====================================================
Dibutuhkan : Pakaian layak pakai, Bahan makanan
Rekan-rekan terbeban...........???  Hub : [EMAIL PROTECTED]
Bantuan juga dapat disalurkan melalui:
*BRI Cabang Kusuma Bangsa Surabaya,
An:Robby  Ac.No 31.51.0058.7
*BII Cabang Pemuda Surabaya
An:Robby(FKKS-FKKI)
Ac.No 2.002.06027.2
=================ESKOL-NET  Crisis Centre===============

Sari Berita Harian Pagi Indonesia
Edisi: Jumat, 15 Januari 1999
-----------------------------------


***Gubernur Maluku: ''Sampuk'', Alternatif Tangani Kasus Ambon
***Kerusuhan di Ambon Berkembang ke Pulau Sanana dan Seram
     Korban Menjadi 24 Orang
***Di Sambas Empat Tewas, di Bolmong 27 Rumah Rusak
***22 Orang tewas dalam kerusuhan di Ambon
***Mobil Denpom ABRI Di Bojonegoro Dibakar Massa
***Rakyat Irja Meminta Perlindungan Komnas HAM Dalam Dialog Nasional
***Pabrik Bir Jerman Bahas Edi Tansil
***Dan Puspom ABRI: Tidak Ada Perintah Lain Dalam Kasus Aceh
***Permintaan Maaf Golkar Jangan Ditafsirkan Terlalu Negatif
***Menjelang Dua Bulan Setelah Peristiwa Kupang
      Kapan Kami Bisa Berusaha Kembali?
***Peneliti LIPI: Ada Yang Memanas-manasi Keadaan
***Jangan Lunturi Kesucian Manusia Dengan Rekayasa Permusuhan
***Selama Kontrak Dihargai Ekspor-Impor Tetap Jalan
***Bali Jauh lebih Penting daripada Partai
***Gantikan Habibie, PKP Ajukan Try Sutrisno
***Mungkinkah Pos ABRI Dihapuskan di DPR?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



*Gubernur Maluku: ''Sampuk'', Alternatif Tangani Kasus Ambon
------------------------------------------
Ambon (Bali Post) -
Pemda Maluku dan pimpinan agama setempat tengah mempertimbangkan langkah
menangani kerusuhan di Ambon sejak Selasa (19/1) sore dengan pendekatan
adat yang sebenarnya telah berakar kuat melalui budaya Pela-Gandong. ''Yang
pasti berbagai dampak bakal terjadi dengan penerapan adat itu, tetapi patut
dipertimbangkan secara bijaksana, sehingga bila diberlakukan bisa diterima
masyarakat,'' kata Gubernur Maluku Saleh Latuconsina di Ambon, Kamis (21/1)
kemarin.
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/nusa3.htm


*Di Sambas Empat Tewas, di Bolmong 27 Rumah Rusak
-----------------------------------------------
Pontianak (Bali Post) -
Kerusuhan antaretnis kembali terulang di Kabupaten Sambas. Dalam peristiwa
yang terjadi Rabu (20/1) itu, tercatat empat orang tewas di Kecamatan Jawai
Kabupaten Sambas, Kalbar. Kadispen Polda Kalbar Kapten Pol. Drs. Suhadi
ketika dihubungi Kamis (21/1) kemarin membenarkan bahwa kerusuhan tersebut
melibatkan dua etnis di Kalbar -- Madura dan Melayu. Peristiwa berbau SARA
ini berbeda dengan kejadian akhir 1997 yang melibatkan Suku Dayak-Madura
dan memakan korban jiwa.
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/nusa2.htm


*Kerusuhan di Ambon Berkembang ke Pulau Sanana dan Seram
  Korban Menjadi 24 Orang
------------------------------------------------------
Jakarta (Bali Post) -
Kapolri Letjen Pol. Roesmanhadi menegaskan, hingga kini tercatat sudah 24
orang tewas akibat kerusuhan di Ambon (bukan Ambom, seperti judul berita
kemarin-red) yang terjadi saat Idul Fitri 1419 H. Akibat kerusuhan yang
berbau SARA itu, tercatat pula 102 orang luka berat dan 35 orang luka
ringan. Kepada wartawan di Jakarta Kamis (21/1) kemarin, Kapolri
mengatakan, kerusuhan tersebut dipicu perkelahian antara seorang yang
bernama Yopi yang kesehariannya sebagai sopir angkot dan beberapa pemuda
yang ada di Desa Batumerah Bawah.
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/nusa1.htm


*22 Orang tewas dalam kerusuhan di Ambon
--------------------------------------
JAKARTA (Bisnis):
Kapolri Letjen (Pol) Roesmanhadi mengungkapkan kerusuhan di Ambon sejak 19
Januari hingga kemarin siang menyebabkan 22 korban jiwa, sementara tawuran
antardesa terjadi di Manado dan Sambas.
Menurut Kapolri, selain 22 korban jiwa, tercatat sedikitnya 102 orang luka
parah, 35 luka ringan, dan tiga aparat luka ringan. Pembakaran dilakukan
terhadap 22 kendaraan roda empat, 25 kendaraan roda dua, tiga gereja, tiga
mesjid, 88 rumah, 12 kios, dua pasar, dan dua bank, ujarnya.  Selengkapnya
: http://www.bisnis.com/


*Mobil Denpom ABRI Di Bojonegoro Dibakar Massa
-------------------------------------
Bojonegoro (Pembaruan)
Pemukulan terhadap tukang (abang) becak, Kusno (30 tahun) di Desa/Kecamatan
Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro oleh tiga oknum anggota Sub Denpom ABRI
Dam-V/Brawijaya setempat, Senin (18/1) petang baru lalu menyulut kemarahan
massa.
Sekitar 328 tukang becak yang sedang berbaris antre menerima zakat uang
tunai dari seorang dermawan, mendadak berubah beringas marah dan nyaris
mengeroyok ketiga oknum Sub Denpom tersebut.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Rakyat Irja Meminta Perlindungan Komnas HAM Dalam Dialog Nasional
------------------------------------
Jakarta, Pembaruan
Masyarakat Irian Jaya mengharapkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) memberikan jaminan atas keselamatan bagi penduduk lokal
menjelang, sedang dan sesudah pelaksanaan dialog nasional dengan Presiden
BJ Habibie.
Permintaan itu cukup beralasan karena rakyat setempat sangat tertekan dan
merasa tidak aman atas pelanggaran HAM terhadap beberapa tokoh masyarakat
yang mengikuti pra-dialog di Manokwari terutama mereka yang menyatakan
Irian memisahkan diri dari negara kesatuan Republik Indonesia.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Pabrik Bir Jerman Bahas Edi Tansil
-------------------------------------
Berlin, Pembaruan
Perusahaan bir Jerman Becks & Co Brewery menyatakan masih membahas tuduhan
kepada rekan bisnisnya di Asia menyangkut keterkaitan buron Indonesia Edi
Tansil dengan keberadaan pabriknya di Cina. "Perusahaan kami mendengar
tuduhan itu melalui pers. Manajer di Beck & Co mengadakan kontak dengan
pejabat tingginya di Cina pada akhir Desember dan pembicaraan itu masih
berlangsung," kata Kepala Humas Becks & Co Urlike Grnrock-Kern menjawab
pertanyaan Antara Berlin, Selasa.
Selengkapnya :http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Dan Puspom ABRI: Tidak Ada Perintah Lain Dalam Kasus Aceh
----------------------------------------------
Jakarta, Pembaruan
Komandan Puspom ABRI Mayjen TNI Djasri Marin menegaskan, tidak ada perintah
lain terhadap tahanan di Aceh, diluar perintah resmi menyangkut kasus
penganiayaan oknum ABRI. ''Perintah untuk melakukan penganiayaan kepada
masyarakat sama sekali tidak ada. Itu sudah di luar aturan,'' jelas Dan
Puspom ABRI kepada wartawan di Jakarta hari Senin (18/1), menanggapi
penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum ABRI terhadap tahanan di Aceh.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Permintaan Maaf Golkar Jangan Ditafsirkan Terlalu Negatif
---------------------------
Jakarta, Pembaruan
Target politik dari pernyataan maaf basa-basi Golkar agar tidak
disalahtafsirkan terlalu negatif. Oleh karena itu, Gokar harus lebih
mengkonkretkan agenda aksi reformasinya di segala bidang. Hal itu merupakan
rangkungan wawancara Pembaruan dengan pakar sosial politik dari LIPI, Dr
Muhamad AS Hikam, Dr Syamsuddin Haris dan pakar politik Universitas
Universitas Airlangga Suarabaya, Dr Daniel Sparingga. Mereka dimintai
tanggapannya menyangkut permintaan maaf Golkar, hari Senin (18/1) di
Jakarta dan Surabaya.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Menjelang Dua Bulan Setelah Peristiwa Kupang
  Kapan Kami Bisa Berusaha Kembali?
----------------------------------------------
KUPANG -
Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kodya Kupang, Nusa Tenggara Timur
(NTT), adalah satu-satunya kelurahan yang paling menderita sebagai korban
peristiwa Kupang, 30 November 1998. Saat itu, sekelompok orang tidak
dikenal dengan beringas memerintahkan warga pendatang yang telah bermukim
lebih dari 20 tahun di sana, agar segera keluar dari rumahnya dan sesaat
kemudian rumahnya dibakar.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html

*Peneliti LIPI: Ada Yang Memanas-manasi Keadaan
-------------------------------------
Jakarta, Pembaruan
Kasus perkelahian yang muncul di Ambon harus dipecahkan sampai tuntas. Ini
jelas ada pihak yang memanas-manasi keadaan. Kesan kerusuhan itu, termasuk
di wilayah lainnya, ingin membuktikan bahwa Indonesia berada dalam keadaan
keruh dan kacau terus.
Hal itu dikemukakan peneliti dari Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan
LIPI, Drs Rusdi Muchtar kepada Pembaruan, Kamis di Jakarta, menanggapi
kasus kerusuhan di Ambon.
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Gus Dur: Asas PKB Adalah Kebangsaan
---------------------------------
Jakarta, Pembaruan
Empat partai berbasis massa Nahdlatul Ulama (NU) yakni Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB), Partai Kebangkitan Umat (PKU, Partai Nahdlatul Ulama (NU) dan
Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia (SUNI) tidak perlu menjadi satu,
jika memang tidak bisa menyatukan visi dan secara prinsip berbeda asas. Hal
itu dikemukakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menerima tamu dalam
rangka Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1419 Hijriah, Selasa (19/1) di
Ciganjur.
Selengkapnya :http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Jangan Lunturi Kesucian Manusia Dengan Rekayasa Permusuhan
-------------------------------------------
Jakarta, Pembaruan
Idul Fitri adalah momentum Kemenangan Ilahi, saat di mana manusia kembali
ke fitrah dan kesuciannya. Kesucian tersebut merupakan bagian dalam diri
manusia. Jangan lunturi kesucian manusia tersebut dengan perbuatan serta
rekayasa permusuhan, pertentangan dan kekerasan karena Islam menjauhi hal
tersebut.
Pentingnya menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini
menjadi tema sentral khotbah Idul Fitri yang disampaikan oleh dai sejuta
umat, KH Zainuddin MZ di lapangan Parkir Timur Senayan, dan juga Rektor
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Drs Qomari Anwar di Masjid Al-Azhar
Jakarta Selatan, Selasa (19/1)
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html

*Selama Kontrak Dihargai Ekspor-Impor Tetap Jalan
--------------------------
Jakarta, Pembaruan
Secara teknis kendala ekspor - impor, yang anjlok belakangan ini, masih
bisa diatasi dengan langkah-langkah intensif dari pemerintah. Jadi,
pembatalan impor dari Indonesia tidak perlu dibiarkan berkepanjangan, sebab
akan mengganggu target ekspor Indonesia tahun 1999/2000 mendatang. Hal itu
dikemukakan ekonom Martin Panggabean, Umar Juoro, dan Markus Handowo Dipo,
yang dihubungi Pembaruan secara terpisah di Jakarta pekan ini (17-18/1).
Mereka dihubungi sehubungan banyaknya importir yang membatalkan pesanan
ekspornya dari Indonesia (Pembaruan, 13,14,15,16/1)
Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/210199/index.html


*Bali Jauh lebih Penting daripada Partai
-----------------------------------------
Denpasar (Bali Post)
KONSTELASI politik telah berubah. Hal ini tentu saja berimbas ke daerah,
termasuk Bali. Setidaknya, ada dua kekuatan besar yang bakal bersaing yakni
PDI Perjuangan dan Golkar. Lantas bagaimana masyarakat Bali menyikapi
konstelasi itu? Tentang hal ini, Ir. Wayan Koster mengemukakan, pemihakan
kepada partai memang penting, tetapi jauh lebih penting adalah pemihakan
kepada Bali. Berikut wawancara wartawan Bali Post Suyadnya dengan Sekjen
DPP Prajaniti ini.
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/pol5.htm


*Gantikan Habibie, PKP Ajukan Try Sutrisno
----------------------------------------
Jakarta (Bali Post) -
Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dideklarasikan 15 Januari lalu
mencalonkan Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai calon presiden
(capres) menggantikan Habibie mendatang. Hal itu dikatakan Sekretaris
Jenderal PKP Hayono Isman kepada Bali Post di Jakarta, Kamis (21/1)
kemarin.Menurutnya, figur Try Sutrisno memang layak ditampilkan memimpin
bangsa ini. Mantan wapres tersebut terkenal kenegarawanannya dan diterima
di semua lapisan, baik di ABRI maupun sipil. Dia juga termasuk salah satu
jenderal ''Merah Putih''. Selengkapnya :
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/pol6.htm


*Mungkinkah Pos ABRI Dihapuskan di DPR?
---------------------------------------
Jakarta (Bali Post)
SATU masalah krusial yang menyebabkan pembahasan RUU Politik mengalami
deadlock adalah jatah ABRI di DPR-RI. Draf yang diajukan tim Depdagri
tentang susunan dan kedudukan anggota MPR/DPR-RI dalam bab II pasal 11 ayat
3 b menyebutkan, anggota DPR terdiri atas 550 orang, 55 orang di antaranya
dari ABRI. Jumlah ini ternyata menimbulkan polemik berkepanjangan, karena
banyak pihak tidak setuju dengan jumlah itu. Bahkan lebih ekstrem, ada
pihak yang ingin menghapuskan jatah ABRI di DPR. Mereka berpendapat, ABRI
tak perlu berada di DPR, cukup di MPR saja, atau bila perlu sama sekali
ditiadakan.
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/pol7.htm










"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke