*\/**\/**\/**\/**\/**\/* S E L A M A T HARI NATAL 1998 DAN TAHUN BARU 1999 *+**+**+**+**+**+* REAKSI TERHADAP NATAL Matius 2:1-12 Oleh: Pdt. Yanvantius Tulai PENDAHULUAN Ada bermacam reaksi dan sikap yang bisa kita lihat dari kehidupan orang percaya, menjelang dan pada saat hari natal. Sebagian orang justru tidak bersukacita di hari natal. Apa sebab? Karena sering kali natal itu diidentikkan dengan baju baru, celana baru, gaun baru, sepatu baru. Sehingga kalau ternyata hal-hal yang "baru" ini tidak terpenuhi, mereka akan menghadapi natal dengan penuh kegelishan dan tekanan batin yang sebenarnya tidak perlu. Di lain pihak kita dapat melihat sebagian orang menghadapi natal dengan hati yang gembira dan penuh antusias. Mengapa? Karena natal merupakan kesempatan untuk menampilkan baju yang baru, celana yang baru, gaun yang baru, sepatu yang baru, rambut model terbaru, kue dengan resep terbaru, bahkan suatu kesempatan untuk berpesta pora. Kedua sikap dan reaksi yang saya sebutkan diatas samasama ekstrim. Yang satu frustrasi karena tidak memiliki pakaian baru, sedangkan yang kedua konsentrasinya terpusat pada hal-hal lahiriah, sementara Kristus yang seharusnya menjadi pusat perayaan natal tidak ada di hati mereka. Namun dalam renungan ini kita tidak membahas tentang kedua sikap dan reaksi tersebut. Yang kita soroti adalah bagaimana reaksi ketika natal pertama (kelahiran Yesus Kristus) terjadi 2000 tahun yang lalu. Dalam Injil Matius 2:1-12 kita dapat melihat ada tiga macam reaksi terhadap kelahiran Yesus Kristus. 1. Reaksi cemas dan iri hati dari Raja Herodes (ay. 3) Ketika berita tentang kelahiran Yesus Kristus terdengar, Raja Herodes diliputi perasaan cemas dan kuatir, apalagi menurut berita yang disampaikan oleh para Majus bahwa yang lahir itu adalah Raja orang Yahudi. Herodes merasa takut jangan-jangan Yesus di kemudian hari akan menjadi rival politiknya, yang akan memimpin kaum oposisi untuk menjatuhkan dirinya sebagai raja. Padahal tujuan Yesus Kristus datang ke dunia ini bukanlah untuk menjadi raja duniawi, melainkan untuk menjadi raja damai yakni memperdamaikan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa dengan Sang Khalik. Di sini kita melihat bahwa Raja Herodes salah persepsi tentang Yesus, yang kemudian mengakibatkan ia iri hati dan tidak senang terhadap Yesus yang baru lahir itu. Iri hati biasanya akan memakan paling tidak dua korban: Pertama, diri sendiri dan kedua , orang lain. Akibat iri hati kepada Yesus, Herodes menjadi cemas dan gelisah. Tidur tak nyenyak makan tak enak. Selalu diliputi perasaan was-was yang sebetulnya tidak perlu. Dalam buku, "You can live above envy, Flynn . L.B mengatakan, "Orang yang iri hati merasakan keuntungan orang lain adalah kerugian baginya, pendapatan orang lain, adalah kehilangan baginya, berkat orang lain adalah kutuk baginya, kemajuan orang lain adalah kemunduran baginya, kenaikan pangkat orang lain adalah penurunan pangkat baginya, kesuksesan orang lian adalah kegagalan baginya". Korban pertama dari iri hati adalah diri sendiri. * Cerita Yunani tentang seorang yang mati tertimpa patung Theogenes - lawan tandingnya. Ia berusaha memahat patung Theogenes sampai roboh, agar orang tidak lagi mengenang Theogenes. Patung itu juga akhirnya roboh, tetapi roboh menimpa dirinya sendiri. Yang pertama menjadi korban iri hati adalah diri sendiri. Korban kedua dari sikap iri hati adalah orang lain. Akibat iri hati raja Herodes, banyak anak usia 2 tahun ke bawah menjadi korban pembunuhan di Betlehem (2:16). Dari zaman ke zaman kita melihat bahwa suatu pemerintahan yang diktator dan berusaha untuk mempertahankan status quo, pasti tidak segan-segan mengorbankan rakyat sipil untuk mencapai tujuan politiknya. Ini pula yang terjadi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, banyak elite politik yang mengorbankan rakyat yang tidak bersalah seperti : mengadu domba rakyat dengan isu SARA, mengadakan pembantaian dengan dalih dukun santet, dan sebagainya. Menurut ahli sejarah Yahudi bernama Yosephus, Herodes adalah seorang raja kejam yang haus akan darah. - Waktu berusia 18 tahun Herodes membunuh iparnya yang bernama Aristobulus, karena orang di Yerusalem mengagumi pribadi Aristobulus. - Pada tahun ke 7 Herodes naik tahta ia membunuh kakek isterinya yang bernama Hycranus. - Pada usia 70 tahun ia membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem dan sekitarnya yang berusia 2 tahun ke bawah. - Pada usia 80 tahun ia membunuh isterinya dan mertuanya sendiri. Bahkan dua anak kandungnya sendiri bernama Alexander dan Aristobulus dicekik di dalam penjara oleh algojo-algojo yang ia suruh. - Menjelang akhir hidupnya ia memanggil semua pemimpin Yahudi dari seluruh wilayah Yudea dan membunuh mereka satu persatu. Iri hati selalu menelan korban baik diri sendiri maupun orang lain. II. Reaksi masa bodoh (acuh tak acuh) dari Para Pemimpin Agama Yahudi (2:4-6). Ketika Herodes mendengar bahwa Kristus telah lahir, ia mengumpulkan semua imam kepala dan ahli Taurat (alim ulama saat itu), dan bertanya kepada mereka: "Dimana Mesia akan dilahirkan?" ((2:4). Para pemimpin agama itu memberikan jawaban yang benar. Mereka mengutip nubuah PL, "Kristus akan dilahirkan di Betlehem, Tanah Yudea". Pemimpin agama itu memberikan jawaban yang tepat, namun sayang sekali mereka menolak nubuat tersebut untuk diri mereka sendiri. Hari ini banyak orang yang bersikap masa bodoh terhadap kebenaran Firman Tuhan. Walaupun mereka tahu bahwa Yesus itu Juruselamat dan Penebus, namun mereka tidak mau percaya. Tahu tetapi tidak percaya adalah iman yang mati, yang tidak akan menyelamatkan orang tersebut. Janganlah kita merayakan Natal hanya secara lahiriah, di mana sebenarnya Yesus tidak ada di hati kita masing-masing. Kalau itu terjadi, berarti kita telah merayakan Natal dengan tanpa makna, sebab kita telah mengabaikan Yesus yang seharusnya menjadi pusat perayaan Natal itu sendiri. · Legenda kuno dari Eropah mengisahkan tentang seorang bayi Putra Mahkota mati ketika pesta berlangsung. Bayi itu meninggal akibat (tanpa sengaja) tertutup tumpukan jas/mantel para tamu terhormat yang diletakkan diatas tempat bayi itu. Akhirnya suasan gembira dalam pesta itu berubah manjadi dukacita karena bayi yang menjadi pusat dan inti dari pesta itu telah tiada. Demikian pula halnya dengan setiap orang yang sibuk merayakan natal, namun mengabaikan Yesus Kristus yang menjadi inti dari perayaan natal. Jikalau Yesus Kristus tidak lahir di hati kita masing-masing, maka perayaan Natal yang kita lakukan hanyalah sekedar formalitas dan tidak ada artinya. III. Reaksi Positif Dari Orang-orang Majus yang mencari, menyembah dan memberi persembahan. 1. Mencari. Hikmat yang diberikan Tuhan kepada parai para Majus tentang astronomy (ilmu perbintangan) menuntun orang Majus bertemu dengan Yesus. Ini suatu kenyataan bahwa ilmu yang sejati tidak mungkin bertentangan dengan iman yang benar. Kalau ada kontradisksi antara iman dan ilmu pengetahuan ada 3 kemungkinan: - Iman yang benar berhadapan dengan ilmu yang salah. - Iman yang salah berhadapan dengan ilmu yang benar. - Iman yang salah bertemu dengan ilmu yang salah. Adakah di hari Natal ini kita ingin bertemu dan bersekutu lebih intin dengan Yesus? Seperti para Majus, marilah kita memakai akal budi kita untuk semakin mengenal Sang Juruselamat 2. Menyembah. Seistimewanya seorang bayi, tidak pernah ketika lahir disembah oleh manusia. Tetapi Yesus ketika lahir disembah paling tidak oleh 3 kelompok. - Para bala tentera sorga (Lukas 2:14) mewakili kelompok sorgawi. - Para Gembala - mewakili rakyat biasa - Para Majus - mewakili kaum intelektual, para bangswan dan orang-orang kaya. Menyembah yang tidak patut disembah adalah merupakan penyembahan berhala. Tetapi tidak menyembah Allah yang memang patut disembah adalah suatu kerugian yang akan membawa kepada kebinasaan kekal. Penyembahan yang dilakukan terhadap Yesus ini, menunjukkan sifat ke-IlahianNya. Dia adalah Allah yang telah menjelma menjadi manusia. Inilah yang disebuat dengan istilah inkarnasi. Itu sebab lagu Natal dinyanyikan: Sembah dan puji Dia) 3x yang Raja. · Ketika lagu Haleluyah Corus dinyanyikan oleh suatu group konser di kota London Raja George II berdiri mendengarkan lagu itu dan meletakkan mahkota. Hal itu Raja lakukan setelah ia mendengar syair lagu yang mengatakan bahwa Jesus is The King of kings and The Lord of lords. Raja berkata: "Kalau Yesus adalah Raja diatas segala raja, maka saya ini adalah raja biasa. Saya harus berdiri untuk menghormati Yesus Kristus". Sikap raja George II beda sekali dengan sikap Raja Herodes yang justru merasa tersaing dengan keberadaan Yesus. 3. Memberi persembahan. - Mas = biasanya persembahan untuk Raja - Yesus Raja atas segala raja. - Kemenyan = dupa yang dipakai para imam untuk mempersembahkan korban di Bait Allah - Yesus adalah Iman Besar. Imam (Lat. Pontifek= pembanguan jembatan. Yesus membangun jembatan antara Allah dan manusia yang telah rusak akibat dosa. - Mur = semacam gaharu yang dipakai untuk membalsem jenazah. Ini menunjukkan bahwa Kristus akan mati untuk menanggung hukuman dosa manusia. Di sinilah keunikan kelahiran Kristus. Kristus lahir untuk mati, menanggung hukuman dosa setiap orang yang percaya padaNya. PENUTUP. Bagaimana reaksi kita setiap kali merayakan hari kelahiran Yesus Kristus? Marilah kita membuang perasaan iri dan dengki terhadap sesama serta sikap masa bodoh terhadap Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Kita meresponi kelahiran Yesus Kristus dengan bersikap seperti para Majus yang datang dengan suatu kerinduan ingin berjumpa dengan Yesus Kristus dengan sikap menyembah, sambil juga mempersembahkan hidup kita dan apa yang kita miliki sebagai tanda syukur di hadapanNya yang adalah Raja diatas segala raja. Selamat Hari Natal 1998 Dan Selamat Tahun Baru 1999. Imanuel, Allah Menyertai Kita, Amin "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l