*this is one of my favorite stories ... *


  Bismillahirrohmaanirrohiim

*Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,
adalah lebih kamu cintai daripada Alloh dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan keputusan-Nya." Dan
Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. *QS. At-Taubah [9] :
24.


Entah sudah berapa kali aku menerima kiriman email berisi cerita berikut
ini, namun setiap kali aku membacanya, air mata ini tak terasa selalu
berlinang, Semoga dapat jadi nasehat bagiku, dalam mendidik anak anak ku,
Berikut ceritanya…..


Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar
meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja, Anak tunggal
pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun, sendirian ia di
rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur,
bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya,
ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.



Suatu hari dia melihat sebatang paku karat, dan ia pun mencoret lantai
tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari
marmer maka coretan tidak kelihatan, dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya,
Ya karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas, Apalagi
anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.



Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari
macet, setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke
sebelah kiri mobil, dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri,
lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya, kejadian itu
berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.



Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang
baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya, Si
bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa
ini !!!”. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar,
Dia juga beristighfar, mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat
wajah bengis tuannya, sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia
terus mengatakan, saya tidak tahu..tuan.



Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri
lagi.



Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari
kamarnya, dengan penuh manja dia berkata “DIta yg membuat gambar itu
ayahhh.. cantik kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti
biasa..



Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari
pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali kali ke telapak tangan
anaknya, Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih
sekaligus ketakutan, puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula
belakang tangan anaknya.



Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas
dengan hukuman yang dikenakan.



Pembantu rumah terbengong, tdk tahu harus berbuat apa Si ayah cukup lama
memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya, Setelah
si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong
anak kecil itu, membawanya ke kamar.



Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil
luka-luka dan berdarah, Pembantu rumah memandikan anak kecil itu, sambil
menyiramnya dengan air, dia ikut menangis, Anak kecil itu juga
menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air, lalu si
pembantu rumah menidurkan anak kecil itu, Si ayah sengaja membiarkan anak
itu tidur bersama pembantu rumah.



Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak, pembantu rumah
mengadu ke majikannya, Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.



Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan
waktu di kamar pembantu, si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya,
tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu
juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah, Dita demam,
Bu”…jawab pembantunya ringkas, kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu.



Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya, saat
dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu
kamar pembantunya, masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya
bahwa suhu badan Dita terlalu panas.

Sore nanti kita bawa ke klinik..



Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu, sampai saatnya si anak yang
sudah lemah dibawa ke klinik, Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah
sakit karena keadaannya susah serius, setelah beberapa hari di rawat inap
dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.



Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan
anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut”Ini
sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus
dipotong dari siku ke bawah kata dokter itu, Si bapak dan ibu bagaikan
terkena halilintar mendengar kata-kata itu, terasa dunia berhenti berputar,
tapi apa yg dapat dikatakan lagi.



Si ibu meraung merangkul si anak, dengan berat hati dan lelehan air mata
isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan
pembedahan, keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan
habis, si anak menangis kesakitan, Dia juga keheranan melihat kedua
tangannya berbalut kasa putih, ditatapnya muka ayah dan ibunya, kemudian ke
wajah pembantu rumah.



Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis, dalam siksaan menahan
sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata,“Ayah.. ibu… Dita tidak akan
melakukannya lagi, Dita tak mau lagi ayah pukul, Dita tak mau jahat lagi
Dita sayang ayah.. sayang ibu, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal
menahan rasa sedihnya, Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang
wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.



Ayah.. kembalikan tangan Dita, untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan
mengulanginya lagi ! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?…bagaimana Dita
mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi,
katanya berulang-ulang, serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata
anaknya, meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada
manusia dapat menahannya.



Nasi sudah jadi bubur, pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya
tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus
dipotong meski sudah minta maaf.



Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran
bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan
wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi, Namun…., si Anak dengan
segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan
sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..



*Hai orang**-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam. *QS. Al-Imran [3] : 102.

*
*

*Hai orang**-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu. *QS. Al-Baqarah [2] : 208.

* *


Semoga bermanfaat



Wassalamualaikum Warohmatullhi Wabarokatuh








__._,_.___

-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid+unsubscr...@googlegroups.com
please visit to www.facebook.com/aga.madjid,
add my Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com or
add my twitter @aga_madjid
thanks for joinning this group.

Kirim email ke