Dear Mbak Yati,

Aha, jelas mbak katakan bahwa makin ke depan persaingan semakin 
ketat seperti dialami oleh anak yang kedua, dan itu masih sekian 
tahun yang lalu tentunya. Dan hal seperti itulah yang terjadi 
sekarang ini.

Coba bayangkan, sekarang untuk SD, untuk bisa naik kelas maka rapor 
tidak boleh ada angka 5 (merah) satupun. Nilai rapor diambil dari 
seluruh PS + PR + Ulangan + UUB, tugas2 lain. Jadi, sekarang 
tuntutan sekolah semakin berat, sehingga mau tidak mau orang tua 
harus membebani anak dengan target2 nilai yang bagus. Kalau tidak, 
ya risikonya tidak naik kelas. Malahan ada beberapa sekolah yang 
mengharuskan muridnya meninggalkan sekolahnya jika sampai tidak naik 
kelas. Gawat kan.

Yach, akhirnya topik bahasa asing ini jadi melebar ke soal beban 
pelajaran sekolah. tapi itulah yang terjadi sekarang ini. Entah 
beberapa tahun ke depan, mungkin akan semakin berat. Soal bahasa 
asing sendiri tuntutan juga semakin berat, karena sekarang semakin 
banyak sekolah yang berbahasa Inggris, sekalipun kurikulum masih 
tetap Indonesia. 10 tahun yang lalu sekolah berbahasa Inggris, 
khususnya di Jabotabek, masih bisa dihitung dengan jari.

Bahkan beberapa Universitas di Jakarta sudah menerapkan test masuk 
dengan menggunakan bahasa Inggris seluruhnya.


Sasongko



--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Noerhayati Erwin" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ikutan sharing doong, tentang topik ini. Saya suka dan setuju 
dengan alinea 
> kedua terakhir pada artikel yang disuguhkan oleh jeng Ida, 
moderator kita 
> yang cantik. Bahwa menguasai bahasa asing (terutama English) itu 
wajib dan 
> bahwa orang tua harus bijak dan tidak tergesa-gesa menanamkan ilmu 
tersebut 
> pada anak.
> 
> Kita memang tidak bisa berbuat banyak kepada sekolah2 yang seperti 
kata mas 
> Sasongko Purnomo dengan dalih " mutu" mengharuskan adanya mata 
pelajaran 
> bahasa asing bahkan sejak tingkat yang sangat dini ( Kecuali 
mungkin kalau 
> Dep Diknas bisa "keras" dalam menetapkan kurikulum untuk setiap 
level). 
> Tetapi sebagai orangtua kita bisa membuat pelajaran yang berat 
tadi menjadi 
> hal yang menyenangkan buat anak.
> 
> Membuat anak bisa berbahasa Inggris adalah dia harus senang pada 
bahasa itu. 
> Bagaimana dia bisa senang padahal itu beda dan tidak dia gunakan 
> sehari-hari? Waktu putri saya masih kecil2, (tahun 80-an) seperti 
ibu2 
> lainnya saya senang membacakan cerita2, lokal maupun asing, 
dibumbui gaya 
> saya sendiri (saya memang senang membaca), dan selipkan istilah 
asing yang 
> ada dalam cerita, sambil dijelaskan. Ketika mereka mulai kritis, 
saya justru 
> kurangi jatah membacakan, saya rangsang mereka untuk belajar 
mengenali 
> huruf, merangkainya menjadi kata yang bisa dibaca/dimengerti, 
mulai dari 
> yang mudah hingga yang sulit, termasuk kata2 dalam bahasa Inggris. 
Saya 
> gunakan segala macam alat bantu (buat sendiri, yang murah2 saja).. 
plus 
> waktu itu ada program TV "Sesame Street" yang TIDAK/BELUM DI 
DUBBING" 
> seperti episode yang saya lihat beberapa waktu lalu. Nah, sesudah 
dia suka 
> dan ingin tahu lebih banyak, tinggal memberikan fasilitas yang 
dibutuhkan 
> misalnya menyediakan buku2 sesuai usia mereka (boleh lebih dimuka 
dari 
> pelajaran sekolah mereka, asal mereka masih nyaman menerimanya) , 
sambil 
> selalu dibimbing agar banyak kemajuan. Alhamdulillah, putri2 saya 
lumayan 
> menguasai bahasa Inggris, karena mereka suka, lalu banyak membaca. 
> Kemampuannya itu  sangat membantu saat yang pertama mencari 
beasiswa untuk 
> sekolah diluar negeri dan untuk putri kedua, karena era dia lebih 
sedikit 
> kedepan, persaingan semakin ketat, saya menambahkan pelajaran 
tambahan di 
> sebuah Lembaga Bahasa Asing. Jadi dasarnya, adalah anak2 kita 
harus dibuat / 
> dicontohkan agar suka / nyaman belajar dahulu, lalu selanjutnya 
tidak akan 
> terlalu sukar. Apalagi sekarang ini sarana dan alat bantu sudah 
begitu 
> banyak dan canggih. Mungkin ada rekan milis lain yang mau 
menambahkan?
> 
> Salam, Yati.
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "idajohny" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <idakrisnashow@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, December 06, 2005 8:24 AM
> Subject: [Ida-Krisna Show] Re: Kapan Anak belajar bahasa Inggris ?
> 
> 
> Setuju Bapak Sasongko,
> saya sendiri sekarang banyak ngobrol, membaca dan mendengar
> bagaimana kita sebagai orang tua menyikapi informasi atau apa yg
> terbaik untuk pendidikan anak kita.
> Saya sendiri sempat terfikir untuk menyekolahkan anak disekolah
> kampung aja, tapi kita berikan tambahan dirumah dengan bahasa yg
> tidak dipaksakan. Lagipula saya pingin anak saya lebih down to
> earth. Ada perasaan kuatir juga kalau anak terlalu dikelilingi dg
> banyak fasilitas dan teman2nya kalangan mampu, sehingga nanti anak
> kurang ber empati dg sekelilingnya.
> Hanya saja soal bahasa saya setuju sekali diperkenalkan sejak dini
> dengan cara yg pas buat anak seusianya dan dg cara yg nyaman juga
> anak menerimanya.
> Makanya saya senang nih kalau dapat masukan dari Mas Sasongko dan
> sahabat2 dimilis IKS. Thanks ya..
> 
> Ida Arimurti
> 
> "sasongko_purnomo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear Mbak Ida,
> Boleh ya sharing mengenai subyek ini.
> Dalam hal pendidikan, sekarang ini memang orang tua dihadapkan pada
> keadaan yag dilematis, antara memenuhi hal-hal yang psikologis dan
> tuntutan 'lingkungan' termasuk sekolah. Bukan hanya dalam hal 
bahasa.
> Para psikolog mengatakan bahwa sebaiknya anak2 tidak dibebani 
dengan
> materi pelajaran yang 'berat' ketika mereka masih 'kecil', tetapi
> sekolah-sekolah sekarang, dengan dalih 'mutu', memberikan bobot
> pelajaran yang relatif berat, bahkan sejak masih KB.
> >
> > Lalu mengenai bahasa, banyak sekolah yang sekarang ini memberikan
> > pelajaran hingga minimal 2 bahasa asing, sejak KB. Tetapi
> bagaimana
> > mungkin orang tua menolak ? Kalau tidak setuju berarti anak harus
> > keluar dari sekolah tersebut. Lagipula, dengan semakin umumnya 
hal
> > seperti ini, maka dalam lingkungan pergaulan, kelak akan membuat
> anak
> > kita 'tertinggal' dari anak lain.
> >
> > Jadi, mau tidak mau si anak harus mengikuti. Lebih parah lagi,
> sebagai
> > materi pelajaran, tentunya dituntut nilai yang baik, maka orang
> tua
> > cenderung mendorong anak untuk mengikuti pelajaran tambahan/les.
> > Jadilah beban anak semakin berat.
> >
> > Pelajaran tambahan yang umum diikuti anak2 sekarang adalah bahasa
> > Inggris, Mandarin (atau bahasa asing lain yang diajarkan di
> sekolah),
> > Kumon, Sempoa, musik. Ini jelas membebani anak, paling tidak 5-6
> hari
> > seminggu dipakai untuk beberapa macam les. Belum lagi sekolah
> sekarang
> > umumnya berlangsung sejak jam 7 hingga 13.30 (SD), dan 14.30 
(SMP-
> SMA).
> >
> >
> > Memang kasihan, tetapi boleh dibilang ini sudah 
menjadi 'standar',
> > sehingga kalau tidak diikuti, maka anak kita akan 'tertinggal'.
> >
> > Salam,
> >
> > SASONGKO
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> =================================================================
> "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
> It has silent message saying that I remember you when I wake up.
> Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna
> 
> Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
> Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
> SMS di 0818-333582
> =================================================================
> 
> Yahoo! Groups Links
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Over 1 billion served! The most music videos on the web.
Click to Watch now!
http://us.click.yahoo.com/xmKGzA/IARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke