Dunsanak sadonyo, Manyimak hota carito ttg emas pagaruyung, ambo jadi taringek memang begitulah org2 tua kita dulu dalam ber investasi , menyimpan harta nya, dalam bentuk emas atau mata uang emas. Dulu dikenal istilah2 khas spt sukek, pitih, dll ( lupo ambo ) yg bukan menyatakan ttg nilai mata uang dalam rupiah, tapi kekayaan dalam bentuk simpanan emas tsb ( mata uang emas, emas dll ) . Biasanya simpanan tsb digunakan kalau ada keperluan mendadak spt pernikahan, musibah dll. Begitulah org jaman dulu menyimpan kekayaan nya sebelum ada bank spt skarang ini. Kini ambo mulai sadar, pola investasi/ menabung orang jaman dulu ( urang2 gaek awak saisuak ) dalam bentuk simpanan emas atau tanah, adalah tindakan yg cerdas secara financial, karena asset tsb ( tanah & emas ) nilai nya tidak turun dan cenderung naik. Coba pikirkan sekarang, kalau kita menyimpan asset dalam bentuk deposito di bank, mata uang asing , bandingkan dg asset berupa emas atau tanah. Betapa simpanan uang di bank / mata uang asing nilainya selalu menurun, tetapi emas dan tanah, khususnya emas menaik tinggi saat ini. Kata kawan ambo ahli financial, saat ini , kita perlu kembali ke kebiasaan jaman dulu tsb, menyimpan asset dalam bentuk emas, bisa emas perhiasan, koin emas atau emas bulk ( lempengan/ batang ) . Dan terbukti mereka yg punya asset dalam bentuk emas, tak mengalami kerugian saat nilai mata uang turun, malah beruntung karena nilai emas menjulang tinggi. Menyimpan uang dalam deposito atau investasi asuransi masa depan spt pendidikan dll, nilai masa depan nya, kalau kita analisa secara finansial, jauh lebih rendah nilai keuntungan nya dan beresiko daripada kita menyimpan asset dalam bentuk emas. Saat ini sudah banyak bentuk investasi emas, spt gadai emas,gerai dinar, kebun emas dll. Jadi taringek carito pagaruyung tsb, dan juga kebiasaan urang2 gaek awak dulu, menyimpan kekayaan dalam bentuk emas, adalah tindakan financial yg tepat. Tapi sekarang jangan simpan di rumah,berbahaya, simpan nya di safe deposite box di bank atau di gadai syariah. Dan kalau kita melihat pada agama islam, jaman nabi sudah ada pula mata uang dinar emas, yg digunakan utk transaksi perdagangan. Standard emas lebih pas utk muslim saat ini, di tengah kepungan kapitalis dg system perbankan riba nya ambo raso, iko adalah salah satu kecerdasan finansial orang minang jaman dulu, yg perlu kita kembangkan lagi saat ini. Salam HM malin sinaro ( 41 ) Palembayan http://hdmessa.wordpress.com
-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/