'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''""'
SARI BERITA : sabtu, 25 November 2000
========================================
<>Marzuki Mulai Duga Militer
Soal Persembunyian Tommy Soeharto
<>Perburuan Tommy, Lelucon Politik yang Makin Tak Bermutu
<>Mahasiswa Dilarang Nyatakan Sikap pada Wapres
<>AKBAR: MEMORANDUM DIMUNGKINKAN DILAKSANAKAN
========================================

Marzuki Mulai Duga Militer
Soal Persembunyian Tommy Soeharto
----------------------------------------
koridor.com [24 Nov, 20:20] Jaksa Agung Marzuki Darusman mengakui, segala
kemampuan departemen dan intelijen, dikerahkan mencari buronan Hutomo
Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Termasuk memberikan akses, memasuki
instalasi militer.
Namun, bagi Marzuki, raibnya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto,
hanya kasus kriminal biasa. "Kita jangan membesarkan. Tommy hanya kriminal
biasa, yang membuat kita porak-poranda," ujar Jaksa Agung Marzuki Darusman.
Memang, tidak ada kompromi. Eksekusi tetap dilakukan, kalau Tommy sudah
ditangkap, walau ada penawaran keluarga Cendana.
"Sehingga tidak semua lalu jadi mengesampingkan perkara lain hanya karena
Tommy. Banyak hal-hal lain yang harus dijadikan ukuran agar supaya ukuran
penegakan hukum tidak hanya terpusat pada Tommy," tegas Marzuki, di
Jakarta, Jumat (24/11).
Lengkapnya:
http://koridor.com/artikel.php/104929/e3024c26fadd9d00e9571ec5451db64a4/975
113416

Perburuan Tommy, Lelucon Politik yang Makin Tak Bermutu
----------------------------------------------------------------
detikcom - Jakarta, Wakil Ketua Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan punya
istilah yang tepat untuk langkah aparat dalam upaya memburu Tommy Soeharto:
lelucon politik. Bisa dimengerti bila anggota Fraksi Golkar itu berpendapat
begitu. Bahkan bila melihat kelanjutan dari gradak-gruduk aparat
menggeledah rumah si A, si B dan memintai keterangan si ini dan si itu,
lelucon politik kepolisian itu terasa makin tidak bermutu saja.
Bayangkan saja, di antara serangkaian pemeriksaan yang dilakukan polisi
terhadap orang-orang dekat Tommy sepanjang Jumat (24/11/2000) kemarin,
polisi ternyata juga memeriksa seorang tukang sate bernama Dede Yusuf.
Sebelumnya sempat dikira, si Dede yang diperiksa polisi itu Dede Yusuf yang
artis terkenal. Memang apa hubungannya dia sama Tommy? Toh, setelah
diklarifikasi pihak Mabes Polri bahwa Dede yang diperiksa adalah tukang
sate, keheranan pun tetap mengusik
Lengkapnya: http://www.detik.com/peristiwa/2000/11/25/20001125-075303.shtml

Mahasiswa Dilarang Nyatakan Sikap pada Wapres
------------------------------------------------------
PEKANBARU, Mandiri - Belasan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Riau (AMR) gagal menyatakan sikap kepada Wakil Presiden (Wapres) Megawati
Soekarnoputri menyusul larangan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
``Masak mau menyatakan pernyataan sikap saja dilarang,`` kata Rinor Kuswan,
koordinator AMR dengan nada kesal.
Bahkan, lanjut Ketua HMI Cabang Pekanbaru, lembaran pernyataan sikap yang
dibagi-bagikan kepada wartawan dirampas secara paksa. Alasan Paspampres ini
tidak ada waktu untuk menyampaikan aspirasi karena acara tersebut hanya
untuk silaturrahmi.
Namun begitu, beberapa wartawan berhasil memperoleh lembaran pernyataan
sikap itu. Isinya antara lain, meminta Gus Dur mengundurkan diri sebagai
presiden RI. Sebab, Gus Dur dinilai sangat lemah, bahkan terlalu lemah
membawa bangsa ini keluar dari krisis. Selain itu, mahasiswa juga
mempercayai bahwa disintegrasi bangsa kelak akan terjadi bila penindasan
dan penjajahan gaya baru terhadap daerah oleh pusat tidak segera
dihentikan.
Lengkapnya:
http://www.mandiri.com/?826773713172877878858681849108807189854338312020202
026

AKBAR: MEMORANDUM DIMUNGKINKAN DILAKSANAKAN
----------------------------------------------------------------------
Palangka Raya, 24/11 (ANTARA) - Ketua DPR RI Ir Akbar Tanjung menyatakan,
usulan memorandum bagi Presiden KH Abdurrahman Wahid yang terus
menggelinding melalui Curah Pendapat dimungkinkan untuk dilaksanakan.
"Jika Presiden melanggar konstitusi, bisa dilakukan memorandum, namun harus
dibuktikan melalui data-data yang akurat," kata Akbar Tanjung pada ramah
tamah dengan jajaran Pemprov Kalteng di Palangka Raya, Jum`at.
Menurut Akbar, memorandum yang diusulkan melalui curah pendapat itu harus
dilihat materinya dahulu, jika Presiden terbukti melakukan tindakan yang
melanggar haluan negara bisa dilakukan memorandum sesuai mekanisme yang
ditetapkan konstitusi.
"Terus terang hingga saat ini belum ada satu fraksipun yang mengajukan
permintaan yang mengarah kepada memorandum, dan kami juga belum mengetahui
isi memorandum tersebut," ucapnya.
Akbar menilai, tuntutan mundur yang ditujukan kepada Presiden Gus Dur
merupakan tindakan yang wajar dan normal dalam sebuah sistem demokrasi,
namun harus sesuai konstitusi yang berlaku.
Lengkapnya: http://www.antara.co.id/topstory.asp?id=20001124171119D240425
++++++++++++++++++++++++++++

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke