adi wrote:
ha..ha.. memang seperti knob/saklar, tapi tidak berarti on/off,
maksud saya gini:
- kalau telkom mengijinkan pelanggan melakukan mail submission
langsung ke server tempat dia hosting (di luar telkom),
case closed. semua berjalan seperti sedia kala
- kalau toh tidak (misal secara administratif sulit, ada kendala
di sini dan di situ), server hosting juga tidak rugi.
yang perlu dikuatirkan sebenarnya ada pelanggan yang tidak sadar
ada perbedaan antara mail submission dan smtp delivery, tapi ini
sudah di luar scope yang terkait perusahaan hosting, dan ini justru
lebih membebani telkom.
dan sebenarnya, asal port submission juga tidak diblok, ini juga
tidak akan menimbulkan dampak apa-apa bagi perusahaan hosting.
Yup, mungkin lebih tepatnya saklar yang ada timer-nya :-).
Saya masih mencoba 'menjajaki' untuk 'berpihak' ke hosting, karena
sampai sekarang
pengguna speedy (perseorangan/group/enterprise) masih belum 'bersentuhan
langsung' dengan Telkom (dari dulu sebenarnya).
Btw, saya juga kedatangan 'tamu' yang menawarkan hosting (kerjasama
Indonesia dengan negara tetangga) dengan promo yang saya cuplik (dan
saya edit dengan x) sbb:
Bayangkan saja dengan *Rp. 39x.000/Bulan*, Anda akan
mendapatkan space sebesar *9x GB* atau setara dengan */9x,000 MB/* dan bandwidth
sebesar *9x0 GB*. Selain itu, kami juga menyediakan Paket Reseller Hosting 3x GB
Space dan 3x0 GB Bandwidth - Hanya Rp. 24x.000/Bulan.
Mungkin diskusi seperti ini harusnya di milis-nya pak adi (*yang mirip
dengan infotainment di salah satu TV swasta Indonesia*)
Doni
--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis