06/04/09 10:21

Jembatan Es Penahan Beting Es Antartika Pecah


Satu jembatan es yang telah menahan beting es sangat besar di Kutub Selatan dan 
tetap berada di tempatnya selama ratusan tahun mulai pecah pada Sabtu (4/4) dan 
mungkin mengakibatkan makin banyak beting es yang pecah berkaitan dengan 
pemanasan global.

"Sungguh membingungkan bagaimana es itu dapat pecah. Dua hari lalu, es tersebut 
masih utuh," kata David Vaughan, ahli glasiologi di British Antartic Survey 
kepada Reuters, saat menjelaskan citra satelit mengenai Wilkins Ice Shelf. 
"Kami telah menunggu sangat lama untuk melihat ini."

Gambar satelit itu, yang diambil oleh European Space Agency (ESA), 
memperlihatkan jalur es sepanjang 40 kilometer yang dipercaya mempertahankan 
Wilkins Ice Shelf tetap berada di tempatnya telah putus di tempat paling 
sempitnya, dengan luas sekitar 500 meter, di lepas pantai Semenanjung Antartika.

Pecahnya jembatan es tersebut meninggalkan sejumlah gunung es terapung yang 
sangat besar dengan bagian atas datar di laut. Hilangnya jembatan es itu, yang 
memiliki lebar hampir 100 kilometer pada 1950 dan telah berada di tempat 
tersebut selama sedikitnya ratusan tahun, dapat memungkinkan arus samudra 
menghanyutkan lebih banyak bagian Wilkins Ice Shelf.

"Perkiraan saya ialah kita akan kehilangan es lagi, tapi akan ada sisanya di 
selatan," kata Vaughan. Beting es yang tersisa memiliki ukuran sebesar Jamaika 
atau Negara Bagian Connecticut, AS.

Temperatur di Semenanjung Antartika, yang merembes ke arah Amerika Selatan, 
telah naik sebesar 3 derajat Celcius (5,4 derajat Fahrenheit) dalam 50 tahun 
belakangan, tingkat pemanasan global paling cepat di Bumi Belahan Selatan.

"Kami percaya pemanasan di Semenanjung Antartika berkaitan dengan perubahan 
iklim global, kendati hubungannya tak sepenuhnya jelas," kata Vaughan.

Reaksi Kutub Selatan terhadap pemanasan akan melewati jalan panjang guna 
memastikan langkah kenaikan permukaan air laut global.

Sembilan beting lain telah menyusut atau pecah di sekitar Semenanjung Antartika 
dalam 50 tahun belakangan, yang seringkali terjadi secara tiba-tiba seperti 
Larsen A pada 1995 atau Larsen B pada 2002 agak lebih ke utara, dan peta 
penyusunan benua beku itu.

Sebagian besar kecenderungan tersebut diduga disebabkan perubahan iklim akibat 
gas yang memerangkap panas dari pembakaran bahan bakar fosil.

Vaughan mendarat di jembatan es sempit itu, yang menonjol sekitar 20 meter dari 
permukaan laut, pada Januari bersama sejumlah ilmuwan dan dua wartawan Reuters. 
Ia meramalkan bahwa jembatan tersebut akan terputus tahun ini.  (*)

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
thanks for joinning this group.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke