''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''" SARI BERITA : Selasa, 30 Januari 2001 ===================================== <>Hari-hari Ini Sangat Menentukan Presiden: Keutuhan Teritorial Mutlak <>Hasil Survei PIRAC: Pemerintahan Gus Dur Buruk <>Demo berlanjut, IHSG Bakal Makin Terpuruk <>Ketua Umum PBNU: "Sipil Bentrok, Chaos, Militer Naik Lagi" <>Agama Diharap Jadi Solusi Ulama Bisa Menjadi Perekat Bangsa ===================================== Hari-hari Ini Sangat Menentukan Presiden: Keutuhan Teritorial Mutlak ----------------------------- koridor.com [30 Jan, 1:44] Presiden KH Abdurrahman Wahid menegaskan, keutuhan teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan batasan mutlak yang harus dipertahankan. Tidak ada artinya proses demokrasi apabila tidak ada negara tempat demokrasi itu bisa hidup. Hari-hari ini saat sangat menentukan, katanya. "Ini nomor satu, tidak ada artinya proses demokrasi apabila tidak ada negara dimana demokrasi itu bisa hidup," ujar Presiden pada acara Dialog Nasional Anak Bangsa Forum Silaturrahmi Ormas Islam, Pemuka Agama, TNI dan Polri serta Tokoh Nasional Perekat Kesatuan dan Persatuan Umat, di Jakarta Senin (29/1) malam. "Kita hari hari ini berada dalam saat menentukan dimana kita harus mengembangkan etika kita dalam dialog antara satu dengan yang lain bukan saling caci mencaci. Kita harus berada dalam suasana saling tenggang rasa satu terhadap yang lain. Kita bukan saling menjatuhkan, melainkan saling mendukung dan menolong," tambah Kepala Negara. Presiden dalam kesempatan ini mengakui tertinggal dibanding negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dan untuk mengejarnya tidak mudah, sementara RI telah berkomitmen ikut globalisasi dalam satu dua tahun mendatang ini. "Segala macam kebokbrokan dalam sistim lama, sekarang menunggu perbaikan-perbaikan. Dan itu tidak bisa datang dalam waktu sebentar, melainkan harus dijalankan secara perlahan-lahan," ujar KH Wahid. Selengkapnya : http://www.koridor.com/artikel.php/107777/3db96bbd8e57c1e9ac553fb7a5cfcd304 / 980821663 Hasil Survei PIRAC: Pemerintahan Gus Dur Buruk Reporter: Ananda Ismail, Fotografer: Luhur Hertanto -------------------- detikcom - Jakarta, Wajah pemerintahan Gus Dur terlihat coreng moreng. Hal itu tercermin dari hasil survei yang dilakukan Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC). Temuan PIRAC menunjukkan 63% responden menilai pemerintahan Gus Dur buruk atau sama dengan rezim lalu. Survei itu juga menunjukkan hanya sebagian kecil yaitu 12% responden dari 1.869 responden yang mengatakan keadaan Indonesia di bawah pemerintahan Gus Dur lebih baik dari sebelumnya. Selebihnya yaitu 25% responden enggan berpendapat. Uniknya bila dilihat dari latar belakang agama responden, hasil survei menunjukkan kapasitas Gus Dur sebagai kiai dan mantan ketua PBNU tidak berbanding lurus dengan persepsi masyarakat terhadap kepemimpinannya. Hasil survei menunjukkan 25% responden yang beragama Islam menilai kinerja pemerintahan Gus Dur buruk. Angka itu lebih besar ketimbang responden beragama Hindu (15%), Katolik (13%) dan Protestan (12%). Namun ada kabar sedikit menggembirakan buat Gus Dur. Ternyata 'hanya' 32% responden yang tidak percaya Gus Dur masih mampu memimpin bangsa. Sedangkan yang mempercayai sebesar 30%. Yang paling banyak yaitu 38% justru tidak menentukan sikapnya. (ani) Selengkapnya : http://detik.com/peristiwa/2001/01/30/2001130-075805.shtml Kopitime - Selasa, 1/30/01 9:55:28 AM bbwi Demo berlanjut, IHSG Bakal Makin Terpuruk ---------------------- Rencana bakal turunnya kekuatan anti dan pro presiden hari ini, diperkirakan kembali akan menekan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta. Dalam perdagangan hari ini, aksi profit taking tampaknya masih akan terjadi. Rendahnya sentimen positif sebagai dampak dari ketidakstabilan politik belakangan ini merupakan faktor utama penekan gairah pasar. Hingga hari ini, analis memperkirakan indekls kembali akan mengalami tekanan. Diperkirakan saham-saham unggulan berkapitalisasi besar akan mengalami umumnya dilanda tekanan jual, sementara saham-saham secondliners cukup aktif diperdagangkan. Kemarin IHSG BEJ ditutup melemah 3,736 poin (0,896%) ke posisi 413,052. Indeks LQ45 juga terkoreksi 0,943 poin menjadi 82,076. Demikian juga Jakarta Islamic Index terkoreksi 0,733 poin ke posisi 59,943. Total volume saham yang diperdagangan sebanyak 1,266 juta lembar saham senilai Rp236,169 miliar dengan frekuensi sebanyak 12.525 kali transaksi. Total saham yang aktif diperdagangkan sebanyak 179 saham dengan perincian 27 saham menguat, 79 saham stagnan dan 73 saham terkoreksi. Selengkapnya : http://www.kopitime.com/kopihot/indexhot.asp Ketua Umum PBNU: "Sipil Bentrok, Chaos, Militer Naik Lagi" 30 Jan 2001 1:43:6 WIB --------------------------- TEMPO Interaktif, Surabaya : Kekacauan muncul bila sesama warga sipil, pro versus kontra Gus Dur, terlibat bentrokan masif. Namun, di balik ancaman itu, telah menunggu skenario kenaikan militer ke panggung kekuasaan. Mereka akan menggantikan tatanan politik yang selama dua tahun ini diambil alih politisi sipil. "Kalau terjadi bentrokan dengan sendirinya militer akan naik lagi," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi kepada TEMPO Interaktif, Minggu (28/1) di Surabaya. Menurut Hasyim, naik itu bisa dalam tanda petik. Artinya, republik ini harus diperintah dengan cara-cara kekerasan untuk menciptakan tertib sosial dan politik. Di situ militer mengambil peranan penting. "Jadi, bukan mustahil, bentrokan warga sipil ini akan dimanfaatkan untuk mengembalikan totalitarianisme," ujarnya. Ia mengaku mencium gelagat adanya permainan kekuatan lama dibalik ketegangan politik akhir-akhir ini yang melibatkan kekuatan massa bawah. Tapi, Hasyim tak mau mengidentifikasi peranan terselubung yang menurut dia dimainkan eks-petinggi militer. Ia hanya mengingatkan, Eks-militer jauh lebih cerdik ketimbang politisi sipil. Hasyim mengeluhkan betapa sulit posisi NU beserta warganya dalam suasana politik belakangan ini. Warga Nahdliyin tidak akan bisa menghindarkan dukungan penuh kepada Presiden Gus Dur. Kendati begitu, telah ada upaya maksimal PB NU untuk meredam luapan emosi warganya di tengah kecaman bertubi-tubi disertai aksi massa terhadap Gus Dur. "Susahnya, bila didiamkan mereka nglunjak, tapi kalau ditandingi membuat sesama warga sipil saling berhadapan dan bentrok. Repot kan?" ujarnya. Padahal, menurut dia, mereka yang berunjuk rasa mewakili uang. Padahal, bila kekuatan rakyat yang lebih aspiratif bergerak, kelompok itu menurut pemimpin pesantren Al Hikam, Malang, itu, mereka pastilah kalah. "Tidak ada apa-apanya,"ujarnya. Selengkapnya : http://www.tempo.co.id/news/2001/1/30/1,1,6,id.html Agama Diharap Jadi Solusi Ulama Bisa Menjadi Perekat Bangsa ------------------------------- koridor.com [30 Jan, 9:34] Pendekatan agama diharapkan bisa solusi bangsa Indonesia menghadap gelagat zaman. Sebab, ini berbeda dengan pendekatan lain seperti ekonomi, politik dan keamanan. Untuk itu para ulama dan tokoh agama, seyogianya dapat berfungsi menjadi perekat bangsa. "Pendekatan politik selalu bicara soal kuat dan lemah, strategi serta taktik. Pendekatan agama selalu bicara soal kejujuran hak dan bathil. Sementara, pendekatan ekonomi selalu bicara untung dan rugi. Lalu, pendekatan keamanan selalu represi. Pendekatan agama adalah kesadaran, oleh karenanya kesejukan agama ini perlu kita kembangkan di tengah masyarakat," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi pada acara Forum Ormas Islam, di Jakarta Senin (29/1) malam. Karena itu, Hasyim Muzadi mengajak ulama dan tokoh agama agar menjadi perekat bangsa, dalam hal ini menjadi titik temu seluruh elemen bangsa. Namun dia mengingatkan para ulama dan tokoh agama jangan hanya melihat kekinian, tapi juga keakanan suatu peristiwa. Dia pun memberikan ilustrasi agar teriakan tidak benar jangan dijawab tidak benar karena api tidak bisa memadamkan api. "Perjalanan bangsa kita masih panjang, karena masih banyak rakyat yang menderita. Masih banyak penjahat yang lolos. Ibarat di film, film ini masih panjang," tambahnya. Pimpinan salah satu pondok pesantren di Malang ini menilai segala gelagat serta situasi bangsa yang terjadi saat ini, karena nilai-nilai agama diingkari. (lia / hr) Selengkapnya : http://www.koridor.com/artikel.php/107782/3db96bbd8e57c1e9ac553fb7a5cfcd304 /980823661 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l