'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''""' SARI BERITA : Kamis, 19 Oktober 2000 =================================== <> AS Jadi Mengembargo <> Embargo, Graito Belum Tahu <> Dephan Bentuk Badan Intelijen Sendiri <> Soewondo Pinjam Uang Atas Nama Gus Dur <> CGI Pinjami 4,8 Miliar Dolar ```````````````````````````````````` AS Jadi Mengembargo ---------------------------- koridor.com [19 Oct, 2:41] Dua pesawat tempur TNI AU disandera Amerika Serikat dan Inggris menyusul anjuran embargo oleh Amerika terhadap Indonesia. AS menyandera pesawat tempur jenis F-5 Tiger sedangkan Inggris menahan satu pesawat jenis A-4 Sky Hawk. Menteri Pertahanan (Menhan) Mohammad Mahfud MD mengungkapkan itu dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Rabu. Dalam raker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I Ferry Tinggogoy itu, Menhan menjelaskan, pesawat-pesawat tersebut sedang menjalani pemeriksaan rutin di negara pembuatnya. Namun bersamaan dengan embargo yang dilakukan AS terhadap Indonesia, kedua pesawat tersebut tidak bisa kembali. Pesawat-pesawat tempur TNI AU dibeli dari Inggris dan AS. Dengan demikian suku cadang dan perbaikan pesawat-pesawat itu pun sangat tergantung pada negara pembuatnya. Beberapa waktu lalu, Indonesia pernah juga melirik pesawat-pesawat tempur buatan Rusia. Selengkapnya: http://www.koridor.com/artikel.php3?token=4015f14bbdd30e15627153e552ef277f1 &in_no=103169 Embargo, Graito Belum Tahu ---------------------------------- koridor.com [19 Oct, 3:15] Kapuspen TNI Marsda Graito Usodo mengatakan belum mengetahui ada embargo pesawat milik RI. Namun, kalau akibat embargo pemerintah AS, kemudian RI tidak bisa membeli suku cadang memang ada. Akibatnya, pesawat itu tidak bisa terbang dan terpaksa dibawa kembali ke Indonesia lewat laut. Memberikan contoh Graito mengatakan, pesawat Hawk yang diperbaiki di Inggris dan harus mengganti suku cadangnya, seperti kontrol radar ABG 66 buatan AS dan ANS LPM 92, terpaksa kembali diangkut kapal laut. "Saya berkali-kali menjelaskan bahwa semua pesawat sudah pulang ke Indonesia," kata Graito, di Jakarta, Rabu malam. Namun, terhadap pesawat F-5 yang diperbaiki di Belgia, Graito mengaku belum tahu persis. Selengkapnya: http://www.koridor.com/artikel.php3?token=4015f14bbdd30e15627153e552ef277f1 &rnd=971904487&in_no=103165 Dephan Bentuk Badan Intelijen Sendiri Untuk Beri Informasi kepada Presiden ----------------------------------------------- Jakarta, Kompas Departemen Pertahanan akan membentuk suatu badan intelijen yang khusus menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan mengenai strategi pertahanan. Badan intelijen yang belum diberi nama ini akan memberi informasi setiap hari kepada Presiden. Struktur organisasi dan nama lembaga ini diharapkan sudah diputuskan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tanggal 24 Oktober 2000. "Intinya dalam waktu dekat Departemen Pertahanan akan membuat badan intelijen sehingga pemerintah, terutama Presiden, bisa memiliki sumber-sumber resmi yang bisa dipertanggungjawabkan. Ini bukan untuk kepentingan Gus Dur (Presiden Abdurrahman Wahid-Red), tetapi kepentingan pemerintah," kata Menteri Pertahanan Mohammad Mahfud Mahmuddin, Rabu (18/10), usai rapat kerja dengan Komisi I DPR. Selengkapnya: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0010/19/UTAMA/deph01.htm Soewondo Pinjam Uang Atas Nama Gus Dur ---------------------------------------------------- TEMPO Interaktif, Jakarta: Terdakwa dalam kasus penggelapan dana Yanatera Bulog, Dr Ir Sapuan, berharap kasus ini akan lebih jelas dengan tertangkapnya Soewondo. Selain juga akan mempercepat proses peradilan. Demikian Sapuan disela-sela persidangan dirinya dalam kasus penggelapan dana Bulog sebesar Rp 35 milyar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (17/10) siang. Sapuan tetap melihat kasus Bulog ini murni masalah pinjam-meminjam uang. Ini dibenarkan kuasa hukumnya, M. Assegaf. Menurut Assegaf, semua dokumen yang dikeluarkan berkaitan dengan pengeluaran cek sebesar Rp 35 milyar. Dan pengeluaran cek itu diawali dengan memo peminjaman dari Yanatera kepada Soewondo. Selain itu, Soewondo sejak awal meyakinkan Sapuan dengan menggunakan nama Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ketika itu, Soewondo mengatakan Gus Dur membutuhkan pinjaman untuk dipakai sebagai dana kemanusiaan di Aceh. Kemudian, Soewondo lah yang mengatur pertemuan antara Gus Dur dengan Sapuan. "Dalam pertemuan itu, Gus Dur mengatakan hal yang sama. Gus Dur menginginkan dana non bujeter Bulog untuk dipakai sebagai dana kemanusiaan di Aceh," ujarnya. Sapuan pun, lanjut Assegaf, menjadi yakin dan bersedia mengucurkan dana itu. Selengkapnya: http://www.tempo.co.id/harian/fokus/22/2,1,57,id.html CGI Pinjami 4,8 Miliar Dolar Rizal: Ini Akan Menambah Beban Utang Digunakan jika Benar-benar Dibutuhkan ------------------------------------------------ DAPAT PINJAMAN: Menko Perekonomian Rizal Ramli bersama Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Timur dan Pasifik Jamel-ud-din Kassum melakukan jumpa pers seusai Pertemuan Ke-10 CGI di Tokyo, kemarin. Dijelaskan, CGI sepakat memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar 4,8 miliar dolar AS. (Foto: Suara Merdeka/rtr-15) JAKARTA-Negara-negara donor yang tergabung dalam Consultative Group for Indonesia (CGI) sepakat memberikan komitmen pinjaman (pledge) 4,8 miliar dolar untuk mendukung anggaran belanja negara. Keputusan itu diumumkan seusai pertemuan ke-10 CGI dua hari di Tokyo, Jepang. Menko Perekonomian Rizal Ramli melalui siaran pers Bank Dunia yang diterima Suara Merdeka menyatakan, komitmen diberikan setelah negara-negara donor mengkaji ulang prioritas pemerintah, inisiatif kebijakan dan strategi kunci untuk pelaksanaan reformasi ekonomi, sosial, dan kelembagaan guna mempercepat pemulihan ekonomi. Selengkapnya: http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/19/nas1.htm "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l