Jadi ngiler nih pak....
 
Tapi mayan jauh yak.... mending yang depan Taman Harmoni aja deh...deketan...
Tapi dimari ada menu Mie tumis nggak sih... soalnya biasanya saya cuman pesen 
mie gorengnya....Minumnya es campur garut di sebalahnya....
 
Kapan traktir nih pak Aan..?...
 
Salam olahraga,
C2/3
 


 
 

--- On Tue, 8/5/08, 44N <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: 44N <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [Wismamas] Mie Aceh
To: wismamas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 5, 2008, 5:55 AM







Mandi Keringat Menyantap Mie Aceh!

Devita Sari - detikFood





 
Jakarta - Tempatnya sederhana, namun siapa sangka di warung tenda nan sederhana 
ini tersimpan kelezatan kuliner tanah rencong. Mie dengan racikan bumbu yang 
kaya rempah dan bercita rasa pedas benar-benar menggetarkan lidah. Shtttt... 
bisa-bisa Anda ketagihan dibuatnya!

Ya, ditilik dari namanya 'Pidie 2000 Mie Aceh Centre' sudah dapat ditebak bahwa 
warung makan ini menyediakan hidangan khas Aceh khususnya mie. Letaknya yang 
tepat berada di Jl. Margonda, Depok membuat warung makan mie Aceh ini tak sulit 
dicari. Selain sudah cukup dikenal bukan hanya oleh orang Aceh sebagai pelepas 
rindu, namun juga oleh warga Depok dan sekitarnya.

Meskipun di sisi kiri dan kanannya terdapat berbagai restoran besar, ternyata 
Pidie2000 tak kalah pamor. Ketika kami menyibak spanduk yang nyaris menutup 
rapat warung, hampir semua bangku telah terisi penuh. Namun untunglah masih ada 
sebuah meja kosong yang dapat kami tempati.

Mie yang asal muasalnya dari Cina, di warung tenda ini diracik dengan bumbu 
khas Aceh. Karena mi jadi kegemaran banyak orang makan racikan mi yang ini juga 
bikin kami ingin menjajal rasanya. Dari daftar menu yang sederhana, mie tumis 
dan mi goreng special menjadi pilihan kami. 

Sambil menunggu pesanan sang pelayan menyajikan sepiring kue timpan yang 
menurut teman saya merupakan jajanan khas Aceh. "Cobain deh enak loh," ujarnya 
sambil mengambil sebuah. Suapan pertama rasa dominan pisang dan manis gula 
langsung menyerbu lidah. Hmm... benar juga rasanya enak! Tak lama kami pun 
sudah asyik mengunyah kue yang mirip dodol dan berbalut daun pisang ini. Kue 
ini terbuat dari tepung ketan, pisang, dan gula yang dilumatkan. 


Tempat kami duduk persis bersebelahan dengan tungku tempat memasak mi, maka 
dengan leluasa kami mengamati proses pembuatan mie. Satu wajan besi besar 
berisi bumbu merah kecokelatan berminyak, mirip bumbu rendang yang diaduk oleh 
sang koki. Gaya mengaduknya mirip orang Betawi mengaduk dodol, pakai gaya 
‘mendayung’. Kami tahu untuk membuat bumbu dengan belasan rempah ini pasti 
diperlukan waktu beberapa jam plus kesabaran dalam mengaduk. Aroma harum 
bumbupun mulai menusuk-nusuk hidung! 

Setelah menunggu antrian akhirnya mie tumis tersaji mengepul. Kuahnya 'nyemek', 
kental, mirip lo mie dengan warna semburat kemerahan. Disajikan dengan sepiring 
kecil irisan timun bawang merah, cabe rawit dan emping goreng. Tampilan yang 
sangat eksotik menggoda untuk segera dicicip. Saat diaduk, aroma wangi rempah 
langsung menyerbu hidung.

Mie kuning besar, jenis mi hokkian merupakan ciri khas mie Aceh ini. Dilengkapi 
dengan irisan tomat, daun bawang dan iris tipis daging plus tauge. Rasa mienya 
kenyal lembut, dagingnya juga mulus saat dikunyah dan kuahnya memang istimewa. 
Beraroma kari yang lembut dan rasa ‘panas’nya langsung menyengat, membuat dahi 
dan muka saya langsung berlelehan keringat! Wuah..sedap nian!

Untuk mie goreng rupanya aroma rempah jauh lebih terasa kuat. Mie nya terlihat 
agak basah dan berwarna kecokelatan berlumur rempah. Sungguh menggoda dan 
nyaris membuat saya menitikkan air liur sebelum mencicipinya. Karena mi goreng 
ini spesial maka isinya juga komplet, udang, daging, seledri, telur, dan tomat.

Ternyata bumbu mi goreng lebih kuat menonjok lidah kami sehingga keringatpun 
makin deras berlelehan. Rasa pedas inilah yang justru membuat saya tak berhenti 
menyuapnya. Tenggorokan justru terasa lega setelah dilumuri racikan bumbu tanah 
rencong ini.

Meskipun berbagai aneka jus segar seperti jus anggur, pear New Zeland, dan jus 
timun tersedia namun untuk mengalahkan rasa pedas kami memutuskan untuk memesan 
segelas es teh manis. Seporsi mie tumis dihargai Rp 14.000,00 dan mie goreng Rp 
12.000. Sedangkan untuk aneka jus harganya berkisar dari Rp 5000 - Rp 6000,00. 
Nah, tak mahal bukan?

Selain tak perlu jauh-jauh datang ke Aceh, untuk merasakan keunikan kuliner 
Aceh, Anda tak perlu membayar mahal. O ya, selain itu sebagian dari penghasilan 
warung Pidie 2000 ini akan disisihkan untuk membantu pendidikan anak-anak di 
Aceh.

'Pidie 2000' Mie Aceh Centre
Jl. Margonda Pondok Cina No. 339, Depok
Telp: 021-78887882 / 77212658 ( dev / Odi )  














      

Kirim email ke