecil ini bakal terinjak. Dan, bukan tidak mungkin bakal menimbulkan ko­rban, Djufri menguraikanny . Justru itulah, tidak ada lagi acara penyambutan tahun baru di seputar Jam Gadang, meski orang-orang akan menikmati pergeseran tahun baru dengan berdempetnya jarum panjang dan jarum pendek pada Jam Gadang tersebut. Sisi lain, berdasarkan laporan petugas kebersihan pagi hari, banyak ditemui balon', maksudnya kondom bekas. Ada apa ini? Nah, dari pada acara menyambut tahun baru berlanjut ke maksiat, Pemko Bukittinggi bersama Muspida sepakat akan menutup Jam Gadang dan tidak memberikan izin keramaian pementasan. Kuncinya adalah Bukittinggi harus bebas dari maksiat, tegas Djufri. Bentuk penutupan Jam Gadang itu direncanakan mempergunakan marawa Minangkabau dengan tiga warna, yakni hitam, merah dan kuning. Ketiga warna tersebut adalah warna kebesaran Minangkabau. Soren­ya, 31 Desember sekitar pukul 17.00 WIB diadakan upacara penutupan Jam Gadang, dan esoknya, 1 Januari sekitar pukul 06.00 dibuka lagi, juga dalam sebuah upacara. Begitulah benarlah. o 202/203/432/K.01 No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date: 12/02/2008 15:20 --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dan dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur dan Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG!!! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. - Anggota yg posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen akan mengikuti peratiran yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahul -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---