Bertemu Adiknya JEPE di Pasar Pagi
“Belanja bu”, seseorang menyapaku tengah hari tadi di Pasar Pagi Raut wajahnya yang mungil Dengan alis mata yang indah Tersenyum manis padaku Untung aku mengingatnya dengan cepat Kami bersalaman dengan erat “Apa JEPE sudah kembali?”, tanyaku “Sudah, hari Rabu”, jawabnya “Kenapa belanja kesiangan”, tanyaku lagi “Merapikan rumah terlebih dahulu”, jawabnya ... Jumat, 15 November 2013 Habis berdebat dengan pembimbingku Yang menyisakan kesedihan yang mendalam Tak terasa air mataku sulit terbendung Kali ini tampil beda membuatku sengsara Barangkali juga ini hukum karma Atas sikap tegasku dulu pada mahasiswa Dengan membaca astaghfirullah Lahaula wala quwwata illa billah Alhamdulillah aku bisa mengedalikan diri Kalimat yang kuucapkan agak kencang Berpengaruh juga pada pembimbingku Emosi yang menguasainya akhrinya reda Alhamdulillah kamipun bersalaman dan Saling memaafkan Usai perdebatan itu Aku tinggalkan kampus menuju rumah JEPE Rumah yang hampir selalu kulewati apabila ke kampus Kudapati Keranda mendiang siap untuk dibawa ke Mesjid Hampir saja aku pangling dengan JEPE Yang kali ini tampil berkopiah Bersama JEPE ada Bapak Iqbal Yang bertambah muda saja tampaknya “Dengan siapa bu”, tanya Bapak Iqbal “Sendirian, tadi dari kampus, langsung mampir”, jawabku “Janji dengan Rita, tapi Rita masih di Msia”, sambungku “Iya, Rita habis dari Jogja terus ke Msia”, jawab Bapak Iqbal “Kok tidak kelihatan tempat amplopnya ya pak?, tanyaku pada pak Iqbal “Iya, saya juga menyarinya dari tadi tapi tidak kelihatan”, jawab Bapak Iqbal Aku sempat kebingungan, masuk kedalam tidak ada yang ku kenal Berdiri di luar, jadi aneh juga perasaan Untung ada yang mengenalku Aku ikuti saja langkahnya ke dalam Di dalampun aku tidak menemukan tempat amplop Tau-tau aku sudah duduk di depan seorang ibu muda Akupun bertanya padanya tempat amplop “Tradisi di kampung kami tidak pakai bawa-bawa begitu, jadi kami tidak menyiapkan tempat amplop”, jawabnya Wajahku yang asing membuat beliau bertanya “Ibu teman kuliahnya Andi?”, tanyanya? “Bukan, kami teman di milis RantauNet’, jawabku Alhamdulillah beliau cukup mengenal beberapa penghuni RN Jadi aku tidak perlu menjelaskan apa itu RN Beliaupun bercerita tentang penyakit yang diderita Almarhumah Ibu sempat sadar ketika JEPE hadir Ketika mataku terbelalak mendengarkan keajaiban itu Cerita terputus dengan hadirnya rombongan kantor yang melayat Diam-diam aku meluncur pulang Padang, 23 November 2013 Hanifah Damanhuri -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.