**********************************
Wacana Mingguan : 24 Nopember 2000
==================================

"Ikutlah Aku."
Kalimat singkat inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus kepada Lewi sang
pemungut cukai yang sedang duduk di rumah cukai. Namun perkataan singkat
ini telah melahirkan suatu persitiwa yang luar biasa dalam diri Lewi saat
itu. Lewi langsung berdiri dan meninggalkan profesinya,  lalu mengikut
Yesus. Mengapa ajakan singkat Yesus ini dapat begitu mempengaruhi Lewi ?.

Seseorang yang kita ajak dengan berkata; "ikutlah aku.' pasti orang yang
kita ajak itu bertanya dulu; 'kemana ?', 'ada apa ?', 'oh .. saya sedang
sibuk ... dst'.  Tetapi hasil ajakan Tuhan Yesus tidak seperti itu. Ada apa
dengan Yesus sehingga Ia bisa mengajak seserang dan langsung mengikut Dia.

Apa yang dialami oleh Lewi ini adalah suatu persitiwa yang menunjukkan
bahwa Yesus penuh kuasa. Ia berkuasa untuk memanggil siapa saja untuk
mengikut Dia. Karena Dia adalah Tuhan yang Maha Suci dan Kudus, berkuasa
atas segala ciptaanNya. Kuasa Yesus ini diceritakan pula di Lukas 4: 32:
"Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa."
Memang benar, karena Yesus sendiri berkata; "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28: 18).

Bagiamana dengan pelayan-pelayan Tuhan Yesus ?.
Mungkin saja seorang hamba Tuhan setiap minggu berkhotbah kepada jemaatnya
tetapi tidak menunjukkan suatu perubahan dalam hidup jemaat itu.
Pertumbuhan rohani jemaat mungkin saja statis setiap hari, tiap bulan,
bahkan tiap tahun. Yang berubah hanyalah usia dan kondisi fisik. Semangat
penginjilan dan pemuridan pun lemah. Mungkin saja pekerjaan anak-anak Tuhan
dalam suatu pelayanan tidak menunjukkan suatu hasil yang optimal, atau
bahkan gagal, terutama dari sisi kualitas. Sekarang, apa yang perlu kita
perhatikan untuk mengatasinya ?.

Kuasa Tuhan.  Itulah yang penting dalam suatu pelayanan. Pelayanan tanpa
kuasa Tuhan tidak akan menghasilkan apa-apa. Rasul Paulus berkata di 2
Korintus 10: 3-4: "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak
berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah
senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah."

Persoalannya sekarang ialah, bagaimana Allah bisa memberi kuasa kepada
seorang pelayananNya, jika pelayan itu sering tidak taat kepada Sang
pemberi kuasa dan tidak menjaga kekudusannya. Bagaimana kuasa Allah yang
Maha Suci itu bisa bekerja dalam diri seorang pelayan yang suka bertengkar,
yang suka merokok, suka mabuk-mabukan, materialistik, sombong, dan
sebagainya. Kiranya renungan sederhana ini bermanfaat. Tuhan Yesus
memberkati. Amin. (AS)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke