[saham] Re: Ticker Saham

2012-10-15 Terurut Topik kangduren
utk saham2 gocap lebih baik sih liat fundamental termasuk jg karakteristik 
manajemennya.
kalau saham2 yg liquid tdk bertengger di gocap sepanjang masa, TA murni bagi 
ane ga masalah.
terlebih2 saat skr, milih saham udah kayak judi bener2 saham2 ga keruan naik, 
saham2 yg fundamental bagus 2-3rd liner stagnan.

--- In saham@yahoogroups.com, Mr David Oktavian david.oktavian@... wrote:

 betul.. kalo menurut saya memang harus saling melengkapi..
 sebab dengan tidak tahu ticker malah berbahaya sebab untuk saham2 gorengan
 yang berkolesterol tinggi malah TA sepertinya tidak berlaku contoh Btel dan
 group Bakrie laiinnya sudah nggak sangat dimelencengkan.. bahkan mungkin
 hanya bisa dianalisa berdasarkan BA saja (bandarmology)
 
 2012/10/10 kangduren kangduren@...
 
  **
 
 
  kalau kita ambil contoh lain, sama2 break wave C ke wave 1, BBRI dan KARK
  mana yg dipilih?
  keknya TA dan fundamental bisa saling melengkapi :peace:
 
 
  --- In saham@yahoogroups.com, Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@
  wrote:
  
   Saya pakai contoh saja ya, saya ambil dari komentar salah seorang sahabat
   FB saya atas status tsb. Dia memberikan contoh dengan saham BBRI dan
  BUMI.
   Kalau analisa TA di saham BBRI walaupun sinyalnya SELL, akan cenderung
  jadi
   hold atau malau berani nampung/beli.
   Tapi kalau analisa TA di saham BUMI sinyalnya BUY sekalipun, akan takut
   untuk beli karena sahamnya BUMI.
  
   Apesnya kita sebagai trader, hampir setiap ticker di BEI kita terlanjur
   tahu itu saham apa. :)
   Hanya sedikit yg kita mungkin tidak ketahui, dan lucunya, pas kita ngga
   tahu itu ticker saham apa, eh malah mencari2 tahu itu saham apaan dan
   bergerak di sektor apa.
  
   Ini masih terkait soal eksperimen grafik dari hasil lempar koin waktu
  itu.
   Ketika kita tidak ketahui itu grafik saham apa, maka analisa TA nya
  menjadi
   lebih murni. Level masuk dan keluarnya jadi lebih obyektif dan lengkap.
   Sebagian, malah ada yang penasaran dan mencoba mengait2kan dan mencari
  tahu
   kira2 itu bentuk grafik saham apaan atau di sektor apaan, lalu mulai
   membuat analisa TA dengan di pikirannya sudah terpateri itu kira2 saham
  apa
   atau sektor apa sehingga analisa TA nya jadi bias karena sudah mulai
   tercampur opini pribadi atas perkiraan prospek sektor tertentu.
   Lalu, ketika waktu itu saya sebutkan grafiknya berhubungan dengan logam
   (tidak saya sebutkan dengan industri logam atau saham logam), maka
   tampaknya ada yang terpengaruh dalam membuat analisanya jadi membuat
   perkiraan jangka panjang dari grafik tersebut berdasarkan pemahamannya
   tentang prospek saham pertambangan. :)
  
   Seberapa besar kita menjadi bias dalam analisa TA akibat mengetahui
  ticker
   nya, silakan di cek ke diri masing2 saja. Saya pribadi, terkadang masih
   suka bias karena terlanjur tahu sahamnya dari ticker tersebut. Sulit
  untuk
   tidak tahu sahamnya karena untuk analisa TA, memang harus ketik ticker
  nya
   agar bisa muncul di amibroker. Tinggal melatih diri mencoba masa bodoh
   dengan ticker/emiten ketika melakukan analisa TA. Saya belum 100% bebas
   dari pengaruh ticker, sedang terus berusaha agar bisa bebas 100% dari
   pengaruh ticker. Sejauh ini baru bisa sekitar 80-90% bebas pengaruh
  ticker
   saham. :)
  
  
   jabat erat,
   Irwan Ariston Napitupulu
  
   2012/10/10 Jumper ifmarch@
 
  
   
   
Cukup membuat bingung Bang Ian, bisa dijelaskan dgn bahas yang lebih
sederhana bang.
   
Ini asumsi saya, klu kita tau kode dari saham tsb artinya analisa kita
untuk mengetahui trend dari saham tsb akan menjadi 'diintervensi oleh
keberadaan dari saham tsb, sehingga tidak full objective.
   
Akan lebih objective jk kita melihat  mengevaluasi dahulu chartnya yg
kita tdk tau persis ini chart dr saham apa, baru setelah yakin chart
tersebut trendnya cenderung turun atau naik...baru terakhir kita liat
  ini
saham kode apa?
   
Apakah betul gitu bang?
   
   
@Jumper
   
   
2012/10/9 Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@
   
**
 
   
   
Hal yang bisa membuat seorang trader saham yang mengandalkan grafik
menjadi bias analisa grafiknya adalah ketika dia mengetahui ticker
(kode) dari saham tersebut. --- IAN ---
   
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
   
   
   
   
   
   
  
 
   
 
 
 
 
 -- 
 David N. Oktavian







Kunjungi situs http://www.info-saham.com untuk informasi seputar saham.

SEMUA POSTING DI MILIS INI TANGGUNG JAWAB PENGIRIM EMAIL DAN BUKAN ADMIN MILIS. 
SEMUA POSTING DI MILIS INI BUKAN UNTUK MENGAJAK MEMBELI ATAU MENJUAL EFEK. 
SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU 
PEMILIK MODAL.

saham-unsubscr...@yahoogroups.com untuk berhenti dari milis saham
saham-subscr...@yahoogroups.com untuk bergabung ke milis saham
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/saham/

* Your email settings:
Individual 

Re: [saham] Re: Ticker Saham

2012-10-14 Terurut Topik Mr David Oktavian
betul.. kalo menurut saya memang harus saling melengkapi..
sebab dengan tidak tahu ticker malah berbahaya sebab untuk saham2 gorengan
yang berkolesterol tinggi malah TA sepertinya tidak berlaku contoh Btel dan
group Bakrie laiinnya sudah nggak sangat dimelencengkan.. bahkan mungkin
hanya bisa dianalisa berdasarkan BA saja (bandarmology)

2012/10/10 kangduren kangdu...@yahoo.com

 **


 kalau kita ambil contoh lain, sama2 break wave C ke wave 1, BBRI dan KARK
 mana yg dipilih?
 keknya TA dan fundamental bisa saling melengkapi :peace:


 --- In saham@yahoogroups.com, Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@...
 wrote:
 
  Saya pakai contoh saja ya, saya ambil dari komentar salah seorang sahabat
  FB saya atas status tsb. Dia memberikan contoh dengan saham BBRI dan
 BUMI.
  Kalau analisa TA di saham BBRI walaupun sinyalnya SELL, akan cenderung
 jadi
  hold atau malau berani nampung/beli.
  Tapi kalau analisa TA di saham BUMI sinyalnya BUY sekalipun, akan takut
  untuk beli karena sahamnya BUMI.
 
  Apesnya kita sebagai trader, hampir setiap ticker di BEI kita terlanjur
  tahu itu saham apa. :)
  Hanya sedikit yg kita mungkin tidak ketahui, dan lucunya, pas kita ngga
  tahu itu ticker saham apa, eh malah mencari2 tahu itu saham apaan dan
  bergerak di sektor apa.
 
  Ini masih terkait soal eksperimen grafik dari hasil lempar koin waktu
 itu.
  Ketika kita tidak ketahui itu grafik saham apa, maka analisa TA nya
 menjadi
  lebih murni. Level masuk dan keluarnya jadi lebih obyektif dan lengkap.
  Sebagian, malah ada yang penasaran dan mencoba mengait2kan dan mencari
 tahu
  kira2 itu bentuk grafik saham apaan atau di sektor apaan, lalu mulai
  membuat analisa TA dengan di pikirannya sudah terpateri itu kira2 saham
 apa
  atau sektor apa sehingga analisa TA nya jadi bias karena sudah mulai
  tercampur opini pribadi atas perkiraan prospek sektor tertentu.
  Lalu, ketika waktu itu saya sebutkan grafiknya berhubungan dengan logam
  (tidak saya sebutkan dengan industri logam atau saham logam), maka
  tampaknya ada yang terpengaruh dalam membuat analisanya jadi membuat
  perkiraan jangka panjang dari grafik tersebut berdasarkan pemahamannya
  tentang prospek saham pertambangan. :)
 
  Seberapa besar kita menjadi bias dalam analisa TA akibat mengetahui
 ticker
  nya, silakan di cek ke diri masing2 saja. Saya pribadi, terkadang masih
  suka bias karena terlanjur tahu sahamnya dari ticker tersebut. Sulit
 untuk
  tidak tahu sahamnya karena untuk analisa TA, memang harus ketik ticker
 nya
  agar bisa muncul di amibroker. Tinggal melatih diri mencoba masa bodoh
  dengan ticker/emiten ketika melakukan analisa TA. Saya belum 100% bebas
  dari pengaruh ticker, sedang terus berusaha agar bisa bebas 100% dari
  pengaruh ticker. Sejauh ini baru bisa sekitar 80-90% bebas pengaruh
 ticker
  saham. :)
 
 
  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu
 
  2012/10/10 Jumper ifmarch@...

 
  
  
   Cukup membuat bingung Bang Ian, bisa dijelaskan dgn bahas yang lebih
   sederhana bang.
  
   Ini asumsi saya, klu kita tau kode dari saham tsb artinya analisa kita
   untuk mengetahui trend dari saham tsb akan menjadi 'diintervensi oleh
   keberadaan dari saham tsb, sehingga tidak full objective.
  
   Akan lebih objective jk kita melihat  mengevaluasi dahulu chartnya yg
   kita tdk tau persis ini chart dr saham apa, baru setelah yakin chart
   tersebut trendnya cenderung turun atau naik...baru terakhir kita liat
 ini
   saham kode apa?
  
   Apakah betul gitu bang?
  
  
   @Jumper
  
  
   2012/10/9 Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@...
  
   **

  
  
   Hal yang bisa membuat seorang trader saham yang mengandalkan grafik
   menjadi bias analisa grafiknya adalah ketika dia mengetahui ticker
   (kode) dari saham tersebut. --- IAN ---
  
   jabat erat,
   Irwan Ariston Napitupulu
  
  
  
  
  
  
 

  




-- 
David N. Oktavian


Re: [saham] Re: Ticker Saham

2012-10-14 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
BTEL sudah sinyal SELL secara TA sejak tanggal 10 Juni 2011 ketika pecah
345.

Yang jadi masalah, orang tidak mau jual di di 340, karena berharap group
Bakrie alias BTEL masih akan naik lagi, mungkin masih termakan harapan2
seperti akuisisi flexi atau hal lainnya. Jadi, karena tahu kode tickernya
BTEL, makanya orang jadi berharap banyak, padahal TA sudah kasih sinyal
SELL waktu tembus 345. tanggal 10 Juni 2011. :)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

2012/10/15 Mr David Oktavian david.oktav...@gmail.com



 betul.. kalo menurut saya memang harus saling melengkapi..
 sebab dengan tidak tahu ticker malah berbahaya sebab untuk saham2 gorengan
 yang berkolesterol tinggi malah TA sepertinya tidak berlaku contoh Btel dan
 group Bakrie laiinnya sudah nggak sangat dimelencengkan.. bahkan mungkin
 hanya bisa dianalisa berdasarkan BA saja (bandarmology)

 2012/10/10 kangduren kangdu...@yahoo.com

 **


 kalau kita ambil contoh lain, sama2 break wave C ke wave 1, BBRI dan KARK
 mana yg dipilih?
 keknya TA dan fundamental bisa saling melengkapi :peace:


 --- In saham@yahoogroups.com, Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@...
 wrote:
 
  Saya pakai contoh saja ya, saya ambil dari komentar salah seorang
 sahabat
  FB saya atas status tsb. Dia memberikan contoh dengan saham BBRI dan
 BUMI.
  Kalau analisa TA di saham BBRI walaupun sinyalnya SELL, akan cenderung
 jadi
  hold atau malau berani nampung/beli.
  Tapi kalau analisa TA di saham BUMI sinyalnya BUY sekalipun, akan takut
  untuk beli karena sahamnya BUMI.
 
  Apesnya kita sebagai trader, hampir setiap ticker di BEI kita terlanjur
  tahu itu saham apa. :)
  Hanya sedikit yg kita mungkin tidak ketahui, dan lucunya, pas kita ngga
  tahu itu ticker saham apa, eh malah mencari2 tahu itu saham apaan dan
  bergerak di sektor apa.
 
  Ini masih terkait soal eksperimen grafik dari hasil lempar koin waktu
 itu.
  Ketika kita tidak ketahui itu grafik saham apa, maka analisa TA nya
 menjadi
  lebih murni. Level masuk dan keluarnya jadi lebih obyektif dan lengkap.
  Sebagian, malah ada yang penasaran dan mencoba mengait2kan dan mencari
 tahu
  kira2 itu bentuk grafik saham apaan atau di sektor apaan, lalu mulai
  membuat analisa TA dengan di pikirannya sudah terpateri itu kira2 saham
 apa
  atau sektor apa sehingga analisa TA nya jadi bias karena sudah mulai
  tercampur opini pribadi atas perkiraan prospek sektor tertentu.
  Lalu, ketika waktu itu saya sebutkan grafiknya berhubungan dengan logam
  (tidak saya sebutkan dengan industri logam atau saham logam), maka
  tampaknya ada yang terpengaruh dalam membuat analisanya jadi membuat
  perkiraan jangka panjang dari grafik tersebut berdasarkan pemahamannya
  tentang prospek saham pertambangan. :)
 
  Seberapa besar kita menjadi bias dalam analisa TA akibat mengetahui
 ticker
  nya, silakan di cek ke diri masing2 saja. Saya pribadi, terkadang masih
  suka bias karena terlanjur tahu sahamnya dari ticker tersebut. Sulit
 untuk
  tidak tahu sahamnya karena untuk analisa TA, memang harus ketik ticker
 nya
  agar bisa muncul di amibroker. Tinggal melatih diri mencoba masa bodoh
  dengan ticker/emiten ketika melakukan analisa TA. Saya belum 100% bebas
  dari pengaruh ticker, sedang terus berusaha agar bisa bebas 100% dari
  pengaruh ticker. Sejauh ini baru bisa sekitar 80-90% bebas pengaruh
 ticker
  saham. :)
 
 
  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu
 
  2012/10/10 Jumper ifmarch@...

 
  
  
   Cukup membuat bingung Bang Ian, bisa dijelaskan dgn bahas yang lebih
   sederhana bang.
  
   Ini asumsi saya, klu kita tau kode dari saham tsb artinya analisa kita
   untuk mengetahui trend dari saham tsb akan menjadi 'diintervensi oleh
   keberadaan dari saham tsb, sehingga tidak full objective.
  
   Akan lebih objective jk kita melihat  mengevaluasi dahulu chartnya yg
   kita tdk tau persis ini chart dr saham apa, baru setelah yakin chart
   tersebut trendnya cenderung turun atau naik...baru terakhir kita liat
 ini
   saham kode apa?
  
   Apakah betul gitu bang?
  
  
   @Jumper
  
  
   2012/10/9 Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@...
  
   **

  
  
   Hal yang bisa membuat seorang trader saham yang mengandalkan grafik
   menjadi bias analisa grafiknya adalah ketika dia mengetahui ticker
   (kode) dari saham tersebut. --- IAN ---
  
   jabat erat,
   Irwan Ariston Napitupulu
  
  
  
  
  
  
 




 --
 David N. Oktavian



 


[saham] Re: Ticker Saham

2012-10-10 Terurut Topik kangduren
kalau kita ambil contoh lain, sama2 break wave C ke wave 1, BBRI dan KARK mana 
yg dipilih?
keknya TA dan fundamental bisa saling melengkapi :peace:

--- In saham@yahoogroups.com, Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@... wrote:

 Saya pakai contoh saja ya, saya ambil dari komentar salah seorang sahabat
 FB saya atas status tsb. Dia memberikan contoh dengan saham BBRI dan BUMI.
 Kalau analisa TA di saham BBRI walaupun sinyalnya SELL, akan cenderung jadi
 hold atau malau berani nampung/beli.
 Tapi kalau analisa TA di saham BUMI sinyalnya BUY sekalipun, akan takut
 untuk beli karena sahamnya BUMI.
 
 Apesnya kita sebagai trader, hampir setiap ticker di BEI kita terlanjur
 tahu itu saham apa. :)
 Hanya sedikit yg kita mungkin tidak ketahui, dan lucunya, pas kita ngga
 tahu itu ticker saham apa, eh malah mencari2 tahu itu saham apaan dan
 bergerak di sektor apa.
 
 Ini masih terkait soal eksperimen grafik dari hasil lempar koin waktu itu.
 Ketika kita tidak ketahui itu grafik saham apa, maka analisa TA nya menjadi
 lebih murni. Level masuk dan keluarnya jadi lebih obyektif dan lengkap.
 Sebagian, malah ada yang penasaran dan mencoba mengait2kan dan mencari tahu
 kira2 itu bentuk grafik saham apaan atau di sektor apaan, lalu mulai
 membuat analisa TA dengan di pikirannya sudah terpateri itu kira2 saham apa
 atau sektor apa sehingga analisa TA nya jadi bias karena sudah mulai
 tercampur opini pribadi atas perkiraan prospek sektor tertentu.
 Lalu, ketika waktu itu saya sebutkan grafiknya berhubungan dengan logam
 (tidak saya sebutkan dengan industri logam atau saham logam), maka
 tampaknya ada yang terpengaruh dalam membuat analisanya jadi membuat
 perkiraan jangka panjang dari grafik tersebut berdasarkan pemahamannya
 tentang prospek saham pertambangan. :)
 
 Seberapa besar kita menjadi bias dalam analisa TA akibat mengetahui ticker
 nya, silakan di cek ke diri masing2 saja. Saya pribadi, terkadang masih
 suka bias karena terlanjur tahu sahamnya dari ticker tersebut. Sulit untuk
 tidak tahu sahamnya karena untuk analisa TA, memang harus ketik ticker nya
 agar bisa muncul di amibroker. Tinggal melatih diri mencoba masa bodoh
 dengan ticker/emiten ketika melakukan analisa TA. Saya belum 100% bebas
 dari pengaruh ticker, sedang terus berusaha agar bisa bebas 100% dari
 pengaruh ticker. Sejauh ini baru bisa sekitar 80-90% bebas pengaruh ticker
 saham. :)
 
 
 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu
 
 2012/10/10 Jumper ifmarch@...
 
 
 
  Cukup membuat bingung Bang Ian, bisa dijelaskan dgn bahas yang lebih
  sederhana bang.
 
  Ini asumsi saya, klu kita tau kode dari saham tsb artinya analisa kita
  untuk mengetahui trend dari saham tsb akan menjadi 'diintervensi oleh
  keberadaan dari saham tsb, sehingga tidak full objective.
 
  Akan lebih objective jk kita melihat  mengevaluasi dahulu chartnya yg
  kita tdk tau persis ini chart dr saham apa, baru setelah yakin chart
  tersebut trendnya cenderung turun atau naik...baru terakhir kita liat ini
  saham kode apa?
 
  Apakah betul gitu bang?
 
 
  @Jumper
 
 
  2012/10/9 Irwan Ariston Napitupulu irwanariston@...
 
  **
 
 
  Hal yang bisa membuat seorang trader saham yang mengandalkan grafik
  menjadi bias analisa grafiknya adalah ketika dia mengetahui ticker
  (kode) dari saham tersebut. --- IAN ---
 
  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu
 
 
 
 
  
 







Kunjungi situs http://www.info-saham.com untuk informasi seputar saham.

SEMUA POSTING DI MILIS INI TANGGUNG JAWAB PENGIRIM EMAIL DAN BUKAN ADMIN MILIS. 
SEMUA POSTING DI MILIS INI BUKAN UNTUK MENGAJAK MEMBELI ATAU MENJUAL EFEK. 
SETIAP KEPUTUSAN INVESTASI MENJADI TANGGUNG JAWAB PIHAK PEMILIK INVESTASI ATAU 
PEMILIK MODAL.

saham-unsubscr...@yahoogroups.com untuk berhenti dari milis saham
saham-subscr...@yahoogroups.com untuk bergabung ke milis saham
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/saham/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/saham/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
saham-dig...@yahoogroups.com 
saham-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
saham-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/