'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''"
SARI BERITA : Jumat, 19 Januari 2001
======================================
<-> Bob Hasan Dituntut Delapan Tahun Penjara
<-> Tersangka Peledak Bom Proteksi Diri
<-> Terlibat Selebaran Gelap, Aktivis LSM Resmi Ditahan
<-> Tiga Warga Trumon, Aceh Selatan Tewas Ditembak
<-> Presiden: Media Massa jangan Bangunkan "Macan Tidur"
<-> Pengerahan Massa, Gejala Kurang Sehat
``````````````````````````````````

Bob Hasan Dituntut Delapan Tahun Penjara
------------------------------------------------
JAKARTA-Satu per satu kroni Cendana mencium bau penjara. Kamis kemarin
terdakwa kasus korupsi pemetaan hutan dan foto udara, Bob Hasan, dituntut
jaksa hukuman 8 tahun penjara. Dia juga diwajibkan mengganti kerugian
negara 243 juta dolar AS. Selain itu, bos PT Mapindo Parama itu juga
dikenai denda Rp 30 juta dan membayar biaya perkara Rp 5.000. Sebuah sedan
BMW nopol B-2601-WB milik PT
Mapindo Parama pun diminta disita untuk negara. Dalam sidang yang digelar
di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Jl Gajah Mada, seperti
dikutip detik.com, Bob Hasan dinyatakan jaksa Arnorl Ankouw terbukti
melakukan tindak pindana korupsi pemetaan hutan dan foto udara areal HPH
(hak
pengusahaan hutan). Kerugian negara mencapai 243 juta dolar AS dalam kasus
itu. Sidang penuntutan ini dimulai sejak pukul 10.05 WIB. Majelis Hakim
dipimpin oleh Soebadi SH dengan hakim anggota Purwanto SH dan Ali Akmal
Haki. Berkas penuntutan mantan menperindag ini setebal 414 halaman. Dalam
sidang itu, Bob didampingi pengacara Agustinus Hutajulu. Sidang berakhir
pukul 18.20 WIB.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0101/19/nas2.htm

Tersangka Peledak Bom Proteksi Diri
-----------------------------------------
Tim reserse Polda Jabar saat ini bergerak melakukan pengecekan/klarifikasi
nama-nama maupun lokasi persembunyian seperti yang disebutkan oleh
tersangka H Aceng dan H Iqbal di Brebes dan Priangan Timur guna mengungkap
kebenaran. ''Dari hasil pemeriksaan sementara, Polda Jabar memperoleh kesan
bahwa tersangka Aceng dan Iqbal masih melakukan proteksi diri. Saya belum
puas dengan hasil pemeriksaan ini. Namun para tersangka menyebut sedikitnya
empat nama baru, dan delapan tempat yang disinggahinya di Brebes dan
Priangan Timur selama menjadi buron petugas,'' kata Kapolda Jabar Irjen Pol
Yun Mulyana kepada wartawan di Mapolda Jabar, Rabu (17/1). Selama tiga
minggu menjadi buronan jajaran Polda Jabar, tersangka Aceng dan Iqbal yang
diduga kuat sebagai ''kunci utama'' kasus peledakan bom malam Natal di Jl
Terusan Jalan Jakarta (Antapani), Bandung, ditangkap petugas
Selasa (16/1). Penangkapan keduanya berlangsung di sebuah rumah
persembunyian di Desa Bentarsari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes,
Jateng.
http://www.suarapembaruan.com/News/2001/01/18/index.html

Terlibat Selebaran Gelap, Aktivis LSM Resmi Ditahan
-----------------------------------------------------------
Mataram (Bali Post) -
LAFW (30), jebolan D3 Bahasa Jepang yang aktivis sebuah LSM di Mataram,
sejak Kamis (18/1) kemarin resmi ditahan sebagai tersangka dalam kasus
peredaran selebaran gelap di Mataram. ''Sejak hari ini (Kamis-red)
tersangka resmi ditahan di Mapolda NTB,'' jelas Kapolda NTB Brigjen Pol.
Drs. Jonny Yodjana, M.Sc. kepada wartawan di Mataram, Kamis (18/1) kemarin.
Pengembangan penyidikan atas kasus beredarnya selebaran gelap yang
mengancam dan mendiskreditkan etnis Tionghoa, kata Kapolda, masih terus
dikembangkan. Sampai saat ini, baru empat orang saksi yang dimintai
keterangan. ''Empat
orang saksi yang telah diperiksa ini, mengaku sempat diajak berkoordinasi
mengenai rencana mengedarkan selebaran tersebut,'' katanya.
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2001/1/19/nusat2.htm

Tiga Warga Trumon, Aceh Selatan Tewas Ditembak
--------------------------------------------------------
Banda Aceh -- Tiga orang tewas dan tiga lainnya terluka, saat terjadi
penyerangan terhadap warga trans, di Desa Potensial (Despot) Singleng,
kecamatan Trumon, Aceh Selatan. Menurut Wakapolres Aceh Selatan, Ajun
Komisaris Polisi (AKP) Agus Mandarwanto kepada Berpolitik.Com, Kamis
(18/1), peritiwa yang terjadi, Minggu (14/1) itu, tiga korban yang terluka
tengah dirawat di rumah sakit. "Selain itu, enam rumah warga dibakar habis
beserta seluruh isinya, dan satu unit sepeda motor dibawa kabur," katanya.
Sementara, penyerangan itu dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Agus
juga menyatakan, tiga warga yang tewas, yakni, Mukari (60), Samuri (40) dan
Nasri (35). Sedang tiga warga yang terluka adalah Rohiman (55), Ponidin
(60), sedangkan seorang lagi Ponijan (35) menderita luka tembak.
Enam rumah yang terbakar terdiri dari rumah milik Ponidi, Wiwin, Kasmu,
Samuri, Salamun dan Parijan. Sedangkan sepeda motor yang dilarikan adalah
milik Ponidin.
http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=101/01/18/2137206

Presiden: Media Massa jangan Bangunkan "Macan Tidur"
-------------------------------------------------------------
eramuslim, Jakarta - Presiden Abdurrahman Wahid minta media massa untuk
tidak membangunkan macan tidur berkaitan dengan maraknya aksi demo
belakangan ini. "Beliau mengharapkan radio dan televisi agar tidak
membangunkan macan tidur . Maksud beliau, Banser itu," kata Ketua Umum
Komunitas Televisi Indonesia, Gilang Iskandar, setelah bersama pengurus
Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) bertemu dengan
Presiden Abdurrahman Wahid di Istana Merdeka, Jakarta.
Pada pertemuan itu Presiden yang didampingi Menhub Agum Gumelar mengatakan
agar media massa "jangan ikut-ikutan ngompor-ngomporin supaya banser itu
datang". Serta meminta agar aksi demo yang akhir-akhir ini marak beritanya
jangan dilebih-lebihkan. " Sampaikan fakta, tapi sebatas apa adanya, jangan
ditambah-tambahi," kata Gilang mengutip ucapan Presiden Gus Dur.
http://www.eramuslim.com/article/view/2570/

Pengerahan Massa, Gejala Kurang Sehat
-------------------------------------------
Jakarta, LippoStar
Tren pengerahan massa ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan dalih
dukung-mendukung antarelite politik seperti yang terjadi Rabu (17/1)
kemarin, di Gedung DPR, merupakan gejala perkembangan politik yang kurang
sehat. Karena, pengerahan massa tersebut bukan lebih pada kesadaran politik
publik seperti yang terjadi pada 1998 tetapi lebih pada pengerahan oleh
elite-elite politik menyangkut kepentingan-kepentingan kekuasaan. Hal
tersebut dikemukakan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM di Indonesia
(PBHI) Hendardi di Jakarta, Kamis sore (18/1), menanggapi maraknya demo
yang terjadi belakangan ini, menyusul menguatnya pertarungan antarelite
politik. Khusus menyangkut Pansus Bruneigate dan Buloggate DPR-RI, sejak
dulu Hendardi menilai bahwa Pansus ini lebih pada persoalan menyangkut
kekuasaan ketimbang persoalan yang berhubungan dengan kepentingan publik.
"Terlalu
banyak energi politik dicurahkan untuk kasus ini. Soal Bruneigate dan
Buloggate berhubungan sekali dengan kekuasaan, karena kalau Gus Dur jatuh,
akan ada kekuasaan yang ditinggalkan dan ada kekuasaan yang kosong yang
bisa diisi," katanya.
http://www.lippostar.com/img/lol.dll/news/news_detail.jsp?

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke