======================= Sari Berita Harian Pagi Indonesia Edisi: Kamis, 11 Maret 1999 ---------------------------------- *Konflik Ambon Terus Memanas *Presiden BJ Habibie: Menang atau Kalah dalam Pemilu Harus Sportif *Kapuspen tentang Anggota ABRI yang Memihak di Ambon *Butuh 4 Bulan Nyalakan Listrik Madura *Ambon Rusuh Lagi, Enam Tewas *Ghalib: Itu Kan Pernyataan Presiden *PDI Perjuangan-PAN Tak Mungkin Koalisi *Budiman Jangan Banyak Omong *Kongres AS Keluarkan Resolusi Pemilu *Budi Buka Borok Deklarator PDI *Di AS, Amien Rais Pertanyakan Pengusutan Kekayaan Soeharto *Dugaan KKN Soeharto Presiden Habibie Harus Mempertanggungjawabkan *Rudini Ketua KPU ========================== Pemberitaan Ambon masih Simpangsiur S E L A M A T M E M B A C A ****************************** Konflik Ambon Terus Memanas ------------------------------- Ambon, Kompas Situasi konflik di Kodya Ambon terus memanas kendati tim khusus ABRI telah mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dan masyarakat sejak Senin. Sedikitnya 10 orang tewas dan lebih 30 lainnya cedera berat dalam berbagai kerusuhan yang terjadi di berbagai sudut kota, Rabu (10/3). Data yang dikumpulkan Kompas di lapangan, sedikitnya 10 orang tewas tertembak aparat di kawasan Bentengatas, sedang 30 lainnya terpaksa dilarikan ke RS. Peristiwa ini terjadi menjelang malam. Sedang pagi harinya seorang warga tewas ditusuk dengan tombak di kawasan Jl Diponegoro. Empat korban lainnya tewas di sekitar Tugu Trikora. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/11/UTAMA/konf01.htm Presiden BJ Habibie: Menang atau Kalah dalam Pemilu Harus Sportif ----------------------- JAKARTA, Republika Presiden BJ Habibie meminta semua kalangan untuk bersikap kesatria dan sportif menghadapi pemilihan umum 7 Juni mendatang. ''Menang pemilu harus secara sportif, kalah juga harus sportif,'' tegas Kepala Negara dalam sambutan di luar teks ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional Kepemudaan dan Keolahragaan (Rakornas Pora) di Istana Negara Jakarta kemarin (10/3). Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9903/11/9582.htm Kapuspen tentang Anggota ABRI yang Memihak di Ambon ----------------------------- JAKARTA, Republika Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Hankam/ABRI Mayjen TNI Syamsul Ma'arif mengakui tidak bisa dipungkiri bahwa ada satu dua orang anggota ABRI yang terlibat secara emosional sehingga bertindak tidak objektif dalam menangani kerusuhan di Ambon. Ia menegaskan perbuatan mereka itu salah dan harus ditindak. ''Satu dua anggota yang memihak atau bertindak tidak objektif memang tidak bisa dihindari. Tapi itu salah dan harus ditindak karena jatidiri anggota ABRI itu harus melepaskan kepentingan-kepentingan primordialisme dan emosionalnya,'' kata Syamsul kepada Republika di Jakarta kemarin. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9903/11/9572.htm Butuh 4 Bulan Nyalakan Listrik Madura ---------------------------------------- JAKARTA-Republika Mentamben Kuntoro Mangkusubroto memperkirakan, dibutuhkan waktu empat hingga lima bulan untuk menyambung kembali kabel bawah laut yang terputus dan menghidupkan listrik yang padam di Madura. Jika kabel yang putus lebih dari 170 meter, maka waktu yang diperlukan lebih lama lagi. Kuntoro yang baru pulang dari meninjau keadaan di lapangan menyatakan, dari pendeteksian sonar memperlihatkan garukan di permukaan dasar laut akibat gerakan jangkar yang diduga berasal dari kapal muatan Kota Indah. Gerakan kapal itu telah memotong kedua jalur kabel. Satu kabel terputus sama sekali, sedangkan satu kabel yang lain tampak masih utuh tapi di dalamnya juga putus. Selengkapnya: http://www.suaramerdeka.com/harian/9903/11/nas12.htm Ambon Rusuh Lagi, Enam Tewas Bom Rakitan dan Tembakan Bersahutan Pemadam Kebakaran Tak Berani Keluar ----------------------------------------- AMBON - Suara Merdeka Upaya untuk meredam perseteruan antarkelompok di Ambon tampaknya belum membuahkan hasil. Hingga kemarin, situasi daerah tersebut masih mencekam. Minimal enam orang tewas dan puluhan lain luka-luka ringan/berat akibat terkena peluru tajam aparat keamanan ketika kerusuhan antarkelompok kembali terjadi secara sporadis di beberapa tempat di kota Ambon. Wartawan Antara yang memantau langsung di beberapa lokasi kejadian di Ambon, Rabu petang, menyaksikan enam orang tewas mengenaskan karena peluru tajam menembus dada dan kepala, sedangkan korban luka-luka beberapa di antaranya terkena splinter (serpihan) bom rakitan dan senjata tajam. Selengkapnya : http://www.suaramerdeka.com/harian/9903/11/nas1.htm Ghalib: Itu Kan Pernyataan Presiden ------------------------------------ JAKARTA -Suara Merdeka Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib menyatakan tidak akan terpengaruh oleh tekanan dan demonstrasi dalam mengusut kekayaan mantan presiden Soeharto. Dia juga tak mau terikat leh target waktu, meski Presiden Habibie sudah menegaskan agar pemeriksaan Soeharto selesai sebelum pemilu. Selengkapnya : http://www.suaramerdeka.com/harian/9903/11/nas3.htm PDI Perjuangan-PAN Tak Mungkin Koalisi -------------------------------------------- BOGOR -Suara Merdeka DPP PDI Perjuangan telah mendiskusikan langkah koalisi atau aliansi dengan PKB dan PKP. Namun partai itu tidak akan berkoalisi dengan partai yang visi dan misinya berbeda, seperti dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Usai membuka Rakernas I di Caringin Bogor kemarin, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengakui telah mendiskusikan bersama PKB dan PKP untuk melakukan aliansi. Bahkan, pembahasan dilakukan secara konkret menyangkut proses aliansi itu sendiri sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu. Diakuinya, masalah itu sendiri sampai sekarang masih terus dibahas sehubungan dengan belum adanya aturan resmi bagaimana bentuk-bentuk aliansi tersebut. Selengkapnya : http://www.suaramerdeka.com/harian/9903/11/nas2.htm Muladi: Budiman Jangan Banyak Omong Reporter Nurul Hidayati -------------------------------- detikcom, Jakarta. Menteri Kehakiman Muladi SH menyesalkan tindakan Budiman Sujatmiko yang menolak pemberian grasi dari Presiden RI. Muladi heran dengan sikap itu, dan minta Budiman tak banyak omong. "Kalau dia menolak grasi berarti dia mempersulit saya. Orang mau ditolong kok menolak," kata Muladi, Rabu (10/3/1999) di sela istirahat Raker dengan Komisi I DPR. Muladi mengatakan itu tatkala seorang wartawan menanyakan tentang pernyataan Budiman Sudjatmiko yang secara tegas menolak grasi dari Presiden. Sebab Budiman minta bebas tanpa syarat. Muladi berharap Budiman tak mempersulit dirinya. Sebab ini merupakan itikad baiknya untuk membebaskan para Tapol dan Napol. Selengkapnya : http://www.detik.com/berita/199903/990310-1440.html Kongres AS Keluarkan Resolusi Pemilu --------------------------------------- Washington DC, Jawa Pos.- Kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Prof Dr Amien Rais di Amerika Serikat benar-benar mendapat sambutan istimewa. Amien yang didampingi para pengurus pusat PAN, seperti Dr Bambang Soedibyo, Dr Arief Arryman, Bara Hasibuan, dan Drs Christianto Wibisono, Selasa (waktu setempat), kemarin, seharian penuh diterima Kongres AS. Amien bersama delegasi PAN tersebut mengadakan pertemuan intensif dengan anggota Kongres Howard Berman dan dua tokoh Senat, Craig Thomas dan John Kerry, serta anggota lain Kongres AS. Seluruh Kongresman dan senator yang ditemui Amien dan rombongan tergolong sebagai politisi terkemuka di AS dan termasuk paling vokal dalam urusan Indonesia menyangkut demokrasi, HAM, dan keadilan. Selengkapnya : http://www.jawapos.co.id/11mar/ut1m10.htm Budi Buka Borok Deklarator PDI ---------------------------------- Jakarta, Jawa Pos.- Merasa risih lantaran terus-menerus dipojokkan para deklarator PDI, seperti Isnaeni dan Abdul Madjid, kini Ketua DPP PDI Budi Hardjono mulai berani melakukan perlawanan. Budi bahkan membuka borok Isnaeni dan Abdul Madjid sebagai dalang yang melakukan kolaborasi dengan pemerintahan Orba. Selengkapnya : http://www.jawapos.co.id/11mar/ut1m4.htm Di AS, Amien Rais Pertanyakan Pengusutan Kekayaan Soeharto ---------------------- Washington, Kompas Dalam kunjungannya ke Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC Selasa petang (Rabu dini hari WIB), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menanyakan kelanjutan surat Senator John Kerry dan anggota DPR Howard L Berman kepada Presiden Bill Clinton tentang pengusutan kekayaan Soeharto yang disimpan di AS. Kepada Amien, kedua orang itu mengaku sudah mendapatkan balasan dari Clinton bahwa pemerintahannya sudah mulai melakukan penyelidikan, tetapi belum selesai. Namun baik Berman maupun Kerry menyatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan kembali menyurati Presiden Clinton. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/11/UTAMA/dias11.htm Dugaan KKN Soeharto Presiden Habibie Harus Mempertanggungjawabkan ----------------- Jakarta, Kompas Menteri Kehakiman Muladi menegaskan, penyelidikan kasus dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) terhadap mantan Presiden Soeharto harus diselesaikan pemerintah sebelum Sidang Umum (SU) MPR mendatang. Karena Presiden BJ Habibie harus mempertanggungjawabkan penanganan kasus itu kepada MPR yang baru. Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/11/UTAMA/pres01.htm Rudini Ketua KPU ------------------- Jakarta, Kompas Mantan Menteri Dalam Negeri Rudini, tepat pukul 00.45 Kamis (11/3) dini hari, disetujui menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pemilihan itu berjalan alot tetapi meriah di Gedung Lembaga Pemilihan Umum (LPU), Jalan Imam Bonjol Jakarta. Rudini adalah wakil partai politik peserta pemilu, yakni Partai MKGR. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/11/UTAMA/rudi01.htm "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- Sari Berita : Kamis, 11 Maret 1999
Buletin Elektronik Eskol-Net Thu, 11 Mar 1999 08:05:40 -0500