Salah satu kelemahan kita orang Indonesia adalah kurang menghargai, (sehingga) kurang memelihara catatan sejarah diri pribadi (jarang yg punya diary) maupun sejarah keluarga (papah/mamah, kakek/nenek, dan seterusnya. Kita lebih senang berceritera secara lisan krn ada pendengar yg baik yg ketika kemudian berceritera kepada yg lain ditambah bumbu pemanis dst, dst. Maka walau berlalu puluhan tahun atau ratusan tahun, sudah sangat sulit untuk mengetahui apa sesungguhnya terjadi. Lalu kita menerima info yg bermula dari konon, sahibul hayat, katanya, ceriteranya.
Selamat berlibur merayakan Idul Fitri
Dharma

Sent from my iPhone

On Sep 9, 2010, at 6:40 AM, "Dipo" <dipod...@yahoo.com> wrote:

You chose to allow budaya_tionghua@yahoogroups.com even though this message failed authentication
Click to disallow |
Irawan heng,

Saya baru dengar tentang nisan2 yang ditemukan, mudah2an nisan2 itu dipelihara dengan baik sekarang. Apakah sempat dipelajari dari tahun berapa nisan2 itu dibuat ?

Mengenai legenda puasa itu saya juga pernah mendengar, tapi dalam versi ini yang mengajari sang Laksamana sendiri

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, irawanraha...@... wrote:
>
> Setahu saya, dari berbagai catatan
> sejarah memang tidak tercantum adanya peristiwa kunjungan Zheng He ke Semarang. Namun satu Hal yang perlu diingat, pada saat itu kota Semarang belum terbentuk, belum ada namanya ! Masih merupakan pantai pinggir laut.
>
> Ketika itu pelabuhan yang ramai adalah di Tuban, Jepara ( bahkan kelak Belanda baru memindahkan pangkalannya dari Jepara ke Semarang ).
>
> Satu Hal lagi yang perlu diingat, Pecinan Semarang bermula dari daerah sekitar Sam Po Tong. Hal ini, bisa dibuktikan dengan adanya makam Tionghoa kuno di daerah sana yang pernah direnovasi pada jaman dinasti Qing era Qian Long.
>
> Mengenai goa, konon yang asli berjarak 100 meter ( sekitar Phapros ) namun sudah runtuh ketika terjadi hujan badai. Kemudian dibangun tiruannya ( sekarang goa di bawah ). Pada tahun 2005 dibuatlah goa yang baru ( yang sekarang dipakai ).
>
> Sejauh ini, saya belum pernah mendengar jika goa itu digunakan untuk pertapaan Zheng He, melainkan tempat pengobatan Wang Qing Hong, yang konon ditinggal bersama pengawalnya di tempat itu.
>
> Pada saat pembangunan Sam Po Tong di tahun 2005 banyak ditemukan nisan Islam masyarakat Tionghoa. Pada saat saya kecil, terdapat cerita, bahwa yang mengajarkan rakyat pribumi Semarang puasa adalah armada Zheng He.
>
> Sayang, sekarang klenteng Sam Po Tong telah mengalami degradasi Dan komersialisasi. Saya sendiri terakhir ke sana saat perayaan kedatangan Zheng He 2 hari menjelang awal puasa. Tidak seramai dulu lagi.
>
> Irawan R
>
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>


Kirim email ke