ini contoh yang gagal,
semoga nanti ada contoh yang berhasil, supaya fair

*BR, ari.ams*


artkel asli:
http://www.detikfinance.com/read/2010/08/03/201531/1413059/5/kisah-zimbabwe-redenominasi-10-miliar-dolar-jadi-1-dolar?f9911013

Selasa, 03/08/2010 20:15 WIB
Kisah Zimbabwe Redenominasi 10 Miliar Dolar jadi 1 Dolar
*Wahyu Daniel* - detikFinance

*Jakarta* - Jika Indonesia baru mempelajari rencana untuk melakukan
redenominasi mata uang, Zimbabwe sudah melaksanakannya mulai 1 Agustus 2010.
Tak tanggung-tanggung, Bank Sentral Zimbabwe meredenominasi dengan mengubah
uang 10 miliar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe atau menghilangkan 10
angka nol.

Gubernur Bank Sentral Zimbabwe Gideon Gono mengatakan kebijakan redenominasi
ini dilakukan untuk membantu masyarakat keluar dari hiper inflasi yang
terjadi di negara tersebut.

"Dolar Zimbabwe diredenominasi menjadi 1 sampai 10 dolar, yang artinya
menghilangkan 10 angka nol dalam nilai nominal uang. Jadi uang 10 miliar
dolar Zimbabwe diubah menjadi 1 dolar Zimbabwe mulai 1 Agustus 2010," tutur
Gideon seperti dikutip dari *Reuters*, Selasa (3/8/2010).

Namun para analis merasa pesimistis dengan rencana ini. Mereka menilai
kebijakan redenominasi ini tidak akan bisa mengakhiri kehancuran ekonomi
negara tersebut yang disebabkan inflasi maha tinggi yaitu sebesar 2,2 juta
persen. Ini merupakan inflasi tertinggi di dunia karena keterbatasan suplai
makanan dan uang valas.

"Kebijakan ini (redenominasi) hanya sebuah jalan keluar untuk menghilangkan
banyaknya angka nol dalam mata uang mereka. Namun kebijakan ini tidak
mengatasi akar dari masalah," ujar konsultan ekonomi John Robertson.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi oleh negara tersebut adalah
kelangkaan arus dana masuk atau investasi dari luar.

Seperti diketahui, di Zimbabwe tiap hari harga terus meroket, dan inilah
yang menyebabkan inflasi di negara tersebut sangat tinggi. Ini yang
mendorong bank sentral Zimbabwe mengeluarkan uang kertas pecahan 100 miliar
dolar Zimbabwe.

Gideon Gono pada pertengahan 2006 pernah melakukan kebijakan redenominasi
dengan menghilangkan 3 angka nol pada mata uangnya. Hal ini dilakukan hanya
untuk mempermudah masyarakat agar tidak perlu membawa tumpukan besar uang
untuk belanja. Namun langkah ini ternyata mendorong kenaikan harga barang
yang sangat tajam.

Bahkan yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli lalu, pemerintah Zimbabwe
diam-diam menaikkan gaji para pekerja menjadi rata-rata 2 triliun dolar
Zimbabwe. Untuk menaikkan daya beli masyarakatnya. Tapi ternyata gaji
tersebut hanya cukup untuk membiayai ongkos 10 kali perjalanan mereka
bekerja atau hanya untuk membeli delapan potong roti saja.

Di Indonesia, wacana redenominasi ini sedang ramai dibicarakan. Bank
Indonesia (BI) merencanakan untuk melakukan redenominasi rupiah. Namun BI
yakin redenominasi rupiah tidak akan mengalami nasib tragis layaknya dolar
Zimbabwe. Kegagalan negara Zimbabwe dalam melakukan redenominasi beberapa
waktu yang lalu disebabkan oleh tidak terkendalinya tingkat inflasi.

Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, Indonesia tidak akan senasib
dengan Zimbabwe soal redenominasi ini karena tingkat inflasi di Indonesia
masih sangat terkendali sehingga redenominasi diharapkan berjalan mulus.

"Bahkan tingkat inflasi dalam 2-3 tahun kedepan bisa turun ke 4,5% plus
minus 1%," jelas.

Menurut Darmin negara yang gagal melakukan redenominasi adalah Zimbabwe. Hal
itu terjadi karena tingkat inflasi di Zimbabwe naik dan tidak kredibel
sewaktu dilakukannya proses redenominasi.

"Jadi itu dianggap gagal redenominasi di Zimbabwe karena disaat redenominasi
inflasi terus membumbung tinggi," kata Darmin.

*(dnl/dro)*
-- 
-----
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke