dari tetangga sebelah lagi, Insya Allah bermanfaat.....aminn..


-lami-

        

        

        

        


*/Pesantren Virtual <[EMAIL PROTECTED]>/* wrote:
Subject: [pesantren] Kajian Ramadhan:Istiqamah dan Konsistensi dalam Beramal


    #############################################
    Konsultasi: [EMAIL PROTECTED]
    #############################################

    Istiqamah dan Konsistensi dalam Beramal
    Oleh: Abdul Kholiq Saman

    A. Definisi
    Istiqïmah adalah berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah
    bergeser, karena akar kata Istiqïmah dari kata ïqaamaï yang berarti
    berdiri. Maka secara etimologi, Istiqïmah berarti tegak lurus. Dalam
    kamus
    besar bahasa Indonesia, Istiqïmah diartikan sebagai sikap teguh
    pendirian
    dan selalu konsekuen.
    Secara terminologi, Istiqïmah bisa diartikan dengan beberapa pengertian
    berikut ini;
    1. Abu Bakar As-Shiddiq ra ketika ditanya tentang Istiqïmah ia menjawab
    bahwa Istiqïmah adalah kemurnian tauhid (tidak boleh menyekutukan Allah
    dengan apa dan siapa pun).
    2. Umar bin Khattab ra berkata, ïstiqïmah adalah komitmen terhadap
    perintah dan larangan dan tidak boleh menipuï.
    3. Utsman bin Affan ra berkata, Istiqïmah adalah mengikhlaskan amal
    kepada Allah Taala
    4. Ali bin Abu Thalib ra berkata, Istiqmah adalah melaksanakan
    kewajiban-kewajiban
    5. Mujahid berkata,Istiqmah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid
    sampai bertemu dengan Allah Taala.
    6. Ibnu Taimiyah berkata, Mereka berIstiqmah dalam mencintai dan
    beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan.

    Jadi muslim yang berIstiqmah adalah muslim yang selalu
    mempertahankan keimanan dan akidahnya dalam situasi dan
    kondisi apapun. Ia bak batu karang yang tegar menghadapi
    gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti. Ia tidak
    mudah loyo dalam menjalankan perintah agama. Ia senantiasa
    sabar dalam menghadapi seluruh godaan. Itulah manusia muslim
    yang sesungguhnya, selalu Istiqmah dalam sepanjang jalan.

    B. Bentuk-bentuk Istiqmah
    1. Istiqmah dalam Aqidah

    "dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
    ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
    karena
    jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu
    diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa". (QS Al-An�am: 153).

    2. Istiqmah dalam Syariah

    "Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
    dari
    urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti
    hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui".(QS Al-Jaatsiyah: 18)

    3. Istiqamah dalam Perjuangan


    "Maka boleh jadi kamu hendak meniggalkan sebagian dari apa yang
    diwahyukan
    kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karea khawatir bahwa mereka akan
    mengatakan: mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan)
    atau datnag bersama-sama dengan dia seorang malaikat? Sesungguhnya kamu
    hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu"
    (QS Huud: 12).

    C. Dalil-Dalil Dan Dasar Istiqamah
    Dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah saw banyak sekali ayat dan
    hadits yang
    berkaitan dengan masalah Istiqamah di antaranya adalah;

    "Maka tetaplah (Istiq�mahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana
    diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta
    kamu dan
    janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang
    kamu kerjakan" (QS 11:112).

    Ayat ini mengisyaratkan kepada kita bahwa Rasulullah dan orang-orang
    yang
    bertaubat bersamanya harus beristiqomah sebagaimana yang telah
    diperintahkan.

    "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami ialah Allah",
    kemudian mereka tetap Istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap
    mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah
    penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas
    apa yang telah mereka kerjakan" (QS 46:13-14).

    Ayat dan hadits di atas menggambarkan urgensi Istiqamah setelah beriman
    dan pahala besar yang dijanjikan Allah SWT seperti hilangnya rasa takut,
    sirnanya kesedihan dan surga bagi hamba-hamba Allah yang senantiasa
    memperjuangkan nilai-nilai keimanan dalam setiap kondisi atau situasi
    apapun. Hal ini juga dikuatkan beberapa hadits nabi di bawah ini;

    "Aku berkata, Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu perkataan dalam
    Islam yang aku tidak akan bertanya kepada seorang pun selain engkau.
    Beliau bersabda, Katakanlah, Aku beriman kepada Allah, kemudian
    berIstiqamahlah (jangan menyimpang). (HR Muslim dari Sufyan bin
    Abdullah)

    D. Faktor-Faktor Yang Melahirkan Istiqamah
    Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (691 - 751 H) dalam kitabnya Madaarijus
    Salikiin menjelaskan bahwa ada enam faktor yang mampu melahirkan
    istiqomah dalam jiwa seseorang sebagaimana berikut;




    1. Beramal dan melakukan optimalisasi

    "Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
    sebenar-benarnya.
    Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
    dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia
    (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan
    (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas
    dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
    dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali
    Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan
    sebaik-baik Penolong" (QS 22:78).

    2. Berlaku moderat antara tindakan melampui batas dan menyia-nyiakan


    "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
    berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
    tengah-tengah antara yang demikian" (QS 25:67).


    Dari Abdullah bin Amru, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, 
    Setiap
    amal memiliki puncaknya dan setiap puncak pasti mengalami kefuturan
    (keloyoan). Maka barang siapa yang pada masa futurnya (kembali) kepada
    sunnahku, maka ia beruntung dan barang siapa yang pada masa futurnya
    (kembali) kepada selain itu, maka berarti ia telah celaka (HR Imam Ahmad
    dari sahabat Anshar)

    3. Tidak melampui batas yang telah digariskan ilmu pengetahuannya

    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
    tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
    akan dimintai pertanggung jawaban." (QS 17:36).

    4. Tidak menyandarkan pada faktor kontemporal, melainkan bersandar pada
    sesuatu yang jelas.

    5. Ikhlas

    "Padahal mereka tidak disuruh, melainkan supaya menyembah Allah dengan
    memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
    lurus, dan
    supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
    itulah agama yang lurus" (QS 98:5).

    6. Mengikuti Sunnah

    "Telah aku tinggalkan bagi kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat
    selamanya selagi berpegang tegung dengannya yaitu Al-Quran dan sunnah
    para nabinya. "(HR Imam Malik dalam Muatta).

    E. Dampak Positif Istiqomah
    Manusia muslim yang beristiqomah dan yang selalu berkomitmen dengan
    nilai-nilai kebenaran Islam dalam seluruh aspek hidupnya akan merasakan
    dampaknya yang positif sepanjang hidupnya. Adapun dampak positif
    istiqomah
    sebagai berikut;

    1. Keberanian (Syajaah)
    Muslim yang selalu istiqomah dalam hidupnya ia akan memiliki keberanian
    yang luar biasa. Ia tidak akan gentar menghadapi segala rintangan dalam
    kehidupanya. Ia tidak akan pernah menjadi seorang pengecut dan
    pengkhianat
    dalam hutan belantara perjuangan. Selain itu juga berbeda dengan orang
    yang di dalam hatinya ada penyakit nifaq yang senantiasa menimbulkan
    kegamangan dalam melangkah dan kekuatiran serta ketakutan dalam
    menghadapi
    rintangan-rintangan. Perhatikan firman Allah Taala dalam surat Al-Maidah
    ayat 52 di bawah ini;

    "Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya
    (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani),
    seraya berkata,  Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah
    akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan
    dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa
    yang
    mereka rahasiakan dalam diri mereka.

    2. Ithmi nan (ketenangan)
    Keimanan seorang muslim yang telah sampai pada tangga kesempurnaan akan
    melahirkan tsabat dan istiqomah dalam medan perjuangan. Tsabat dan
    istiqomah sendiri akan melahirkan ketenangan, kedamaian dan kebahagian.
    Meskipun ia melalui rintangan yang panjang, melewati jalan terjal
    kehidupan dan menapak tilas lika-liku belantara hutan perjuangan. Karena
    ia yakin bahwa inilah jalan yang pernah ditempuh oleh hamba-hamba Allah
    yang agung yaitu para Nabi, Rasul, generasi terbaik setelahnya dan
    generasi yang bertekad membawa obor estafet dakwahnya.

    "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
    dengan
    mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi
    tenteram"  (QS 13:28).

    3. Tafaul (optimis)
    KeIstiqamahan yang dimiliki seorang muslim juga melahirkan sikap
    optimis.
    Ia jauh dari sikap pesimis dalam menjalani dan mengarungi lautan
    kehidupan. Ia senantiasa tidak pernah merasa lelah dan gelisah yang
    akhirnya melahirkan frustasi dalam menjalani kehidupannya. Keloyoan yang
    mencoba mengusik jiwa, kegalauan yang ingin mencabik jiwa mutmainnahnya
    dan kegelisahan yang menghantui benaknya akan terobati dengan
    keyakinannya
    kepada kehendak dan putusan-putusan ilahiah. Hal ini sebagaimana yang
    diisyaratkan oleh beberapa ayat di bawah ini;

    " Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
    dirimu
    sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
    sebelum Kami
    menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
    Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita
    terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
    gembira
    terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai
    setiap
    orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS 57:22-23)

    "Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
    saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
    tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS 12:
    87).

    "Ibrahim berkata, Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat
    Tuhan-nya,
    kecuali orang-orang yang sesat" (QS 15:56).

    Maka dengan tiga buah Istiqamah ini, seorang muslim akan selalu
    mendapatkan kemenangan dan merasakan kebahagiaan, baik yang ada di dunia
    maupun yang dijanjikan nanti di akherat kelak. Perhatikan ayat di bawah
    ini;


    "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, Tuhan kami ialah Allah"
    kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
    kepada mereka dengan mengatakan,  Janganlah kamu takut dan janganlah
    merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
    dijanjikan
    Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan
    akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan
    memperoleh
    (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan
    Yang Maha
    Pengampun lagi Maha Penyayang"  (QS 41:30-32).




    -- 
    This message believed to be clean.






    ----------------------


<http://us.rd.yahoo.com/mail_us/taglines/postman7/*http://us.rd.yahoo.com/evt=39666/*http://messenger.yahoo.com>
 






=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke