"'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' Sari Berita: Jumat, 5 November 1999 """""""""""""""""""""""""""""""""""" *Gus Dur: Jika Terbukti Ganti Saja *Yusril dan Hamzah Haz Bantah Terima Uang BB *Tidore Rusuh: 8 Tewas, 200 Rumah Dibakar *Mutasi Besar-besaran di Tubuh TNI ***English Section*** *FOCUS-Indonesia says Aceh ballot possible *KGB 'planned to murder the Pope' ++++++++++++++++++++++++++ Gus Dur: Jika Terbukti Ganti Saja *Soal Menteri Terlibat Kasus BB *Marzuki Belum Lihat Indikasi ----------------------------------- JAKARTA - Disebut-sebutnya nama dua menteri dalam long form PricewaterhouseCoopers (PwC) mengenai skandal Bank Bali ditanggapi dingin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia mengaku tak tahu siapa menteri yang dimaksud. Tapi jika laporan tersebut benar, sikapnya sudah pernah dia jelaskan. "Cukuplah dengan apa yang saya katakan. Kalau menteri itu dituntut di pengadilan atau kejaksaan, dia harus nonaktif. Begitu pengadilan membuktikan kesalahannya, dia harus diganti. Simple saja kok,'' kata Gus Dur dalam jumpa pers rutin pertama di Bina Graha, Kamis. Gus Dur secara berkala akan mengadakan jumpa pers dengan para wartawan lokal setiap Senin. Tetapi karena Senin dia masih berkeliling ASEAN, jumpa pers diajukan kemarin. Selain itu setiap Rabu berturut-turut akan memimpin sidang kabinet bidang polkam, ekuin, dan kesra, serta diakhiri sidang paripurna pada Rabu terakhir. Hasil sidang akan disampaikan menko bersangkutan, sedangkan hasil sidang paripurna, akan disampaikan Gus Dur ke wartawan. Lengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9911/05/nas1.htm Yusril dan Hamzah Haz Bantah Terima Uang BB ---------------------------------------------------------- Jaksa Agung Didesak Usut Kasus Ini JAKARTA (Media): Jaksa Agung didesak untuk mengusut kasus dua menteri yang diduga `kecipratan` uang skandal Bank Bali (BB). Menteri yang bersangkutan disarankan sebaiknya mengundurkan diri. Sementara Menko Kesra Hamzah Haz serta Menteri Hukum dan Perundang-undangan Yusril Ihza Mahendra membantah keras terima dana berbau money politics itu. Anggota DPR-RI Raja Kami Sembiring mendesak Kejaksaan Agung memberi perhatian khusus terhadap kasus dua menteri Kabinet Persatuan Nasional yang diduga menerima uang BB. Meskipun belum tentu benar, namun karena sudah tersiar luas, menurut dia, kasus ini harus dituntaskan serta diklarifikasi agar tak merusak citra seluruh kabinet. Semakin lama pengusutannya, maka dampaknya semakin kurang baik bagi kabinet yang dipimpin oleh Gus Dur-Mega ini. ``Di tengah tekad kita untuk memberantas KKN, saya terkejut mendengar berita dua menteri itu. Ini kan sama saja mencoreng nama baik kabinet,`` ujar RK Sembiring. Kejaksaan Agung diminta memprioritaskan kasus ini agar menjadi jelas di masyarakat. Kalau tidak benar, diharapkan tim kerja kabinet bisa mulus. Sebaliknya, jika ada indikasi kuat keterlibatan mereka, Presiden harus menonaktifkan mereka agar memudahkan proses hukumnya. Dan kalau kelak sudah divonis, maka secara otomatis harus diganti. Ketika ditanya bagaimana jika Jaksa Agung tidak berani atau tidak mampu, RK Sembiring mengatakan keyakinannya, ``Kasus Pak Harto saja akan dituntaskan, apalagi hanya kasus dua menteri dalam skandal BB.`` Lengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/detail_news.asp?id=1999110501300878 Tidore Rusuh: 8 Tewas, 200 Rumah Dibakar -------------------------------------------------- TERNATE (Waspada): Aksi kerusuhan yang terjadi di Kao-Malifut, Pulau Halmahera, kini merembet ke Pulau Tidore, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, menyebabkan delapan orang korban meninggal dunia dan satu luka berat. Kerusuhan yang terjadi di Kelurahan Indonesia Pulau Tidore, Rabu (3/11) malam sekitar pukul 23:00 WIT tersebut, menyebabkan 200 rumah penduduk dan rumah dinas milik Pemda Halmahera Tengah ikut dibakar, termasuk tiga tempat ibadah. Wartawan di Ternate melaporkan, delapan korban meninggal itu, hingga Kamis (4/11) sore masih diatopsi di Rumah Sakit Umum (RSU) Soasio-Tidore, satu korban lainnya sementara menjalani perawatan secara intensif. Informasi yang diperoleh di Posko Kewaspadaan Kodim 1505 Halmahera Tengah menyebutkan, kerusuhan yang terjadi sekitar pukul 23:00 WIT itu, berawal dari klarifikasi soal "selebaran" yang diedarkan oknum-oknum tertentu di Tidore yang sengaja memecah-belah persatuan dan kesatuan. Lengkapnya: http://waspada.com/110599/headline/headlin6.htm Mutasi Besar-besaran di Tubuh TNI * Perwira Profesional Diutamakan ------------------------------------------ Jakarta, Kompas Mutasi besar-besaran dilaksanakan di Markas Besar TNI dan Departemen Pertahanan (Dephan) dilaksanakan hari Kamis (4/11) menyusul pergantian di pucuk pimpinan TNI dari Jenderal Wiranto ke Laksamana Widodo AS. Mutasi itu ditandai dengan bersinarnya kembali Sekretaris Jenderal Dephan Letjen Fachrul Razi. Putra Aceh itu dipercaya menjadi orang nomor dua di TNI, yakni Wakil Panglima TNI.Namun, posisi Kepala Staf TNI AD masih tetap dipegang oleh Jenderal Subagyo Hadisiswoyo. Padahal sebelum ini, ramai dispekulasikan bahwa ia akan diganti. Mutasi, ternyata, juga tidak menyentuh jajaran TNI Angkatan Udara. Pengumuman yang disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sudrajat di Mabes Cilangkap, Kamis siang itu, terkesan mendadak, sebab sehari sebelumnya ia mengabarkan bahwa pengumuman itu akan disampaikan minggu depan Lengkapnya: http://kompas.com/kompas-cetak/9911/05/UTAMA/muta01.htm ----English Section---- FOCUS-Indonesia says Aceh ballot possible ----------------------------------------------------- By Jonathan Thatcher JAKARTA, Nov 4 (Reuters) - Indonesia's President Abdurrahman Wahid said on Thursday he was open to a ballot on independence in the rebellious province of Aceh, something many fear could trigger the disintegration of the huge archipelago. His comments came as the military, charged with years of human rights abuses in the fiercely independent province, said it would start pulling out troops from Aceh this month after conceding its hardline approach had failed. "I support a referendum as their right. If we can do that in East Timor, why not in Aceh," he told foreign reporters. "But that is not the question. The question is, if there is a referendum, when? We will not be rushed on these things More: http://straitstimes.asia1.com.sg/reuters/as991151.html KGB 'planned to murder the Pope' --------------------------------------- COLD War files in the hands of Italian MPs outline alleged KGB plots against the Pope, including one suggesting his assassination. According to newspaper reports, information obtained by the Italian secret services from Eastern European sources, most of which were Czech, suggested that the Soviets were worried about the influence that a Polish Pope would wield in the Communist world. Enzo Fragala, one of the MPs examining the dossier, said they had waged a "head-on attack against the Vatican" that had culminated in the 1981 assassination attempt. Mr Fragala, of the Right-wing National Alliance party, said the papers, which have been given to a parliamentary commission investigating acts of terrorism in the 70s and 80s, showed that the KGB had foreseen the effect that the Pope, elected in 1978, would have on the Communist world. More: http://www.telegraph.co.uk/et?ac=001555271909488&rtmo=quLLtqM9&atmo=9999999 9&pg=/et/99/11/4/wkgb04.html ++++++ "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l