************************
 Laporkan Situasi lingkungan
 <[EMAIL PROTECTED]>
 Atau Hub Eskol Hot Line
 Telp: 031-5479083/84
 **************************

Para pembaca yth,
Mengherankan, mengapa Partai Golkar masih sangat phobia terhadap PKI. Kita
patut bertanya kepada elit Golkar, di era post modern ini lebih berbahaya
mana sebenarnya PKI ketimbang narkoba yang sedang merambah tanpa memandang
usia saat ini ?.  Lebih berbahaya mana, PKI ketimbang pola hidup 'free sex'
yang telah mengakibatkan 2 juta aborsi pertahun di negeri Pancasila ini ?.
Lebih berbahaya mana PKI ketimbang hutang luar negeri RI yang sudah
mencapai Rp 178, 7 triliun ?

Apa sebenarnya yang ditakuti oleh Golkar terhadap PKI ?. Pahamnya atau
aksinya ?.  Kalau Golkar takut kepada pahamnya, dapatkah suatu paham dapat
berakibat langsung terhadap kerusakan. Bukankah dengan melarang pahamnya
berarti melanggar Pasal 28 UUD 1945 tentang kebebasan berpikir dan
mengeluarkan pendapat ?.

Kalau Golkar takut kepada aksi PKI, bukankah RI sudah mempunyai KUHP dan
segala peraturan pidana khusus yang bisa menjerat pelaku aksi yang bisa
merugikan orang lain atau negara ?.

Kita bisa menduga, bahwa wacana PKI yang dilontarkan Golkar sekedar sebatas
stigmatisasi (cap) dan kedok, sebagaimana dilakukannya di era Orde Baru,
dengan maksud mengambil simpati rakyat yang selama ini telah anti Golkar,
sekaligus produktif dalam upaya menurunkan legitimasi pemerintahan Gus Dur.
Sebab, Gus Dur pernah mengusulkan agar TAP MPRS/XXV/ 1966 tentang larangan
paham komunis. Elit Golkar hanya mempropagandakan bahaya PKI pada masa
sekarang tapi bahaya yang diungkapkan sama sekali tidak kuat.

Berikut ini kami postingkan pernyataan Ketua DPP Golkar Fahmi Idris
mengenai bangkitnya kembali PKI sebagaimana dilansir oleh mandiri.com.
Selamat membaca.  (Eskol Net)

```````````````````````````
"PKI Hidup Lagi Karena Gus Dur"
------------------------------------
BANJARMASIN, Mandiri - Ketua DPP Partai Golkar, H.Fahmi Idris menilai PKI
hidup dan berkembang akibat pernyataan Presiden KH.Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) beberapa waktu yang mengunsulkan dicabutnya Tap MPR tentang pembubaran
PKI.

"Saya menduga hidup dan berkembangnya PKI di Indonesia akibat kesalahan
Presiden Gus Dur yang mengusulkan agar MPR mencabut Tap MPRS tentang
pembubaran PKI," ujarnya di Banjarmasin, Minggu (15/4) malam.

Ia mengemukakan hal itu kepada pers seusai silaturrahmi dan temu kader
Partai Golkar se Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan anggota Fraksi Partai
Golkar DPR RI, di Gedung DPD Partai Golkar Propinsi Kalsel, di Banjarmasin.

Menurut Fahmi, sebagai bukti masih hidup dan berkembangnya PKI di Indonesia
akhir-akhir ini adalah dengan lahirnya Partai Komunis Indonesia Baru yang
diproklamirkan di Yokyakarta tiga hari lalu.

Padahal, lanjutnya, seluruh rakyat Indonesia menghendaki agar PKI
dibubarkan karena jelas bertentangan dengan Pancasila, tetapi Gus Dur malah
mengusulkan agar Tap MPRS tentang pembubaran PKI untuk dicabut.

Menurut dia, dengan lahirnya Partai Komunis Indonesia Baru tersebut berarti
pernyataan Gus Dur beberapa waktu lalu direspon oleh kelompok PKI.

Ketika ditanya tentang adanya tuntutan yang menginginkan Partai Golkar
dibubarkan, Fahmi Idris mengatakan, tuntutan pembubaran Partai Golkar
tersebut persis seperti yang dilakukan PKI pada masa lalu.

Fahmi mengatakan, PKI memang sudah biasa melakukan tindakan yang tidak
demokratis, dan mereka akan melakukan langkah-langkah untuk mencapai
cita-citanya tersebut dan terkandang mereka memaksakan diri.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, H.Syamsul Mu`arif
mengatakan, jika ingin membubarkan Partai Golkar harus melalui mekanisme
yang benar dan harus melalui proses pengadilan di Mahkamah Agung (MA).

Namun demikian, katanya, melihat hasil Pemilu 1999 lalu, berarti Partai
Golkar masih mendapat kepercayaan rakyat, terbukti pada Pemilu tersebut
berhasil menduduki posisi kedua dalam perolehan suara.

Menurut Syamsul, dengan kepercayaan yang diberikan rakyat tersebut,
pihaknya sebagai wakil rakyat merasa berkewajiban menyerap aspirasi yang
berkembang dan memperjuangkan aspirasi itu melalui lembaga perwakilan
rakyat. http://www.mandiri.com/

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke