Selasa, 08 Februari 2011 ERSI RUSLI SETELAH melalui serangkaian pertemuan, termasuk seminar nasional Gerakan Nasional Bela Negara dan Pembangunan Monumen Nasional (Monas) Bela Negara di Sumatra Barat, di gedung Kementerian Pertahanan Jakarta Desember lalu di bawah pimpinan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, akhirnya disepakati pembangunan Monas Bela Negara akan dilaksanakan di nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Kabupaten Limapuluh Kota.
Pada seminar di Jakarta tersebut dari Sumbar, hadir Wagub Muslim Kasim, Wawako Bukittinggi Harma Zaldy, Mayjen TNI (Pur) Djasri Marin dan Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Budi Susilo Soepandji, sempat terjadi tarik menarik penempatan Monas Bela Negara antara berlokasi di Bukittinggi dan di Limapuluh Kota. Harma Zaldy meminta agar dibangun di Bukittinggi dengan argumentasi Bukittinggi pernah jadi ibukota RI saat PDRI. Sedangkan Djasri Marin menghendaki agar dibangun di Limapuluh Kota, dengan alasaan pemerintahan PDRI yang menjadi dasar penetapan Hari Bela Negara berpusat di Limapuluh Kota. Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan Budi Susilo Soepandji, menyarankan agar Pemprov Sumbar merundingkan di mana pembangunan monumen tersebut yang ditimpali Wagub Sumbar Muslim Kasim akan segera membentuk tim untuk memutuskan di mana lokasinya. Janji dari Wagub Muslim Kasim ditindaklanjuti dengan mengirim tim yang dipimpinnya, beranggotakan Asisten Pembangunan Syafrial, Kadis PU Dody Ruswandi, Kadis Sosial Khafrawi Bachtiar, Kadis Parsenibud Prita Wardani dan Ketua Forum Bela Negara, Amir Syarifuddin. Dari Limapuluh Kota bergabung Bupati Alis Marajo dan Ketua DPRD Darman Sahladi, mereka meninjau rencana lokasi pembangunan Monas Bela Negara di Kenagarian Halaban, ruas jalan provinsi Payakumbuh-Lintau. Kini tinggal lagi kapan mulai dibangun? Pemilihan di Halaban ini menurut hemat penulis sangat tepat, karena di sinilah diproklamirkan berdirinya pemerintahan darurat republik Indonesia (PDRI) pada 22 Desember 1948, dipimpin Syafruddin Prawiranegara. Kalau mengacu kepada hari/tanggal berdirinya PDRI, seyogianya Hari Bela Negara jatuh pada tanggal 22 Desember, sedangkan pada tanggal 19 Desember 1948 adalah tanggal dimulainya aksi militer Belanda ke-2 yang merebut ibukota RI (waktu itu) Yogyakarta, sekalian menawan pemimpin-pemimpin RI Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Agussalim dan lain-lain. Sedangkan Bukittinggi pada 19 Desember 1948 itu merupakan tempat berhimpunnya beberapa pemimpin RI, di antaranya Syafruddin Prawiranegara sebagai Menteri Perburuhan, Teuku Muh. Hassan Gubernur Sumatra dan markas TNI Divisi Sumatra. Pada 19 Desember 1948 itu sama halnya dengan Yogyakarta, Bukittinggi juga dibombardir sejumlah pesawat Belanda yang beberapa hari kemudian mendudukinya. Komandemen Sumatra di bawah pimpinan Kolonel Hidayat kemudian memindahkan markasnya ke Rao di Kabupaten Pasaman, sedangkan Syafruddin dan para pemimpin RI lainnya pindah ke Limapuluh Kota dan kemudian bermarkas di Koto Tinggi, Gunuang Omeh. Namun pemerintahan PDRI bersifat mobile, adakalanya mereka (pejabatnya) berada di daerah Lintau (Tanah Datar). Di Sumpur Kudus (Sijunjung) dan di Bidar Alam (Solok Selatan). Perlu diluruskan, jika Hari Bela Negara mengacu kepada hari lahirnya PDRI, maka tanggalnya jatuh pada 22 Desember, bukan 19 Desember yang merupakan hari/tanggal dilancarkannya aksi militer Belanda ke-2. (*) Wassalam Nofend/34+/M-CKRG => MARI KITA RAMaIKAN PALANTA SESUAI DENGAN VISI-NYA!! Forum komunikasi, diskusi dan silaturahmi menggunakan email ini sangat dianjurkan selalu dalam koridor topik: yang berhubungan dengan Ranah Minang, Urang Awak di ranah dan rantau, Adat dan Budaya Minangkabau serta Provinsi Sumatera Barat. -----Original Message----- From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of rinapermadi Sent: 08 Februari 2011 9:45 To: rantaunet@googlegroups.com Subject: RE: [R@ntau-Net] Peringatan Satu Abad Mr. Sjafruddin Prawiranegara Kurang ada penghargaan di masa lalu beliau Tapi jangan khawatir, kita sekarang sangat menghargai beliau Pejuang sejati Lillahi Ta'alla Tekirim do'a untuk pejuang kebenaran Wassalam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/