''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''" SARI BERITA : Selasa, 27 Februari 2001 ===================================== * Sampit Bukan Konflik Agama * Diperlukan Program Multicultural Citizenship * Gus Dur Bicara Khusus Dengan Pemimpin negara D-8 * Serukan Perhatian Bagi Negara-Negara Berkembang Sampit Bukan Konflik Agama Rusuh Palangkaraya 49 Rumah Terbakar ------------------------------------------- koridor.com [26 Feb, 14:53] Pemuka-pemuka agama di Palangkaraya menyerukan agar pertikaian yang terjadi di Sampit dan meluas hingga ke Palangkaraya segera dihentikan karena konflik tersebut justru merugikan masyarakat sendiri. Pemuka-pemuka agama tersebut juga menegaskan, pertikaian yang terjadi di Kalimantan Tengah murni pertikaian etnis dan bukan pertikaian agama. Untuk itu masyarakat jangan terpancing dan jangan membawa pertikaian tersebut ke wilayah agama. "Kami menghimbau supaya menghentikan pertikaian dan masyarakat agar tidak terpancing dan bisa meredam suasana. Konflik tersebut murni konflik etnis dan jangan dibawa pada konflik agama," Demikian seruan yang disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Walubi, PGI Wilayah Kalteng, Dewan Pantekosta, Pemuka Hindhu, Pemuka Budha. http://www.koridor.com/artikel.php/109121/dab67c109436a5d922dca8c5bf6eeaef4 /983200027 Untuk Kurangi Konflik Antaretnis: Diperlukan Program Multicultural Citizenship -------------------------------------------------- TEMPO Interaktif, Jakarta: Transmigrasi seharusnya tidak hanya sekedar ditujukan untuk perbaikan ekonomi atau distribusi penduduk, tapi harus pula diikuti dengan program multicultural citizenship. Sehingga, bagaimana cara hidup berhadapan dengan budaya lain tidak diabaikan begitu saja. Demikian pakar sosiologi Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo, di Jakarta kepada TEMPO Interaktif , Senin (26/2). Program pembangunan yang dilaksanakan saat ini, menurut dia, seringkali tidak mengikutsertakan partisipasi masyarakat. Baik partisipasi dari masyarakat lokal maupun masyarakat luas, terutama pada program transmigrasi di daerah-daerah. Dalam proses transmigrasi, hukum migrasi yang seringkali terjadi adalah menyeleksi orang-orang yang akan pindah secara positif. Artinya, program ini hanya untuk orang-orang yang memiliki tekad untuk mau merantau demi mendapatkan kerja yang lebih baik. Tapi bukan untuk mereka yang ingin tinggal di daerah tersebut atau bahkan memiliki pendidikan yang baik pula. "Ini adalah spirit orang-orang yang merantau," kata dia. http://www.tempo.co.id/news/2001/2/26/1,1,58,id.html Gus Dur Bicara Khusus Dengan Pemimpin negara D-8 --------------------------------------------------------- Kairo, 27/2 (ANTARA) - Presiden Abdurrahman Wahid sepanjang hari enin( 26/2) mengadakan pembicaraan khusus dengan para kepala negara dan kepala pemerintahan anggota kelompok D-8 serta jumlah tokoh agama di Kairo, Senin. Setelah KTT yang berlangsung di Istana Heliopolis itu selesai, Minggu malam (Senin pagi WIB), Presiden Wahid menerima kunjungan Wakil PM Malaysia Datuk Abdulah Ahmad Baidawi, PM Bangladesh Sheikha Hasina Wajeed, dan Ketua Dewan Eksekutif Pakistan Pervez Musharraf. Senin siang, Presiden menemui Presiden Hosni Mubarrak, yang kini menjadi Ketua Kelompok D-8 di Istana Presiden Mesir itu. Gus Dur juga mengadakan pertemuan dengan Grand Sheikh Al Ahzar Imam Tontowi; kemudian Senin malam menerima cendekiawan Mesir Prof Dr Hassan Hanafi serta cendekiawan Lebanon Prof Muchsin Mahmoud Saleh di Wisma Duta, KBRI Kairo. http://www.antara.co.id/topstory.asp?id=20010227072505D270014 Serukan Perhatian Bagi Negara-Negara Berkembang --------------------------------------------------------- Kairo, Senin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Delapan Negara berakhir kemarin petang di Kairo. Pertemuan ke-tiga kalinya itu menghasilkan 'Deklarasi Kairo' yang menyerukan perhatian negara industri bagi negara berkembang. Sementara itu, Deklarasi Kairo juga menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah KTT keempat dan akan mengambil alih kepemimpinan D-8 dari Mesir pada tahun 2003 mendatang. Dalam KTT ketiga di Kairo ini, Mesir mengambil alih kepemimpinan D-8 dari Bangladesh. Presiden Mesir Hosni Mubarak selaku tuan rumah dan Ketua D-8, seusai menutup KTT tersebut kepada pers mengatakan, deklarasi ini merupakan wujud kerja sama negara-negara berpenduduk Islam untuk menghadapi tantangan globalisasi. http://news.catcha.com/id/kompas/kompas2001226/headline200122611.php3 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l