Standar mail server yang dikonfigurasi dengan baik adalah memiliki
backup mail server, sebagai tindakan berjaga-jaga andaikata ada
masalah pada mail server utama. Mekanisme backup sendiri bisa dalam
berbagai bentuk, baik berupa MX backup, Backup fail over, replikasi,
virtualisasi maupun dalam bentuk backup manual.

Salah satu konfigurasi backup yang cukup penting dan mudah dilakukan
adalah MX backup, karena :

   1. MX backup mencegah terjadinya email bouncing akibat matinya server utama
   2. MX backup mudah dikonfigurasi, hanya membutuhkan proses
instalasi sistem dan setting domain forward
   3. MX backup tidak memerlukan account email satu persatu, karena
fungsinya hanya sebagai penampung sementara dan sebagai mail forwarder
   4. Email yang ditampung akan secara otomatis diforward ke email
utama tanpa harus melakukan forward/requeue manual

Bagaimana cara setting MX backup ? Berikut adalah langkah-langkahnya,
dengan asumsi sudah ada mail server utama yang berjalan :

Berikut adalah contoh konfigurasi yang digunakan :

Nama domain : vavai.co.id
Mail server utama : mail.vavai.co.id
MX Backup : mail2.vavai.co.id

   1. Install Zimbra Mail Server, panduannya bisa download disini :
http://bit.ly/d7TCaD . Untuk nama hostname, saya beri nama
mail2.vavai.co.id sesuai dengan konfigurasi diatas
   2. Set domain forward dengan perintah sebagai berikut :

      su - zimbra
      zmprov md vavai.co.id zimbraMailCatchAllAddress @vavai.co.id
      zmprov md vavai.co.id zimbraMailCatchAllForwardingAddress @vavai.co.id
      zmprov md vavai.co.id zimbraMailTransport smtp:mail.vavai.co.id

   3. Set MX backup pada DNS public yang digunakan (DNS ISP atau DNS
public yang dikelola sendiri). MX backup dapat diset dengan cara
membuat MX records yang berbeda prioritas dan merujuk pada mail server
backup. Contoh : http://bit.ly/cq5M3P
      `
      Pada contoh diatas, terdapat 1 mail server utama
(mail.vavai.co.id) dengan 2 buah mail backup (mail2 dan mail3).
Masing-masing memiliki IP public sendiri, dengan hostname berbeda
namun melayani nama domain yang sama. Prioritas tertinggi adalah mail
server dengan angka prioritas paling rendah, dalam contoh diatas
adalah prioritas 0, disusul prioritas 10 dan prioritas 30.

Pada skenario diatas, jika ada masalah pada koneksi mail utama, email
akan otomatis dikirimkan ke MX backup tanpa melakukan proses resolve
DNS ulang. Oleh MX backup, email ini sedianya akan secara otomatis
diforward ke mail server utama, namun karena kondisi mail server utama
down, email akan ditampung diqueue menunggu hingga mail server utama
aktif kembali.

Proses requeue akan dilakukan secara otomatis, periodik berdasarkan
interval tertentu. Standard Zimbra, email queue akan dipertahankan
selama 5 hari didalam queue. Jika masa ini lewat dan mail server utama
tetap tidak up (misalnya Admin mail servernya pingsan kelamaan
recovery sistem, hehehe…), email akan dibouncing ke pengirim.

Sesuai gambaran diatas, MX backup berfungsi hanya sebagai penampung,
bukan sebagai mail server backup yang menggantikan mail server utama.
Jika ingin fungsi mail server backup sebagai salinan mail server
utama, implementasikan sistem DRBD-Heartbat ataua DRBD-Pacemaker yang
mampu melakukan replikasi dan sinkronisasi data secara online.

Link artikel beserta ilustrasi gambar :
http://vavai.com/2010/11/18/membuat-mail-server-backup-mx-backup-dengan-zimbra-mail-server/

-- 
Best Regards,

Masim "Vavai" Sugianto
/************************************************************/
Blog (ID)                                  : http://www.vavai.com
Excellent Infotama Kreasindo    : http://www.vavai.biz
/************************************************************/

--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis

Kirim email ke