''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''" SARI BERITA : Senin, 5 Februari 2001 ===================================== <> SI Agenda Tersembunyi Jatuhkan Megawati <> Husni Thamrin: Gus Dur Sebaiknya Non Aktif <> Matori: Pansus Omong Kosong <> Cornelis L: Mega Jangan Ikut Proses Jatuhkan Gus Dur <> KISDI: GUS DUR AGAR MUNDUR ``````````````````````````````````` SI Agenda Tersembunyi Jatuhkan Megawati ------------------------------------------------ Bandung, LippoStar Budayawan Setiawan Djody menyatakan, kekuatan yang menuntut Sidang Istimewa (SI) MPR pasca Sidang Paripurna DPR berkenaan dengan Buloggate dan Bruneigate (BB)mempunyai agenda tersembunyi untuk menjatuhkan Megawati Soekarnopuri. "Mereka, adalah orang-orang yang dulu memajukan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) menjadi Presiden ke-4 untuk mengganjal Megawati," tambah Djody di Bandung, Minggu (5/2) malam, disela-sela dialog dengan sejumlah seniman dan wartawan mengenai niatnya untuk menyelenggarakan "Kantata Award" bagi kalangan seniman/budayawan. Husni Thamrin: Gus Dur Sebaiknya Non Aktif -------------------------------------------------- eamuslim, Yogyakarta - Setelah DPR RI mengeluarkan memorandum kepada Presiden Abdurrahman Wahid, sejumlah anggota DPR kini membuat gerakan pengumpulan tandatangan, untuk meminta Presiden Gus Dur non aktif. Tandatangan itu akan disampaikan kepada Pimpinan DPR untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden Gus Dur. Hal tersebut dijelaskan anggota DPR RI dari daerah pemilihan DIY, Drs HM Husni Thamrin kepada wartawan, usai menghadiri acara HUT PPP ke-28 di Alun-alun Utara Yogya, Minggu (4/2). Pengumpulan tandatangan para anggota DPR itu, jelasnya, dilakukan mengatasnamakan pribadi, dengan maksud meminta Gus Dur mundur dengan baik-baik atau menyatakan non aktif sampai kondisi bangsa ini membaik. http://www.eramuslim.com/article/view/3050/ Matori: Pansus Omong Kosong --------------------------------- koridor.com [5 Feb, 7:17] Pansus DPR yang menyelidiki kasus Dana Yanatera Bulog dan Bantuan Sultan Brunei diragukan kemurniannya dalam menciptakan pemerintahan yang bebas kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). "Apakah upaya menyelidiki kasus Rp 35 miliar itu berarti mereka ingin menciptakan pemerintahan yang bersih? Nonsense!" tegas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Matori Abdul Djalil dalam sambutan acara halal bihalal partainya, yang juga dihadiri Ketua Dewan Suro PKB, Abdurrahman Wahid, Minggu (4/2) di Jakarta. Menurut Matori, pansus jelas mempunyai kepentingan politik lain daripada sekedar menyelidiki Bulogate dan Bruneigate. Ia mengungkapkan bahwa PKB sudah mengajak anggota DPR lainnya untuk menyelidiki kasus-kasus KKN besar lainnya yang sampai melibatkan ratusan triliun rupiah seperti KKN di tubuh Pertamina, kasus dana nonbujeter Bulog dan sebagainya, namun ditolak DPR. http://www.koridor.com/artikel.php/ Cornelis Lay: Mega Jangan Ikut Proses Jatuhkan GUs Dur ---------------------------------------------------------------- Yogyakarta -- Pengamat politik Cornelis Lay mengatakan, saat ini dorongan agar Mega ikut dalam proses penjatuhan Presiden Abdurrhaman Wahid sangat kuat, namun Megawati tidak tertarik ke arah itu. "Sebagai Wapres janganlah dia terlibat dalam konspirasi menjatuhkan presiden," pintanya. Menurutnya, yang selama ini dicoba dilakukan oleh Megawati adalah bagaimana meletakkan sebuah tradisi politik yang stabil dan masuk akal dengan cara bagaimana menjalankan peran secara wajar. "Dorongan yang kuat sekarang adalah agar Mega tidak berfungsi sebagai Wapres yang wajar, yaitu meminta dia berfungsi sebagai Arroyo yang harus bersedia melakukan kerjasama, bahkan persekongkolan jatuhkan presiden ketika presidennya melakukan langkah-langkah keliru. Dan Mega tidak tertarik di situ," kata Cony, nama panggilan Cornelis. Sikap Mega yang tidak menerima tawaran tersebut, menurut Cony, bukan soal alasan pribadi, tetapi bagaimana membangun lembaga kepresidenan yang baik. "Sepengetahuan saya, kecemasan Mega itu, bukan soal Gus Dur sebagai pribadi, sebagai kawan atau mas dia. Kita juga baca sejarah bahwa satu-satunya partai yang tidak mendukung Gus Dur sebagai presiden adalah PDIP dan Mega," jelasnya mengingatkan. http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=101/02/03/1542223 KISDI: GUS DUR AGAR MUNDUR --------------------------------------- Jakarta, 4/2 (ANTARA) - Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) meminta kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar mundur dari jabatannya sebagai presiden RI, karena dinilai terlalu sering menyakiti hati umat Islam. Ketua KISDI KH Kholil Ridwan kepada pers di sela-sela tabligh akbar di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, Minggu, mengatakan Gus Dur sudah kehilangan kepercayaan dan dukungan baik dari DPR maupun dari masyarakat, khususnya umat Islam. Jika Gus Dur merasa masih mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat, menurut dia, hal itu tidak benar. "Tidak benar itu, jika dia merasa masih didukung masyarakat banyak. Tidak ada kelompok mayoritas yang mendukung dia kecuali kelompok dia juga," kata Kholil yang juga Ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI). Sikap Gus Dur tidak mau mundur itu menunjukkan sikap yang bertentangan dengan apa yang dipeloporinya sendiri yaitu demokrasi, katanya. Sebanyak 2000 pesantren di bawah BKSPPI menyatakan tidak mendukung Gus Dur, serta memiliki pandangan berbeda dengan pesantren yang digambarkan media bahwa hampir keseluruhan pesantren di Jawa Timur mendukung Gus Dur. http://www.antara.co.id/topstory.asp?id=20010204180555D040063 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l